Tugas Uts Pbo
Tugas Uts Pbo
Tugas Uts Pbo
Abstrak
Sistem Manajemen Data Pelanggan (SMDP) dengan pendekatan CRUD adalah suatu
perangkat lunak yang dirancang untuk memudahkan manajemen data pelanggan sebuah layanan
broadband. Pengguna dapat melakukan input, edit, dan hapus data pelanggan, serta
menampilkan data pelanggan secara efisien. Program ini juga menciptakan tabel database
secara otomatis dan menghapusnya sesuai kebutuhan. Abstrak ini memberikan gambaran tentang
pentingnya SMDP dalam mengoptimalkan pengelolaan data pelanggan dan memberikan
keefisienan dalam manajemen layanan broadband. Program ini menggabungkan penggunaan
perulangan while untuk memastikan memudahkan modifikasi, menambah atau mengurangi
(manajemen) program kedepannya demi kelancaran interaksi pengguna dengan program.
Abstract
The Customer Data Management System (SMDP) with a CRUD approach is a software
designed to facilitate the management of customer data for a broadband service. Users can input,
edit, and delete customer data, as well as display customer data efficiently. The program also
automatically creates database tables and deletes them as needed. This abstract provides an
overview of the importance of SMDP in optimizing customer data management and providing
efficiency in broadband service management. The program combines the use of while loops to
ensure ease of modification, adding or reducing (management) of the program in the future for
the smooth interaction of users with the program.
1. PENDAHULUAN
Dalam era digital dan kemajuan teknologi saat ini, manajemen data pelanggan adalah faktor
yang sangat penting bagi perusahaan layanan broadband. Kemampuan untuk mengelola informasi
pelanggan dengan efisien dan akurat memainkan peran utama dalam memberikan layanan yang
unggul dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Permasalahan yang kerap muncul dalam
pengelolaan data pelanggan mencakup penginputan, perubahan, dan penghapusan data, serta
ketersediaan tabel database yang sesuai.
Dalam rangka mengatasi tantangan ini, sistem manajemen data pelanggan (SMDP) dengan
pendekatan CRUD (create read update delete) telah dikembangkan. Sistem ini memungkinkan
pengguna untuk dengan mudah melakukan manajemen data pelanggan dengan berbagai fungsi,
seperti input, edit, dan hapus data, serta tampilan data yang efisien. Program ini juga secara
otomatis membuat dan menghapus tabel database sesuai kebutuhan.
Dalam konteks ini, jurnal ini akan membahas perancangan dan implementasi SMDP
dengan pendekatan CRUD, serta membuktikan pentingnya solusi ini dalam mengoptimalkan
manajemen data pelanggan di lingkungan layanan broadband. Penelitian ini mengacu pada studi
penelitian terdahulu yang relevan dan relevansi penelitian ini terhadap perkembangan dalam
dunia teknologi informasi.
Pendahuluan ini mencerminkan pentingnya topik penelitian dan peran penting yang
dimainkan oleh sistem manajemen data pelanggan dalam meningkatkan efisiensi dan kepuasan
pelanggan..
2. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam membuat tulisan ini adalah metodologi dengan
dua tahapan, berupa tahap pengumpulan data dan tahap perancangan dan pembuatan aplikasi, untuk
mendukung metodologi yang dilakukan dalam membuat Sistem Manajemen Data Pelanggan
(SMDP) Dengan Pendekatan CRUD ini didukung juga dengan studi literasi berbagai sumber dari
internet.
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk membuat aplikasi Sistem
Manajemen Data Pelanggan Dengan Pendekatan CRUD ini menggunakan studi pustaka berupa
metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data melalu literatur, jurnal, paper dan
bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan konsep CRUD data dan SQLite sebagai basis datanya.
Sedangkan metode yang digunakan dalam Pembuatan Sistem Manajemen Data Pelanggan
Berbasis CRUD atau aplikasi ini mengadopsi dari model Waterfall seperti terlihat pada gambar
dibawah berikut ini:
Metode waterfall merupakan salah satu metode yang umum digunakan oleh para
programer dan analis dalam membuat sebuah Aplikasi sistem komputer. Metode waterfall menitik
beratkan pengerjaan suatu pekerjaan harus dikerjakan secara berurutan dan liner. Jika salah satu
pekerjaan belum dikerjakan maka pekerjaan lain tidak dapat dikerjakan. Artinya jika salah suatu
pekerjaan tidak selesai maka akan mengganggu progres pekerjaan berikutnya.
Adapun garis-garis besar dari metode waterfall adalah Analisa, Desain, Penulisan,
Pengujian dan Penerapan serta Pemeliharaan.
a. Analisa Kebutuhan
Programer atau analis harus melakukan analisa terhadap kebutuhan sistem (requirements).
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai cara,diantaranya melalui penelitian,
wawancara atau studi literatur. Programer dan analis harus menggali sebanyak-banyaknya
dari pengguna aplikasi yang akan dirancang, sehingga tujuan dari aplikasi yang dibuat
kelak dapat melakukan tugas-tugasnya seperti yang diharapkan oleh pengguna dan
stackholders. Analisa kebutuhan (requirements) akan menghasilkan dokumen untuk
pengguna berupa requirment atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan
keinginan pengguna dalam pembuatan sistem. Dokumen ini akan menjadi acuan dalam
pembuatan sistem oleh programer untuk menerjemahkan ke dalam bahasa pemrogram.
b. Desain Sistem
Tahapan desain sistem dilakukan untuk menuangkan pikiran dalam perancangan sistem
sebagi solusi dari permasalahan yang ada dengan menggunakan perangkat pemodelan
sistem seperti diagram alir data (data flow diagram), diagram hubungan entitas (entity
relationship diagram) serta struktur dan bahasan data.
d. Pengujian Program
Tahapan akhir berupa pengeujian program dimana sistem yang baru diuji kemampuannya
dan keefektifannya sehingga programer mendapatkan kekurangan dan kelemahan dari
sistem yang dibangun dan kemudian dilakukan pengkajian ulang serta perbaikan terhadap
aplikasi agar menjadi lebih baik dan sempurna.
Bagian ini menjelaskan tentang perangkat lunak pendukung yang digunakan dalam
pengembangan sistem informasi.
2.2.1 Database
Basis data, juga disebut database, adalah kumpulan data yang saling terhubung, disimpan
secara bersama-sama pada media, diorganisasikan menurut skema atau struktur tertentu, dan
dapat dimanipulasi dengan software untuk tujuan tertentu. Basis data juga dapat didefinisikan
sebagai kumpulan data yang disusun dalam bentuk beberapa tabel yang berdiri sendiri dan
berhubungan satu sama lain. (Pamungkas, 2017). Dengan demikian, database dapat didefinisikan
sebagai kumpulan beberapa file yang saling berhubungan yang membentuk data baru dengan nilai
informasi yang bermanfaat.
Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan database SQLITE. SQLITE adalah
perangkat lunak database dan merupakan jenis data relasional, artinya SQLITE menyimpan
datanya dalam tabel yang saling berhubungan. Kelebihan penyimpanan data dalam database
adalah mudah untuk menyimpan dan menampilkan data karena sudah dalam bentuk tabel
(Winarno, 2014).
SQLite adalah suatu sistem manajemen data atau database dengan dengan sifat ACID-
Compliant dan memiliki ukurang library yang relatif kecil. Berbeda dengan paradigma database
lainnya (client-server), SQLite bukan sistem yang mandiri yang dapat berkomunikasi dengan
sebuah program, melainkan sebagai bagian terpisah dari sebuah program.Protokol utama yang
digunakan SQLite adalah protokol API yang digunakan secara langsung melalui bahasa
pemrograman. Mekanisme ini memiliki keuntungan yaitu dapat mereduksi overhead, latency time
yang rendah dan secara umum lebih sederhana.
Setelah input data dilakukan dan ditekan enter, secara otomatis aplikasi akan
menambahkan data yang diinput tersebut kedalam database dan mengeluarkan pesan bahwa data
sudah disimpan.
Gambar 2. Menu Input Data Pelanggan
4. KESIMPULAN
Penelitian ini telah membawa kami kepada beberapa hasil yang penting sehubungan
dengan pengembangan Sistem Manajemen Data Pelanggan (SMDP) menggunakan pendekatan
CRUD:
b. SQLite sebagai Basis Data: Sistem ini menggunakan SQLite sebagai basis data,
yang memang memiliki beberapa keterbatasan jika dibandingkan dengan solusi
basis data yang lebih kuat seperti MySQL, Oracle, atau PHPMyAdmin.
Keterbatasan SQLite termasuk skalabilitas yang terbatas dan fitur yang lebih
sederhana.
d. Kekurangan SQLite: Meskipun SQLite cukup efisien untuk proyek ini, kami
mengakui bahwa dalam skala yang lebih besar atau dalam lingkungan yang lebih
kompleks, basis data yang lebih kuat mungkin diperlukan untuk mengatasi batasan
dalam hal skalabilitas dan fitur.
Dalam keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa SMDP dengan pendekatan CRUD
adalah alat yang bermanfaat dalam mengoptimalkan manajemen data pelanggan di lingkungan
layanan broadband. Penggunaan SQLite sebagai basis data, meskipun memiliki keterbatasan, tetap
relevan dalam konteks program ini. Dalam pengembangan masa depan, langkah-langkah untuk
meningkatkan fungsionalitas dan integrasi dengan basis data yang lebih canggih akan menjadi
perhatian utama untuk menjawab kebutuhan yang lebih besar dan kompleks di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Dr. H. R. Taufiqurrochman, MA., 2019, Metode R&D Model Waterfall, website taufiq.net,
09, https://www.taufiq.net/2019/09/metode-r-model-waterfall.html