Laporan Kasus Apikal Fenestrasi Fadhla Ariny
Laporan Kasus Apikal Fenestrasi Fadhla Ariny
Laporan Kasus Apikal Fenestrasi Fadhla Ariny
Disusun Oleh
drg. Fadhla Ariny
Dokter Pendamping
drg. Heizin Herniza
NIP: 19851109 201704 2 010
i
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
menggosok gigi. Bahkan ada anak yang mengikuti orang tuanya karena orang tua
tidak mnggosok gigi. Pemeliharaan kesehatan gigi anak melibatkan interaksi antara
anak, orang tua dan tenaga kesehatan.
Salah satu masalah gigi yang dialami anak-anak adalah apikal fenestrasi
yang terjadi karena masa pergantian gigi desidui dan permanen yang cukup
panjang. Apikal fenestrasi adalah kondisi dimana akar gigi terekspos kebagian
permukaan gusi. Luka atau lesi yang disebabkan dari apikal fenestrasi disebut
sebagai ulkus decubitus. Berikut dalam makalah ini akan membahas mengenasi
apikal fenestrasi serta contoh kasus yang diambil dari kunjungan pasien.
1.4 Tujuan
1) Untuk mengetahui cara diagnosis apikal fenestrasi yang tepat.
2) Untuk mengetahui penatalaksanaan apikal fenestrasi pada gigi desidui.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Etiologi
Fenestrasi apikal dapat timbul dari proses fisiologis dan patologis. Beberapa
kasus juga dapat dianggap sebagai variasi anatomi di mana ketebalan tulang di atas
apeks akar secara alami kurang.
Fenestrasi apikal telah dikaitkan dengan beberapa faktor risiko termasuk
cedera traumatik masa lalu, penyakit periodontal, akar miring bukal, trauma
oklusal, perawatan ortodontik, ketipisan tulang alveolar di atasnya dan pathosis
endodontik.
3
mengalami apikal fenestrasi. Sementara pada jaringan lunak yang terkena dampak
fenestrasi terdapat gambar sel inflamasi dalam jumlah meningkat.
2.4 Diagnosis
Riwayat medis dan gigi dibutuhkan untuk menetapkan diagnosis yang tepat.
Pemeriksaan klinis sangat penting dalam membantu diagnosis. Gambaran klinis
apikal fenestrasi adalah terlihat adanya akar yang keluar pada rongga mulut, jika di
palpasi akan terasa jaringan keras pada defek tersebut, jaringan lunak di area sekitar
akar yang terekspos tersebut akan mengalami tanda-tanda inflamasi, dan sering kali
menyebabkan luka pada jaringan lunak yang bersentuhan langsung pada akar yang
terekspos karena kondisi akar tersebut biasanya tajam.
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk dapat menegakkan
diagnosis dan menentukan rencana perawatan yang tepat adalah dengan
pemeriksaan radiografi.
Pemeriksaan radiografi yang dapat dilakukan adalah radiografi periapikal
dan orthopantomogram (OPG). Dimana pada kasus gigi desidui radiografi ini
berfungsi untuk menegakkan diagnosis karena dapat melihat apakah jaringan keras
yang terekspos tersebut merupakan apikal fenestrasi atau gigi permanen yang akan
erupsi. Selain itu dapat menentukan rencana perawatan yang akan dilakukan, pada
kasus pasien dengan gigi desidui erupsi gigi permanen dan resorpsi gigi desidui
sangat berperan untuk tindakan pencabutan atau ekstraksi.
4
2.5 Diagnosis Banding
Anamnesis menyeluruh dan temuan klinis sangat penting dalam
membedakan antara patologi mulut lainnya. Beberapa diagnosis banding dari apikal
fenestrasi adalah traumatik ulser, stomatitis aftosa reccurent, dental intrusi.
1) Traumatik ulser dapat disebabkan oleh trauma fisik berupa tergigit, adanya
permukaan gigi yang tajam akibat karies, tepian restorasi yang tajam karena
kurang baiknya finishing polishing, tumpatan yang pecah, memakan
makanan yang masih panas, reccurent aphtous stomatitis, trauma kimia
seperti aspirin burn, serta kekurangan zat besi, vitamin B12, dan asam folat.
2) Stomatitis aftosa rekuren (SAR) merupakan lesi mukosa oral bercirikan
kehilangan jaringan mukosa yang terjadi tiba-tiba, disertai rasa sakit, terjadi
berulang (rekurensi), non infeksius, non vesikular, dan terkait imunologi.
Serangan SAR dapat ditimbulkan oleh trauma lokal, stres, obat-obatan,
perubahan hormonal, defisiensi vitamin dan trace element serta
mikronutrien, faktor imunologi, berhenti merokok, infeksi, faktor herediter
dan genetik, faktor mikroba, hipersensitivitas terhadap makanan, defisiensi
hematinik, dan infeksi human immunodeficiency virus (HIV).
3) Intrusi gigi adalah perpindahan apikal gigi ke tulang alveolar. Cedera ini
disertai dengan kerusakan ekstensif pada ligamen periodontal, sementum,
gangguan suplai neurovaskular ke pulpa, dan komunikasi atau fraktur soket
alveolar. Trauma intrusi telah ditemukan terdiri dari 0,3-1,9% dari trauma
yang mempengaruhi gigi permanen.
2.6 Penatalaksanaan
Apikal fenestrasi menyebabkan kondisi mukosa yang disebut sebagai ulkus
dekubitus. Penatalaksaan apikal fenestrasi terhadap ulkus bergantung pada
penyebab, ukuran, kronisitas, tingkat keparahan, dan lokasinya. Terapi Ulkus yang
disebabkan oleh trauma secara umum adalah menghilangkan faktor penyebab.
Pada Ulkus yang disebabkan trauma mekanik atau trauma suhu, biasanya
akan sembuh sendiri dalam 10-14 hari. Lesi traumatik pada mukosa oral dapat
diatasi dengan menghilangkan faktor penyebab. Trauma kimia dan suhu
menyebabkan nyeri yang hebat pada mukosa oral, sehingga memerlukan analgesic
5
selama penyembuhan. Terapi suportif seperti memperbaiki oral hygiene dan
penggunaan obat kumur sangat disarankan. Sedangkan bila penyebab ulkus
dekubitus adalah gigi maloklusi atau supraposisi, dapat dilakukan ekstraksi gigi
penyebab sesuai prosedur tetap.
Pada gigi permanen penatalaksanaan dapat dilakukan dengan pemakaian
alat ortodonti cekat serta perawatan endodonti jika terdapat keterlibatan kelainan
endodonti.
2.7 Komplikasi
Jika tidak diobati, apikal fenestrasi akan menyebabkan trauma kronis pada
jaringan lunak atau disebut ulkus dekubitus yang menyebabkan rasa sakit, rasa tidak
nyaman, sulit berbicara, dan mengalami gangguan pencernaan karena rasa sakit saat
makan. Pada kasus apikal fenestrasi gigi permanen akan menyebabkan dampak
fatal karena bergesernya sumbu pergerakan gigi yang dapat menyebabkan
kehilangan gigi permanen dan bergesernya lengkung rahang atau maloklusi.
2.8 Prognosis
Apikal fenestrasi yang ditangani segera akan memberikan prognosis yang
sangat baik atas keluhan pasien. Penanganan yang tepat disesuaikan dengan faktor
etiologi atau penyebabnya. Menghilangkan faktor penyebab adalah kunci
keberhasilan perawatan apikal fenestrasi. Waktu untuk menangani apikal fenestrasi
juga harus secepatnya dan segera karena apikal fenestrasi bersifat gawat darurat.
6
BAB III
LAPORAN KASUS
7
3. Riwayat medis umum
Pasien tidak dalam perawatan dokter dan tidak mengkonsumsi obat-obatan,
serta tidak memiliki riwayat alergi.
8
3.5.2 Pemeriksaan Ekstral Oral
Tidak ada kelainan
3.6 Diagnosis
Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan didapatkan diagnosisnya adalah gigi
62 apikal fenestrasi disertai ulcus decubitus.
Kegunaanya :
- Melihat permukaan gigi yang tidak dapat dilihat langsung dengan mata
- Membantu memperluas daerah pekerjaan yaitu dengan menahan pipi,lidah dan
bibir
- Mengetahui adanya debris, karang gigi, lubang gigi
9
- Melihat kelainan di dalam rongga mulut, lidah, gusi dan palatum
2. Pinset
Kegunaaanya :
- menjepit kapas, kasa, tanpon, cotton roll, cotton pellete, mata bur gigi.
- cek kedalaman karies
- mobilitas gigi
3. Sonde
Kegunaanya :
- Mencari karies dan mengukur kedalamannya
10
- Memeriksa adanya debris dan kalkulus
- Memeriksa adanya perforasi pulpa
- Tangkainya dapat untuk perkusi
- Mengetahui tumpatan/tepi tumpatan sudah rata atau belum
4. Excavator
Kegunaannya:
- Membersihkan jaringan karies yang lunak dan kotoran-kotorannya atau sisa
makanan yang terdapat di dalam kavitas.
- Membongkar tumpatan sementara.
- Mengambil kelebihan-kelebihan semen, amalgam.
5. Knable tang yaitu untuk melakukan grinding pada akar yang tajam.
11
8. Gelas kumur untuk kumur-kumur pasien
12
BAB IV
PEMANTAUAN PASIEN
P: Grinding
13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Salah satu masalah gigi yang dialami anak-anak adalah apikal fenestrasi
yang terjadi karena masa pergantian gigi desidui dan permanen yang cukup
panjang. Apikal fenestrasi adalah kondisi dimana akar gigi terekspos kebagian
permukaan gusi. Luka atau lesi yang disebabkan dari apikal fenestrasi disebut
sebagai ulkus decubitus. Pada keadaan ini, penanganan untuk menghilang faktor
etiologi sangat diperlukan secara cepat.
5.2 Saran
Pengetahuan orang tua dan kepekaan anak terhadap rasa sakit sangat
penting untuk menunjukkan kebutuhan perawatan terhadap masalah gigi anak.
Selain itu orang tua juga harus mengetahui usia tumbuh atau erupsi gigi permanen
yang menggantikan gigi desidui. Ketika terjadi kasus apikal fenestrasi orang tua
harus segera membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan gigi karena akar yang
tajam dapat membuat inflamasi kronis dan keadaan mukosa yang luka atau disebut
ulkus dekubitus.
14
DAFTAR PUSTAKA
15