Makalah Sel

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

MIKROBIOLOGI AKUATIK

“ SEL”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

WA ODE NURAINI (123410006)

WA TINA (123410007)

MUH.ISRAH YANSEN (123410004)

PROGRAM STUDI BUDIDAYA OERAIRAN

FAKULTAS PERAIRAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN

BAUBAU

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat allah Swt. atas segala rahmat-Nya


sehinggah kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Mikrobiologi
Akuatik dengan judul makalah “ sel” Makalah ini dibuat untuk
memperdalam pengetahuan mengenai Sel dan sebagai syarat untuk
memperoleh nilai dalammatakuliah Mikrobiologi Akuatik. Tak lupa
penyusun juga mengucapkan terimakasihkepada referensi-referensi yang
menjadi bahan untuk membuat makalah ini, sehinggah makalah ini menjadi
sumber terpercaya.

Kami menyadari,dalam makalah ini banyak kesalahan dan


lelurangan hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan ,pengetahuan dan
pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran . Demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini diwaktu yang
akan datang semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami.

Baubau, Dember 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................. I

DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. II

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................... 2

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................. 3

1.3 Tujuan.................................................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................... 5

2.1 Pengertian Sel................................................................................................................................... 5

2.2 Bagian-bagian Sel............................................................................................. 6

2.3 Struktur dan Fungsi Membela Sel.................................................................... 7

2.4 Reproduksi Sel................................................................................................8

BAB III KESIMPULAN..................................................................................................... 9

3.1 Kesimpulan...................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Biologi merupakan ilmu yang mempelajari seluruh aspek


kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari biologi mengambil
peran yang sangat penting. Untuk itulah kita mempelajari
biologi khususnya tentang Sel. Ini dikarenakan sel
merupakan dasar dari sebuah kehidupan. Sel-sel tersebut
membentuk kesatuan untuk membetuk kehidupan. Kita bisa
lihat bahwa alam semesta ini begitu luas. Namun apabila kita
selidiki lebih dalam lagi ternyata terdapat kehidupan yang
lebih kecil dan lebih sederhana dari yang kita
bayangkan.dari masa kemasa dilakukan penelitian dan
penemuan tentang sel. Dimulai dari penemuan Robert Hook
dengan sel gabusnya pada tahun 1665 sampai sekarang pun
masih dilakukan penelitian bahkan sudah mencapai tahap
materi genetik.

Sel memiliki ukuran yang sangat kecil dan tak kasat mata.
Ada yang hanya 1-10 mikron, ada yang mencapai 30-40
mikron, bahkan ada yang beberapa sentimeter. Didalam
ukuran yang sangat kecil bentuk yang bermacam-macam
tersebut, sel memiliki bagianbagian sel yang memiliki fungsi
masing-masing. Antar bagian sel itu melakukan interaksi
dan salingt ketergantungan. Oleh karena itu sel dipandang
sebagai dasar kehidupan makhluk hidup.

Dalam pembagiannya sel terdiri dari Eukariot (eu=sejati,


karyon=inti) yang memiliki membran inti dan Prokariot
(pro=sebelum, karyon=inti) yang tidak memiliki membran
inti dan pada umumnya makhluk hidup uniseluler.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1) Pengertian Sel
2) Bagian-bagian Sel
3) Struktur dan Fungsi Membra Sel
4) Reproduksi Sel

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah;
1). Diharapkan dapat memahami struktur dan fungsi sel
tumbuhan dan hewan dalam kehidupan.
2). Mengidentifikasi perbedaan struktur dan fungsi sel tumbuhan
dan hewan dalam kehidupan.
3). Sebagai salah satu tugas yang diberikan oleh Dosen mata
kuliah mikrobiologi Akuatik .

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN SEL

Sel berasal dari kata ‘cella’ yang berarti ruangan berukuran kecil
maka sel merupakan unit (kesatuan, zahrah) terkecil dari makhluk hidup,
yang dapat melaksanakan kehidupan. Sel merupakan unit organisasi
terkecil yang menjadi dasar kehidupan. Semua fungsi kehidupan diatur dan
berlangsung di dalam sel. Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu
sel tunggal (uniselular), misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi
dan protozoa) atau dari banyak sel (multiselular). Pada organisme
multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang
menjadi dasar bagi hirarki hidup. Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara
menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi
yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum)
juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi
dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi
untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi. Ada
empat teori tentang sel, yaitu :

• unit struktural terkecil makhluk hidup (Schleiden & T. Schwann)

• unit fungsional terkecil makhluk hidup (Max Schultze)

• unit pertumbuhan terkecil makhluk hidup (Rudolf Virchow)

• unit hereditas terkecil makhluk hidup (Penemuan akhir abad XIX)


2.2. BAGIAN-BAGIAN SEL DAN FUNGSI ORGANEL

Sel merupakan unit struktural dan fungsional yang menjadi kesatuan


hereditas dalam pertumbuhan makhluk hidup. Secara umum terdapat 4
teori yang terkenal mengenai sel yaitu : 1. Sel merupakan unit struktural
makhluk hidup (Mathias Jacob Schleiden - Theodor Schwann) 2. Sel
merupakan unit fungsional makhluk hidup (Max Schultze) 3. Sel
merupakan unit pertumbuhan makhluk hidup (Rudolf Virchow) 4. Sel
merupakan unit hereditas makhluk hidup (Walter Sutton - Theodor Boveri)
Secara garis besar, sel dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu :

1. Membran sel (hewan) atau dinding sel (tumbuhan) Membran sel


merupakan bagian terluar dari sel dan sitoplasma yang berfungsi mengatur
pertukaran substansi zat dan melindungi bagian dalam sel. Pada sel
tumbuhan terdapat dinding sel yang berfungsi :

a. Melindungi bagian sel yang terletak lebih dalam

b. Memperkokoh sel

c. Mencegah agar sel tidak pecah

d. Menjadi tempat berpindahnya air dan mineral

2. Sitoplasma Sitoplasma merupakan massa protoplasma yang terletak di


bagian dalam sel di antara membran sel dan nukleus. Sitoplasma terdiri
dari dua bagian yaitu bagian luar (ektoplasma) dan bagian dalam
(endoplasma). Sitoplasma dapat berbentuk cair atau gel dan berperan
penting dalam transportasi zat makanan.

3. Organel Organel adalah bagian atau organ di dalam sel yang memiliki
fungsi tertentu. Organel yang terdapat dalam sel antara lain inti sel,
plastida, ribosom, vakuola, mitokondria, badan golgi, retikulum
endoplasma, lisosom, badan mikro, mikrotubulus dan mikrofilamen.
Organel memiliki fungsi-fungsi tertentu di dalam sel. Berikut beberapa
fungsi dari organel sel :

1. Inti sel (nukleus) Merupakan salah satu organel terbesar yang dilindungi
oleh membran nukleus yang disebut nukleus dan di dalamnya terdapat
nukleolus. Nukleus berfungsi :
• sebagai pusat pengatur seluruh kegiatan sel

• mengendalikan reproduksi sel

• mengatur sintesis protein

2. Retikulum endoplasm Merupakan organel yang berbentuk saluran-


saluran yang terhubung dengan inti. Retikulum endoplasma terdiri dari 2
jenis yaitu retikulum endoplasma halus (REH) yang tidak mengandung
ribosom, dan retikulum endoplasma kasar (REK) yang merupakan tempat
menempelnya ribosom. Retikulum endoplasma memiliki fungsi antaralain :

• berperan dalam transport zat

• tempat menempelnya ribosom

3. Mitokondria Merupakan organel sel yang berbentuk kapsul dengan


saluran lekuk pendek di bagian dalamnya. Mitokondria dilindungi oleh
membran rangkap. Adapun fungsi mitokondria yaitu : • untuk respirasi sel

• pusat pembangkit tenaga

4. Badan golgi Merupakan organel yang berbentuk bulatan yang memiliki


fungsi sebagai berikut :

• berperan penting dalam sekresi zat

• sintesis lisosom

• mengangkut dan mengubah materi zat secara kimia

5. Ribosom Merupakan organel sel yang terdapat di sitoplasma dan


menempel di retikulum endoplasma kasar. Ribosom memiliki peran
penting untuk sintesis protein.

6. Lisosom Organel yang banyak ditemukan dalam sel-sel yang berperan


penting dalam imunitas seperti leukosit dan limfosit. Lisosom memiliki
beberapa fungsi diantaranya :

• mencerna zat-zat yang belum dapat diurai

• menghancurkan bagian sel yang tidak berguna lagi

• merupakan tempat pembentukan enzim pencernaan


7. Plastida Merupakan organel yang khas pada sel tumbuhan sebagai
tempat pigmen warna. Plastida terdiri dari beberapa bagian seperti
kloroplas, kromoplas, dan leukoplas.

8. Vakuola Vakuola umumnya ditemui pada sel tumbuhan. Vakuola


merupakan organel yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan
makanan sekaligus menyimpan zatzat yang akan dieksresikan.

9. Mikro tubulus Merupakan organel mikro yang berfungsi sebagai


kerangka sel dan berperan penting dalam pembentukan spindel.

10. Mikro filamen Merupakan benang-benang filamen halus yang


mempengaruhi kontraksi sel.

2.3. STRUKTUR DAN FUNGSI MEMBRAN SEL

Struktur fungsi membran sel. Membran sel meliputi luar dari sel
yang melindungi organel internal atau dikenal sebagai membran plasma
mempunyai berbagai fungsi vital, ini adalah fakta umum bahwa sel adalah
blok bangunan dasar kehidupan. Sebuah sel membentuk unit struktural
dan fungsional dasar dari setiap makhluk hidup. Sementara beberapa
organisme, seperti bakteri bersel tunggal, sebagian besar makhluk hidup
lainnya yang multiseluler. Dalam kasus organisme multiseluler, ada
berbagai jenis sel, yang ditugaskan dengan tugas yang berbeda. Fungsi dari
berbagai jenis sel bervariasi, bagianbagian individu dari sel juga memiliki
tugas mereka sendiri. Ilustrasi berikut menunjukkan membran plasma
(membran sel) serta organel internal sel.

a. Bagian-bagian Sel
Pada dasarnya ada dua jenis sel eukariotik serta prokariotik. Sedangkan
tanaman, hewan, jamur, protozoa, dll memiliki sel eukariotik, sel
prokariotik ditemukan pada bakteri saja. Struktur dasar sel eukariotik
yang bersangkutan termasuk bagian seperti ribosom, DNA, vesikel,
retikulum endoplasma (RE), aparatus Golgi, sitoskeleton, mitokondria,
vakuola, sentriol, lisosom, sitoplasma, membran plasma dan dinding sel.
Sementara sel-sel tumbuhan memiliki vakuola besar dan dinding sel
tertentu, sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel tetapi beberapa
mungkin memiliki vakuola yang sangat kecil. Jadi dalam kasus sel
hewan, membran sel adalah penutup terluar
b. Struktur Membran sel
Atau dikenal sebagai membran plasma atau plasmalemma, membran
sel adalah salah satu bagian penting dari sebuah sel yang membungkus
organel internal. Membran ini memisahkan interior sel dari lingkungan
luar. Lebih tepatnya, membran ini secara fisik memisahkan isi sel dari
lingkungan luar, tetapi pada tanaman, jamur, dan beberapa bakteri, ada
dinding sel yang mengelilingi membran ini. Namun, dinding sel
bertindak sebagai dukungan mekanis yang pejal. Fungsi sebenarnya
dari membran sel adalah sama dalam kedua kasus dan tidak banyak
diubah oleh kehadiran semata dari dinding sel
c. Fosfolipid Membran sel
terbuat dari dua lapis fosfolipid dan setiap molekul fosfolipid memiliki
kepala dan sepasang ekor. Kepala daerah hidrofilik (ketertarikan
terhadap molekul air) dan ujung ekor hidrofobik (tinggal jauh dari
molekul air). Kedua lapisan fosfolipid yang diatur sedemikian rupa
sehingga daerah kepala membentuk permukaan luar dan dalam
membran ini dan ekor berakhir mendekati ke tengah membran sel.
Selain fosfolipid, membran sel menampung jenis molekul protein, yang
tertanam di lapisan fosfolipid. Sebagian besar dari molekul protein ini
serta fosfolipid ini mampu pergerakan lateral.

➢ Struktur Membran sel

a) Protein Membran Protein ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga


subdivisi utama integral, protein perifer dan lipid-anchored.
Bagian integral menjangkau seluruh lebar membran sel,
sedangkan yang perifer ditemukan pada permukaan bagian
dalam atau luarnya. Mereka yang berada di kategori ketiga
ditemukan berlabuh ke membran dengan bantuan molekul lipid.
Sementara beberapa molekul protein memberikan dukungan
struktural pada membran, beberapa lainnya yang melekat pada
sitoskeleton yang tersuspensi dalam sitoplasma. Ada protein
tertentu yang bertanggung jawab untuk transportasi ion dan
molekul melintasi membran sel.

Beberapa protein memiliki fungsi lain, seperti sel untuk


komunikasi sel, identifikasi, aktivitas enzimatik dan sinyal. Beberapa
protein membran plasma yang terletak di lapisan ganda lipid dan disebut
protein integral. Protein lain, yang disebut protein perifer, berada di luar
dari lapisan ganda lipid. Protein perifer dapat ditemukan di kedua sisi
lapisan ganda lipid: dalam sel atau di luar sel. Membran protein dapat
berfungsi sebagai enzim untuk mempercepat reaksi kimia, bertindak
sebagai reseptor untuk molekul tertentu, atau bahan transportasi melintasi
membran sel.

Komponen lain: Komponen utama dari membran sel fosfolipid


dan protein. Namun, ia memiliki molekul kolesterol yang membuat
membran kaku dan fleksibel. Mereka juga membuat sulit untuk zat larut air
untuk melewati membran. Pada permukaan luar membran sel, glikolipid
dan glikoprotein ditemukan. Mereka adalah apa-apa selain lipid dan
molekul protein melekat pada karbohidrat rantai pendek. Semua
komponen ini bekerja bersama-sama untuk melaksanakan fungsi membran
sel.

b) Kolesterol
Ketika Anda mendengar kata kolesterol, hal pertama yang Anda
mungkin pikirkan adalah bahwa itu buruk. Namun, kolesterol
sebenarnya merupakan komponen yang sangat penting dari
membran sel.
Molekul kolesterol terdiri dari empat cincin hidrogen dan atom
karbon. Mereka adalah hidrofobik dan ditemukan di antara ekor
hidrofobik dalam lipid bilayer. Molekul kolesterol sangat penting
untuk menjaga konsistensi dari membran sel. Mereka memperkuat
membran dengan mencegah beberapa molekul kecil dari
persimpangan itu. Molekul kolesterol juga menjaga ekor fosfolipid
sampai bersentuhan dan pemadatan. Hal ini memastikan bahwa
membran sel tetap cairan dan fleksibel.
c) Karbohidrat
Karbohidrat, atau gula, kadang-kadang ditemukan menempel pada
protein atau lipid pada bagian luar membran sel. Artinya, mereka
hanya ditemukan di sisi ekstraseluler membran sel. Bersama
karbohidrat ini membentuk glikokaliks.
Glikokaliks sel memiliki banyak fungsi. Hal ini dapat memberikan
bantalan dan perlindungan bagi membran plasma, dan juga penting
dalam pengenalan sel. Berdasarkan struktur dan jenis karbohidrat
dalam glikokaliks, tubuh Anda dapat mengenali sel dan menentukan
apakah mereka harus berada di sana atau tidak.
Mereka Glikokaliks juga dapat bertindak sebagai perekat untuk
menempelkan sel bersama-sama. Membran sel sendiri mempunyai
mirip seperti ‘rangka’ yang akan memberikan dukungan bentuk
pada sel yang dinamakan dengan jangkar Sitoskeleton, dan
membran sel juga berperan dalam tranportasi atau keluar masuknya
zat dalam sel. Membran sel juga berfungsi untuk: Interaksi dengan
sel lain; Komunikasi dengan sel lain; Melakukan Aktivitas Metabolik.
Uraian topik ini akan dibahas pada judul lain yaitu transportasi
membran sel pada artikel berikutnya.

➢ FUNGSI MEMBRAN

Membran plasma sel memiliki dua peran utama :

• Penghalang fisik Membran sel penting karena memisahkan dan


melindungi sel dari lingkungannya. Hal ini memungkinkan kondisi
intraseluler sel menjadi sangat berbeda dengan kondisi
ekstraseluler. Sebagai contoh, sel-sel saraf dalam tubuh Anda akan
mempertahankan konsentrasi tinggi kalium dibagian dalam. Di luar,
dalam cairan ekstraselular, ada sangat sedikit kalium dan banyak
sodium. Perbedaan konsentrasi ini mutlak diperlukan untuk fungsi
sel-sel saraf, yang mengirim sinyal atau impuls saraf.
• Selektif permeabel Suatu struktur membran sel dan sifat, seperti
memiliki daerah luar hidrofilik dan daerah bagian hidrofobik,
mencegah banyak zat memasuki atau meninggalkan sel. Ini bagus
karena itu berarti bahwa bahan-bahan yang tidak diinginkan tidak
sengaja masuk ke dalam sel. Namun, banyak bahan, seperti glukosa
nutrisi, perlu untuk menyeberangi membran sel. Selain itu, zat-zat
limbah harus keluar dari sel. Jika mereka tidak, limbah akan
menumpuk dan menjadi racun bagi sel.

Membran sel mampu mengatur apa yang masuk dan apa yang
keluar dari sel. Ini disebut permeabilitas selektif. Hanya molekul yang
sangat kecil, seperti air, oksigen atau karbon dioksida, dapat dengan mudah
melewati lipid bilayer dari membran sel. Setiap zat lain yang harus
melintasi membran sel harus melewati protein transport. Protein ini sangat
spesifik tentang apa yang mereka transportasikan. Misalnya, membran sel
Anda memiliki transporter yang hanya akan memungkinkan pergerakan
molekul glukosa. Ada yang lain dengan struktur yang berbeda yang hanya
mengangkut sodium.

2.4. REPRODUKSI SEL

Pembelahan sel hakikatnya merupakan penggandaan materi genetik,


yaitu gen dan DNA yang terdapat dalam nukleus, pembelahan diri sehingga
dihasilkan sel sel anakan yang menggandakan materi genetik yang sama.

Bagi makhluk uniseluler, pembelahan sel merupakan usaha untuk


menghindari kepunahan jenisnya. Bagi makhluk hidup multiseluler,
Pembelahan sel merupakan proses yang berkaitan dengan pertumbuhan,
perbaikan sel sel yang rusak, serta penting untuk perkembangbiakan.

Pembelahan sel dibagi menjadi dua yaitu :

a. Pembelahan Sel Secara Langsung Pembelahan sel secara


langsung bisa disebut pula pembelahan secara amitosis , artinya
dalam pembelahan tersebut tidak didahului peristiwa
pembentukan gelendong, pembelahan, peleburan inti, dan
penampilan kromosom.
Pembelahan biner adalah pembelahan sel tanpa melalui
pembelahan inti. Pada bakteri terjadi pembelahan biner : dimana
setiap sel membelah menjadi 2. Sel-sel anakan mempunyai
ukuran dan struktur materi genetik yg sama.
Pembelahan ini diawali dengan penggandaan DNA pada
kromosom tunggal. Kromosom bakteri berupa benang panjang
berbentuk lilitan. Pembelahan DNA diikuti pembelahan benang
kromosom yang keduanya dari materi DNA yang sama.
Terbentuknya dua kromosom diikuti pula dengan terbentuknya
membran pemisah yang terbentang diantara kedua kromosom
tersebut.

b. Pembelahan Sel Secara Tidak langsung Pembelahan sel secara tak


langsung dapat dilihat pada sel eukariotik, dimana peristiwanya
didahului oleh peristiwa pembentukan gelendond, peleburan inti,
dan penampilan kromosom. Sel eukariotik lebih kompleks
melakukan pembelahan dikarenakan jumlah ADN yang lebih
banyak, mengandung lebih dari 1000 kromosom yg terdapat di
dalam nukleus yang diselubungi oleh membran dan lain-lain. Sel
Eukariotik mengalami 2 tahap :

• Kariokinesis (Karyon = Nukleus, Kinesis = Pembelahan)


nukleus dan bahan-bahan yang dikandungnya membelah untuk
membentuk nukleus baru.
• Sitokinesis (Cyto = Sitoplasma, Kinesis = Pembelahan)
sitoplasma sel dan nukleus tersekat menjadi sel-sel anak yang
terpisah.

➢ SIKLUS SEL

Siklus sel terbagi menjadi 2 tahap:

1. Interfase Fase yang paling lama karena melibatkan persiapan


untuk pembelahan, pertumbuhan dan aktifitas metabolisme.
Yang kemudian dibagi menjadi 3 tahap :

❖ Fase G1 (gap) Fase pemisah aktivitas yang berhubungan


dengan pembelahan sel. Pada fase G1 terjadi pertumbuhan
dan fungsi sel yang normal dan organel-organel menduplikasi
diri untuk persiapan pembelahan namun setiap fase G1 tiap
sel waktunya berbedabeda.
❖ Fase S (Sintesis) Tahap sintesis materi yang dibutuhkan
untuk pembelahan sel. Bahan yang disintesis yaitu salinan
ADN sel, protein dan sentrion (pada sel hewan). Gabungan
protein yang berasal dari mikrotubul membentuk perangkat
spindel (sekat gelendong pembelahan)
❖ Fase G2 Untuk mempersiapkan fase mitosis yang ditandai
dengan terlihatnya kromosomkromosom yang pada awalnya
menggulung hingga akhir fase G2. Pada fase G2 dibuat protein
mikrotubul dan perangkat spindel.

2. Fase Mitotik Fase ini disebut juga fase M. pada pembelahan mitosis ini
ada dua peristiwa penting yakni pembelahan inti sel (kariokinesis) dan
sitokinesis atau pembagian sitoplasma. Pada fase ini pembelahan suatu sel
induk yang menghasilkan 2 anak sel tanpa mengalami jumlah kromosom
dan berfungsi untuk memelihara pertumbuhan sel-sel baru serta menjaga
dan memperbaiki bagian tubuh suatu organisme.

➢ MITOSIS

Pembelahan suatu sel induk yang menghasilkan 2 sel anak


tanpa mengalami perubahan jumlah kromosom dan berfungsi
untuk memelihara pertumbuhan sel-sel baru serta menjaga
dan memperbaiki bagian tubuh suatu organisme. Tahapan
pembelahan mitosis :

1. PROFASE
Fase ini merupakan fase terlama, dan paling banyak
memerlukan energi.

1) Selaput inti atau karioteka serta nukleus yang terdapat


dalam inti sel, lenyap.
2) Benang benang kromatin di dalam nukleus memendek
dan menebal, benang kromatin yang demikian disebut
kromosom.
3) Kromosom membelah menjadi dua benang baru masing
masing disebut kromatid. Ada bagian tertentu dari
pasangan kromatid saling berdekatan yaitu sentromer
4) Pada sel hewan bersamaan dengan pembentukan
kromatid, sentromer membelah menjadi dua . Masing
masing belahan menuju ke arah kutub yang berlawanan
5) dari setiap sentriol, mikrotubulus membentuk benang
benang spindel, sehingga berbentuk gelendong
pembelahan yang menyerupai suatu pancaran bintang
yang disebut aster

2. METAFASE

Kromosom yang telah membelah menjadi dua kromatid


memanjang dan sentromernya mengatur diri di bidang
pembelahan atau bidang ekuator. Apabila dilihat dari arah
kutub sel. kromosom tampak tersusun seperti bintang.

3. ANAFASE

1) setiap benang spindel memegang satu kromatid tepat


pada sentromernya

2) benang benang spindel tersebut selanjutnya menarik tiap


kromatid, sehingga kromatid yang melepaskan diri dari
pasangannya masing masing bergerak ke arh kutub yang
berlawanan. Peristiwa terpisahnya kutub kutub disebabkan
oleh pengaruh enzim cincin

4.TELOFASE
Setelah benang benang kromatid sampai pada kutub , maka dia akan
lenyap dan berubah menjadi benang benang kromatin . Benang benang
kromatin yang berkumpul di kutup yang berlawanan itu selanjutnya akan
terlindung oleh selaput dan membentuk inti sel. Terbentuklah peneblan
plasma dibidang pembelahan. Plasma yang menebal itu selanjutnya akan
berfungsi sebagi selaput pemisah sitoplasma. Akibtanya sitoplasma terbagi
menjadi dua, peristiw aini disebut sitokinesis. Dalam peristiwa sitokinesis
ini, setiap sitopalsama menghasilkan dua sel baru. Sel anak yang baru
terbentuk mempunya jumlah kromosom yang ssama dengan jumlah
kromosom asalnya.

➢ Meiosis Meiosis merupakan bentuk pembelahan sel yang membagi


jumlah kromosom menjadi separuh jumlah kromosom sel induk dan
membentuk susunan gamet untuk reproduksi seksual. Cara pembentukan
gamet pada hewan yaitu meiosis menghasilkan sel anak yang secara
langsung terspesialisasi membentuk gamet, sedangkan meiosis pada
tumbuhan menghasilkan sel anak haploid berbentuk spora. Spora
kemudian membelah secara mitosis dan tumbuh menjadi tumbuhan
multiseluler haploid yang akan menghasilkan sel gamet.

Tahap Pembelahan Meiosis :

MEIOSIS I

❖ Profase I : terbentuk perangkat spindel dan pemudaran nukleus beserta


membrannya. Terdiri dari 5 sub tahap :

1. Leptonema / Leptoten : mula-mula kromatin mengalami kondensasi


membentuk benang-benang halus tunggal dan panjang.
2. Zigonema / zigoten : kromosom yang homolog saling berpasangan,
menurut ukuran yang sama membentuk sinapsis, kromosom homolog yang
berpasangan disebut bivalen.

3. Pakinema / Pakiten : kromosom membentuk benang tebal dan pendek,


menduplikasi diri membentuk 4 kromatid ( tetrad ).

4. Diplonema / Diploten : kromatid yang berada dalam satu bivalen


memisah dengan kromatid pasangannya. Namun dibeberapa tempat masih
terjadi kontak disebut Kiasmata ( kiasma = tunggal ), yang memungkinkan
terjadi pindah silang ( Cross Over ).

5. Diakinesis : kromosom terus semakin memendek dan menebal


berkondensasi secara maksimal, sehingga membran nukleus, nukleolus
lenyap.

❖ Metafase I : Mengakibatkan keturunan yang dihasilkan mengandung


campuran sifat dari kedua induk secara acak, sehingga meningkatkan
variabilitas genetika suatu species.

❖ Anafase I : Homolog berkumpul di dekat katub spindel.

❖ Telofase I dan Interfase : Kromosom akan terurai dan dikelilingi


membran nukleus yang terbentuk sitokinosis akan membagi sitoplasma
menjadi 2 sel anak yang masingmasing memiliki perangkat kromosom
homolog kemudian sel anak mulai interfase. Dalam interfase ADN tidak
mereplikasikan diri. Setiap kromosom yang masuk profase II berupa
kromatid yang disatukan oleh sentriol-sentriol yang muncul akan menuju
ke kutub-kutub yang berlawanan.

MEIOSIS II

❖ Profase II : Kromosom memendek dan menebal lalu menuju ke ekuator


sel

❖ Metafase II : Sentromer berjajar pada lempeng metafase.


❖ Anafase II : Dimulai ketika sentromer memisah dan kromotid berpisah
menjadi kromosom homolog.

❖ Telofase II : Dimulai setelah kromosom telah sampai di kutub-kutub


yang berlawanan selama telefase II, membran nukleus terbentuk
mengelilingi 4 kelompok kromosom yang berangsur memanjang menjadi
benang kromatin. Sel kemudian menghasilkan 4 sel anak haploid yang
berlainan.Setiap sel anak mengandung 1 kromosom dari masingmasing
pasangan homolog dalam sel induk.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1.KESIMPULAN
Sel pertama sekali ditemukan Ilmuwan Inggris, Robert Hooke (1665)
dengan meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop yang terdiri dari
ruangan-ruangan yang dibatasi oleh dinding disebut sel. Pada tahun 1839,
seorang biolog Perancis, Felix Durjadin menemukan isi penyusun dalam
rongga sel disebut sarcode. Johanes Purkinje (1789- 1869) mengadakan
perubahan nama sarcode menjadi protoplasma. Theodore Schwann (1801-
1881), seorang pakar zoologi Jerman dan Mathias Schleiden (1804-1881),
pakar botani Jerman mengemukakan bahwa tubuh hewan dan tumbuhan
terdiri atas sel-sel. Robert Brown (1831), seorang biolog Skotlandia
menemukan inti (nukleus). MaxSchultze (1825- 1874), seorang pakar
anatomi mengemukakan protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan.
Rudolf Virchow mengatakan sel berasal dari sel Omnis Cellula Cellula.Sel
dibedakan atas beberapa bentuk, diantaranya berdasarkan keadaan inti sel
(sel eukariotik dan prokariotik), berdasarkan keadaan kromosom dan
fungsinya (sel somatik dan reproduktif), berdasarkan sifatnya (bagian
hidup dan bagian yang mati).Sel tumbuhan terdiri atas: dinding sel,
membran plasma, sitoplas.Dari uraian makalah ini, diperoleh kesimpulan
bahwasel merupakan unit kehidupan dari sebuah makhluk hidup. Setiap
sel melakukan aktivitasnya masing-masing layaknya indivudu. Didalam sel
terdapat bagianbagian yang terdiri dari bagian hidup mati seperti dinding
sel dan vakuola dan bagian yang hidup seperti, plasma sel, dan organel-
organel sel. Bagian-bagian tersebut bekerja sama dalam melakukan
kegiatannya. Namun, tidak semua memiliki bgian tersebut. Pada sebagian
sel prokariot hanya memiliki beberapa bagian saja.Tak lepas dari itu, sel
melakukan reproduksi layaknya makhluk hidup. Baik secara Amitosis,
Mitosis, Meiosis. Banyak sekali kegunaan reproduksi ini seperti, pada sel
meristem stumbuhan berfungsi untuk pertumbuhan. Sedangkan pada sel
epitel manusia untuk menggantikan sel-sel yang rusak atau sudah tua dan
lainnya

DAFTAR PUSTAKA

Agustriana, R. dan Tunjung T. 2006. Buku Ajar. Fisiologi Tumbuhan I Universitas


Lampung. Bandar Lampung.
Campbell, R. M. 2002. Biologi. Erlangga : Jakarta Hasnunidah, N. 2010. Buku
Ajar. Fisiologi Tumbuhan. Universitas Lampung. Bandar Lampung. Lakitan,
Benyamin. 2001. Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Salisbury, F.B
dan C.W. Ross. Fisiologi Tumbuhan. ITB Bandung. Bandung. Sutrian, Y. 1992.
Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan. Tentang Sel & Jaringan. Rineka
Cipta .jakarta.

Anda mungkin juga menyukai