Modul PMKR Xii (Bab 3) Motor Efi
Modul PMKR Xii (Bab 3) Motor Efi
Modul PMKR Xii (Bab 3) Motor Efi
SMK
DARUL ULUM
KEPUHDOKO JOMBANG
DAFTAR ISI
1. Tugas Modul Mesin EFI DAN KARBULATOR
BAB I
MATERI UNIT KOMPETENSI
Mobil menggunakan salah satu diantara dua peralatan atau system untuk mengalirkan
campuaran bahan bakar dan udara dalam perbandingan yang tepat dan masuk kedalam
silinder-silinder sesuai dengan semua tingkat rpm, alat tersebut adalah karburator atau EFI
(Electronic Fuel Injection). Kedua lat ini mengatur volume udara yang masuk sesuai dari
membukannya sudut throttle valve dan putaran mesin, kedua alat ini menyalurkan
campuaran bahan bakar dan udara yang tepat ke dalam silinder-silinder sesuai dengan
volume udara yang masuk.
Konstruksi karburator adalah sederhana dan telah digunakan hamper pada keseluruhan
mesin bensin, tetapi untuk memenuhi permintaan kebersihan gas buang (exhaust
emission), penggunaan bahan bakar yang lebih ekonomis, kemampuan pengendaraan yang
telah disempurnakan dan sebagainya, karburator saat ini harus dilengakapi dengan
peralatan tambahan sehingga membuat sistemnya menjadi rumit (complex).
Untuk mengganti system karburator digunakan system EFI, untuk menjamin perbandingan
bahan bakar dan udara ( air-fuel ratio ) ke mesin dengan penginjeksian bahan yang bekerja
secara kelistrikan sesuai dengan kondisi pengendaraan
Walupun tujuan dari karburator dan EFi adalah sama, tetapi metode yang dipergunakan
untuk mendeteksi volume udara masuk dan pengaliran bahan bakarnya yang berbeda
NO METODE KARBURATOR EFI
1. Pembentukan Pada putaran idling, EFI mempunyai dua peralatan
campuaran volume udara yang yang berbeda untuk
bahan bakar masuk diukur sesuai mengukur volume udara yang
dan udara (air dengan perubahan masuk dan bahan bakar yang
fuel mixture) tekanan (Vacuum) sekitar diinjeksikan, volume udara
idle port dan slow port yang masuk diukur oleh
dekat dengan throttle sensor ( Air Flow Meter ) dan
valve dan bahan bakar signal yang diperoleh, dikirim
yang sedikit mengalir ke ECU (Electronic Control
melalaui lubang – lubang Unit). Selanjutnya ECU
tersebut mengirim signal ke injector-
injector agar injector dapat
Pada tingkat operasional menginjeksikan bahan bakar
yang normal, volume dengan tepat , yang telah
udara yang masuk diukur bertekanan oleh pompa
sesuai kevacuuman pada bahan bakar ke dalam intake
venture dan sebanding port
dengan jumlah bahan
bakar yang mengalir
kedalam nosel utama
pada venturi
2 Perbandingan
udara-bahan
bakar dan
kondisi
pengendaraan:
Keistimewaan EFI :
Dibandingkan dengan Karburator , EFI mempunyai keuntungan sebagai berikut :
1. Memungkinkan pembentukan campuran yang homogen pada setiap
silinder.
2. Perbandingan bahan bakar dan udara dapat diperoleh pada semua tingkat
rpm mesin.
3. Respon yang baik sesuai dengan perubahan throttle
4. Koreksi campuran bahan bakar dan udara pada kondisi :
a. Kompensasi pada tempertur rendah.
b. Penghentian bahan bakar.
5. Efisiensi pemasukan campuran bahan bakar dan udara.
1. GARIS BESAR EFI
Sistem EFI dapat digolongkan kedalam dua tipe sesuai dengan metode yang dipakai dalam
penyensoran volume udara yang masuk :
1. Type D-EFI ( Tipe Manifold Pressure Control )
Tipe ini mengukur kevacuuman didalam intake manifold dan volume yang disensor
berdasarkan kerapatan udara. D-EFI perkataan yang dibentuk dari bahasa jerman “Drunk”
yang artinya tekanan.
b. Aliran
Bahan Bakar
Tekanan bahan bakar dibuat konstan oleh pressure regulator, volume injeksi dikontrol
dengan merubah lamanya injeksi, jadi bila udara masuk sedikit, lamnya injeksi sebentar,
dan bila volume udara besar lamanya injeksi akan lama.
Untuk menambah volume injeksi bahan bakar dengan bantuan ECU didalam berbagai
macam informasi tentang kondisi kerja mesin ( misalnya suhu air pendingin, suhu udara
masuk dll) yang memberikan masukan ke ECU dari beberapa sensor-sensor sebagai
tambahan informasi tentang jumlah udara dari air flow meter dan putaran mesin dari
ignition coil. ECU mempunya kemampuan untuk menambah bahan bakar berdasarkan
informasi ini dengan kata lain sekalipun jumlah udara yang masuk tetap sama jumlah bahan
bakar yang diinjeksi akan berkurang sesuai dengan kondisi kerja mesin.
3.1. Perlengkapan Tambahan ( Auxiliary Device )
Terdapat dua peralatan tambahan untuk mengoreksi perbandingan bahan bakar dan udara
yang tidak dikontrol ECU adalah sebagai berikut
Pada kejadian ini putaran mesin dari posisi fast idling menjadi putaran idling. Membuka dan
menutupnya air valve dikontrol ole Thermo Wax yang sesuai dengan tempertur air
pendingin.
Bahan bakar mengalir dari tangki dengan adanya pompa bahan bakar disalurkan dengan
tekanan rendah ke injector-injektor dan cold start melaui saringan bahan baker
Pressure regulator mengatur atau mengontrol tekanan aliran bahan bakar (bagian tekanan
tinggi) kelebihan bahan bakar kembali ke tangki melalui pipa pembalik.
Pulsation damper berfungsi menyerap atau meredam tekanan bahan bakar yang sedikit
berfluktuasi karena pengaruh injeksi.
Injektor-injektor menginjeksikan bahan bakar ke dalam intake manifold sesuai dengan
kalkulasi signal injeksi computer
Cold start injector dilengkapi untuk memperbaiki starting dengan jalan menginjeksikan
bahan bakar kedalam air intake chamber hanya bila temperature air pendingin masih
rendah
4.1. POMPA BAHAN BAKAR (FUEL PUMP)
Ada dua tipe pompa bahna bakar yaitu pompa yang terpasang didalam tangki (in-tank type)
dan pompa yang terpasang diluar tangki (inline type)
4.1.1.In-Tank Pump
Pompa diletakkan atau dipasang didalam tangki bahan bakar, menggunakan turbine pump
yang mempunyai keistimewaan getaran yang terjadi didalam pompa kecil.
Pompa tipe ini terdiri dari motor dan pompa itu sendiri dengan check valve, relief valve dan
filter yang juga bersatu menjadi satu unit.
Turbine pump terdiri dari satu atau dua impeller diputar oleh motor, casing dan pimp cover
tersusun menjadi satu unit (pump unit) yang berfungsi menghisap bahan bakar dari inlet
port (lubang masuk) ke outlet port (lubang keluar).
Relief Valve akan terbuka bila tekanan bahan bakar yang keluar mencapai 3,5 – 6,0
kg/cm2 ( 49,8 – 85,3 Psi atau 345,3 – 588,4 kpa ), tekanan bahan bakar yang tinggi
langsung dikembalikan ke fuel tank (tangki bahan bakar) jadi fungsi relief valve ini
mencegah naiknya tekanan dari batas yang telah ditentukan.
Check valve akan tertutup bila pompa bahan bakar berhenti, check valve dan pressure
regulator keduanya mempertahankan sisa tekanan didalam system saluran bahan bakar bila
mesin berhenti sehingga mempermudah menghidupkan mesin kembali.
4.1.2.Tipe Segaris ( In Line Type )
Type pompa ini dipasang dibagian luar tangki bahan bakar, terdiri dari motor dan unit
pompa, check valve, relief valve, filter dan silencer.
Bahan bakar mengalir melalui unit motor, menekan check valve dan mengalir melalui
silencer, setelah bahna bakar keluar dari pompa, silencer menyerap tekanan bahan bakar
yang dibentuk oleh pompa dan mengurangi suara bising.
Hal-hal yang perlu diperhatikan didalam pompa bahan bakar adalah sebagai berikut :
1. Mesin akan mati jika pompa tidak berfungsi atau kerja.
2. Saringan bahan bakar buntu atau kemampuan pompa rendah dapat
mengakibatkan output mesin turun
3. Pompa bahan bakar tidak dapat dibongkar tetapi harus diganti satu unit jika
pompa rusak
4. Walaupun bahan bakar lewat melalui motor, bagian dalam motor secara keseluruhan
terisi dengan bahan bakar, dan tidak ada udara, sekalipunkendaraan kehabisan bahan
bakar, udara tidak dapat masuk kedalam saluran bahan bakar dikarenakan saluran terisi
dengan uap bahan bakar, oleh karena itu tidak terjadi letusan dikarenakan percikan api dari
brushes ( sikat-sikat )
Pompa bahan bakar pada kendaraan EFI, pompa akan bekerja bila mesin hidup, jika kunci
kontak posisi ON dan mesin tidak hidup pompa bahan bakar tidak akan bekerja, ini
bertujuan sebagai pengaman (safety)
Perbedaan antara tipe D-EFI dengan tipe L-EFI hanya pada metode pe-masa-an
(grounding) circuit opening relay, bila ECU menerima signal “Ne” dari distributor transistor
didalam ECU akan ON sebagai akibatnya arus mengalir ke coil L1 circuit opening relay akan
dipertahankan ON selama mesin masih hidup.
Saringan bahan bakar menyaring kotoran dan partikel-partikel asing lainnya dari bahan
bakar, saringan bahan bakar dipasang pada bagian saluran tekannan tinggi dari pompa
bahan bakar.
Bila sarinan bahan bakar buntu, tekanan yang dikeluarkan akan berkurang, akibatnya mesin
sukar hidup, tenaga mesin menurun dan lain-lain.
Tekanan bahan bakar dipertahankan pada 2,55 s/d 2,9 kg/cm 2 (36,3 s/d 41,2 psi atau
250,1 s/d 284 kpa) sesuai kevacuuman intake manifold dan pressure regulator, oleh karena
itu terdapatsedikit variasi pada saluran tekanan dikarenakan injeksi pulsation damper
menyerap variasi ini oleh diaphragm.
4.5. PRESSURE REGULATOR (PENGATUR TEKANAN)
Pressure regulator mengatur tekanan bahan bakar ke injector-injektor, jumlah injeksi bahan
bakar dikontrol sesuai lamanya signal yang diberikan ke injector, jumlah bahan bakar yang
diinjeksikan sedikit berubah sekalipun signal injeksi dan tekanan bahan bakar tetap, oleh
karena itu agar jumlah injeksinya tepat maka tekanan bahan bakar A dan vacuum intake
manifold B harus dipertahankan pada 2,55 s/d 2,9 kg/cm 2 (36,3 s/d 41,2 psi atau 250,1
s/d 284 kpa)
Tekanan bahan bakar dari delivery pipe menekan diaphragm, membuka valve, sebagian
bahan bakar kembali ke tangki melalui pipa pembalik, jumlah bahan bakar yang kembali
ditentukan oleh tingkat ketegangan pegas diaphragm, variasi tekanan bahan bakar sesuai
dengan volume bahan bakar yang kembali.
1. Bila pompa berhenti pegas (spring) akan menutup katup sebagai akibatnya check
valve dalam pompa bahan bakar dan katup didalam pressure regulator
mempertahankan sisa tekanan didalam saluran bahan bakar
2. Pressure regulator tidak berfungsi dikarenakan ada benda asing yang menempel di
valve, akan menyebabkan menurunnya tekanan, akibtnya mesin susah hidup, idling
kasar dan tenaga mesin tidak ada, pressure regulator tidak dapat distel bila rusak,
harus diganti satu unit.
4.6. INJEKTOR
Injektor adalah nosel electromagnet yang akan menginjeksi bahan bakar sesuai dengan
signal dari ECU, injector dipasang melalui insulator ke intake manifold atau cylinder head
dekat lubang pemasukan (intake port) dan dijamin oleh delivery pipe.
Cara kerja injector adalah bila signal dari ECU diterima oleh coil solenoid, plunger tertarik
melawan pegas, karena needle valve dan plunger merupakan satu unit, valve juga tertarik
dari dudukan dan bahan bakar akan diinjeksikan seperti tanda panah gambar diatas.
Pengaturan volume bahan bakar yang diinjeksi sesuai dengan lamanya signal, dikarenakan
langkah needle valve tetap, berlangsungnya injeksi selama needle valve terbuka.
Cold start injector dipasang dibagian tengah air intake chaber, yang berfungsi untuk
memperbaiki kemampuan mesin pada waktu mesin masih hidup.
Cold start injector akan bekerja selama mesin start dan temperature air pendingin masih
rendah, lamanya injeksi maximum dibatasi oleh start injection time switch, untuk mencegah
penggenangan bahan bakar (busi menjadi basah) bila kunci kontak diputar ke posisi ST,
arus mengalir ke selonoid coil dan plunger akan tertarik melawan tekanan pegas (spring),
kemudian katup akan terbuka dan bahan bakar akan mengalir melalui ujung injector.
Bila ada benda asing yang menempel pada cold start injector akan mengakibatkan
kebocoran bahan bakar, akibatnya idling kasar, setelah mesin dimatikan sisa tekanan bahan
bakar akan mengakibatkan bahan bakar mengalir ke air intake chamber dan akibatnya
campuran menjadi kaya dan mesin sukar dihidupkan.
4.8. COLD START INJECTOR TIME SWITCH
Fungsinya adalah untuk mengatur lamanya injeksi maximum dari cold start injector
Bila temperature air masih dingin, kontak akan tertutup, bila kunci kontak pada posisi ST,
arus akan mengalir seperti dibawah dan bahn bakar akan diinjeksikan
Bila kunci kontak pada posisi ON setelah mesin di-starter, injeksi dari cold start injector
akan berakhir, jika starter motor berputar pada periode lama memungkinkan
penggenangan bahan bakar (busi menjadi basah), oleh karena itu, pada saat arus mengalir
melalui heat coil (1) dan (2) elemen bi-metal menjadi panas dan kontak akan terbuka
dengan demikian tidak ada arus mengalir ke cold start injector, dengan demikian bila mesin
susah dihidupkan penggenangan bahan bakar dapat di cegah.
Jadi untuk mencegah penggenangan bahna bakar element bi-metal yang dipanaskan oleh
heat coil (2) akan mempertahankan agar kontak tidak tertutup lagi
Udara dari air cleaner lewat melalui air flow meter dan mebuka measuring plate sebelum
mengalir ke air intake chamber. Volume udara yang mengalir ke air intake chamber
ditentukan oleh tingkat membukanya throttle valve dari intake chamber udara
didistribusikan ke setiap manifold dan mengalir ke dalam ruang bakar. Bila keadaan mesin
masih dingin , air valve akan terbuka dan udara mengalir melalui air intake chamber,
sekalipun throttle valve keadaan tertutup, udara akan mengalir ke air intake chamber untuk
menambah putaran idle (disebut fast idle)
5.1. THROTTLE BODY
4.1.1. KONSTRUKSI
Throttle body terdiri dari throttle valve yang mengatur udara masuk selama mesin bekerja
normal dan saluran bypass mengalirkan volume udara selama mesin berputar idling.
Throttle Position Valve dipasang pada poros Throttle Valve untuk mendeteksi sudut
pembukaan throttle valve, beberapa Throttle body dilengkapi dengan air valve tipe wax
atau dash pot yang memungkinkan throttle valve kembali secara bertahap bila valve
tertutup.
Selama putaran idling, throttle valve tertutup penuh, udara yang masuk ke air intake
chambermelalui saluran bypass.
Putaran idling mesin dapat diatur dengan mengatur volume udara yang masuk melalui
saluran bypass. Dengan memutar idle adjusting screw searah jarum jam akan mengurangi
volume udara yang masuk melalui saluran bypass dan putaran mesin akan turun dengan
mengendorkan (memutar kebalikan jarum jam) idle adjusting screw volume udara yang
masuk melalui saluran bypass akan bertambah dan putaran mesin akan naik.
Ada dua tipe air valve yang digunakan untuk mengatur putaran idle pada saat mesin masih
dingin, yaitu tipe bi-metal yang bekerja berdasarkan heat coil dan tipe Wax bekerja
berdasarkan perubahan temperature air pendingin.
5.2.1.1. KONSTRUKSI
Air valve digunakan untuk putaran fast idle yang bekerja oleh bi metal dan heat coil untuk
menambah putaran mesin sewaktu mesin masih dingin
Bila mesin dihidupkan dalam keadaan masih dingin, gate valve terbuka, akibatnya udara
dari intake air connector pipe mengalir kesaluran bypass throttle valve dan kemudian
mengalir ke air intake chamber, jadi sekalipun throttle tertutup, volume udara masuk
bertambah dan putaran idle akan lebih tinggi dari putaran normal (fast idle).
Setelah mesin hidup arus mulai mengalir ke heat coil, akibatnya bi metal menjadi panas,
gate valve secara perlahan akan tertutup dan putaran mesin akan turun.
Air valve tipe wax terdiri dari thermo valve, gate valve, pegas A dan pegas B. Thermo valve
diisi dengan thermo wax, yang akan mengembangkan dan mengerut sesuai dengan
perubahan temperature air pendingin.
Bila temperature rendah, thermo valve akan mengerut dan gate valve akan terbuka oleh
pegas A, pada keadaan ini udara mengalir melalui air valve tanpa melewati throttle valve,
masuk ke air intake chamber.
Bila temperature air pendingin naik, thermo valve akan mengembang menyebabkan pegas
B menutup gate valve, dikarenakan pegas B lebih kuat dari pegas A, gate valve menutup,
pada saat ini putaran mesin akan turun.
Bila temperatur air pendingin sekitar 80 oC (176oF), gate valve tertutup dan mesin pada
putaran idle yang normal.
Jika temperature air naik lebih tinggi, terus valve akan mengembang lebih jauh, pada
kondisi ini gaya pegas B bertambah dan mempertahnkan gate valve tertutup.
Sist em control elektronika terdiri dari beberapa sensor yang mendeteksi beberapa kondisi
mesin , ECU mengkalkulasikan volume injeksi (lama injeksi) sesuai dengan signal-signal
(data0 dari sensor-sensor, dan actuator-actuator yang mengontrol injeksi bahan bakar
berdasarkan signal-signal dari ECU.
Sensor mendeteksi volume udara masuk, beban mesin, temperatur udara dan air pendingin,
akselerasi/penurunan kecepatan (deceleration) dan mengirimkan signal-signal ke ECU.
Kemudian ECU menentukan lamanya injeksi yang tepat dan mengirimkan signal ke injector-
injektor. Injektor menginjeksikan bahan bakar ke intake manifold sesuai dengan lamanya
signal dari ECU.
SENSOR FUNGSI
Air Flow Meter Menggunakan Potentiometer mendeteksi volume
udara masuk sebagai voltage ratio
Throttle Position Sensor Sesuai pembukaan throttle valve mendeteksi
beban berat dan kondisi putaran idle
Water Temperatur Sensor Mendeteksi temperatur air pendingin
Intake Air Temperatur Mendeteksi temperature udara masuk
Sensor
Ignition Primary Signal Dengan menggunakan signal primary ignition
mendeteksi waktu injeksi dan rpm mesin
Starter Signal Mendeteksi mesin sedang di start
Oxigen Sensor Mendeteksi jumlah sisa oksigen didalam gas
buang
Volume udara masuk kedalam silinder ditentukan oleh membukanya throttle valve dan
putaran mesin. Udar masuk yang mengalir melaui air flow meter membuka measuring plate
yang ditahan oleh return spring. Measuring dan potentiometer bergerak pada sumbu yang
sama sehingga sudut membukanya measuring plate dirubah menjadi perbandingan
tegangan (voltage ratio) oleh potentiometer
Voltage ratio ini akan diterima oleh ECU dalam bentuk voltage signal.
Fuel pump switch terdapat didalam air flow meter (didalam potentiometer) dan akan
tertutup (ON) bila mesin sedang hidup dan udara mengalir. Fuel pump switch akan terbuka
(OFF) bila mesin mati, fuel pump tidak akan bekerja bila mesin tidak hidup sekalipun kunci
kontak posisi ON.
ECU dan air flow meter dihubungkan seperti pada diagram dibawah, signal (Vs) sesuai
dengan sudut membukanya measuring plate dan signal ini dikirim ke ECU, bila Tegangan Vc
tetap, output voltage Vs bertambah sesuai dengan sudut buka measuring plate.
ECU membandingkan tegangan baterai (VB) dengan perbedaan Vc dan Vs (VS) untuk
menentukan volume udara yang masuk. Rumus perhitungannya sebagai berikut :
Bila pada throttle valve sensor terdapat air, kotoran dan lain-lain, akan menyebabkan idle
point melekat dengan TL (macet) sehingga akan menyebabkan terjadinya fuel cut-off dan
“hunting” saat kendaraan berjalan
Hunting adalah terjadinya fuel cut-off dan mulai injeksi (injection restart) saat mesin hidup,
kejadian ini juga tergantung dari suhu air pendingin, sebagai contoh terjadinya fuel cut off
pada putaran 2500 rpm dan injeksi mulaia lagi pada putaran 2000 rpm, mesin akan mati
pada saat terjadinya fuel cut-off bila kecepatan mesin diatas 2500 rpm dan mulai injeksi lagi
pada putaran dibawah 200 rpm, proses ini terjadi berulang-ulang, yang menyebabkan
terjadinya hunting.
Fuel cut off to IDL point being “ON”
rpm
2500
2000
HUNTING
Injection restart point
(t)
Sensor ini mendeteksi suhu air pendingin dengan thermister yang ada didalamnya, bila
suhu air pendingin panas/tinggi, signal tegangan yang dihasilkan THW akan rendah,
selanjutnya signal ini dikirim ke ECU sehingga ECU akan mengurangi bahan bakar yang
diinjeksikan, begitu juga pada kondisi air pendingin rendah ECU akan menambah
penginjeksian bahan bakar
Resistor R pada ECU dirangkai serie dengan thermister yang ada didalam THW, signal
tegangan THW berubah sesuai dengan perubahan nilai resistan pada thermister
Jika konektor water temperature sensor lepas, ECU EFI menetapkan suhu air
pendingin.Sangat rendah dan menambah volume injeksi bahan bakar sekitar dua kali diatas
volume injeksi bila suhu air pendingin 80oC, jika mesin putaran idling, campuran akan
gemuk dan mesin akan mati.
Sinyal ini sangat penting untuk ECU didalam menentukan waktu pengapian (ignition timing)
dan rpm mesin, sinyal ini untuk mengkalkulasi penentuan awal volume bahan bakar yang
diinjeksikan dan penghentian bahn bakar (fuel cut off).
Bila tegangan pada terminal negative ignition coil mencapai ataaau melebihi 150 Volt, Ecu
akan mendeteksi signal primary ini.
Jika kabel terbuka atau hubungan salah satu terminal tidak baik, menyebabkan input signal
ke ECU tidak ada, mesin akan mati
Sinyal STA ini digunakan jika poros engkol mesin diputar oleh startermotor, selama poros
engkol berputar (mesin berputar), aliran udara lambat dan suhu udara rendah sehingga
penguapan bahan bakar tidak baik (campuran akan kurus). Untuk meningkatkan
kemampuan start mesin (agar mesin mudah hidup) diperlukan campuran yang kaya. Sinyal
STA akan digunakan untuk menambah volume injeksi selama mesin distarter (poros engkol
berputar). Tegangan sinyal STA sama dengan tegangan yang digunakan pada motor
starter.
Main relay tidak berfungsi akan mengakibatkan titik kontak akan terbuka, memutuskan
daya listrik ke ECU dan circuit opening relay dan mengakibatkan mesin mati.
7. FUNGSI-FUNGSI ECU
ECU mempunyai dua fungsi utama : mengatur waktu penginjeksian (injection timing
control) dan mengatur volume injeksi (injection volume control).Pengaturan waktu injeksi
ditetapkan bila setiap injectorakan menginjeksikan bahan bakar ke dalam silinder,
penetapan ini berdasarkan signal primer ignition (IG) injector volume control menetapkan
beberapa banyak bahan bakar yang akan diinjeksikan ke dalam silinder, penetapan ini
berdasarkan dari 1) Basic injection, signal ditentukan oleh signal rpm mesin dan signal
udara masuk dan 2) injection volume correction signal juga terdapat sirkuit penguat yang
mengoperasikan injector.
Contoh 2
Bila mesin dihidupkan dengan temperature air pendingin 40 oC(104oF) dan tempertur udara
masuk 20oC (68oF) (tetap)
8. DIAGNOSIS DAN TROUBLE SHOOTING
Sistem diagnosis sendiri (self diagnosis) adalah system yang menginformasikan ke ECU EFI
bila terjadi signal-signal mesin yang tidak normal.
Bila terjadi gangguan pada salah satu bagian, lampu tanda CHECK ENGINE akan menyala
untuk memberitahukan pada pengendara terjadi sesuatu yang tidak normal
Dengan menghubungkan terminal TE1 – E1 (Normal mode) atau T E2 – E1 setelah dihidupkan
dihubungkan dengan TE1 (Test mode) pada terminal check connector gangguan dapat
ditentukan kemudian check engine lamp akan berkedip dan jumlah kedipan lampu
menentukan jumlah kode diagnotis untuk gangguan yang tidak normal dengan melihat
tabel kode diagnostic. ( lihat dibuku kerja)
Isi gangguan disimpan didalam memory setelah kunci kontak diposisikan ke OFF. Oleh
karena itu isi memory dapat dihapus dengan melepas terminal baterai atau melepas fuse
ECU-B atau EFI selama 10 detik.
Langkah menentukan gangguan pada mesin EFI tidak banyak berbeda dengan mesin yang
dilengkapi system karburator.
Pemeriksaan pada setiap system dimulainya dari tiga pokok yang terkait yaitu tekanan
kompresi tinggi, loncatan bunga api busi dan waktu pengapiannya tepat (campuran bahan
bakar tepat).
Mesin Mati ( Engine Stalling)
Kemungkinan Penyebab
Gejala Sistem Bagian Komponen Tipe gangguan
Pompa Bensin Tidak dapat
Mesin Mati Sistem Bahan kerja
Setelah Start Bakar Circuit Opening Relay Tidak dapat ON
Pressure regulator Rusak
Fuel Filter, Fuel Line Buntu
Mesin mati bila Electronic control Air Flow Meter Tegangan da
pedal akselerasi System Water Temperatur resistansi tidak
ditekan Sensor sesuai
Mesin Mati bila Air Induction Throttle Body Kerjanya salah
pedal Sistem
akselerator Electronika control Air Flow meter Kerjanya salah
dibebaskan system
Power Supply Ignition switch Hubungan
Mesin mati System EFI main relay Tidak Baik
tetapi dapat Electronika control Air Flow Meter Kerjanya salah
distart lagi system Distributor (cam Hubungan tidak
position sensor) baik
BAB II
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN
KOMPETENSI
Sumber-sumber Kepustakaan ( Buku Informasi )
5.3.1. Peralatan.
Intelegen Tester
Kabel Jemper
Lampu senter
Test Lamp
Obeng (-)
Tang Lancip
5.3.2. Bahan
Fuse Efi
Main Relay
Sikuit Opening Relay
Bensin
Busi
Sensor-sensor
TUGAS 1.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini secara singkat dan jelas !
Pertanyaan 1
Apa fungsi ECU pada system bahan bakar EFI ?
Jawaban:
..............................................................................................
Pertanyaan 2
Sebutkan 2 (dua) perbedaan system EFI dan Karburator?
Jawaban :
..............................................................................................
Pertanyaan 3
Sebutkan 3(tiga) dari 5(lima) keistimewaan EFI System?
Jawaban :
..............................................................................................
Pertanyaan 4
Sebutkan 2 (dua) dari 3 (tiga) tipe EFI ?
Jawaban :
..............................................................................................
Pertanyaan 5
Apa perbedaan tipe D-EFI dan L-EFI?
Jawaban :
..............................................................................................
Pertanyaan 6
Sebutkan 3 (tiga) system dasar EFI?
Jawaban :
..............................................................................................
Pertanyaan 7
Apa tujuan basic injector control pada system bahan bakar EFI?
Jawaban :
..............................................................................................
Pertanyaan 8
8. Sebutkan 3 (tiga) tipe pengijeksian didalam system bahn bakar EFI?
Jawaban :
..............................................................................................
Pertanyaan 9
Sebutkan 2 (dua) metode untuk mengoreksi perbandingan bahan bakar – udara?
Jawaban :
..............................................................................................
Pertanyaan 10
Apa fungsi Cold Start Injector pada system bahan bakar EFI?
Jawaban :
..........................................................................................
Catatan Penilai :
.............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
TUGAS 2
Pilihlah pernyataan yang benar dibawah ini dengan memberi tanda silang (X) !
2. Berapa tekanan relief Valve pompa bahan bakar EFI akan terbuka ?
a. 1 – 2 kg/cm2 c. 2 – 2,5 kg/cm2
b. 3,5 – 6,0 kg/cm2 d. 2,5 – 3 kg/cm2
3. Untuk menguji pompa system bahan bakae EFI dapat menjuper terminal :
a. Fp dan +B c. Fp dan Fc
b. Fp dan E d. Fp dan Ne
4. Pompa bahan bakar system EFI dapat beroperasi pada kondisi kunci kontak :
a. ON setelah OFF c. OFF
b. ON setelah ST d. ON
7. Pressure regulator tidak berfungsi dikarenakan ada benda asing yang menempel divalve
sehingga akan menyebabkan : kecuali
a. Mesin susah hidup c. Tenaga mesin kecil
b. Idling kasar d. Tekanan akan bertambah pada
delivery pipe.
10. Terbuka dan tertutupnya gate valve pada air valve tipe wax tergantung pada :
a. Kondisi tempertur air pendingin c. Kondisi besar kecilnya
tekanan pedal gas
b. Kondisi sumber arus/baterai d. Kondisi volume udara yang
masuk ke intake manifold
11. Apa fungsi air flow meter pada EFI system ?
a. Untuk mendeteksi volume dan kondisi idle sebagai voltage ratio.
b. Mendeteksi beban berat dan kondisi idle
c. Mendeteksi temperature air pendingin
d. Mendeteksi temperature udar masuk.
16. Sensor yang mendeteksi kevakuman pada intake manifold type D-EFI adalah :
a. TPS c. THA
b. PIM d. WTS
17. VB, Vc, Vs adalah terminal pada sensor :
a. TPS c. Air flow meter
b. WTS d. IATS
Catatan Penilai :
.............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
TUGAS 3
Sebutkan nama-nama komponen yang telah diberi nomor pada gambar dibawah ini :
1.
1. .........................................
2. .........................................
3. .........................................
4. ..........................................
5. .........................................
2. D-EFI Sistem
1. .........................................
2. .........................................
3. .........................................
4. ..........................................
5. .........................................
3.
1. .........................................
2. .........................................
3. .........................................
4. ..........................................
5. .........................................
4. Konstruksi Dasar EFI
1. .........................................
2. .........................................
3. .........................................
4. ..........................................
5. .........................................
5.
1. .........................................
2. .........................................
3. .........................................
4. ..........................................
5. .........................................
Lembar Pemeriksaan Peserta untuk kegiatan Tugas 3
YA
Apakah pertanyaan 1 sampai 5 telah dijawab dengan benar ?
Catatan Penilai :
.............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
TUGAS 1
A. Daftar Peralatan :
1. SST idle adjusting screw wrench
2. Tachometer
3. CO meter
4. Stop watch
5. Vernier caliper
B. Langkah Kerja
1. Kondisi Mula
a. Saringan udara terpasang
b. Temperatur kerja mesin normal
c. Semua pipa dan selang sistem induksi
udara tersambung
d. Semua aksesoris dimatikan (off)
e. Konektor rangakaian kabel sistem EFI
terpasang dengan sempurna
f. Waktu pengapian disetel dengan
benar
g. Transmisi pada posisi ”N”
h. CO meter bekerja dengan Normal
2. Menyambung Tachometer
Hubungkan tachometer pada terminal
negatif (-) coil
Signal rpm dapat juga diambil dari
terminal IG (-) pada check connector
B. Metode Alternatif
83 8,3 mm
TUGAS 2.
Memeriksa kerja pompa bahan bakar secara sederhana
Daftar Peralatan : Diagnosis Check wire
Langkah kerja :
TUGAS 3
Memeriksa dan Mengukur Volume Penginjeksian Injektor
Langkah Kerja :
TUGAS 4
Memeriksa Resistance cold start injector
Langkah Kerja :
TUGAS 5
Memeriksa resistance Air Flow meter
Daftar Peralatan : Ohm meter
Langkah kerja :
A. Memeriksa Resistan Air Flow Meter tanpa menggeser Measuring Plate
TUGAS 6
A Sudut terbuka 6o
penuh
B Referensi sudut 45 o 55 o
terbuka
C Sudut pengukuran 39 o 29 o
A+B Sudut penyetel 51 o 61 o
sensor
2. Gunakan Ohm meter, periksa hubungan
antara tiap terminal
Sudut Kontinuitas
buka IDL - TL PSW - IDL-
katup TL PSW
throttle
51o dari ........ ........ ..........
Vertikal
61 dari ........ ........ ........
vertikal
Kurang .......... ........ ........
dari 7,5
dari
vertikal
TUGAS 7
Memeriksa Katup Udara ( tipe bi-metal dan tipe wax )
Daftar Peralatan : Ohm meter, obeng
Langkah Kerja :
TUGAS 8
Memeriksa EFI Main relay (relay utama EFI)
Langkah Kerja :
TUGAS 9
Memeriksa Circuit Opening Relay
Daftar peralatan : Ohm meter , baterai
Langkah kerja :
TUGAS 10
Memeriksa Cold Start Injector time Switch
Daftar Peralatan : Ohm Meter
Langkah Kerja :
Menggunakan Ohm Meter, ukur resistan
antara setiap terminal :
Standarnya
Antar Suhu Resistan
Terminal o
C Ohm
STA-STJ 15 .......
STA-STJ 30 .......
STA-MASA - ......
TUGAS 11
Memeriksa Water Temperatur Sensor
Daftar Peralatan : Ohm Meter
Langkah Kerja :
Mengukur resistan dari Water
Temperatur Sensor menggunakan
Ohm Meter, ukur resistan diantara
terminal-terminal
Resistan : lihat grafik diatas
TUGAS 12
Mendiagnosis dan membaca kode check engine lamp.
Daftar Peralatan : Diagnosis check wire
Langkah Kerja :
B. TEST MODE
Test mode tidak akan bekerja , bila terminal TE2 dan E1 dihubungkan
setelah ignition switch diputar ke posisi ON
Stater signal dan speed signal akan didiagnostic oleh ECU sebagai mal fungsi
dan sebagai outputnya adalah code No. 42 dan 43, bila mesin tidak
dijalankan (langkah No 4)
Bila shift lever tranmisi otomatik berada diposisi ”D”,”2”,”L” atau”R” atau bila
A/C pada posisi ON atau bila accelerator pedal ditekan, maka code No. 51
(A/C switch signal) akan sebagai output, tetapi keadaan ini adalah bukan
kelainan/kerusakan.
C. Hand Held Tester
(Intelegent tester/carman/launch)
Data engine ECU dapat dimonitoring
dengan hand held tester denagn cara :
1. HUbungkan hand held tester pada
check conennector sesuai dengan
spesifikasi/ pin/merk
2. Monitor data ECU, dengan
mengikuti petunjuk pada layer
tester dan sesuai dengan apa yang
diperlukan oleh pengguna didalam
mengontrol kerja mesin dan lain-
lain
3. Setelah selesai lepas conector dan
dirapihkan alat tester tersebut
pada tempatnya.
TUGAS 13
Pembatalan Kode Diagnosis
Daftar Peralatan : Penjepit Fuse EFI
Langkah Kerja :
1. Setelah dilakukan perbaikan pada
gangguan, kode diagnosis yang tersimpan
didalam memory ECU harus dihapus/di
cancel dengan melepas sekring/fuse ECU –B
atau Fuse EFI selama 10 detik atau lebih,
tergantung dari temperature sekitar
(semakin rendah temperature, fuse
dilepasnya lebih lama) dengan kunci kontak
posisi OFF
a. Pembatalan dapat pula dilakukan dengan
cara melepas kabel terminal negative
baterai, tetapi hal ini memory lain ( jam,
radio dll) akan terhapus.
b. Bila kode diagnostic tidak dihapus, maka
kode tersebut akan tersimpan didalam ECU,
dan akan muncul bersamaan dengan kode
yang lain bila terjadi gangguan diwaktu yang
akan dating
YA
Apakah tugas 1 sampai tugas 13 telah dilaksanakan dengan benar ?
Tanda tangan peserta ......................................................
Tanda tangan penilai.......................................................
Catatan Penilai :
.............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
Daftar Cek Unjuk Kerja