MAKALAH - Noriyanti Zebua

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MEDIA PEMBELAJARAN
D

OLEH:

Nama : Noriyanti Zebua


NIM : 21200261024
Stambuk : 2021
Dosen Pengampu : Merdina Ziraluo, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NIAS RAYA
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Telukdalam, Januari 2024


Penulis,

i
DAFTAR ISI
hlm.
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Teknologi Pembelajaran ................................................................ 2
B. Penerapan Teknologi ................................................................................... 3
C. Fungsi Media Dalam Pembelajaran ............................................................ 4
D. Manfaat Media Dalam Pembelajaran .......................................................... 8
E. Teknologi pembelajaran dan media ............................................................ 10
F. Hubungan pembelajaran dengan media ...................................................... 10
G. Teknologi pendidikan dan guru .................................................................. 11

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah berpengaruh dalam
segala aspek kehidupan baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan seni dan
pendidikan bahkan di dunia.
Dunia pendidikan harus mau mengadakan inovasi yang positif untuk kemajuan
pendidikan dan sekolah. Tidak hnaya inovasi dibidang kurikullum, sarana – prasarana,
namun inovasi yang menyeluruh dengan menggunakan teknologi informasi dalam
dunia pendidikan. Teknologi pendidikan dapat mengubah cara Teknologi pendidikan
sering kali diasumsikan dalam persepsi yang mengarah elektronika padahal konsep
teknologi mengandung pengertian yang luas.
Berdasarkan definisi 1994, Teknologi pemeblajaran adalah teori dan praktek
dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian proses dan
sumber untuk belajar. Komponen definisinya adalah teori dan praktek , desain,
pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber untuk
keperluan belajar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari teknologi pembelajaran?
2. Bagaimana penerapan teknologi pembelajaran dalam pendidikan?
3. Apa fungsi dan manfaat teknologi pembelajaran?
4. Bagaimana penerapan teknologi pembelajaran?

C. Tujuan
1. Mampu mendefinisikan teknologi pembelajaran.
2. Mengetahui penerapan teknologi pembelajaran dalam pendidikan.
3. Mengetahui fungsi dan manfaaat teknologi pembelajaran serta penerapannya.
4. Mampu menerapakn teknologi pembelajaran.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Teknologi Pembelajaran


Dunia pendidikan saat ini dituntut untuk dikembangkanya pendekatan
pembelajaran. hal ini seiring dengan perkembangan psikologi peserta didik, dinamika
sosial, serta dinamika sistem pendidikan pada setiap negara yang terus berubah.
UU No 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 2 menerangkan bahwa “Pendidikan
nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama,
kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan zaman. Oleh karena itu,
perancangan dan perkembangan pembelajaran harus sesuai dengan perkembangan
IPTEK.
Nurdyansyah meperejelas “The education world must innovate in a whole. It
means that all the devices in education system have its role and be the factors which
take the important effect in successful of education system”.
Proses pembelajaran melibatkan berbagai pihak, tidak hanya melibatkan
pendidik dan siswa. Namun, peran dari bahan ajar juga sangat dibutuhkan dalam
proses pembelajaran. Pembelajaran dimaksudkan untuk tercapaianya suasana tertentu
dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik nyaman dalam belajar.
Hakikat belajar yaitu proses interaksi dari selururh kondisi disekitar peserta
didik. Belajar diartikan suatau proses pengarahan untuk pencapaian tujuan dan proses
melakukan perbuatan melalui pengalaman yang diciptakan. Untuk mencapai
kompetensi perlu ada pengukuran /penilaian. Penilaian hasil belajar memerlukan
sebuah pengolahan dan analisis yang akurat.
Secara etimologi kata teknologi berasal dari kata “techne” yang artinya berarti
serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu
objek atau kecakapan tertentu atau pengetahuan tentang prinsip – prinsip atau metode.
Pendidikan teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu
pengetahuan terapan. Teknologi juga bisa berarti keseluruhan sarana untuk
menyediakan barang – barang yang di perlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan
hidup manusia, sedangkan teknologi sangat mempunyai peranan penting bagi
pendidikan.

2
3

Pendidikan merupan investasi setiap Negara, apalagi bagi negara yang


berkembang yang giat membangun Negaranya . Mutu pendidikan tergantung kepada
mutu guru dalam membimbing proses belajar – mengajar .Sejak berabad – abad orang
berusaha untuk mencari jalan meningkat mutu metode mengajar dengan prinsip –
prinsip atau asas - asas dedaktif. Namun demikian di anggap bahwa mengajar itu
masih terlampau banyak merupakan seni yang banyak bergantung kepada bakat dan
kepribadian guru.Di zaman kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini,
para ahli berusaha untuk meningkatkan mengajar itu menjadi suatu ilmu atau science.
Dengan metode mengajar yang ilmiah, di harapkan proses belajar mengajar itu lebih
terjamin keberhasilannya . inilah yang sedang di usahakan oleh teknologi pendidikan
sebuah obsesi bahwa pada suatu saat, mengajar atau mendidik itu menjadi suatu
teknologi yang dapat dikenal dan dikuasai langkah – langkahnya.
Teknologi pendidikan memandang sebagai suatu masalah yang harus di hadapi
secara rasional dengan menerapkan metode pemecahan masalah. Di samping itu
perkembangan teknologi pendidikan didunkung oleh perkembangan yang pesat dalam
media komunikasi seperti radio, televise, internet dan ynag dapat dimanfaatkan bagi
tujuan instruksional.
B. Penerapan Teknologi
Penerapan teknologi pembelajaran baru tersebut akan membawa perubahan
besar yang berpengaruh terhadap administrasi dan fasilitas sekolah, metode
pembelajaran, serta peranan guru dan siswa.
Agar teknologi pembelajaran yang baru tersebut dapat dimanfaatkan secara
optimal diperlukan suatu profesi baru yang berperan dalam pengelolaan dan
penyusunan desain, implementasi dan evaluasi program pendidikan secara penuh
Teknologi merupakan bagian integral dalam setiap budaya. Makin maju suatu budaya,
makin banyak dan makin canggih teknologi yang digunakan. Meskipun demikian
masih banyak di antara kita yang tidak menyadari akan hal itu. Teknologi diterapkan
di semua bidang kehidupan, di antaranya bidang pendidikan. Teknologi pendidikan ini
karenanya beroperasi dalam seluruh bidang pendidikan secara integratif, yaitu secara
rasional berkembang dan terjalin dalam berbagai bidang pendidikan.
Teknologi pendidikan adalah sebuah konsep yang sangat kompleks dan
memiliki definisi yang kompleks pula. Bilamana kita berfikir tentang Teknologi
4

Pendidikan, kita dapat memikirkannya dalam tiga cara yaitu sebagai konstruksi
teoritik, sebagai bidang garapan dan sebagai profesi.
C. Fungsi Media Dalam Pembelajaran
selain untuk menyajikan pesan sebenarnya ada beberapa fungsi lain yang dapat
di lakukan oleh media. Namun jarang sekali di temukan seluruh fungsi tersebut di
penuhi oleh media komunikasi dalam satu system pembelajaran. Sebaliknya suatu
program media tunggal sering kali dapat mencakup beberapa fungsi sekaligus secara
simutan fungsi tersebut antara lain:
1. Memeberikan pengetahuan tentang tujuan belajar.
Pada permulaan pembelajaran, siswa perlu di beru tahu tentang
pengetahuan yang akan di perolehnya atau keterampilan yang akan di pelajarinya.
Kepada siswa harus di pertunjukkan apa yang akan di harapkan darinya, apa yang
harus dapat di lakukan iuntuk menunjukkan bahawa ia telah menguasai bahan
pelajaran.dan tingkat kemahiran yang di harapkan.untuk pemebelajaran dalam
kawasan perilaku psikomotorik atau kognitif, media visual khususnya yang
menampilkan gerak dapat mempertunjukkan kinerja yang harus di pelajari siswa.
Dengan demikian dapat menjadi model perilaku yang diharapkan dapat di
pertunjukkannya pada akhir pembelajaran.
2. Memotivasi Siswa
Salah satu peran yang ummum dari media komunikasi adalah memotivasi
siswa. Tanpa memotivasi, sangat mungkin, pembelajaran, tidak menghasilkan
belajar. Usaha untuk memotivasi siswa sering kali di lakukan dengan
menggambarkan sejelas mungkin keadaan di masa depan, di mana siswa perlu
menggunakanhan pengetahuan yang telah di peroleh. Jika siswa menjadi yakin
tentang relevansi pembelajaran dengan kebutuhannya di masa depan, ia akan
termotivasi mengikuti pembelajaran.
Media yang sesuai untuk menggambarkan keadaan masa depan adalah
media yang dapat menunjukkan (show) sesuatu atau menceritakan(tell) hal
tersebut.bila teknik bermain peran di gunakan seperti lawak atau drama
pengalaman yang di raskan siswa akan lebih kuat. Film juga seringkali di
produksi dan di gunakan untuk tujuan motivasi dengan cara yang lebih alami.
5

3. Menyajikan informasi
Dalam system pembelajaran yang besar yang terdiri dari beberapa
kelompok dengan kurikullum yang sama, media seperti film dan televisi dapat di
gunakan untuk menyajikan informasi . Guru kelas bebas dari tugas
mempersiapkan dan menyajikan pelajaran, ia dapat menggunakan energinya
kepada fungsi- fungsi yang lain seperti merencanakan kegiatan siswa ,
mendiagnosa masalah siswa , memberikan konseling secara individual. Ada tiga
jenis variasi penyajian informasi:
a) Penyajian dasar, membawa siswa kepada pengenalan pertama terhadap materi
pembelajaran, kemudian di lanjutkan dengan diskusi, kegiatan siswa atau
“review” oleh guru kelas.
b) Penyajian pelengkap, setelah penyajian dasar di lakukan oleh guru kelas, media
di gunnakan untuk membawa sumber- sumber tambahan ke dalam kelas,
melakukan apa yang tidak dapat di lakukan dengan cara apapun .
c) Penyajian pengayaan, merupakan informasi yang bukan merupakan bagian dari
tujuan pembelajaraan, di gunakan karena memiliki nilai motivasi dan dapat
mencapai perubahan sikap dari dalam siswa
4. Merangsang diskusi
Kegunaan media untuk merangsang diskusi sering kali disebut sebagai
papan loncat, diambil dari bentuk penyajian yang relative singkat kepada
sekelompok siswa dan di lanjutkan dengan diskusi. Format media biasanya
menyajikan masalah atau pertanyaan, sering kali melalui drama atau contoh
pengalaman manusia yang spesifik. Penyajian media di harapkan dapat
merangsang pemikiran, membuka masalah, menyajikan latar belakang informasi
dan memberikan fokus diskusi. Film atau video sering kali digunakan untuk
tujuan ini.
5. Mengarahkan kegiatan siswa
Pengarahan kegiatan merupakan penerapan dari metode pembelajaran
yang disebut metode kinerja atau metode penerapan . Penekanan dari metode ini
adalah pada kegiatan melakukan . Media dapat di gunakan secara singkat atau
sebentar –sebenta untuk mengajak siswa mulai dan berhenti. Dengan kata lain
program media digunakan untuk mengarahkan siswa melakukan kegiatan
6

langkah. Penyajian bervariasi , mulai dari pembelajaran sederhana untuk kegiatan


siswa, seperti tugas pekerjaan rumah sampai pengarahan langkah demi langkah
untuk percobaan laboratorium yang kompleks. Permainan merupakan metode
pembelajaran yang sangat disukai khususnya bagi siswa sekolah menegah,
memiliki nilai motivasional yang tinggi, melibatkan siswa lebih baik dari pada
metode pembelajaran yang lain.
6. Melaksanakan latihan dan ulangan
Dalam belajar keterampilan, apakah itu bersifat kognitif ataun
psikomotorik. Pengulangan respons – respons dianggap sangat penting untuk
kemajuan kecepatan dan tingkat kemahiran. Istilah “drill” di gunakan untuk jenis
respons yang lebih sederhana seperti menerjemahkan kata- kata asing atau
mengucapkan kata – kata asing “Practice” biasanya berhubungan dengan kegiatan
yang lebih kompleks yang membutuhkan koordinasi dari beberapa keterampilan
dan biasanya merupakan penerapan pengetahuan, misalnya latihan olahraga tim
atau individual, memecahkan berbagai bentuk masalah. Penyajian latihan adalah
proses mekanisme murni dan dapat di lakukan dengan sabar dan tak kenal lelah
oleh media komunikasi, khususnya oleh media yang dikelola oleh komputer.
Laboratorium bahasa juga salah satu contoh media yang di gunakan untuk
pengulangan dan latihan.
7. Menguatkan belajar
Penguatan sering kali disamakan dengan motivasi, atau digolongkan dalam
motifasi. Penguatan adalah kepuasan yang dihasilkan dari belajar, di mana
cenderung meningkatkan kemungkinan siswa merespons dengan tingkah laku
yang diharapkan , setelah diberikan stimulus. Penguatan paling efektif diberikan
beberapa saat setelah respons diberikan. Karena itu harus terintegrasi dengan
fungsi media yang membangkitkan respon siswa, seperti fungsi 3,4,5,6,8, jenis
penguatan yang umum di gunakan adalah pengetahuan tentang hasil . suatu
program media bertanya kepada siswa, kemudian siwa menyusun jawabannya
atau memilih dari beberapa kemungkinan jawaban. Setelah siswa menentukan
jawabannya, ia sangat termotivasi untuk segera mengetahui jawabannya, ia sangat
termotivasi untuk segera mengetahui jawaban yang benar . Jika jawaban siswa
benar dan ia tahu, ia di kuatkan , bahkan jika jawabannya salah , evaluasi dari
7

jawabannya , menujukan seberapa dekat jawabannya mendekati kebenaran, juga


dapat menguatkan. Media apa pun yang dapat di gunakan untuk menyajikan
informasi juga mampu menyajikan pertanyaan dan merangsang siswa untuk
menjawab. media apa pun yang mampu melakukan fungsi ini, ia juga mampu
memberikan jawaban benar terhadap responsnya, sehingga memberikan latihan
terhadap perilaku yang kompleks yang mampu membutuhkan lingkungan khusus.
Contoh yang sering di temukan adalah simulator mobil yang di gunakan latihan
dan simulator pesawat yang di gunakan untuk terhadap pertanyaan kognitif
setelah siswa di beri kesempatan menjawab, sehingga memungkinkan
membandingkan dan memperoleh pengetahuan tentang hasil seseorang mungkin.
8. Memberikan pengalaman simulasi
Simulator adalah alat untuk menciptakan lingkungan buatan secara
realistis dapat merangsang siswa dan bereaksi pelatihan pilot. Instruktuf biasanya
menjadi bagian dari system, memberikan penilaian segera dan menyelipkan
kerusakan pada system untuk memberikan siswa latihan mengatasi masalah.
Media komunikasi sering kali memegang peranan penting dalam simulasi, sejak
siswa harus mengkomunikasikan informasi kepada mesin dan sebaliknya mesin
menginformasikan pengguna tentang pencapaiannya. Simulator tidak terbatas
pada system yang kongkret dan “self contained” tetapi dapat di aplikasikan pada
system yang lebih abstrak seperti ekonomi nasional dari Negara kuno, anggaran
belanja system sekolah atau fungsi bantuan kedutaan dalam negara Afrika.
Program computer dapat memungkinkan simulasi system yang kompleks,
menerima masukan dari siswa, menghitung hasil dan menginformasikan kepada
siswa melalui media komunikasi tentang perubahan yang di lakukan dalam
system. Jenis lain dari simulasi adalah permainan, mensimulasikan system yang
kompetitif dengan dua atau lebih siswa atau kelompok belajar berinteraksi satu
sama lain. Karen asangat mirip dengan simulator yang dapat merefleksikan
kenyataan, permainan dapat mengembangkan respon yang siap ditransfer ke dunia
yang sebenarnya. Bermain peran juga merupakan bagian dari teknik simulasi yang
dapat di gunakan untuk merekam suatu pertemuan antara siswa dan seseorang
yang mensimulasikan kehidupan nyata seseorang siswa di latih berinteraksi
dengannya.
8

D. Manfaat Media Dalam Pembelajaran


Manakalah kita melihat manfaat media pembelajaran tidak lain adalah
memperlancar proses interaksi antara guru dan siswa, dalam hal ini membantu siswa
belajar optimal. Tetapi di samping itu ada beberapa manfaat lain yang lebih baik
khusus. Kemp dan Dayton (1985), mengidentifikasi tidak kurang dari delapan manfaat
media dalam kegiatan, yaitu;
1. Penyampaian materi dapat di seragamkan
Guru mungkin mempunyai penafsiran yang beraneka ragam tentang
sesuatu hal. Melalui media , penafsiran yang beragam ini dapat di redukasi dan di
sampaikan kepada siswa secara seragam. Setiap siswa yang melihat atau
mendengar uraian tentang suatu ilmu melalui media yang sama akan menerima
informasi yang persis sama seperti yang di terima teman – temannya.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik.
Media dapat menyampaikan informasi yang tepat didengar (audio) dan
dapat di lihat (visual), sehingga dapat mendeskripsikan suatu masalah, suatu
konsep, suatu proses atau prosedur yang bersifat abstrak dan tidak lengkap
menjadi lebih jelas dan lengkap. Media dapat membangkitkan keingin tahuan
siswa, merangsang mereka untuk beraksi terhadap penjelasan guru. Dengan
demikian media dapat membantu guru menghidupkan suasana kelasnya dan
menghindari suasana mononton dan membosankan
3. Proses belajar siswa menjadi lebih interaktif.
Media harus di rancang dengan benar, media dapat membantu guru dan
siswa melakukan komunikasi dua arah secarah aktif. Tanpa media , guru mungkin
akan cenderung berbicara “satu arah” kepada siswa saja. Namun dengan media,
para guru dapat mengatur kelas mereka sehingga bukan hanya kelas dominasi
guru atau guru yang aktif, tetapi juga siswa yang lebih banyak berperan.
4. Jumlah waktu belajar –mengajar dapat di kurangi
Sering kali para guru menghabiskan wakutu yang cukup banyak untuk
menjelaskan suatu materi. Pada hal waktu yang dihabiskan tidak perlu sebanyak
itu jika mereka memanfaatkan media pendidikan dengan baik.
9

5. Kualitas belajar siswa dapat ditinggalkan


Penggunaan media tidak hanya membuat proses belajar – mengajar lebih
efisien, tetapi juga membantu siswa menyerap materi pelajaran secarah lebih
mendalam dan utuh. Dengar mendengar gurunya saja, siswa sudah memahami
permasalahannya dengan baik, tetapi, bila pemahaman itu diperkaya dengan
kegiatan melihat media, pemahaman media mereka terhadap isi pelajaran pasti
akan lebih baik lagi.
6. Proses belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja.
Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa
dapat belajar di mana saja dan kapan saja mereka mau, tanpa bergantung ,
misalnya jepang, orang menggunakan televisi atau siaran televisi terbatas. Media
komunikasi yang pada mulanya adalah alat hiburan dan alat penyampaian pesan–
pesan penerangan , bukan didisain untuk tujuan pembelajaran. Kemudian para ahli
melihat potensiyang ada pada media ini untuk di manfaatkan bagi pendidikan,
terlihat potensi yang besar dan luas dari media ini untuk di gunakan menjadi alat
penyampaian pesan –pesan pembelajaran . Maka jadilah ia media pembelajaran.
Media ini dapat mencapai sasaran anak/ mahasiswa tidak hanya di dalam
kelas pada waktu yang sama, bahkan tempat yang jauh di luar kelas . Ia dapat
mencapai sasaran yang terpencil di gunug – gunug atau di pulau – pulau kecil
yang jauh dari sekolah atau pusat belajar. Ia dapat di gunakan pula untuk
pendidikan masyarakat baik untuk meningkatkan kemampuanya maupun untuk
pendidikan / pemberantasan buta huruf.
7. Hubungan media dengan pembelajaran
Pemanfaatan media komunikasi telah berkembang cukup lama di Negara –
Negara maju, yang di maksudkan dengan pemanfaatan media ini ialah media
elektronika dan fotografi . Jadi radio, film, televisi, bahkan komputer untuk
pembelajaran terprogram. Di negara – Negara maju lainnya misalnya jepang,
orang menggunakan televisi atau siaran televisi terbatas. Media komunikasi yang
pada mulanya adalah alat hiburan dan alat penyampaian pesan – pesan penerangan
, bukan didisain untuk tujuan pembelajaran. Kemudian para ahli melihat
potensiyang ada pada media ini untuk di manfaatkan bagi pendidikan, terlihat
10

potensi yang besar dan luas dari media ini untuk di gunakan menjadi alat
penyampaian pesan –pesan pembelajaran . Maka jadilah ia media pembelajaran.
Media ini dapat mencapai sasaran anak/ mahasiswa tidak hanya di dalam
kelas pada waktu yang sama, bahkan tempat yang jauh di luar kelas . Ia dapat
mencapai sasaran yang terpencil di gunug – gunug atau di pulau – pulau kecil
yang jauh dari sekolah atau pusat belajar. Ia dapat di gunakan pula untuk
pendidikan masyarakat baik untuk meningkatkan kemampuanya maupun untuk
pendidikan / pemberantasan buta huruf.
E. Teknologi Pembelajaran dan Media
Alat - alat teknologi pendidikan dapat mengubah peranan guru . Di samping
guru timbul sumber – sumber pelajaran lainnya . Namun peranan guru tidak akan
dapat di tiadakan dan akan selalu di perlukan . mengawinkan “teknologi” dengan
“pendidikan” dapat mengejutkan profesi guru, sebab teknologi dapat di asosiasikan
dengan “mesin” yang dapat menimbulkan bahaya “dehumanisasi” pendidikan, yaitu
pendidikan yang “mechanical”, yang serba mesin, yang menghilangkan unsure murid
dan antara murid dengan murid dalam pelajaran biasa. Pengalaman dengan alat
teknologi pendidikan membuktikan bahwa dalam proses belajar – mengajar guru tetap
memegang peranan yang penting.
Banyaknya alat instriksional di negar – Negara maju dapat juga
membingungkan guru. Sukar bagi guru untuk memilih media yang paling baik di
antara begitu banyak alat yang tersedia . Walaupun banyak penelitian tentang
efektifitas berbagai media, tidak ada penelitian yang menjelaskan apabila suatu media
dapat atau tidak dapat di gunakan dalam situasi belajar tertentu . juga belum ada dasar
teoritis yang kuat yang menuntukan media apa yang paling serasi untuk bahan
pelajaran tertentu.
F. Hubungan Pembelajaran Dengan Media
Pemanfaatan media komunikasi telah berkembang cukup lama di Negara –
Negara maju, yang di maksudkan dengan pemanfaatan media ini ialah media
elektronika dan fotografi . Jadi radio, film, televisi, bahkan komputer untuk
pembelajaran terprogram. Di negara–Negara maju lainnya misalnya jepang, orang
menggunakan televisi atau siaran televisi terbatas. Media komunikasi yang pada
11

mulanya adalah alat hiburan dan alat penyampaian pesan – pesan penerangan , bukan
didisain untuk tujuan pembelajaran.
Kemudian para ahli melihat potensiyang ada pada media ini untuk di
manfaatkan bagi pendidikan, terlihat potensi yang besar dan luas dari media ini untuk
di gunakan menjadi alat penyampaian pesan –pesan pembelajaran . Maka jadilah ia
media pembelajaran . Media ini dapat mencapai sasaran anak/ mahasiswa tidak hanya
di dalam kelas pada waktu yang sama, bahkan tempat yang jauh di luar kelas . Ia dapat
mencapai sasaran yang terpencil di gunug – gunug atau di pulau – pulau kecil yang
jauh dari sekolah atau pusat belajar. Ia dapat di gunakan pula untuk pendidikan
masyarakat baik untuk meningkatkan kemampuanya maupun untuk pendidikan /
pemberantasan buta huruf .
G. Teknologi Pendidikan dan Guru
Alat - alat teknologi pendidikan dapat mengubah peranan guru . Di samping
guru timbul sumber – sumber pelajaran lainnya . Namun peranan guru tidak akan
dapat di tiadakan dan akan selalu di perlukan . mengawinkan “teknologi” dengan
“pendidikan” dapat mengejutkan profesi guru, sebab teknologi dapat di asosiasikan
dengan “mesin” yang dapat menimbulkan bahaya “dehumanisasi” pendidikan, yaitu
pendidikan yang “mechanical”, yang serba mesin, yang menghilangkan unsure murid
dan antara murid dengan murid dalam pelajaran biasa. Pengalaman dengan alat
teknologi pendidikan membuktikan bahwa dalam proses belajar – mengajar guru tetap
memegang peranan yang penting. Banyaknya alat instriksional di negar – Negara maju
dapat juga membingungkan guru. Sukar bagi guru untuk memilih media yang paling
baik di antara begitu banyak alat yang tersedia . Walaupun banyak penelitian tentang
efektifitas berbagai media, tidak ada penelitian yang menjelaskan apabila suatu media
dapat atau tidak dapat di gunakan dalam situasi belajar tertentu . juga belum ada dasar
teoritis yang kuat yang menuntukan media apa yang paling serasi untuk bahan
pelajaran tertentu.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Teknologi pembelajaran adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu
pengetahuan.
2. Penerapan teknologi pembelajaran yang baru tersebut dapat dimanfaatkan secara
optimal diperlukan suatu profesi baru yang berperan dalam pengelolaan dan
penyusunan desain, implementasi dan evaluasi program pendidikan secara penuh.
3. Fungsi media pembelajaran antara lain : memberikan pengetahuan tentang tujuan
belajar, menyajikan informasi, merangsang diskusi, mengarahkan kegiatan siswa,
melaksanakan latihan dan ulangan, menguatkan belajar, memberikan pengalaman
simulasi.
4. Manfaat media dalam pembelajaran antara lain : Penyampaian materi dapat di
seragamkan, proses pembelajaran bisa lebih menarik, proses pembelajaran lebih
interaktif, jumlah waktu belajar mengajar dapat di kurangi.
5. Pemanfaatan media komunikasi telah berkembang cukup lama di Negara –
Negara maju, yang di maksudkan dengan pemanfaatan media ini ialah media
elektronika dan fotografi . Jadi radio, film, televisi, bahkan komputer untuk
pembelajaran terprogram.
6. Alat teknologi pendidikan dapat mengubah peranan guru namunperanan guru
tidak akan dapat di tiadakan dan akan selalu di perlukan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Answari. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta : Penerbit Cipta press

Bachtiar Harsja W. 1984. Teknologi komunikasi pendidikan, Jakarta : penerbit pustekkom


Dikbud

Muhammad, M., & Nurdyansyah, N. (2015). Pendekatan Pembelajaran Saintifik.


Sidoarjo: Nizamia learning center.

Nurdyansyah, N., & Andiek, W. (2015). Inovasi teknologi pembelajaran. Sidoarjo:


Nizamia learning center.

Nurdyansyah, N., & Fahyuni, E. F. (2016). Inovasi Model Pembelajaran Sesuai


Kurikulum 2013. Sidoarjo: Nizamia learning center.

Nurdyansyah, N., Rais, P., & Aini, Q. (2017). The Role of Education Technology in
Mathematic of Third Grade Students in MI Ma’arif Pademonegoro Sukodono.
Madrosatuna: Journal of Islamic Elementary School, 1(1), 37-46.

Nurdyansyah, N. (2016). Developing ICT-Based Learning Model to Improve


Learning Outcomes IPA of SD Fish Market in Sidoarjo. Jurnal TEKPEN, 1(2).

Nurdyansyah, N., & Andiek, W. (2017). Manajemen Sekolah Berbasis ICT. Sidoarjo:
Nizamia learning center.

Nurdyansyah, N. (2018). Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Pelajaran IPA


Materi Komponen Ekosistem. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Nurdyansyah, N. (2018). Peningkatan Moral Berbasis Islamic Math


Character. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Nurdyansyah, N. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Modul Ilmu Pengetahuan


Alambagi Siswa Kelas Iv Sekolah Dasar. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Nurdyansyah, N., & Fitriyani, T. (2018). Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Terhadap
Hasil Belajar Pada Madrasah Ibtidaiyah. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Nurdyansyah, N. (2017). Sumber Daya dalam Teknologi Pendidikan. Universitas


Muhammadiyah Sidoarjo.

Nurdyansyah, N. (2015). Model Social Reconstruction Sebagai Pendidikan Anti– Korupsi


Pada Pelajaran Tematik di Madrasah Ibtida’iyah Muhammadiyah 1
Pare. Halaqa, 14(1).

Nasution. 2010. teknologi pendidikan, Jakarta : penerbit PT Bumi Aksara

13
14

Yusufhadi,Miarso. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Penerbit


Pustekkom

Siregar Eveline. 2004. Pelangi teknologi pendidikan. Jakarta : Penerbit Kencana

Wijaya Cece. 1992. Upaya Pembaharuan Dalam Pendidikan dan Pengajaran.


Bandung : Penerbit Remaja Rosdakarya

Prawirdilaga Dewi Salma. 2008. Mozaik Teknologi Pendidikan Jakarta: penerbit


Prenada Media Group

Yamin Martinis. 2008. Desain Pembelajaran, Jakarta : penerbit Gaung Persada Press
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai