Review Materi Konsep Berpikir Kritis Dalam Keperwatan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MEREVIEW MATERI PERKULIAHAN

PROSES KEPERAWATAN DAN BERPIKIR KRITIS

DI SUSUN OLEH :

NAMA : ZAKI FUADY


NIM : 1420122079
DOSEN : Ns. CUT MARIA VARIANA, S. Kep, M. KEP

PROGRAM STUDI S I KEPERAWATAN NON REGULER


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAHAKARYA ACEH
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan,
kekuatan serta keberkahan waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan tugas mereview materi mata kuliah konsep berpikir kritis dalam keperawatan ini
tepat pada waktunya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih sebesar -besarnya
kepada ibu Ns. Cut Maria Veriana,S. Kep, M. Kep selaku dosen keperawatan ummah.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan tugas review ini.
Maka, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca sekalian. Penulis
berharap semoga tugas review ini dapat bermamfaat bagi siapa saja membacanya.

Bireuen, 22 November 2023

Zaki Fuady
REVIEW MATERI KONSEP STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN
MODUL PERTEMUAN I
MATA KULIAH PROSES KEPERAWATAN DAN BERPIKIR KRITIS

NAMA MAHASISWA : ZAKI FUADY


NIM : 1420122079
PERTEMUAN :I

REVIEW MATERI
STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN
Merupakan norma atau penegasan tentang mutu pekerjaan seorang perawat yg dianggap baik
tepat dan benar yg dirumuskan sebagai pedoman pemberian asuhan keperawatan serta
merupakan tolak ukur dlm penampilan kerja seorang perawat.
TUJUAN STANDAR KEPERAWATAN
1. Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan
2. Melindungi perawat dari kelalaian
Standar Praktik Keperawatan
1. Pengkajian keperawatan
Adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu proses yang
sistematis dalam pengumpulan datadari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan
mengindentifikasi status kesehatan klien.
2. Diagnosa
Adalah suatu penilaian klinis mengenai respon s klien terhadap masalah kesehatan atau
proses kehidupan yang dialaminya, baik yang berlangsung actual maupun potensial.
3. Intervensi
Merupakan perencanaan keputusan awal yang memberi arah bagi tujuan yang ingin di
capai, hal yang akan dilakukan, termasuk bagaiman, kapsan dan siapa yang melakukan
tindakan keperawatan.
4. Implementasi
Adalah realisasi tindakan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
5. Evaluasi
Merupakan kegiatan dalam menilai tindakan keperawatan yang telah ditentukan, untuk
mengetahui pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil dari proses
keperawatan.
REVIEW MATERI KONSEP DASAR PROSES KEPERAWATAN
MODUL PERTEMUAN II
MATA KULIAH PROSES KEPERAWATAN DAN BERPIKIR KRITIS

NAMA MAHASISWA : ZAKI FUADY


NIM : 1420122079
PERTEMUAN : II

REVIEW MATERI
PROSES KEPERAWATAN
Proses keperawatan menggunakan pendekatan lima tahapan dalam mengidentifikasi kebutuhan
klien diberbagai situasi klinis, diawali dengan proses pengkajian-diagnosis-perencanaan-
implementasi-evaluasi,dengan lima tahapan tersebut kesehatan klien dapat tercapai secara
optimal sehingga derajat kehidupan yang lebih tinggi dapat dirasakan oleh klien (Dinarti and
Mulyanti, 2017; Astar, Tamsah and Kadir, 2018; Sepang et al., 2021).
A. TAHAPAN PROSES KEPERAWATAN
1. Pengkajian
2. Diagnosis
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
REVIEW MATERI KONSEP BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERWATAN
MODUL PERTEMUAN III
MATA KULIAH PROSES KEPERAWATAN DAN BERPIKIR KRITIS

NAMA MAHASISWA : ZAKI FUADY


NIM : 1420122079
PERTEMUAN : III

REVIEW MATERI
KONSEP BERPIKIR KRITIS
Berpikir kritis (critical thinking) dimaknai sebagai sebuah kemampuan dari individu yang
dilakukan secara sengaja dan diatur oleh individu tersebut untuk melakukan pengambilan
keputusan, yang membutuhkan kemampuan berpikir secara kompleks yang bertujuan untuk
menginterpretasikan suatu informasi, menganalisis, mengevaluasi, dan melakukan inferensi
(simpulan) (Chou, Wu and Tsai, 2019; Jiménez-Gómez et al., 2019).
A. BERPIKIR KRITIS
The American Association of Colleges of Nursing (2008) mendefinisikan berpikir
kritis sebagai "semua atau bagian dari proses bertanya, analisis, sintesis, interpretasi,
inferensi, penalaran induktif dan deduktif, intuisi, aplikasi, dan kreativitas", berpikir
kritis sebagai suatu disiplin intelektual yg melibatkan unsur-unsur pemikiran
berikut: identifikasi tujuan dan masalah, klarifikasi konsep, penemuan asumsi,
pertimbangan sudut pandang, deteksi implikasi/konsekuensi, validasi bukti, dan
refleksi (Seibert, 2021).
Keterampilan berpikir kritis tersebut di antaranya:
1. Interpretasi
Individu melakukan pengumpulan data secara sistematis, mengkategorikan data dan
mengklarifikasi semua data yg belum jelas.
2. Analisis
Individu melakukan pemikiran yg terbuka dlm melihat data informasi klien, berhati-
hati dalam mengasumsikan sesuatu/masalah.

3. Inferensi
Keterampilan dalam melihat data yang didapat apakah sudah signifikan, kemudian
menghubungkan antar data yang diperoleh, hingga membantu individu untuk
mengetahui masalah yang dihadapi (masalah klien).
4. Evaluasi
Keterampilan seseorang dalam melihat situasi secara objektif untuk menentukan hasil
tindakan yang telah dilakukan.
5. Penjelasan
Keterampilan seseorang dalam memaparkan penemuan dan kesimpulan yg telah
dibuat, dengan pengetahuan dan pengalaman yg dimilki seseorang menentukan cara yg
tepat dalam menyelesaikan masalah (ex: perihal merawat klien) yang dihadapi.
6. Pengontrolan diri
Keterampilan seseorang melihat kejadian yg telah dialami, menemukan jawaban atau
cara dalam memperbaiki performa (tindakan yg telah dilakukan sebelumnya), sehingga
mencapai titik terbaik dari diri seseorang.

B. KARAKTERISTIK BERPIKIR KRITIS


1. Konseptualisasi
Konseptualisasi artinya proses intelektual membentuk suatu konsep. Sedangkan
konsep adalah fenomena atau pandangan mental tentang realitas, pikiran-pikiran
tentang kejadian, objek, atribut, dan sejenisnya.
2. Rasional dan beralasan
Argumen yg diberikan selalu berdasarkan analisis dan mempunyai dasar kuat dari
fakta fenomena nyata.
3. Reflektif
Bahwa seorang pemikir kritis tidak menggunakan asumsi atau persepsi dalam
berpikir atau mengambil keputusan tetapi akan menyediakan waktu untuk
mengumpulkan data dan menganalisisnya berdasarkan disiplin ilmu, fakta dan
kejadian

4. Bagian dari suatu sikap


Yaitu pemahaman dari suatu sikap yg harus diambil pemikir kritis akan selalu
menguji apakah sesuatu yang dihadapi itu lebih baik atau lebih buruk dibanding
yang lain.
5. Kemandirian berpikir
Seorang pemikir kritis selalu berpikir dalam dirinya tidak pasif menerima
pemikiran dan keyakinan orang lain menganalisis semua isu, memutuskan secara
benar dan dapat dipercaya
6. Berpikir adil dan terbuka
Yaitu mencoba untuk berubah dari pemikiran yang salah dan kurang
menguntungkan menjadi benar dan lebih baik.
7. Pengambilan keputusan berdasarkan keyakinan
Berpikir kritis digunakan untuk mengevaluasi suatu argumentasi dan kesimpulan,
mencipta suatu pemikiran baru dan alternatif solusi tindakan yang akan diambil.

REVIEW MATERI PENGKAJIAN KEPERAWATAN


MODUL PERTEMUAN IV
MATA KULIAH PROSES KEPERAWATAN DAN BERPIKIR KRITIS

NAMA MAHASISWA : ZAKI FUADY


NIM : 1420122079
PERTEMUAN : IV

REVIEW MATERI
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Pengkajian keperawatan merupakan dasar pemikiran dalam memberikan asuhan keperawatan
sesuai dengan kebutuhan klien. Pengkajian yang lengkap, dan sistematis sesuai dengan fakta
atau kondisi yang ada pada klien sangat penting untuk merumuskan suatu diagnosa
keperawatan dan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan respon individu
(Olfah & Ghofur, 2016).
A. TUJUAN PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Untuk mengetahui data pasien seakurat-akuratnya. Data yg harus di peroleh dlm
pengkajian yaitu data fokus.
1. DATA DASAR
Adalah Kumpulan data yg berisikan mengenai status kesehatan klien,
kemampuan klien untuk mengelola kesehatan dan keperawatan terhadap dirinya
sendiri dan hasil konsultasi dari medis (terapis) atau profesi kesehatan lainnya
(Taylor, Lilis & LeMone, 1996).
2. DATA FOKUS
Data Fokus Keperawatan adalah data ttg perubahan-perubahan atau respon
klien terhdp kesehatan dan masalah kesehatannya serta hal-hal yg mencakup
tindakan yg dilaksanakan kepada klien.
B. PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dimulai sejak klien masuk ke rumah sakit (initial assessment),
selama klien dirawat secara terus-menerus (ongoing assessment), serta pengkajian
ulang untuk menambah / melengkapi data (re-assessment).

C. KARAKTERISTIK DATA
1. Lengkap
2. Akurat dan Nyata
3. Relevan

D. TIPE DATA
1. DATA SUBJEKTIF
Data hasil deskripsi, pernyataan yang di ungkpakan atau keluhan yang dinyatakan
oleh pasien sendiri.
2. DATA OBJEKTIF
Data yang dapat di observasi dan di ukur oleh perawat , atau pemeriksaan fisik
dengan beberapa metode.

E. TEKHNIK PENGUMPULAN DATA


1. Anamnesis
2. Observasi
3. Pemeriksaan
Meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi

F. SUMBER DATA
1. Sumber data primer
Klien adalah sumber utama data (primer) dan perawat dapat menggali informasi
yang sebenarnya mengenai masalah kesehatan klien.
2. Sumber data sekunder
Jika klien mengalami gangguan keterbatasan dalam berkomunikasi atau kesadaran
yang menurun, misalnya klien bayi atau anak-anak, atau klien dalam kondisi tidak
sadar. Informasi dapat diperoleh melalui orang terdekat seperti orang tua, suami
atau istri, anak, teman klien.
3. Sumber data lainnya
 Catatan medis dan anggota tim kesehatan lainnya.
 Riwayat penyakit
 Konsultasi
 Hasil pemeriksaan diagnostic
 Perawat lain
 Kepustakaan.
G. METODE PENGUMPULAN DATA
1. Komunikasi yg efektif
2. Observasi
3. Pemeriksaan Fisik
H. MASALAH DALAM PENGUMPULAN DATA
1. Ketidakmampuan perawat mengorganisir data dasar
2. Kehilangan data yg telah dikumpulkan
3. Data yg tidak relevan
4. Adanya duplikasi data
5. Mispersepsi data
6. Tidak lengkap
7. Adanya interpretasi data dlm mengobservasi perilaku
8. Kegagalan dlm mengambil data dasar terbaru

Anda mungkin juga menyukai