Uas MP

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 17

TAKE HOME EXAMINATION

Disusun untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Manajemen Operasi
Dr. Harry Soesanto M.Kes

Disusun Oleh :

RAMADHANI AULIA FATURRAZAQ

12010121410079

MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS

DIPONEGORO

2021
SOAL 1 MENGENAI POLITICAL MARKETING
Marketing menurut Monser D, Beliau mengatakan bahwa marketing sebagai influencing mass
behavior in competitive situation. Dimana marketing politik itu di analogikan kepada
marketing komersial. Misalnya di sektor komersial harus memiliki target audience dari pemilih
yang harusnya mendukung, menggunakan media massa, dalam sebuah lingkungan kompetitif
yang diperoleh lebih dari satu brand produk. Dari beberapa definisi tentang politik marketing ,
dari pakar-pakar yang sudah mengasosiasikan marketing politik itu merupakan suatu hal yang
menjadikan sektor komersial, dapat disimpulkan bahwa politik marketing merupakan
serangkaian aktivitas terencana, strategis bergulir jangka panjang, jangka pendek untuk
menjalankan makna politik kepada para pemilih.

1. Coba saudara sebutkan fungsi daripada political marketing tersebut !

Menurut Firmanzah (2008), Political Marketing tidak menentukan kemenangan sebuah


partai politik atau kandidat Presiden. Political Marketing merupakan sebuah metode dan
peralatan bagi partai politik atau calon presiden untuk melakukan pendekatan kepada publik.
Fungsi political marketing tidak hanya sekedar untuk mempromosikan tokoh atau tokoh-tokoh
partai belaka. Political marketing juga berfungsi sebagai pembelajaran politik bagi kalangan
bawah. Tujuan utama interaksi sosial dalam suatu masyarakat adalah untuk membuat sistem
yang dapat memberdayakan (empowering) dan memampukan (enabling) masyarakat menjadi
kritis. Masyarakat kritis yang dimaksud adalah masyarakat yang memiliki landasan dan
kemampuan untuk terus menyikapi dan mengkritisi setiap perkembangan akan kondisi yang
ada. Sikap kritis ini terutama ditujukan kepada setiap kebijakan dan keputusan oleh elit politik.

Political Marketing memiliki peran dan fungsi marketing politik dalam usaha
menciptakan masyarakat yang kritis dalam dunia politik yang meliputi :

a. Distribusi Informasi Politik

Political Marketing berfungsi sebagai media distribusi (dapat melalui media TV, radio, korang,
pamflet) dan melakukan penyebaran sejumlah hal ke masyarakat, dimana masyarakat dapat
mengakses informasi dan pengetahuan tentang politik. Melalui aktivitas marketing seperti Man
dan promosi, marketing politik dalam peran dan fungsi ini membuat masyarakat tidak buta
akan informasi. Masyarakat pun menjadi semakin mudah mengakses informasi yang dulunya
sulit sekali didapatkan. Melalui pemberitaan, aktivitas promosi dan iklan partai, jumlah
informasi yang tersedia di masyarakat akan semakin meningkat. Hal ini akan membuat
masyarakat tidak lagi asal memilih, melainkan lebih mempertimbangkan banyak hal ketika
memutuskan untuk memilih jago mereka. Sekali lagi, Melalui media promosi, iklan, konferensi
pers, talk show dan debat publik, partai politik atau kandidat perseorangan dapat meningkatkan
ketersediaan informasi yang nantinya sangat dibutuhkan oleh pemilih dalam menentukan
kandidat mana yang akan dipilih.

b. Edukasi Politik

Edukasi politik masih berkaitan dengan peran informatif, dimana political marketing
difungsikan sebagai proses pembelajaran terbuka bagi setiap elemen yang terdapat dalam suatu
negara. Political Marketing merupakan aktivitas yang dapat melibatkan banyak pihak
sekaligus, dan masing masing pihak akan dapat memetik hasil dari interaksi yang tercipta
selama berlangsungnya proses tersebut. Karena apa pun yang dilakukan aktor politik akan
dapat dilihat, dianalisis, dievaluasi dan dikontrol oleh pihak lain, sejumlah aktor social dapat
menggunakan Political Marketing sebagai media pembelajaran. Bahkan kalangan LSM dapat
memanfatkan teori- teori Political Marketing untuk mendidik masyarakat dalam politik.

Masyarakat dapat melakukan proses pembelajaran dari aktivitas- aktivitas yang tercipta
dalam political marketing. masyarakat bisa mengetahui hak dan kewajiban dalam politik,
perilaku para aktor politik, output atau realisasi janji-janji partai politik atau kandidat individu,
dan semua peraturan yang terkait dalam kehidupan berpolitik.

c. Kesadaran Politik

Melalui proses edukasi politik, diharapkan masyarakat sadar akan hak dan
kewajibannya, dan dari hal tersebut muncul transformasi sosial politik dalam masyarakat.
Transformasi yang paling diharapkan dengan adanya marketing politik adalah perubahan
paradigma yang mencakup sisi kontestan (partai politik dan kandidat individu) dan masyarakat
luas. Dari sisi kontestan, adanya political marketing yang membuat masyarakat semakin sadar
terhadap hak dan kewajiban politik mereka, membuat para kontestan dapat lebih hati-hati dan
menempatkan konstituen sebagai tuan, bukannya sebagai objek yang dapat dieksploitasi.
Secara umum, political marketing membuat semua anggota masyarakat lebih mampu untuk
memahami bentuk politik yang sebenarnya, dan secara umum pula political marketing telah
membuka pintu informasi bagi masyarakat.

d. Partisipasi dan Keterlibatan Politik

Political Marketing juga dapat berfungsi untuk meningkatkan partisipasi dan


keterlibatan semua pihak dalam kehidupan politik, yang artinya political marketing tidak hanya
melibatkan partai-partai politik dan kontestan individu saja, melainkan seluruh lapisan
masyarakat termasuk media dan pers pun dapat ikut terlibat selama periode kampanye maupun
periode non kampanye. Bahkan regulator pun membutuhkan political marketing untuk dapat
menangkap aspirasi dari semua pihak dan menerjemahkannya dalam peraturan formal yang
mengikat para peserta pemilihan umum. Political Marketing memungkinkan adanya interaksi
semua pihak serta dihindarinya dominasi satu kelompok tertentu.

Political Marketing diyakini dapat meningkatkan ikatan rasional maupun emosional


kontestan dengan para pendukungnya. Serangkaian aktivitas political marketing membuat
hubungan antara kontestan dengan konstituen menjadi lebih intens. Masyarakat kritis adalah
masyarakat yang mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan, juga mengetahui
mengekspresikannya.

2. Jelaskan pula beberapa pendekatan dari marketing politik serta beri contohnya!

Jawab :

Menurut Adman Nursal (2004) pendekatan marketing politik, dikembangkan dengan


sembilan model yang disebut dengan 9P: positioning, policy, person, party, presentation, push
marketing, pull marketing, pass marketing dan polling. Kesembilan pendekatan atau alat
penyampai produk politik tersebut dapat diimplementasikan dalam tiga pendekatan strategi
marketing politik, yaitu: push marketing, pull marketing, dan pass marketing. Selanjutnya
menurut Less-Marshment dalam Inco Hary Perdana (2012: 21-27), terdapat 3 pendekatan
dalam pemasaran politik yaitu Product Oriented Party (POP), Sales Oriented Party (SOP), dan
Marketing Oriented Party (MOP), konsep pendekatan tersebut dijelaskan sebagai berikut :

a. Product Oriented Party (POP), partai yang hanya berorientasi pada produk hanya akan
terfokus pada dirinya sendiri. Partai politik ini cenderung menolak segala perubahan
produk politiknya dan tidak melihat dari sudut pandang masyarakat sebagai pemilih.
Resikonya adalah partai semacam ini akan kalah dalam pemilu karena mereka berpikir
bahwa pemilih akan melihat ide, gagasan, dan program kerja mereka memang layak dipilih
oleh masyarakat. Contoh : tindakan pemasaran partai PDI-P yang tidak lepas dari produk
Baliho dan slogan yang sudah digunakan sejak zaman dahulu, dimana partai tersebut hanya
memasang calonnya saja, dan kadang tetap menggunakan foto dari Soekarno selaku
presiden RI yang pertama dalam backgroundnya sebagai pengingat kepada masyarakat.

b. Sales Oriented Party (SOP), Partai yang berorientasi pada penjualan mulai memasukkan
unsur pemasaran dengan mengadakan satu tahapan riset untuk merancang pesan politik.
Tetapi partai jenis ini tidak mengubah perilakunya berdasarkan dengan keingian pemilih,
melainkan mencoba mempengaruhi pemilih dengan pesan-pesan membujuk yang sudah
dirancang sedemikian rupa seperti dalam iklan. Riset yang dilakukan biasanya bertujuan
untuk mensegmentasikan pemilih dan melihat apakah ada konsumen yang menyukai
mereka. Contoh : Iklan-iklan partai di media televisi, koran, dan media sosial seperti partai
Perindo di MNC TV, dalam hal ini partai berniat melakukan pemasaran dengan tidak
menghilangkan ideologinya dan bersikap terbuka untuk menerima tanggapan dan
keinginan publik. Pencitraan dilakukan untuk menarik pihak pemilihnya dan feedback dari
masyarakat akan digunakan untuk memodifikasi sesuai dengan keinginan para pemilih.

c. Market Oriented Party (MOP), Partai cenderung melakukan riset pasar lebih awal.
Dalam model ini, sejumlah alat digunakan untuk memahami dan merespons keinginan
pemilih selaku konsumen, mengintegrasikan ide politisi dan pakar, serta
mempertimbangkan realitas politik. Pemasaran politik digunakan untuk memahami publik
ketimbang memanipulasi sebagaimana pada model SOP. Ada sembilan tahapan dalam
orientasi ini, yakni market intelligence, desain produk, penyesuaian produk, implementasi
perubahan, komunikasi, kampanye, pemilihan, delivery, dan mempertahankan orientasi
pasar. Contoh : Partai Nasdem yang melakukan riset pasar pada saat pilkada Jabar, yakni
riset terhadap sosok Ridwan Kamil yang diusungnya dari tingkat penerimaan publik yang
diukur dari sisi popularitas hingga elektabilitas. Partai Nasdem menyesuaikan dengan
keinginan publik Jawa Barat (pasar), dan tidak sekedar memaksakan keputusan merega
agar diterima publik.

3. Bagaimana proses marketing politik itu bisa terjadi !


Firmanzah (2012: 200), mengatakan bahwa dunia politik merupakan suatu domain
aktivitas sosial yang menyangkut terjadinya perebutan dan distribusi kekuasaan. Pertama dunia
politik yang memiliki masyarakat yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung
didalamnya, kedua institusi ilegal yang dimiliki oleh dunia politik menyusun interaksi sosial
didalamnya, ketiga dunia politik memiliki aturan main legal dan etika yang mengatur cara
aktor-aktor politik berinteraksi didalamnya. Terjadinya konflik akibat persaingan di dunia
politik menjadikan hal tersebut menjadi penting. Proses penerapan marketing dalam dunia
politik juga mengadopsi penerapan program 4P seperti pada dunia bisnis namun dengan tujuan
yang berbeda yaitu untuk membantu kandidat mulai dari menganalisis dinamika masyarakat,
memformulasikan program kerja, hingga penerapan strategi pada kelompok-kelompok kerja.

4. Dari beberapa proses marketing politik akan menghasilkan output political marketing
yaitu orientasi perilaku dari pemilih yang anda anggap benar, sebutkan dan jelaskan
secara rinci !

Program 4P dalam proses penerapan marketing dalam dunia politik terdiri dari Product
(produk), Promotion (promosi), Price (harga), dan Place (tempat), dan diartikan sebagai
berikut :

• Product

Niffenegger (dalam Firmanzah, 2012: 200) membagi produk politik dalam tiga
kategori, (1) party flatform (platform partai), (2) past record (catatan tentang hal-hal yang
dilakukan di masa lampau), dan (3) personal characteristic (ciri pribadi). Platform partai
berisikan konsep, identitas ideologi, dan program kerja sebuah institusi. Past record
merupakan tindakan yang dilakukan oleh partai politik dimasa lalu dan tentunya hal tersebut
berkontribusi dalam pembentukan sebuah produk politik. Personal characteristic merupakan
ciri seorang pemimpin atau kandidat seperti simbol, citra, dan kredibilitas sebagai sebuah
produk politik.

• Promotion
Dalam melakukan promosi produk yang mereka punya, partai politik atau kandidat
(calon kepala daerah atau calon presiden) biasanya menggunakan media massa. Media massa
seperti televisi menjadi sarana yang paling tepat untuk mempromosikan produk politik karena
hampir seluruh masyarakat Indonesia saat ini telah dapat mengakses segala program televisi
yang ada. Berbeda dengan kandidat dari desa seperti kepala desa, promosi dilakukan dengan
cara menggunakan penempelan foto dan poster serta memanfaatkan kedekatan hubungan
mereka dengan warga disekitar desa.

• Price

Niffenegger (dalam Firmanzah, 2012: 205) menjelaskan bahwa harga dalam marketing
politik mencakup harga ekonomi, psikologis dan citra nasional. Harga ekonomi merupakan
serangkaian biaya yang dikeluarkan dalam proses marketing politik. Harga psikologis mengacu
dari perspektif psikologis, seperti contohnya apakah pemilih merasa nyaman memilih seorang
kandidat dilihat dari latar belakangnya (etnis, agama, pendidikan dan lain-lain). Harga citra
nasional mengarah pada apakah pemilih merasa kandidat tersebut bisa memberikan citra positif
pada suatu wilayah dan dapat dijadikan sebagai kebanggaan mereka.

• Place

Kunjungan ke daerah, cara hadir, dan distribusi pesan yang diberikan kepada
masyarakat sebagai pemilih oleh kandidat berkaitan erat dengan tempat. Seperti contohnya
Partai politik dan kandidatnya mengunjungi daerah tertentu seperti pasar tradisional, dan
kandidat kepala desa melakukan kunjungan langsung ke rumah warga.

Berikut bagan yang menggambarkan proses political marketing :


5. Sebutkan strategi marketing politik dan jelaskan pula contoh-contohnya !

Jawab :
Strategi Marketing politik Segmentation, Targetting, Positioning (STP)
Menurut Firmanzah (2012), strategi strategi marketing politik dibagi menjadi tiga
segmentasi, targeting, dan positioning politik, dan dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Segmentasi Politik
Segmentasi politik adalah proses pengelompokan yang menghasilkan kelompok berisi
individu-individu yang dihasilkan disebut sebagai segmen. Segmentasi sangat diperlukan
untuk menyusun program kerja sebuah partai, terutama cara berkomunikasi dan membangun
interaksi dengan masyarakat. Tanpa segmentasi, partai politik akan kesulitan dalam
penyusunan pesan politik, program kerja, kampanye politik, sosialisasi, dan produk politik
mereka.
Orientasi pasar sangat tergantung pada segmentasi yang merupakan aktivitas seperti
deteksi, evaluasi dan pemilihan kelompok yang memiliki kesamaan karakteristik sehingga
memungkinkan untuk mendesain suatu strategi yang sesuai dengan karakteristik tersebut.
Dalam segmentasi, masyarakat akan diidentifikasi dan dikelompokkan berdasarkan
karakteristik tertentu. Kompleksitas dan kerumitan struktur masyarakat dicoba disederhanakan
melalui identifikasi setiap kelompok yang menjadi penyusun utama suatu masyarakat.
Peran dari segmentasi perlu dilakukan untuk memudahkan partai politik ataupun
individu menganalisis perilaku masyarakat, mengingat masyarakat terdiri dari berbagai
kelompok yang memiliki latar belakang dan karakteristik yang berbeda. Masing-masing
membutuhkan pendekatan yang berdeda satu dengan yang lainnya. Partai politik ataupun
individu harus memahami dengan siapa mereka berkomunikasi. Contoh dari proses segmenting
seperti yang dilakukan pada pemilihan Capres dimasa Jokowi-Ma'ruf dimana pada saat itu
Jokowi menentukan pilihannya berdasarkan segmentasi politik masyarakat.

b. Targeting Politik
Dalam targeting, yang pertama kali dilakukan adalah membuat standard dan dasar
pengukuran masing-masing segmen politik. Standar yang digunakan sebagai acuan yaitu
menggunakan jumlah dan besaran pemilih, jadi wilayah mana yang penduduknya penuh
dengan pemilih atau populasi yang banyak, karena merekalah penyumbang suara terbanyak
pada saat pemilihan umum. Tidak hanya wilayah dengan populasi terbanyak saja yang
dijadikan sebagai targeting oleh partai politik, targeting juga bisa dilakukan di wilayah yang
memiliki banyak tokoh penting bagi masyarakatnya, karena dengan hal itu partai politik bisa
membuka opini publik agar dapat memperoleh suara banyak. Meskipun jumlah kelompok
masyarakat tersebut tidak memiliki besaran yang signifikan, pengaruh mereka dalam
membentuk opini publik sangat besar. Contohnya dapat dilihat dari pemilihan Ridwan Kamil
pada pemilihan Jawa Barat silam, dimana Ridwan kamil mengedepankan keinginan
masyarakat yang sudah di segmentasi sebelumnya, dan saat itu Ridwan kamil mendapatkan
dukungan dari partai Nasdem.

c. Positioning Politik
Positioning dalam marketing politik merupakan seluruh aktivitas yang digunakan untuk
menanamkan kesan pada pikiran masyarakat sebagai konsumen atau pemilih agar mereka
dapat membedakan produk dan jasa yang dihasilkan oleh organisasi atau partai yang
bersangkutan. Dalam positioning, karakteristik produk dan jasa yang dihasilkan akan terekam
dalam bentuk gambaran yang ada dalam sistem kognitif konsumen. Dengan demikian, pemilih
akan lebih mudah untuk membedakan produk dan jasa yang dihasilkan oleh calon kandidat.
Konsepnya, semakin tinggi image yang ditanamkan kepada pemilih, maka semakin mudah
pemilih mengingat kandidat atau partai tersebut. Image politik itu terdiri dari program kerja
partai, isu politik dan image pemimpin partai. Dalam hal ini positioning tidak dapat dilakukan
dalam jangka pendek melainkan dilakukan dalam waktu jangka panjang. Hal ini dikarenakan
menempatkan image dan kesan positif dalam benak masyarakat membutuhkan konsistensi
dalam jangka waktu yang lama. Contohnya adalah pembangunan citra politik Jokowi yang
terkesan merakyat dan memang berasal dari rakyat seperti dari cara beliau melakukan
'blusukan' bahkan sebelum menjadi Presiden RI.

Strategi Kampanye dalam Pemasaran Politik


Menurut Nursal (2004), Mengemukakan bahwa pada dasarnya pendekatan Political
Marketing dikembangkan dari 9 model yang disebut dengan 9P yaitu positioning, policy,
person, party, presentation, push marketing, pull marketing, pass marketing dan polling. ketiga
strategi dari 9P tersebut adalah :

a. Push marketing (Mendorong Pemasaran)

Penyampaian produk politik secara langsung kepada para pemilih. Produk politik
tersebut berupa kandidat yang mencalonkan diri pada suatu pemilihan umum dan kandidat itu
sendiri. Strategi push marketing dilakukan dengan kegiatan kampanye politik secara langsung
seperti pertemuan akbar, pengajian ibu-ibu dan bakti sosial.

b. Pull marketing (Trik Pemasaran)

Penyampaian produk politik dengan memanfaatkan media massa. Media massa dalam
aktivitas pemasaran politik memegang peranan yang sangat penting dalam memperkenalkan
dan menyosialisasikan kandidat kepada masyarakat luas. Selain itu melalui media massa,
kandidat dapat menyebarluaskan visi, misi dan program mereka kepada calon pemilih. Strategi
pull markteing dilakukan dengan kampanye politik menggunakan media cetak (surat kabar)
maupun media elektronik (televisi dan radio).

c. Pass marketing (Lulus Pemasaran)

Penyampaian produk politik kepada influencer group atau pihakpihak yang memiliki
pengaruh di masyarakat. Berbagai pihak yang memiliki pengaruh di masyarakat memiliki nilai
strategis bagi kandidat, sebab dengan adanya daya pengaruh, para tokoh tersebut dapat
meneruskan pesan-pesan politik yang disampaikan kandidat kepada masyarakat atau
komunitasnya. Strategi pass marketing dilakukan dengan

SOAL 2 MENGENAI SERVICE MARKETING

2. Pemasaran jasa mempunyai alat dalam mengirimkan jasanya kepada konsumen yaitu
pemasaran mix for service .

a. Coba uraikan pola aplikatifnya wacana tentang pemasaran mix dari suatu bank dalam
memenuhi impian anda. Kalau impian anda gateway value ?

Jawaban :

Kotler (2015:17) mengatakan bahwa “Bauran Pemasaran (Marketing Mix) adalah seperangkat
alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan
pemasarannya di pasar sasaran”. Pada pemasaran jasa, dikenal dengan istilah 7P yaitu Product
(Produk), Price (Harga), Place (Tempat), Promotion (Promosi), People (Orang), Physical
Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses).

A. Product (Jasa apa yang di tawarkan kepada pelanggan/Customer) oleh Bank

Atribut pada desain dan produk jasa bank perlu diperhatikan, seperti : sistem, prosedur
dan pelayanannya. Desain produk dan jasa bank juga memperhatikan hal-hal yang berkaitan
dengan ukuran, bentuk, dan kualitas. Beberapa bank memiliki keunikan dan keunggulannya
sendiri dalam produknya. Berikut beberapa hal yang merupakan produk dari bank yang
ditawarkan pada nasabah atau pelanggan mereka :

1. Deposito

Deposito merupakan tabungan berjangka dan berbeda dengan tabungan biasa karena memiliki
jangka waktu tertentu yang telah sebelumnya telah disepakati oleh kedua belah pihak. Jika
menabung seperti biasa nasabah dapat melakukan setoran dan dapat diambil kapan saja, namun
saat ingin menyimpan uang sebagai deposito maka nasabah tidak dapat mengambil maupun
menambah setoran sebelum jangka waktu yang telah ditentukan sebelumnya berakhir. Namun
nasabah tetap dapat melakukan penarikan dana sebelum tanggal jatuh tempo dengan syarat
melakukan pembayaran denda (penalty) seperti yang telah disepakati di awal perjanjian.

2. Tabungan Impian
Tabungan Impian biasanya terdapat pada bank konvensional maupun bank syariah dan produk
ini biasanya memiliki nama yang berbeda beda dan tujuan khusus yang berbeda ketika nasabah
ingin melakukan pembukaan tabungan, contohnya seperti tabungan haji, tabungan pendidikan,
dan lain-lain. Produk tabungan impian dapat dikatakan mirip dengan tabungan deposito karena
memiliki jangka waktu tertentu untuk melakukan penarikan dana tabungan sesuai dengan
pilihan nasabah dalam perjanjian dengan pihak bank. Perbedaan antara Tabungan Impian dan
Deposito tertelak pada sistem setoran dananya, dimana nasabah dapat melakukan setoran dana
setiap bulannya. Hal ini tentu berbeda dengan deposito yang hanya dapat melakukan setoran
diawal pembukaan saja.

3. Tabungan Prioritas

Produk bank satu ini menjadi salah satu produk tabungan untuk masyarakat kalangan atas
dalam melakukan penarikan dana tabungan, keunggulannya nasabah dapat langsung di layani
di sentra prioritas. Ketika menggunakan tabungan prioritas, nasabah dapat melakukan
pengambilan dana atau melakukan penarikan dana menggunakan cek.

4. Tabungan Giro

Tabungan Giro merupakan salah satu produk tabungan yang dianggap fleksibel dalam
melakukan penarikan dana tabungan. Nasabah yang menggunakan tabungan gyro dapat
melakukan penarikan dana atau pengambilan dana menggunakan bilyet gyro atau biasa disebut
dengan cek. Tabungan giro memiliki keunggulan penarikan dimana saja dan kapan saja dengan
lebih mudah. Namun nasabah perlu membawa kertas cek kemana-mana, dan bunga dari
tabungan giro dianggap lebih rendah jika dibangingkan dengan produk tabungan bank lainnya.

5. Kredit

Kredit merupakan produk pembiayaan bank yang memiliki tujuan untuk membantu nasabah
bank dalam memberikan modal usaha atau untuk memenuhi kebutuhan penting lainnya.
Produk ini merupakan wadah bagi nasabah yang sedang mengalami kesulitan atau masalah
finansial, selain itu bank menjadikan Kredit sebagai alat untuk menyalurkan uang nasabah ke
masyarakat untuk mendapatkan kembali keuntungan. Kredit yang ditawarkan bank bermacam-
macam, antara lain :
• Kredit Modal Kerja
• Kredit Perdagangan
• Kredit Profesi
• Kredit Produktif
• Kredit Konsumtif
• Kredit Investasi

6. Layanan Jasa

Bank memiliki layanan jasa yang ditawarkan kepada nasabah dengan tujuan untuk
memudahkan urusan kegiatan finansial nasabah mereka. Produk layanan jasa yang ditawarkan
bank adalah sebagai berikut :

• Pembayaran
• Pembelian
• Penagihan
• Pengiriman uang atau transfer (saat ini dapat dengan mudah dilakukan melalui ATM,
SMS Banking, Internet Banking, dan Mobile Banking.

Setelah melihat dari Produk yang ditawarkan dari bank, saya akan menjelaskan mengnai
Marketing Mix dari suatu bank dimana dari marketing mix ini secara aplikatif dapat menarik
minat saya dalam mewujudkan impian saya
B. Price
Pengertian harga dalam produk dan jasa bank, berupa kontra prestasi dalam bentuk suku bunga,
baik untuk produk simpanan maupun pinjaman, serta fee untuk jasa-jasa perbankan.
C. Promotion
Kegiatan promosi pada produk dan jasa Bank pada umumnya dilakukan melalui iklan di media
masa, atau televisi. Konsep kegiatan promosi secara menyeluruh meliputi advertising, sales
promotion, public relation, sales trainning, marketing research & development.
D. Place
Atau disebut juga saluran distribusi. Saluran distribusi produk dan jasa Bank, berupa Kantor
Cabang, yang secara langsung menyediakan produk dan jasa yang ditawarkan. Dengan
semakin majunya teknologi, saluran distribusi dapat dilakukan melalui saluran telekomunikasi
seperti telepon dan jaringan internet.
E. People
Ciri bisnis bank adalah dominan nya unsur personal approach, baik dari jajaran front office,
back office sampai tingkat manajerial. Para pekerja Bank dituntut untuk melayani nasabah
secara optimal.
F. Process.
Meliputi sistem dan prosedur, termasuk persyaratan ataupun ketentuan yang diberlakukan oleh
Bank terhadap produk dan jasa Bank. Sistem dan prosedur akan merefleksikan penilaian,
apakah pelayanan cepat atau lambat. Pada umumnya nasabah lebih menyenangi proses yang
cepat, walaupun bagi Bank akan menimbulkan risiko yang lebih tinggi. Penggunaan teknologi
yang tepat guna serta kreativitas yang prima diperlukan, untuk suatu proses yang cepat namun
aman.
G. Physical Evidence.
Bukti fisik yang dimiliki nasabah adalah buku tabungan, polis deposito atau bukti kredit.

b. Bagaimana salah satu perusahaan jasa penerbangan mewujudkan pemasaran


mix dalam service mix delivery sistem kalau impian pelanggannya yaitu ultimate
value.

Jawaban :

Bisnis jasa pada dasarnya merupakan suatu bisnis yang tidak berwujud, yang dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Salah satu bisnis jasa adalah bisnis
penerbangan. Komponen utama bisnis penerbangan adalah maskapai penerbangan atau
airlines. Maskapai penerbangan adalah sebuah organisasi yang menyediakan jasa
penerbangan bagi penumpang atau barang. Perusahaan maskapai tersebut menyewa atau
memiliki pesawat terbang untuk menyediakan jasa transportasi. Airlines juga dapat
membentuk kerja sama atau aliansi dengan maskapai lainnya unutk memperkuat cakupan
jalur penerbangannya melalui konsep hub dan spoke. Tujuh bauran pemasaran pada bisnis
jasa penerbangan bisa diwujudkan sebagai berikut;
• Product (Produk), merupakan barang atau jasa yang dihasilkan untuk digunakan oleh
konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasannya. Hal-hal yang
tergolong produk dalam bisnis jasa penerbangan antara-lain : Pesawat yang besar dan
modern, mengutamakan keselamatan penerbangan, makanan dan cemilan yang
berkualitas, pelayanan bagasi yang handal dan terpercaya, Tempat duduk di dalam
pesawat yang nyaman dan tidak sempit, Pilihan jadual penerbangan, Program Frequent
Flyer yang menarik.
• Price (Harga), komponen harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran
yang memberikan pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya
(produk, saluran distribusi, dan promosi) adalah penyebab timbulnya cost/biaya. Hal-
hal yang tergolong sebagai saluran distribusi dalam bisnis jasa penerbangan antara-lain
: harga yang murah, tarif batas atas, tarif batas bawah, harga yang sesuai kualitas
penerbangan, harga murah tetapi dengan pelayanan minim, paket potongan /diskon
harga; harga group.
• Place (Tempat atau Saluran Distribusi), peranan saluran distribusi adalah sebagai
kegiatan pemasaran yang berusaha untuk mempermudah penyampaian barang dan jasa
dari perusahaan ke konsumen. Hal-hal yang tergolong sebagai saluran distribusi dalam
bisnis jasa penerbangan antara-lain : Pemesanan tiket yang mudah melalui call center
dab customer service, kemudahan online booking melalui aplikasi, sms, dan website
penerbangan, Kemudahan menjangkau agen atau kantor penjualan tiket pesawat,
kemudahan dalam pembayaran e-ticketing melalui banyak pilihan.
• Promotion (Promosi), promosi merupakan arus informasi atau persuasi satu arah yang
dibuat untuk mengarahkan seseorang kepada tindakan yang menciptakan pertukaran
dalam pemasaran seperti pembelian, dan lainnya. Hal-hal yang tergolong sebagai
promosi dalam bisnis jasa penerbangan antara-lain : Pemberian kemudahan fasilitas
pada Frequent Flyer; kemudahan akan informasi penerbangan melalui iklan yang
ditampilkan dari berbagai macam platform, adanya undian berhadiah dalam
penerbangan, adanya iklan yang menarik di TV dan media lain.
• People (Orang), maksudnya adalah jasa sebagian besar diberikan oleh orang, sehingga
seleksi, pelatihan dan motivasi pegawai dapat membuat perbedaan besar dalam
kepuasan pelanggan. Idealnya, pegawai harus memperhatikan kompetensi, sikap
memperhatikan, responsif, inisiatif, kemampuan memecahkan masalah dan niat baik.
Hal-hal yang tergolong sebagai People dalam bisnis jasa penerbangan antara-lain :
Sikap karyawan penjualan yang ramah, Sikap karyawan yang profesional, Asistensi
petugas sebelum keberangkatan, Tanggapan karyawan terhadap keluhan; Keramahan
pilot dan pramugari.
• Physical Evidence, kualitas jasa dapat ditunjukkan melalui bukti fisik dan penyajian.
Jadi suatu bisnis penerbangan akan mengembangkan suatu penampilan dan gaya yang
dapat diamati dalam menangani pelanggannya, sehingga dapat menyampaikan nilai
yang diharapkan bagi konsumen, baik itu kebersihan, kecepatan atau manfaat lainnya.
Hal-hal yang tergolong sebagai physical evidence dalam bisnis jasa penerbangan
antara-lain : kantor perwakilan yang bersih dan nyaman, agen penjualan yang bersih
dan nyaman, pesawat yang bersih dan indah, logo perusahaan yang menarik.
• Proces (Proses) merupakan sistem organisasi adalah elemen yang tidak terlihat tetapi
mendukung bisnis jasa tersebut. Hal-hal yang tergolong sebagai Proses dalam bisnis
jasa penerbangan antara-lain : proses check-in dan boarding yang mudah, jadwal
keberangkatan dan kedatangan yang tepat waktu, Proses pengambilan bagasi yang
cepat.

c. Value creation management dalam pemasaran jasa ditekankan untuk


meningkatkan service value. Bagaimana value creation management dari proses
yang harus dilakukan untuk meningkatkan service value ? Serta berikan citra
bahwa service value creation merupakan suatu perusaahan yang bisa mempunyai
kompetitif advantage dengan pola kuantitatif !

Jawaban:

Meningkatnya kebutuhan konsumen menyebabkan permintaan akan berbagai produk


semakin meningkat pula. Perusahaan-perusahaan bersaing untuk menciptakan produk yang
sesuai dengan harapan pelanggan. Untuk mempertahankan pelanggan agar tidak berpindah
pada perusahaan lain, perusahaan harus melakukan strategi yang berbeda dengan perusahaan
lain melalui perbaikan-perbaikan produk dan strategi pemasaran.

Perusahaan agar berhasil dalam usahanya, harus pandai menarik perhatian konsumen
agar dapat mengenal, memahami, mencari tahu, memberikan nilai, dan akhirnya tertarik
untuk mencoba membeli. Dengan memberikan kepuasan yang lebih dibanding harapan
pelanggan, maka konsumen akan merasa puas sehingga kemungkinan untuk membeli produk
perusahaan itu lagi menjadi semakin besar. Meskipun demikian, pemuasan kebutuhan
tersebut juga harus dilakukan dengan mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan.

Perusahaan-perusahaan membelanjakan banyak dana untuk menciptakan kesetiaan


pelanggan dengan tujuan mendorong mereka kembali lagi dan lagi. Pelanggan melakukan
pembelian ulang apabila produk tersebut mampu memenuhi kebutuhannya. Setelah
mengetahui manfaat dan mengeluarkan biaya sesuai dengan apa yang didapatkan bahkan
melebihi harapannya, maka konsumen tersebut memberikan nilai terbaik lalu berkeinginan
untuk melakukan pembelian ulang. Sikap seperti ini dapat menimbulkan kepercayaan
terhadap merek produk sehingga meningkatkan loyalitas atau kesetiaan pada produk tertentu.
Nilai pelanggan yang tinggi diperoleh dari produk yang mampu memberikan manfaat yang
besar sesuai dengan biaya yang dikeluarkan. Semakin tingginya nilai yang diberikan
pelanggan maka semakin sering pelanggan tersebut melakukan pembelian ulang yang
menjadikannya loyal terhadap produk tersebut. dan konsep tentang penilaian suatu produk
lebih didasarkan dari terbentuknya persepsi seseorang terhadap produk tersebut. Value
creation atau penciptaan nilai merupakan salah satu indicator yang berpengaruh terhadap
penciptaak ekuitas merek. Dengan diterapkannya Value Creation Management process, maka
akan tercipta nilai pelanggan yang pada akhirnya pelanggan akan merasakan kepuasan dari
service value yang dilakukan perusahaan.

Agar perusahaan memiliki competitive advantage maka perusahaan harus memiliki


brand equity yang tinggi. Brand equity adalah nilai tambah yang diberikan kepada produk
dan jasa. Dengan diterapkannya service value di perusahaan maka perusahaan akan
memberikan nilai tambah yang bisa dirasakan konsumen dalam penerapannya. Contoh
kuantitatifnya adalah pada perusahaan jasa pengiriman/ekspedisi pengiriman dapat dilihat
dengan menggunakan feedback yang berasal dari website maupun dari survey yang dilakukan
oleh perusahaan itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai