Keterbagian
Keterbagian
Keterbagian
Contohnya
MAKALAH
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Teori bilangan adalah salah satu cabang pelajaran matematika. Dalam teori bilangan
ada BAB yang berjudul Keterbagian Bilangan. Keterbagian Bilangan merupakan dasar dari
berbagai sifat teori bilangan, oleh karenanya kita sebagai mahasiswa dan mahasiswi harus
mempelajari dan memahami keterbagian bilangan. Menyikapi hal tersebut kami sebagai
penyusun makalah ini berusaha menyajikannya yang Insya Allah akan menambah
pengetahuan kita.
II. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dari keterbagian bilangan?
2. Apa saja sifat-sifat keterbagian bilangan?
3. Apa saja contoh-contoh keterbagian bilangan?
III. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penyusunan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Ingin mengetahui dan memahami definisi dari keterbagian bilangan.
2. Ingin mengetahui dan memahami sifat-sifat keterbagian bilangan.
3. Ingin mengetahui dan memahami contoh keterbagian bilangan.
BAB II
PEMBAHASAN
I. DEFINISI
Pembagian bilangan bulat merupakan bahan pelajaran matematika yang sudah
diberikan di sekolah dasar. Bahan pelajaran ini diperluas penggunaannya sampai pada
pemfaktoran prima, faktor persekutuan terbesar (FPB), kelipatan persekutuan terkecil (KPK),
dan keterbagian oleh bilangan tertentu (misalnya keterbagian oleh 2,3, atau 9). Untuk
memberikan dasar atau landasan yang lebih kuat kepada guru matematika di sekolah, maka
mereka perlu belajar lebih mendalam tentang konsep-konsep dasar keterbagian.
Keterbagian (divisibility) merupakan dasar pengembangan teori bilangan, sehingga
konsep-konsep keterbagian akan banyak digunakan didalam sebagian besar uraian atau
penjelasan matematis tentang pembuktian teorema. Keadaan inilah yang memberikan
gagasan tentang perlunya definisi keterbagian. Keterbagian atau divisibility adalah sudut
pandang matematika yang mempelajari suatu bilangan yang habis oleh bilangan lain.
II. SIFAT-SIFAT KETERBAGIAN
Teorema 1
Jika a, b, dan c adalah bilangan bulat dengan a│b dan b│c maka a│c.
Bukti
a│b dan b│c maka menurut Definisi, terdapat bilangan bulat m dan n sedemikian sehingga
c = bn = (am)n = a(mn). Jadi, c = a(mn). Untuk suatu mn = p anggota bilangan Bulat maka c
= ap Akibatnya menurut Definisi, a│c.
Teorema 2
Jika a, b, dan c adalah bilangan bulat dengan c│a dan c│b maka c│(am+bm). untuk suatu
m,n anggota bilangan bulat.
Bukti
c│a dan c│b maka terdapat bilangan bulat x dan y sedemikian sehingga a =cx dan b
=cy
Sehingga, am = c(xm) dan bn =c(yn). untuk suatu xm = p dan (yn)=q, Maka:
am + bn = c(p+q). Akibatnya,c│(am+bn).
Uji keterbagian oleh 10. Suatu bilangan bulat dapat dibagi oleh 10 jika dan hanya jika digit
satuannya dapat dibagi oleh 10. Hal ini berarti bahwa digit satuannya adalah 0.
Selanjutnya kita akan memperhatikan aturan keterbagian oleh 4 dan 8. Kita tahu bahwa 4┼10
dan 8┼10 sehingga tidak tepat jika kita digit satuan untuk keterbagian oleh 4 dan 8. Tetapi 4
atau 22 dapat membagi 102, dan 8 atau 23 dapat membagi 103. Pertama kita akan
mengembangkan suatu aturan keterbagian oleh 4. Perhatikan empat digit bilangan n
sebarang, sedemikian sehingga n = a.103 + b.102 + c.10 + d. Kita tahu bahwa 4102 karena
102 = 4 . 25 dan akibatnya 4103. Karena 4102, 4b.102 dan 4a.103. Akhirnya, 4b.102 dan
4a.103 memberikan implikasi 4(a.103 + b.102). Sekarang, keterbagian n = a.103 + b.102 +
c.10 + d oleh 4 tergantung pada keterbagian (c.10 + d) oleh 4. (c.10 + d) merupakan bilangan
yang ditampilkan oleh dua digit terakhir pada bilangan bulat n yang diberikan. Kita rangkum
hal ini di dalam uji berikut ini.
Selanjutnya, kita perhatikan keterbagian suatu bilangan bulat oleh 3. Tidak ada pangkat dari
10 yang dapat dibagi oleh 3, tetapi bilangan-bilangan 9, 99, 999, dan yang sejenisnya adalah
dekat dengan bilangan pangkat ari 10 dan dapat dibagi oleh 3. Kita tulis kembali bilangan-
bilangan yang menggunakan 999, 99, dan 9 sebagai berikut:
Jumlah dari bilangan-bilangan yang ada dalam kurung pertama dapat dibagi oleh 3. Jadi
keterbagian 5721 oleh 3 tergantung pada jumlah bilangan-bilangan yang ada di dalam kurung
ke dua. Di dalam kasus ini, 5 + 7 + 2 + 1 = 15 dan 3 15. Jadi 3 5721. Dengan demikian, untuk
memeriksa apakah 5721 dapat dibagi oleh 3, kita cukup memeriksa apakah 5 + 7 + 2 + 1
dapat dibagi oleh 3. Contoh ini membawa kita pada uji keterbagian oleh 3 sebagai berikut.
Kita dapat menggunakan argumen yang serupa untuk digunakan membuktikan keterbagian
suatu bilangan bulat oleh 3, khususnya bilangan bulat bilangan bulat yang mempunyai 4
digit, n = a . 103 + b . 102 + c . 10 + d.
Karena a . 999 + b . 99 + c . 9 + d dekat ke n dan dapat dibagi oleh 3, kita peroleh sebagai
berikut:
a . 103 + b . 102 + c . 10 + d = a . 1000 + b . 100 + c . 10 + d
= a(999 + 1) + b(99 + 1) + c(9 + 1) + d
= (a . 999 + b . 99 + c . 9) + (a . 1 + b . 1 + c . 1)
= (a . 999 + b . 99 + c . 9) + (a + b + c)
Karena 3 | 999, 3 | 99, dan 3 | 9, 3 | (a . 999 + b . 99 + c . 9).
Jika 3 (a + b + c) maka 3 ((a . 999 + b . 99 + c . 9) + (a + b + c)). Hal ini berarti 3 n. Di lain
pihak, jika 3┼(a + b + c) maka 3┼((a . 999 + b . 99 + c . 9) + (a + b + c)). Hal ini berarti 3┼n.
Karena 9 | 9, 9 | 99, 9 | 999, dan seterusnya dengan uji yang serupa dengan uji keterbagian
suatu bilangan bulat oleh 3, kita dapat menentukan keterbagian suatu bilangan bulat oleh 9
Uji keterbagian oleh 9 Suatu bilangan bulat dapat dibagi oleh 9 jika dan hanya jika jumlah
dari digit-digitnya merupakan bilangan yang dapat dibagi oleh 9.
Contoh 2.
a. Tentukan apakah 1002 dapat dibagi oleh 3 dan dapat dibagi oleh 9.
b. Tentukan apakah 14238 dapat dibagi oleh 3 dan dapat dibagi oleh 9.
Jawab.
a. Karena 1 + 0 + 0 + 2 = 3 dan 3 | 3, akibatnya 3 | 1002.
Karena 9┼3, akibatnya 9┼1002.
b. Karena 1 + 4 + 2 + 3 + 8 = 18 dan 3 | 18, akibatnya 3 | 14238.
Karena 9 | 18, akibatnya 9 | 14238.
Selanjutnya akan kita perhatikan uji keterbagian suatu bilangan bulat oleh 7, oleh 11, dan
oleh 6, yaitu sebagai berikut:
Contoh 3.
a. Tentukan apakah 8471986 dapat dibagi oleh 11.
b. Tentukan apakah 462 dapat dibagi oleh: (i) 7, (ii)11, dan (iii) 6.
c. Tentukan apakah 875 dapat dibagi oleh: (i) 7, (ii)11, dan (iii) 6.
Jawab.
a. (6 + 9 + 7 + 8) – (8 + 1 + 4) = 17
Karena 11┼17, kita simpulkan 11┼8471986
b. (i) 46 – 2 . 2 = 42 dan 7 | 42
Jadi, 7 | 462
(ii) (2 + 4) – 6 = 0 dan 11 | 0
Jadi, 11 | 462
(iii) 2 | 462 dan 3 | 462
Jadi 6 | 462
c. (i) 87 – 2 . 5 = 77 dan 7 | 77
Jadi 7 | 875
(ii) (5 + 8) – 7 = 6 dan 11┼ 6
Jadi, 11┼875
(iii) 2┼875 karena 875 bilangan ganjil
Jadi 6┼875
BAB III
KESIMPULAN
1. Misalkan a dan b bilangan-bilangan bulat sebarang; b | a jika dan hanya jika ada bilangan
bulat c sedemikian sehingga a = bc.
2. Misalkan a, d, dan n bilangan-bilangan bulat sebarang. Jika d | a maka d | na.
3. Misalkan a, b, dan d bilangan bulat sebarang.
a. Jika d | a dan d | b maka d | (a + b)
b. Jika d | a dan d┼b maka d┼(a + b)
c. Jika d | a dan d | b maka d | (a - b)
d. Jika d | a dan d┼b maka d┼(a - b)
4. Suatu bilangan bulat dapat dibagi oleh 2 jika dan hanya jika digit satuannya dapat dibagi oleh
2.
5. Suatu bilangan bulat dapat dibagi oleh 5 jika dan hanya jika digit satuannya dapat dibagi oleh
5. Hal ini berarti bahwa digit satuannya adalah 0 atau 5.
6. Suatu bilangan bulat dapat dibagi oleh 10 jika dan hanya jika digit satuannya dapat dibagi
oleh 10. Hal ini berarti bahwa digit satuannya adalah 0.
7. Suatu bilangan bulat dapat dibagi oleh 4 jika dan hanya jika dua digit terakhirnya
menyatakan bilangan yang dapat dibagi oleh 4.
8. Suatu bilangan bulat dapat dibagi oleh 8 jika dan hanya jika tiga digit terakhirnya
menyatakan bilangan yang dapat dibagi oleh 8.
9. Suatu bilangan bulat dapat dibagi oleh 3 jika dan hanya jika jumlah digit-digitnya merupakan
bilangan yang dapat dibagi oleh 3.
10. Suatu bilangan bulat dapat dibagi oleh 9 jika dan hanya jika jumlah dari digit-digitnya
merupakan bilangan yang dapat dibagi oleh 9.
11. Suatu bilangan bulat dapat dibagi oleh 7 jika dan hanya jika bilangan yang dinyatakan tanpa
digit satuannya dikurangi dua kali unit satuan asalnya, dapat dibagi oleh 7.
http://berlayarjauh.blogspot.com/2012/09/keterbagian-sifat-sifatnya-serta.html