6692 16387 1 PB
6692 16387 1 PB
6692 16387 1 PB
ABSTRAK
Era pendidikan yang dipengaruhi oleh revolusi industri 4.0 disebut Pendidikan 4.0.
Education 4.0 adalah pendidikan yang ditandai dengan penggunaan teknologi digital dalam
proses pembelajaran atau dikenal sebagai sistem cyber. Sistem ini mampu membuat proses
pembelajaran berlangsung secara berkala tanpa batasan ruang dan waktu. Para guru
dituntut untuk berinovasi dan dapat belajar dalam rangka menyesuaikan pengetahuan dan
kemampuan diera industry 4.0. Hal ini disebabkan oleh perubahan zaman yang diikuti oleh
perubahan teknologi yang sangat cepat. Perubahan yang cepat harus diimbangi oleh
keterampilan teknologi yang tepat dan andal. Pembelajaran dan pendidikan 4.0
mengharuskan guru untuk beradaptasi dengan teknologi canggih. Penerapan teknologi dapat
mempercepat kesiapan siswa untuk bertemu milenium. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan kemampuan guru dalam penggunaan media pembelajaran berbasis
teknologi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini
dilakukan di SMA Negeri 14 Terbuka Bekasi.Jumlah guru sebanyak 10 orang. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa setelah pelatihan aplikasi pembelajaran berbasis ruang kelas
Google dan Kuis, kemampuan rata-rata adalah 72,5.Masuk katagori cukup.sebelmnya hanya
ada 2 guru yang sudah menggunkan pembelajaran berbasis system informasi. Sedangkan
penilaian meliputi aspek, pertama tampilan layar, kedua penggunaan foto pembelajaran,
ketiga pengunaan materi yang menarik , kompetensi dasar dan keempat kalimat interaktif .
Kalimat yang digunakan hendaknya dapat dimengerti dan memotivasi anak dapat belajr
dengan baik. Guru harus menerapkan informasi pembelajaran berdasarkan materi dan
tujuan pembelajaran . Pembelajaran tidak hanya di ruang kelas tetapi bisa juga secara
online. Siswa dapat membiasakan belajar dengan menggunakan internet. Siswa tidak hanya
menggunakan daring untuk bersosial media , namun lebih dari itu, bisa untuk pembelajaran
yang efektif dan efesien.
1 | Juni 2020
Agus Supandi , Sara Sahrazad, Arief Nugroho Wibowo, Sigit Widiyarto: Analisis Kompetensi
Guru: Pembelajaran Revolusi Industri 4.0
ini juga mampu mengubah atau merusak menghadapi peserta didik generasi milenial.
segala aspek dan lebih dahsyat lagi mampu Penulis menyebut guru yang memiliki
menggantikan teknologi yang sudah ada. kualitas seperti tersebut sebagai guru 4.0.
Tantangan yang besar itu tidak lepas dari Guru sebagai sosok kepemimpinan
aspek pendidikan, maka pendidikan dituntut transformasional yang menstimulasi secara
untuk berubah juga. Hal ini mencakup intelektual (Budiwibowo, 2014) dalam
pendidikan dasar dan menengah . Revolusi menjalankan tugas sesuai dengan
industri 4.0 menuntut proses pembelajaran keterampilan teknologi.
yang merupakan bagian dari kurikulum Era pendidikan 4.0 merupakan
(Rahim, 2017) . Era pendidikan yang tantangan yang sangat berat dihadapi guru.
dipengaruhi oleh revolusi industri 4.0 Jack Ma (CEO Alibaba Group) dalam
disebut Pendidikan 4.0. Pendidikan 4.0 pertemuan tahunan World Economic Forum
merupakan pendidikan yang bercirikan 2018, menyatakan bahwa pendidikan
pemanfaatan teknologi digital dalam proses adalah tantangan besar abad ini. Jika tidak
pembelajaran atau dikenal dengan sistem mengubah cara mendidik dan belajar-
siber (cyber system). Sistem ini mampu mengajar, maka 30 tahun mendatang kita
mem buat proses pembelajaran dapat akan mengalami kesulitan besar.
berlangsung secara berkala tanpa batas Pendidikan dan pembelajaran yang sarat
ruang dan batas waktu. Indonesia dapat dengan muatan pengetahuan
dikatakan lebih lambat dalam merespon mengesampingkan muatan sikap dan
revolusi industri 4.0 ketimbang negara keterampilan sebagaimana saat ini
tetangga seperti Malaysia dan Singapura. terimplementasi akan menghasilkan peserta
Sistem pendidikan 4.0 baru bergaung didik yang tidak mampu berkompetisi
kencang dalam tahun ini. Oleh karena itu, dengan mesin. Oleh karena itu, guru harus
pemerintah harus menyediakan fasilitas mengurangi dominasi pengetahuan dalam
yang memadai dalam menyongsong era pendidikan dan pembelajaran dengan
Pendidikan 4.0. Sebagai garda terdepan harapan peserta didik mampu mengungguli
dalam dunia pendidikan, guru harus meng- kecerdasan mesin. Pendidikan yang
upgrade kompetensi dalam menghadapi era diimbangi dengan karakter dan literasi
Pendidikan 4.0. Peserta didik yang dihadapi menjadikan peserta didik akan sangat bijak
guru pada zaman sekarang adalah guru dalam menggunakan mesin untuk
generasi milenial yang akrab dengan kemaslahatan masyarakat. Era pendidikan
internet, android , digital , sosial media dan 4.0 merupakan jawaban atas terjadinya
lain – lain. . Siswa lebih cepat merospon revolusi industri 4.0. Guru 4.0 sangat
dari pada guru. Pada akhirnya output/luaran dibutuhkan dalam menghadapi era
sekolah dapat melahirkan insan yang pendidikan 4.0. Bagaimana menjadi guru
berkualitas sepadan dengan industry 4.0. 4.0? Pertanyaan ini sangat penting dijawab
Pendidikan 4.0 membawa guru agar guru mampu meningkatkan
untuk dapat beradaptasi, dan mau belajar kompetensi menuju guru 4.0. Guru 4.0
sehingga kualitas dapat meningkat, dan memiliki tanggung jawab yang lebih besar
mampu mengimbangi siswa yang milenial. dalam mendidik peserta didik menghadapi
tersebut, maka guru harus terus belajar Revolusi Industri 4.0. Guru 4.0 merupakan
meningkatkan kompetensi sehingga mampu
2|J u ni 2 0 2 0
Agus Supandi , Sara Sahrazad, Arief Nugroho Wibowo, Sigit Widiyarto: Analisis Kompetensi
Guru: Pembelajaran Revolusi Industri 4.0
guru yang mampu menguasai dan tidak berbayar yang dapat digunakan
memanfaatkan teknologi digital. sebagai pembelajaran jarak jauh melalui
internet.
METODE PENELITIAN Selanjutnya data diolah melalaui
Metode penelitian yang digunakan tahapan meliputi kegiatan editing, coding,
adalah penelitian deskriptif dengan tabulasi, dan scoring (Misbahudin, 2013:
pendekatan kuantitatif. Sugiyono (2012: 32). Editing dalam merupakan
berpendapat bahwa metode yang digunakan kegiatanmengecek kembali angket
untuk meneliti populasi atau sampel penelitian yang telah disebar. Coding
tertentu, pengumpulan data menggunakan adalah pelebelan kode pada angket yang
instrumen penelitian, analisis data bersifat akan dianalisis, dari 13 angket yang telah
kuantitatif, dengan tujuan menguji hipotesis disebar diberikan angka 1- 13. Scoring
yang telah ditetapkan. Objek penelitian ini yaitu jawaban dari pertanyaan yang terdapat
adalah guru-guru di SMA Terbuka 14 dalam angket dianalisis dengan
Bekasi Timur sebanyak 10 guru. Beberapa menggunakan 2 kategori (Ya- Tidak,
data merupakan data primer. Data primer Sudah-Belum). Teknik pengolahan data
ialah data yang didapat secara langsung dari dari hasil lembar penilaian menggunakan 4
sampel yang akan diteliti. Data tersebut indikator yang kemudian dirata-ratakan.
didapat dari angket dan hasil penilaian
terhadap output/produk yang telah
dikerjakan oleh guru-guru di SMA Terbuka HASIL DAN PEMBAHASAN
14 Bekasi Timur. Para peneliti, mengadakan wawancara
Data hasil penilaian menjadi data terhadap para guru, dari beberapa
kompetensi guru dalam persiapan dan penjelasan dapat dikatakan bahwa para guru
penyajian proses belajar yang bersifat belu sepenuhnya memahami pembelajaran
teknologi. Teknik pengumpulan data dalam google classroom, mereka belum dapat
penelitian ini yaitu angket dan lembar menggunakan aplikasi tersebut. Walapun
penilaian. Angket adalah teknik pernah mendengar, namun hal tersebut
pengumpulan data yang dilakukan dengan tidak serta merta para guru mau dan dapat
cara memberikan seperangkat pertanyaan menggunakan pembelajaran yang berbasis
atau pernyataan tertulis kepada responden teknologi. Dari 12 guru, hanya 1 guru yang
(Sugiyono, 2011). Angket berisi pertanyaan sudah mengetahui dan belum
seputar pengalaman guru dalam mengaplikasinya dalam pembelajaran
mempersiapkan media pembelajaran. dikelas.
Sedangkan lembar penilaian terdiri dari Keadaan tersebut dapat disimpulkan
indikator untuk menilai produk kegiatan bahwa, sekolah belum optimal dalam
pelatihan pembelajaran Android (google menjalankan pembelajaran berbasis
classroom dan Quizizz). Kegiatan diadakan teknologi seperti google classroom dan
sebanyak 3 sesi. Pembelajaran meliputi Quizizz . Pihak sekolah belum mempunyai
pengenalan perangkat android. Pada sesi sarana dan prasarana yang mendukung,
kedua, para pemateri memberikan para siswa juga jarang memnggunakan
bagaimana guru memulai dengan “google komputer di sekolah. Setelah para guru
classroom “ , merupakan aplikasi website diberikan bimbingan dan pelatihan
3|J u ni 2 0 2 0
Agus Supandi , Sara Sahrazad, Arief Nugroho Wibowo, Sigit Widiyarto: Analisis Kompetensi
Guru: Pembelajaran Revolusi Industri 4.0
Pada gambar. 1 tampak para guru dibantu pelatihan dan menghasilkan media yang
para pemateri sedang latihan penggunaan sesuai dengan materi serta kompetensi
Gawai /Hp dalam pembelajaran. Para guru dasar pada tiap- tiap mata pelajaran.
terus melatih, agar dapat menyelesaiakan
4|J u ni 2 0 2 0
Agus Supandi , Sara Sahrazad, Arief Nugroho Wibowo, Sigit Widiyarto: Analisis Kompetensi
Guru: Pembelajaran Revolusi Industri 4.0
Gambar 3. Hasil penilaian output media yang telah dikerjakan para guru
Dari hasil pada gambar 1, nampak pelatihan , para guru sudah terbiasa untuk
rata – rata nilai tertinggi pada pembuatan terus berkreatif membuat media tersebut
kalimat interaktif sebesar 77, sedangkan dengn lancar. Para guru sudah membuat
rata – rata yang terendah adlah tampilan media , yang berbasis aplikasi google class
layar sebesar 67. pada penilaian foto room dan Quizzis dengan baik.
sebesar 70 dan materi yang menarik sebesar
76. UCAPAN TERIMA KASIH
Para peneliti mengucapkan terimakasih
KESIMPULAN pada para guru, kepala sekolah dan semua
Sesuai dengan data hasil pihak yang dapat membantu kegiatan
pengembangan media pembelajaran yang penelitian ini.
dilakukan oleh guru SMA Terbuka 14,
didapatkan rata-rata skor bimtek senilai REFERENSI
72.5 tergolong cukup. Para guru sebelum Budiwibowo, Satrijo. (2014). Pengaruh
mengikuti pelatihan ,sebanyak 12 guru Gaya Kepemimpinan Transaksional,
yang sebelumnya belum pernah membuat Transforma sional dan Disiplin Kerja
media pembelajaran berbasis teknologi, Terhadap Kinerja Guru (Karyawan) di
akhirnya setelah mengikuti kegiatan
5|J u ni 2 0 2 0
Agus Supandi , Sara Sahrazad, Arief Nugroho Wibowo, Sigit Widiyarto: Analisis Kompetensi
Guru: Pembelajaran Revolusi Industri 4.0
6|J u ni 2 0 2 0