Kel 2 Pengelolaan Kelas

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Disus
un Oleh :

Andi Safadila 2088203088 Saniya Idfih Yanti 2088203098

Eva Alya Zahra 2088203075 Syabiila Sanjaya Putri 2088203059

Hikmatul Amanah 2088203066 Siti Atikah 2088203100

Intansha Rifani 2088203092

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan pada
kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “PENGELOLAAN KELAS”. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
dari dosen pada bidang studi / mata kuliah Psikologi Pendidikan di Universitas Muhammadiyah
Tangerang. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca mengenai Pengelolaan Kelas.

Kami selaku pembuat makalah memohon maaf jika ada perkataan yang salah maupun
tulisan, dan kami mengucapkan terima kasih telah memberikan tugas agar kami dapat menambah
wawasan.

Tangerang, 9 Desember 2020

Penulis

2
Daftar Isi
KATA PENGANTAR............................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................................6
2.1 Pengertian Pengelolaan Kelas.....................................................................................6
2.2 Ruang Lingkup Pengelolaan Kelas.............................................................................7
2.3 Fungsi Pengelolaan Kelas............................................................................................8
2.4 Tujuan Pengelolaan Kelas...........................................................................................9
2.5 Prinsip-prinsip Dalam Pengelolaan Kelas................................................................10
2.6 Masalah yang Timbul Dalam Pengelolaan Kelas.....................................................11
BAB III.................................................................................................................................13
PENUTUP............................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pengeloaan kelas merupakan salah satu masalah yang rumit, dan guru menggunakan
pengelolaan kelas untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas sedemikian rupa
sehingga anak didik dapat mencapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien serta
memungkinkan mereka dapat belajar dengan baik. Dengan demikian pengelolaan kelas yang

3
efektif adalah syarat bagi pengajaran yang efektif. Tugas utama dan paling sulit bagi guru adalah
pengelolaan kelas, karena tidak ada satupun pendekatan yang dikatakan paling baik.

Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi
belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar
mengajar. Dengan kata lain, kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi
yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar.Yang termasuk kedalam hal ini misalnya
adalah, penghentian tingkah laku anak didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian
hadiah bagi ketepatan waktu penyelesaian tugas oleh siswa, atau penetapan norma kelompok
yang produktif.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pengertian pengelolaan kelas?

2. Bagaimana ruang lingkup pengelolaan kelas?

3. Bagaimana fungsi pengelolaan kelas?

4. Apa tujuan pengelolaan kelas?

5. Apa saja prinsip-prinsip dalam pengelolaan didalam kelas?

6. Apa yang menjadi masalah dalam pengelolaan kelas?

1.3 Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui pengertian pengelolaan kelas.

b. Untuk mengetahui ruang lingkup pengelolaan kelas.

c. Untuk mengetahui fungsi pengelolaan dalam kelas.

d. Untuk mengetahui tujuan pengelolaan dalam kelas.

e. Untuk mengetahui prinsip-prinsip didalam kelas.

f. Untuk mengetahui masalah yang timbul dalam pengelolaan kelas.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas dalam bahasa inggris sering disebut dengan classroom management.
Pengertian pengelolaan atau manajemen pada umumnya mengacu pada kegiatan-kegiatan yang
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasia, pengawasan, dan
penilaian. Sedangkan, kelas mengandung pengertian sekelompok peserta didik yang melakukan
kegiatan belajar bersama dan mendapat pembelajaran.

Ada beberapa definisi tentang pengelolaan kelas yang dikemukakan oleh beberapa pakar.
Menurut Wilford A Weber, pengelolaan kelas merupakan kumpulan perilaku kompleks yang

5
digunakan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi kelas sehingga peserta didik dapat
mencapat tujuan pembelajaran secara efisien.

Menurut Burhanuddin, pengelolaan kelas merupakan proses upaya yang dilakukan guru
untuk menciptakan dan memelihara kondisi yang kondusif dan optimal bagi terselenggaranya
kegiatan pembelajaran secara efesien.

Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas merupakan upaya
yang dilakukan oleh guru, meliputi perencanaan, pengaturan, dan pengoptimalan berbagai
sumber, bahan, serta sarana pembelajaran yang ada di kelas guna menciptakan kegiatan
pembelajaran yang efektif dan berkualitas bagi peserta didik.

2.2 Ruang Lingkup Pengelolaan Kelas

Menurut Supriyanto, ruang lingkup pengelolaan kelas dapat diklasifikasikan menjadi dua:

1. Pengelolaan kelas yang memfokuskan pada hal-hal yang bersifat fisik. Adapun hal-hal
fisik yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas mencakup pengaturan dan perabot
kelas serta pengaturan peserta didik dalam belajar. Pengaturan ruang belajar dan perabot
kelas (meja, kursi, lemari, papan tulis dan meja guru) hendaknya memperhatikan:

a. Bentuk dan ruangan kelas

b. Bentuk dan ukuran meja dan kursi peserta didik

c. Jumlah dan tingkatan peserta didik

d. Jumlah kelompok dalam kelas

e. Jumlah peserta didik dalam tiap kelompok

Hal-hal lain yang diperhatikan guru dalam mengatur peserta didik dalam belajar
mencakup siapa yang menyusun anggota kelompok, kriteria pengelompokan (homogeny,
heterogen, berdasarkan minat atau kemampuan), serta dinamika kelompokan (tetap atau
berubah sesuai kebutuhan).

6
2. Pengelolaan kelas yang memfokuskan pada hal-hal yang bersifat non fisik. Hal-hal non
fisik dalam pengelolaan kelas memfokuskan:

a. Interaksi peserta didik dengan peserta didik lainnya

b. Peserta didik dengan guru

c. Lingkungan kelas maupun kondisi kelas menjelang, selama, dan akhir


pemelajaran.

Atas dasar itulah, hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas adalah aspek
psikologis, sosial, dan hubungan interpersonal menjadi sangat dominan. Kedua hal, yaitu
fisik dan non fisik tersebut perlu dikelola dengan baik dalam rangka menghasilkan suasana
yang kondusif bagi terciptanya pembelajaran yang efektif dan berkualitas. Perlu diketahui
bahwa guru dengan fungsi dan jabatan masing-masing akan berbeda pula tugas dan
tanggungjawabnya dalam mengelola kelas. Guru kelas dan wali kelas lebih banyak memiliki
kewenangan dalam mengatur kelasnya, mulai dari kegiatan administrasi, operasional, dan
desain ruang pembelajaran. Sementara, bagi guru mata pelajaran, di mana guru tersebut
melakukan kegiatan pembelajaran. Namun demikian, bukan berarti pengelolaan kelas yang
dilakukan guru mata pelajaran tidak efektif. Justru guru mata pelajaran dapat mengelola kelas
dengan leluasa disaat jam atau jadwal menyajikan pembelajaran di kelas.

2.3 Fungsi Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas berfungsi untuk membuat perubahan-perubahan dalam kelas, sehingga


peserta didik dapat bekerja sama dan mengembangkan kontrol diri. Peserta didik harus mampu
mengontrol diri dan mengembangkan sikap aktif, khususnya dalam belajar. Kerja sama anggota
kelas sangat dibutuhkan untuk mendorong semangat belajar peserta didik. Untuk itu, peserta
didik perlu mengembangkan sikap kerja sama di dalam kelas guna menumbuhkan semangat
belajar para anggotanya. Berkaitan dengan hal tersebut, guru harus mampu mengelola peserta
didik terkait pengembangan sikap kerja sama dalam kegiatan pembelajaran.

Pengelolaan kelas sangat erat kaitannya dengan pengaturan kelas untuk keberhasilan
proses pembelajaran. Dengan demikian, salah satu tugas guru adalah menciptakan suasana yang
dapat menimbulkan gairah belajar, meningkatkan proses belajar peserta didik, meningkatkan
mutu dan kualitas pembelajaran, serta memberikan bimbingan pada peserta didik. Hal tersebut
memberikan pengorganisasian kelas yang memadai.

7
2.4 Tujuan Pengelolaan Kelas

Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan pendidikan.
Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam
kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas
yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang
memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta
apresiasi pada siswa (Djamarah dan Zain, 2010:178).

Tujuan manajemen kelas adalah sebagai berikut (Wijaya dan Rusyan, 1994:114):

a. Agar pengajaran dapat dilakukan secara maksimal, sehingga tujuan pengajaran dapat
dicapai secara efektif dan efisien.

b. Untuk memberi kemudahan dalam usaha memantau kemajuan siswa dalam pelajarannya.
Dengan Manajemen Kelas, guru mudah untuk melihat dan mengamati setiap kemajuan/
perkembangan yang dicapai siswa, terutama siswa yang tergolong lamban.

c. Untuk memberi kemudahan dalam mengangkat masalah-masalah penting untuk


dibicarakan dikelas demi perbaikan pengajaran pada masa mendatang

. Sedangkan menurut Mudasir (2011:20), tujuan manajemen kelas atau pengelolaan adalah
sebagai berikut:

a. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai
kelompok belajar.

b. Menghilangkan berbagai hambatan belajar yang dapat menghalangi terwujudnya kegiatan


belajar.

c. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan
memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual
siswa di kelas.

d. Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi dan budaya
serta sifat individual.

2.5 Prinsip-prinsip Dalam Pengelolaan Kelas

Dalam rangka memperkecil masalah gangguan dalam kelas, prinsip-prinsip pengelolaan


kelas dapat dipergunakan. Maka penting bagi guru untuk mengetahui dan menguasai prinsip-
prinsip pengelolaan kelas, yang di uraikan berikut ini :

8
 Hangat dan antusias

Hangat dan antusias diperlukan dalam proses belajar mengajar. guru yang hangat dan akrab
dengan anak didik selalu menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada aktivitasnya akan
berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas.

 Tantangan

Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja atau bahan-bahan yang menantang akan
meningkatkan gairah anak didik untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya
tingkah laku yang menyimpang.

 Bervariasi

Penggunaan alat atau media atau alat bantu, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan
anak didik mengurangi munculnya gangguan, kevariasian dalam penggunaan apa yang disebut di
atas merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif.

 Keluwesan

Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah
kemungkinan munculnya gangguan anak didik serta menciptakan iklim belajar mengajar yang
efektif.

 Penekanan pada hal-hal yang positif

Pada dasarnya, dalam mengajar dan mendidik, guru harus menekankan pada hal-hal yang positif,
dan menghindari pemusatan perhatian anak didik pada hal-hal yang negatif. Penekanan tersebut
dapat dilakukan dengan pemberian penguatan yang positif, dan kesadaran guru untuk
menghindari kesalahan yang dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar.

 Penanaman disiplin diri

Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan disiplin diri
sendiri. Karena itu, guru sebaiknya selalu mendorong anak didik untuk melaksanakan disiplin
diri sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi teladan mengenai pengendalian diri dan
pelaksanaan tanggung jawab. Jadi, guru harus disiplin dalam segala hal bila ingin anak didiknya
ikut disiplin berdisiplin dalam segala hal.1

1
Syaiful Bahri Djamarah, dkk, Strategi Belajar MengajarI, Jakarta : Rineka Cipta, 2002, h. 206

9
2.6 Masalah yang Timbul Dalam Pengelolaan Kelas
Keaneka macaman masalah perilaku siswa itu menimbulkan beberapa masalah
pengelolaan kelas. Menurut Made Pidarta, masalah-masalah pengelolaan kelas yang
berhubungan dengan perilaku siswa adalah:

1. Kurang kesatuan, dengan adanya kelompok-kelompok dan pertentangan jenis kelamin.


2. Tidak ada standar perilaku dalam bekerja kelompok, misalnya ribut, bercakap-cakap,
bergi kesana-kemari, dan sebagainya
3. Reaksi negatif terhadap anggota kelompok, misalnya ribut, bermusuhan, mengucilkan,
merendahkan kelompok bodoh dan sebagainya
4. Kelas mentolerasi kekeliruan-kekeliruan temannya, ialah menerima dan mendorong
perilaku siswa yang keliru.
5. Mudah mereaksi negatif atau terganggu misalnya didatangi monitor, tamu-tamu, iklim
yang berubah dan sebagainya.
6. Moral rendah, permusuhan dan agresif misalnya dalam lembaga dengan alat-alat belajar
kurang, kekurangan uang, dan sebagainya.
7. Tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungan yang berubah, seperti tugas-tugas
tambahan, anggota kelas yang baru, situasi baru dan sebagainya .2
Kegiatan interaksi edukatif dengan pendekatan kelompok menghendaki peninjauan pada
aspek perbedaan individual anak didik. Postur tubuh anak didik yang tinggi sebaiknya di
tempatkan di belakang. Anak didik yang mengalami gangguan penglihatan atau pendengaran
sebaiknya di tempatkan di depan kelas. Dengan begitu, mata anak didik yang minus dapat
melihat tulisan di papan tulis dengan cukup baik. Penempatan anak didik yang mengalami
ganggung pendengaran di depan akan mempermudah si anak untuk menyimak apa yang
disampaikan guru.

Pengaturan tempat duduk sebenarnya akan berhubungan dengan permasalahan siswa


sebagai individu dengan perbedaan pada aspek biologis, intelektual, dan psikologis. Tetapi di
dalam perbedaan dari ketiga aspek itu ada juga terselip persamaannya, persamaan dan perbedaan
dimaksud adalah:

1. Persamaan dan perbedaan dalam kecerdasan (inteligensi)

2. Persamaan dan perbedaan dalam kecakapan

3. Persamaan dan perbedaan dalam hasil belajar

4. Persamaan dan perbedaan dalam bakat


2
Syaiful Bahri Djamarah, dkk, Strategi Belajar Mengajar I, Jakarta : Rineka Cipta, 2002, h. 218

10
5. Persamaan dan perbedaan dalam sikap

6. Persamaan dan perbedaan dalam kebiasaan

7. Persamaan dan perbedaan dalam pengetahuan /pengalaman

8. Persamaan dan perbedaan dalam ciri-ciri jasmaniah

9. Persamaan dan perbedaan dalam minat

10. Persamaan dan perbedaan dalam cita-cita

11. Persamaan dan perbedaan dalam kebutuhan

12. Persamaan dan perbedaan dalam kepribadian

13. Persamaan dan perbedaan dalam pola-pola dan tempo perkembangan

14. Persamaan dan perbedaan dalam latar belakang lingkungan

Berbagai persamaan dan perbedaan kepribadian siswa diatas, berguna dalam membantu
usaha pengaturan kelas. Terutaman berhubungan dengan masalah bagaimana pola
pengelompokan siswa guna menciptakan lingkungan belajar yang aktif dan kreatif, sehingga
kegiatan belajar yang penuh kesenangan dan bergairah dapat bertahan dalam waktu yang relatif
lama.

11
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

 Pengelolaan kelas merupakan upaya yang dilakukan oleh guru, meliputi perencanaan,
pengaturan, dan pengoptimalan berbagai sumber, bahan, serta sarana pembelajaran yang
ada di kelas guna menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif dan berkualitas bagi
peserta didik.

 Ruang Lingkup Pengelolaan Kelas terbagi menjadi 2 klasifikasi, yaitu bersifat fisik dan
non fisik.

 Pengelolaan kelas berfungsi untuk membuat perubahan-perubahan dalam kelas, sehingga


peserta didik dapat bekerja sama dan mengembangkan kontrol diri.

 Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-
macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam
kelas.

 Prinsip-prinsip dalam Pengelolaan Kelas, yaitu:

1. Hangat dan antusias

2. Keluwesan

3. Tantangan

4. Penekanan pada hal-hal yang positif

5. Bervariasi

6. Penanaman disiplin diri

 Masalah Dalam Pengelolaan Kelas adalah: Kurang kesatuan, Tidak ada standar perilaku
dalam bekerja kelompok, Reaksi negatif terhadap anggota kelompok, Kelas mentolerasi
kekeliruan-kekeliruan temannya, Mudah mereaksi negatif atau terganggu misalnya
didatangi monitor, Moral rendah, permusuhan, Tidak mampu menyesuaikan dengan
lingkungan yang berubah.

12
DAFTAR PUSTAKA

Widiasworo, Erwin. Cerdas Pengelolaan Kelas ( Yogyakarta: Diva press, 2018)

Syaiful Bahri Djamarah, dkk, Strategi Belajar Mengajar I, Jakarta :Rineka Cipta, 2002.

Permana, Johar. Pengelolaan Kelas Dalam Rangka Proses Belajar Mengajar, Bandung, 2002.

13

Anda mungkin juga menyukai