1 SM

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH,

SISTEM PENGENDALIAN INTERN, STANDAR AKUNTANSI


PEMERINTAH DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI
TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
(Studi Empiris pada OPD di Kota Pekanbaru Tahun 2017),

Oleh :
Yulia Ratna Sari
Pembimbing : R. Adri Satriawan dan Arumega Zarefar

Effect of Regional Financial Management Information Systems, Internal Control


System, Government Accounting Standards and Information Technology On The
Financial Statements Quality
(Empirical Study on OPD in Pekanbaru Year 2017)

ABSTRACT

The purpose of this study are to examine and explain the effect of regional
financial management information systems, internal control systems, government
accounting standards and information technology utilization of the financial
statements quality. The population used is the staff of Finance Department in all
OPD in Pekanbaru as much as 29 OPD, the sample is limited to only the OPD
which makes the Regional Finance Report. Furthermore, each of the OPD is
taken 4 people consisting of the Head of Finance and 1 Treasurer and two staff,
so that the sample as many as 116 people. Data analysis using multiple regression.
Based on the results of the study, Regional Financial Management Information
System (SIPKD), Internal Control System and Utilization of Information
Technology has a significant influence on the Quality of Financial Statements of
Pekanbaru. Government Accounting Standards do not have a significant influence
on the Quality of Financial Statements Pekanbaru City.

Keywords : SIPKD, SPI, Information Technology and Quality Report

PENDAHULUAN tujuh tahun, dari tahun 2009-2016.


BPK memberikan opini qualified
Informasi akuntansi yang dalam persentase yang lebih besar
terdapat di dalam laporan keuangan atas Laporan Keuangan Pemerintah
pemerintah daerah harus memenuhi Daerah (LKPD). Hasil pemeriksaan
beberapa karakteristik kualitatif yang keuangan daerah semakin memburuk
sebagaimana disyaratkan dalam setiap tahun, hal ini didukung oleh
Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun data dari BPK yang menyatakan
2010 tentang Standar Akuntansi bahwa persentase LKPD dari tahun
Pemerintahan, yakni : Relevan, Andal, 2009-2015 mendapat opini wajar
Netral, Dapat dibandingkan dan tanpa pengecualian (WTP), dan wajar
Dapat dipahami. dengan pengecualian (WDP) dari
Badan Pemeriksa Keuangan telah BPK semakin berkurang dan
melakukan audit atas LKPD selama sebaliknya, opini tidak wajar (TW),
JOM FEB, Volume 1 Edisi 1 (Januari – Juni 2018) 1
bahkan tidak memberikan pendapat apabila pengolahan data keuangan
(TMP) meningkat drastis dari tahun yang diterapkan oleh Pemerintah
ke tahun. Pada tahun 2016 mulai daerah diharapkan akan berjalan
menunjukkan adanya perkembangan efektif dengan mempertimbangkan
yang cukup baik, tetapi hal ini masih elemen-elemen penting dalam
dinilai kurang bila dibandingkan penerapan sistem pengelolaan
dengan jumlah LKPD yang diaudit keuangan daerah seperti keamanan
oleh BPK (www.bpkri.go.id, 2017). data, kecepatan dan ketepatan waktu,
Berkaitan dengan kualitas ketelitian, variasi laporan/output dan
laporan keuangan, fenomena yang relevansi. Maha dengan efektifnya
ditemukan di Kota Pekanbaru adalah penerapan SIPKD diharapkan kualitas
sebagai berikut: Badan Pemeriksa laporan keuangan pemerintah daerah
Keuangan Republik Indonesia (BPK mampu mewujudkan transparansi dan
RI) memberikan opini Wajar Dengan akuntabilitas dalam pengelolaan
Pengecualian (WDP) atas LKPD Kota keuangan daerah.
Pekanbaru TA 2015. Raihan WDP Penelitian Indriasari (2008),
tahun ini merupakan keempat kalinya Harifan (2009) dan Yosefrinaldi
diterima Pemko Pekanbaru sementara (2013), menemukan adanya bukti
sebelumnya meraih opini Wajar yang menunjukkan bahwa terdapat
Tanpa Pengecualian dengan Catatan. pengaruh yang signifikan antara
Hasil LHP BPK yang mendapat opini pemanfaatan teknologi informasi
WDP tersebut karena dalam dengan kualitas laporan keuangan
penyajian laporan keuangan pemerintah daerah dan hubungannya
ditemukan aset sebesar Rp 2 triliun positif. Penelitian Fikri (2011)
yang tak jelas pencatatannya di tiga menyatakan bahwa SIPKD dan
Satuan Kerja Perangkat Daerah pengawasan keuangan daerah
(SKPD) yakni di Dinas Bina Marga berpengaruh signifikan positif
dan Sumber Daya Air, Dinas Cipta terhadap kualitas laporan keuangan.
Karya dan Dinas Pendidikan. Aset Sistem Pengendalian Intern
yang mejadi temuan BPK misalkan Pemerintah (SPIP) juga dibutuhkan
ada jalan yang sudah dibangun, dalam menjaga kualitas laporan
namun tidak tercatat dalam sistem keuangan, hal melibatkan suatu
(www.bpkriau.go.id). proses yang didesain untuk
Sistem Informasi Pengelolaan memberikan keyakinan yang
Keuangan Daerah (SIPKD) memadai atas keandalan laporan
merupakan aplikasi terpadu yang keuangan sesuai dengan Standar
dipergunakan sebagai alat bantu Akuntansi Pemerintahan, yang mana
pemerintah daerah yang digunakan akan menghasilkan laporan keuangan
meningkatkan efektivitas yang mempunyai nilai informasi.
implementasi dari berbagai regulasi Pengawasan dalam sistem
bidang pengelolaan keuangan daerah pengendalian internal diarahkan
yang berdasarkan pada asas efisiensi, antara lain untuk mendapatkan
ekonomis, efektif, transparan, keyakinan yang wajar terhadap
akuntabel dan auditable efektivitas dan efisiensi organisasi,
(www.djkd.kemendagri.go.id). keandalan pelaporan keuangan, dan
Kaitan antara SIPKD dengan kepatuhan terhadap peraturan
kualitas laporan keuangan adalah perundang-undangan.
JOM FEB, Volume 1 Edisi 1 (Januari – Juni 2018) 2
Penelitian Indriasari (2008) dan manfaat yang ditawarkan oleh suatu
Winidyaningrum dan Rahmawati teknologi informasi antara lain
(2010) membuktikan secara empiris kecepatan pemrosesan transaksi dan
bahwa pengendalian internal membantu dalam penyiapan laporan.
akuntansi pemerintah daerah Kaitan antara pemanfaatn
berpengaruh terhadap nilai laporan teknologi yang diterapkan dengan
keuangan pemerintah daerah yang kualitas laporan keuangan pemerintah,
dinyatakan dengan ketepatwaktuan menunjukkan bahwa untuk
dan keterandalan. Hal ini didukung menindaklanjuti terselenggaranya
oleh penelitian yang dilakukan oleh proses pembangunan yang sejalan
Nugraha dan Susanti, 2010. Nugraha dengan prinsip tata kelola
dan Susanti (2010) menyatakan pemerintahan yang baik (good
sistem pengendalian internal governance), Pemerintah dan
berpengaruh positif terhadap Pemerintah Daerah berkewajiban
keandalan laporan keuangan. untuk mengembangkan dan
Variabel berikutnya adalah memanfaatkan kemajuan teknologi
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) informasi untuk meningkatkan
yaitu implementasi prinsip-prinsip kemampuan mengelola keuangan
akuntansi yang diterapkan dalam daerah, dan menyalurkan Informasi
menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Daerah kepada pelayanan
keuangan Pemerintah, yang terdiri publik. Pemerintah perlu
atas Laporan Keuangan Pemerintah mengoptimalisasi pemanfaatan
Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan kemajuan teknologi informasi untuk
Pemerintah Daerah (LKPD) dalam membangun jaringan sistem
rangka transparansi dan akuntabilitas informasi manajemen dan proses
penyelenggaraan akuntansi kerja yang memungkinkan
pemerintahan, serta peningkatan pemerintahan bekerja secara terpadu
kualitas laporan keuangan pemerintah dengan menyederhanakan akses antar
daerah. unit kerja.
Penerapan SAP yang tepat dan Penelitian Indriasari dan
sesuai ketentuan oleh suatu instansi Nahartyo (2008) menyatakan bahwa
pemerintah, akan mendukung terdapat pengaruh pemanfaatan
terciptanya prinsip tata kelola teknologi informasi terhadap
keuangan daerah yang baik, dimana peningkatan kualitas laporan
dengan adanya penerapan SAP yang keuangan. Berbeda dengan Hasibuan
benar maka pengelolaan keuangan (2010) yang menyimpulkan bahwa
daerah akan berjalan sesuai dengan pemanfaatan teknologi informasi
ketentuan dan perundang-undangan tidak berpengaruh terhadap
yang ada. akuntabilitas kinerja instansi
Penelitian Sugeng (2014) dan pemerintah. Inilah yang membuat
Sari (2013) menemukan bahwa penulis tertarik untuk meneliti
Penerapan Standar Akuntansi kembali pemanfaatan informasi
Pemerintahan berpengaruh terhadap teknologi ini sendiri.
pengelolaan laporan keuangan yang Alasan dilakukannya penelitian
baik. Selanjutnya adalah pemanfaatan ini adalah adanya ketidakkonsistenan
teknologi. Sedangkan menurut dari hasil penelitian terdahulu
Widjajanto (2007:89) secara umum sehingga penulis tertarik untuk
JOM FEB, Volume 1 Edisi 1 (Januari – Juni 2018) 3
melakukan penelitian terhadap transparansi dan akuntabilitas dalam
masalah yang sama. Penelitian ini pengelolaan keuangan daerah.
merupakan pengembangan dari Dalam penerapan SIPKD opini
penelitian Darmayani, dkk (2014), BPK WTP merupakan penilaian
namun obyek yang diteliti berbeda. tertinggi yang diberikan karena
Perbedaan penelitian ini dengan menunjukkan bahwa laporan
penelitian terdahulu adalah pada keuangan tersebut telah disajikan
penelitian terdahulu dilakukan di secara wajar, tidak terdapat kesalahan
Kabupaten Gianyar pada tahun 2013. yang material, dan sesuai standar
Sedangkan penelitian ini dilakukan di (Atyanta, 2011). Hal ini
Kota Pekanbaru Provinsi Riau tahun mengindikaskan suatu kemajuan akan
2017. kinerja instansi di pemerintah daerah
Berdasarkan uraian pada latar karena menunjukkan bahwa dalam
belakang masalah, maka dapat dibuat penyajian Laporan Keuangan sudah
rumusan masalah yaitu: 1) Apakah sesuai dengan Standar Akuntansi
sistem informasi pengelolaan Pemerintahan, dan Perundang-
keuangan daerah berpengaruh undangan yang berlaku serta disajikan
terhadap kualitas laporan keuangan secara andal dan tepat waktu.
daerah?, 2) Apakah sistem Indriasari (2008), Harifan (2009)
pengendalian intern berpengaruh dan Yosefrinaldi (2013), menemukan
terhadap kualitas laporan keuangan adanya bukti yang menunjukkan
daerah? 3) Apakah standar akuntansi bahwa terdapat pengaruh yang
pemerintah berpengaruh terhadap signifikan antara pemanfaatan
kualitas laporan keuangan daerah? teknologi informasi dengan kualitas
dan 4) Apakah pemanfaatan laporan keuangan pemerintah daerah
teknologi berpengaruh terhadap dan hubungannya positif. Penelitian
kualitas laporan keuangan daerah? Fikri (2011) menyatakan bahwa
SIKD dan pengawasan keuangan
TINJAUAN PUSTAKA daerah berpengaruh signifikan positif
terhadap kualitas laporan keuangan.
Pengaruh Sistem Informasi Penelitian Delanno (2013) serta
Pengelolaan Keuangan Daerah Ratna Dewi dan Mimba (2014)
terhadap Kualitas Laporan menunjukkan bahwa terdapat
Keuangan pengaruh yang signifikan antara
Pengolahan data keuangan yang pemanfaatan teknologi informasi
diterapkan oleh Pemerintah daerah dengan kualitas laporan keuangan
diharapkan akan berjalan efektif pemerintah daerah dan hubungannya
apabila mempertimbangkan elemen- positif..
elemen penting dalam penerapan
sistem pengelolaan keuangan daerah Pengaruh Sistem Pengendalian
seperti keamanan data, kecepatan dan Intern dengan Kualitas Laporan
ketepatan waktu, ketelitian, variasi Keuangan
laporan/output dan relevansi. Adanya Penerapan pengendalian intern
efektifitas penerapan SIPKD maka yang memadai akan memberikan
kualitas laporan keuangan pemerintah keyakinan yang memadai atas
daerah mampu mewujudkan kualitas atau keandalan laporan
keuangan, serta akan meningkatkan
JOM FEB, Volume 1 Edisi 1 (Januari – Juni 2018) 4
kepercayaan stakeholders. Sistem (2010) dalam penerapan Standar
pengendalian intern meliputi berbagai Akuntansi Pemerintahan, pemerintah
alat manajemen yang bertujuan untuk perlu mengoptimalisasi pemanfaatan
mencapai berbagai tujuan yang luas. kemajuan teknologi informasi untuk
Sistem Pengendalian Intern membangun jaringan sistem
Pemerintah (SPIP) terkait dengan informasi manajemen dan proses
laporan keuangan merupakan suatu kerja yang memungkinkan
proses yang didesain untuk pemerintahan bekerja secara terpadu
memberikan keyakinan yang dengan menyederhanakan akses antar
memadai atas keandalan laporan unit kerja.
keuangan sesuai dengan Standar Standar akuntansi pemerintah
Akuntansi Pemerintahan, yang mana akan bisa dijalankan apabila terdapat
akan menghasilkan laporan keuangan sumber daya manusia sebagai
yang mempunyai nilai informasi. penggerak dari sistem informasi yang
Indriasari (2008) dan ada. Untuk dapat menghasilkan
Winidyaningrum dan Rahmawati laporan keuangan yang berkualitas
(2010) serta penelitian Suristiani dan melalui informasi tersebut, maka
Handayani (2015) membuktikan diperlukan kapasitas sumber daya
secara empiris bahwa pengendalian manusia yang memiliki keahlian dan
internal akuntansi pemerintah daerah pemahaman terhadap sistem
berpengaruh terhadap nilai laporan teknologi informasi yang berkembang,
keuangan pemerintah daerah yang sehingga arus informasi akan
dinyatakan dengan ketepatwaktuan tersampaikan dan dapat
dan keterandalan. Hal ini didukung diinterpretasikan dengan baik, serta
oleh penelitian yang dilakukan oleh diharapkan laporan keuangan
Nugraha dan Susanti, 2010. Nugraha tersebut tidak kehilangan kualitas
dan Susanti (2010) menyatakan informasi.
sistem pengendalian internal Penelitian Sugeng (2014) dan
berpengaruh positif terhadap Nugraeni dan Budiantara (2015)
keandalan laporan keuangan. menyatakan bahwa Standar
Akuntansi Pemerintahan berpengaruh
Pengaruh Penerapan SAP terhadap terhadap kualitas laporan keuangan
Kualitas Laporan Keuangan yang baik. Begitu juga dengan
Daerah penelitian Diana Sari yang
Pedoman umum Sistem menyatakan bahwa SAP merupakan
Akuntansi Pemerintahan daerah salah satu faktor yang mempengaruhi
ditetapkan dalam bentuk Peraturan tata kelola keuangan daerah.
Menteri Keuangan Peraturan Menteri
Keuangan khusus untuk Pemerintah Pengaruh Pemanfaatan Teknologi
Daerah ditetapkan setelah Menteri Informasi terhadap Kualitas
Keuangan berkoordinasi dengan Laporan Keuangan
Menteri Dalam Negeri, hal ini sesuai Pengolahan data dengan
dengan amanat yang tertuang dalam memanfaatkan teknologi informasi
pasal 6 ayat (4) PP No. 71 Tahun (komputer dan jaringan) akan
2010. memberikan banyak keunggulan baik
Menurut Hamzah dalam dari sisi keakuratan/ketepatan hasil
Winidyaningrum dan Rahmawati operasi maupun predikatnya sebagai
JOM FEB, Volume 1 Edisi 1 (Januari – Juni 2018) 5
mesin multiguna, multi processing. Sampel dibatasi hanya OPD yang
Pemanfaatan teknologi informasi juga membuat Laporan Keuangan Daerah
akan mengurangi kesalahan yang yaitu sebanyak 29 OPD. Selanjutnya
terjadi. Penelitian Donnelly et al., dari masing-masing OPD yang
(1994) menemukan bahwa menjadi sampel penelitian diambil 4
sistem/teknologi informasi yang orang yang terdiri dari Kepala Bagian
dimiliki pemerintah daerah di Keuangan dan 1 orang Bendaharawan
Skotlandia belum begitu baik. serta dua orang staf, sehingga
Selain keterandalan hasil operasi diperoleh jumlah sampel penelitian
dan kemampuan untuk mengurangi sebanyak 116 orang.
human error, pemanfaatan teknologi Jenis data yang digunakan dalam
informasi dalam pengolahan data penelitian ini adalah data primer yaitu
diketahui memiliki keunggulan dari sumber data penelitian yang diperoleh
sisi kecepatan. Suatu entitas akuntansi secara langsung dari sumber asli, data
yang bernama “pemerintah daerah”, tersebut diperoleh langsung dari
sudah pasti akan memiliki transaksi Kabag Keuangan dan Bendaharawan
yang kompleks dan besar volumenya. OPD di Kota Pekanbaru dengan
Pemanfaatan teknologi informasi menggunakan kuesioner.
mesti akan sangat membantu Metode pengumpulan data dalam
mempercepat proses pengolahan data penelitian ini adalah dengan
transaksi dan penyajian laporan menggunakan kuesioner.
keuangan pemerintah sehingga
laporan keuangan tersebut tidak Definisi Operasionalisasi Variabel
kehilangan nilai informasi yaitu dan Pengukuran
ketepatwaktuan. Variabel dependennya adalah
Penelitian Setiawati dan Sari kualitas informasi laporan keuangan
(2014) menyatakan bahwa pemerintah daerah, variabel
pemanfaatan teknologi informasi independen yang digunakan dalam
berpengaruh terhadap kualitas laporan penelitian adalah kompetensi sumber
keuangan begitu juga penelitian daya manusia dan sisteim informasi
Surastiani dan Handayani (2015) pengelolaan keuangan daerah, sistem
menyatakan bahwa pemanfaatan pengendalian intern, dan standar
teknologi informasi berpengaruh akuntansi pemerintah.
terhadap kualitas laporan keuangan. Pengukuran yang digunakan
dalam penelitian ini adalah
METODOLOGI PENELITIAN pengukuran dengan menggunakan
Skala Likert.
Penelitian ini dilakukan terhadap Variabel Dependen : Kualitas
Kualitas Laporan Keuangan Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah Kota Pekanbaru Sukmaningrum (2012)
Provinsi Riau tepatnya dilingkungan mendefinisikan kualitas laporan
organisasi perangkat daerah (OPD). keuangan adalah sejauh mana
Dalam penelitian ini populasi informasi tersebut sesuai dan
yang digunakan adalah pegawai bermanfaat untuk kebutuhan para
Bagian Keuangan di seluruh OPD di pengguna. Kualitas informasi laporan
Kota Pekanbaru sebanyak 29 OPD. keuangan daerah diukur dengan

JOM FEB, Volume 1 Edisi 1 (Januari – Juni 2018) 6


empat indikator menurut Silviana memberikan keyakinan memadai atas
dan Antoni (2014), yaitu: tercapainya tujuan organisasi melalui
1. Dapat Dipahami kegiatan yang efektif dan efisien,
a) Menggunakan istilah yang dapat keandalan pelaporan keuangan,
dipahami, b) Disusun sistimatis pengamanan aset negara, dan ketaatan
sesuai SAP, c).Digunakan dalam terhadap peraturan perundang-
pengambilan keputusan undangan.
2.Relevan Variabel sistem pengendalian
a) Manfaat umpan balik, b) Manfaat intern ini dapat diukur dengan
prediktif, c) Tepat waktu, d) indikator berdasarkan indikator
Lengkap penelitian (Surastiani dan Handayani
3.Keterandalan (2015) yaitu :
a)Penyajian yang wajar, b)Dapat 1.Adanya Standar Operating
diverifikasi, c) Netralitas Procedure (SOP)
4. Dapat diperbandingkan 2.Pemisahan wewenang
a) Konsistensi penerapan, 3.Dokumen dan catatan yang
b)Kebijakan akuntansi, c)Perban- memadai
dingan antar waktu, d) Perban- 4.Tindakan disiplin atas pelanggaran
dingan antar entitas 5.Pembatasan akses

Variabel Independen Standar Akuntansi Pemerintahan


Variabel independen dalam Standar akuntansi pemerintahan
penelitian ini sebagai berikut: adalah prinsip-prinsip akuntansi yang
diterapkan dalam menyusun dan
Sistem Informasi Pengelolaan menyajikan Laporan Keuangan
Keuangan Daerah Pemerintah Daerah. Variabel ini
Sistem informasi pengelolaan menggunakan indikator menurut
keuangan daerah adalah aplikasi penelitian Nugraeni dan Budiantara
terpadu yang dipergunakan sebagai (2015)sebagai berikut :
alat bantu pemerintah daerah yang 1)Kerangka konseptual SAP. 2)
digunakan meningkatkan efektivitas Konsep penyajian laporan keuangan,
implementasi bidang pengelolaan 3) Konsep laporan realisasi anggaran,
keuangan daerah. (Mardiasmo, 2009). 4) Konsep akuntansi persediaan, 5)
Penerapan SIPKD ini diukur Konsep akuntansi aset tetap dan
menggunakan 5 indikator menurut konstruksi dalam pengerjaan, 6)
Bodnar dalam Dewi dan Mimba Konsep akuntansi kewajiban, 7)
(2014) yaitu : 1) Keamanan data, 2) Konsep koreksi kesalahan atas
Kecepatan dan ketepatan waktu, 3) laporan keuangan.
Ketelitian, 4) Variasi laporan atau
output dan 5) Relevansi sistem. Pemanfaatan Teknologi Informasi
Pemanfaatan teknologi informasi
Sistem Pengendalian Intern adalah tingkat integrasi teknologi
Sistem pengendalian intern
informasi pada pelaksanaan tugas-
adalah proses yang integral pada
tugas akuntansi (Indriasari dan
tindakan dan kegiatan yang dilakukan
Nurhantyo, 2008). Indikatornya
secara terus menerus oleh pimpinan
dan seluruh pegawai untuk

JOM FEB, Volume 1 Edisi 1 (Januari – Juni 2018) 7


adalah (Surastiani dan Handayani, Uji Normalitas Data
2015): Normalitas data merupakan
1.Sistem akuntansi sesuai dengan asumsi yang sangat mendasar dalam
SAP analisis multivariate. Jika variasi
2.Tersedia jaringan internet yang dihasilkan dari distribusi yang
3.Jaringan internet dapat tidak normal, maka uji statistic t.
dimanfaatkan dengan baik 3. Uji Asumsi Klasik
4.Aplikasi yang digunakan sesuai Asumsi klasik yang akan diuji
kebutuhan dalam penelitian ini adalah sebagai
5.Laporan keuangan terkomputerisasi berikut:
6.Software sesuai dengan undang-
undang yang berlaku Uji Multikolinearitas
7.Terdapat antivirus yang memadai Uji multikolinearitas bertujuan
untuk menjaga keamanan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi
Metode Analisis Data antar variabel bebas (independent).
Analisis Statistik Deskriptif Dalam penelitian ini, gejala
Statistik deskriptif memberikan multikolonieritas dilihat dari:
gambaran atau deskripsi suatu data a) nilai Tolerance dan lawannya
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), b) Variance Inflation Factor (VIF).
standar deviasi, varian, maksimum,
dan minimum (Ghozali, 2009). Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan
Pengujian Kualitas Data untuk menguji apakah dalam model
1. Uji Validitas Data regresi terjadi ketidaksamaan varians
Uji validitas digunakan untuk dari residual suatu pengamatan ke
mengukur sah atau valid tidaknya pengamatan yang lain. Cara untuk
suatu kuesioner (Ghozali, 2009). mengetahui ada atau tidaknya
Kriteria pengujian validitas data heteroskedastisitas adalah dengan
adalah sebagai berikut (Ghozali, melihat grafik Plot antara nilai
2013:53): a. Jika r hitung dan r hitung prediksi variabel terikat (ZPRED) dan
> r tabel maka butir pernyataan residualnya (SRESID).
tersebut valid. b. Jika r hitung positif
dan r hitung < r tabel maka butir Uji Autokorelasi
pernyataan tersebut tidak valid. Uji Autokorelasi bertujuan
menguji apakah dalam satu model
2. Uji Reliabilitas Data regresi ada korelasi antara kesalahan
Reliabilitas sebenarnya adalah pengganggu pada periode saat ini (t)
alat untuk mengukur suatu kuesioner pada kesalahan periode sebelumnya
yang merupakan indikator dari (t-1). Pengujian ini menggunakan
variabel atau konstruk (Ghozali, model Durbin Watson (DW-Test).
2009). Untuk mengukur reliabilitas
dengan uji statistik Cronbach Alpha Uji Regresi Berganda
(a). Suatu konstruk atau variabel Pengujian-pengujian tersebut
dikatakan reliabel jika memberikan didasarkan pada persamaan regresi
nilai Cronbach Alpha> 0,06 (Sekaran, linier berganda sebagai berikut:
2006).
JOM FEB, Volume 1 Edisi 1 (Januari – Juni 2018) 8
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + Jumlah kuisioner yang diisi dan
b4X4 + e dikembalikan sebanyak 95 buah
Keterangan: dengan tingkat respon 81,91%.
Y:Kualitas Laporan Keuangan Jenis kelamin dari 95 responden
Daerah yang di olah, diketahui sebanyak 48
X1: Sistem Informasi Pengelolaan orang atau 50,50% berjenis kelamin
Keuangan Daerah laki-laki dan 47 orang atau 45,50%
X2 : Sistem Pengendalian Intern berjenis kelamin perempuan. Dengan
X3 :Standar Akuntansi Pemerintahan demikian sebagian besar responden
X4:Pemanfaatan Teknologi Informasi adalah laki-laki.
a : Konstanta Berdasarkan umur responden dari
b1: Koefisien regresi dari X1 95 responden terdiri dari 17 orang
b2:Koefisien regresi dari X2 atau 17,90% berumur 26-28 tahun, 2
b3:Koefisien regresi dari X3 orang atau 2,10% berumur 20-22
b4: Koefisien regresi dari X3 tahun dan 23 -25 tahun, 74 orang atau
e : Kesalahan residual (error turn) 77,89% berumur 29 tahun ke atas.
Dengan demikian responden yang
Koefisien Determinasi (R2) terbanyak berdasarkan umurnya
Uji ini dilakukan dengan melihat adalah pegawai yang berusia > 29
besarnya nilai koefisien determinasi tahun.
R2 yang merupakan besaran non Tingkat pendidikan terakhir
negatif. responden terdiri dari 4 orang atau
4,20% pendidikannya Master (S2), 19
orang atau 20% berpendidikan DIII,
Pengujian Hipotesis berpendidikan Sarjana (S1) sebanyak
Uji Signifikansi Parameter 51 orang atau 53,70% dan 21 orang
Individual (Uji Statistik t) atau 22,10% berpendidikan SLTA.
Analisis dilakukan dengan Dengan demikian responden sebagian
melihat tabel coefficients pada output besar berpendidikan Sarjana (S1).
SPSS. Dasar pengambilan Jabatan yang terbanyak adalah
keputusannya: staf keuangan sebanyak 54 orang atau
1) Signifikan bila r value <a (0,05) 56,80%, bendahara sebanyak 21
sehingga menerima H1. orang atau 22,10% dan sebagai
2) Tidak signifikan bila r value >a Kasubag sebanyak 20 orang atau
(0,05) sehingga menolak H1. 21,10%.
Untuk masa kerja, sebanyak 13
HASIL PENELITIAN DAN orang atau 13,70% masa kerjanya 1 –
PEMBAHASAN 3 dan 7 – 9 tahun, sebanyak 19 orang
atau 20% dengan masa kerja 4 – 6
Hasil Penelitian tahun, 50 orang atau 52,60%
Kuesioner dan Demografi memiliki masa kerja > 10 tahun.
Proses pengumpulan data Latar belakang pendidikan,
dilakukan pada tanggal 11 April sebanyak 45 orang atau 47,4%
sampai dengan 28 April 2018 yang menyatakan berlatar belakang
didistribusikan langsung oleh peneliti akuntansi dan 50 orang atau 52,60%
pada masing masing instansi berlatar belakang non akuntansi.
pemerintah di Kota Pekanbaru. Maka dapat disimpulkan bahwa
JOM FEB, Volume 1 Edisi 1 (Januari – Juni 2018) 9
dilihat dari latar belakang pendidikan 72 orang atau 75,79%, yang
maka sebagian besar pegawai menyatakan Kurang Setuju (KS)
memiliki latar belakang non akuntansi. sebanyak 7 orang atau 7,30%, yang
menyatakan Sangat Setuju (SS)
Statistik Deskriptif sebanyak 15 orang atau 15,79%,.
Hal ini menunjukkan bahwa
Kualitas Laporan Keuangan menurut responden, SAP di kota
Kriteria posisi jawaban 95 Pekanbaru telah diterapkan dengan
responden terhadap variabel kualitas tepat. Penerapan SAP berbasis akrual
laporan keuangan berada pada posisi dalam lingkungan pemerintahan
73,68% yang dikategorikan baik. Hal adalah untuk mengetahui seberapa
ini menunjukkan bahwa sebagian besarnya biaya yang diperlukan untuk
besar responden setuju bahwa kualitas menghasilkan pelayanan untuk
laporan keuangan pada OPD di Kota kepentingan publik, serta menentukan
Pekanbaru telah terpenuhi dengan harga pelayanan yang dibebankan
baik. kepada publik.

Sistem Informasi Pengelolaan Pemanfaatan Teknologi Informasi


Keuangan Daerah Tanggapan responden mengenai
Sistem informasi pengelolaan pemanfaatan teknologi informasi di
keuangan daerah di OPD Kota Kota Pekanbaru dapat dilihat bahwa
Pekanbaru sudah tepat karena Subbagian akuntansi/keuangan sudah
kecepatan, keamanan, dan kemudahan memiliki komputer yang cukup
yang dihasilkan dari sistem informasi memadai untuk melaksanakan tugas.
dan jaringan internet dan komputer Hal ini terlihat dari rata-rata jawaban
telah terpasang serta dimanfaatkan di responden terhadap setiap pernyataan
unit kerja. Hal ini terlihat dari rata- yaitu 3,57 yang dikategorikan setuju.
rata jawaban responden terhadap
setiap pernyataan yaitu sebanyak 69 Hasil Pengujian Kualitas Data
atau 72,63% yang dikategorikan 1. Hasil PengujianValiditas Data
setuju. Pertanyaan yang diajukan dalam
variabel kualitas laporan keuangan
Penerapan Sistem Pengendalian (Y), SIPKD (X1), SPI (X2), SAP (X3)
Intern dan Pemanfaatan teknologi informasi
Kriteria posisi jawaban 95 (X4) semuanya memiliki r hitung > r
responden terhadap variabel sistem tabel. Dengan demikian semua butir
pengendalian intern berada pada pertanyaan adalah valid.
kategori baik dimana sebanyal 71
orang atau 74,74% menyatakan 2. Hasil Pengujian Reliabilitas Data
Setuju. Pengujian reliabilitas atau
keandalan instrument dilakukan
Standar Akuntan Pemerintah dengan menggunakan rumus Alpha
Tanggapan responden mengenai Cronbach. Koefisien alpha untuk
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) variabel Kualitas Laporan Keuangan
di kota Pekanbaru dapat dilihat (Y) sebesar 0,881 > 0,6, SIPKD (X1)
responden penelitian yang memiliki sebesar 0,653 > 0.6, SPI (X2) sebesar
tanggapan Setuju (S) yakni sebanyak 0,653 > 0,6, SAP (X3) sebesar 0,754

JOM FEB, Volume 1 Edisi 1 (Januari – Juni 2018) 10


> 0.6, dan Pemanfaatan Teknologi 3. Hasil Pengujian Autokorelasi
Informasi (X4) sebesar 0,868 > 0,6, Dari hasil perhitungan dengan
sehingga dapat dikatakan bahwa menggunakan program SPSS
instrumen yang digunakan untuk diperoleh nilai d hitung sebesar =
pengambilan data adalah 1,191, sedangkan batasan nilai DW
reliable/andal. berada, pada -2 sampai +2. Untuk itu
diputuskan bahwa model ini telah
3. Hasil Pengujian Asumsi Klasik terbebas dari kemungkinan adanya
Uji Normalitas Data autokorelasi.
Hasil uji berupa tabel Kolmogorv
Smirnov dapat disimpulkan bahwa
Hasil Analisis Regresi Berganda
terlihat uji K-S menunjukkan bahwa
Berdasarkan hasil perhitungan
nilai signifikansi untuk masing-
maka didapatkan persamaan
masing variabel adalah di atas 0,05.
regesiberganda sebagai berikut:
Dapat diartikan bahwa tabel tersebut
Persamaan Regresi Berganda:
menunjukkan model regresi layak
Y = 0,260 + 0,441X1+0,157X2+
dipakai karena memenuhi asumsi
0,125X3 + 0,302 X4 + e
normalitas.
Hasil Pengujian Koefisien
Hasil Pengujian Multikoleniaritas
Determinasi (R2)
Tidak terjadi multikoleniaritas
Nilai koefisien determinasi yang
pada model regresi linear berganda
digunakan adalah Adjusted R Square.
yang dibuat karena nilai VIF yang ada
Tingkat koefisien determinasi yang
mempunyai nilai di atas angka 1
diperoleh adalah sebesar Adj. R2=
sehingga tidak melebihi batas VIF
0,691. Ini berarti kualitas laporan
yaitu 10 dan tolerance 0,1.
keuangan pemerintah Kota Pekanbaru
dipengaruhi oleh variabel SIPKD, SPI
Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
dan SAP dan pemanfaatan teknologi
Dari gambar uji
informasi sebesar 69,10%. Sementara
heteroskedastisitas, terlihat sebaran
sekitar 40,90% dipengaruhi oleh
data dan tidak tampak adanya suatu
variabel lain. Maka dapat dikatakan
pola tertentu pada sebaran data
bahwa variabel kualitas laporan
tersebut. Maka dapat dikatakan tidak
keuangan dipengaruhi SIPKD, SPI,
terjadi heteroskedastisitas.Hasil uji
SAP dan pemanfaatan teknologi
heteroskedastisitas dapat dilihat pada
informasi.
gambar 1:
Hasil Pengujian Hipotesis dan
Gambar 1 Pembahasan
Hasil Pengujian
Heteroskedastisitas Hasil Pengujian Hipotesis Pertama
Variabel Sistem Informasi
Pengelolaan Keuangan Daerah
(SIPKD) adalah 5,624 dan t tabel
adalah 1,987 sehingga diperoleh
kesimpulan t hitung > t tabel dan P
value < α, maka Ho ditolak dan H1
diterima. Sementara itu tingkat
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hal
Sumber : Data Olahan 2018
ini berarti SIPKD memiliki pengaruh
JOM FEB, Volume 1 Edisi 1 (Januari – Juni 2018) 11
signifikan terhadap kualitas laporan (2014) yang menyatakan bahwa SPI
keuangan daerah. Sehingga hipotesis berpengaruh signifikan terhadap
pertama (H1) dapat dibuktikan. kualitas laporan keuangan daerah
Diterimanya hipotesis ini sehingga berperan dalam peningkatan
disebabkan SIPKD pada suatu kualitas laporan keuangan daerah.
instansi memiliki peranan penting
dalam menjamin tersedianya laporan Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga
keuangan daerah yang valid. Hal ini Variabel sistem pengendalian
juga berarti bahwa keberhasilan intern adalah 1,891 dan t tabel adalah
dalam meningkatkan kualitas laporan 1,987 sehingga diperoleh kesimpulan
keuangan daerah tergantung pada t hitung < t tabel dan P value > α,
penerapan sistem akuntansi keuangan maka Ho ditolak dan H3 diterima.
daerah yang digunakan. Menurut Sementara itu tingkat signifikansi
Halim (2009:18) sistem informasi sebesar 0,062 yang lebih besar dari
pengelolaan keuangan daerah 0,05. Hal ini berarti SAP tidak
memberikan peran utama di dalam memiliki pengaruh signifikan
organisasi, yaitu untuk meningkatkan terhadap kualitas laporan keuangan.
efisiensi, efektivitas, komunikasi, Sehingga hipotesis ketiga (H3) tidak
kolaborasi, dan kompetitif dan dapat dibuktikan atau dengan kata
akuntabilitas laporan keuangan. lain H3 ditolak.
Penelitian ini mendukung Diterimanya hipotesis ini
penelitian yang dilakukan oleh disebabkan SAP pada suatu instansi
Darmayani, dkk (2014), Mahaputra berperan dalam peningkatan kualitas
(2014) dan Dewi dan Mimba (2014) laporan keuangan daerah Kota
yang menyatakan bahwa SIPKD Pekanbaru. Penelitian ini mendukung
berpengaruh dan signifikan sehingga hasil penelitian Fikri, Inafty dan
berperan dalam peningkatan kualitas Martiningsih (2017) yang
laporan keuangan daerah. menyatakan bahwa SAP tidak
berpengaruh signifikan terhadap
Hasil Pengujian Hipotesis Kedua kualitas laporan keuangan daerah
Variabel sistem pengendalian namun tidak sejalan dengan penelitian
intern adalah 2,274 dan t tabel adalah Mahaputra dan Putra (2014), Juwita
1,987 sehingga diperoleh kesimpulan (2013) serta Nurillah dan Muid (2014)
t hitung > t table dan P value < α, yang menyatakan bahwa SAP
maka Ho ditolak dan H2 diterima. berpengaruh signifikan terhadap
Sementara itu tingkat signifikansi kualitas laporan keuangan daerah
sebesar 0,025 yang lebih kecil dari sehingga berperan dalam peningkatan
0,05. Hal ini berarti SPI memiliki kualitas laporan keuangan daerah.
pengaruh signifikan terhadap kualitas
laporan keuangan. Sehingga hipotesis Hasil Pengujian Hipotesis Keempat
kedua (H2) dapat dibuktikan atau Variabel Pemanfaatan Teknologi
dengan kata lain H2 diterima. Informasiadalah 3,819 dan t tabel
Diterimanya hipotesis ini adalah 1,987 sehingga diperoleh
disebabkan SPI pada suatu instansi kesimpulan t hitung > t table dan P
berperan dalam peningkatan kualitas value < α, maka Ho diterima dan H4
laporan keuangan daerah Kota ditolak. Sementara itu tingkat
Pekanbaru. Penelitian ini mendukung signifikansi sebesar 0,000 yang lebih
hasil penelitian Setiawati dan Permata kecil dari 0,05. Hal ini berarti
Sari (2014) serta Nurillah dan Muid pemanfaatan teknologi informasi
JOM FEB, Volume 1 Edisi 1 (Januari – Juni 2018) 12
memiliki pengaruh signifikan Keuangan Kota Pekanbaru.
terhadap kualitas laporan keuangan. Dengan demikian semakin baik
Sehingga hipotesis ketempat (H4) Sistem Pengendalian Intern maka
dapat dibuktikan atau dengan kata akan semakin baik Kualitas
lain H4 diterima. Laporan Keuangan Kota
Diterimanya hipotesis ini Pekanbaru.
disebabkan pemanfaatan teknologi 3. Hasil pengujian hipotesis ketiga
informasi pada suatu instansi menunjukkan bahwa variabel
berperan dalam peningkatan kualitas Standar Akuntansi Pemerintah
laporan keuangan daerah Kota tidak memiliki pengaruh yang
Pekanbaru. Hasil penelitian ini signifikan terhadap Kualitas
mendukung penelitian yang dilakukan
Laporan Keuangan Kota
oleh Nurillah dan Muid (2014),
Pekanbaru.
Setiawati dan Sari (2014) serta
Indriasari (2008) yang menyatakan 4. Hasil pengujian hipotesis keempat
bahwa pemanfaatan teknologi menunjukkan bahwa variabel
informasi berperan dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi
peningkatan kualitas laporan memiliki pengaruh yang signifikan
keuangan daerah. Namun tidak terhadap Kualitas Laporan
mendukung penelitian Keuangan Kota Pekanbaru. Hal ini
Winindyaningrum (2010) yang berarti pemanfaatan teknologi
menyatakan bahwa pemanfaatan informasi dapat memberikan
teknologi informasi tidak dapat dampak yang berarti terhadap
berperan dalam peningkatan kualitas Kualitas Laporan Keuangan Kota
laporan keuangan daerah. Pekanbaru.
5. Koefisien determinasi yang
SIMPULAN DAN SARAN diperoleh adalah sebesar Adj. R2=
0,691. Hal ini berarti kualitas
Simpulan laporan keuangan pemerintah Kota
Berdasarkan abalisis yang Pekanbaru dipengaruhi oleh
dilakukan,maka dapat ditarik variabel SIPKD, SPI, SAP dan
kesimpulan sebagai berikut : pemanfaatan teknologi informasi
1. Hasil pengujian hipotesis pertama sebesar 69,10%. Sementara sekitar
menunjukkan bahwa variabel 40,90% dipengaruhi oleh variabel
Sistem Informasi Pengelolaan lain.
Keuangan Daerah (SIPKD)
memiliki pengaruh yang signifikan Saran
terhadap Kualitas Laporan Berdasarkan temuan penelitian,
Keuangan Kota Pekanbaru. pembahasan dan kesimpulan dari
Artinya semakin baik Sistem hasil penelitian diatas dapat diberikan
Informasi Pengelolaan Keuangan saran sebagai berikut :
Daerah (SIPKD) maka kualitas 1. Bagi Instansi Pemerintah Kota
laporan keuangan akan semakin Pekanbaru agar dapat terus
baik. meningkatkan sumber daya yang
2. Hasil pengujian hipotesis kedua kompeten dalam menjalankan
menunjukkan bahwa variabel tugas-tugas terutama dalam
Sistem Pengendalian Intern penerapan Sistem Informasi
memiliki pengaruh yang signifikan Pengelolaan Keuangan Daerah dan
terhadap Kualitas Laporan Sistem Pengendalian Intern karena
JOM FEB, Volume 1 Edisi 1 (Januari – Juni 2018) 13
berdasarkan hasil penelitian
kebanyakan pegawai yang menjadi Indriasari, Desi dan Ertambang
responden penelitian mengeluhkan Nahartyo. 2008. Pengaruh
masalah kurangnya pemahaman Kapasitas Sumberdaya Manusia,
tentang SIPKD dan SPI. Pemanfaatan Teknologi
2. Bagi peneliti selanjutnya agar Informasi, dan Pengendalian
dapat melakukan pengujian dengan Intern Akuntansi terhadap Nilai
menambahkan variabel lain seperti Informasi Pelaporan Keuangan
sarana dan prasarana, komitmen Pemerintah Daerah (Studi pada
pegawai, budaya organisasi dan Pemerintah Kota Palembang dan
lain sebagainya. Kabupaten Ogan Ilir). SNA XI
3. Bagi peneliti selanjutnya Pontianak
hendaknya membuat kuisioner
yang baru dan disesuaikan dengan Juwita, Rukmi, 2013, Pengaruh
kondisi daerah yang diteliti Implementasi Standar Akuntansi
sehingga dapat menggambarkan Pemerintahan dan Sistem
permasalahan yang sebenarnya. Informasi Akuntansi Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan,
DAFTAR PUSTAKA Jurnal Trikonomika Volume 12,
No. 2, Desember 2013, Hal. 201–
Darmayani, Made Ayu, Nyoman 214, ISSN 1411-514X
Trisna Herawati, Ananta
Wikrama Tungga Atmaja, 2014, Mahaputra., I Putu Upabayu Rama
Pengaruh Kualitas Sumber Daya dan I Wayan Putra, 2014,
Manusia, Penerapan Sistem Analisis Faktor-Faktor Yang
Informasi Pengelolaan Keuangan Memengaruhi Kualitas Informasi
Daerah dan Pengendalian Intern Pelaporan Keuangan Pemerintah
terhadap Nilai Laporan Keuangan Daerah, E-Jurnal Akuntansi,
Pada Bagian Keuangan Setda Denpasar: Universitas Udayana
Kabupaten Buleleng, Jurnal 8.2 (2014): 230-244
Ilmiah Mahasiswa Akuntansi ,
Vol 2 No 1 Mardiasmo, 2009. Akuntansi Sektor
Publik. Yogyakarta : Andi
Delanno, Galuh Fajar. 2013.
Pengaruh Kapasitas SDM, Nugraeni dan M. Budiantara, 2015,
Pemanfaatan TI dan Pengawas Pengaruh Standar Akuntansi
Keuangan Terhadap Nilai Pemerintah terhadap Kualitas
Informasi Pelaporan Keuangan Laporan Keuangan dan
Pemerintah Daerah. Jurnal WRA. Implikasinya terhadap
1 (1). Akuntabilitas Kinerja, Jurnal
Dinamika Ekonomi dan Bisnis,
Dewi, P. Ayu Ratna dan Ni Putu Sri Vo. 12 No 1 Maret 2015
Harta Mimba, 2014, Pengaruh
Efektivitas Penerapan Sistem Nurillah, As Syifa dan Dul Muid,
Informasi Pengelolaan Keuangan 2014, Pengaruh Kompetensi
Daerah (SIPKD) Pada Kualitas Sumber Daya Manusia,
Laporan Keuangan, E-Jurnal Penerapan Sistem Akuntansi
Akuntansi, Denpasar: Universitas Keuangan Daerah (SAKD),
Udayana. 8.3(2014):442-457 Pemanfaatan Teknologi
JOM FEB, Volume 1 Edisi 1 (Januari – Juni 2018) 14
Informasi, Dan Sistem Informasi Laporan Keuangan
Pengendalian Intern Terhadap Pemerintah Daerah, Jurnal
Kualitas Laporan Keuangan Dinamika Akuntansi, Vol 7 No. 2
Pemerintah Daerah (Studi September 2012
Empiris Pada SKPD Kota
Depok), eprints.undip.ac.id Winidyaningrum, C., Dan Rahmawati.
2010. Pengaruh Sumberdaya
Setiawati, Erma Dan Shinta Permata Manusia dan Pemanfaatan
Sari, 2014, Kualitas Pelaporan Teknologi Informasi Terhadap
Keuangan Pemerintah Daerah Keterandalan Dan
Ditinjau Dari Sumber Daya Ketepatwaktuan Pelaporan
Manusia, Pengendalian Intern, Keuangan Pemerintah Daerah
Pemanfaatan Teknologi Dengan Variabel Intervening
Informasi Dan Pemahaman Pengendalian, Intern Akuntansi.
Akuntansi (Studi Empiris Pada SNA XIII Purwokerto
Pemerintah Kabupaten Dan Kota
Di Wilayah Eks Karesidenan Yosefrinaldi, 2013, Pengaruh
Surakarta), Seminar Nasional Kapasitas Sumber Daya Manusia
dan Call For Paper Program Dan Pemanfaatan Teknologi
Studi Akuntansi-FE UMS, 25 Informasi Terhadap Kualitas
Juni 2014 ISBN: 978-602-70429- Laporan Keuangan Pemerintah
2-6 Daerah Dengan Variabel
Intervening Sistem Pengendalian
Silviana dan Erwin Antoni, 2014, Intern Pemerintah (Studi Empiris
Pengaruh Penerapan Sistem Pada Dinas Pengelolaan
Informasi Akuntansi terhadap Keuangan Dan Aset Daerah Se-
Kualias Laporan Keuangan Sumatera Barat), Skripsi, Padang:
Pemerintah Daerah Survey pada Program Studi Akuntansi
Pemerintah Kabupaten di Fakultas Ekonomi Universitas
Seluruh Jawa Barat, Jurnal Negeri Padang
Provita, Vol 6 No. 1 April 2014
Standar Akuntansi Pemerintahan.
Sukmaningrum, Tantriani, 2012, 2009. PPRI No. 24. Jakarta: Sinar
Analisis Faktor-Faktor Yang Grafika
Mempengaruhi Kualitas
Informasi Laporan Keuangan Undang-Undang Nomor 17 Tahun
Pemerintah Daerah (Studi 2003 tentang Keuangan Negara.
Empiris Pada Pemerintah
Kabupaten dan Kota Semarang), Peraturan Menteri Dalam Negeri
Skripsi, Semarang: Fakultas Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Ekonomika dan Bisnis Pedoman Pengelolaan Keuangan
Universitas Diponegoro, Daerah.
www.undip-adminlib.ac.id.
Peraturan Pemerintah Nomor 71
Surastiani, Dyah Puri dan Bestari Dwi Tahun 2010 tentang Standar
Handayani, 2015, Analisis Akuntansi Pemerintahan.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kualitas www.bpk.go.id.

JOM FEB, Volume 1 Edisi 1 (Januari – Juni 2018) 15

Anda mungkin juga menyukai