PROGRAM TdBA SACI
PROGRAM TdBA SACI
PROGRAM TdBA SACI
Program Gerakan Tatanen di Bale Atikan di SMPN Satu Atap Ciawi Tahun 2023
Disusun sebagai Pedoman Pelaksanaan TdBA di SMPN Satu Atap Ciawi
Disahkan :
Penyusun
Lembar Pengesahan i
Kata Pengantar ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar belakang 1
B. Dasar Hukum 2
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong peradaban
manusia memasuki era moderinasi dan globalisasi. Perkembangan ini memiliki
dua sisi yang tidak hanya bedampak positif bagi kehidupan manusia, namun
ternyata memiliki dampak negative terhadap peradaban manusia saat ini.
Menurut Siahaan (2007), penemuan berbagai teknologi telah mengubah
lingkungan alam sesuai dengan keperluan manusia.
Permasalahan saat ini seperti fenomena puncak gunung es dimana
permasalahan yang nampak hanya sebagian kecil dari permasalahan yang
terjadi sebenarnya. Fenomena ini merupakan lanskap masalah yang
menimbulkan tiga kesenjangan, yaitu kesenjangan ekologis (the ecologycal
divide); kesenjangan sosial (the social divide); dan kesenjangan spiritual (the
spiritual divide).
Kesenjangan ekologi tercermin dengan timbulnya kerusakan lingkungan
yang mengarah pada situasi yang sangat mengkhawatirkan. Perubahan iklim,
pemanasan global, habisnya energi bahan bakar fosil, polusi, privatisasi dan
kelangkaan air, berkurangnya keanekaragaman hayati, penggundulan hutan,
penurunan dan rusaknya kualitas tanah produktif, dan rusaknya beberapa
habitat baik secara langsung maupun tidak langsung mengancam peradaban
umat manusia.
Pergeseran paradigma menjadi faktor utama pemicu kondisi saat ini.
Perubahan persepsi manusia yanghanya mendudukkan alam sebagai sumber
daya untuk dieksploitasi, pembangunan yang hanya berorientasi pada
modernitasdan industrialis,kesuksesan yang hanya dimanifestasikan sebagai
kemakmuran finansial/material, serta persepsi terhadap kearifan lokal yang
diposisikan sebagai suatu aturan yang mengikat, kuno,dan tabu.
Seharusnya manusia mulai memandang alam sebagai sumber hidup dan
penghidupan, di mana orientasi pembangunan manusia ditentukan oleh
B. Dasar Hukum
Penyelenggaraan program Tatanén di Balé Atikan ini berlandaskan pada
aturan perundangan yang berlaku. Adapun yang menjadi dasar hukum Tatanén
di Balé Atikan adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
Adapun yang menjadi sasaran pelaksanaan Tatanén di Balé Atikan adalah seluruh
warga sekolah yang terdiri dari dari peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan, penjaga sekolah, dan orang tua siswa.
b) Weakness (Kelemahan);
c) Oportunity (Kesempatan);
d) Treatment (Perawatan);
6) Analisis Biaya yang diperlukan pada program Tatanén di Balé Atikan;
a) Pengadaan Bahan dan Alat;
d. Rencana Aksi
1) Pengolahan sampah dan pemanfatannya
a) Memilah sampah organik dan anorganik;
2. Pengorganisasian
Susunan pengurus ekstrakulikuler TdBA SMPN Satu Atap Ciawi ;
Nama Ekstrakulikler : Holtikultur SACI
a) Penanggung Jawab Kegiatan : Uci Sanusi,S.Pd,.M.Pd
b) Pembina : Saleh Muslim,S.Pd
3. Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan Tatanén di Balé Atikan dalam struktur lingkungan
terdiri tahapan penerapan, rawat, evaluasi, dan oprek (PREO):
a. Penerapan
Tahapan mengaktualisasikan rencana aksi yang sudah dibuat berkaitan
dengan desain, persiapan lahan, pembenihan, dan penanaman.
b. Rawat
Tahapan pemeliharaan ekosistem dan habitatnya.
c. Evaluasi
Tahapan pengukuran dan penilaian terhadap ketercapaian/ keterlaksanaan
program Tatanén di Balé Atikan.
d. Oprek
Tahapan mencari, memperbaiki, mengembangkan, memodifikasi untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik (inovasi baru).
4. Pengawasan
didik, orang tua, dan masyarakat dalam program Tatanén di Balé Atikan.
4. Guru
a. Memahami kerangka konsep, pola operasional, dan indikator
ketercapaian program Tatanén di Balé Atikan secara menyeluruh;
b. Melaksanakan kegiatan Tatanén di Balé Atikan sesuai kerangka konsep,
pola operasional, dan indikator ketercapaian dalam proses pembelajaran
yang diinsersikan secara kurikuler pada mata pelajaran Prakarya,
kokurikuler pada mata pelajaran lainnya, dan ekstra kurikuler sebagai
wadah untuk mengembangkan potensi, minat, dan bakat peserta didik;
c. Menumbuhkan budaya semangat berbagi antar peserta didik melalui
barter/sedekah/swadaya (benih, bibit, media tanam, wadah tanam, dan
lain-lain) dalam menjalankan program Tatanén di Balé Atikan;
d. Menyusun perangkat pembelajaran Prakarya yang terdiri dari Program
Tahunan, Program Semester, Silabus Pembelajaran, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran, Jurnal Pembelajaran, Instrumen Penilaian,
Intrumen ketercapaian internalisasi nilai-nilai program Tatanén di Balé
Atikan, dan Instrumen Evaluasi;
e. Mendampingi peserta didik agar dapat mengambil kesimpulan
berdasarkan pembelajaran bermakna dan pengalaman pribadi atas proses
kegiatan Tatanén di Balé Atikan yang telah dilaluinya dan menghasilkan
disiplin ilmu baru yang tidak bisa terbantahkan.
5. Tenaga Kependidikan
Berpartisipasi aktif membangun budaya kerja dalam pelaksanaan program
Tatanén di Balé Atikan bersama seluruh warga sekolah.
Program Tatanén di Balé Atikan merupakan kerja kolektif pihak terkait yang
peduli terhadap pendidikan dalam pembentukan karakter peserta didik. Karena itu
kepala sekolah dituntut untuk melakukan berbagai upaya dalam menciptakan soliditas
dan kerjasama semua unsur dalam menyukseskan program Tatanén di Balé Atikan.
Program ekstrakulikuler ini diharapkan menjadi referensi bagi pihak sekolah dalam
merancang dan mendesain program Tatanén di Balé Atikan sesuai dengan situasi dan
kondisi sekolah.