Makalah Kel. 5 Adsup

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

KONSEP DASAR, SUMBER PEMBIAYAAN, PENGELOLAAN KEUANGAN, PROSES


ADMINISTRASI DAN PERAN GURU DALAM ADMINISTRASI KEUANGAN SATUAN
PENDIDIKAN

Dosen Pengampu : Dr. Sulastri, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 5
1. Alya Nazwa Minisa (22129107)
2. Adela (20075114)
3. Nandita Permata (22180049)
4. Ervina Julyanita (22129399)
5. Debi Anggraini (22053012)
6. Zandi Putra Elando (22086446)
7. Ruqayah Sri Aulia (22033041)
8. Tira Desmalianti (22022174)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-nya, sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul " KONSEP DASAR,
SUMBER PEMBIAYAAN, PENGELOLAAN KEUANGAN, PROSES ADMINISTRASI
DAN PERAN GURU DALAM ADMINISTRASI KEUANGAN SATUAN PENDIDIKAN”
ini dengan waktu yang tepat.
Shalawat beriring salam tak lupa kami sampaikan kepada baginda Nabi Muhammad
SAW yang telah menerangi kita dari kegelapan menuju alam terang benderang seperti
sekarang ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah
memberi materi ini sehingga kami dapat mengetahui Permasalahan pokok pendidikan di
Indonesia.
Kami juga menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak berbagai kekurangan,
baik dari segi isi maupun bahasa. Untuk itu kami mengharapkan kritik serta saran teman-
teman agar makalah ini menjadi sempurna. Kami juga berharap bahwa makalah ini dapat
berguna bagi pembaca.

Padang, 20 Oktober 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
A. Pengertian Administrasi Keuangan dalam Pendidikan...............................................2
D. Sumber Pembiayaan pada Satuan Pendidikan............................................................3
E. Pengelolaan Keuangan dalam Lembaga Pendidikan..................................................4
F. Proses Administrasi Keuangan...................................................................................5
G. Pemeriksaan dan pelaporan administrasi keuangan dalam pendidikan......................6
H. Peran guru dalam Administrasi Keuangan Sekolah...................................................7
BAB III......................................................................................................................................8
PENUTUP.................................................................................................................................8
A. Kesimpulan.................................................................................................................8
I. Saran...........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dalam manajemen keuangan sekolah terdapat rangkaian Setiap kegiatan perlu diatur
agar kegiatan berjalan tertib, lancar, efektif dan efisien. Kegiatan di sekolah yang sangat
kompleks termasuk kegiatan keuangan juga membutuhkan pengaturan yang baik. Keuangan di
sekolah merupakan bagian yang amat penting karena setiap kegiatan butuh uang. Keuangan juga
perlu diatur sebaik-baiknya, sehingga disekolah perlu manajemen keuangan yang baik.

Sebagaimana yang terjadi di substansi manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan


manajemen keuangan dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian. Beberapa kegiatan manajemen keuangan yaitu
memperoleh dan menetapkan sumber-sumber pendanaan, pemanfaatan aktivitas terdiri dari
perencanaan program sekolah, perkiraan anggaran, dan pendapatan yang diperlukan dalam
pelaksanaan program, pengesahan dan penggunaan anggaran sekolah. Sebagai suatu lembaga
pendidikan perlu ditingkatkan dan disesuaikan denagan kebutuhan dan perkembangan
pembangunan disegala bidang baik segi sarana dan prasarana Pendidikan, fasilitas kerja maupun
kesejahtraan yang layak bagi seluruh tenaga Pendidik. Untuk memenuhi sasaran tersebut sangat
diperlukan biaya yang cukup dan administrasi yang tertib.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan administrasi keuangan pendidikan?


2. Apa saja sumber pembiayaan pada satuan pendidikan ?
3. Bagaimana proses administrasi keuangan?
4. Bagaimana peran guru dalam administrasi keuangan sekolah?

C. Tujuan

1. Mengetahui tentang administrasi keuangan


2. Mengetahui sumber pembiayaan pada suatu Pendidikan
3. Mengetahui proses administrasi keuangan
4. Mengetahuiperan guru dalam administrasi keuangan sekolah

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi Keuangan dalam Pendidikan

Manajemen keuangan merupakan salah satu substansi manajamen sekolah yang akan
turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah. Sebagaimana yang terjadi di
substansi manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen keuangan dilakukan
melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan atau
pengendalian.

Beberapa kegiatan manajemen keuangan yaitu memperoleh dan menetap kansumber-


sumber pendanaan, pemanfaatan dana, pelaporan, pemeriksaan dan pertanggung jawaban
(Lipham, 1985; Keith, 1991).

Menurut Depdiknas (2000) bahwa manajemen keuangan merupakan tindakan


pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan,
pertanggung jawaban dan pelaporan Dengan demikian, manajemen keuangan sekolah dapat
diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan,
pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung-jawaban keuangan sekolah.

Pembiayaan pendidikan hendaknya dilakukan secara efisien. Makin efisien suatu sistem
pendidikan, semakin kecil dana yang diperlukan untuk pencapaian tujuan-tujuan pendidikan.
Untuk itu, bila sistem keuangan sekolah dikelola secara baik akan meningkatkan efisiensi
penyelenggaraan pendidikan. Artinya, dengan anggaran yang tersedia, dapat mencapai tujuan-
tujuan pendidikan secara produktif, efektif, efisien, dan relevan antara kebutuhan di bidang
pendidikan dengan Pembangunan masyarakat. Untuk mencapai hal-hal seperti di atas maka
diperlukan adanya proses merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan,
mengawasi, dan melaporkan kegiatan bidang keuangan agar tujuan sekolah dapat tercapai secara
efektif dan efisien.

Melalui kegiatan manajemen keuangan maka kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah


dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan digunakan
untuk membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan efisien. Untuk itu tujuan
manajemen keuangan antara lain :

1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah


2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah.
3. Meminimalkan penyalah gunaan anggaran sekolah.
4. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas kepala sekolah dalam menggali
sumber-sumber dana, menempatkan bendaharawan yang menguasai dalam pembukuan dan
pertanggung-jawaban keuangan serta memanfaatkannya secara benar sesuai peraturan
perundangan yang berlaku. pengertian administrasi keuangan dalam pendididkan

Administrasi keuangan dalam pendidikan adalah suatu proses pencatatan, pengendalian,


dan pengolahan keuangan milik sekolah yang dilaksanakan secara bertanggungjawab, jujur,

2
terbuka, tertib, cermat, efektif, dan efisien sehingga terarah pada pencapaian tujuan sekolah
secara optimal. Administrasi keuangan dalam pendidikan mencakup berbagai aktivitas yang
berkaitan dengan sistem keuangan sekolah, seperti perencanaan dan penganggaran keuangan,
pengelolaan kas, pengawasan dan pengendalian keuangan, dan pelaporan keuangan.

Pengertian administrasi keuangan dalam pendidikan dibagi menjadi dua arti, yaitu arti sempit dan
arti luas:

- Arti sempit: Administrasi keuangan dalam arti sempit mengandung pengertian yaitu segala
pencatatan masuk dan keluarnya uang untuk membiayai kegiatan sekolah.

- Arti luas: Administrasi keuangan dalam arti luas mengandung pengertian yaitu langkah
pengolahan keuangan sekolah mulai dari penerimaan sampai dengan bagaimana keuangan
tersebut dikelola dan dipertanggungjawabkan.

Tujuan administrasi keuangan dalam pendidikan adalah untuk mengatur keuangan sekolah dengan
baik, sehingga sekolah dapat mencapai tujuannya. Fungsi administrasi keuangan dalam
pendidikan meliputi perencanaan dan penganggaran keuangan, manajemen kas, pengawasan dan
pengendalian keuangan, dan pelaporan keuangan. Komponen administrasi keuangan dalam
pendidikan meliputi pencatatan, penggolongan, pengolahan, penyimpanan, dan pengarsipan
terhadap seluruh kekayaan sekolah. Petugas administrasi keuangan dalam pendidikan
bertanggung jawab untuk mengelola keuangan sekolah. Dasar pengelolaan administrasi keuangan
dalam pendidikan meliputi prinsip-prinsip akuntansi, prinsip-prinsip manajemen keuangan, dan
prinsip-prinsip perpajakan.

B. Sumber Pembiayaan pada Satuan Pendidikan

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989 tentang Pendidikan


Nasional bahwa pengadaan dan pendayagunaan sumber daya Pendidikan dilakukan oleh
pemerintah, masyarakat, dan/atau keluarga dari peserta didik. Buku belajar yang digunakan data
pendidikan sekolah disusun berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh pemerintah. Buku
pelajaran dapat diterbitkan oleh pemeritah ataupun swasta.

1. Dana dari Pemerintah


Dana dari pemerinath disediakan melalui jalur Anggaran Rutin dalam Daftar Isian
Kegiatan (DIK) yang dialokasikan kepada semua sekolah dan ini biasanya disebut dana rutin.
Besarnya dana yang dialokasikan dalam DIK biasanya dialokasikan berdasarkan jumlah dari
peserta didiknya. Maka, besarnya anggaran dan besarnya dana untuk masing-masing jenis
pengeluaran sudah ditentukan oleh pemerintah didalam DIK. Pengeluaran dan pertanggung
jawaban atas pemanfaatan dana rutin (DIK) harus benar-benar sesuai dengan mata anggar
tersebut. Selain DIK, pemerintah sekarang juga memberikan Bantuan Operasional Sekolah
(BOS). Dana ini diberikan secara berkala yang digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan
operasional sekolah.

2. Dana dari Orang Tuan Siswa


Dana ini dikenal dengan istilah iuran komite. Besarnya sumbangan yang harus
dibayar orang tua siwa ditentukan oleh rapat komite sekolah. Pada umumnya dana komite

3
sekolah terdiri dari: dana tetap bulan sebagai uang kontribusi yang harus dibayar oleh orang
tua setiap bulan selama anaknya menjadi siswa disekolah tersebut, kemudian dana incidental
yang dibebankan kepada siswa baru yang biasanya hanya satu kali selama tiga tahun tahun
(pembayarannya diangsur), dan dana sukarela yang biasanya yang biasanya ditawarkan
kepada orang tua siswa tertentu yang dermawan dan bersedia memberikan sumbangannya
secara sukarela tanpa suatu ikatan apapun.

3. Dana dari Masyarakat


Dana ini merupakan sumbangan sukarela yang tidak mengikat dari anggota-anggota
masyarakat sekolah yang menaruh perhatian terhadap kegiatan pendidikan disuatu sekolah.
Sumbangan sukarela yang diberikan merupakan wujud dari kepeduliannya yang merasa
terpanggil untuk membantu memajukan pendidikan. Dana ini biasanya diterima dari
perorangan, organisasi, yayasan, ataupun dari pemerintah dan swasta.

C. Pengelolaan Keuangan dalam Lembaga Pendidikan

Pengelolaan Keuangan Lembaga keuangan pendidikan tidak bisa lepas dari yang disebut
dengan manajemen. Pada dasarnya manajemen berasal dari to manage yang berarti mengatur,
mengelola atau mengurusi. Manajemen sering diartikulasikan sebagai ilmu, kiat dan profesi.
Sebagai ilmu, manajemen dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistematis
berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama untuk mencapai tujuan dan
membuat system kerjasama yang lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.

Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan akan sangat bergantung kepada manajemen
yang digunakan dalam suatu lembaga pendidikan yang bersangkutan. Manajemen tersebut akan
efektif dan efisien apabila didukung oleh Sumber Daya Manusia yang profesional untuk
mengoperasikan lembaga pendidikan tersebut, kurikulum yang sesuai dengan tingkat
perkembangan dan karakteristik siswa, kemampuan dan komitmen tenaga kependidikan yang
handal, sarana-prasarana yang memadai untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar, dana yang
cukup untuk menggaji staf sesuai dengan fungsinya, serta partisipasi masyarakat yang tinggi. Bila
salah satu hal di atas tidak sesuai dengan yang diharapkan dan/atau tidak berfungsi sebagaimana
mestinya, maka efektivitas dan efisiensi pengelolaan lembaga pendidikan/sekolah tersebut kurang
optimal.

Dalam pelaksanaan manajemen keuangan menganut azas pemisahan tugas antara fungsi
otorisator, ordonator dan bendahara. Otorisator adalah pejabat yang diberi wewenang untuk
mengambil tindakan yang mengakibatkan penerimaan dan pengeluaran anggaran. Ordonator
adalah pejabat yang berwenang melakukan pengujian dan memerintahkan pembayaran atas segala
tindakan yang dilakukan berdasarkan otoritas yang telah ditetapkan.

Bendaharawan adalah pejabat yang berwenang melakukan penerimaan, penyimpanan dan


pengeluaran uang atau surat-surat berharga lainnya yang dapat dinilai dengan uang serta
diwajibkan membuat perhitungan dan pertanggungjawaban. Kepala Sekolah sebagai manajer,
berfungsi sebagai otorisator, dan dilimpahi fungsi ordonator untuk memerintahkan pembayaran.
Namun, tidak dibenarkan melaksanakan fungsi bendaharawan karena berkewajiban melakukan
pengawasan ke dalam. Bendaharawan, disamping mempunyai fungsi-fungsi bendaharawan, juga
dilimpahi fungsi ordonator untuk menguji hak atas pembayaran.

4
Manajer/Kepala Bagian Keuangan sekolah berkewajiban untuk menentukan keuangan
sekolah, cara mendapatkan dana untuk infrastruktur sekolah serta penggunaan dana tersebut untuk
membiayai kebutuhan sekolah. Yang harus dimiliki oleh Kepala Bagian Keuangan yaitu: strategi
keuangan.

D. Proses Administrasi Keuangan

1. Perencanaan (RPS, RKAS)


Perencanaan sekolah adalah suatu proses untuk menentukan tindakan untuk
menentukan masa depan sekolah yang tepat melalui urutan pemilihan, dengan
memperhitungkan sumberdaya yang tersedia. RPS adalah gambaran tentang kegiatan sekolah
dimasa depan dalam rangka untuk mencapai tujuan sekolah yang telah ditetapkan (Putri,
2016).

Rancangan Pengembangan sekolah (RPS) merupakan salah satu wujud dari


manajemen sekolah yang sangat penting yang harus dimiliki sekolah sebagai paduan dalam
menyelenggarakan pendidikan sekolah baik dalam jangka panjang, menengah, maupun
jangka pendek. RPS disusun untuk :

 Menjamin agar perubahan/ tujuan sekolah yang ditetapkan dapat dicapai


dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil,
 Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah,
 Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku
sekolah, antar sekolah, dan dinas pendidikan kabupaten/kota dan antar waktu.

Rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) pada dasarnya memuat
tentang berbagai program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sekolah selama kegiatan yang
akan dilaksanakan sekolah, keuangan untuk membiayai program tersebut selam 1 tahun
anggaran. Penyusunan RAPBS dapat menempuh beberapa langkah yaitu sebagai berikut :

 Penetapan Tujuan, merupakan suatu keharusan dalam penyusunan anggaran yang


efektif.
 Penjabaran tujuan kedalam program pendidikan.
 Penentuan sumber daya manusia dan materil yang berimplementasikan program-
program pendidikan yang ditetapkana.

Pengeluaran biaya sekolah meliputi aspek:

 Pengawasan umum
 Pengajaran
 Pelayanan bantuan
 Pemeliharaan Gedung
 Operasi
 Pengeluaran tetap, jasa hutang

RKAS harus disetujui dalam rapat dewan pendidik setelah memperhatikan


pertimbangan dari komite sekolah dan disahkan oleh Dinas Pendidikan kabupaten/kota (untuk
sekolah negri) atau yayasan (untuk sekolah swasta). Secara rinci diatur dalam peraturan

5
Mendiknas Nomor 19 tahun 2017 tentang Standar pengelolaan Pendidikan oleh Satuan
Pendididkan Dasar dan Menengah.

2. Pelaksanaan (penggunaan, pencatatan dana)


Depdagri dan depdikbud 1996 menyatakan bahwa dalam administrasi keuangan harus
ada pemisahan tugas dan fungsi otorisator, ordonator dan pembendaharawan. Otorisator
adalah pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan
terjadinya penerimaan atau pengeluaran keuangan. Ordonator adalah pejabat yang berwenang
yang melakukan pengujian dan memerintahkan pembayaran atas segala tindakan yang
dilakukan berdasarkan otorisasi yang telah ditetapkan. Bendaharawan adalah pejabat yang
berwenang yang melakukan penerimaan dan pengeluaran uang atau surat-surat berharga
lainnya, yang dapat dinilai dengan uang dan diwajibkan membuat perhitungan dan
pertanggung jawaban.

Penggunaan uang mestinya sesuai dengan alokasi anggaran yang sudah ditetapkan
sebelumnya. Oleh karena itu pengaturan penggunaan dan pembukuan keuangan tidak dapat
dilakukan oleh sembarang orang dan semuanya harus melalui proses dan prosedur yang
berlaku.

3. Pelaporan dan Pertanggung Jawaban


Penerimaan dan pengeluaran sekolah harus dilaporkan dan dipertanggungjawabkan
secara rutin sesuai peraturan yang berlaku Pelaporan dan pertanggungjawaban anggaran rutin
dan pembangunan dilakukan dengan memperhatikan ketentuan yang telah disepakati yaitu:

 Selambat-lambatnya tanggal 10 setiap bulan, bendaharawan mengirim Surat


Pertanggung Jawaban (SPJ) kepada walikota/ bupati melalui bagian Keuangan
Sekretariat Daerah
 Apabila tanggal 10 bulan berikutnya SPJ belum diterima oleh Bagian Keuangan
Sekretariat Daerah maka tanggal 11 dikirimkan Surat Peringatan I.
 Apabila sampai dengan tanggal 20 bulan berikutnya SPJ belum dikirim juga ke
bagian Keuangan Sekretariat Daerah, maka dibuatkan Surat Peringatan II.
 Kelengkapan lampiran SPJ 5. Bukti Pendukung/ Lampiran SPJ

E. Pemeriksaan dan pelaporan administrasi keuangan dalam pendidikan

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan dan
pelaporan administrasi keuangan dalam pendidikan :

- Laporan pertanggungjawaban keuangan penting agar pemerintah atau masyarakat


pemberi dana tahu untuk apa saja uang yang telah diberikan ke sekolah.
- Pemeriksaan keuangan dilakukan dengan penelitian pada administrasi yang telah
ditetapkan dalam suatu anggaran, pemeriksaan dapat menjamin penggunaan faktor
uang tersebut sah dan efisien.
- Setiap sumber daya keuangan sekolah yang digunakan harus
dipertanggungjawabkan baik secara administratif maupun secara normatif.
Pertanggungjawaban administrasi maksudnya adalah penggunaan keuangan sekolah
jelas pembukuannya, ada bukti-bukti penggunaannya, serta hasilnya.

6
- Proses administrasi keuangan meliputi penyusunan Rencana Pengelolaan Sekolah
(RPS), Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS), penggunaan, dan
pertanggungjawaban.
- Perencanaan keuangan sekolah harus seimbang antara pengeluaran dengan
pemasukan. Jangan sampai pengeluaran lebih besar dari pemasukan.
- Pemeriksaan dan pelaporan keuangan adalah rangkaian perbuatan penelitian atas
penggunaan faktor dalam proses administrasi sebagaimana ditetapkan dalam jumlah
anggaran, untuk menjamin penggunaan faktor uang tersebut sah dan efisien.

F. Peran guru dalam Administrasi Keuangan Sekolah

Penanggung jawab biaya pendidikan adalah kepala sekolah namun demikian, guru
diharapkan ikut berperan dalam administrasi biaya ini meskipun menambah beban mereka juga
memberikan kesempatan untuk ikut serta mengarahkan pembiayaan itu untuk perbaikan proses
belajar mengajar (Alfafa, 2015). Guru memiliki peran penting dalam kehidupan sekolah, termasuk
dalam aspek administrasi keuangan sekolah. Beberapa peran guru dalam administrasi keuangan
ini meliputi:

1) Membuat file keuangan sesuai dengan dana pembangunan.


2) Membuat laporan data usulan pembayaran gaji, rapel ke Pemerintah Kota.
3) Membuat pembukuan penerimaan dan penggunaan dana pembangunan.
4) Membuat laporan dana pembangunan pada akhir tahun anggaran.
5) Membuat laporan Rancangan Anggaran Pendapatan Bantuan Sekolah (RAPBS).
6) Membuat laporan tribulan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
7) Menyetorkan pajak PPN dan PPh.
8) Membagikan gaji atau rapel.
9) Menyimpan dan membuat arsip peraturan keuangan sekolah.
10) Meminimalkan penyalahgunaan dana sekolah.

Selain itu, guru juga dapat membantu dalam pemeriksaan dan pelaporan administrasi
keuangan sekolah. Pemeriksaan keuangan dilakukan dengan penelitian pada administrasi yang telah
ditetapkan dalam suatu anggaran, pemeriksaan dapat menjamin penggunaan faktor uang tersebut sah
dan efisien. Dalam beberapa kasus, seperti dana bantuan untuk kegiatan ekstrakurikuler atau proyek
kelas, guru mungkin bertindak sebagai penerima dana dan bertanggung jawab untuk mengelolanya.
Guru dapat memberikan masukan terkait kebutuhan dana untuk berbagai kegiatan atau fasilitas yang
mendukung proses pembelajaran. Di beberapa sekolah, guru mungkin menjadi bagian dari tim atau
komite yang membahas dan menentukan alokasi dana sekolah.

Meskipun peran guru dalam administrasi keuangan sekolah mungkin tidak seintensif tim
keuangan atau kepala sekolah, keterlibatan dan peran aktif guru sangat penting untuk memastikan
bahwa dana sekolah digunakan dengan efektif dan efisien untuk mendukung proses pembelajaran.

Oleh karena itu, guru dapat membantu dalam memastikan bahwa penggunaan dana sekolah
sesuai dengan anggaran dan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. Dengan demikian, guru dapat
berperan aktif dalam menjaga keuangan sekolah agar terkelola dengan baik dan efisien.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Administrasi keuangan adalah semua aktivitas yang berhubungan dengan


keuangan yang mencatat pemasukan dan pengeluaran yang dicatat oleh seorang
bendahara. Keuangan sekolah ini bisa bersumber dari pemerintah, orang tua siswa,
Masyarakat maupun dari alumni. Setiap administrasi keuangan sekolah dilakukan sesuai
dengan proses yang telah ditentukan. Dalam administrasi keuangan sekolah ini, guru
memiliki peran yang sangat penting. Administrasi keuangan dalam pendidikan meliputi
kegiatan perencanaan, penggunaan, pencatatan data, pelaporan, dan pertanggungjawaban dana
yang dialokasikan untuk penyelenggaraan sekolah. Tujuan administrasi ini adalah untuk
mewujudkan suatu tertib administrasi keuangan, sehingga pengurusannya dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Administrasi keuangan berkaitan dengan proses menerima, menyimpan, serta


mengeluarkan uang dengan aktivitas penatabukuan. Administrasi keuangan adalah sebuah analisis
terhadap sumber-sumber pendapatan dan penggunaan biaya. Administrasi keuangan sekolah
merupakan serangkaian proses pencatatan dan pengendalian keuangan milik sekolah yang
dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pemeriksaan keuangan dilakukan dengan penelitian pada
administrasi yang telah ditetapkan dalam suatu anggaran, pemeriksaan dapat menjamin
penggunaan faktor uang tersebut sah dan efisien.

Guru memiliki peran penting dalam administrasi keuangan sekolah, seperti membuat file
keuangan, membuat laporan data usulan pembayaran gaji, dan meminimalkan penyalahgunaan
dana sekolah. Administrasi keuangan sekolah harus seimbang antara pengeluaran dengan
pemasukan. Jangan sampai pengeluaran lebih besar dari pemasukan.

Dalam kesimpulannya, administrasi keuangan dalam pendidikan sangat penting untuk


menjaga keuangan sekolah agar terkelola dengan baik dan efisien. Semua pihak, termasuk guru,
harus berperan aktif dalam menjaga keuangan sekolah agar terkelola dengan baik dan efisien.

B. Saran

Dalam pembuatan makalah ini mungkin banyak kesalahan baik dari isi dan cara
penulisan. Untuk menyempurnakan makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca atau pihak yang menggunakan makalah ini. Dengan kerendahan hati penulis mohon
maaf apabila banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini, dengan senang hati kritik dan
saran dan pandangan dari berbagai pihak menyempurnakan makalah ini. Atas perhatiannya kami
ucapkan terimakasih

8
DAFTAR PUSTAKA

Alfafa, Muhammad F, 2015. Peran Guru Dalam administrasi Pendidikan. Universitas


Ganesha Singaraja.
Alika F.W., Syafa S., dan Syadiah, 2015. Administrasi Keuangan Sekolah.
Putri, 2016. Administrasi Keuangan, Universitas Negeri Padang.
Yanti, 2013. Administrasi Keuanagn Sekolah dan Husemas. Universitas Negeri Padang
(http://ririindrayanti.blogspot.com/2013/05/administrasi-keuangansekolah-dan.html ), diakses
27 Oktober 2019.
Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Manajemen Keuangan. Materi Pelatihan Terpadu
untuk Kepala Sekolah. Jakarta: Dirjen Dikdasmen, Direktorat Pendidikan Lanjutan Tingkat
Pertama.
Kadarman, A.M. dan Udaya, Jusuf. 1992. Pengantar Ilmu Manajemen: Buku Panduan
Mahasiswa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional .Jakarta: CV Tamita
Utama
Soetopo Hendiyat dan Sumanto Westy, Pengantar Oprasinal Administrasi Pendidikan. (Usaha
Nasional, Surabaya; 1982).
Hendiyat Soetopo, Administrasi Pendidikan. (IKIP Pers, Malang, 1989)

Anda mungkin juga menyukai