4 Bab1
4 Bab1
4 Bab1
PENDAHULUAN
memiliki prospek yang cukup tinggi. Buncis tegak varietas Kenya banyak
dan pasar ekspor. Nilai ekspor buncis yang mencapai 600 sampai 900 t setiap
tahun, menjadikan buncis ini sebagai salah satu komoditas ekspor unggulan dari
konsumsi makanan sehat yang mulai meningkat setelah melewati masa pandemi,
menjadi alasan banyak dikonsumsinya sayuran yang salah satunya adalah buncis.
Buncis sendiri mengandung gizi seperti protein, kalsium dan vitamin B yang cukup
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi buncis meningkat pada tahun
penurunan produksi buncis menjadi 299.311 t. Pada tahun 2020 produksi buncis di
stabil ini dapat menyebabkan tidak terpenuhinya permintaan pasar sehingga perlu
pemupukan.
1
2
karena memiliki sifat yang mudah terurai sehingga tersedia dan diserap oleh
tanaman dengan mudah. Harga yang relatif mahal menjadi salah satu kelemahan
yang dimiliki oleh pupuk anorganik ini, selain itu pupuk anorganik juga tidak dapat
anorganik yang tidak tepat dan berlebihan juga dapat mengakibatkan pencemaran
lingkungan (Purnomo et al., 2013). Untuk mengatasi kekurangan yang dimiliki oleh
pupuk anorganik ini maka perlu diimbangi dengan penggunaan pupuk organik
anorganik saja.
limbah organik, salah satunya adalah limbah baglog jamur tiram putih. Tingkat
konsumsi olahan jamur tiram yang meningkat tentu saja akan meningkatkan limbah
yang dihasilkan. Limbah baglog yang sudah tidak produktif ini biasanya dibuang
oleh petani dan dibiarkan menumpuk sehingga memberikan dampak yang kurang
baik pada lingkungan seperti menimbulkan pencemaran udara karena baunya yang
tidak sedap (Adinurani, 2020). Pemanfaatan limbah baglog jamur tiram putih
oleh limbah itu sendiri dan juga permasalahan yang ditimbulkan oleh pupuk
anorganik.
pencemaran udara dan pencemaran lingkungan lainnya terjadi akibat ulah manusia
sendiri, sehingga penting bagi manusia untuk menjaga kelestarian lingkungan dan
3
menangani limbah dengan baik. Hal ini juga disebutkan dalam Al-Qur’an surat Ar-
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (Q.S. Ar-rum: 41)
Media tanam merupakan salah satu faktor lingkungan yang sangat penting
akar serta penyedia nutrisi dan air untuk diserap tanaman. Tanah sebagai media
tanam yang sangat umum digunakan, dalam beberapa kondisi tidak dapat
upaya untuk memperbaiki media tanam tersebut. Upaya yang dapat dilakukan untuk
memperbaiki media tanam salah satunya adalah penambahan media tanam organik
beberapa bahan organik yang umum digunakan atau dicampurkan sebagai media
tanam. Arang sekam padi dan cocopeat memiliki karakter yang cocok untuk
hara dan memiliki kemampuan dalam menahan air. Cocopeat merupakan limbah
yang berbentuk serbuk halus dari buah kelapa yang dihasilkan ketika proses
penghancuran sabut kelapa sedangkan arang sekam padi merupakan limbah yang
Interaksi antara pupuk organik cair limbah baglog jamur tiram putih dan jenis
media tanam terjadi ketika pupuk organik cair yang diberikan mampu menjaga suhu
4
tanah yang laju optimum aktivitasnya berada pada temperatur 18-30°C (Karamina
et al., 2018). Sementara itu media tanam organik yang diaplikasikan mampu
mencegah kehilangan hara yang diberikan dalam bentuk cair karena memiliki daya
pegang air dan porositas yang baik sehingga air dan unsur hara lainnya dapat
pemanfaatan pupuk organik cair limbah baglog jamur tiram putih dan penggunaan
beberapa jenis media tanam dalam menunjang pertumbuhan dan hasil tanaman
sehingga diambil judul berupa Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik Cair Limbah
Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) dan Jenis Media Tanam Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Buncis Tegak (Phaseolus vulgaris L.) Varietas
Kenya.
1) Apakah terjadi interaksi antara konsentrasi pupuk organik cair limbah baglog
jamur tiram putih dan jenis media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil
2) Berapakah konsentrasi pupuk organik cair limbah baglog jamur tiram putih
yang memberikan pengaruh lebih baik pada setiap taraf jenis media tanam
baglog jamur tiram putih dan jenis media tanam terhadap pertumbuhan dan
2) Untuk mengetahui konsentrasi pupuk organik cair limbah baglog jamur tiram
putih yang memberikan pengaruh lebih baik pada setiap taraf jenis media
1) Secara ilmiah penelitian ini dapat menjadi referensi dan pengetahuan tentang
interaksi antara berbagai konsentrasi aplikasi POC limbah baglog jamur tiram
berguna bagi petani maupun lembaga atau instansi terkait pemanfaatan pupuk
organik cair limbah baglog jamur tiram putih dan beberapa jenis media tanam
Produksi buncis tegak yang terus mengalami pasang surut beresiko tidak
pasar. Pertumbuhan dan hasil tanaman akan lebih baik ketika jumlah unsur hara
tersedia dengan cukup, menurut Haryadi et al. (2015) tercukupinya kebutuhan hara
lebih sempurna.
banyak dapat mengakibatkan kerusakan pada tanah baik kimia, fisik dan biologinya
menunjukan terjadinya penurunan porositas tanah saat panen akibat residu pupuk
NPK anorganik setelah dua musim tanam pada kedelai dari 88,57% (kontrol)
menjadi 72,62–76,48%, yang diikuti dengan penurunan kecepatan aliran air pada
kondisi jenuh. Menurut Sahira & Sudantha (2016) tanah yang stabilitas agregatnya
pemupukan kurang efisien karena kemampuan retensi air dan hara pada tanah
Pemanfaatan limbah baglog jamur tiram putih menjadi pupuk organik cair
tanah dan tanaman walaupun pupuk organik cair digunakan sesering mungkin (Nur
et al., 2018). Ayu et al. (2021) melaporkan bahwa limbah baglog jamur tiram putih
yang sudah difermentasi mengandung hara makro yang cukup tinggi yaitu N 2,03%,
P 0,61% dan K 1,78% sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hara
tanaman. Hasil penelitian Sobari et al. (2019) menunjukan hasil yang baik dari
pemanfaatan pupuk organik padat limbah baglog ini. Pupuk organik limbah baglog
jamur tiram putih yang diaplikasikan mampu mempengaruhi semua parameter pada
umur 35 HST dan 70 HST pertumbuhan dan memberikan pengaruh terbaik terhadap
Pupuk organik yang berbentuk cair mampu memberikan hasil lebih baik
dibandingkan dengan yang padat karena pupuk organik cair menyediakan hara
dengan cepat sehingga dapat maksimal digunakan oleh tanaman. Khoiriyah &
Nugroho (2018) menyatakan bahwa pupuk organik yang berbentuk cair akan
mudah tersedia dan cepat diserap oleh tanaman, unsur hara yang telah diserap
pada masa vegetatif, dimana unsur hara tersebut digunakan untuk pembentukan
organ seperti daun dan batang sehingga mendukung proses fotosintesis. Rozi et al.,
(2016) melaporkan pengaplikasian pupuk cair limbah baglog jamur tiram putih
Selain pemberian pupuk organik cair, media tanam menjadi faktor penting
untuk menunjang pertumbuhan dan hasil tanaman. Media tanam adalah sebuah
tempat tumbuh tanaman, dimana akar akan berkembang dan tumbuh, selain itu akar
juga akan berpegang pada media tanam sehingga bagian tajuk dapat kokoh berdiri
di atas media tersebut, media tanam juga berfungsi sebagai penyedia unsur-unsur
yang dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman (Bui et al., 2016). Beberapa media
yang umum digunakan selain tanah adalah arang sekam dan cocopeat.
Arang sekam padi yang merupakan limbah sekam padi yang dibakar dengan
sebagai media tanam. Beberapa keunggulan dari media tanam ini yaitu sifatnya
yang porous, ringan, tidak kotor, dan memiliki porositas yang baik, akan tetapi
kemampuan menyerap airnya cukup rendah (Pratiwi et al., 2017). Arang sekam
juga mengandung C-Organik yang cukup tinggi, C-Organik sendiri memiliki peran
yang penting dalam memperbaiki sifat kimia, fisik maupun biologi tanah serta
sebagai substrat dan habitat bagi mikroorganisme tanah (Abel et al., 2021). Anwar
et al. (2016) melaporkan penambahan sekam bakar dengan perbandingan 1:1 pada
tanah memberikan pengaruh paling optimum terhadap jumlah daun, tinggi tanaman
serta berat basah tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) karena unsur hara
terserap sempurna.
dihasilkan dari proses penghancuran sabut kelapa yang berbentuk serbuk halus.
Cocopeat mengandung unsur hara yang cukup lengkap yaitu fosfor, kalium,
menyimpan air dari media tanam ini mencapai 69% (Pratiwi et al., 2017). Hasil
penelitian Ashraf & Junita (2020) menunjukan hasil terbaik dalam penggunaan
cocopeat terhadap potensi tumbuh benih, daya berkecambah, serta indeks vigor
benih kacang tanah. Dalam penelitian lain Agustin et al. (2018) melaporkan
pengaruh yang nyata terhadap bobot segar maupun kering bayam merah.
Kombinasi jenis media tanam dan konsentrasi POC limbah jamur tiram putih
akan menunjukan interaksi dimana media tanam dengan berbagai karakteristik yang
berbeda akan mempengaruhi daya simpan air, pertumbuhan akar, suhu tanah, C-
Organik dan kehidupan mikroba tanah yang erat kaitannya dengan kesuburan tanah.
Pupuk organik cair yang diberikan tidak akan mudah tercuci karena media tanam
Interaksi lain yang terjadi adalah ketika pupuk organik cair yang diberikan
mikoba pada tanah yang laju optimum aktivitasnya berada pada temperatur 18-
30°C (Karamina et al., 2018). Kandungan EM4 pada POC limbah baglog jamur
tiram putih juga mampu membantu mengurai senyawa organik pada media tanam
Interaksi yang terjadi antara jenis media tanam dan POC limbah baglog jamur
tiram putih akan menciptakan lingkungan yang baik untuk pertumbuhan akar dan
menjaga unsur hara pada media tidak mudah hilang sehingga dapat mendukung
penyerapan unsur hara lebih optimal. Tanaman yang menyerap hara dengan baik
Hasil dan
Pertumbuhan mempengaruhi
1.6. Hipotesis
1) Terdapat interaksi antara konsentrasi pupuk organik cair limbah baglog jamur
tiram putih dan jenis media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman
2) Terdapat salah satu taraf perlakuan konsentrasi pupuk organik cair limbah
baglog jamur tiram putih dan jenis media tanam yang memberikan pengaruh