Taf

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

0 Muhammad Rijal Rasyadan (4211141016)

0 Deviana Wulandari (4211151001)


0 Natashya Aliifa Yusuf (4211151005)
0 Syifa Aghnia (4211151006)
0 Shahnaz Wulandari (4211151009)
0 Rifarana Inayah Dhiaulhaq (4211151018)
0 Debi Cindiana (4211151021)
0 Andi Ayu Tririzkia Handayani (4211151024)
0 Githa Syah Putri (4211151026)
0 Mas Kusman Rendita Kurniawan (4211151027)
0 Priyanka Halida Nadeem (4211151029)
0 Muhammad Rifqi Setiantio (4211151031)
0 Tjokorda Istri Rismarsa A P (4211151034)
0 Inka Putri Utami (4211151040)
1. Memahami tujuan penggunaan topikal fluor
2. Memahami efek pemberian fluor secara topikal
3. Memahami jenis-jenis pemberian topikal aplikasi
fluor
4. Memahami sediaan-sediaan fluor
5. Memahami indikasi dan kontraindikasi dalam
pemberian fluor
Seorang anak perempuan umur 4 tahun datang ke
klinik RSGM, diantar oleh orangtuanya untuk kontrol
rutin ke dokter gigi. Setelah dilakukan pemeriksaan
intraoral didapatkan kondisi mulut bebas karies.
Terdapat beberapa gigi yang sudah ditumpat dan semua
tumpatan dalam keadaan yang baik. Drg yang bertugas
saat itu menganjurkan untuk dilakukan perawatan
topikal fluor pada pasien anak tersebut.
1. Jelaskan tujuan perawatan pasien diatas!
2. Jelaskan efek pemberian bahan pada kasus diatas!
3. Jelaskan jenis-jenis pemberian bahan pada kasus di
atas!
4. Jelaskan sediaan-sediaan bahan kasus diatas!
5. Jelaskan indikasi dan kontraindikasi dalam
perawatan oleh dokter gigi pada kasus diatas!
1. Jelaskan tujuan perawatan pasien diatas?

Pemberian Topikal Fluor bertujuan untuk tindakan preventif


agar tidak terjadi karies, fluor bekerja dengan cara
menghambat metabolisme bakteri plak yang dapat
memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksil
apatit pada enamel menjadi fluor apatit yang lebih stabil dan
lebih tahan terhadap pelarutan asam. Reaksi kimia :
Ca10(PO4)6(OH)2+F → Ca10(PO4)6(OHF) menghasilkan enamel
yang lebih tahan asam sehingga dapat menghambat proses
demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi.
Remineralisasi adalah proses perbaikan kristal
hidroksiapatit dengan cara penempatan mineral
anorganik pada permukaan gigi yang telah kehilangan
mineral tersebut (Kidd dan Bechal, 1991).
Demineralisasi adalah proses pelarutan kristal
hidroksiapatit email gigi, yang terutama disusun oleh
mineral anorganik yaitu kalsium dan fosfat, karena
penurunan pH plak sampai mencapai pH kritis (pH 5)
oleh bakteri yang menghasilkan asam (Rosen, 1991;
Wolinsky, 1994).
2. Jelaskan efek pemberian bahan pada kasus diatas?

Efek yang ditimbulkan :

Efek pra erupsi


Jika ada fluor selama periode pembentukkan gigi, maka
hasilnya adalah pembentukkan email dengan kristal-kristal
yang lebih baik yang akan lebih resisten terhadap serangan
asam. Kadar fluor yang optimum menyebabkan
terbentuknya kristal yang lebih besar, lebih sempurna
dengan kandungan karbohidrat yang lebih rendah sehingga
kelarutannya terhadap asam dapat dikurangi
Efek pasca erupsi
Efek pada demineralisasi dan remineralisasi. Ada
dua aktivitas fluor yang utama yaitu kehadirannya
dalam membantu menghambat demineralisasi dan juga
meningkatkan remineralisasi sehingga merangsang
perbaikan atau penghentian lesi karies awal.
Efek pada endapan plak
Kemampuan bubuk hidroksil apatit dalam menyerap
protein saliva berkurang secara bermakna jika dilakukan
terapi fluor. Oleh karena itu diperkirakan bahwa fluor
mampu menghambat penyerapan protein saliva pada
permukaan email sehingga melambatkan pembentukan plak.

Efek bakteri dan metabolismenya


Menghambat sistem enzim mikrobiologi yang mengubah
karbohidrat menjadi asam dan adanya efek bakteriostatik
yang menghambat kolorisasi bakteri pada permukaan gigi.
Fluorida melindungi enamel dari pengurangan sejumlah
matriks yang terbentuk
Pembentukkan enamel yang lebih baik dengan kristal yang
lebih resisten terhadap asam
Pengurangan jumlah dan ukuran daerah yang menyebabkan
akumulasi makanan dan plak
Menghambat sistem enzim mikrobiologi yang merubah
karbohidrat menjadi asam dalam plak gigi dan adanya efek
bakteriostatik yang menghambat kolorisasi bakteri pada
permukaan gigi.
3. Memahami jenis-jenis pemberian topikal aplikasi fluor
Jenis-jenis pemberian fluor secara topikal :

a. Topikal Aplikasi
Merupakan pengerasan langsung fluor pada enamel. Setelah gigi dioleskan fluor lalu
dibiarkan kering selama 5 menit. Selama 1 jam tidak bolah makan ataupun minum dan
berkumur.
b. Pasta Gigi Fluor
Penyikatan gigi 2 kali sehari dengan menggunaka pasta gigi yang mengandung fluor
terbukti dapat menurunkan karies. Pencegahan karies gigi dengan cara menyikat gigi
dengan pasta yang mengandung flour adalah salah satu cara pencegahan yang paling
populer karena selain mudah dilakukan oleh setiap orang, bahan atau pasta gigi juga
tersedia dipasaran dengan harga dapat dijangkau sehingga dapat dilakukan setiap hari.
c. Obat Kumur dengan Fluor
Pemberian obat kumur mampu mereduksi karies sebesar 80 – 90%. Terdapat dosis letal
fluor apabila tertelan yaitu 0,5 gram NaF. Oleh karena itu pengawasan orangtua sangat
penting.
Diindikasikan untuk anak diatas 6 tahun (sudah bisa berkumur sendiri) dan memakai
alat ortho.
Pemberian fluor secara sistemik
Fluoride yang diperoleh tubuh melalui pencernaan dan ikut membentuk
struktur gigi, terdapat 3 cara pemberian fluor secara sistemik :

1. Fluoridasi air minum


Telah dibuktikan, apabila dalam air minum yang dikonsumsi oleh suatu
daerah, atau kota tertentu dibubuhi zat kimia fluor maka penduduk di situ
akan terlindung dari karies gigi. Pemberian fluor dalam air minum ini
jumlahnya bervariasi antara 1-1,2 ppm (part per million).

1. Pemberian fluor melalui makanan


Kadang-kadang makanan yang kita makan sudah mengandung fluor
yang cukup tinggi, hingga dengan makanan itu saja sudah mencegah
terjadinya karies gigi.

3. Pemberian fluor dalam bentuk obat-obatan


Pemberian tablet fluor disarankan pada anak yang berisiko karies tinggi
dengan air minum yang tidak mempunyai konsentrasi fluor yang optimal
(2,2 mg NaF, yang akan menghasilkan fluor sebesar 1 mg per hari) (Ami
Angela, 2005).
4. Jelaskan sediaan-sediaan bahan kasus diatas!

Sediaan fluor dalam berbagai bentuk yaitu NaF, SnF,


APF
NaF
Digunakan pertamakali sebagai bahan pencegah karies.
Dapat disimpan untuk waktu yang agak lama
Memiliki rasa yang cukup baik
Tidak mewarnai gigi serta tidak mengiritasi gingiva
Senyawa ini di anjurkan penggunaannya dengan
konsentrasi 2%, dilarutkan dalam bentuk 0,2 gram dengan
air destilsai 10ml
SnF
Jarang digunakan karena menimbulkan banyak kesukaran
Rasa yang kurang enak
Merubah warna gigi
Mengiritasi gingiva
Harus segera dihidrolisa dan harus selalu memakai sediaan
yang masih baru
Konsentrasi senyawa ini yang dianjurkan adalah 8%.
Konsentrasi ini diperoleh dengan melarutkan bubuk SnF2
0,8 gram dengan air destilasi 10ml
 pH 2,4-2,8
APF (Asidulasi Phosphate Fluoride)
Lebih sering digunakan karena sifatnya yang stabil
Tersedia dalam macam-macam rasa
Tidak menyebabkan pewarnaan pada gigi
Tidak mengiritasi gingiva
Tersedia dalam bentuk gel
5. Jelaskan indikasi dan kontraindikasi dalam perawatan oleh
dokter gigi pada kasus diatas!

Indikasi & Kontraindikasi (Donley, 2003)

Indikasi
 Pasien anak dibawah 5 tahun yang memiliki resiko karies
sedang-tinggi
 Gigi dengan permukaan akar yang terbuka
 Gigi yang sensitif
 Anak-anak dengan kelainan motorik, sehingga sulit untuk
membersihkan gigi
 Pasien yang sedang melakukan perawatan ortho
Kontraindikasi
 Pasien dengan karies yang rendah
 Pasien yang tinggal di kawasan dengan air minum
berfluor
 Adanya kavitas besar yang terbuka