BAB III Fix
BAB III Fix
BAB III Fix
METODE PENELITIAN
keadaan ilmiah. Dalam hal ini peneliti tidak hanya berupaya mengamati dan
pegawai negeri (KPN) Kabupaten Bangka Tengah tidak hanya yang bersifat
secara integratif.
individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial atau
69
70
yang spesifik dan para partisan, menganalisis data secara induktif mulai dari
tema-tema yang khusus ke tema-tema yang umum dan menafsirkan makna data.”
pemahaman atau pemikiran, dan persepsi atau tanggapan. Metode kualitatif juga
yang sedikit diketahui dan metode kualitatif juga dapat memberikan rincian yang
kompleks tentang fenomena yang sulit diungkapkan, (Straus & Corbin, 2007 : 5).
Lebih lanjut Cresswel (2013 : 261) berpendapat bahwa maksud dari proses
masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta
deskriptif ini dengan nama survey normatif (normative survey). Dengan metode
71
deskriptif ini juga diselediki kedudukan (status) fenomena atau faktor dan melihat
pelaku di lapangan. Metode deskriptif menurut Strauss dan Corbin (1998 : 16-19)
dan tempat. Secara singkat deskriptif merupakan penyampaian secara detil yang
dipilih oleh peneliti yang berdasarkan selektif dari kesadaran umum maupun
dituntut untuk selalu bersikap proaktif dalam mencari data-data dari peristiwa
yang terjadi yang berhubungan dengan masalah dan tujuan penelitian. Sebagai
atas masalah penelitian sehingga data yang diperoleh benar-benar valid dan
akurat. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Saefullah (2003:5) bahwa
deskiptif dalam penelitian ini dipandang sangat tepat terutama dalam penelitian
ilmu-ilmu sosial termasuk ilmu pemerintahan. Oleh sebab itu, penggunaan metode
kualitatif dalam penelitian ini merupakan suatu strategi yang cocok untuk
dan detail.
ini meliputi, (1) Ketua dan pengurus KPN Kabupaten Bangka Tengah,
(2) Anggota aktif pada KPN Kabupaten Bangka Tengah, (3) ASN Kabupaten
Hal ini didukung oleh pendapat Nazir (2011 : 174) yang menjelaskan bahwa
pengumpulan data adalah prosedur sistematis dan standar untuk memperloleh data
berbagai tehnik pengumpulan data agar mendapatkan data yang terukur sesuai
mengamati fenomena yang ada dan belum terungkap yang akan dipadukan dengan
yang telah dipilih terhadap obyek yang akan diteliti. Nazir mengemukakan bahwa
penelitian dengan tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau
serta perekaman terhadap informasi yang didapat dari sumber informasi apabila
informasi tersebut dalam bentuk narasi yang panjang, sehingga peneliti bisa
3.3.3 Dokumentasi
maupun buku, koran, majalah mengenai pendapat, dan hukum yang berhubungan
Pertanyaan bisa saja melebar atau berubah tetapi tetap sesuai dengan kaidah
wawancara.
Teknik analisis data pada penelitian ini dimulai dengan menelaah semua
data yang telah tersedia dari berbagai sumber baik wawancara maupun pencatatan
dari dokumen. Analisis data pada penelitian ini dimulai dengan melaksanakan
proses reduksi data. Proses reduksi data yang dilakukan penulis adalah dengan
melakukan telaah secara keseluruhan data yang dihimpun dari lapangan mengenai
kategori tertentu.
yang didasarkan pada data yang diperoleh dari berbagai sumber dan bersifat
akan diambil dengan data pembanding dari teori tertentu. Hal itu penulis lakukan
agar dapat melihat kebenaran hasil analisis yang akan melahirkan kesimpulan
bahwa analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi organisasi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
faktor internal. Faktor eksternal terdiri dari opportunities dan threats, sedangkan
faktor internal terdiri dari strength dan weaknesses. Adapun matriks SWOT dapat
sebagai berikut :
1. Strategi SO
2. Strategi ST
3. Strategi WO
4. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
ancaman eksternal.
sebagai berikut :
(sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Bobot dari semua faktor
positif, artinya peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika
peluangnya kecil diberi nilai +1. Sementara untuk rating ancaman bersifat
79
sebaliknya, yaitu jika nilai ancamannya besar, maka ratingnya -4 dan jika
Tabel 3.2
Faktor-Faktor Strategis Eksternal
(Eksternal Strategic Factors Analysis Summary/EFAS)
Skor
Faktor-faktor
Bobot Rating Pembobotan
Strategis Eksternal
(Bobot x Rating)
Peluang
(Opportunities/O) :
Peluang 1 bobot peluang 1 rating peluang 1
Peluang 2 bobot peluang 2 rating peluang 2
Jumlah O a B
Ancaman
(Threats/T) :
Ancaman 1 bobot ancaman 1 rating ancaman 1
Ancaman 2 bobot ancaman 2 rating ancaman 2
Jumlah T c D
kelemahan yang ada untuk mencapai tujuan organisasi. Seperti halnya pada
Analisis Faktor Strategis Eksternal, maka dengan cara yang sama menyusun
Analysis Summary/IFAS). Bentuk tabel IFAS adalah sepeti terlihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3
Faktor-Faktor Strategis Internal
(Internal Strategic Factors Analysis Summary / IFAS)
Skor
Faktor-faktor Pembobotan
Bobot Rating
Strategis Internal (Bobot x
Rating)
Kekuatan
(Stregths/S) :
Kekuatan 1 bobot kekuatan 1 rating kekuatan 1
Kekuatan 2 bobot kekuatan 2 rating kekuatan 2
Jumlah S A B
Kelemahan
(Weaknesses/W):
Kelemahan 1 bobot kelemahan 1 rating kelemahan 1
Kelemahan 2 bobot kelemahan 2 rating kelemahan 2
Jumlah W C D