KTI Piezoelectric Fix

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 29

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMA NEGERI 1 KELUMPANG HILIR
Alamat Jln Ratu Intan Serongga Kelumpang Hilir Kotabaru
TAHUN 2023

KARYA TULIS ILMIAH

PEMANFAATAN GERAK MANUSIA MENJADI ENERGI LISTRIK


PIEZOELECTRIC CHARGING SHOES

DITULIS OLEH:

1. Ketut Dharma Budiyasa / NIS 0058018740


2. Abigail Crisintya Deswa / NIS 0051313606
3. Juwita Maharani / NIS 0067511187
4. Lulu,ul Qolbi Indah Maskuriyah / NIS 0069754317

i
LEMBAR PERSETUJUAN

Berdasarkan hasil penilaian Tim Fasilitas SMA Negeri 1 Kelumpang Hilir maka
Laporan Karya Ilmiah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan judul:

“PEMANFAATAN GERAK MANUSIA MENJADI ENERGI LISTRIK


PIEZOELECTRIC CHARGING SHOES”

Menyetujui:

Koordinator

FAISAL RAKHMAN, S.Pd NIP.


198408062009031008

Pembimbing I Pembimbing II

MUHAMMAD YUSRI, S.Ag HARIS BRAHMA EKA ADITYA, S.Pd


NIP.197506102006041010 NIP.199708202020121009

Mengetahui:

Kepala SMAN 1 Kelumpang Hilir

SUKERANADI, S.Pd. MM
NIP. 197011121998021001

ii
ABSTRAKSI

Abigail Crisintya Deswa dan teman-teman : PEMANFAATAN GERAK


MANUSIA MENJADI ENERGI LISTRIK PIEZOELECTRIC CHARGING SHOES

Laporan penelitian Serongga : SMAN 1 Kelumpang Hilir 2023.

Piezoelektrik adalah fenomena di mana beberapa bahan, seperti kristal tertentu,


menghasilkan muatan listrik ketika diberikan tekanan mekanis. Fenomena ini
dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi, termasuk pembangkit listrik, sensor tekanan,
pengeras suara, dan peralatan medis. Prinsip piezoelektrik berdasarkan perubahan
struktur kristal yang menghasilkan potensial listrik saat ditekan atau diberikan
tegangan, dan sebaliknya bahan ini juga mengalami deformasi saat dikenai potensial
listrik. Hal ini memungkinkan konversi energi mekanis menjadi energi listrik, serta
sebaliknya memungkinkan penggunaan beragam perangkat elektronik yang
memanfaatkan sifat ini.

Piezoelektrik dari tekanan sepatu adalah konsep yang memanfaatkan teknologi


piezoelektrik untuk menghasilkan energi listrik saat seseorang berjalan atau menekan
sepatu. Dalam konteks ini, papan piezoelektrik yang terintegrasi di dalam sepatu
mampu mengubah tekanan mekanis dari langkah – langkah penggunaannya menjadi
energi listrik. Energi ini kemudian dapat digunakan untuk mengisi daya perangkat
elektronik, seperti ponsel atau peralatan yang dikenakan pengguna. Dengan demikian,
konsep ini memiliki potensi untuk memungkinkan pengisian daya portabel yang
ramah lingkungan dan mandiri, serta dapat menjadi solusi inovatif dalam
pengembangan sumber energi alternatif.

Tujuan utama dari pembuatan piezoelektrik ini ialah untuk memanfaatkan sumber
daya yang sudah ada secara efisien, memberikan kenyamanan, dan mendukung
perkembangan teknologi yang berkelanjutan. Dengan memanfaatkan populasi
manusia yang terus bertambah setiap tahunnya, maka dibuatlah alat berbentuk
prototipe ini yang akan mengubah tekanan energi dari injakan kaki manusia menjadi

iii
energi listrik. Populasi pada penelitian kali ini adalah seluruh siswa-siswi kelas XII
SMAN 1 Kelumpang Hilir. Dengan anggota sampel penelitian yakni siswa-siswi
kelas XII Jaya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif.

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat-Nyalah karya tulis ilmiah ini dapat dibuat dan diselesaikan tepat pada
waktunya sekitar kurang lebih 2 bulan. Sholawat serta salam tak lupa kami hantarkan
kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. Serta kepada para keluarga,
sahabat ila yaumil akhir.

Dengan penuh hormat kami menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-
dalamnya kepada:

1. Bapak Sukeranadi, S.Pd.MM selaku Kepala SMAN 1 Kelumpang Hilir yang


selalu memberi semangat kepada kami dalam penyelesaian penyusunan karya
tulis ilmiah ini.
2. Ibu Nunik Setyati, S.Pd selaku wali kelas XII Jaya yang selalu membimbing dan
mendampingi kami menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
3. Bapak Hafiz Anshari, S.Pd selaku penanggung jawab yang membimbing kami
dalam pengerjaan projek.
4. Bapak Faisal Rakhman, S.Pd sebagai koordinator serta pembimbing yang
membimbing kami dengan sabra dan baik dalam penyelesaian penyusunan karya
tulis ilmiah ini.
5. Bapak Muhammad Yusri, S.Ag selaku pembimbing yang membimbing kami
dengan sabar dan baik dalam penyelesaian penyusunan karya tulis ilmiah ini.
6. Bapak Haris Brahma Eka Aditya, S.Pd selaku pembimbing yang membimbing
kami dengan sabar dan baik dalam penyelesaian penyusunan karya tulis ilmiah
ini.

Serongga, 21 Oktober 2023

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN..........................................................................ii

ABSTRAKSI.................................................................................................iii

KATA PENGANTAR...................................................................................v

DAFTAR ISI..................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................2
C. Pembatasan Masalah..........................................................................3
D. Tujuan Penelitian...............................................................................3
E. Manfaat Penelitian.............................................................................3

BAB II LANDASAN TEORI........................................................................4

A. Kajian Pustaka...................................................................................4
1. Pengertian Gerak Manusia...........................................................4
2. Pengertian Energi Listrik.............................................................4
3. Pengertian Piezoelektrik..............................................................5
4. Jenis-jenis Pembangkit Listrik.....................................................5
B. Hipotesis............................................................................................7
C. Hasil Penelitian yang Relevan...........................................................7

vi
BAB III METODE PENELITIAN................................................................8

A. Jenis Penelitian...................................................................................8
B. Teknik Pengumpulan Data.................................................................8
C. Waktu Dan Tempat Penelitian ..........................................................9
D. Subyek Penelitian...............................................................................9
E. Teknik Dan Instumen Pengumpulan Data.........................................10
F. Teknik Analisis Data..........................................................................10

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...........................................12

A. Paparan Data .....................................................................................12


B. Prosedur dan Hasil Penelitian............................................................14
C. Pembahasan........................................................................................14
D. Alat dan Bahan Pembuatan Sepatu Piezoelektrik..............................15
E. Langkah-langkah Pembuatan.............................................................16

BAB V PENUTUP........................................................................................18

A. Kesimpulan........................................................................................18
B. Saran..................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................19

LAMPIRAN...................................................................................................20

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Energi listrik merupakan energi yang sangat penting bagi manusia.
Hampir seluruh kegiatan yang dilakukan manusia di muka bumi
memerlukan energi listrik. Tanpa adanya energi listrik, sebagian besar
kegiatan manusia akan terhambat. Oleh karena itu, manusia membuat
sebuah inovasi seperti PLTU (pembangkit listrik tenaga uap), PLTN
(pembangkit listrik tenaga nuklir), PLTSC (pembangkit listrik tenaga solar
cell), PLTM (pembangkit listrik tenaga minyak), dll. Hampir semua
pembangkit listrik dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan dan
membahayakan makhluk hidup. Orang-orang yang memiliki kesadaran
tinggi akan lingkungan membuat sebuah inovasi yang tidak mencemari
lingkungan. Contohnya seperti negara Jepang yang memanfaatkan lalu
lalang para penumpang di stasiun shibuya untuk menghadirkan
pembangkit listrik tenaga manusia. Manfaat yang sangat signifikan dari
teknologi tersebut yaitu pengeluaran untuk biaya listrik menjadi lebih
sedikit. Teknologi ini benar-benar harus di kembangkan di seluruh dunia
agar mengurangi berbagai kerusakan lingkungan akibat ulah manusia dan
mengurangi pengeluaran terhadap listrik yang diperlukan oleh manusia.
Di Indonesia sendiri untuk mendapatkan energi listrik, masih ada yang
menggunakan tenaga uap. Tenaga uap memerlukan batubara untuk
menghasilkan energi listrik. Padahal batubara merupakan energi yang
tidak dapat diperbaharui dan untuk mendapatkan batubara perlu menggali
tanah yang sangat dalam. Jika tidak ada pembaharuan terhadap
pembangkit listrik tenaga uap maka akan semakin banyak bagian bumi

1
yang rusak. Sedangkan sebagian besar masyarakat Indonesia
menggunakan listrik untuk melakukan segala aktivitas. Apalagi sekarang
adalah masa dimana semuanya serba internet. Dari kalangan anak muda
bahkan orangtua sekalipun memerlukan internet dan handphone.
Pemakaian handphone saat ini memang sudah seperti kebutuhan harian
yang tidak dapat dilepaskan. Bermain media sosial, game, bahkan
menonton film saat ini bisa dilakukan melalui hp. Tidak heran jika
penggunaan handphone terus-menerus membuat daya baterai akan cepat
bagi beberapa jenis handphone saat mengisi baterai membutuhkan waktu
yang lama. Hal ini jelas sangat mengganggu khususnya jika berada di
kondisi urgen. Apabila tidak ada listrik maka tidak bisa mengisi daya
handphone bahkan internet pun akan mati.
Siswa-siswi kelas XII SMA Negeri 1 Kelumpang Hilir membuat sebuah
inovasi yaitu piezoelectric charging shoes yang terinspirasi dari teknologi
canggih di stasiun Shibhuya, Jepang. Piezoelectric charging shoes sangat
berguna ketika keadaan yang sangat mendesak. Berdasarkan latar
belakang diatas dapat kamu ambil judul "PEMANFAATAN GERAK
MANUSIA MENJADI ENERGI LISTRIK PIEZOELECTRIC
CHARGING SHOES."

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan yang telah di jabarkan di atas maka, rumusan
masalah dalam penelitian ini:
1. Bagaimana menerapkan piezoelectric di kehidupan nyata?
2. Apa yang menyebabkan sepatu piezoelectric dapat melakukan
pengisian daya?

2
C. Pembatasan Masalah
Adapun batasan masalah pada penelitian ini yaitu hanya membahas
penggunaan sepatu piezoelectric pada siswa siswi kelas XII Jaya SMAN 1
Kelumpang Hilir di kehidupan sehari-hari.

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini
bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui penerapan piezoelectric di kehidupan nyata.
2. Untuk mengetahui penyebab sepatu piezoelectric dapat melakukan
pengisian daya.

E. Manfaat Penelitian
Dengan adanya karya tulis ilmiah berjudul " PEMANFAATAN
GERAK MANUSIA MENJADI ENERGI LISTRIK MELALUI
PIEZOELECTRIC CHARGING SHOES" diharapkan dapat memberikan
kesadaran bagi khalayak umum dan para remaja millenial, terutama siswa
siswi SMAN 1 Kelumpang Hilir bahwa gerak yang di lakukan manusia
dapat menghasilkan sebuah energi yang sangat bermanfaat di kehidupan
sehari-hari yaitu energi listrik. Sehingga dapat mengurangi penggunaan
bahan bakar pembangkit listrik yang dapat merusak lingkungan.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Pengertian Gerak Manusia

Gerak manusia adalah suatu proses yang melibatkan sebagian atau


seluruh bagian dalam satu kesatuan yang menghasilkan suatu gerak
seperti berjalan, melompat telentang duduk dan yang lain. Sistem gerak
manusia adalah susunan dalam kerangka dan tubuh manusia yang
berfungsi untuk membuat manusia bergerak sesuai keinginannya.
Terdapat tiga komponen dalam sistem gerak manusia yaitu tulang, otot,
dan persendian. Tanpa ketiga komponen tersebut manusia kesulitan
bergerak dengan baik dan dapat mengalami gangguan sistem gerak.

2. Pengertian Energi Listrik

Energi listrik adalah energi utama yang dibutuhkan bagi peralatan


listrik/energi yang tersimpan dalam arus listrik dengan satuan amper (A)
dan tegangan listrik dengan satuan Volt (V) dengan ketentuan kebutuhan
konsumsi daya listrik dengan satuan Watt (W). Tujuan keberadaan energi
listrik ini bisa dimanfaatkan dengan baik, misalnya menggerakkan motor,
lampu penerangan, memanaskan, mendinginkan ataupun untuk
menggerakkan kembali suatu peralatan mekanik untuk menghasilkan
bentuk energi yang lain.

4
3. Pengertian Piezoelectric

Piezoelektrik adalah suatu bahan cerdas yang menanggapi pengaruh


dari tegangan mekanis atau tegangan listrik. Nama awalnya berasal dari
bahasa Yunani 'piezein' yang berarti menekan, sehingga khusus menerima
tekanan. Bahan yang mampu memberikan pengaruh ke piezoelektrik
adalah Barium titanat dan beberapa jenis keramik. Piezoelektrik
menggunakan prinsip momen dipol yang menyebabkan pemadatan
muatan listrik dan perbedaan tegangan listrik ketika disekat. Pemberian
medan listrik kemudian menyebabkan terjadinya gaya gerak listrik dan
menghasilkan gerak mekanis atau sebaliknya. Gaya ini mampu mengubah
mengubah ukuran benda menjadi lebih panjang, tetapi memperkecil lebar
penampangnya.Efek piezoelektrik ditemukan pada tahun 1880 oleh Paul-
Jacques Curie dan Pierre Curie. Fenomena yang tampak ialah polarisasi
secara listrik atas regangan mekanik pada beberapa bahan berbentuk
kristal dengan nilai yang sebanding. Selain itu, ketika tegangan listrik
diberikan kepada kristal-kristal tersebut, masing-masing mengalami
perubahan bentuk. Istilah piezoleketrik merupakan gabungan dari dua
kata dalam bahasa Yunani, yaitu piezo atau piezein. Kedua kata ini berarti
tekanan. Pengusulan pertama dari nama ini adalah Wilhelm Gottlieb
Hankel pada tahun 1881. Penamaan ini dilakukan setahun setelah Paul-
Jacques Curie dan Pierre Curie menemukan fenomena efek piezoelektrik.

4. Jenis Jenis Pembangkit Listrik

Pembangkit tenaga listrik adalah suatu alat yang bisa memproduksi


atau menghasilkan energi listrik. Energi listrik tersebut dihasilkan dengan
cara mengubah suatu energi tertentu menjadi energi listrik.

5
Jenis-jenis pembangkit listrik menjadi beberapa klasifikasi, diantaranya:

a) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)


b) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
c) Pembangkit Listrik Tenaga Minyak (PLTM)
d) Pembangkit Listrik Tenaga Solar Cell
e) Pembangkit Listrik Tenaga Air / Hidro (PLTA)
f) Pembangkit Listrik Tenaga Angin
g) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
h) Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal / Panas Bumi

Di Indonesia sendiri sudah banyak jenis pembangkit listrik yang


digunakan. Adapun yang mengatur pembangkit listrik Indonesia adalah
Perusahaan Listrik Negara atau lebih dikenal oleh masyarakat luas dengan
singkatan PLN. PLN juga memiliki beberapa jenis pembangkit listrik.
Berikut ini jenis-jenis pembangkit listrik PLN yaitu:

a) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ada 5.258 unit


b) Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) ada 193 unit
c) Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) ada 162 unit
d) Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) ada 150 unit
e) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) ada 126 unit
f) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) ada 79 unit
g) Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) ada 72 unit
h) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) ada 66 unit
i) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) ada 18 unit
j) Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM)
ada 12 unit
k) Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS) ada 5 unit
l) Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) ada 2 unit

6
B. Hipotesis
Dalam penelitian ini, kami memiliki dugaan bahwa sepatu
piezoelectric dapat digunakan dalam kehidupan nyata dan dapat
melakukan pengisian daya. Banyak siswa-siswi SMAN 1 Kelumpang
Hilir yang belum mengetahui inovasi ini. Sehingga inovasi sepatu
piezoelectric menjadi sesuatu inovasi baru di SMAN 1 Kelumpang Hilir.

C. Hasil Penelitian yang Relevan


Berikut ini beberapa hasil penelitian yang relevan yang dijadikan
bahan telaah bagi peneliti :
1. Moch Islami, Rizqi Aulia (2022): “Pemanfaatan Sensor Piezoelectric
Sebagai Generator Listrik Pada Sepatu Untuk Pengisian Baterai
Peralatan Elektronik Berdaya Rendah”. Menurut Islami, Rizqi Aulia
pengaruh pembebanan tekanan yang bervariasi dan konfigurasi
rangkaian pada sensor piezoelectric terhadap besar daya listrik yang
dihasilkan.
2. Azhari Dj Adelia (2023): " Rancang Bangun Sumber Energi
Terbarukan dengan Memanfaatkan Piezoelectric yang Terinstalasi
pada Keramik Lantai 30 × 30 cm" : pada penelitian ini didapatkan
bahwa semakin besar massa beban yang diberikan pada piezoelectric,
maka semakin besar tegangan dan arus yang dihasilkan. Kata kunci:
Piezoelectric, Sumber energi, Pemanfaatan pijakan kaki manusia,
Daya listrik."
3. Fadil Alfraidila, Harmadi Harmadi, Rahmad Rasyid (2022)
"pembangkit energi listrik berbasis piezoelektrik pada sepatu untuk
pendaki gunung" : pada penelitan Fasil Alfraidila dkk, kami dapatkan

7
bahwa semakin besar tekanan yang diberikan oleh kaki dari pendaki
gunung, maka semakin besar pula tegangan dan arus yang dihasilkan."

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Deskriptif Kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa bahan yang dapat
diamati (observasi).
Objek dalam penelitian deskriptif kualitatif adalah objek yang
alamiah, atau natural setting, sehingga penelitian ini sering disebut
penelitian naturalistic. Obyek yang alami adalah objek yang apa adanya,
tidak dimanipulasi oleh peneliti sehingga kondisi pada saat peneliti
memasuki objek, setelah berada di objek dan keluar dari objek relatif tidak
berubah. Kriteria data dalam penelitian kualitatif adalah data yang pasti.
Data yang pasti adalah data yang sebenarnya terjadi sebagaimana adanya,
bukan data yang sekedar terlihat, terucap, tetapi data yang mengandung
makna dibalik yang terlihat dan terucap tersebut (Sugiyono, 2008: 02).

B. Teknik Pengumpulan Data


1. Observasi
Dalam metode ini peneliti secara langsung mengamati
fenomena yang terjadi di lapangan, kemudian dicatat dan disimpulkan
dalam bentuk data hasil penelitian yang sesuai dengan keadaan yang
benar-benar terjadi dalam proses penelitian tidak ditambah dan tidak
pula dikurang.

8
2. Dokumentasi

Hasil penelitian dari observasi dan wawancara akan lebih dapat


dipercaya apabila didukung oleh data dari dokumen-dokumen. Dokumen
merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu baik berbentuk tulisan,
gambar, dan karya-karya lain seseorang. Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan beberapa dokumen berupa foto.

C. Waktu dan Tempat Penelitian


1. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan untuk penelitian ini dilaksanakan mulai dari
tanggal 21 Oktober s/d 4 November 2023. Pengolahan data yang meliputi
penyajian dalam bentuk karya ilmiah dan proses bimbingan berlangsung
dilakukan saat diberi izin mengerjakan oleh pembimbing dan beberapa
oknum terkait sebelum pembuatan hasil penelitian.

2. Tempat Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Lingkungan sekolah SMA


Negeri 1 Kelumpang Hilir, jl. Ratu Intan Desa Serongga, Kec.
Kelumpang Hilir, Kab. Kotabaru, Prov. Kalimantan Selatan.

D. Subyek Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII Jaya
SMAN 1 Kelumpang Hilir. Dalam populasi disini, peneliti akan

9
mengakumulasi data seluruh warga SMAN 1 Kelumpang Hilir yang
melakukan tindakan nyata dalam pemanfaatan gerak manusia menjadi
energi listrik melalui pembuatan piezoelectric charging shoes.

2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian ini adalah siswa siswi kelas XII Jaya yang
berjumlah 4 siswa, yang telah secara langsung ikut dalam Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema “Berekayasa dan
Berteknologi Membangun NKRI”.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data


Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik
observasi atau mengamati secara langsung keadaan yang sedang terjadi di
SMA Negeri 1 Kelumpang Hilir.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif ini menggunakan teknik analisis dan model


Miles dan Huberman, yaitu pada saat pengumpulan data sedang
berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.
Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban
yang diwawancarai dan setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka
peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu, sehingga
diperoleh data yang dianggap kredibel.

10
Proses analisis data dapat dilalui beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Reduksi data yaitu proses pemilihan pemusatan perhatian pada


penyederhanaan dan transformasi data (kasar) yang muncul dari
catatan-catatan tertulis di lapangan.
2. Penyajian data yaitu proses dimana data yang diperoleh, diidentivikasi
dan dikategorisasi kemudian disajikan dengan cara mencari kaitan
antara satu kategori dengan kategori yang lainnya.
3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi, penarikan kesimpulan
merupakan tahapan mencari arti benda-benda; mencatat keteraturan,
pola-pola, penjelasan konfigurasi-konfigurasi yang alur sebab akibat
dan proposisi. Sedangkan verifikasi merupakan tahap untuk menguji
kebenaran, kekokohan, dan kecocokannya.

11
BAB IV
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Paparan Data
1. Identitas Sekolah
SMA Negeri 1 Kelumpang Hilir terletak di Jl. Ratu Intan Serongga,
Kecamatan Kelumpang Hilir, Kelurahan Serongga, Provinsi Kalimantan
Selatan (72182) dengan lintang -3.1824748182905047, bujur
116.01253509521484 dan ketinggian 25. SMA Negeri 1 Kelumpang Hilir
terakreditasi A, selain itu juga terdiri dari 13 kelas, 365 siswa, 46 guru, 73
pelajaran, 3 jurusan, dan 10 ekstrakurikulum.

2. Visi, Misi

a. Visi

“Wahana Krida Cipta Insan yang Taqwa Berbudi Utama Tangkas dan
Cendekia yang Berwawasan Lingkungan”

b. Misi

1) Menumbuhkembangkan sikap dan perilaku ketaqwaan warga


sekolah sebagai manifestasi penghayatan dan rasa syukur
makhluk ciptaan Al-Khalik.

2) Menanamkan kesadaran setiap warga sekolah sebagai


makhluk individu yang unik dan makhluk sosial serta warga
dunia berdasarkan budaya dan kearifan dalam bingkai empat
pilar berbangsa dan bernegara.

12
3) Membentuk pribadi yang berkarakter kuat dengan
menanamkan kedisiplinan; kebersihan; tanggung jawab; sopan
santun; percaya diri; kompetitif; hubungan sosial; kejujuran;
pelaksanaan ibadah ritual melalui sikap keteladanan.

4) Meningkatkan kecerdasan intelektual yang unggul dan daya


saing peserta didik melalui program yang inovatif untuk
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

5) Mengembangkan potensi; minat dan keterampilan peserta didik


secara optimal melalui program dan kegiatan yang kreatif;
jelas dan terarah sebagai bekal diri mengabdi di lingkungan
masyarakat luas.

6) Meningkatkan dan memberdayakan tenaga pendidik dan


kependidikan untuk menunjang penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran secara efektif dan efesien.

7) Menyediakan dan mengembangkan sarana/prasarana dan


kependidikan berbasis teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) yang memadai dan berdaya guna untuk meningkatkan
kualitas proses dan hasil

8) Menciptakan suasana dan lingkungan sekolah yang asri; aman


dan nyaman untuk menjalin kemitraan intern dan antar warga
sekolah dengan /masyarakat untuk menciptakan lingkungan
yang hijau berwawasan adiwiyata.

13
B. Prosedur dan Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada dari 21 Oktober sampai dengan 10
November 2023 di SMAN 1 Kelumpang Hilir. Pengambilan data berupa
Observasi, yang dilakukan di SMA Negeri 1 Kelumpang Hilir. Berdasarkan
hasil Observasi yang telah kami lakukan, data yang kami dapatkan adalah
sepatu yang awalnya kami anggap sudah tidak bisa di gunakan lagi serta
memiliki daya tarik yang sangat kurang, kemudian setelah itu kami
manfaatkan sepatu bekas tersebut untuk di kembangkan lagi, sehingga
menjadi sepatu yang dapat menghantarkan energi listrik dan kemudian dapat
di gunakan untuk mengisi daya pada handphone atau sekarang sepatu itu
diberi nama SEPATU PIEZOELECTRIC, dan jika di jadikan bahan usaha
maka yang awalnya terlihat nampak memiliki nilai jual dan nilai guna yang
kurang, tapi setelah di kembangkan menjadi SEPATU PIEZOELECTRIC
sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang besar apabila dijadikan
sebagai sebuah usaha.

C. Pembahasan
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan dapat diketahui bahwa
penerapan piezoelectric di kehidupan sehari-hari yaitu menggunakan pijakan
kaki manusia. Seperti yang yang ada di stasiun Shibuya, Jepang yang
memanfaatkan lalu lalang para penumpang untuk menghadirkan pembangkit
listrik tenaga manusia. Manfaat yang didapatkan dari inovasi ini sangatlah
luarbiasa baik dalam pengeluaran biaya yang menjadi lebih sedikit dan
mengurangi kerusakan lingkungan akibat ulah manusia.
Seperti hal-nya di SMAN 1 Kelumpang Hilir, siswa-siswi kelas XII
yang melakukan inovasi membuat piezoelectric charging shoes. Dari kegiatan
yang dilakukan yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XII dapat disimpulkan
bahwa cara untuk menerapkan piezoelectric dalam kehidupan nyata adalah
merangkai piezoelectric sebagai bahan utama dengan bahan-bahan

14
pendukungnya seperti kabel dan lainnya untuk menghasilkan rangkaian seri
dan paralel. Sehingga pada saat piezoelectric mendapatkan pijakan kaki
manusia maka piezoelectric tersebut dapat menghasilkan energi listrik.
Kegiatan yang dilakukan siswa-siswi kelas XII dalam membuat
piezoelectric charging shoes memiliki tujuan yaitu dapat menghasilkan energi
listrik dengan memanfaatkan gerak manusia untuk melakukan pengisian daya.
Piezoelectric charging shoes dapat melakukan pengisian daya karena bahan
utamanya yaitu piezoelectric telah dirangkai dengan bahan-bahan lainnya
seperti kabel, dioda dan lainnya. Setelah bahan-bahan tersebut dirangkai
dengan sedemikian rupa maka piezoelectric dapat berfungsi dengan cara
diberi tekanan untuk menghasilkan listrik. Pada kegiatan ini tekanan yang
diberikan adalah pijakan kaki manusia. Sehingga setelah piezoelectric yang
telah dirangkai tersebut mendapatkan pijakan kaki manusia maka akan
menghasilkan energi listrik untuk melakukan pengisian daya.

D. Alat dan Bahan dalam Pembuatan Sepatu Piezoelectric


 Alat
1. Solder
2. Gergaji
3. Gunting
4. Stop kontak
5. Spidol

 Bahan
1. Sepatu
2. Lem
3. Piezoelektrik
4. Baterai

15
5. Wadah baterai
6. Kabel merah dan hitam
7. Timah
8. Akrilik
9. USB female
10. Sandal
11. Dioda

E. Langkah-langkah Pembuatan
1. Persiapkan alat-alat pembuatan produk.
2. Menyetak lingkaran kurang dari besarnya Piezoelektrik pada case hp.
3. Menggunting case setelah dicetak dan dilubangi sesuai cetakan,lalu
memotong case setengah dari alas sepatu.
4. Merekatkan tiga Piezoelektrik dengan case hp menggunakaan lem.
5. Potong sendal sesuai dengan lubang yang sudah dicetak.
6. Rekatkan sisa Piezoelektrik berlawanan dengan Piezoelektrik sebelumnya
(setelah sendal yang berada diantara tengah-tengah).
7. Rekatkan kabel merah dan kabel hitam menggunakan lelehan timah di
ujung Piezoelektrik.
8. Lubangi 2 bagian atas case,lalu masukan kabel dari masing-masing
sambungan dari Piezoelektrik dan sambungkan menggunakan timah
dengan sehingga menyatu.
9. Potonglah bagian sendal yang tidak terpakai berbentuk bulat sesuaikan
dengan bentuk Piezoelektrik,lalu gunakan potongan sendal tersebut untuk
diletakkan di sela antara Piezoelektrik bagian atas dan bagian bawah.

16
10. Letakkan bagian tersebut dibawah alas sepatu (bagian tumit).
11. Pasang wadah baterai pada bagian luar sepatu dan rekatkan dengan lem
dengan USB female.
12. Pasang baterai pada USB female untuk menyimpan energi yang
dihasilkan oleh Piezoelektrik.
13. Sepatu Piezoelektrik siap digunakan,energi didapatkan dari pemakaian
sepatu setiap melangkah maupun berjalan. Daya yang disimpan pada
baterai tersebut dapat digunakan untuk men charger daya handphone.

17
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari pemaparan yang sudah dijelaskan dapat ditarik kesimpulan
bahwa Penelitian ini telah berhasil membuat sebuah prototipe rangkaian
seri dan rangkaian paralel yang mana menggunakan piezoelektrik sebagai
bahan utama. gerak yang dihasilkan oleh manusia dapat berguna jika
dimanfaatkan dengan baik. Contohnya seperti yang kelompok kami
lakukan dalam pembuatan produk sepatu piezoelektrik yang
memanfaatkan gerak manusia untuk menghasilkan energi listrik.
Piezoelektrik ini mampu mengubah energi mekanik yang berasal dari
pijakan kaki manusia menjadi energi listrik. Semakin besar beban atau
tekanan yang diberikan maka semakin besar pula tegangan arus dan daya
yang dihasilkan.

B. Saran
Dilihat dari paparan diatas dan kegiatan yang telah dilakukan, kami
sebagai penulis dalam makalah ini menyarankan untuk selalu
mengembangkan inovasi-inovasi baru yang sangat bermanfaat dalam
mengurangi kerusakan lingkungan. Sehingga para siswa-siswi dapat terus
berkembang melalui kegiatan yang dilakukan dengan inovasi-inovasi
baru. Para siswa-siswi dapat mengexplore lebih banyak lagi tentang
teknologi-teknologi yang dapat mengurangi kerusakan lingkungan.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://amp.kompas.com/skola/read/2022/10/22/080000469/sistem-gerak-
manusia--pengertian-dan-komponennya
https://kumparan.com/kabar-harian/contoh-energi-listrik-dan-pengertiannya-
1wgDnrVDhdG
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Piezoelektrik
https://www.gramedia.com/literasi/macam-macam-pembangkit-listrik

19
LAMPIRAN

20
21
22

Anda mungkin juga menyukai