PANGAN
PANGAN
PANGAN
DISUSUN OLEH
NIM : 420210104002
2
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
3
berhak memperoleh pangan yang cukup dalam jumlah dan mutu, aman, bergizi,
beragam,merata, dan terjangkau oleh daya beli mereka.
B. TUJUAN
1. Pengertian dari ketahanan pangan
4
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
Di Indonesia persoalan pangan telah menjadi isu utama sejak jaman kerajaan,
dimana raja-raja jawa telah menumpuk cadangan bahan pangan. Demikian pula
pemerintah kolonial Belanda membentuk badan khusus untuk menangani
pengadaan pangan. Pada perkembangan awal, ketahanan pangan diartikan
menjamin seluruh orang pada setiap waktu terhadap akses pangan dan akses
secara ekonomi untuk mendapatkan kebutuhan pangan yang mereka perlukan.
6
Kemudian perubahan yang membedakan ketersediaan dengan akses, pada
akhirnya konsep berkembang dengan memperhatikan faktor lain, seperti nilai gizi,
aspek sosial dan latar belakang budaya (ESCAP, 2009:20).
7
Ketahanan pangan diwujudkan oleh hasil kerja sistem ekonomi pangan
yangterdiri dari subsistem ketersediaan meliput produksi, pasca panen
dan pengolahan, subsistem distribusi dan subsistem konsumsi yang saling
berinteraksisecara berkesinambungan. Ketiga subsistem tersebut merupakan satu
kesatuanyang didukung oleh adanya berbagai input sumber daya alam,
kelembagaan, Budaya, dan teknologi. Proses ini
hanya akan berjalan dengan efisien olehadanya partisipasi masyarakat dan
fasilitasi pemerintah.
2) Intensifikasi
3) Diversifikasi
8
Program jangka menengah ditujukan pada pemantapan
pembangunanketahanan pangan yang lebih efisien dan efektip dan berdaya
saing tinggi.Beberapa program yang relevan untuk dilakukan adalah:
1) Perbaikan undang-undang tanah pertanian termasuk didalamnya
pengaturanluasan lahan pertanian yang dimiliki petani, pemilikan
lahan pertanian
oleh bukan petani. Sistem bawon atau pembagian keuntungan pemi
lik dan penggarap, dsb.
2) Modernisasi pertanian dengan lebih mendekatkan pada pada
peningkatanefisiensi dan produktivitas lahan pertanian,
penggunaan bibit unggul, alat dan mesin pertanian dan
pengendalian hama terpadu dan pasca panen dan pengolahan
pangan
3) Pengembangan jaringan dan sistem informasi antar instansi,
lembaga yangterkait dalam bidang pangan serta pola kemitraan
bisnis pangan yang berkeadilan.
4) Pengembangan prasarana dan sarana jalan di pertanian agar
aktivitaskegiatan pertanian lebih dinamis.
A. Penelitian Kuantitatif
9
Jenis metode penelitian
Menurut beberapa ahli dalam bidang penelitian kuantitatif terdapat metode dan
beberapa jenis penelitian yang digunakan, diantaranya sebagai berikut :
B. Metode Deskriptif
Pendapat Whitne (1960), metode deskriptif adalah suatu pencarian fakta yang
menggunakan interprestasi yang tepat. Dalam penelitian ini mempelajari
mengenai masalah-masalah yang ada didalam lingkungan masyarakat serta tata
cara yang digunakan dalam masyarakat di dalam situasi-situasi tertentu.
Penelitian deskriptif adalah jenis metode yang menggambarkan suatu objek dan
subjek yang sedang diteliti tanpa adanya rekayasa. Termasuk juga mengenai
hubungan tentang kegiatan-kegiatan, pandangan, sikap dan proses-proses yang
berpengaruh dalam suatu fenomena yang terjadi.
C. Metode komparatif
Metode komparatif sering dilakukan pada jenis-jenis penelitian yang menuju pada
perbedaan variabel dalam suatu aspek yang diteliti. Dalam penelitian tersebut
tidak terjadi sebuah manipulasi dari peneliti, Sehingga datanya benar-benar tepat.
10
D. metode survei
Pendapat Zikmund (1997), metode survei adalah metode dalam penelitian yang
informasinya akan dikumpulkan dari beberapa sampel.
Pendapat Gay dan Diel (1992), metode survei adalah metode yang digunakan
sebagai kategori umum dalam penelitian yang langsung menggunakan kuesioner
dan wawancara.
Pendapat Bailey (1982), metode survei adalah suatu metode penelitian yang
memiliki teknik pengambilan keputusan berupa data pertanyaan secara tertulis dan
lisan.
11
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
KUESIONER
SURVEI KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA
PETANI DESA KENEBIBI
I Tujuan Survey Mengidentifikasi dan memperoleh informasi yang mendal
mengenai aspek-aspek ketahanan pangan rumah tangga
petani di wilayah
perbatasan RI-RDTL khususnya petani di Desa Kenebibi.
II Informasi umum pelaksanaan wawancara
1. Tanggal wawancara : Kamis,01-desember-2022
2. Nama enumerator : Agnes Silviani Soka Righo
3. Kode responden : 1. Petani; 2. Nelayan; 3. Peternak; 4. Lainnya
III Identitas Rumah Tangga
1. Nama Responden : Nikolaus fontes
2. Nama Kepala keluarga : Nikolaus fontes
3. No.Tlp. /HP :
4. Hubungan dengan Kepala : 1. KRT 2. Istri/Suami 3. Anak 4. Orang Tua
keluarga (Ayah, Ibu, mertua)
5. Kakek/Nenek 6. Cucu 7. Hubungan Keluarga lainnya
8. Tidak ada hubungan keluarga
5. Alamat : Makfaho
Kabupaten : Belu
Kecamatan : Kakuluk Mesak
Kelurahan : -
Desa : Kenebibi
Dusun : Makfaho
RT/RW : 004/002
6. Sumber pengahasilan ; 1. Petani; 2. Nelayan; 3. Peternak; 4. Lainnya
utama
rumah tangga
7. Jenis usaha pertanian : 1. Petani; 2. Nelayan; 3. Peternak; 4. Lainnya
utama
8. Status kepemilikan usaha
: 1. Pemilik (lahan, kapal, kandang, dll) 2. Pemilik lahan
sekaligus menggarap 3. Penggarap/penyewa, 4. Buru
(tani, nelayan, dll)
IV Komposisi Anggota Rumah Tangga
Kepala rumah
1. Usia :
2. Jenis kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan
3. Pendidikan Formal : 1. SD 2. SMP 3. SMA 4. D3/D4 5. Sarjana 6.
Lainnya
12
4. Pekerjaan utama saat ini : 1. Pegawai Negeri/ BUMN/TNI/Polri
2. Pegawai swasta
3. Buruh di sector pertanian
4. Buruh diluar sector pertanian
5. Wiraswasta
6. Petani
7. Ibu rumah tangga (IRT)
8. Pensiunan
9. Pelajar/mahasiswa
10. Mengganggu/sedang mencari pekerjaan/ belum beke
11. Beristirahat/cuti
12. Tidak mampu bekerja karena cacat
13. Lainnya (sebutkan): n e l a y a n
Jadi dari table diatas dapat dijelaskan bahwa hasil survey yang dilakukan di desa kenebibi
khususnya di dusun makfaho kami dapat melaksanakan survey di salah satu rumah yaitu
dirumahnya bapak nikolaus fontes, bapak ini memiliki 1 istri dan dan 3 anak, 2 laki-laki
dan 1 perempuan. Peketrjaaan utama dari bapak niko ini adalah sebagai seorang nelayan,
penghasilan yang dapat dihasilkan oleh bapak niko dari pekerjaan utamanya yaitu hitung
per-hari. Karena setiap hari bapak ini melaut. Ada pun ia tidak melaut itu pun karena
tergantung pada cuaca.
13
b. Semestara tidak - - - - -
dikerjakan
Status petani
1. Pemilik lahan 2. Pemilik lahan sekaligus menggarap
3. Petani penggarap 4. Petani penyewa 5. Buru tani
JAWAB :
Pada table di atas perlu diketahui bahwa pada saat kami melakukan survey di
rumah-nya bapak niko
Beliau mengatakan bahwa ia tidak mempunyai lahan untuk melakukan usaha
pletani seperti berkebun karena
Pekerjaan utama dari bapak ini adalah seorang nelayan, ia tidak perlu
menggunakan lahan. Meniurut bapak
Niko fontes saya lebih memilih menjadi seorang nelayan dibandingkan menjadi
seorang petani karena dari
Saya menjadi seorang nelayan itu lebih asik.
14
Risiko yang dihadapi Frekuensi yang dihadapi Dampak
terjadinya
Risiko terse
selama 1 tah
1. Penuruna
produkti
as/
produks
2. Penurun
n
pendapat
n
a. Faktor Alam 1. Ya 2. Tidak
1. Kebanjiran 1. Ya 2. Tidak
2. Kekeringan 1. Ya 2. Tidak
3. Serangan hama 1. Ya 2. Tidak
4. Intensitas curah hujan 1. Ya 2. Tidak
yang
tinggi
5. Lain-lain (longsor, gempa, Angin
dll)
b. Faktor non alam
1. Harga hasil panen yang 1. Ya 2. Tidak
rendah
2. Ketidak tersediaan 1. Ya 2. Tidak
sarana/input produksi
pertanian
3. Harga sarana/input produksi 1. Ya 2. Tidak
pertanian
4. Lain-lain
Pada table diatas perlu dijelaskan bahwa risiko yang sering dihadapi bapak Niko
pada saat melaut yaitu factor Alam seperti hujan,angin,dll. Solusi yang perlu
dilakukan ya jalan satu-satunya tidak melakukan penangkapan ikan pada musim
angin Karena jika dipaksa maka akan mengakibatkan hal-hal buruk. Ketika cuaca
buruk maka sebagian nelayan lebih memilih untuk melakukan perbaikan alat
tangkap dan kapalnya.
VII. Produksi
Pertanian (Input
dan Output)
Komoditas
utama yang
15
diusahakan:
1. Petani (jagung,
padi, tanaman
hortikultura, dll) 2.
Nelayan (ikan terbang
& ikan nipi)
3. Peternak (babi, sapi, kambing, dll)
4. Lainnya:
16
JAWAB :
Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa Komoditas utama yang diusahakan bapak niko adalah nelayan
dan Mendapatkan hasil tangkapannya yaitu : ikan terbang & ikan nipi.
JAWAB :
Perlu diketahui bahwa selama bapak niko melakukan penjualan ikan keluarga bapak niko tidak pernah
Mengalami kesulitan dalam menjual hasil tersebut.
Pengeluaran Rata-rata /
Jenis pengeluaran
bulan (Rp)
1 juta / bulan
1. Kebutuhan pangan1
3 juta / bulan
2. Kebutuhan pendidikan2
5-10 rb/bulan (jika perlu)
3. Kebutuhan kesehatan3
4. Kebutuhan 500 rb
Sandang /pakaian4
Logistic 100/bulan
5. Kebutuhan sarana rumah5
6. Kebutuhan lainnya6 -
Total 100%
Catatan: Untuk total pengeluaran dalam satu tahun & rata-rata per bulan dihitung oleh
enumerator.
1= makanan dan belanja rumah tangga
2= biaya sekolah, buku, d an sebagainya
3= biaya dokter/tabib, obat, jamu
4= pakaian, sepatu
5= Listrik, air minum/mandi/cuci, PBB dan pajak lainnya, dan dana sosial seperti sumbangan
warga, kelahiran, kematian, dsb.
6= Kebutuhan lainnya=(Kosmetik, Rokok/sirih, biaya konsumsi seperti Pulsa, HP, Telepon,
Transportasi, Rekreasi, dan lainnya).
JAWAB :
18
Jadi pengeluaran dari keluarga bapak niko untuk kebutuhan pangan,Pendidikan bagi
Anak-anaknya dalam kebutuhan sarana rumah tangga dan lainnya sangat besar.
i. Membeli 1. Ya 2. Tidak
ii. Mendapat bantuan dari keluarga 1. Ya 2. Tidak
iii. Mendapat bantuan selain dari keluarga 1. Ya 2. Tidak
iv. 1. Ya 2. Tidak
Lainnya.............
e. i. Apakah merasa kesulitan untuk menjangkau lokasi
pembelian pangan?
1. Ya 2. Tidak
ii. Apakah menurut Bapak/Ibu harga pembelian pangan tinggi?
1. Ya 2. Tidak
f. i. Apakah rumah tangga Bapak/Ibu pernah mengalami kekurangan pangan2)?
1. Ya 2. Tidak (langsung ke g.i)
ii. Kapan rumah tangga Bapak/Ibu pernah mengalami kekurangan pangan dan
berapa lama?
iii. Apakah penyebab kekurangan pangan? (tanyakan dengan menyebutkan opsi
di bawah)
20
XI. Standar
Hidup
Kondisi
rumah
JAWAB :
Dari table diatas dapat dijelaskan bahwa rumah yang ditinggal keluarga bapak
niko
Tersebut adalah rumah milik sendiri, jenis atap terluas yaitu genteng, jenisnya
dinding
Jenis lantai terluas yaitu bukan tanah, air untuk masak dan minum diambil dari
sumur,
21
Jarak dari rumah ke sumur yaiitu 10 m,sumber penerangan yaitu listrik PLN
dayanya yaitu 1.300 wat
Bahan bakar untuk masak yaitu minyak tanah dan kayu bakar.
∑ ternak
Status
Hewan Ket. Ratio yang Nilai jual semua
Penguasa
Ternak1) bagihasil dimiliki ternak pada saat
anTernak2) (pemilik: ini, apabila dijual
pada saat
pengelola) ini (Rp)
(ekor)
?
(1) (2) (3) (4) (5)
Tanyakan hanya jika responden memiliki ternak, lihat bagian (5) pertanyaan (2) Hewan Ternak1)
1= kerbau 2= sapi 3= kuda 4= kambing 5= domba 6= bebek 7= ayam 8= babi 9= lainnya, sebutkan .
Status Penguasaan Ternak2) :1 = Milik sendiri 2 = Bagi hasil Jelaskan sistemnya (mis. Maro,
mertelu, dll) 3 = Lainnya (sebutkan)
JAWAB :
Pada data ini perlu diketahui bahwa keluarga bapak niko tidak memiliki hewan ternak, karena beliau tidak
Mempunyai ternak dirumah, karena pekerjaan utamnya adalah nelayan.
22
4. Manakah dari pernyataan berikut ini yang paling mengambarkan kebiasaan rumah
tangga Bapak/Ibu dalam menabung (dalam bentuk uang, termasuk arisa)? (lingkar
jawaban 1a, 2a, 3 atau 4; Jika jawaban responden 1a atau 2a, lanjutkan ke
pertanyaan mengenai frekuensi)
1a. Kami rutin menabung dalam jumlah yang tetap (menyisihkan untuk ditabung
terlebih
dahulu)
1 a. frekunsi menabung: 1= harian 2= mingguan 3=bulanan 4=Lainnya
2 a. Kami rutin menabung, namun jumlahnya bervariasi tergantung pada uang
yang tersedia
2 b. frekuensi menabung: 1=harian 2= mingguan 3= bulanan 4= lainnya
3. Kami menabung, hanya jika ada uang tersisa untuk ditabung
4. Kami tidak mempunyai cukup uang untuk ditabung
5. Jika Bapak/Ibu menabung (dalam bentuk uang), dimana Bapak/Ibu
bisa menyimpan? (Jawaban bisa lebih dari satu). Lihat jawaban pada
pertanyaan nomor 2!
XV. Kredit
1. a. Dalam 3 tahun terakhir ini, apakah ada anggota RT yang menerima
kredit/pinjaman?
1. Ya 2. Tidak
23
b. Jika tidak, mengapa Bapak / Ibu tidak pernah memiliki pinjaman selama 3
tahun terakhir?
1. Saya tidak memerlukan pinjaman
2. Saya tidak suka berhutang
3. Pinjaman tersebut bunga-nya terlalu tinggi
4. Saya tidak dapat memenuhi syarat untuk menyimpan uang terlebih
dahulu dalam jumlah tertentu
5. Saya khawatir tidak dapat membayar pinjama tersebut
6. Lainnya
2. Jika dalam 3 tahun ada anggota rumah tangga yang menerima pinjaman, mohon
tanyakanhal-hal berikut:
No Sumber Tujuan Rata-rata Rata-rata Lamanya
Pinjaman Pinjaman besarnya masa pinjaman
1 2 (Bulan)
pinjaman (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
1
2
3
Kode 1:
11= Keluarga; 12 = Teman;13= Pemilik tanah; 14= Pembeli hasil panen; 15=
Penjual sarana produksi/input; 16= Lainny 21= Koperasi, 22=
BMT (Program PNPM KUR dll) 23= Kredit Program (PNPM, KUR,
dll); 24= Lainnya 31= BPR; 32= Bank Umum; 33= LKB
Kode 2:
1. Usaha pertanian (beli peralatan pertanian, beli input pertanian, sewa lahan, persiapan
lahan)
2. Usaha non pertanian (misalnya: dagang)
3. Kebutuhan konsumsi (kebutuhan pangan, pengobatan, kesehatan, biaya pendidikan)
4. Acara keluarga (pernikahan)
5. Kejadian tak terduga (kedukaan, gagal panen, dll)
3. Dari pinjaman yang pernah diterima (cek Tabel diatas),
a. Apakah pernah ada nilai pinjaman yang diterima tidak sama dengan nilai
yang diajukan?
1. Ya 2. Tidak
b. Jika Ya, apakah alasan nilai pinjaman yang diterima lebih kecil dari
yang diajukan?
1. Kurang agunan
2. Masih memiliki pinjaman di lembaga lain
3. Usia pemohon kredit
4. Bidang usaha memiliki resiko tinggi
5. Lainnya (sebutkan)
24
4. a. Apakah ada anggota RT yang pernah mengajukan pinjaman dalam kurun waktu
3 tahun terakhir ini dan pemodal menolaknya? (pinjaman sama sekali tidak
diberikan)
1. Ya 2. Tidak
b. Jika Ya, berapa besarnya pengajuan pinjaman yang ditolak? Rp
c. Jika Ya, apakah alasan penolakan tersebut?
JAWAB :
Dari data diatas dijelaskan bahwa bapa niko tidak memiliki kredit karena mereka
tidak
Memerlukan kredit dan bapak niko juga khawatir tidak dapat membayar pinjaman tersebut.
25
(a) (b)
1. Sebelum saya membeli sesuatu, saya berhati-
hati dalam memutuskan apakah saya mampu 1 2 3 4 5
membeli
2. Saya membayar tagihan saya tepat waktu 1 2 3 4 5
3. Saya siap menanggung risiko dari sebagian
uang 1 2 3 4 5
saya sendiri saat menyimpan atau membuat
investasi
4. Saya mengatur tujuan jangka panjang
keuangan 1 2 3 4 5
saya dan memperjuangkan untuk meraihnya
5. Uang ada untuk dihabiskan 1 2 3 4 5
6. Saya cenderung hidup untuk hari ini dan
membiarkan apa yang akan terjadi pada 1 2 3 4 5
keuangan esok hari
7. Saya merasa lebih puas untuk menghabiskan
uang daripada menyimpannya untuk jangka 1 2 3 4 5
panjang
Dapat
Tidak
dapat
Peralatan Yang Digunakan
5. Apa saja peralatan yang Bapak gunakan untuk usaha (nelayan/petani tambak)*
sekarang ini (sebutkan jumlahnya jika ada) :
Perahu mesin motor (..................................)
Perahu motor tempel (...................................)
Perahu (…...............................)
Sampan (…...............................)
Jala/Jaring (….................................)
26
Boks pendingin (…..............................)
Mesin pengatur air (…................................)
Kincir air (…................................)
Lainnya (sebutkan)
1. Jumlah tenaga kerja yang Bapak gunakan dalam 2 orang per (trep melaut/sekali panen)*
2. Sistim pembagian hasil dari usaha (nelayan per minggu / petani tambak per sekali
panen)* Panglima laot / Nahkoda................%
Maseneh / penjaga mesin...............................%
Pengusaha ikan / toke bangku...............................................%
Tenaga kerja biasa (nelayan)...................................................%
Pengelola tambak (petani tambak).................................%
3. Berapa lama operasi penangkapan ikan yang bapak lakukan rata-rata per trip: 6 Jam/trip (6
pagi- 12 siang)
4. Berapa kali (Trip) Bapak melaut dalam semingg 7 kali
(tidak menentu)
27
9. Lama jam kerja (pekerjaan utama) dalam satu (hari/minggu/bulan)*
.......................... Jam (Sebutkan)
JAWAB :
Data tersebut mengatakan bahwa bapak niko menjadi nelayan mulai dari beliau masih kecil hingga saat ini
Sekitar 20 tahun bapak niko bekerja menjadi seorang nelayan, hampir setiap hari bapak niko melaut tidak pernah
Merasa Lelah untuk melaut karena menurut bapak niko lebih baik saya melaut dibandingkan saya harus bekeja
kebun. Karena menurut bapak niko melaut ini adalah salah satu pekerjaan yang sangat bermanfaat bagi keluarga
mereka. Masalah makan seperti beras,sayur dll, itu akan dibeli dengan hasil jualan ikan-ikan tersebut. Bapak
niko pun pernah mengikuti pelatihan usaha , beliau pun dapat mempergunakan perahu motor dan mesin Pengatur
air untuk tambak, tetapi beliau tidak memiliki tabak. Peralatan yang digunakan bapak niko yaitu perahu motor
tempel, perahu, dan dala/jarring. Alat yang digunakan yaitu Alat milik bapak nikolaus fontes.
28
V. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengertian ketahanan pangan menurut UU No. 18/2012 tentang Pangan adalah kondisi terpenuhinya
pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup,
baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan
dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara
berkelanjutan.
Kekurangan pangan adalah kondisi tidak mampu mengkonsumsi makanan sesuai kebiasaannya atau
tidak mampu mempertahankan pola makan normal setiap saat selama periode setahun yang lalu dan
merubah pola makan secara terpaksa seperti melewatkan makan, makan lebih sedikit, makan lebih murah,
dan m ungkin makanan kurang bergizi.
Ketahanan pangan pada tingkat rumah tangga merupakan landasan bagi ketahanan pangan
masyarakat, yang selanjutnya menjadi pilar bagi ketahanan pangan daerah dan nasional.
Berdasarkan pemahaman tersebut maka salah satu prioritas utama pembangunan ketahanan
pangan adalah memberdayakan masyarakat agar mereka mampu menanggulangi masalah pangannya
secara mandiri serta mewujudkan ketahanan pangan rumahtangganya secara berkelanjutan.
B. DAFTAR PUSTAKA
Pangan, D. K. (2006). Kebijakan Umum Ketahanan Pangan 2006–2009. Jurnal Gizi dan Pangan, 1(1), 57-63.
Nurhemi, S. R., Soekro, G. S. R., & Suryani, R. (2014). Pemetaan ketahanan pangan di Indonesia: Pendekatan
TFP dan indeks ketahanan pangan. Jakarta: Bank Indonesia.
Martianto, D., & Dharmawan, A. H. (2009). Modal sosial dan ketahanan pangan rumah tangga miskin di
kecamatan tanah sareal dan kecamatan bogor timur, kota bogor. Sodality: Jurnal Sosiologi
Pedesaan, 3(1).
29
VI. LAMPIRAN
30