1 Syamsiah Muhsin 67 78

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 12

Peluang dan Tantangan Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM) dalam Perspektif Ekonomi Islam


Syamsiah Muhsin
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAI) DDI Sidrap
e-mail: [email protected]
Abstrak
Sektor ekonomi menjadi penopang yang sangat penting di era globalisasi. Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) menjadi salah satu upaya yang dilakukan masyarakat untuk ikut berperan serta
dalam pembangunan. UMKM bertumbuh pesat, mendominasi dan menjadi pelaku utama dalam
peningkatan ekonomi negara saat ini. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif
menggunakan pendekatan riset kepustakaan. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data
primer dan sekunder. Tehnik pengumpulan data dengan pencarian kata kunci, pencarian subyek dan
dari artikel ilmiah terkini.Hasil penelitian ditemukan bahwa: (1) Perkembangan UMKM tidak luput
dari tantangan yang mendesak untuk ditemukan jalan keluarnya, diantaranya masalah sumber daya
manusia, manajerial, monitoring dan evaluasi, trust, dan permodalan. (2) Perspektif Ekonomi Islam
terhadap UMKM sangat sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh ajaran agama. Pelaku UMKM
dalam aktivitas ekonominya seharusnya selalu menerapkan prinsip kehalalan, kerelaan, kejujuran,
ketuhanan dan akhlakul karimah dalam proses produksi, konsumsi dan distribusinya
Kata Kunci: Peluang dan Tantangan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perspektif Ekonomi
Islam

I. PENDAHULUAN

Pembangunan di sektor ekonomi merupakan sektor yang menjadi andalan


pada era globalisasi ini. Perkembangan sektor ekonomi juga selalu menjadi tolak ukur
keberhasilan dari program pemerintah. Selain sektor ekonomi, sektor politik dan
sosial pun idealnya harus bertumbuh merata dan tidak terpusat di beberapa wilayah
saja. Pemerataan pembangunan haruslah melibatkan masyarakat sebagai subyek dan
obyek yang paling utama dari pembangunan.
Pertumbuhan ekonomi menjadi bagian dari indikator pembangunan nasional
berkelanjutan. Karena itu pengembangan menjadi sesuatu yang sangat penting bagi
perkembangan sebuah negara. Hal tersebut ditandai dengan peningkatan pendapatan
dan kesejahteraan masyarakat berupa peningkatan pendapatan perkapita suatu negara.
Peluang UMKM untuk bertumbuh ditandai dengan meningkatnya konsumsi
barang dan jasa yang disertai dengan peningkatan peluang kerja. Hal tersebut senada
dengan program pemerintah yang menjadi tujuan utama dari pembangunan ekonomi.

67
Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah, Vol. 1 No. 2 September 2022
Pemerintah seharusnya mengajak masyarakatnya untuk berperan aktif dalam
pelaksanaan pembangunan. Salah satunya dengan cara melibatkannya dalam
pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Jumlah pelaku UMKM yang sangat banyak adalah juga potensi yang sangat
besar dalam menyerap tenaga kerja. Peran UMKM yang strategis dan sangat penting
juga memberi kontribusi yang sominan pada peningkatan produk domestik bruto.
UMKM juga memiliki peran yang strategis dalam peningkatan pemanfaatan sumber
daya alam hampir disemua sektor, terutama pada bidang pertanian, peternakan,
perkebunan dan perdagangan. Tidak dapat dipungkiri bahwa usaha mikro, kecil dan
menengah bersama-sama dengan industri berskala besar bersinergi dalam
pengembangan sektor ekonomi pada satu negara.
Ekonomi Islam memandang pengembangan UMKM sebagai sesuatu yang
sangat menggembirakan. Seiring dengan itu para pelaku UMKM haruslah mendapat
pendampingan agar dapat melaksanakan kegiatan ekonominya, yaitu kegiatan
produksi, konsumsi dan distribusinya sejalan dengan syariat Islam.

II. METODE PENELITIAN


Artikel ini ditulis dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan
(library research). mempelajari dan mengumpulkan hasil-hasil penelitian sebelumnya
yang ditemukan melalui penelusuran beberapa jurnal, media elektronik (digital
library), jurnal perpustakaan dan melalui website Google Browser dan Google
Cendikia. Hasil penelusuran dari berbagai sumber tersebut kemudian digunakan
sebagai pendukung dalam penulisan artikel ini.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Usaha Mikro Kecil dan Menengahadalah kegiatan ekonomi yang mempunyai
peranan yang sangat penting dalam perekonomian negara, baik ditinjau dari aspek
lapangan kerja yang tercipta maupun dari aspek jumlah usahanya.1
Kriteria UMKM dan usaha besar berdasarkan aset dan omset termaktub dalam
Undang Undang No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

1
Azqiara. (2019). ✔ 15 Pengertian UMKM Secara Umum dan Menurut Para Ahli Lengkap -
ID Pengertian. https://www.idpengertian.net/pengertian-umkm-secara-umum-dan-menurut-para-ahli-
lengkap/#Rudjito

68
Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah, Vol. 1 No. 2 September 2022
(UMKM), pada bab I pasal I disebutkan bahwa yang dimaksud dengan Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah, sebagai berikut : (Romadhon & Fitri, 2020)
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang
memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar
dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang ini.
Berdasarkan muatan undang-undang tersebut diatas, para ahli menyimpulkan
pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang biasa disingkat dengan UMKM
adalah usaha yang dilakukan oleh individu, kelompok, badan usaha kecil, maupun
rumah tangga.
UMKM sebagimana maksud dari Undang Undang seperti yang tercantum
dalam pasal 6 mendefinisikan bahwa nilai kekayaan bersih atau nilai aset belum
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dijalankan atau hasil penjualan tahunan,
dengan kriteria sebagai berikut:2

a. Usaha mikro merupakan unit usaha dengan aset paling banyak


Rp.50.000.000 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha dengan hasil penjualan tahunan sebanyak
Rp.300.000.000 (tiga ratus juta rupiah). Misalnya: tukang cukur atau tukang
cuci.
b. Usaha kecil adalah suatu unit usaha produktif yang berdiri sendiri dan
dimilikiki baik oleh perorangan maupun kelompokdengan nilai aset lebih

2
BPK RI. (2008). Undang Undang (UU) Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Issue
1).

69
Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah, Vol. 1 No. 2 September 2022
c. dari Rp.50.000.000 (lima puluh juta rupiah) sampai maksimal
Rp.500.000.000 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha serta hasil dari penjualan tahunan lebih dari
Rp.300.000.000) tiga ratus juta rupiah hingga maksimal Rp.2.500.000.000.
(dua milyar lima ratus juta rupiah) Misalnya : Bengkel motor, katering.
d. Usaha menengah adalah perusahaan dengan nilai kekayaan bersih lebih
dari Rp.500.000.000 lima ratus juta rupiah) hingga paling banyak
Rp.10.000.000.000. (sepuluh milyar rupiah) Hasil penjualan tahunan dari
usahanya diatas Rp.2.500.000.000 (dua milyar lima ratus juta rupiah)
sampai paling tinggi Rp.50.000.000.000 (lima puluh milyar rupiah).
Salah satu usaha yang terus diupayakan pemerintah utntuk memenuhi
kebutuhan masyarakat adalah memperbaiki kemapuan dan taraf hidup masyarakat
melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi. Masyarakat membutuhkan lapangan
kerja yang mampu menyerap semua angkatan kerja. Memacu pengembangan aspek
ekonomi dengan menggerakkan semua sektor-sektor mikro yang merupakan
partisipasi masyarakat adalah bagian terbesar dalam peningkatan perekonomian
nasional.3
Pengembangan UMKM, diharapkan mampu mengurangi kesenjangan terkait
pendapatan yang ada di tengah masyarakat, juga sebagai tulang punggung bagi sistem
ekonomi kerakyatan. UMKM juga mampu meningkatkan basis ekonomi serta
memberi peran yang sangat berarti pada perubahan struktural dengan meningkatnya
pendapatan daerah dan ketahanan ekonomi nasional. Efek yang timbul dari
peningkatan ekonomi adalah kesejahteraan dan kemampuan masyarakat memenuhi
kebutuhan hidupnya.4
Industri secara umum diartikan sebagai usaha yang dijalankan dibidang
ekonomi yang termasuk dalam sektor sekunder. Cakupan UMKM meliputi kegiatan
industri pengolahan bahan jadi, barang yang masih harus diolah, bahan baku, produk
yang masih harus dikemas ulang menjadi barang yang bernilai lebih tinggi. UMKM
masuk dalam kategori industri rumah tangga yang memiliki jumlah tenaga kerja

3
Rifa, B. (2013). Efektivitas Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM )
Krupuk Ikan dalam Program Pengembangan Labsite Pemberdayaan Masyarakat Desa Kedung Rejo
Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo. 1.
4
Noveria, M. (2011). Pertumbuhan Penduduk dan Kesejahteraan. LIPI Pers.

70
Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah, Vol. 1 No. 2 September 2022
antara 1-4 orang saja. Hal ini sejalan dengan pengelompokan besar kecilnya suatu
usaha oleh Badan Pusat Statistik Nasional.
UMKM dalam perkembangannya menjadi kelompok usaha yang jumlahnya
paling besar saat ini. UMKM terbukti mampu bertahan menghadapi krisis ekonomi.
Karenanya penguatan UMKM yang melibatkan berbagai pihak menjadi sangat
penting. UMKM dapat dikelompokkan, sebagai berikut:5
a. UMKM yang dimanfaatkan sebagai peluang kerja (Live/hood Activities),
biasanya disebut sebagai usaha yang bergerak pada sektor informal, misalnya
pedagang kaki lima.
b. UMKM yang menghimpun pengrajin yang belum menerapkan sistim
kewirausahaan (Micro Enterprise)
c. UMKM yang telah menerapkan sistim kewirausahaan dan mengelola pekerjaan
subkontrak dan ekspor (Small Dynamic Enterprise).
d. UMKM yang telah berjiwa kewirausahaan dan dapat bertransformasi menjadi
usaha yang besar (Fast Moving enterprise).
Karakteristik UMKM yang sangat unik membuatnya stabil terhadap perubahan
ataupun ekonomi dalam negeri. UMKM tidak memerlukan permodalan yang besar
dalam proses produksinya. Usaha ini juga tidak membutuhkan keterampilan atau skill
tertentu sehingga tidak mensyaratkan pendidikan formal atau ijazah tertentu. Selain
itu UMKM juga tidak membutuhkan infrastruktur yang besar untuk kelangsungan
usahanya.6
(Anoraga, 2019)menerangkan karakteristik dari usaha mikro kecil dan
menengah ini, sebagai berikut:7
a. Administrasi pembukuan yang sederhana
b. Margin atau keuntungan dari usaha yang cenderung lebih sedikit.
c. Permodalan yang terbatas
d. Pengalaman manajerial yang minim.
e. Kemampuan pemasaran, negosiasi dan diversifikasi pasar yang terbatas.
f. Sumber dana yang terbatas.

5
Putra, T. G. (2015). Peran Pemerintah Daerah Dan Partisipasi Pelaku Usaha Dalam
Pengembangan UMKM Manik-Manik Kaca di Kabupaten Jombang. 3(April), 1–10.
6
Sarfiah, S. N., Atmaja, H. E., & Verawati, D. M. (2019). UMKM Sebagai Pilar Membangun
Bangsa. 4(1), 137–146.
7
Anoraga, P. Ekonomi Islam Kajian Makro dan Mikro. 2019.

71
Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah, Vol. 1 No. 2 September 2022
1. Peluang dan Tantangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Potensi yang dimiliki UMKM untuk berkembang sangat besar. Pasar yang luas
dan bahan baku yang mudah didapat adalah variabel yang menjadi indikator
pengembangan usaha kecil tersebut. Meski demikian, perkembangan tersebut harus
diiringi dengan pengelolaan manajemen yang profesional sehingga kegagalan dapat
diminimalkan.8
Peluang UMKM sebagai usaha yang potensial yang menjadi andalan dan basis
pengembangan di masa yang akan datang dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Peran industri kecil yang mampu menyerap tenaga kerja yang diperkirakan
penyerapannya sampai di angka lima puluh persen.
b. Peluang untuk memiliki segmen usaha yang unik dan berbeda dari pesaing.
c. Peluang berinovasi dan pemanfaatan segmen pasar yang belum terisi.
d. Dapat dijalankan dengan manajemen sederhana yang fleksibel terhadap
perubahan pasar.
Pengembangan UMKM yang pesat tidak luput dari tantangan yang mendesak untuk
dicarikan jalan keluar. Tantangan tersebut antara lain:9
a. Keterbatasan kemampuan sumber daya manusia, utamanya dalam bidang
manajemen dan pembukuan.
b. Keterbatasan dalam distribusi atau memasarkan produk karena produsen yang
lebih fokus pada proses produksi.
c. Keterbatasan dalam membangun kepercayaan atau trust kepada konsumen.
d. Minimnya monitoring dan evaluasi baik dari pemerintah maupun dari produsen
sendiri.
e. Keterbatasan dalam pengembangan usaha karena minimnya sumber
pembiayaan.
Inovasi dan kreativitas yang kurang serta minimnya kemampuan membaca
peluang menjadi titik lemah pada pengembangan UMKM. Selain itu juga strategi
pemasaran, sistim jaringan dan promosi serta pendanaan sering kali membuat
UMKM tidak mampu bersaing dalam pendistribusian produknya di pasaran.

8
Putra, T. G. (2015). Peran Pemerintah Daerah Dan Partisipasi Pelaku Usaha Dalam
Pengembangan UMKM Manik-Manik Kaca di Kabupaten Jombang. 3(April), 1–10.
9
Amalia, A., Hidayat, W., & Budiatmo, A. Analisis Strategi Pengembangan Usaha pada
UKM Batik Semarangan di Kota Semarang. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 1, 1–12. 2012.

72
Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah, Vol. 1 No. 2 September 2022
2. Perspektif Ekonomi Islam Mengenai Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Wirausaha dalam ekonomi Islam dipandang sebagai sesuatu yang sangat


penting dan dianggap sebagai bagian dari keimanan seseorang. Bekerja atau
berusaha mencari rezeki yang halal merupakan bagian dari ibadah. Bekerja adalah
salah satu upaya untuk melanggengkan kehidupan. Itulah sebabnya perintah bekerja
selalu disandingkan dengan keimanan. Allah berfirman dalam QS. At-Taubah:105,
sebagai berikut:10
َ‫ش ٰ َهدَ ِة فَيُن َِبئ ُ ُكم ِب َما ُكنت ُ ۡم ت َعۡ َملُون‬ ِ ‫ست ُ َردُّونَ ِإلَ ٰى ٰ َع ِل ِم ۡٱلغ َۡي‬
‫ب َوٱل ه‬ َۖ ُ‫سولُ ۥهُ َو ۡٱل ُم ۡؤ ِمن‬
َ ‫ونَ َو‬ ُ ‫ٱَّللُ َع َملَ ُك ۡم َو َر‬ َ َ‫ٱع َملُواْ ف‬
‫س َي َرى ه‬ ۡ ‫َوقُ ِل‬
Terjemahnya :
“Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan
melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang
mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu
apa yang telah kamu kerjakan.”
Allah menyatakan dalam surah yang lain bahwa dengan bekerja, manusia akan
dapat mengamalkan perintah-perintah Allah yang lain, misalnya bersedekah,
berinfak, berzakat dan berhaji. Firman Allah dalam QS. Al Insyiqaaq:6, sebagai
berikut :
‫سنُ ِإنهكَ كَا ِد ٌح ِإلَ ٰى َر ِبكَ َك ۡد ٗحا فَ ُم ٰلَ ِقي ِه‬ ِ ۡ ‫ٰ َٰٓيَأَيُّ َها‬
َ ٰ ‫ٱۡلن‬
Terjemahnya:
“Sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju
Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya.”
Rasulullah SAW bahkan menempatkan posisi terhormat bagi mereka yang
berinfak dari hasil kerjanya sendiri. Sabda Rasulullah SAW : “Tangan di atas lebih
baik daripada tangan yang di bawah.”
Usaha yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan cara yang
sesuai dengan syariat Islam dipandang sebagai jihad dalam agama. Nabi bersabda
yang terjemahnya sebagai berikut :

10
Kemenag. (2022). Qur’an Kemenag Digital.

73
Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah, Vol. 1 No. 2 September 2022
“Mencari rezeki yang halal adalah wajib sesudah menunaikan yang fardhu (seperti
salat, puasa, dan lain-lain)” (HR ath-Thabrani dan al-Baihaqi).11 (Hadis, n.d.)
Sabda Nabi Muhammad Saw bersabda dalam hadis yang lain yang artinya
sebagai berikut :
“Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (profesional
atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka
dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla.” (HR Ahmad).
Bekerja atau berwirausaha adalah bagian dari rasa syukur kepada Allah dan
upaya menjaga wibawa dan kehormatan diri. Bekerja membuat seseorang bisa
mandiri memenuhi kebutuhannya sendiri dan terbebas dari meminta-minta. (Wawan,
2019)
UMKM merupakan salah satu usaha manusia menunjukkan ketaatannya kepada
Allah. Proses distribusi produk yang dihasilkan oleh UMKM dalam pandangan
ekonomi Islam adalah proses yang seharusnya memberi manfaat kepada banyak
pihak. Allah berfirman dalam QS. Al Isra:29-30, sebagai berikut :
ِ ‫ط َها ُك هل ْالبَس‬
ُ ْ‫ْط فَتَ ْقعُدَ َملُ ْو ًما همح‬
‫س ْو ًرا‬ ْ ‫س‬ ُ ‫َو ََل تَجْ عَ ْل يَدَكَ َم ْغلُ ْولَةً ا ِٰلى‬
ُ ‫عنُقِكَ َو ََل ت َ ْب‬
ِ َ‫الر ْزقَ ِل َم ْن يهش َۤا ُء َويَ ْقد ُِر ۗاِنههٗ َكانَ ِب ِعبَاد ِٖه خَ ِبي ًْر ۢا ب‬
ࣖ ‫صي ًْرا‬ ِ ‫ط‬ ُ ‫س‬
ُ ‫ا هِن َربهكَ يَ ْب‬
Terjemahnya:
“Janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu (kikir) dan
jangan (pula) engkau mengulurkannya secara berlebihan sebab nanti engkau
menjadi tercela lagi menyesal. (29) Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan
rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya bagi siapa yang
Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Teliti lagi Maha Melihat hamba-
hamba-Nya.” (30)
Pelaku UMKM seharusnya juga menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam
proses pemerataan pendistribusian produknya. Hal ini agar semua konsumen dapat
menikmati produk yang dihasilkan. Proses transaksi jual beli produk juga tidak boleh
ada kezaliman didalamnya, misalnya merusak harga pasar suatu produk, sehingga
mengganggu penjualan produsen yang lain yang memproduksi barang yang serupa.

11
Hadis, H. (n.d.). Hadits - Hadits Digital.

74
Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah, Vol. 1 No. 2 September 2022
Jual beli haruslah menerapkan prinsip kerelaan dalam prosenya. Allah SWT
berfirman dalam QS. An-Nisaa: 29, sebagai berikut :(Kemenag, 2022)
َ ُ‫اض ِم ْن ُك ْم ۗ َو ََل تَ ْقتُلُ َْٰٓوا ا َ ْنف‬
‫س ُك ْم ۗ ا هِن ه‬
َ‫اَّلل‬ َ ‫َِل ا َ ْن ت َ ُك ْونَ تِ َج‬
ٍ ‫ارة ً َع ْن ت ََر‬ ِ َ‫ٰ َٰٓياَيُّ َها اله ِذيْنَ ٰا َمنُ ْوا ََل ت َأ ْ ُكلُ َْٰٓوا ا َ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم بِ ْالب‬
َٰٓ ‫اط ِل ا ه‬
‫َكانَ بِ ُك ْم َر ِح ْي ًما‬
Artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta sesamamu
dengan cara yang batil (tidak benar), kecuali berupa perniagaan atas dasar suka
sama suka di antara kamu. Janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya
Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”
Kejujuran dalam proses kegiatan UMKM juga menjadi pilar yang sangat
penting. Produk yang dihasilkan harus dijelaskan secara jujur kepada konsumen.
Produsen sebaiknya mencantumkan kandungan, komposisi atau bahan yang
digunakan dalam proses produksinya. Jika yang diproduksi merupakan bahan
makanan atau obat-obatan herbal maka seharusnya mencantumkan tanggal
kadaluwarsa pada kemasan produknya. Pelaku usaha juga seharusnya mencantumkan
ukuran dan takaran yang sesuai dengan barang yang diproduksinya, tidak mengurangi
timbangan atau ukurannya. Allah SWT berfirman dalam QS. As-Syuara : 181-183,
sebagai berikut:
‫اس ا َ ْش َي ۤا َء ُه ْم َو ََل تَ ْعثَ ْوا ِفى‬ ُ ‫اس ْال ُم ْستَ ِقي ِْم ۚ َو ََل ت َ ْب َخ‬
َ ‫سوا النه‬ َ ‫۞ اَ ْوفُوا ْال َك ْي َل َو ََل تَ ُك ْونُ ْوا ِمنَ ْال ُم ْخس ِِريْنَ ۚ َو ِزنُ ْوا ِب ْال ِق ْس‬
ِ ‫ط‬
ِ ‫ْاَلَ ْر‬
ۚ َ‫ض ُم ْف ِس ِديْن‬
Terjemahnya:
“Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang
merugikan orang lain. (181) Timbanglah dengan timbangan yang benar.(182)
Janganlah kamu merugikan manusia dengan mengurangi hak-haknya dan
janganlah membuat kerusakan di bumi.”(183)
Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam perspektif ekonomi Islam merupakan
usaha yang memiliki karakter tersendiri. Islam telah menetapkan aturan bermuamalah
dan bersosialisasi dalam proses produksi, konsumsi dan distribusi UMKM.
Tata cara bersosialisasi antar manusia hubungannya dengan Allah, aturan
main yang berhubungan dengan hukum halal dan haram termasuk didalamnya

75
Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah, Vol. 1 No. 2 September 2022
aktivitas bisnis dan semua aspek dalam kehidupan manusia semuanya telah diatur
oleh Allah SWT.12
Karakteristik UMKM dalam perspektif ekonomi Islam, sebagai berikut:13
1. Berkarakter ketuhanan atau ilahiah karena pengaturannya didasarkan pada
aturan yang ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan bukan pada kehendak
manusia semata.
2. Berkarakter akidah, dimana dimensi yang diekspresikan merupakan dimensi
akidah Islamiyah yang pertanggung jawabannya bersumber pada akidah yang
diyakini.
3. Berkarakter ketaatan kepada syariat yang telah ditetapkan.
4. Berkarakter akhlakul karimah dimana semua kegiatan produksi haruslah
menjunjung tinggi adab dan budaya yang dianut masyarakat setempat selama
tidak bertentangan dengan syariat.
5. Berkarakter objektif tidak membedakan jenis kelamin, suku, agama dan ras
dalam proses aktivitas ekonominya.
6. Berkarakter realistis dan mampu memperkirakan pendapatan dan pengeluaran
dalam proses produksi, konsumsi dan distribusinya.
7. Berkarakter tawadhu dan meyakini bahwa Allah SWT adalah pemilik segala
sesuatu dan manusia hanyalah diberi kuasa oleh Allah sebagai khalifah dan
harus cakap dalam mengelola amanah dari Allah tersebut.
Ekonomi Islam memandang bahwa semua aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh
manusia berdimensi duniawi dan ukhrawi. Kegiatan ekonomi haruslah memberi
manfaat atau maslahah tidak hanya bagi pelaku ekonomi tetpai juga bagi orang
sekitar dan lingkungannya
IV. KESIMPULAN
1. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah kegiatanatau aktivitas
ekonomi yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dalam skala
yang tidak diproduksi massal. UMKM berkembang sangat pesat belakangan
ini dan menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi negara. Seiring
dengan perkembangannya, UMKM juga menemukan banyak tantangan dalam
pengembangannya, misalnya : terbatasnya sumber daya manusia,

13
Sarfiah, S. N., Atmaja, H. E., & Verawati, D. M. (2019). UMKM Sebagai Pilar Membangun
Bangsa. 4(1), 137–146.

76
Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah, Vol. 1 No. 2 September 2022
ketidakmampuan memonitoring dan mengevaluasi aktivitas ekonomi,
kesulitan membangun kepercayaan, minimnya pengetahuan manajemen dan
kurangnya pendanaan.
2. Ekonomi Islam memandang aktivitas UMKM sebagai suatu kegiatan yang
sejalan dengan ajaran Islam. Islam menganjurkan umatnya untuk bekerja
memenuhi kebutuhan hidupnya dengan berbagai cara sesuai dengan kaidah-
kaidah yang ditentukan oleh syariat Islam. Tidak diperbolehkan memperjual
belikan sesuatu yang diharamkan oleh agama. Pelaku usaha juga harus
menjaga keseimbangan pasar, menerapkan kejujuran dan meyakini bahwa
segala sesuatu adalah milik Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, A., Hidayat, W., & Budiatmo, A. Analisis Strategi Pengembangan Usaha
pada UKM Batik Semarangan di Kota Semarang. Jurnal Ilmu Administrasi
Bisnis, 1, 1–12. 2012.
Anoraga, P. Ekonomi Islam Kajian Makro dan Mikro. 2019.

Azqiara. ✔ 15 Pengertian UMKM Secara Umum dan Menurut Para Ahli Lengkap -
ID Pengertian. https://www.idpengertian.net/pengertian-umkm-secara-umum-
dan-menurut-para-ahli-lengkap/#Rudjito. (2019).

BPK RI. Undang Undang (UU) Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Issue 1).
2008.
BPS. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia. 2020
Hadis, H. (n.d.). Hadits - Hadits Digital.
Kemenag.. Qur’an Kemenag Digital. 2022
Noveria, M.. Pertumbuhan Penduduk dan Kesejahteraan. LIPI Pers. 2011.

Putra, A. H. Peran UMKM dalam Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat


Kabupaten Blora. 2016

Putra, T. G. (2015). Peran Pemerintah Daerah Dan Partisipasi Pelaku Usaha Dalam
Pengembangan UMKM Manik-Manik Kaca di Kabupaten Jombang. 3(April),
1–10.
Rifa, B. (2013). Efektivitas Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (
UMKM ) Krupuk Ikan dalam Program Pengembangan Labsite

77
Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah, Vol. 1 No. 2 September 2022
Pemberdayaan Masyarakat Desa Kedung Rejo Kecamatan Jabon Kabupaten
Sidoarjo. 1.

Romadhon, F., & Fitri, A. (2020). Analisis Peluang dan Tantangan Penggunaan
Financial Technology Sebagai Upaya optimalisasi Potensi UMKM ( Studi
Kasus UMKM di Gresik ). 3(1), 30–44.

Sarfiah, S. N., Atmaja, H. E., & Verawati, D. M. (2019). UMKM Sebagai Pilar
Membangun Bangsa. 4(1), 137–146.

Wawan, W. (2019). Makna Hakiki Bekerja dan Rezeki – Dinas Bina Marga dan
Penataan Ruang. http://dbmtr.jabarprov.go.id/1166-2/#:~:text=Makna
tersebut merupakan makna dasar,atau perantara untuk mendapatkan rezeki.

78

Anda mungkin juga menyukai