Modul PMKR Xii (Bab 3) Motor Efi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 75

MODUL PMKR

EFI DAN KARBURATOR


XII

SMK
DARUL ULUM
KEPUHDOKO JOMBANG

DAFTAR ISI
1. Tugas Modul Mesin EFI DAN KARBULATOR

BAB I
MATERI UNIT KOMPETENSI
Mobil menggunakan salah satu diantara dua peralatan atau system untuk mengalirkan
campuaran bahan bakar dan udara dalam perbandingan yang tepat dan masuk kedalam
silinder-silinder sesuai dengan semua tingkat rpm, alat tersebut adalah karburator atau EFI
(Electronic Fuel Injection). Kedua lat ini mengatur volume udara yang masuk sesuai dari
membukannya sudut throttle valve dan putaran mesin, kedua alat ini menyalurkan
campuaran bahan bakar dan udara yang tepat ke dalam silinder-silinder sesuai dengan
volume udara yang masuk.

Konstruksi karburator adalah sederhana dan telah digunakan hamper pada keseluruhan
mesin bensin, tetapi untuk memenuhi permintaan kebersihan gas buang (exhaust
emission), penggunaan bahan bakar yang lebih ekonomis, kemampuan pengendaraan yang
telah disempurnakan dan sebagainya, karburator saat ini harus dilengakapi dengan
peralatan tambahan sehingga membuat sistemnya menjadi rumit (complex).

Untuk mengganti system karburator digunakan system EFI, untuk menjamin perbandingan
bahan bakar dan udara ( air-fuel ratio ) ke mesin dengan penginjeksian bahan yang bekerja
secara kelistrikan sesuai dengan kondisi pengendaraan

1. PERBANDINGAN ANTARA EFI DAN KARBURATOR

Walupun tujuan dari karburator dan EFi adalah sama, tetapi metode yang dipergunakan
untuk mendeteksi volume udara masuk dan pengaliran bahan bakarnya yang berbeda
NO METODE KARBURATOR EFI
1. Pembentukan Pada putaran idling, EFI mempunyai dua peralatan
campuaran volume udara yang yang berbeda untuk
bahan bakar masuk diukur sesuai mengukur volume udara yang
dan udara (air dengan perubahan masuk dan bahan bakar yang
fuel mixture) tekanan (Vacuum) sekitar diinjeksikan, volume udara
idle port dan slow port yang masuk diukur oleh
dekat dengan throttle sensor ( Air Flow Meter ) dan
valve dan bahan bakar signal yang diperoleh, dikirim
yang sedikit mengalir ke ECU (Electronic Control
melalaui lubang – lubang Unit). Selanjutnya ECU
tersebut mengirim signal ke injector-
injector agar injector dapat
Pada tingkat operasional menginjeksikan bahan bakar
yang normal, volume dengan tepat , yang telah
udara yang masuk diukur bertekanan oleh pompa
sesuai kevacuuman pada bahan bakar ke dalam intake
venture dan sebanding port
dengan jumlah bahan
bakar yang mengalir
kedalam nosel utama
pada venturi

2 Perbandingan
udara-bahan
bakar dan
kondisi
pengendaraan:

2.1 Selama Bila tempertaur masih Putaran poros engkol


Starting rendah, katup choke dideteksi oleh signal dari
dalam keadaan tertutup starter dan campuran yang
rapat untuk membantu kaya akan dialirkan pada
memperkaya campuran, waktu starter motor memutar
poros engkol,

N METODE KARBURATOR EFI


O
akan tetapi setelah mesin hidup, juga cold start injector yang
choke breaker bekerja secara bekerja hanya pada temperature
perlahan membuka katup choke, rendah dalam memperbesar
hal ini untuk mencegah campuran volume penginjeksian. Katup ini
bertanbah kaya direncanakan untuk
menyempurnakan pengabutan
bahan bakar dan untuk
mempermudah pembakaran

2.2.Pada Sistem choke melakukan Temperatur air pendingin dideteksi


cuaca fungsinya pada temperature oleh sensor (thermister) dirubah
dingin rendah untuk mendapatkan menjadi signal listrik dan dikirik ke
campuran bahan bakar-udara ECU, yang akan menambah
yang kaya, choke valve dapat campuran bahan bakar-udara
bekerja secara manual atau sesuai dengan signal yang
otomatis diterima.

N METODE KARBURATOR EFI


O
2.3 . Untuk mencegah campuran kurus Pada system EFI bahan bakar
Selama selama akselerasi, pada saat throttle yang bertekanan tinggi
akselerasi valve membuka dari posisi tertutup dengan serentak diinjeksikan
penuh sejumlah bahan bakar yang sesuai dengan perubahan
disemprotkan melalui saluran khusus volume udara yang masuk
untuk mengkompensasi yang diatur oleh ECU degan
keterlambatan pengiriman dari nosel demikian tidak terjadi
utama keteralmbatan pengiriman
2.4 Selama Sistem power pada karburator Tingkat beban mesin
tenaga mendeteksi bertambahnya beban ditentukan oleh terbukanya
yang mesin berdasarkan vacuum pada sudut throttle valve, dan
dikeluarka intake manifold, bila vacuum pembukaan ini dirubah
n tinggi berkurang, power valve terbuka dan menjadi signal listrik oleh
(high campuran yang gemuk akan Throttle Position Sensor. Pada
power disalurkan saat sudut bukanya
output) bertambah, volume injeksi
bertambah untuk
mendapatkan power air-fuel
ratio.

Keistimewaan EFI :
Dibandingkan dengan Karburator , EFI mempunyai keuntungan sebagai berikut :
1. Memungkinkan pembentukan campuran yang homogen pada setiap
silinder.
2. Perbandingan bahan bakar dan udara dapat diperoleh pada semua tingkat
rpm mesin.
3. Respon yang baik sesuai dengan perubahan throttle
4. Koreksi campuran bahan bakar dan udara pada kondisi :
a. Kompensasi pada tempertur rendah.
b. Penghentian bahan bakar.
5. Efisiensi pemasukan campuran bahan bakar dan udara.
1. GARIS BESAR EFI

Sistem EFI dapat digolongkan kedalam dua tipe sesuai dengan metode yang dipakai dalam
penyensoran volume udara yang masuk :
1. Type D-EFI ( Tipe Manifold Pressure Control )
Tipe ini mengukur kevacuuman didalam intake manifold dan volume yang disensor
berdasarkan kerapatan udara. D-EFI perkataan yang dibentuk dari bahasa jerman “Drunk”
yang artinya tekanan.

2. Type L-EFI ( Tipe Air Flow Meter )


Tipe ini menggunakan air flow meter yang langsung mensensor jumlah udara yang
mengalir kedalam intake manifold. L-EFI dari bahasa jerman “Luft” yang artinya udara.
3. K-JETRONIK SYSTEM
Tipe K-jetronik mengontrol aliran udara seperti halnya tipe L, pengontrolan campuran
bahan bakar dan udara secara mechanical dan secara terus menerus bahan bakar
diinjeksikan

3. KONSTRUKSI DASAR EFI


3.1. EFI dapat dibagi ke dalam 3 (tiga) system aliran seperti terlihat dibagan berikut ini :
3.2. Pengontrolan bahan bakar EFI dapat dibagi 2 (dua) pengontrolan yaitu Basic Fuel
Injection devices dan correction devices sebagai berikut :

3.2.1 Basic Injection Control ( Pengontrolan Injeksi Dasar )


Pengontrolan injeksi dasar ini mempertahankan perbandingan opyimum ( disebut
perbandingan teoritis ) dari bahan bakar dan udara yang mengalir kedalam masing-masing
silinder.
Dengan demikian jika udara masuk bertambah volume bahan bakar yang diinjeksikan
bertambah sebanding dengan masuknya udara tersebut atau jika volume udar masuk
berkurang volume bahan bakar yang diinjeksikan juga berkurang
Perbandingan bahan bakar udara teoritis adalah perbandingan bahan bakar dalam udara
yang cukup oksigen agar bahan bakar dapat terbakar dengan lengkap, pada octane yang
murni perbandingan ini adalah 1 : 15 atau 1 bagian bahan bakar dalam 15 bagian udara.
a. Aliran Udara
Bila throttle valve dibuka udara masuk dari air cleaner akan mengalir kesilinder melalu air
flow meter, throttle valve dan intake manifold

b. Aliran
Bahan Bakar
Tekanan bahan bakar dibuat konstan oleh pressure regulator, volume injeksi dikontrol
dengan merubah lamanya injeksi, jadi bila udara masuk sedikit, lamnya injeksi sebentar,
dan bila volume udara besar lamanya injeksi akan lama.

c. Deteksi Volume Udara Masuk


Throttle valve mengontrol volume udara yang dibutuhkan oleh mesin, pada saat kecepatan
udara yang mengalir sedikit dan measuring plate terbuka hany a sedikit, pada kecepatan
tinggi dan dibawah beban berat akan diperlukan aliran udara yang lebih banyak dan
besarnya pembukaan measuring plate akan disesuaikan

c. Pengaturan Volume Dasar Injeksi ( Basic Injection Volume Control)


Air flow meter mendeteksi volume aliran udara dan merubahnya ke dalam bentuk
tegangan, juga signal ignition primary untuk rpm mesin dikirim ke ECU dari ignition coil.
ECU selanjutnya mengkalkulasi berapa banyak bahan bakar yang diperlukan untuk sejumlah
udara dan menginstruksikan ke masing-masing injector dengan tujuan berapa lama injector
harus bekerja.

d. Injection Timing & Duration


Signal dari ignition coil menentukan rpm mesin hal ini mengakibatkan seluruh injector
menginjeksikan bahan bakar secara serentak pada setiap putaran poros engkol, pada mesin
4 gerakan, setiap dua putaran poros engkol (satu siklus) terdiri dari 4 langkah kerja,
lamanya setiap injeksi ( injection Duration ) untuk pembakaran dalam satu siklus hanya
diperlukan setengah dengan demikian diperlukan dua kali injeksi untuk menghasilkan
jumlah bahan bakar yang tepat.
Tipe injeksi dalam EFI system ada 3 macam adalah sebagai berikut :
1. tipe serentak (simultaneous injection)
2. Tipe injeksi 2 grup
3. Tipe Independent.

3.2.2. Pengaturan Koreksi ( Enrichment Correction )

Untuk menambah volume injeksi bahan bakar dengan bantuan ECU didalam berbagai
macam informasi tentang kondisi kerja mesin ( misalnya suhu air pendingin, suhu udara
masuk dll) yang memberikan masukan ke ECU dari beberapa sensor-sensor sebagai
tambahan informasi tentang jumlah udara dari air flow meter dan putaran mesin dari
ignition coil. ECU mempunya kemampuan untuk menambah bahan bakar berdasarkan
informasi ini dengan kata lain sekalipun jumlah udara yang masuk tetap sama jumlah bahan
bakar yang diinjeksi akan berkurang sesuai dengan kondisi kerja mesin.
3.1. Perlengkapan Tambahan ( Auxiliary Device )
Terdapat dua peralatan tambahan untuk mengoreksi perbandingan bahan bakar dan udara
yang tidak dikontrol ECU adalah sebagai berikut

3.1.1. Cold Start Injector


Fungsinya untuk meningkatkan kemampuan menghidupkan mesin pada waktu mesin
masih dingin

3.1.2. Air Valve


Bila temperature air pendingin masih rendah, air valve menaikan putaran idle mesin
menjadi fast idling, bila mesin masih dingin dan throttle valve tertutup mesin menerima
tambahan udara dari air valve. Volume udara yang melalui air valve akan berubah sesuai
dengan perubahan temperature air pendingin, bila temperature rendah, air valve akan
terbuka penuh menyebabkan volume udara yang melalui air valve akan banyak.
Pada temperature naik ( temperature mesin pada kondisi normal ), air valve secara
perlahan akan tertutup rapat, hal ini akan mengakibatkan udara melalui air valve akan di
stop.

Pada kejadian ini putaran mesin dari posisi fast idling menjadi putaran idling. Membuka dan
menutupnya air valve dikontrol ole Thermo Wax yang sesuai dengan tempertur air
pendingin.

4. SISTEM BAHAN BAKAR

Bahan bakar mengalir dari tangki dengan adanya pompa bahan bakar disalurkan dengan
tekanan rendah ke injector-injektor dan cold start melaui saringan bahan baker

Pressure regulator mengatur atau mengontrol tekanan aliran bahan bakar (bagian tekanan
tinggi) kelebihan bahan bakar kembali ke tangki melalui pipa pembalik.
Pulsation damper berfungsi menyerap atau meredam tekanan bahan bakar yang sedikit
berfluktuasi karena pengaruh injeksi.
Injektor-injektor menginjeksikan bahan bakar ke dalam intake manifold sesuai dengan
kalkulasi signal injeksi computer

Cold start injector dilengkapi untuk memperbaiki starting dengan jalan menginjeksikan
bahan bakar kedalam air intake chamber hanya bila temperature air pendingin masih
rendah
4.1. POMPA BAHAN BAKAR (FUEL PUMP)
Ada dua tipe pompa bahna bakar yaitu pompa yang terpasang didalam tangki (in-tank type)
dan pompa yang terpasang diluar tangki (inline type)
4.1.1.In-Tank Pump
Pompa diletakkan atau dipasang didalam tangki bahan bakar, menggunakan turbine pump
yang mempunyai keistimewaan getaran yang terjadi didalam pompa kecil.
Pompa tipe ini terdiri dari motor dan pompa itu sendiri dengan check valve, relief valve dan
filter yang juga bersatu menjadi satu unit.
Turbine pump terdiri dari satu atau dua impeller diputar oleh motor, casing dan pimp cover
tersusun menjadi satu unit (pump unit) yang berfungsi menghisap bahan bakar dari inlet
port (lubang masuk) ke outlet port (lubang keluar).

Relief Valve akan terbuka bila tekanan bahan bakar yang keluar mencapai 3,5 – 6,0
kg/cm2 ( 49,8 – 85,3 Psi atau 345,3 – 588,4 kpa ), tekanan bahan bakar yang tinggi
langsung dikembalikan ke fuel tank (tangki bahan bakar) jadi fungsi relief valve ini
mencegah naiknya tekanan dari batas yang telah ditentukan.
Check valve akan tertutup bila pompa bahan bakar berhenti, check valve dan pressure
regulator keduanya mempertahankan sisa tekanan didalam system saluran bahan bakar bila
mesin berhenti sehingga mempermudah menghidupkan mesin kembali.
4.1.2.Tipe Segaris ( In Line Type )
Type pompa ini dipasang dibagian luar tangki bahan bakar, terdiri dari motor dan unit
pompa, check valve, relief valve, filter dan silencer.

Bahan bakar mengalir melalui unit motor, menekan check valve dan mengalir melalui
silencer, setelah bahna bakar keluar dari pompa, silencer menyerap tekanan bahan bakar
yang dibentuk oleh pompa dan mengurangi suara bising.

Hal-hal yang perlu diperhatikan didalam pompa bahan bakar adalah sebagai berikut :
1. Mesin akan mati jika pompa tidak berfungsi atau kerja.
2. Saringan bahan bakar buntu atau kemampuan pompa rendah dapat
mengakibatkan output mesin turun
3. Pompa bahan bakar tidak dapat dibongkar tetapi harus diganti satu unit jika
pompa rusak
4. Walaupun bahan bakar lewat melalui motor, bagian dalam motor secara keseluruhan
terisi dengan bahan bakar, dan tidak ada udara, sekalipunkendaraan kehabisan bahan
bakar, udara tidak dapat masuk kedalam saluran bahan bakar dikarenakan saluran terisi
dengan uap bahan bakar, oleh karena itu tidak terjadi letusan dikarenakan percikan api dari
brushes ( sikat-sikat )

4.2. KONTROL POMPA BAHAN BAKAR

Pompa bahan bakar pada kendaraan EFI, pompa akan bekerja bila mesin hidup, jika kunci
kontak posisi ON dan mesin tidak hidup pompa bahan bakar tidak akan bekerja, ini
bertujuan sebagai pengaman (safety)

4.2.1. Cara Kerja Fuel Pump Control untuk L-EFI


Bila mesin distart (posisi IG s/w pada ST) arus listrik akan mengalir dari terminal ST kunci
kontak ke kumparan (coil) L 2 pada circuit opening relay selanjutnya mengalir ke masa.
Sebagai akibat kontak point pada circuit opening relay akan tertutup (ON) sehingga arus
akan mengalir ke pompa bahan bakar, pada saat yang bersamaan measuring plate pada air
flow meter akan terbuka karena tekanan udara yang masuk dan fuel pump switch yang ada
didalam air flow meter akan tertutup (ON), sebagai akibatnya arus mengalir ke kumparan
(coil) L1, circuit opening relay akan tetap ON selama mesin masih hidup.
Resistor R dan capasitor C pada circuit opening relay bertujuan untuk mencegah kontak
point terbuka, jika arus yang mengalir ke L1 berhenti dikarenakan tiba-tiba volume udara
masuk menjadi turun dan juga mencegah tidak terjadinya loncatan api pada kontak point.

4.2.2. Cara Kerja Fuel Pump Control untuk D-EFI

Perbedaan antara tipe D-EFI dengan tipe L-EFI hanya pada metode pe-masa-an
(grounding) circuit opening relay, bila ECU menerima signal “Ne” dari distributor transistor
didalam ECU akan ON sebagai akibatnya arus mengalir ke coil L1 circuit opening relay akan
dipertahankan ON selama mesin masih hidup.

4.2.3. Fuel Pump Speed Control


Berfungsi untuk mengurangi kecepatan pompa dalam hal mengurangi pemakaina pompa
dan juga mengurangi jumlah pemakaian daya listrik pada saat tidak diperlukan jumlah
bahan bakar yang banyak, seperti pada putaran mesin idling. Bila arus mengalir diantara
fuel pump control relay dan fuel pump melalui resistor, putaran fuel pump pada kecepatan
lambat.
Bila mesin pada kecepatan tinggi atau dibawah beban berat, ECU akan memutuskan aliran
ke masa menyebabkanfuel pump control relay berpindah ke kontak A mengaibatkan fuel
pump berputar pada kecepatan tinggi.
4.3. SARINGAN BAHAN BAKAR (FUEL FILTER)

Saringan bahan bakar menyaring kotoran dan partikel-partikel asing lainnya dari bahan
bakar, saringan bahan bakar dipasang pada bagian saluran tekannan tinggi dari pompa
bahan bakar.
Bila sarinan bahan bakar buntu, tekanan yang dikeluarkan akan berkurang, akibatnya mesin
sukar hidup, tenaga mesin menurun dan lain-lain.

4.4. PULSATION DAMPER

Tekanan bahan bakar dipertahankan pada 2,55 s/d 2,9 kg/cm 2 (36,3 s/d 41,2 psi atau
250,1 s/d 284 kpa) sesuai kevacuuman intake manifold dan pressure regulator, oleh karena
itu terdapatsedikit variasi pada saluran tekanan dikarenakan injeksi pulsation damper
menyerap variasi ini oleh diaphragm.
4.5. PRESSURE REGULATOR (PENGATUR TEKANAN)

Pressure regulator mengatur tekanan bahan bakar ke injector-injektor, jumlah injeksi bahan
bakar dikontrol sesuai lamanya signal yang diberikan ke injector, jumlah bahan bakar yang
diinjeksikan sedikit berubah sekalipun signal injeksi dan tekanan bahan bakar tetap, oleh
karena itu agar jumlah injeksinya tepat maka tekanan bahan bakar A dan vacuum intake
manifold B harus dipertahankan pada 2,55 s/d 2,9 kg/cm 2 (36,3 s/d 41,2 psi atau 250,1
s/d 284 kpa)

Tekanan bahan bakar dari delivery pipe menekan diaphragm, membuka valve, sebagian
bahan bakar kembali ke tangki melalui pipa pembalik, jumlah bahan bakar yang kembali
ditentukan oleh tingkat ketegangan pegas diaphragm, variasi tekanan bahan bakar sesuai
dengan volume bahan bakar yang kembali.

Tekanan Bahan Bakar Rendah Tinggi


Intake Manifold Vacuum Tinggi (tekanan Rendah (tekanan
rendah) tinggi)
Injection Volume sama sama

1. Bila pompa berhenti pegas (spring) akan menutup katup sebagai akibatnya check
valve dalam pompa bahan bakar dan katup didalam pressure regulator
mempertahankan sisa tekanan didalam saluran bahan bakar
2. Pressure regulator tidak berfungsi dikarenakan ada benda asing yang menempel di
valve, akan menyebabkan menurunnya tekanan, akibtnya mesin susah hidup, idling
kasar dan tenaga mesin tidak ada, pressure regulator tidak dapat distel bila rusak,
harus diganti satu unit.
4.6. INJEKTOR
Injektor adalah nosel electromagnet yang akan menginjeksi bahan bakar sesuai dengan
signal dari ECU, injector dipasang melalui insulator ke intake manifold atau cylinder head
dekat lubang pemasukan (intake port) dan dijamin oleh delivery pipe.

Cara kerja injector adalah bila signal dari ECU diterima oleh coil solenoid, plunger tertarik
melawan pegas, karena needle valve dan plunger merupakan satu unit, valve juga tertarik
dari dudukan dan bahan bakar akan diinjeksikan seperti tanda panah gambar diatas.

Pengaturan volume bahan bakar yang diinjeksi sesuai dengan lamanya signal, dikarenakan
langkah needle valve tetap, berlangsungnya injeksi selama needle valve terbuka.

4.7. COLD START INJECTOR

Cold start injector dipasang dibagian tengah air intake chaber, yang berfungsi untuk
memperbaiki kemampuan mesin pada waktu mesin masih hidup.
Cold start injector akan bekerja selama mesin start dan temperature air pendingin masih
rendah, lamanya injeksi maximum dibatasi oleh start injection time switch, untuk mencegah
penggenangan bahan bakar (busi menjadi basah) bila kunci kontak diputar ke posisi ST,
arus mengalir ke selonoid coil dan plunger akan tertarik melawan tekanan pegas (spring),
kemudian katup akan terbuka dan bahan bakar akan mengalir melalui ujung injector.

Bila ada benda asing yang menempel pada cold start injector akan mengakibatkan
kebocoran bahan bakar, akibatnya idling kasar, setelah mesin dimatikan sisa tekanan bahan
bakar akan mengakibatkan bahan bakar mengalir ke air intake chamber dan akibatnya
campuran menjadi kaya dan mesin sukar dihidupkan.
4.8. COLD START INJECTOR TIME SWITCH

Fungsinya adalah untuk mengatur lamanya injeksi maximum dari cold start injector

Sirkuit kelistrikan cold start injector

Bila temperature air masih dingin, kontak akan tertutup, bila kunci kontak pada posisi ST,
arus akan mengalir seperti dibawah dan bahn bakar akan diinjeksikan

Bila kunci kontak pada posisi ON setelah mesin di-starter, injeksi dari cold start injector
akan berakhir, jika starter motor berputar pada periode lama memungkinkan
penggenangan bahan bakar (busi menjadi basah), oleh karena itu, pada saat arus mengalir
melalui heat coil (1) dan (2) elemen bi-metal menjadi panas dan kontak akan terbuka
dengan demikian tidak ada arus mengalir ke cold start injector, dengan demikian bila mesin
susah dihidupkan penggenangan bahan bakar dapat di cegah.
Jadi untuk mencegah penggenangan bahna bakar element bi-metal yang dipanaskan oleh
heat coil (2) akan mempertahankan agar kontak tidak tertutup lagi

5. SISTEM AIR INDUCTION

Udara dari air cleaner lewat melalui air flow meter dan mebuka measuring plate sebelum
mengalir ke air intake chamber. Volume udara yang mengalir ke air intake chamber
ditentukan oleh tingkat membukanya throttle valve dari intake chamber udara
didistribusikan ke setiap manifold dan mengalir ke dalam ruang bakar. Bila keadaan mesin
masih dingin , air valve akan terbuka dan udara mengalir melalui air intake chamber,
sekalipun throttle valve keadaan tertutup, udara akan mengalir ke air intake chamber untuk
menambah putaran idle (disebut fast idle)
5.1. THROTTLE BODY

4.1.1. KONSTRUKSI

Throttle body terdiri dari throttle valve yang mengatur udara masuk selama mesin bekerja
normal dan saluran bypass mengalirkan volume udara selama mesin berputar idling.
Throttle Position Valve dipasang pada poros Throttle Valve untuk mendeteksi sudut
pembukaan throttle valve, beberapa Throttle body dilengkapi dengan air valve tipe wax
atau dash pot yang memungkinkan throttle valve kembali secara bertahap bila valve
tertutup.

4.1.2. IDLE SPEED ADJUSTING SCREW

Selama putaran idling, throttle valve tertutup penuh, udara yang masuk ke air intake
chambermelalui saluran bypass.
Putaran idling mesin dapat diatur dengan mengatur volume udara yang masuk melalui
saluran bypass. Dengan memutar idle adjusting screw searah jarum jam akan mengurangi
volume udara yang masuk melalui saluran bypass dan putaran mesin akan turun dengan
mengendorkan (memutar kebalikan jarum jam) idle adjusting screw volume udara yang
masuk melalui saluran bypass akan bertambah dan putaran mesin akan naik.

5.2 KATUP UDARA

Ada dua tipe air valve yang digunakan untuk mengatur putaran idle pada saat mesin masih
dingin, yaitu tipe bi-metal yang bekerja berdasarkan heat coil dan tipe Wax bekerja
berdasarkan perubahan temperature air pendingin.

5.2.1. AIR VALVE TIPE BI-METAL

5.2.1.1. KONSTRUKSI
Air valve digunakan untuk putaran fast idle yang bekerja oleh bi metal dan heat coil untuk
menambah putaran mesin sewaktu mesin masih dingin

5.2.1.2. CARA KERJA

Bila mesin dihidupkan dalam keadaan masih dingin, gate valve terbuka, akibatnya udara
dari intake air connector pipe mengalir kesaluran bypass throttle valve dan kemudian
mengalir ke air intake chamber, jadi sekalipun throttle tertutup, volume udara masuk
bertambah dan putaran idle akan lebih tinggi dari putaran normal (fast idle).
Setelah mesin hidup arus mulai mengalir ke heat coil, akibatnya bi metal menjadi panas,
gate valve secara perlahan akan tertutup dan putaran mesin akan turun.

5.2.1.3. SIRKUIT KELISTRIKAN

5.2.2. AIR VALVE TIPE WAX


5.2.2.1. KONSTRUKSI
Air valve tipe wax terpasang pada throttle body, seperti gambar dibawah ini :

5.2.2.2 CARA KERJA

Air valve tipe wax terdiri dari thermo valve, gate valve, pegas A dan pegas B. Thermo valve
diisi dengan thermo wax, yang akan mengembangkan dan mengerut sesuai dengan
perubahan temperature air pendingin.
Bila temperature rendah, thermo valve akan mengerut dan gate valve akan terbuka oleh
pegas A, pada keadaan ini udara mengalir melalui air valve tanpa melewati throttle valve,
masuk ke air intake chamber.

Bila temperature air pendingin naik, thermo valve akan mengembang menyebabkan pegas
B menutup gate valve, dikarenakan pegas B lebih kuat dari pegas A, gate valve menutup,
pada saat ini putaran mesin akan turun.

Bila temperatur air pendingin sekitar 80 oC (176oF), gate valve tertutup dan mesin pada
putaran idle yang normal.
Jika temperature air naik lebih tinggi, terus valve akan mengembang lebih jauh, pada
kondisi ini gaya pegas B bertambah dan mempertahnkan gate valve tertutup.

5.3. AIR INTAKE CHAMBER DAN INTAKE MANIFOLD


Dikarenakan udara yang mengalir ke dalam intake manifold terputus-putus, getaran akan
terjadi pada udara yang masuk.
Getaran ini akan menaibatkan measuring plate yang ada didalam air flow meter menjadi
vibrasi, memungkinkan pengukuran volume udara kurang akurat, karena itu air chamber
mempunyai kapasitas yang besar untuk meredam getaran (pulsation) udara.
Ada dua tipe hubungan antara air intake chamber dan intake manifold yaitu Integrated type
dan Separate type.

6. SISTEM KONTROL ELEKTRONIKA


(ELECTRONIC CONTROL SYSTEM)

Sist em control elektronika terdiri dari beberapa sensor yang mendeteksi beberapa kondisi
mesin , ECU mengkalkulasikan volume injeksi (lama injeksi) sesuai dengan signal-signal
(data0 dari sensor-sensor, dan actuator-actuator yang mengontrol injeksi bahan bakar
berdasarkan signal-signal dari ECU.
Sensor mendeteksi volume udara masuk, beban mesin, temperatur udara dan air pendingin,
akselerasi/penurunan kecepatan (deceleration) dan mengirimkan signal-signal ke ECU.
Kemudian ECU menentukan lamanya injeksi yang tepat dan mengirimkan signal ke injector-
injektor. Injektor menginjeksikan bahan bakar ke intake manifold sesuai dengan lamanya
signal dari ECU.

SENSOR FUNGSI
Air Flow Meter Menggunakan Potentiometer mendeteksi volume
udara masuk sebagai voltage ratio
Throttle Position Sensor Sesuai pembukaan throttle valve mendeteksi
beban berat dan kondisi putaran idle
Water Temperatur Sensor Mendeteksi temperatur air pendingin
Intake Air Temperatur Mendeteksi temperature udara masuk
Sensor
Ignition Primary Signal Dengan menggunakan signal primary ignition
mendeteksi waktu injeksi dan rpm mesin
Starter Signal Mendeteksi mesin sedang di start
Oxigen Sensor Mendeteksi jumlah sisa oksigen didalam gas
buang

SIMBOL NAMA TERMINAL SIMBOL NAMA TERMINAL


E1 Engine ground STA Starter
E2 Sensor ground IDL Throttle Switch
E3 Sensor ground PSW Throttle Switch
E02 Engine ground TL Throttle Switch
R01 Engine ground A/C A/C Magnetic switch
IG Ignition Coil THA Intake Air Temp. Sensor
Vs Air Flow Meter THW Water Temperatur Sensor
VB Air Flow Meter No. 10 injektor
VC Air Flow Meter No. 20 injektor
+B Main relay

6.1 AIR FLOW METER

6.1.1. FUNGSI DAN KONSTRUKSI


Untuk menentukan volume dasar injeksi air flow meter mendeteksi volume udara yang
masuk dan mengirimkan signal ke ECU.
6.1.2. BAGAIMANA VOLUME UDARA DIDETEKSI

Volume udara masuk kedalam silinder ditentukan oleh membukanya throttle valve dan
putaran mesin. Udar masuk yang mengalir melaui air flow meter membuka measuring plate
yang ditahan oleh return spring. Measuring dan potentiometer bergerak pada sumbu yang
sama sehingga sudut membukanya measuring plate dirubah menjadi perbandingan
tegangan (voltage ratio) oleh potentiometer

Voltage ratio ini akan diterima oleh ECU dalam bentuk voltage signal.

Bila resistan P1 samapai P5 (yang mempunyai nilai resistan yang sama).


Dirangkai secara seri dan bila tegangan 12 V dialirkan pada sirkuit, tegangan pada P5
adalah 12 V, P4 : 9V, P3 : 6 V, P2 : 3 V,P1 : 0 V. Gerakan measuring plate mendeteksi
tingkat tegangan dan mengirimkannya ke ECU berupa signal tegangan (V s).
6.1.3. IDLE MIXTURE ADJUSTING SCREW
Air Flow Meter mempunyai dua saluran udar Yaitu saluran utama, udara masuk melewati
measuring plate dan saluran bypass, volume udara yang melalui bypass dapat diatur
dengan idle adjusting screw.

6.1.4. DAMPING CHAMBER DAN COMPENSATING PLATE


Damping chamber dan compensating plate untuk menstabilkan gerakan measuring plate,
bila measuring plate bergerak karena perubahan volume udara didalam damping chamber,
yang akan beraksi sebagai peredam kejut (shock absorber)
6.1.5. FUEL PUMP SWITCH

Fuel pump switch terdapat didalam air flow meter (didalam potentiometer) dan akan
tertutup (ON) bila mesin sedang hidup dan udara mengalir. Fuel pump switch akan terbuka
(OFF) bila mesin mati, fuel pump tidak akan bekerja bila mesin tidak hidup sekalipun kunci
kontak posisi ON.

6.1.5. SIRKUIT LISTRIK AIR FLOW METER

ECU dan air flow meter dihubungkan seperti pada diagram dibawah, signal (Vs) sesuai
dengan sudut membukanya measuring plate dan signal ini dikirim ke ECU, bila Tegangan Vc
tetap, output voltage Vs bertambah sesuai dengan sudut buka measuring plate.

ECU membandingkan tegangan baterai (VB) dengan perbedaan Vc dan Vs (VS) untuk
menentukan volume udara yang masuk. Rumus perhitungannya sebagai berikut :

Volume udara masuk = VB / VS = VB / (Vc – Vs)


1. Jika terminal Vc terlepas, ECU akan menentukan jumlah maximum bahan
bakar tanpa memperhatikan perubahan signal Vs. Ini berarti bila mesin
berputar idling, bahan bakar yang diinjeksikan banyak dan mesin akan
mati.
2. Jika terminal Vs terlepas, perbedaan tegangan antara Vc pada tingkat
Maximum, jadi jumlah bahan bakar yang diinjeksikan minimum.

6.2. THROTTLE POSITON SENSOR ( TPS )


Throttle position sensor dipasangkan jadi satu dengan throttle body. Sensor ini merubah
sudut membukanya throttle menjadi tegangan dan mengirimkannya ke ECU sebagai signal
sudut terbuka throttle. Signal yang dikeluarkan oleh throttle position sesor ada dua, signal
IDL dan signal PSW. Signal IDL digunakan untuk fuel cut off contol (menyetop bahan
bahakr) dan signal PSW digunakan untuk menambah injeksi bahan bakar dan menaikkan
output mesin.

6.2.1. CARA KERJA


6.2.1.1. PADA SAAT IDLE POINT
Bila throttle posisi tertutup (kurang dari 1,5 o dari posisi tertutup penuh), moving point (TL)
dan idling digunakan untuk fuel cut off selama pengurangan kecepatan (deselerasi).
6.2.1.2. PADA SAAT POWER POINT
Bila throttle terbuka sekitar 50o atau 60o dari posisi tertutup, moving point (TL) dan power
point (PSW) berhubungan (tertutup) dan kondisi full-load yang diditeksi.

Bila pada throttle valve sensor terdapat air, kotoran dan lain-lain, akan menyebabkan idle
point melekat dengan TL (macet) sehingga akan menyebabkan terjadinya fuel cut-off dan
“hunting” saat kendaraan berjalan
Hunting adalah terjadinya fuel cut-off dan mulai injeksi (injection restart) saat mesin hidup,
kejadian ini juga tergantung dari suhu air pendingin, sebagai contoh terjadinya fuel cut off
pada putaran 2500 rpm dan injeksi mulaia lagi pada putaran 2000 rpm, mesin akan mati
pada saat terjadinya fuel cut-off bila kecepatan mesin diatas 2500 rpm dan mulai injeksi lagi
pada putaran dibawah 200 rpm, proses ini terjadi berulang-ulang, yang menyebabkan
terjadinya hunting.
Fuel cut off to IDL point being “ON”
rpm
2500
2000
HUNTING
Injection restart point

(t)

6.2.1.3. PADA SAAT POINT TIDAK BERHUBUNGAN


Pada posisi netral point tidak berhubungan
6.2.1.4. SIRKUIT LISTRIK THROTTLE POSITION SENSOR
Tegangan bateray dialirkan melalui resistor didalam ECU diteruskan ke terminal TL (TPS),
pada saat idle, tegangan dialirkan ke terminal IDL ECU melalui kontak point (TL) dan IDL,
bila throttle valve terbuka lebih dari 50 o atau 60o dari posisi tertutup, tegangan digunakan
ke terminal PSW ECU melalui titik kontak (TL) dan terminal PSW.

6.3. SENSOR TEMPERATUR AIR (THW)

Sensor ini mendeteksi suhu air pendingin dengan thermister yang ada didalamnya, bila
suhu air pendingin panas/tinggi, signal tegangan yang dihasilkan THW akan rendah,
selanjutnya signal ini dikirim ke ECU sehingga ECU akan mengurangi bahan bakar yang
diinjeksikan, begitu juga pada kondisi air pendingin rendah ECU akan menambah
penginjeksian bahan bakar
Resistor R pada ECU dirangkai serie dengan thermister yang ada didalam THW, signal
tegangan THW berubah sesuai dengan perubahan nilai resistan pada thermister

Jika konektor water temperature sensor lepas, ECU EFI menetapkan suhu air
pendingin.Sangat rendah dan menambah volume injeksi bahan bakar sekitar dua kali diatas
volume injeksi bila suhu air pendingin 80oC, jika mesin putaran idling, campuran akan
gemuk dan mesin akan mati.

6.4. SENSOR TEMPERATUR UDARA MASUK


Sensor ini mendeteksi suhu udara yang masuk, volume dan kepadatan (density) udara
berubah sesuai dengan berubahnya temperature udara, injeksi bahan bakar akan berubah-
ubah sesuai dengan berubahnya temperature diatas 20oC dan bertambah bila temperature
dibawah 20oC, dalam hal ini perbandingan udara dan bahan bakar dijamin ketepatnnya
walaupun bagaimanapun keadaa temperaturnya.
6.5. SINYAL PENGAPIAN MESIN (IG)

Sinyal ini sangat penting untuk ECU didalam menentukan waktu pengapian (ignition timing)
dan rpm mesin, sinyal ini untuk mengkalkulasi penentuan awal volume bahan bakar yang
diinjeksikan dan penghentian bahn bakar (fuel cut off).
Bila tegangan pada terminal negative ignition coil mencapai ataaau melebihi 150 Volt, Ecu
akan mendeteksi signal primary ini.

Jika kabel terbuka atau hubungan salah satu terminal tidak baik, menyebabkan input signal
ke ECU tidak ada, mesin akan mati

6.6. SINYAL STARTER (STA)

Sinyal STA ini digunakan jika poros engkol mesin diputar oleh startermotor, selama poros
engkol berputar (mesin berputar), aliran udara lambat dan suhu udara rendah sehingga
penguapan bahan bakar tidak baik (campuran akan kurus). Untuk meningkatkan
kemampuan start mesin (agar mesin mudah hidup) diperlukan campuran yang kaya. Sinyal
STA akan digunakan untuk menambah volume injeksi selama mesin distarter (poros engkol
berputar). Tegangan sinyal STA sama dengan tegangan yang digunakan pada motor
starter.

6.7. EFI MAIN RELAY


Relay ini digunakan sebagai sumber tegangan untuk ECU dan circuit opening relay, relay ini
berfungsi untuk mencegah penurunan tegangan didalam sirkuit ECU. Bila ignition switch ON
arus akan mengalir ke relay coil. Titik kontak akn berhubungan dan arus akan mengalir dari
bateray melalui kedua fusible link ke ECU dan circuit opening relay selanjutnya ke pompa
bahan bakar.

Main relay tidak berfungsi akan mengakibatkan titik kontak akan terbuka, memutuskan
daya listrik ke ECU dan circuit opening relay dan mengakibatkan mesin mati.

7. FUNGSI-FUNGSI ECU

ECU mempunyai dua fungsi utama : mengatur waktu penginjeksian (injection timing
control) dan mengatur volume injeksi (injection volume control).Pengaturan waktu injeksi
ditetapkan bila setiap injectorakan menginjeksikan bahan bakar ke dalam silinder,
penetapan ini berdasarkan signal primer ignition (IG) injector volume control menetapkan
beberapa banyak bahan bakar yang akan diinjeksikan ke dalam silinder, penetapan ini
berdasarkan dari 1) Basic injection, signal ditentukan oleh signal rpm mesin dan signal
udara masuk dan 2) injection volume correction signal juga terdapat sirkuit penguat yang
mengoperasikan injector.

7.2. KONTROL MASA PENGINJEKSIAN ( INJECTION TIMING CONTROL)


Pada EFI, bahan bakar yang diinjeksikan kedalam setiap silinder terjadi 2 kali setiap siklus
mesin. Jadi setiap 1 putaran poros engkol terjadi satu kali injeksi.
Terjadinya injeksi berdasarkan waktu pengapian, pada mesin 4 silinder, terjadi satu kali
injeksi setiap dua kali pengapian, dan pada mesin 6 silinder terjadi satu kali injeksi setiap
tiga kali pengapian.
Signal ignition primary (IG) juga digunakan sdebagai signal ignition timing. ECU mendeteksi
signal ignitionprimary (IG) dan merubahnya kedalam bentuk pulsa. Pada mesin 4 silinder
satu signal injeksi untuk setiap dua signal ignition. Pada mesin 6 silinder satu silinder injeksi
untuk setiap tiga kali signal ignition.

7.3. KONTROL VOLUME PENGINJEKSIAN (INJECTION VOLUME CONTROL)

7.3.1. VOLUME DASAR INJEKSI (BASIC INJECTION VOLUME)


7.3.2. KOREKSI PENGINJEKSIAN (INJECTION CORRECTION)
7.3.2.2. START & AFTER START ENRICHMENT

7.3.2.3. WARM UP ENRICHMENT


7.3.2.4. KOREKSI TEMPERATUR UDARA MASUK
(INTAKE AIR TEMPERATUR CORRECTION)
7.2.2.4. AKSELERASI ENRICHMENT SELAMA PEMANASAN
(ACCELERATION ENRICHMENT DURING WARM UP)
7.3.2.5. POWER ENRICHMENT

7.3.2.6. PENGHENTIAN BAHAN BAKAR (FUEL CUT OFF)

7.2.2.7. KOREKSI TEGANGAN


7.2.2.8. ACCELERATION ENRICHMENT

7.2.2.9. CONTOH KOREKSI INJEKSI


CONTOH 1.
Apabila mesin dihidupkan dengan temperature air pendingin 0 oC (32oF) dan temperature
udara masuk 0oC (32oF) (tetap)

Contoh 2
Bila mesin dihidupkan dengan temperature air pendingin 40 oC(104oF) dan tempertur udara
masuk 20oC (68oF) (tetap)
8. DIAGNOSIS DAN TROUBLE SHOOTING

Sistem diagnosis sendiri (self diagnosis) adalah system yang menginformasikan ke ECU EFI
bila terjadi signal-signal mesin yang tidak normal.
Bila terjadi gangguan pada salah satu bagian, lampu tanda CHECK ENGINE akan menyala
untuk memberitahukan pada pengendara terjadi sesuatu yang tidak normal
Dengan menghubungkan terminal TE1 – E1 (Normal mode) atau T E2 – E1 setelah dihidupkan
dihubungkan dengan TE1 (Test mode) pada terminal check connector gangguan dapat
ditentukan kemudian check engine lamp akan berkedip dan jumlah kedipan lampu
menentukan jumlah kode diagnotis untuk gangguan yang tidak normal dengan melihat
tabel kode diagnostic. ( lihat dibuku kerja)

Isi gangguan disimpan didalam memory setelah kunci kontak diposisikan ke OFF. Oleh
karena itu isi memory dapat dihapus dengan melepas terminal baterai atau melepas fuse
ECU-B atau EFI selama 10 detik.

Langkah menentukan gangguan pada mesin EFI tidak banyak berbeda dengan mesin yang
dilengkapi system karburator.

Pemeriksaan pada setiap system dimulainya dari tiga pokok yang terkait yaitu tekanan
kompresi tinggi, loncatan bunga api busi dan waktu pengapiannya tepat (campuran bahan
bakar tepat).
Mesin Mati ( Engine Stalling)

Kemungkinan Penyebab
Gejala Sistem Bagian Komponen Tipe gangguan
Pompa Bensin Tidak dapat
Mesin Mati Sistem Bahan kerja
Setelah Start Bakar Circuit Opening Relay Tidak dapat ON
Pressure regulator Rusak
Fuel Filter, Fuel Line Buntu
Mesin mati bila Electronic control Air Flow Meter Tegangan da
pedal akselerasi System Water Temperatur resistansi tidak
ditekan Sensor sesuai
Mesin Mati bila Air Induction Throttle Body Kerjanya salah
pedal Sistem
akselerator Electronika control Air Flow meter Kerjanya salah
dibebaskan system
Power Supply Ignition switch Hubungan
Mesin mati System EFI main relay Tidak Baik
tetapi dapat Electronika control Air Flow Meter Kerjanya salah
distart lagi system Distributor (cam Hubungan tidak
position sensor) baik
BAB II
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN
KOMPETENSI
Sumber-sumber Kepustakaan ( Buku Informasi )

Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran


ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini.
Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :
1. Buku referensi (text book)/ buku manual servis
2. Lembar kerja
3. Diagram-diagram, gambar
4. Contoh tugas kerja
5. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain.
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu peserta
pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber
yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk
menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-
sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.

Sumber-sumber bacaan yang dapat digunakan :

Judul : OPKR 50-012 B


Pengarang : IAPSD
Penerbit : IAPSD
Tahun terbit : 2000

Judul : EFI (Electronic Fuel Injection) step 2


Pengarang : Team Toyota Astra Motor
Penerbit : PT. TAM
Tahun terbit : 1992

Judul : MPI (Multi Point Injection) Step 2


Pengarang : Training Center Departemen KTB
Penerbit : PT. Kramayuda Tiga Berlian
Tahun terbit : -

Judul : TCCS (Toyota Computer Controlled System) step 3


Pengarang : Team Toyota Astra Motor
Penerbit : PT. TAM
Tahun terbit : 1993

Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan

5.3.1. Peralatan.
 Intelegen Tester
 Kabel Jemper
 Lampu senter
 Test Lamp
 Obeng (-)
 Tang Lancip
5.3.2. Bahan
 Fuse Efi
 Main Relay
 Sikuit Opening Relay
 Bensin
 Busi
 Sensor-sensor

TUGAS TEORI DAN PRAKTIK


Test Tertulis

TUGAS 1.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini secara singkat dan jelas !

Pertanyaan 1
Apa fungsi ECU pada system bahan bakar EFI ?
Jawaban:
..............................................................................................
Pertanyaan 2
Sebutkan 2 (dua) perbedaan system EFI dan Karburator?
Jawaban :
..............................................................................................
Pertanyaan 3
Sebutkan 3(tiga) dari 5(lima) keistimewaan EFI System?
Jawaban :
..............................................................................................
Pertanyaan 4
Sebutkan 2 (dua) dari 3 (tiga) tipe EFI ?
Jawaban :
..............................................................................................
Pertanyaan 5
Apa perbedaan tipe D-EFI dan L-EFI?
Jawaban :
..............................................................................................
Pertanyaan 6
Sebutkan 3 (tiga) system dasar EFI?
Jawaban :
..............................................................................................
Pertanyaan 7
Apa tujuan basic injector control pada system bahan bakar EFI?
Jawaban :
..............................................................................................
Pertanyaan 8
8. Sebutkan 3 (tiga) tipe pengijeksian didalam system bahn bakar EFI?
Jawaban :
..............................................................................................
Pertanyaan 9
Sebutkan 2 (dua) metode untuk mengoreksi perbandingan bahan bakar – udara?
Jawaban :
..............................................................................................
Pertanyaan 10
Apa fungsi Cold Start Injector pada system bahan bakar EFI?
Jawaban :
..........................................................................................

Lembar Pemeriksaan Peserta untuk kegiatan Tugas 1


Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani.
YA
Apakah pertanyaan 1 sampai 10 telah dijawab dengan benar ?

Tanda tangan peserta ......................................................

Tanda tangan penilai.......................................................

Catatan Penilai :

.............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
TUGAS 2

Pilihlah pernyataan yang benar dibawah ini dengan memberi tanda silang (X) !

1. Komponen saluran system bahan bakar EFI adalah kecuali


a. Delivery Pipe c. Pulsation Dumper
b. Pressure Regulator d. PIM

2. Berapa tekanan relief Valve pompa bahan bakar EFI akan terbuka ?
a. 1 – 2 kg/cm2 c. 2 – 2,5 kg/cm2
b. 3,5 – 6,0 kg/cm2 d. 2,5 – 3 kg/cm2

3. Untuk menguji pompa system bahan bakae EFI dapat menjuper terminal :
a. Fp dan +B c. Fp dan Fc
b. Fp dan E d. Fp dan Ne

4. Pompa bahan bakar system EFI dapat beroperasi pada kondisi kunci kontak :
a. ON setelah OFF c. OFF
b. ON setelah ST d. ON

5. Pada tekanan berapakah tekanan bahan bakar dipertahankan di delivery pipe?


a. 2,55 – 2,9 kg/cm2 c. 3,5 – 6,0 kg/cm2
b. 1 – 2 kg/cm2 d. 4,5 – 5,5 kg/cm2

6. Apa yang terjadi bila saringan bahan bakar buntu/macet? Kecuali :


a. Tekanan yang dikeluarkan akan berkurang
b. Mesin susah hidup
c. Tenaga mesin menurun
d. Bahan bakar gemuk.

7. Pressure regulator tidak berfungsi dikarenakan ada benda asing yang menempel divalve
sehingga akan menyebabkan : kecuali
a. Mesin susah hidup c. Tenaga mesin kecil
b. Idling kasar d. Tekanan akan bertambah pada
delivery pipe.

8. Komponen yang mengatur lamanya penginjeksian cold start injector adalah :


a. Timing cold start c. Cold start injection
time switch
b. WTS d. TPS

9. Dimanakah posisi air valve biasanya menempel?


a. Throttle Body c. Intake Manifold
b. TPS d. WTS

10. Terbuka dan tertutupnya gate valve pada air valve tipe wax tergantung pada :
a. Kondisi tempertur air pendingin c. Kondisi besar kecilnya
tekanan pedal gas
b. Kondisi sumber arus/baterai d. Kondisi volume udara yang
masuk ke intake manifold
11. Apa fungsi air flow meter pada EFI system ?
a. Untuk mendeteksi volume dan kondisi idle sebagai voltage ratio.
b. Mendeteksi beban berat dan kondisi idle
c. Mendeteksi temperature air pendingin
d. Mendeteksi temperature udar masuk.

12. Apa fungsi TPS ?


a. Untuk mendeteksi volume dan kondisi idle sebagai voltage ratio.
b. Mendeteksi beban berat dan kondisi idle
c. Mendeteksi temperature air pendingin
d. Mendeteksi temperature udar masuk.

13. Apa fungsi WTS ?


a. Untuk mendeteksi volume dan kondisi idle sebagai voltage ratio.
b. Mendeteksi beban berat dan kondisi idle
c. Mendeteksi temperature air pendingin
d. Mendeteksi temperature udar masuk.

14. Apa fungsi IATS ?


a. Untuk mendeteksi volume dan kondisi idle sebagai voltage ratio.
b. Mendeteksi beban berat dan kondisi idle
c. Mendeteksi temperature air pendingin
d. Mendeteksi temperature udar masuk.
15. IDL, TL, PSW adalah terminal-terminal pada sensor :
a. TPS c. IATS
b. WTS d. Air flow meter

16. Sensor yang mendeteksi kevakuman pada intake manifold type D-EFI adalah :
a. TPS c. THA
b. PIM d. WTS
17. VB, Vc, Vs adalah terminal pada sensor :
a. TPS c. Air flow meter
b. WTS d. IATS

18. Jika conector WTS terlepas akibatnya adalah :


a. Mesin akan cepat panas
b. ECU EFI menetapkan suhu air pendingin sangat rendah dan akan
memerintahkan penambahan bahan bakar
c. Campuran bahan bakar udara akan kurus
d. ECU EFI memback up suhu air pendingin sesuai dengan tekanan pedal gas.

19. Jika conector PIM terlepas maka mengakibatkan : kecuali


a. Suara mesin kasar c. Gas buang pekat
b. Campuran bahan bakar – udara d. Mesin tidak bisa hidup
gemuk

20 Apa fungsi Main Relay pada kendaraan EFI? Kecuali


a. Penyalur sumber tegangan c. Mencegah penuruna
tegangan didalam
sirkuit ECU
b. Penyalur Listrik Ke ECU d. Pemback up Circuit
Opening Relay bila rusak

Lembar Pemeriksaan Peserta untuk kegiatan Tugas 2


Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani.
YA
Apakah pertanyaan 1 sampai 20 telah dijawab dengan benar ?
Tanda tangan peserta ......................................................

Tanda tangan penilai.......................................................

Catatan Penilai :

.............................................................................................

.............................................................................................

.............................................................................................
TUGAS 3
Sebutkan nama-nama komponen yang telah diberi nomor pada gambar dibawah ini :
1.

1. .........................................
2. .........................................
3. .........................................
4. ..........................................
5. .........................................

2. D-EFI Sistem
1. .........................................
2. .........................................
3. .........................................
4. ..........................................
5. .........................................
3.

1. .........................................
2. .........................................
3. .........................................
4. ..........................................
5. .........................................
4. Konstruksi Dasar EFI

1. .........................................
2. .........................................
3. .........................................
4. ..........................................
5. .........................................
5.
1. .........................................
2. .........................................
3. .........................................
4. ..........................................
5. .........................................
Lembar Pemeriksaan Peserta untuk kegiatan Tugas 3

Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani.

YA
Apakah pertanyaan 1 sampai 5 telah dijawab dengan benar ?

Tanda tangan peserta ......................................................

Tanda tangan penilai.......................................................

Catatan Penilai :

.............................................................................................

.............................................................................................

.............................................................................................

TEST UNJUK KERJA

TUGAS 1

Memeriksa dan penyetelan putaran idle dan campuran idle

A. Daftar Peralatan :
1. SST idle adjusting screw wrench
2. Tachometer
3. CO meter
4. Stop watch
5. Vernier caliper

B. Langkah Kerja
1. Kondisi Mula
a. Saringan udara terpasang
b. Temperatur kerja mesin normal
c. Semua pipa dan selang sistem induksi
udara tersambung
d. Semua aksesoris dimatikan (off)
e. Konektor rangakaian kabel sistem EFI
terpasang dengan sempurna
f. Waktu pengapian disetel dengan
benar
g. Transmisi pada posisi ”N”
h. CO meter bekerja dengan Normal
2. Menyambung Tachometer
Hubungkan tachometer pada terminal
negatif (-) coil
Signal rpm dapat juga diambil dari
terminal IG (-) pada check connector

3. Periksa putaran idle

Putaran Idle : .............. rpm

Bila putaran tidak sesuai spesifikasi,


setel dengan mengikuti prosedur berikut
:
A. Menggunakan CO meter
1. Setel putaran idle
a. Lepas sumbat karet dari throttle body
b. Setel putaran idle dengan idle speed
adjusting screw
Putaran idle : 800 rpm

2. Periksa dan setel konsentrasi CO idle


a. Periksa bahwa CO meter telah
dikalibrasi dengan benar
b. Naikan putaran mesin kira-kira 2500
rpm selama kira-kira 120 detik, sebelum
pengukuran konsentrasi
c. tunggu 1 – 3 menit setelah putaran
mesin dinaikan agar konsentrasi
menjadi stabil
d. Masukan test probe sekurang-
kurangnya 40 cm ke dalam knalpot dan
ukurlah konsentrasi dalam tempo yang
singkat
Konsentrasi Idle CO : ...............

Bila konsentrasi CO tidak sesuai dengan


spesifikasi, lepaslah sumbat karet dan
setel campuran idle dengan memutar
idle mixture adjusting screw pada air
flow meter

Lakukan pemeriksaan kembali putaran


idle setelah memutar idle mixture
adjusting screw, bila ada penyimpangan
ulangi lagi dari step 1 dan 2.

e. Pasang kembali sumbat karet pada


lubang idle mixture adjusting screw dan
idle speed adjusting screw

B. Metode Alternatif

Metode ini dipergunakan, bila benar-


benar diperlukan penyetelan idle
mixture screw atau penggantian air flow
meter tetapi tidak tersedianya CO meter
Nomor yang terlihat, menunjukan
kedalaman dari idle mixture
Contoh : Nomor kedalaman

83 8,3 mm

Kedalaman yang melampaui 10 mm


disingkat dengan desimal
Contoh : Nomor kedalaman
15 11,5 mm

1. Penyetelan putaran idle


a. Lepas sumbat karet pada throttle
body
b. Setel putaran idle dengan idle speed
adjusting screw
Putaran idle : 800 rpm
2. Penyetelan Campuran Idle
a. Lepas sumbat karet pada air flow
meter
b. Menggunakan jangka sorong, ukurlah
kedalaman idle mixture adjusting screw.
c. Setel kedalaman idle mixture
adjusting screw dengan memutar
sekrup (screw) tersebut

d. Pasang kembali sumbat karet pada


lubang idle mixture adjusting screw dan
idle speed adjusting screw

TUGAS 2.
Memeriksa kerja pompa bahan bakar secara sederhana
Daftar Peralatan : Diagnosis Check wire
Langkah kerja :

1. Putar kunci kontak ke posisi ON


(jangan distart mesin )

2. Gunakan diagnosis check wire,


hubungkan ke terminal konektor +B
dengan Fp pada check konektor

3. Memeriksa adanya tekanan didalam


selang balik, pijit selang balik pada
pengaturan tekanan, jika terasa tekannan
yang kuat pada selang, hal ini
menandakan pompa bekerja, atau
dengan mendengarkan suara aliran balik
bahan bakar.
3. Lepaskan diagnosis check wire
4. Putar kunci kontak ke posisi OFF
Bila tidak ada tekanan, periksa apakah
ada tegangan baterai pada konektor
pompa bahan bakar.
a. Bila 12 Volt : periksa pompa bahan
bakarnya dan sirkuit masa,
resistan antara kabel positif dan
negatif pompa bahan bakar sekitar
0,5 – 3 Ohm
b. Bila 0 volt : Periksa circuit opening
relay dan circuit pompa bahan
bakar

TUGAS 3
Memeriksa dan Mengukur Volume Penginjeksian Injektor

Daftar Peralatan : 1. Injection Measuring tool set


2. Diagnosis check wire.
3. Empat gasket baru (untuk fuel filter)
4. Stop warch
5. gelas ukur

Langkah Kerja :

a. Untuk keselamatan kerja hindari dari


percikan api selama melakukan
pemeriksaan dan jauhi hindari
secepat mungkin injektor pada saat
menghubungkan ke baterai

b. Lepaskan pipa bensin dari saluran


keluar saringan bensin
c. Pasang SST (union dan selang) pada
saluran keluar saringan bensin dengan
gasket baru dan baut union
d. Lepas fuel pressure regulator
e. Hubungkan selang balik bensin pada
pressure regulator
f. Hubungkan bagian selang dari SST ke
bagian union presure regulator
g. Pasang O ring yang baru pada injektor
h. Hubungkan union dari selang dari SST
ke injektor
i. Tempatkan injektor kedalam gelas
ukur, pasang selang vinyl pada ujung
injektor untuk mencegah terpancarnya
bensin

j. Pasang kembali kabel terminal negatif


baterai
k. Putar kunci kontak ke posisi ON
( jangan distarter)
l. Gunakan diagnosis check wire,
hubungkan terminal +B dan Fp pada
check connector.
m. Hubungkan SST (kabel) pada injector
dan baterai selama 15 detik dan ukur
volume injeksi dengan gelas ukur.
Periksa setiap injektor dua atau tiga
kali
Volume : ............... cc tiap 15 detik
Perbedaan diantara setiap injektor :
6 cc atau kurang, bila volume injeksi
tidak sesuai, gantilah injektor
n. Pemeriksaan Kebocoran injektor
*Lepaskan kabel SST (wire) dari baterai
dan periksa kebocoran bensin dari
injektor
Kebocoran bensin : satu tetes atau
kurang per menit

TUGAS 4
Memeriksa Resistance cold start injector

Daftar peralatan : 1. Ohm meter (sirkuit tester, multi tester)

Langkah Kerja :

a. Lepas konektor cold start injektor

b. Menggunakan ohmmeter, ukur resistan


antara terminal-terminal
Resistan :............ Ohm

c. Pasang konektor cold start injektor

TUGAS 5
Memeriksa resistance Air Flow meter
Daftar Peralatan : Ohm meter
Langkah kerja :
A. Memeriksa Resistan Air Flow Meter tanpa menggeser Measuring Plate

a. Lepas konektor air flow meter


b. Gunakan ohm meter, ukur resistan diantara
setiap terminal
Antara Tahanan (Ohm) Temp
Term (oC)
E2 – Vs ............... -
E2 – Vc ................ -
E2 – VB ................. -
E2 – THA 10000-20000 -20
4000-7000 0
2000-3000 20
900-1300 40
400-700 60
E1 - Fc Tak terhingga -
Jika resistan tidak sesuai dengan standar,
ganti air flow meter.
c. Pasang kembali konektor air flow meter

B. Memeriksa resistan Air Flow Meter dengan menggeser measuring Plate


Ukurlah resistan diantara setiap terminal
dengan menggeser measuring plate

Antar Resistan Pembukaan


Term (Ohm) measuring plate
E1-Fc
............ Tertutup rapat

............... Tidak tertutup

E2-Vs ................. Tertutup rapat


Tertutup rapat
..................... ke posisi
terbuka penuh

Bila mengukur resistan antara Vs dan E2,


geser measuring plate secara perlahan, jika
digeser dengan cepat akan sukar diketahui
dimana perubahan resistan yang tidak
normal bila ada hubungan yang jelek atau
resistor yang putus
Periksa bahwa measuring plate membukanya
lembut dan tidak macet pada setiap saat

TUGAS 6

Memeriksa Throttle Position Sensor (TPS)


Daftar Peralatan : Angle gauge, ohm meter, obeng

1. Sudut membuka Throttle Valve


Sudut penyetelan sensor adalah sudut
yang didapat dengan menambah sudut
tertutup penuh (A) pada referensi sudut
terbuka (B)

A Sudut terbuka 6o
penuh
B Referensi sudut 45 o 55 o
terbuka
C Sudut pengukuran 39 o 29 o
A+B Sudut penyetel 51 o 61 o
sensor
2. Gunakan Ohm meter, periksa hubungan
antara tiap terminal

Sudut Kontinuitas
buka IDL - TL PSW - IDL-
katup TL PSW
throttle
51o dari ........ ........ ..........
Vertikal
61 dari ........ ........ ........
vertikal
Kurang .......... ........ ........
dari 7,5
dari
vertikal

3. Penyetelan sensor posisi throttle (TPS)


 Kendorkan dua skru pengikat
sensor
 Masukan pengukur celah (fuller
gauge) 0,55 mm anatara sekrup
pembatas throttle dan tuas
pembatas
 Hubungkan probe test ohmmeter ke
terminal sensor IDL dan TL
 Secara perlahan putar sensor
berlawanan arah jarum jam ohm
meter mulai bergerak, kencangkan
kedua sekrup pengikatnya.

4. Periksa kembali kontinuitas antara


terminal IDL dan TL

Celah anatara tuas Kontinuitas (IDL-


dan sekerup TL)
pembatas
0,44 mm Kontiunitas
0,66 mm Tidak ada
Kontiunitas

TUGAS 7
Memeriksa Katup Udara ( tipe bi-metal dan tipe wax )
Daftar Peralatan : Ohm meter, obeng

Langkah Kerja :

1. Prinsip Kerja dari katup udara


Periksa putaran mesin dengan memijit
selang udara :
 Pada tempertaur rendah
(temperatur pendingin dibawah
60o C), bila dipijit putaran mesin
harus turun
 Setelah pemanasan, bila selang
dipijit, putaran mesin harus tidak
turun lebih dari 50 rpm.
2. Mengukur resistan katup udara
a. Lepas kabel konektor dari katup udara
b. Gunakan ohm meter, ukur resistan coil
pemanas katup udara
Resistan (Fp – E1) = ......ohm

3. Memeriksa kondisi pembukaan katup


udara
* Periksa katup terbuka 2-5 mm bila
temperatur udara luar sekitar 20 oC
*Bila putaran idle lebih cepat setelah
mesin panas dan putaran tidak dapat
dikoreksi dengan sekrup penyetel
throttle, periksa menutupnya katup
udara.
*Setelah mesin panas, bila katup udara
tidak tertutup dan putaran idle lebih
cepat, periksa tegangan antara terminal
Fp pada konektor katup udara dengan
bodi saat mesin berputar, jika tidak 12
volt periksa sirkuit power pada katup
udara.
TIPE WAX

Memeriksa katup udara type Wax


Periksa putaran mesin dengan memutar
masuk sekrup penyetel putaran idle
 Pada tempertaur rendah
(temperatur air pendingin
dibawah 80oC , bial skrup penyetel
idle diputar masuk, puataran
mesin harus turun
 Setelah pemanasan
Bila sekrup penyetel putaran idle diputar
masuk, puatarn mesin harus turun
dibawah putaran idle, atau mesi harus
mati

TUGAS 8
Memeriksa EFI Main relay (relay utama EFI)

Daftar peralatan : Ohm meter (Circuit tester, multi tester),Baterai

Langkah Kerja :

1. Periksa kontinuitas relay


a. gunakan ohm meter,
periksa .......kontinuitas antar terminal 1
dan 3
b. Periksa ......... kontinuitas antara
terminal 2 dan 4
Bila kontinuitas tidak sesuai spesifikasi,
ganti relay
2. Periksa kerja relay
a. Hubungkan voltage baterai pada
terminal 1 dan 3
b. gunakan ohmmeter, periksa .......
kontinuitas diantara terminal 2 dan 4
Bila kerjanya tidak sesuai spesifikasi,
gantilah relay

TUGAS 9
Memeriksa Circuit Opening Relay
Daftar peralatan : Ohm meter , baterai
Langkah kerja :

1. Periksa kontinuitas relay


a. Gunakan ohm meter, periksa adanya
kontinuitas/hubungan antara terminal STA dan
E1
b. Periksa adanya hubungan antara terminal B
dan Fc
c. Periksa tidak adanya hubungan antara
terminal B dan FB
Bila kondisi hubungan tidak sesuai spesifikasi
maka gantilah relay.

2. Periksa kerja relay


a. Berikan tegangan baterai diantara terminal
STA dan E1
b. Gunakan ohm meter, periksa adanya
hubungan antara terminal B dan Fp

c. Periksa tegangan baterai antara terminal B


dan Fc
d. Periksa adanya hubungan antara terminal B
dan Fp

TUGAS 10
Memeriksa Cold Start Injector time Switch
Daftar Peralatan : Ohm Meter
Langkah Kerja :
Menggunakan Ohm Meter, ukur resistan
antara setiap terminal :
Standarnya
Antar Suhu Resistan
Terminal o
C Ohm
STA-STJ 15 .......
STA-STJ 30 .......
STA-MASA - ......

Bila resistan tidak sesuai spesifikasi,


gantilah switch

TUGAS 11
Memeriksa Water Temperatur Sensor
Daftar Peralatan : Ohm Meter
Langkah Kerja :
Mengukur resistan dari Water
Temperatur Sensor menggunakan
Ohm Meter, ukur resistan diantara
terminal-terminal
Resistan : lihat grafik diatas

Bila resistan tidak sesuai spesifikasi,


gantilah switch

TUGAS 12
Mendiagnosis dan membaca kode check engine lamp.
Daftar Peralatan : Diagnosis check wire
Langkah Kerja :

Lampu Peringatan “check Engine”


1. Lampu peringatan check engine akan
menyala bila kunci kontak diputar ke
posisi ON dan mesin mati
2. Bila mesin telah dihidupkan, maka
lampu peringatan check engine akan
segera padam
3. Bila lampu peringatan tetap menyala,
menandakan sistem diagnosis telah
mendeteksi adanya kerusakan pada
sistem

A. TEST NORMAL MODE


Untuk mendapatkan output dari diagnostic
code, ikutilah prosedur berikut :
1. Kondisi awal :
a. tegangan baterai harus 11 Volt atau lebih
b. Throttle Valve harus tertutup penuh (TPS
IDL point tetutup)
c. Transmisi pada posisi netral

d. Aksesoris pada posisi OFF


e. Mesin telah mencapai temperatur kerja
normal.

2. Putar ignition switch ke posisi ON


Jangan di start mesin ( ST )

3. Menggunakan SST, hubungkan terminal TE1


dan E1 pada ceck conenector.
4. Bacalah diagnostic code, sebagaimana
yang ditunjukkan oleh jumlah kedipan dari
lampu peringatan “CHECK” Engine

a. Operasi system normal (tidak ada Mal


fungsi)
* Lampu akan berkedip secara bergantian
ON dan OFF dengan interval waktu 0,26
detik
b. Penunjukan kode mal fungsi :
* Dalam hal telah terjadi sebuah mal
fungsi, maka lampu akan berkedip setiap
0,52 detik. Jumlah kedipan yang pertama
adalah sama dengan angka pertamadari 2
angka diagnostic code dan setelah jedah
selama 1,5 detik, jumlah kedipan yang
berikut adalah merupakan angka kedua.
Bila ada dua atau lebih diagnostic code
maka diantara setiap diagnostic code akan
terdapat jedah selama 2,5 detik. Setelah
semuanya ditampilkan akan terjadi jedah
selama 4,5 detik untuk
pengulangan.Diagnostic code akan tampil
dari yang nilai terkecil ke nilai yang lebih
besar
* Setelah melakukan cek diagnostic tester
dilepas

B. TEST MODE

Dibandingkan dengan normal mode, test


mode memiliki kemampuan (sensing
ability) yang lebih besar untuk
mendeteksi malfungsi.

Untuk mendapatkan output dari


diagnostic code, ikutilah prosedur berikut
ini :
1. Kondisi Awal
a. Tegangan baterai harus 11 Volt atau
lebih
b. Transmisi pada posisi netral
c. Aksesoris pada posisi OFF
d. Mesin telah mencapai temperatur kerja
normal.
2. Hubungkan terminal TE2 dan E1 pada
check connector

3. Putar ignition switch ke posisi ON


untuk memulai diagnosis didalam test
mode.

Untuk memastikan bahwa test mode


telah bekerja, cek bahwa lampu
peringatan ”CHECK” engine lamp
berkedip bila ignition switch diputar ke
posisi ON
4. Start mesin dan jalankan kendaraan
pada kecepatan 10 km/jam atau lebih
5. Simulasikan kondisi terjadinya mal
fungsi sebagaimana dijelaskan oleh
pelanggan
6. Hubungkanlah terminal TE1 dan E1
pada check connector.

7. Bacalah diagnostic code sebagaimana


yang ditunjukan oleh kedipan lampu
peringatan “CHECK” engine.

8. Setelah melakukan cek diagnostic,


lepaskan Diagnosis check wire

 Test mode tidak akan bekerja , bila terminal TE2 dan E1 dihubungkan
setelah ignition switch diputar ke posisi ON
 Stater signal dan speed signal akan didiagnostic oleh ECU sebagai mal fungsi
dan sebagai outputnya adalah code No. 42 dan 43, bila mesin tidak
dijalankan (langkah No 4)
 Bila shift lever tranmisi otomatik berada diposisi ”D”,”2”,”L” atau”R” atau bila
A/C pada posisi ON atau bila accelerator pedal ditekan, maka code No. 51
(A/C switch signal) akan sebagai output, tetapi keadaan ini adalah bukan
kelainan/kerusakan.
C. Hand Held Tester
(Intelegent tester/carman/launch)
Data engine ECU dapat dimonitoring
dengan hand held tester denagn cara :
1. HUbungkan hand held tester pada
check conennector sesuai dengan
spesifikasi/ pin/merk
2. Monitor data ECU, dengan
mengikuti petunjuk pada layer
tester dan sesuai dengan apa yang
diperlukan oleh pengguna didalam
mengontrol kerja mesin dan lain-
lain
3. Setelah selesai lepas conector dan
dirapihkan alat tester tersebut
pada tempatnya.

TUGAS 13
Pembatalan Kode Diagnosis
Daftar Peralatan : Penjepit Fuse EFI
Langkah Kerja :
1. Setelah dilakukan perbaikan pada
gangguan, kode diagnosis yang tersimpan
didalam memory ECU harus dihapus/di
cancel dengan melepas sekring/fuse ECU –B
atau Fuse EFI selama 10 detik atau lebih,
tergantung dari temperature sekitar
(semakin rendah temperature, fuse
dilepasnya lebih lama) dengan kunci kontak
posisi OFF
a. Pembatalan dapat pula dilakukan dengan
cara melepas kabel terminal negative
baterai, tetapi hal ini memory lain ( jam,
radio dll) akan terhapus.
b. Bila kode diagnostic tidak dihapus, maka
kode tersebut akan tersimpan didalam ECU,
dan akan muncul bersamaan dengan kode
yang lain bila terjadi gangguan diwaktu yang
akan dating

2.Setelah pembatalan, lakukan test jalan


untuk mengecek kode diagnostic “Normal”
(Tugas 12).

Bila kode diagnostic yang sama masih


muncul, maka hal ini menunjukan bahwa
gangguan belum teratasi.

Lembar Pemeriksaan Peserta untuk kegiatan unjuk kerja

Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani.

YA
Apakah tugas 1 sampai tugas 13 telah dilaksanakan dengan benar ?
Tanda tangan peserta ......................................................
Tanda tangan penilai.......................................................
Catatan Penilai :

.............................................................................................

.............................................................................................

.............................................................................................
Daftar Cek Unjuk Kerja

Demonstrasikan validitas perencanaan berkaitan komponen standar kompetensi

Kode Unit OPKR 50.012 B

Judul Unit Memelihara/Servis dan Memperbaiki Engine


Manajemen System

Nomor Elemen Ya Tidak Kriteria Unjuk kerja Ya Tidak


1 √ 1.1 √
1.2 √
1.3 √
2 √ 2.1 √
2.2 √
2.3 √
2.4 √
2.5 √
Kondisi Unjuk Kerja √
Penunjang Keterampilan dan Pengetahuan √
Aspek-aspek Penting dalam pengujian √

Anda mungkin juga menyukai