Proposal Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Bayi Berumur (6-24 Bulan) Di Puskesmas Yoka

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA

BAYI BERUMUR 6-24 BULAN DI PUSKESMAS YOKA KOTA JAYAPURA

PROPOSAL

DI SUSUN OLEH:

NAMA: NOVA TIKA.RUMBIAK

NIM: 2019051064002

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS CENDERAWASIH

JAYAPURA
2024

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Stunting adalah suatu kondisi pada seseorang yang memiliki panjang


atau tinggi badan kurang jika dibandingkan dengan
umurnya.(Oktavia,2020).Stunting adalah kondisi tinggi badan seseorang
lebih pendek dibanding tinggi badan orang lain pada umumnya atau yang
seusia(Atikah,Rahayu,2018).Stunting merupakan bentuk kegagalan
pertumbuhan(growth Faltering) akibat akumulasi ketidak cukupan nutrisi
yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai usia 24
bulan(Mustika&Syamsul,2018)

Stunting merupakan salah satu tantangan dan masalah gizi secara global
yang sedang dihadapi oleh masyarakat di dunia.Ambitious World Health
Assembly menargetkan penurunan 40% angka stunting di seluruh dunia pada
tahun 2025.Global Nutritional Report 2018 melaporkan bahwa terdapat
sekitar 150,8 juta(22,2%) balita stunting yang menjadi salah satu faktor
terhambatnya pengembangan manusia di dunia(United Nation,2018)

Menurut hasil Status gizi indonesia(SSGI) dan kementerian


kesehatan(Kemenkes), prevalensi balita yang mengalami stunting di
indonesia sebanyak 24,4% pada tahun 2021.Dengan demikian,hampir
seperempat balita didalam negeri yang mengalami stunting pada tahun lalu.
Pemerintah pun menargetkan prevalensi stunting di indonesia turun menjadi
dibawah 14% pada tahun 2024.Untuk mencapai target tersebut,kementrian
kesehatan akan melakukan intervensi spresifik dengan mengatasi penyebab
langsung terjadi stunting,seperti pemberian asupan makanan,pencegahan
interfensi penyakit menular,hingga manajemen terpadu
balita(Kemenkes,2021)

Torlosse H.2016 menyatakan stunting merupakan masalah kesehatan yang


harus diperhatikan dan ditangani sejak dini, karena berdampak sangat
panjang untuk kehidupan seseorang.Kejadian Stunting merupakan suatu
proses kumulatif yang terjadi sejak kehamilan, masa kanak-kanak dan
sepanjang siklus kehidupan(Boucot&Poinar Jr.,2018).Stunting juga akan
meningkatkan resiko terjadinya penyakit degeneratif di usia dewasa(Untung
et al.,2021)

Beberapa studi menunjukkan bahwa dampak akibat stunting adalah


penurunan prestasi akademik(Picauly&Toy,2013),Meningkatkan resiko
obesitas(Hoffman et al,2000;Timaeus,2012) lebih rentan terhadap penyakit
tidak menular dan peningkatan risiko penyakit
degeneratif(Picauly&Toy,2013).Stunting patut mendapat perhatian lebih
karena dapat berdampak bagi kehidupan seorang,terutama risiko gangguan
perkembangan fisik dan kognitif apabila tidak segera ditanganni dengan
baik(Nirmalasari,2020)

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jayapura mengatakan ada sejumlah


faktor utama pemicu anak di Papua rawan tengkes.Faktornya antara
lain,minimnya pasokan makanan bergizi bagi ibu hamil dan bagi anak dalam
1.000 hari kehidupan,rendahnya kesadaran pola hidup yang sehat,pola asuh
yang tidak berjalan baik,serta pernikahan di usia dini.

Berdasarkan data sistem elektronik pencatatan dan Pelaporan Gizi berbasis


Masyarakat(EPPGBM),2.769 anak balita dari total 23.548 anak yang diukur
hingga September 2023 mengalami tengkes.Anak balita dengan tengkes
ditemukan di Kota Jayapura,Kabupaten JayapuraKabupaten
Keerom,Kabupaten Sarmi,Kabupaten Sarmi,Kabupaten Mamberamo
Raya,Kabupaten Biak Numfor,Kabupaten Supiori,Kabupaten Waropen, dan
Kabupaten Kepulauan Yapen.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu:.

1.Berapa angka kejadian stunting bayi usia 6-24 bulan di Puskesmas Yoka Kota
Jayapura Tahun 2024?

2.Bagaimana Tingkat Pengetahuan ibu terhadap kejadian stunting di Puskesmas


Yoka Kota Jayapura Tahun 2024?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang diteliti maka tujuan dari Penelitian ini untuk
Menggali banyak informasi Tentang Tingkat Pengetahuan ibu terhadap kejadian
stunting pada bayi berumur 6-24 bulan di Puskesmas Yoka Kota Jayapura

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari Penelitian ini:


1.Untuk mengetahui angka kejadian stunting bayi berumur 6-24 bulan di
Puskesmas Yoka Kota Jayapura Tahun 2024?

2.Bagaimana Tingkat Pengetahuan ibu terhadap kejadian Stunting di Puskesmas


Yoka Kota Jayapura Tahun 2024?

1.5 Manfaat Penelitian

1.Manfaat Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan bisa membantu menambah wawasan dan


pengetahuan bagi peneliti, serta menjadi pengembangan dari pengetahuan.

3. Manfaat Bagi Puskesmas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi bagi pihak Puskesmas
Yoka mengenai adanya Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Kejadian
Stunting pada bayi berumur 6-24 bulan di Puskesmas Yoka Kota Jayapura agar
dapat mencegah terjadinya kasus Stunting

3.Manfaat Bagi Masyarakat

Hasil penelitian diharapkan dapat menambah informasi sebagai langkah awal untuk
mengurangi angka kejadian Stunting pada bayi dan anak

4.Manfaat Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi data awal bagi penelitian selanjutnya
mengenai Tingkat kejadian Stunting Pada Bayi usia(6-24 bulan) di Puskesmas
Yoka Jayapura Kota

Anda mungkin juga menyukai