Ep 1 1
Ep 1 1
Ep 1 1
PEDOMAN
PANDUAN
PROGRAM PELATIHAN DAN EDUKASI
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI RUMAH SAKIT (PPIRS)
COVER ……………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………. ii
BAB I DEFINISI.............................................................................................. 1
BAB II RUANG LINGKUP............................................................................. 3
BAB III TATA LAKSANA............................................................................. 4
BAB IV DOKUMENTASI............................................................................... 6
BAB V PENUTUP........................................................................................... 7
LAMPIRAN ………………………………………………………………… 8
ii
Lampiran I : Keputusan Direktur RSUD Sumberrejo
Nomor : 440/ /412.202.40//2022
Tanggal : Juni 2022
BAB I
DEFINISI
1
Materi tentang pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit,
merupakan salah satu materi yang harus disampaikan dalam PKRS. Upaya
menurunkan resiko infeksi yang terkait dengan pelayanan kesehatan, merupakan
salah satu sasaran keselamatan pasien. Hal ini melibatkan peran serta pasien dan
keluarganya, maka pelatihan dan edukasi PPI harus dilakukan sebagai salah satu
bentuk PKRS.
Program Pelatihan dan Edukasi PPIRS adalah setiap kegiatan yang bersifat
memberikan informasi, pembelajaran untuk menumbuhkan pemahaman tentang
berbagai hal yang terkait dengan pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah
sakit, yang selanjutnya diharapkan dapat mengubah perilaku sebagaimana
diharapkan.
Program Pelatihan dan Edukasi ini dapat diwujudkan melalui beberapa
metode, yaitu :
a. Observasi
b. Ceramah
c. Diskusi
d. Simulasi
e. Demonstrasi
f. Praktik Langsung
Sasaran Program Pelatihan dan Edukasi PPIRS
a. Orientasi pegawai baru baik staf klinis maupun non klinis di tingkat
rumah sakit maupun ditingkat unit pelayanan
b. Staf klinis (Profesional Pemberi Asuhan) secara berkala
c. Staf non klinis
d. Pasien dan keluarga
e. Pengunjung
Sarana edukasi yang digunakan dalam PPI meliputi : poster, lembar
penyuluhan, banner, ditempatkan pada lokasi-lokasi yang strategis bagi sasaran
edukasi.
2
BAB II
RUANG LINGKUP
Agar program PPI efektif harus dilakukan edukasi kepada staf klinis dan
non klinis tentang program PPI pada waktu mereka baru bekerja dirumah sakit
dan diulangi secara teratur, edukasi diikuti oleh staf klinis dan staf non klinis,
pasien, keluarga pasien, dan juga pengunjung. Pasien dan keluarga didorong untuk
berpartisipasi dalam implementasi program PPI. Pelatihan diberikan sebagai
bagian dari orientasi kepada semua staf baru dan dilakukan pelatihan kembali
secara berkala, atau paling sedikit jika ada perubahan kebijakan, prosedur dan
praktek yang menjadi panduan program PPI. Berdasar hal diatas maka Rumah
Sakit Umum Daerah sumberrejo menetapkan Program Pelatihan dan Edukasi
PPIRS, yang meliputi :
a. Orientasi pegawai baru baik staf klinis maupun non klinis di tingkat rumah
sakit maupun ditingkat unit pelayanan
b. Staf klinis (Profesional Pemberi Asuhan) secara berkala
c. Staf non klinis
d. Pasien dan keluarga
e. Pengunjung.
3
BAB III
TATA LAKSANA
PELAKSANAAN :
e. Edukasi PPIRS dilakukan oleh edukator PKRS yang telah ditunjuk oleh
rumah sakit, bersama dengan tim PPIRS.
2. Pelatihan dan Edukasi kepada karyawan Rumah Sakit Umum Daerah
Sumberrejo
a. Pelatihan dan Edukasi untuk karyawan rumah sakit dilakukan secara
terintegrasi dan berkoordinasi dengan sub bagian kepegawaian dan
pengembangan SDM (Diklat).
b. Pelatihan dan Edukasi karyawan diberikan dalam bentuk Inhouse
Training.
4
c. Materi Pelatihan dan Edukasi karyawan diantaranya adalah :
1) Batasan / pengertian pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah
sakit (PPIRS)
2) Kewaspadaan standart dan kewaspadaan isolasi
3) Penerapan bundle HAIs (IADP, VAP, ISK, IDO)
4) Organisasi PPIRS di Rumah Sakit Umum Daerah Sumberrejo
5) Surveilans dan pelaporan
6) Demo dan praktik Hand Hygiene.
7) Demo dan praktik penggunaan APD
8) Demo dan praktik penggunaan Spillkit
d. Evaluasi : Pre dan post tes
3. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan Pelatihan dan Edukasi PPI dibuat tiap awal tahun sebagai
program rutin
4. Pencatatan dan Pelaporan
Semua data pelaksanaan pelatihan dan Edukasi PPI dibuat dalam bentuk
laporan pelaksanaan kegiatan per kegiatan termasuk hambatan yang dialami
pada saat kegiatan berlangsung
5. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dilakukan terhadap semua kegiatan yang direncanakan dan
evaluasi harus dilakukan untuk mengetahui tingkat capaian yang telah
dilakukan selama ini apakah ada hambatan dan rintangan yang harus
dihadapi sehingga program Komite PPI dapat terealisasi dengan baik dan
tujuan yang diinginkan dapat terwujud.
5
BAB IV
DOKUMENTASI
6
BAB V
PENUTUP
7
Lampiran :
8
di dekat kamar mandi ?
b. Ketika berkunjung di instalasi care unit, apakah pengunjung diminta
untuk menggunakan alat pelindung diri seperti gaun atau skort ?
c. Apakah ada sarana informasi untuk mengingatkan petugas dan
pengunjung tentang pentingnya cuci tangan dan kapan seharusnya
melakukan cuci tangan ? (seperti poster, spanduk, banner dan
sebagainya).
d. Apakah petugas rumah sakit menggunakan alat pelindung diriseperti
sarung tangan, gaun atau skort, topi, masker saat melakukan tindakan?
e. Apakah petugas mencuci tangan sebelum dan sesudah mengunjungi
pasien ?
9
b. Ambil sabun secukupnya. Sabun cair lebih baik karena kuman dapat
hidup di sabun batangan. Namun jika memang masih digunakan, sabun
harus disimpan di rak sabun di antara pemakaian.
c. Gosok kedua tangan bersama-sama, pastikan seluruh permukaan
tangan, jari-jari dan ibu jari terkena.
d. Gosok punggung tangan dengan menggeser dua tangan (punggungdan
telapak tangan) secara bergantian.
e. Gosok sela-sela jari dengan menggeser dua tangan sambal menyelipkan
jari-jari.
f. Gosok punggung / buku-buku tangan dengan gerakan mengunci antar
dua tangan
g. Gosok ibu jari tangan kiri dengan gerakan berputar dalam genggaman
tangan kanan secara bergantian
h. Gosok ujung-ujung kuku tangan kanan dengan gerakan memutar pada
telapak tangan kiri secara bergantian.
i. Bilas dengan air mengalir menggunakan teknik 6 langkah cuci tangan.
j. Keringkan tangan dengan tissue atau handuk kain yang digunakan
sekali saja. Ingat bahwa handuk yang lembab dapat menjadi tempat
tinggal kuman.
k. Gunakan handuk / tissue / siku tangan untuk menutup kran air.
3. Kapan saya menggunakan alkohol handrub ?
a. Ketika tangan tidak tampak kotor.
b. Jika menyentuh lingkungan yang terkontaminasi.
c. Sebelum atau sesudah menyentuh atau merawat seseorang yang sangat
sakit, orang tua atau bayi atau anak-anak.
d. Setelah bersentuhan dengan kulit orang lain (berjabat tangan,
memegang tangan dan sebagainya) yang sedang sakit flu atau sakitlain.
e. Ketika tidak tersedia sabun dan air mengalir.
1
b. Buang tissue pada tempat sampah tertutup.
c. Segera cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, dapat juga
menggunakan handrub yang telah tersedia di seluruh bagian area
pelayanan.
d. Gunakan masker bila sedang influenza, batuk atau sering bersin.
1
PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMBERREJO
Jl. Raya SumberrejoNo. 231 Telp. (0353) 331530
BOJONEGORO
KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMBERREJO
NOMOR : 440/ /412.202.40/2022
TENTANG
Ditetapkan di : Bojonegoro
PadaTanggal : Juni 2022