Bab II Distribusi
Bab II Distribusi
Bab II Distribusi
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Manajemen Distribusi
2.1.1. Pengertian
Distribusi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam sistem
pemasaran karena distribusi yang efektif dan efisien maka barang akan
cepat dipasarkan dan selanjutnya akan dibeli dan dikonsumsi oleh
konsumen. Semua perusahaan perlu melakukan fungsi distribusi dan hal
ini sangat penting bagi pembangunan perekonomian masyarakat karena
bertugas menyampaikan barang dan jasa yang diperlukan oleh konsumen.
Para ahli ekonomi sering menggunakan istilah istilah faidah tempat, faidah
waktu, faidah milik untuk menunjukan nilai distribusi.
5
6
sejumlah besar konsumen dan cukup kuat mengubah pola belanja dan
pembelian konsumen.
menunjukkan waktu, ongkos perjalanan dan jarak yang digunakan untuk perjalanan
dari satu titik ke titik yang lain. Solusi dianggap layak jika memenuhi beberapa syarat,
yaitu rute yang terbentuk harus dapat melayanisemua konsumen, semua konsumen
hanya bisa dikunjungi satu kali,dan semua rute harus dimulai dan selesai di home
depot (Haksever et al., 2000). VRP memiliki karakteristik berupa demand yang berada
pada setiap konsumen, memiliki satu depot, dan memiliki lebih dari satu kendaraan
dengan kapasitas yang terbatas. Gambar 2.1. menunjukkan contoh penyelesaian VRP
dengan menghasilkan 2 rute dan masing-masing rute kembali ke titik awal (depot).
Rute 1 melayani 5 konsumen dan rute 2 melayani 6 konsumen dengan jumlah
permintaannya masing-masing tanpa melanggar load maksimum yang mampu dibawa
oleh setiap kendaraan.
VRP diklasifikasikan dalam NP-hard problem, oleh karena itu metode exact
optimization sulit untuk menyelesaikan kasus VRP. Untuk mendapatkan solusi yang
relevan dengan kondisi real dan sangat dekat dengan solusi yang optimal maka
digunakanlah metode heuristic dan meta-heuristic (Kumar dan Panneerselvam, 2012).
VRP memiliki banyak varian sesuai dengan karakteristik permasalahan, salah
satunya adalah Capacitated Vehicle Routing Problem (CVRP). CVRP pertama kali
muncul pada permasalahan permasalahan penentuan rute distribusi dengan kendaraan
yang memiliki kapasitas tetap dan sama untuk memenuhi permintaan konsumen
dengan komoditi tunggal dari suatu depot dengan ongkos minimum (Ai dan
Kachitvichyanukul, 2009). CVRP merupakan varian VRP yang paling sederhana.
Kapasitas yang terbatas dan sama untuk semua kendaraan merupakan ciri dari CVRP.
CVRP digambarkan dengan sejumlah demand (q i) yang harus dikirimkan ke
konsumen i ( i = 1,2,…,n) dari depot tunggal menggunakan armada pengiriman
dengan kapasitas C. Dalam CVRP setiap konsumen hanya boleh dikunjungi satu kali
dan total pengiriman tidak lebih dari C, dengan tujuan untuk meminimalkan total jarak
tempuh semua kendaraan (Borgulya, 2008).
VRP merupakan salah satu kisah sukses dari operational research. Hal ini dapat
dilihat banyaknya penelitian yang membahas tentang Vehicle Routing Problem dalam
50 tahun terakhir sejak tulisan Danzig dan Ramser keluar. Golden et al. (2008) dalam
bukunya merangkum beberapa penelitian yang membahas VRP yang dilakukan oleh
peneliti-peneliti lain. Kumpulan penelitian yang dirangkum terdiri dari tiga bagian
adalah survey dan gambaran tentang VRP, penerapan VRP, pengembangan model dan
algoritma.
dilakukan pengurangan jarak tempuh dan waktu yang digunakan dengan mengaitkan
node-node yang ada dan menjadikannya sebuah rute berdasarkan nilai saving yang
terbesar yaitu jarak tempuh antara source node dan note tujuan.
Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode penghematan Clarke Wright
Saving Heuristic. Tujuan dari metode ini adalah meminimalkan total jarak perjalanan
kendaraan untuk melayani semua konsumen dalam satu hari pengiriman. Metode
penghematan ini merupakan prosedur pertukaran yaitu bahwa sekumpulan rute pada
setiap langkah ditukar untuk mendapatkan sekumpulan rute yang lebih baik. Pada
awalnya, diasumsikan bahwa setiap titik permintaan dipenuhi secara individual oleh
suatu kendaraan yang terpisah, sebagai gambaran, missal terdapat dua node y dan z
membentuk rute tersendiri dan dilayani kendaraan yang berbeda. Jika digunakan satu
kendaraan sebagai pengganti dua kendaraan untuk melayani node y dan z, maka akan
diperoleh penghematan Syz berupa jarak tempuh. Dalam hal ini node y dan z
membentuk rute dan dilayani oleh kendaraan yang sama dengan menentukan rute
awal dan gambar.
j i j i
O O
(a) (b)
Gambar 2. 2. Bentuk rute awal dan rute penghematan
Bentuk dan matriks penghematan dapat dilihat pada gambar 2.3 yang memperlihatkan
bentuk umum dari matriks penghematan yang dikembangkan oleh Clarke and Wright.
Batasan-batasan yang dimiliki dalam prosedur penyelesaian adalah :
1. Kebutuhan pengantaran ke semua tempat tujuan harus dipenuhi.
2. Kapasitas kendaran tidak boleh dilanggar.
3. Total waktu atau jarak yang ditempuh oleh kendaraan tertentu tidak boleh
melebihi jumlah yang ditentukan sebelumnya.
13
q P0
0 P1
0 Pi
qi 0 Pj
qj tij 0 ....
Sij
..... 0 Pn
Pn 0
No masalah Tindakan
1. Kesalahan data Identifikasi dan koreksi data
2. Perubahan tetap dalam pola data Mwngubah model peramalan
3. Permintaan tidak normal Melakukan saingan dan
4. Data hilang penyesuaian
5. Variasi normal Memperoleh data asli atau
substitusi data
Menerima data itu
d. Standart deviation
Standart deviation mengukur tingkat sebaran data terhadap nilai
rata-ratanya didalam peramalan semakin besar nilai standart deviation
semakin besar standart deviation, semakin besar ketidakakuratan
perkiraan penjualan.
e. Mean absolute percent error (mape)
MAPE merupakan bentuk perhitungan error dalam bentuk
precentase persamaannya adalah:
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖
∑ 𝑥 100 %
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
MAPE=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒
2. Moving average
Dihitung berdasarkan data n periode ke belakang semakin besar n,
semakin tinggi hasil peramalan tetapi tingkat responsive terhadap perubahan
pola penjualan menurun.metode rata-rata bergerak akan efektif diterapkan
apabila kita dapat mengasumsikan bahwa permintaan pasar.terhadap produk
akan tetap stabil sepanjang waktu.metode rata-rata bergerak n periode
menggunakan formula berikut:
19
Hantono Raharjo, MINIMALISASI BIAYA Menentukan rute Clarke And Total jarak yang di lalui perusahaan yaitu
Enny Aryani, DISTRIBUSI KAYU pengiriman yang Wright Saving sebesar 121 km/minggu, dengan efisiensi
Dira Ernawati DENGAN METODE optimal untuk Heuristic jarak sebesar 28,1. Dengan biaya
(2015) CLARKE AND WRIGHT pendistribusian transportasi yang di keluarkan sebesar Rp
SAVING HEURISTIC kayu sehingga 35.354.400,-/tahun. Dengan demikian
(DI CV. SUMBER JAYA dapat dapat di simpulkan bahwa metode Cllarke
GRESIK) meminimumkan And Wright Saving Heuristic lebih baik
biaya distribusi dari metode awal perusahaan dengan
penghematan jarak sebesar 28,1 km dan
penghematan biaya sebesar Rp. 789.360,-
/tahun.
Mariana Sianipar, PENENTUAN RUTE menentukan Clarke And Penyusunan rute mengurangi biaya
David Fu’ani, KENDARAAN kombinasi rute Wright Saving pengiriman sebesar Rp 149.274 untuk
Wahyudi Sutopo, MENGGUNAKAN yang tepat, Heuristic metode sweep dan penghematan biaya
dan Muhammad METODE CLARKE sehingga dapat sebesar Rp 202.464 metode 2-OPT,3-
Hisjam (2017) AND WRIGHT SAVING meminimasi biaya OPT. Rute usulan telah mampu
HEURISTIC (STUDI dengan mempertimbangkan jam kerja dan
Nama dan Tahun Tujuan Penelitian Metode
Judul Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
KASUS : PT. SINAR mengurangi jarak kapasitas armada. Rute usulan untuk
SOSRO) yang ditempuh metode 2-OPT, 3-OPT tetap 6 rute seperti
oleh armada dan metode sweep, perbedaannya adalah
lama waktu adanya pengubahan urutan dan
pengiriman setiap penggabungan outlet. Salah satu
kendaraan serta contohnya yaitu pada rute 6, muatan
mengurangi armada pickup dialihkan ke armada truk,
kesalahan sehingga armada pick up dapat digunakan
pelayanan seperti untuk kunjungan bebas yang dapat
pengiriman yang menambah profit perusahaan. Sebaiknya
tertunda Rencana Realisasi Kunjungan terus di
update untuk membantu kinerja salesman.
Sebaiknya rute dan jadwal perlu disusun
ulang menggunakan metode Clarke and
Wright Saving Heuristic maupun metode
2-OPT,3-OPT sehingga pengiriman
produk lebih teratur dengan biaya
pengiriman yang leih rendah.
21
22
Agus Purnomo PENENTUAN RUTE Mengantarkan Clarke And 1. Rute pengiriman Fruit Tea Sosro
(2010) PENGIRIMAN DAN barang pada Wright Saving botol terdiri dari 2 rute, yaitu rute 1 :
BIAYA konsumen dengan Heuristic Depot – Lembang – Ciburuy – Pasar
TRANSPORTASI biaya minimum Cimahi– Cibiru – Rancaekek – Depot
DENGAN melalui rute-rute dengan menggunakan 1 buah
MENGGUNAKAN kendaraan yang Mitsubishi Colt Diesel PS 100, dan
METODE CLARKE keluar-masuk jarak tempuh total adalah 152,5 km.,
AND WRIGHT SAVING depot. waktu tempuh adalah 228,8 menit,
HEURISTIC (Studi Kasus waktu operasional adalah 338,8
di PT TEH BOTOL menit, serta biaya transportasi adalah
SOSRO BANDUNG) Rp. 226.250,- /kendaraan/hari.
Sedangkan rute 2 : Depot – Bale
Endah – Kopo – Pasar Baru – Sarijadi
– Dago – Arcamanik – Depot dengan
menggunakan 1 buah Mitsubishi Colt
Diesel PS 100, jarak tempuh total
adalah 118,8 km, waktu tempuh
adalah 178,2 menit, waktu
operasional adalah 278,2 menit, dan
biaya transportasi adalah Rp.
209.400,- /kendaraan/hari.
Nama dan Tahun Tujuan Penelitian Metode
Judul Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
23
24
Wachid Nur Hadi Penentuan Rutte Menngetahui rute Nearest Berdasarkan hasil perhitungan dengan
(2015) Pengiriman dan Biaya dan biaya Neighbor dan metode Nearest Neighbor menempuh
Transportasi dengan transportasi Clarke & Wright jarak 911,24 km dengan waktu 86,42 jam
metode Nearest Neighbor dengan metode Savings dengan biaya Rp. 2.420.070,78 .
dan Clarke & Wright Nearest Neighbor Sedangakan Clarke & Wright Savings
Savings (Studi Kasus di dan Clarke & menempuh jarak 925,8 dengan waktu
CV. Mitra Mulia Wright Savings 86,59 jam dengan biaya 2.432.923,96
Yogyakarta pada penentuan
rute Aqua
25
26
Marchalia Sari PENYELESAIAN membentuk saving matriks, Berdasarkan perhitungan yang dilakukan
A., Atmini CAPACITATED model CVRP sequential dalam menyelesaikan CVRP
Dhoruri, M.S, VEHICLE ROUTING untuk rute insertion dan menggunakan metode saving matriks,
Eminugroho R.S., PROBLEM distribusi di nearest neighbor diperoleh total jarak tempuh yaitu 96,5
M.Sc MENGGUNAKAN Victoria RO, km, dengan metode sequential insertion
SAVING MATRIKS, menyelesaikannya diperoleh total jarak tempuh yaitu 91,5
SEQUENTIAL menggunakan km, dan dengan metode nearest neighbor
INSERTION, DAN saving matriks, diperoleh total jarak tempuh yaitu 96,6
NEAREST NEIGHBOR sequential km. Sedangkan total jarak tempuh
DI VICTORIA RO insertion dan perusahaan saat ini yaitu 105,5 km. Hal ini
nearest neighbor, menunjukkan bahwa metode sequential
serta mengetahui insertion lebih efektif dalam menentukan
penyelesaian rute distribusi di Victoria RO.
CVRP yang
paling efektif dari
Nama dan Tahun Tujuan Penelitian Metode
Judul Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
ketiga metode
tersebut.
27