Makalah Kritik Teater

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KRITIK TEATER

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok Seni Budaya


Guru Mata Pelajaran : Nelly Nurul Azizah, S.Pd

Disusun oleh:
Kelompok 4
1. Neng Indri Rahmawati
2. Revi Ardianti
3. Sheila Salsabila
4. Putri Pramudita
5. Egi Dwi Supriatna
6. Nurul Mu’min
7. M. Fariq Sayibudin

SMA MANGGALA
Maruyung Kidul, Jl. Raya Pacet KM 08 Ciparay
Kab. Bandung 40385 Jawa Barat
2023/2024
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan Kritik................................................................................................2
BAB II..............................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................3
A. Pengertian Kritik..........................................................................................3
B. Jenis Jenis Kritik..........................................................................................5
C. Fungsi Kritik................................................................................................5
D. Simbol Kritik...............................................................................................7
E. Nilai Estetika................................................................................................8
F. Menulis Kritik..............................................................................................9
BAB III............................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................................13
A. Kesimpulan..................................................................................................13
B. Saran.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat


rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan sebuah makalah
dengan judul "Kritik Teater".

Dengan selesainya makalah ini, tentu tidak terlepas dari bantuan


berbagai pihak yang telah memberikan masukan serta bimbingan
kepada kami. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada
Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan dan dukungan dalam menyelesaikan makalah
ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan


pada makalah ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya,
mengingat terbatasnya pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
guna menyempurnakan laporan ini. Kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan maupun kekurangan, terimakasih.

Maruyung Kidul, 29 Januari 2024

Kelompok 4

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu negara yang kaya dengan seni. Seni
adalah salah satu unsur kebudayaan yang tumbuh dan berkembang
sejajar dengan perkembangan manusia selaku penggubah dan
penikmat seni. Kebudayaan adalah hasil pemikiran, karya dan segala
aktivitas (bukan perbuatan), yang merefleksikan naluri secara murni.
Seni memiliki nilai estetis (indah) yang disukai oleh manusia dan
mengandung ide-ide yang dinyatakan dalam bentuk aktivitas atau rupa
sebagai lambang. Dengan seni kita dapat memperoleh kenikmatan
sebagai akibat dari refleksi perasaan terhadap stimulus yang kita
terima. Kritik dapat diartikan dengan ulasan, tulisan, tanggapan,
penilaian, penghargaan, terhadap objek yang dikritik, yakni; karya
seni, karya Teater. Karya Teater sebagai Objek, sumber, bahan kritik,
dapat dilakukan melalui kegiatan apresiasi langsung dan tidak
langsung. Apresiasi langsung, artinya menonton, menyaksikan
pergelaran Teater di gedung pertunjukan.

Kritik dapat dipahami sebagai kemampuan seseorang dalam


menanggapi sesuatu, yakni menilai, menghargai, karya Teater. Kritik
terhadap karya Teater merupakan proses dan produk kreatif dari
seseorang melalui kepekaan; seni dan intelektualnya. Kepekaan inilah,
menjadi prasyarat untuk seseorang menjadi Kritikus. Kritikus adalah
orang yang melakukan kritik, ulasan dalam bentuk tulisan dengan
objektif, tidak memihak, bijaksana, dan bertanggujawab pada karya
kritiknya.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Kritik?

2. Apa saja jenis Kritik?

3. Apa fungsi kritik?

4. Apa saja simbol-simbol kritik?

5. Apa itu nilai estetika dalam kritik?

6. Bagaimana cara menulis kritik?

C. Tujuan Kritik Teater

Tujuan kritik seni teater adalah evaluasi seni teater, apresiasi seni
teater, dan pengembangan seni ke taraf yang lebih kreatif dan inovatif.
Bagi masyarakat kritik seni berfungsi untuk memperluas wawasan
seni terutama seni teater. Bagi seniman kritik tampil sebagai 'cambuk
kreativitas. Suatu ketika kritik seni berperan memperkenalkan
karakteristik seni baru. Kebangkitan seni modern, misalnya, sukar
dipisahkan dari aktivitas kritik.

Dalam eksistensi kritik seni seperti yang diuraikan di atas,


tampak peran kritik sangat vital menentukan perkembangan seni
ditengah masyarakat, terutama untuk kritik karya teaterteater

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kritik

Kritik dapat diartikan dengan ulasan, tulisan, tanggapan,


penilaian, penghargaan, terhadap objek yang dikritik, yakni; karya
seni, karya Teater. Karya Teater sebagai Objek. sumber, bahan kritik,
dapat dilakukan melalui kegiatan apresiasi langsung dan tidak
langsung. Apresiasi langsung, artinya menonton, menyaksikan
pergelaran Teater di gedung pertunjukan. Adapun, apresiasi karya
teater bersifat tidak langsung, dapat dilakukan dengan cara menonton,
menyaksikan melalui pemutaran, siaran ulang karya Teater dalam
bentuk rekaman video dan jejaring sosial media (internet).

Kritik dapat dipahami sebagai kemampuan seseorang dalam


menanggapi sesuatu, yakni menilai, menghargai, karya Teater. Kritik
terhadap karya Teater merupakan proses dan produk kreatif dari
seseorang melalui kepekaan; seni dan intelektualnya. Kepekaan inilah,
menjadi prasyarat untuk seseorang menjadi Kritikus. Kritikus adalah
orang yang melakukan kritik, ulasan dalam bentuk tulisan dengan
objektif, tidak memihak, bijaksana, dan bertanggujawab pada karya
kritiknya.

Menurut pendapat H.B. Jassin, "untuk menjadi kritikus harus ada


bakat seniman sedikit banyaknya, sebab jiwa seniman hanya bisa
dimengerti oleh orang yang juga mempunyai bakat seni. Syarat kedua
ialah jiwa besar. Kritikus yang besar ialah kritikus berjiwa besar dan
sudah bisa melepaskan diri dari nafsu dengki, iri hati, benci, dan ria
dalam hubungan terhadap seseorang. Syarat ketiga ialah pengalaman.
seorang kritikus harus bicara atas pengalaman, supaya pendapatnya
tidak dogmatis, tetap, tidak boleh diubah lagi, tapi seperti kehidupan
penuh dengan serba kemungkinan dan tidak pula segera menyalahkan.
membenarkan tanpa lebih dahulu melihat soal dari segala sudut.

3
Seorang kritikus Teater dalam melakukan kritiknya, ia bekerja
dengan menggunakan kepekaannya untuk mengetahui, memaparkan,
menjelaskan dan memahami karya Teater dalam bentuk simbol dan
makna, nilai yang ditawarkan Sang Kreator terhadap penonton.

Dalam melakukan kritik terhadap karya teater ada beberapa


persyaratan sebagai unsur penting dalam membangun komunikasi
kritik. Persyaratan yang di maksud dalam kritik seni, khususnya karya
Teater meliputi: kreator Teater-karya Teater Pembaca Kritik.

• Kreator Teater, seniman, pembuat, pencipta teater disebut


dengan Sutradara (art director).

• Karya seni, adalah wujud,benda, bentuk karya seni yang


mengandung nilai-nilai keindahan dan nilai pesan, makna diciptakan
kreator seni melalui medium diungkapkan dalam bentuk simbol.

• Pembaca, apresiator, penikmat seni merupakan peryaratan yang


tidak boleh dilupakan dalam kegiatan kritik. Kritik tanpa melibatkan
unsur penonton adalah sia-sia. Karena seni hadir untuk dinikmati,
dihayati dan dihargai oleh masyarakatnya bukan untuk diri sendiri.

1. Naskah Drama

Naskah drama adalah bentuk penyajian dalam tulisan yang


disusun sedemikian rupa berdasarkan alur cerita. Menulis kreatif
naskah drama yaitu menuangkan ide dan gagasan yang ada dalam
pikiran ke dalam sebuah tulisan dari objek yang dilihat atau dinikmati.

adapun kaidah-kaidah dalam penulisan naskah drama, sebagai


berikut.

- penulisan dialog harus diawali dengan nama tokoh yang


mengungkapkan dialog

- penggunaan tanda baca titik dua untuk mengungkapkan dialog tokoh

- petunjuk lakon ditulis dengan tanda kurung atau diletakkan sebagai


paragraf tersendiri

4
- penulisan perpindahan babak, adegan atau setting drama, ditulis
sendiri atau tidak digandeng dialog tokoh

- pada awal kisahan biasanya disertakan prolog sebagai pengantar


cerita danepilog sebagai penutup cerita

2. Pergelaran Teater

pergelaran adalah suatu kegiatan dalam rangka


mempertunjukkan karya seni kepada orang lain (masyarakat umum)
agar mendapat tanggapan dan penilaian. dalam arti bahwa para
seniman menciptakan karya seni bertujuan untuk mengaktualisasi seni
yang diciptakan, sedangkan bagi penikmat seni dapat menjadi bahan
apresiasi

B. Jenis Kritik

Kritik dalam karya Teater tidak dapat lepas dari sifat subjektif
seorang penulis kritik, sehingga tidak mustahil kritik yang terjadi akan
berkembang sikap menerima atau menolak.

Kritik dalam karya seni dapat dibedakan :

 Kritik konstruktif, artinya kritik dilakukan oleh kritikus teater


berisi ulasan dan tanggapan tentang karya Teater dengan
kecenderung bersifat optimis dan positif tidak menjatuhkan
seniman dan membingungkan pembacanya.
 Kritik destruktif, artinya kritik dilakukan oleh kritikus teater
berisiulasan dan tanggapan tajam tentang karya Teater dengan
kecenderung bersifat pesimis dan negative, kadangkala
melemahkan semangat kreator seni.
Saini KM. mengatakan kritik teater dapat dibagi dalam dua jenis
"kritik akademis dan kritik jurnalistik" :

5
 Kritik akademis biasanya dilakukan oleh orang-orang
akademisi perguruan tinggi bersifat ilmiah akademik berupa
hasil-hasil penelitian; skripsi, tesis, disertasi, dst.

 Kritik jurnalistik yakni kritik mass media dilakukan oleh


kritikus seni dan para jurnalis, sebagaimana kita dapat
temukan pada beberapa terbitan surat kabar, majalah, buletin
dst.

C. Fungsi Kritik

Kritik hadir dan diterima di tengah-tengah masyarakat, karena


kritik memberikan manfaat dan memiliki fungsi bagi pihak-pihak
yang terlibat di dalamnya, antara lain; kreator seni, karya seni dan
pembaca. Fungsi kritik dalam karya Teater dapat dikemukakan
sebagai berikut.

 Fungsi sosial, artinya kritik yang ada dan dilakukan kritikus


memberikan dampak pencitraan terhadap kritikus sendiri,
terbina, terpeliharanya budaya menulis dan sekaligus
mendorong munculnya kritikus-kritikus Teater.
 Fungsi apresiatif, artinya kritik dalam bentuk ulasan yang
berbobot dan komunikatif menjadi media pembelajaran
masyarakat dalam mendorong peningkatan apresiasi Karya
seni sebagai objek apresiasi sekaligus subjek bagi pelakunya.
 Fungsi edukasi, artinya mengandung unsur pendidikan dan
pembelajaran (dari tidak tahu menjadi tahu) bagi pembaca,
penonton maupun bagi para pelakunya teater dalam
memaknai dan mewarnai kehidupan ini agar hidup lebih
optimis dan bergairah serta menempatkan manusia sebagai
subjek di dalam mengejar suatu martabat manusia dengan
lingkungannya.

6
 Fungsi prestasi, artinya sebagai ajang aktualisasi diri,
eksistensi diri, penghargaaan diri melalui aktifitas dan
kreativitas seni yang dikomunikasikan kepada penontonnya.
Dengan kata lain bahwa fungsi prestasi dalam seni, yakni
suatu penghargaan yang diberikan kepada seniman, kreator
seni, pelaku seni, siswa atas kemampuannya berkreasi seni
sebagai aktualisasi diri, pribadi siswa termasuk di dalamnya
prestasi lembaga dan sekolah.

D. Simbol Kritik Teater

Simbol di dalam seni, termasuk seni teater dapat dipahami


sebagai benda, bentuk, unsur seni yang mengandung nilai. Nilai dalam
karya seni berupa nilai bentuk dan nilai isi. Unsur-unsur yang
terkandung di dalam seni teater, baik tradisional maupun non
tradisional dengan unsur penting meliputi; naskah, pemeran, tata
pentas, tempat dan penonton terkandung simbol. Simbol dapat
dimaknai sebagai sarana yang dipilih, bersifat khusus untuk
menyampaikan gagasan kreator seni dan kemudian diwujudkan dalam
bentuk seni melalui beberapa unsur yang terkandung di dalamnya.
Unsur penting sebagai ciri atau tanda dari ke khasan Teater,
antara meliputi; unsur cerita atau naskah, unsur pelaku seni, unsur
pentas (artistik perupaan), unsur tempat dan unsur penonton. Melalui
kekhasan dan keunikan simbol dengan pemaknaan yang ada pada
pertunjukan teater, teater dapat dibagi kedalam jenis teater tradisional
dan non tradisional dengan kekhasan; bentuk pertunjukan, struktur
pertunjukan dan unsur-unsur penting pembentuknya.
Simbol Dalam Teater :

karya teater umumnya di ekspresikan menggunakan simbol, simbol


dalam seni teater merupakan benda, bentuk, unsur seni yang
mengandung nilai atau makna yang terkandung di dalamnya. simbol-
simbol yang digunakan sebagai sarana komunikasi dalam teater
diantaranya sebagai berikut.

7
 simbol visual adalah simbol yang nampak dalam penglihatan
penonton, seperti wujud bentuk dan warna termasuk tubuh para
pemain
 simbol verbal adalah simbol yang diungkapkan dengan kata-
kata, baik oleh pemain, narator, maupun dalang.
 simbol auditif adalah simbol yang ditimbulkan dari bunyi-bunyi
yang didengar oleh penonton.

E. Nilai Estestik

Pengertian nilai dalam hubungan dengan seni, karya Teater dapat


dipahami sebagai mutu (kualitas) yang terkandung dalam bentuk seni,
wujud seni dengan beberapa unsur penting seni melalui simbol. Nilai
bentuk yang dihadirkan karya seni, karya Teater sebagai nilai
keindahan bersifat bebas nilai, subjektif, tergantung dari sudut mana
penikmat, penonton seni, dalam menikmati tontonannya. Pada
prinsipnya bahwa seni apapun, termasuk teater dengan penjenisannya
memiliki nilai keindahan, nilai bentuk dan nilai isi, makna dibalik
simbol yang dihadirkan. Nilai estetis dalam karya seni, karya teater
bersifat bebas nilai dan nilai secara ini bersifat universal. Yakni
mengangkat sisi-sisi nilai tentang kemanusiaan pada umumnya.

Melalui unsur-unsur yang terkandung di dalam seni, seni teater


non tradisional dengan unsur penting meliputi; naskah, pemeran, tata
pentas, tempat dan penonton merupakan sarana ekspresi estetik
seorang kreator seni melalui simbol-simbol yang dihadirkan. Dengan
kebebasan nilai estetis pada teater non tradisional memberikan
peluang seluas-luasnya untuk berkreativitas seni dengan catatan tidak
mengesampingkan nilai-nilai moral, kesantunan yang tumbuh dan
berkembang di lingkungan sekitar kita, di negara kita tercinta.

Nilai-nilai estetika ini terletak di setiap bagian baik sebelum


pementasan, maupun setelah pementasan ketika pertunjukan tersebut
telah di abadikan dalam suatu media dokumentasi.

8
nilai-nilai estesis dalam teater itu antara lain sebagai berikut.

 Nilai Emosional (banyak penonton teater hanyut dalam suasana


emosi. seperti sedih, gembira, tragis, menyayat hati, tegang,
mencekam, dan sebagainya)
 Nilai Intelektual (mempunyai nilai-nilai informasi tentang
kehidupan sosial, spiritual, mobral, dan sebagainya)
 Nilai Visual (penonton kerap merasa takjub melihat peristiwa
pentas dengan segala perkakasnya yang spektakuler
 Nilai Verbal (banyak penonton yang merasa kagum pada
ungkapan kata-kata dari para pemain).

F. Menulis Kritik

Menulis kritik merupakan bagian dari proses kreatif dalam


membuat tulisan, ulasan terkait objek yang dikritisi. Menulis kritik,
kritik Teater merupakan hal terkait dengan kegiatan apresiasi.
Apresiasi, dapat dipahami sebagai proses menikmati, menghargai,
menilai suatu tontonan karya seni. Apresiasi lebih dalam dapat
diartikan dengan melakukan kritik terhadap karya seni, karya Teater
yang disajikan.

Kritik terhadap karya teater dapat dilakukan melalui pendekatan


pengamatan, evaluasi kritis terhadap beberapa aspek dan fungsi
pertunjukan yang dihadirkan di atas pentas.dan unsur utama dalam
seni pertunjukan dilengkapi dengan analisis sumber bacaan naskah
dan referensi yang akan dijadikan sumber rujukan dalam menulis
kritik.

Kegiatan menilai, mengkritik, mengulas, membahas, sangat erat


kaitannya dengan kemampuan seseorang dalam menelaah, menafsir,
mengurai, menjelaskan dan menyimpulkan kelebihan dan kelemahan
yang nampak dari unsur penting di dalam karyanya. Menilai karya
seni, seni Teater secara ideal, harus memiliki pengetahun, pemahaman
dan kepekaan seni yang tinggi. Hasil penilaian yang dilakukan harus

9
objektif, tidak memihak, tidak arogansi (gegabah), tidak menyinggung
orang lain. Tetapi penilaian sebagai bagian dari kritik, harus dibangun
rasa tanggungjawab untuk memekarkan seni, mendorong peningkatan
kualitas seni dan mampu memperkaya pemahaman seni bagi kreator
seni dan pembaca seni.

10
Judul karya: Janji Senja

Penulis naskah: Taufon Nalisaputra

1. Sinopsis

Karya teater oleh Taufon Nalisaputra yang berjudul "Janji


Senja" mengisahkan tentang seorang ibu dan anak perempuannya
yang tinggal di desa. Setiap senja, Sang ibu selalu. menanti kehadiran
suaminya yang entah kapan akan kembali. Ia selalu mengatakan
kepada anaknya bahwa ayahnya berjanji akan datang pada saat senja.
Hingga suatu saat, Sang anak yang beranjak dewasa mulai kehilangan
kepercayaan tentang kembalinya Sang ayah.

Ia sudah tidak yakin bahwa ayahnya masih mengingat ia dan


ibunya. Suatu saat, anaknya diterima bekerja di kota. Sang anak
bermaksud mengajak Sang ibu untuk tinggal bersamanya. Namun ibu
menolak, karena tetap ingin menanti kembalinya Sang suami pada
senja hari di rumah tersebut walaupun ia akan tetap merasakan senja
yang sama di tempat manapun.

Suatu saat anaknya pulang ke rumah, Sang anak menyampaikan


keinginannya untuk menikah, Sang ibu pun merestuinya dan
menyuruh anaknya untuk meminta restu kepada ayahnya. Ibu
menyarankan untuk tinggal beberapa hari di rumah, karena ia yakin
Sang suami. akan kembali. Setelah tinggal beberapa hari di rumah
ternyata sang ayah tidak muncul, Sang anak pun kehilangan
kesabarannya lalu meninggalkan ibunya.

2. Unsur pokok teater

a) Penulis naskah: Taufon Nalisaputra

b) Sutradara

c) Pemain

11
Ibu: Sasa

Anak: Natasha Salsabila

d) Penonton

3. Unsur pendukung teater

a) Tata rias

b) Tata busana

c) Tata lampu 1-

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 2008, kritik


diartikan sebagai kecaman, kadang-kadang disertai uraian dan
pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat dan
sebagainya. Berdasarkan pengertian diatas maka kritik teater adalah
pertimbangan baik buruk terhadap kemampuan seseorang dalam
menampilkan suatu karya teater. Dengan kata lain kritik teater dalam
pertunjukkan teater memperlihatkan objektivitas unsur-unsur teater
seperti tata pentas, rias, musikalisasi, dan tidak kalah pentingnya
adalah teknik pemeranan para pemainnya.

Jika diartikan secara umum boleh dikatakan kritik teater


merupakan ulasan, tanggapan, penilaian, penghargaan terhadap objek
yang dikritik yakni karya seni teater. Ulasan atapun tanggapan harus
memiliki dasar atau argumentasi yang mantap sehingga hasil
tanggapan tersebut dapat objektif dan dipertanggungjawabkan. Karya
teater yang akan diapresiasi bisa secara langsung disaksikan di gedung
pertunjukkan atau tidak langsung melalui rekaman video,siaran ulang
atau internet

B. Saran

Dalam sebuah pementasan teater, perlu juga diperhatikan sisi


kekompakan pemain serta profesionalisme agar pementasan dapat
berjalan lancar dan sukses. Selain itu, faktor waktu, durasi dari satu
alur ke alur berikutnya lain juga perlu diperhatikan agar jalannya
teater terkesan tepat. Kerjasama serta kekompakan dari kedua tim
sangat menentukan kesuksesan pementasan teater.

13
DAFTAR PUSTAKA
(Sumber: Seni Budaya / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014.)

https://teknobudayaku.blogspot.com/2021/02/kritik-teater-xii.html?
m=1

https://id.scribd.com/document/449743216/KRITIK-TEATER

https://text-id.123dok.com/document/8yde5vrgq-rangkuman-bab-16-
kritik-teater.html

https://kampusimpian.com/bab-16-kritik-teater/

14
Peroleh Nilai Guru Mapel

Kelompok 4 Nelly Nurul Azizah, S.Pd.

15

Anda mungkin juga menyukai