Studi Kasus Penipuan Atas Nama Unilever

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

Penerapan Risk Management Pada Unilever Indonesia (Studi Kasus :

Penipuan Atas Nama Unilever)


Mata Kuliah: Manajemen Resiko
Dosen Pengampu: Rudi Hartono,S.sos,MM

Kelompok:
Renita Pratama 21020095
Ayu Anggraini 21020092
Pera Inda Sari 21020092
Thenia Stephany 22020004p
Zafia Azzahra 21020099

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI


ADMINISTRASI BISNIS
BENGKULU
2023/2024

Abstrak
Risiko merupakan sesuatu yang dapat terjadi secara tidak terduga, oleh karena itu manajemen
risiko memegang peranan yang sangat penting bagi kelangsungan suatu usaha atau kegiatan.
Setiap kegiatan pasti mengandung risiko. Namun, seseorang harus mencoba meminimalkan
ketidakpastian atau harus mampu mengantisipasi semua kemungkinan tersebut dengan
memberikan beberapa tindakan alternatif untuk menghadapi ketidakpastian. Dengan kata lain,
risikonya harus dikelola dengan baik, agar efektifitas seseorang atau perusahaan tidak
terganggu. PT. Unilever Indonesia tentunya juga memiliki risiko-risiko yang harus diwaspadai
oleh manajemen risiko. Metode penelitian pada penelitian ini ialah deskriptif kualitatif. Objek
pada penelitian ini adalah Pengelolaan Manajemen Risiko Perusahaan Unilever Indonesia dan
teknik pengumpulannya ialah studi literatur. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
bagaimana PT. Unilever Indonesia Tbk mengelola manajemen risiko agar risiko-risiko yang
kelak terjadi dapat diatasi dengan baik. Manfaat penelitian ini adalah untuk mendapatkan
pengetahuan dan informasi tentang bagaimana cara mengelola risiko dan mengurangi risiko
seperti studi kasus yang di alami PT. Unilever Indonesia Tbk. Hasil penelitian ini adalah
Perusahaan Unilever Indonesia mengelola manajemen risikonya dengan melakukan
identifikasi ulang risiko-risiko dari semua bidang, kemudian mengukur tingkat risiko serta
membuat strategi untuk mencegah serta mengatasi risiko-risiko tersebut.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena limpahan rahmat, hidayah, dan berkahnya
sehingga kami mampu menyelesaikan makalah tentang “ Penerapan risk management pada
unliever indonesia (studi kasus: Penipuan Atas Nama UNILEVER Indonesia“. Makalah
ini merupakan tugas dari mata Kuliah Riset Oprasi Bisnis yang membahas secara garis besar
tentang pelayanan yang digunakan pada karyawan Minimarke BIMA 2000 dan kualitas
produknya.
Ucapan terima kasih tak lupa penulis haturkan kepada Dosen Mata Kuliah
Manajemen Riset yaitu bapak Rudi Hartono,S.sos,MM yang telah memberikan bimbingan
serta arahan dalam pembuatan makalah ini, sehingga dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Tak lupa pula ucapan terima kasih kepada Orang tua, Sahabat dan Sumber –
sumber referansi serta bahan kajian, sehingga dapat melengkapi terselesainya laporan ini.
Semoga makalah ini dapat menjadi referansi bagi pembaca baik itu Mahasiswa, Pelajar dan
siapapun yang dapat mengambil manfaat dari eberadaannya, dan terbuka kesempatan bagi
penulis untuk menerima kritik serta saran untuk menjadi batu loncatan agar lebih baik
kedepannya.
PENDAHULUAN

Risiko merupakan sesuatu yang dapat terjadi secara tidak terduga, oleh karena itu
manajemen risiko memegang peranan yang sangat penting bagi kelangsungan suatu usaha
atau kegiatan. Setiap kegiatan pasti mengandung risiko. Secara umum, kita dapat mengatakan
bahwa hidup ini penuh dengan risiko. Namun, seseorang harus mencoba meminimalkan
ketidakpastian atau harus mampu mengantisipasi semua kemungkinan tersebut dengan
memberikan beberapa tindakan alternatif untuk menghadapi ketidakpastian. Apa yang akan
terjadi di masa depan, kita tidak bisa tahu pasti. Manajemen risiko adalah alat untuk
melindungi perusahaan dari kemungkinan yang tidak baik (Ramli, 2010). Dengan kata lain,
risikonya harus dikelola dengan baik, supaya efektifitas perusahaan tidak terganggu.
PT. Unilever Indonesia merupakan salah satu perusahaan terunggul dalam produk perawatan
pribadi dan rumah serta makanan dan es krim di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa
perusahaan sebesar PT. Unilever Indonesia tentunya juga memiliki risikorisiko yang harus
diwaspadai oleh manajemen risiko, seperti contoh pernah ada penipuan undian yang
mengatas namakan PT. Unilever Indonesia yang yang membuat orang-orang tergiur lalu
diminta untuk mentransfer uang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab tentunya bisa
merugikan nama baik perusahaan. Orang-orang mencoba untuk melindungi diri mereka
sendiri dari risiko, serta badan usaha seperti PT. Unilever Indonesia juga harus berusaha
terlindungi dari risiko.
Dengan berbagai modus penipuan yang terjadi belakangan ini, dengan membagikan
kupon hadiah secara langsung berupa mobil dan sebagainya yang ditaruh di salah satu paket
di bawah ini yang tergabung dalam PT. Unilever Indonesia Tbk sudah merambah komunitas
konsumen ke berbagai daerah, ternyata banyak korban penipuan. Menurut penjelasan Bagian
Informasi PT. Unilever Indonesia Tbk di Jakarta, setelah dikonfirmasi oleh News Room,
Rachmah menjelaskan bahwa PT. Unilever Indonesia Tbk dengan berbagai jenis produknya
hingga saat ini belum pernah mengadakan program atau pemberian hadiah langsung seperti
kupon dalam kemasan PT. Unilever Indonesia.
Rachmah mengatakan, jika PT. Unilever Indonesia melakukan undian promosi secara
langsung atau melalui kuisioner yang berhadiah, mereka ingin mengedukasi konsumen.
Rachmah menjelaskan, promo yang dilakukan akan melibatkan pejabat aktif. Selain itu, kata
Rachmah, konsumen belum pernah dikenai pajak undian, dan tidak pernah menggunakan
telepon untuk menelepon sebelumnya, seperti yang terjadi. Untuk itu, Rachma meminta
komunitas konsumen PT. Unilever mewaspadai dan mewaspadai modus operandi penipuan
yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan membagikan kupon hadiah
langsung berupa mobil dan lain-lain. Upaya menghindari semua itu konsumen sebaiknya
melakukan konfirmasi terlebih dahulu.
Berdasarkan data Kementerian Sosial selama tiga tahun terakhir, laporan penipuan
undian berhadiah tahun 2008 sebanyak 10.847, tahun 2009 sebanyak 22.565, kemudian tahun
2010 (periode Januari-Juni) setara 3.189. Sementara data dari produsen terkait menunjukkan,
pada periode yang sama jumlah laporan masuk tahun 2008 sebanyak 83.568 dan 2009
sebanyak 43.570 sedangkan 2010 dari Januari hingga Juni sebanyak 31.000 datang dari
seluruh Indonesia. Mensos menjelaskan bahwa pada tahun 2008 dan 2009, Kemensos bekerja
sama dengan Pos Indonesia dan Polisi berhasil mengungkap sekitar 56.990 surat lotre palsu.
Untuk periode Januari sampai Juni 2010, Pos Indonesia berhasil mengumpulkan sebanyak
3.254 amplop lupa berisi undian palsu amplop itu nanti dikirim kepada pihak yang mengurus
lebih lanjut.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Penerapan Risk Management Pada Unilever Indonesia” dalam upaya mengurangi risiko
penipuan yang mengatas namakan PT Unilever Indonesia Tbk. Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui bagaimana PT. Unilever Indonesia Tbk mengelola manajemen risiko agar
risikorisiko yang kelak terjadi dapat diatasi dengan baik .Manfaat penelitian ini adalah Untuk
mendapatkan pengetahuan dan informasi tentang bagaimana cara mengelola risiko dan
mengurangi risiko seperti studi kasus yang dialami PT. Unilever Indonesia Tbk.

Pengertian Risiko
Risiko berkaitan dengan ketidakpastian. Hal ini berupa kejadian yang dikarenakan
tidak cukupnya informasi tentang apa yang akan terjadi. Ketidakpastian (uncertainty) dapat
menguntungkan dan merugikan. Semakin banyak risiko yang dihadapi, semakin tinggi
pengembalian yang biasanya dihasilkan. Pola pengambilan risiko menunjukkan sikap yang
berbeda terhadap pengambilan risiko.
Risiko yang dikemukakan oleh Vaughan dalam (Darmawi, 2014) adalah:
1. Risiko berupa kemungkinan kerugian, jenis risiko ini biasanya digunakan
untuk menunjukkan niat untuk kalah atau kemungkinan situasi.
2. Risiko ialah suatu kemungkinan terjadinya kerugian, risiko-risiko diatas
menunjukkan bahwa risiko yang menimbulkan kerugian tidak segera diatasi.
3. Risiko berupa ketidakpastian, kemudian terdapat pemahaman bahwa risiko
terkait dengan ketidakpastian, dan kami memiliki wawasan bahwa keberadaan
risiko disebabkan oleh ketidakpastian.
Berdasarkan interpretasi diatas dapat disimpulkan bahwa risiko secara umum dapat
dipahami sebagai situasi dimana individu atau perusahaan dapat dirugikan. Sesuatu yang
menimbulkan ketidakpastian tentang terjadinya suatu peristiwa untuk jangka waktu tertentu
ketika peristiwa tersebut mengakibatkan kerugian. Apakah itu kerugian kecil yang tidak
terlalu penting atau kerugian besar yang berdampak pada kelangsungan hidup usaha.

Manajemen Risiko
Manajemen risiko atau dikenal sebagai risk management, adalah pendekatan
terstruktur atau metodologis untuk mengelola ketidakpastian tentang ancaman serta
merupakan serangkaian aktivitas manusia, termasuk penilaian risiko, pengembangan strategi,
dan manajemen risiko untuk mengelolanya serta mengurangi risiko dengan menggunakan
pemberdayaan sumber daya. Secara garis besar, tujuan serta fungsi utama dari risk
management tersebut berupa untuk mencegah atau meminimalkan dampak buruk dari
kontinjensi melalui penghindaran risiko atau perencanaan kontinjensi untuk risiko tersebut.
Strategi mitigasi yang dapat dilakukan antara lain:
1. Mengalihkan risiko kepada pihak lain

2. Memperhitungkan seluruh atau sebagian akibat dari beberapa risiko yang


ditetapkan.
3. Mengurangi dampak negatif risiko

Manajemen risiko tradisional berfokus pada risiko yang muncul dari penyebab fisik
atau hukum seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, bencana alam serta tuntutan
hukum.
Definisi manajemen risiko menurut (Darmawi, 2014) adalah upaya untuk melakukan
identifikasi, menganalisis dan mengendalikan risiko pada semua kegiatan usaha yang
bertujuan untuk mencapai keefisiensi perusahaan.
Berdasarkan pengertian diatas, bisa disimpulkan bahwa manajemen risiko adalah
proses pencegahan yang dibuat untuk memastikan bahwa kemungkinan kerugian
diminimalkan serta konsekuensi negatif yang dihasilkan dari kejadian tak terduga
diminimalkan.

Proses Manajemen Risiko


Gambar 1. Risk Management Guideline (ISO 31000:2018)

1. Menentukan kontekstualisasi, yang mendefinisikan serta mengungkapkan tujuan


organisasi, lingkungan mana tujuan tersebut dicapai, pemangku kepentingan yang
terpengaruh, serta berbagai kriteria risiko. Mereka membantu memperjelas dan
menilai sifat serta kompleksitas risiko.
2. Penilaian risiko mencakup 3 tahap, yaitu:

a. Identifikasi risiko, yang bertujuan untuk mengidentifikasi semua potensi risiko


yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan.
b. Analisis risiko, dimana fungsinya untuk menganalisa probabilitas serta dampak
risiko yang teridentifikasi.
c. Evaluasi risiko, yaitu melakukan perbandingan dari hasil analisis risiko dengan
kriteria risiko yang menghasilkan penentuan bagaimana pengendalian risiko
tersebut diterapkan.
3. Penanganan risiko, berupa rencana pengurangan risiko untuk memberikan alternatif
agar pengelolaan risiko dapat diterapkan secara efektif serta efisien. Pilihan
manajemen risiko yang diambil antara lain: mengurangi kemungkinan atau
dampaknya risiko, menghindari risiko, mengalihkan risiko kepada pihak ketiga, serta
menerima risiko.
4. Komunikasi & konsultasi, hal ini sangat penting dilakukan mengingat 9 prinsip
manajemen risiko mensyaratkan risk management yang transparan serta menyeluruh,
harus dilaksanakan oleh semua bagian organisasi, harus menjadi kepentingan semua
organisasi pihak terkait. Dengan adanya komunikasi serta konsultasi, diharapkan bisa
mendukung dan memandu kegiatan manajemen risiko.

5. Pemantauan & peninjauan, hal tersebut diperlukan untuk memastikan bahwa


penerapan manajemen risiko tetap berjalan sesuai rencana. Hasil Monitoring & Review
ini juga dapat digunakan sebagai umpan balik untuk memperbaiki proses manajemen
risiko.

METODOLOGI

Metode pengumpulan data pada penelitian ini ialah analisis deskriptif kualitatif. Metode ini
dominan melakukan pengamatan dan berfokus pada proses dan makna dari hasil yang
didapatkan. Metode ini tertuju pada objek, manusia ataupun institusi dengan mengetahui
interaksi antar elemennya, serta berupaya untuk memahami suatu fenomena, peristiwa
ataupun perilaku. Data-data yang didapatkan dari penelitian ini akan ditampilkan dalam
bentuk deskriptif sehingga akan memberikan gambaran mengenai hasil penelitian. Objek
pada penelitian ini adalah Pengelolaan Risk Management Perusahaan Unilever Indonesia.
Teknik pengumpulan data menggunakan studi literatur seperti melalui jurnal, artikel, buku
teks, dan penelusuran internet yang berhubungan dengan penelitian ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Permasalahan yang dihadapi perusahaan Unilever Indonesia ialah adanya penipuan


yang menggunakan nama perusahaan Unilever dengan meletakkan atau menyelipkan kertas
undian pada produk-produk Unilever seperti pada produk deterjen Rinso, shampoo Lifebuoy,
dan lain-lain. Pada kertas undian tersebut juga tertera nomor telepon oknum yang berujung,
konsumen tersebut akan langsung menghubungi nomor yang tertera dan meminta untuk
mentransfer uang. Dengan kasus penipuan tersebut dapat merusak merek Unilever.
Saat ini merek bukan hanya berperan sebagai suatu nama ataupun suatu pembeda
dengan produk lain yang sejenis, namun juga sebagai faktor penentu dalam trendsetter di
bidang industri ini. Perusahaan yang mempunyai reputasi yang baik pada produk ini dapat
mengembangkan perusahaannya di berbagai kota bahkan hingga luar negeri dan menjadi
perusahaan internasional. Namun untuk mencapai titik tersebut tentunya terdapat berbagai
macam risiko seperti contoh kasus penipuan yang dialami perusahaan Unilever Indonesia ini.
Maka dari itu perusahaan Unilever Indonesia harus lebih aware Manajemen risiko yang telah
diterapkan apakah mampu mengontrol risiko-risiko dan melindungi asetnya atau harus
ditingkatkan lagi manajemennya.
Berikut proses Unilever Indonesia mengelola risk managementnya :
1. Mengidentifikasi risiko utama atau risiko besar yang akan dihadapi perusahaan.

a. Keuangan, terjadinya inflasi ataupun fluktuasi mata uang akan berdampak pada
biaya bahan baku dan harga jual
b. Merek, perubahan selera konsumen yang cepat beralih, maka dari itu perusahaan
harus mampu menciptakan keunggulan kompetitif sehingga dapat bersaing dengan
produk lain sejenis.
c. Rantai Pasok, terjadinya kecelakaan, bencana alam atau kerugian dalam proses
rantai pasok dapat berdampak terhadap kualitas produk yang dihasilkan.
d. Produk yang mengalami cacat, hal ini terjadi karena adanya kerusakan pada
mesin/alat atau kesalahan sumber daya manusianya.
e. Sistem informasi, terjadinya gangguan pada sistem teknologinya dapat berdampak
terhadap operasi bisnis seperti proses produksi, penjualan, dan siklus arus kas
perusahaan. Akses informasi yang salah juga dapat terjadinya kecurangan.
f. Hubungan dengan Pelanggan, kegagalan dalam membangun hubungan baik
dengan pelanggan akan membuat pelanggan yang awalnya loyal menjadi pindah
ke produk lain.
g. Eksternal, terjadi naik turunnya permintaan produk karena kondisi ekonomi yang
selalu berubah-ubah. Selain itu, perpajakan, kebijakan fiskal, dan pengontrolan
harga yang ditetapkan pemerintah juga mempengaruhi profitabilitas dan
pertumbuhan perusahaan.
h. Hukum, jika perusahaan tidak menjalankan regulasi yang telah ditetapkan oleh
perusahaan sesuai aturan yang diberlakukan pemerintah maka bisa dikenakan
sanksi, denda serta rusaknya reputasi perusahaan.
i. Kompetensi karyawan, terjadinya gangguan antar karyawan ataupun relasi
perusahaan dapat berdampak pada operasional perusahaan dan keuangan seperti
ketidakmampuan perusahaan mempertahankan pekerja yang berkompeten atau
berkualitas
2. Mengevaluasi dan mengukur risiko

a. Mengukur tingkat risiko dengan probability dan severity

b. Menyusun rangking risiko dan mengevaluasi

Tabel 2. Tingkat Risiko

Terdapat 8 risiko utama hasil identifikasi perusahaan Unilever Indonesia dengan total
risikonya 75. Sedangkan dengan total risiko tertinggi untuk suatu perusahaan adalah
200,maka Risiko PT. Unilever Indonesia termasuk katagori rendah.
PT Unilever Indonesia juga mengevaluasi ke efektivitasan sistem pengontrol
internalnya.Proses evaluasi ini dilaksanakan oleh Unit Audit Internal disetiap akhir periode.
Proses ini bertujuan untuk membuktikan seberapa efektif dan efisiensinya sistem kontrol
internal perusahaan di periode tersebut.Pengauditan tersebut mencakup operasi perusahaan
serta laporan keuangan perusahaan.
Mengelola Risiko
PT. Unilever Indonesia mengelola risikonya melalui mitigasi. Mitigasi ini dapat
mengurangi probability dan dilakukan berdasarkan level risikonya, seperti contoh: sangat
rendah, rendah, sedang, tinggi,dan sangat tinggi. Kemudian risiko-risiko tersebut dibagi
sesuai dengan strategi penyelesaiannya.
Pencegahan untuk mengatasi penipuan yang mengatasnamakan perusahaan ialah
dengan mengeluarkan surat atau pengumuman bahwa jika perusahaan Unilever Indonesia
sedang mengadakan undian atau sejenisnya akan diinfokan melalui website perusahaan,
koran, ataupun media sosial perusahaan Unilever Indonesia yang official dan mengedukasi
masyarakat untuk berhati-hati serta jangan mudah percaya hal-hal yang berhubungan dengan
undian yang hanya tertera di kertas-kertas yang diselipkan pada produk-produk Unilever tanpa
di investigasi dahulu.

SIMPULAN

Landaskan hasil uraian dan pembahasan yang telah dikemukakan Dari sini dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut: Risiko yang dihadapi PT. Unilever sangat kompetitif karena
pesaingnya memiliki lebih beragam dan permintaan yang lebih sedikit terhadap produknya.
Unilever perlu mengambil langkah-langkah untuk mengurangi kerugian risiko. Pengurangan
risiko tertinggi adalah : Pesaing memiliki produk yang lebih terdiferensiasi; Memantau tren
pasar eksternal, mengumpulkan umpan balik konsumen dan menerapkan kemampuan
penelitian dan pengembangan untuk mengatasi tren ; Mengurangi permintaan konsumen
terhadap produk perusahaan. Secara teratur memperbarui perkiraan bisnis dari hasil bisnis,
arus kas dan menyeimbangkan kembali Prioritas investasi. Perusahaan telah secara teratur
mengidentifikasi dan menilai risiko yang terkait dengan kegiatan usahanya, jenis risiko bisnis
yang dihadapi Unilever meliputi keuangan, branding, ekonomi eksternal, hukum dan
peraturan, hubungan industrial, karyawan dan talenta, sistem dan informasi, produk yang
aman dan berkualitas, rantai pasok (safety) dan manajemen portofolio.
Referensi :

Syarif, M. (2020). Manajemen Risiko dalam Pengadaan Barang/Jasa.


Msyarif.Id. https://msyarif.id/manajemen-risiko-dalam-pengadaan-barang-jasa/
Fajri, D. L. (2021). Pengertian, Proses, dan Contoh Manajemen Risiko. Katakata.Co.Id.
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61adbf54c8357/pengertian-proses-dan-
contohmanajemen-risiko
Sinulingga, R. A. (2018). Sistem Manajemen Resiko pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. The
International Journal of Applied Business Tijab, 2(April), 33–46.
COSO & WBCSD. (2018). Enterprise risk management: Applying enterprise risk
management to environmental, social and governance-related risks. Enterprise Risk
Management: Applying Enterprise Risk Management to Environmental, Social and
Governance-Related Risks,
300–317. https://www.coso.org/Documents/COSO-WBCSD-ESGERM-Guidance-
Full.pdf
Hopkin, P. (2017). Fundamental Risk Management 4th Edition.
Ptpn12. (2019). Tujuan dan Sasaran Manajemen Risiko.
Ptpn12.Com. https://ptpn12.com/2019/07/10/tujuan-dan-sasaran-manajemen-risiko/
Ahmad. (n.d.). Manajemen Risiko: Pengertian, Manfaat, Tujuan, Prinsip dan Langkah-
langkahnya. Gramedia.Com. https://www.gramedia.com/literasi/manajemen-risiko/
Murdwarsa Febriyanta, I. M. (2021). Pengelolaan Risiko yang Optimal Melalui Manajemen
Risiko. Djkn.Kemenkeu.Go.Id.
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-jakarta/bacaartikel/14069/Pengelolaan-Risiko-yang-
Optimal-Melalui-Manajemen-Risiko.html Misra, I., Hakim, S., & Pramana, A. (2020).
Manajemen Risiko: Pendekatan Bisnis Ekonomi Syariah (Issue July).
Tucci, L. (2021). What is risk management and why is it important? Techtarget.Com.
https://www.techtarget.com/searchsecurity/definition/What-is-risk-managementand-why-
is-it-important
Kenton, W. (2021). What Is Risk Management in Finance, and Why Is It Important?
Investopedia.Com. https://www.investopedia.com/terms/r/riskmanagement.asp

Anda mungkin juga menyukai