PANGAN

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 30

SURVEY

KETAHANAN PANGAN TINGKAT RUMAH TANGGA


DI DESA KENEBIBI, DUSUN MAKFAHO

DISUSUN OLEH

NAMA : AGNES SILVIANI SOKA RIGHO

NIM : 420210104002

PRODI PERIKANAN TANGKAP


FAKULTAS LOGISTIK MILITER
UNIVERSITAS PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA
BELU
2022
01,DESEMBER-2022
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN.....................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................3
B. TUJUAN..................................................................................................................4
C. MANFAAT PENELITIAN KETAHANAN PANGAN.......................................................4
II. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................5
A. Pengertian ketahanan pangan...............................................................................5
B. Pengertian Ketahanan pangan pada tingkat rumah tangga...............................5
C. Upaya Meningkatkan Ketahanan Pangan...............................................................5
D. Strategi dalam Upaya Pembangunan Ketahanan Pangan......................................6
III. METODE PENELITIAN....................................................................................7
A. Penelitian Kuantitatif..............................................................................................8
B. Metode Deskriptif..................................................................................................8
C. Metode komparatif................................................................................................8
D. metode survei........................................................................................................9
E. Lokasi dan waktu....................................................................................................9
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................................10
A. HASIL KUESIONER DAN PEMBAHASAN.................................................................10
V. PENUTUP...............................................................................................................26
A. KESIMPULAN........................................................................................................26
B. DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................26
VI. LAMPIRAN........................................................................................................27

2
I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang mempunyai sumber


daya alam yang sangat melimpah. Sumber daya alam ini berasal dari sektor
pertanian, perikanan, peternakan sampai dengan pertambangan seperti minyak
bumi, gas alam dan logam. Menurut data BPS 2017 bahan pangan untuk
masyarakat diperoleh sekitar 70% masyarakat Indonesia saat ini masih berprofesi
menjadi petani. Dari data yang diperoleh bahwa banyaknya penduduk yang
semakin bertambah setiap tahunnya menyebabkan permintaan terhadap kebutuhan
pokoknya semakin meningkat sehingga pemerintah Indonesia sering melakukan
impor beras karena beras merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi bagi
masyarakat. Impor beras terus dilakukan oleh pemerintah karena kurangnya
pangan dari masyarakat sendiri sehingga untuk memnuhi kebutuhan hidup
masyarakat masih sangat minim. Impor beras juga merupakan salah satu
kerjasama pemerintah Indonesia dengan negara lain agar terciptanya hubungan
perdagangan internasional.

Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Jika kebutuhan


tersebut tidak terpenuhi, baik jumlah maupun mutunya pada tingkat individu dan
rumah tangga akan mengganggu tercapainya kualitas hidup sehat, aktif, dan
berkesinambungan serta dapat menimbulkan berbagai permasalahan kesehatan
dan gizi. Baduta stunting merupakan salah satu masalah gizi kronis yang
disebabkan oleh akses dan keterjangkauan terhadap pangan masih rendah.

Pangan merupakan komoditas penting dan strategis bagi bangsa


Indonesiamengingat pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi
oleh pemerintah dan masyarakat secara Bersama-sama seperti di amanatkan oleh
Undang-Undang Nomor 7 tahun 1996 tentang pangan. Dalam UU tersebut
disebutkan Pemerintah menyelenggarakan pengaturan, pembinaan, pengendalian
dan pengawasan, sementara masyarakat menyelenggarakan proses produksi
dan penyediaan, perdagangan, distribusi serta berperan sebagai konsumen yang

3
berhak memperoleh pangan yang cukup dalam jumlah dan mutu, aman, bergizi,
beragam,merata, dan terjangkau oleh daya beli mereka.

Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangansebagai


peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun 1996 menegaskan bahwa untukmemenuhi
kebutuhan konsumsi yang terus berkembang dari waktu ke waktu,upaya
penyediaan pangan dilakukan dengan mengembangkan sistemproduksi pangan
yang berbasis
pada sumber daya, kelembagaan, dan budaya lokal,mengembangkan efisiensi
system usaha pangan, mengembangkan Teknologi produksi pangan,
mengembangkan sarana dan prasarana produksi pangan, mempertahankan dan
mengembangkan lahan produktif. Di PP tersebut juga di sebutkan dalam rangka
pemerataan ketersediaan pangan ke seluruh wilayah dilakukan distribusi pangan
melalui upaya pengembangan sistem distribusi pangan secara efisien, dapat
mempertahankan keamanan, mutu dan gizi pangan serta menjamin keamanan
distribusi pangan.

B. TUJUAN
1. Pengertian dari ketahanan pangan

2. Pengertian ketahanan pangan pada tingkat rumah tangga

3. Upaya Meningkatkan Ketahanan Pangan

4. Strategi dalam Upaya Pembangunan Ketahanan Pangan

C. MANFAAT PENELITIAN KETAHANAN PANGAN


Agar kita dapat mengetahui bagaimna pangan rumah tangga yang ada di atapupu
khususnya didesa kenebibi

4
5
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian ketahanan pangan

Pengertian ketahanan pangan menurut UU No. 18/2012 tentang Pangan


adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan,
yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun
mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan
dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif,
dan produktif secara berkelanjutan. Ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan
dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dikatakan
memiliki ketahanan pangan jika penghuninya tidak berada dalam kondisi
kelaparan atau dihantui ancaman kelaparan.

B. Pengertian Ketahanan pangan pada tingkat rumah tangga

Ketahanan pangan pada tingkat rumah tangga merupakan landasan


bagi ketahanan pangan masyarakat, yang selanjutnya menjadi pilar bagi
ketahanan pangan daerah dan nasional. Berdasarkan pemahaman tersebut
maka salah satu prioritas utama pembangunan ketahanan pangan adalah
memberdayakan masyarakat agar mereka mampu menanggulangi masalah
pangannya secara mandiri serta mewujudkan ketahanan pangan rumahtangganya
secara berkelanjutan. Ketahanan pangan pada tingkat rumah tangga
merupakan kemampuan sebuah rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pangan
baik dari segi jumlah maupun gizi untuk setiap anggota rumah tangga.

C. Upaya Meningkatkan Ketahanan Pangan

Ada tiga factor yang dapat meningkatkan ketahanan pangan

Di Indonesia persoalan pangan telah menjadi isu utama sejak jaman kerajaan,
dimana raja-raja jawa telah menumpuk cadangan bahan pangan. Demikian pula
pemerintah kolonial Belanda membentuk badan khusus untuk menangani
pengadaan pangan. Pada perkembangan awal, ketahanan pangan diartikan
menjamin seluruh orang pada setiap waktu terhadap akses pangan dan akses
secara ekonomi untuk mendapatkan kebutuhan pangan yang mereka perlukan.

6
Kemudian perubahan yang membedakan ketersediaan dengan akses, pada
akhirnya konsep berkembang dengan memperhatikan faktor lain, seperti nilai gizi,
aspek sosial dan latar belakang budaya (ESCAP, 2009:20).

Ada tiga faktor yang dapat meningkatkan ketahanan pangan:

1. Ketersediaan pangan sebanyak yang diperlukan oleh masyarakat yang


mencakup kestabilan dan kesinambungan penyediaan pangan baik yang
berasal dari produksi, cadangan maupun impor dan ekspor.
2. Distribusi yang mencankup aksebilitas pangan antar wilayah dan antar
waktu serta stabilitas harga pangan strategis.
3. Konsumsi yang mencangkup jumlah mutu gizi/nutrisi keamanan dan
keanekaragaman konsumsi pangan (Suparmo dan Usman, 2004:3-4).

D. Strategi dalam Upaya Pembangunan Ketahanan Pangan

Untuk membangun ketahanan pangan maka perlu diperhatikan Strategi yang


dikembangkan dalam upaya untuk pembangunan ketahanan pangan adalah
sebagai berikut :

a) Peningkatan kapasitas produksi pangan nasional secara


berkelanjutan(minimum setara dengan laju pertumbuhan penduduk)
melalui intensifikasi,ekstensifikasi dan diversifikasi.
b) Revitalisasi industri hulu produksi pangan (benih, pupuk, pestisida dan
alatdan mesin pertanian) .
c) Revitalisasi Industri Pasca Panen dan Pengolahan Pangan.
d) Revitalisasi dan restrukturisasi kelembagaan pangan yang ada ;
koperasi,UKM dan lumbung desa.
e) Pengembangan kebijakan yang kondusif untuk terciptanya
kemandirian pangan yang melindungi pelaku bisnis pangan dari hulu
hingga hilir meliput penerapan technical barrier for Trade (TBT) pada pro
duk pangan, insentif,alokasi kredit , dan harmonisasi tarif bea masuk,
pajak resmi dan tak resmi.

7
Ketahanan pangan diwujudkan oleh hasil kerja sistem ekonomi pangan
yangterdiri dari subsistem ketersediaan meliput produksi, pasca panen
dan pengolahan, subsistem distribusi dan subsistem konsumsi yang saling
berinteraksisecara berkesinambungan. Ketiga subsistem tersebut merupakan satu
kesatuanyang didukung oleh adanya berbagai input sumber daya alam,
kelembagaan, Budaya, dan teknologi. Proses ini
hanya akan berjalan dengan efisien olehadanya partisipasi masyarakat dan
fasilitasi pemerintah.

Partisipasimasyarakat (petani,nelayandll) dimulai dari proses produksi,


pengolahan, distribusi dan pemasaran serta
jasa pelayanan di bidang pangan.Fasilitasi pemerintah diimplementasikan dalam
bentuk kebijakan ekonomi makrodan mikro di bidang perdagangan, pelayanan
dan pengaturan serta intervensiuntuk mendorong terciptanya kemandirian pangan.
Output dari pengembangankemandirian pangan adalah terpenuhinya pangan,
SDM berkualitas, ketahanan pangan, ketahanan ekonomi dan ketahanan nasional.

Program dalam Upaya Ketahanan Pangan


Dengan memperhatikan pedoman dan ketentuan hukum, serta tujuan dan strategi
untuk mewujudkan ketahanan pangan, maka kebijakan dan program yangakan
ditempuh dikelompokkan dalam:
a) Program jangka pendek (sampai dengan 5 tahun)
Program jangka pendek ditujukan untuk peningkatan kapasitas produksi pangan
nasional dengan menggunakan sumberdaya yang telah ada dan teknologiyang
telah teruji. Komponen utama program ini adalah:
1) Ekstensifikasi

2) Intensifikasi

3) Diversifikasi

4) Revitalisasi industry pasca panen dan pengolahan panen

b) Program jangka menengah (5-10 tahun)

8
Program jangka menengah ditujukan pada pemantapan
pembangunanketahanan pangan yang lebih efisien dan efektip dan berdaya
saing tinggi.Beberapa program yang relevan untuk dilakukan adalah:
1) Perbaikan undang-undang tanah pertanian termasuk didalamnya
pengaturanluasan lahan pertanian yang dimiliki petani, pemilikan
lahan pertanian
oleh bukan petani. Sistem bawon atau pembagian keuntungan pemi
lik dan penggarap, dsb.
2) Modernisasi pertanian dengan lebih mendekatkan pada pada
peningkatanefisiensi dan produktivitas lahan pertanian,
penggunaan bibit unggul, alat dan mesin pertanian dan
pengendalian hama terpadu dan pasca panen dan pengolahan
pangan
3) Pengembangan jaringan dan sistem informasi antar instansi,
lembaga yangterkait dalam bidang pangan serta pola kemitraan
bisnis pangan yang berkeadilan.
4) Pengembangan prasarana dan sarana jalan di pertanian agar
aktivitaskegiatan pertanian lebih dinamis.

c) Program jangka panjang (> 10 tahun)

1) Konsolidasi lahan agar lahan pertanian dapat dikelola lebih efisien


danefektip, karena masuknya peralatan dan mesin dan menggiatkan
aktivitasekonomi dan pedesaan.
2) Perluasan pemilikan lahan pertanian oleh petani.
III. METODE PENELITIAN

A. Penelitian Kuantitatif

Penelitian Kuantitatif adalah metode penelitian yang lebih menuju kepada


pada aspek pengukuran secara objektif terhadap fenomena sosial. Untuk
melakukan pengukuran, Tiap-tiap fenomena sosial dijabarkan dalam beberapa
komponen masalah, variable dan indicator.

9
Jenis metode penelitian

Menurut beberapa ahli dalam bidang penelitian kuantitatif terdapat metode dan
beberapa jenis penelitian yang digunakan, diantaranya sebagai berikut :

B. Metode Deskriptif

Pendapat Whitne (1960), metode deskriptif adalah suatu pencarian fakta yang
menggunakan interprestasi yang tepat. Dalam penelitian ini mempelajari
mengenai masalah-masalah yang ada didalam lingkungan masyarakat serta tata
cara yang digunakan dalam masyarakat di dalam situasi-situasi tertentu.

Penelitian deskriptif adalah jenis metode yang menggambarkan suatu objek dan
subjek yang sedang diteliti tanpa adanya rekayasa. Termasuk juga mengenai
hubungan tentang kegiatan-kegiatan, pandangan, sikap dan proses-proses yang
berpengaruh dalam suatu fenomena yang terjadi.

C. Metode komparatif

Metode komparatif sering dilakukan pada jenis-jenis penelitian yang menuju pada
perbedaan variabel dalam suatu aspek yang diteliti. Dalam penelitian tersebut
tidak terjadi sebuah manipulasi dari peneliti, Sehingga datanya benar-benar tepat.

Penelitian ini dilakukan selama mungkin dengan melakukan pengumpulan data


dengan suatu perintah. Dan hasilnya dapat dianalisa dengan cara statistik untuk
menemukan suatu perbedaan variabel yang sedang diteliti.

10
D. metode survei

Pendapat Zikmund (1997), metode survei adalah metode dalam penelitian yang
informasinya akan dikumpulkan dari beberapa sampel.

Pendapat Gay dan Diel (1992), metode survei adalah metode yang digunakan
sebagai kategori umum dalam penelitian yang langsung menggunakan kuesioner
dan wawancara.

Pendapat Bailey (1982), metode survei adalah suatu metode penelitian yang
memiliki teknik pengambilan keputusan berupa data pertanyaan secara tertulis dan
lisan.

E. Lokasi dan waktu


Lokasinya di Kab. Belu , Des. Kenebibi, Dusun. Makfaho, Prov NTT.
Waktu tepat pada pukul 09.00 WITA

11
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL KUESIONER DAN PEMBAHASAN

KUESIONER
SURVEI KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA
PETANI DESA KENEBIBI
I Tujuan Survey Mengidentifikasi dan memperoleh informasi yang mendal
mengenai aspek-aspek ketahanan pangan rumah tangga
petani di wilayah
perbatasan RI-RDTL khususnya petani di Desa Kenebibi.
II Informasi umum pelaksanaan wawancara
1. Tanggal wawancara : Kamis,01-desember-2022
2. Nama enumerator : Agnes Silviani Soka Righo
3. Kode responden : 1. Petani; 2. Nelayan; 3. Peternak; 4. Lainnya
III Identitas Rumah Tangga
1. Nama Responden : Nikolaus fontes
2. Nama Kepala keluarga : Nikolaus fontes
3. No.Tlp. /HP :
4. Hubungan dengan Kepala : 1. KRT 2. Istri/Suami 3. Anak 4. Orang Tua
keluarga (Ayah, Ibu, mertua)
5. Kakek/Nenek 6. Cucu 7. Hubungan Keluarga lainnya
8. Tidak ada hubungan keluarga
5. Alamat : Makfaho
Kabupaten : Belu
Kecamatan : Kakuluk Mesak
Kelurahan : -
Desa : Kenebibi
Dusun : Makfaho
RT/RW : 004/002
6. Sumber pengahasilan ; 1. Petani; 2. Nelayan; 3. Peternak; 4. Lainnya
utama
rumah tangga
7. Jenis usaha pertanian : 1. Petani; 2. Nelayan; 3. Peternak; 4. Lainnya
utama
8. Status kepemilikan usaha
: 1. Pemilik (lahan, kapal, kandang, dll) 2. Pemilik lahan
sekaligus menggarap 3. Penggarap/penyewa, 4. Buru
(tani, nelayan, dll)
IV Komposisi Anggota Rumah Tangga
Kepala rumah
1. Usia :
2. Jenis kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan
3. Pendidikan Formal : 1. SD 2. SMP 3. SMA 4. D3/D4 5. Sarjana 6.
Lainnya

12
4. Pekerjaan utama saat ini : 1. Pegawai Negeri/ BUMN/TNI/Polri
2. Pegawai swasta
3. Buruh di sector pertanian
4. Buruh diluar sector pertanian
5. Wiraswasta
6. Petani
7. Ibu rumah tangga (IRT)
8. Pensiunan
9. Pelajar/mahasiswa
10. Mengganggu/sedang mencari pekerjaan/ belum beke
11. Beristirahat/cuti
12. Tidak mampu bekerja karena cacat
13. Lainnya (sebutkan): n e l a y a n

5. Jam kerja dalam 1 minggu :


terakhir 6 (Jam/hari) 6 pagi - 12 siang
6. Pola penghasilan dari :
1. Harian 2. Mingguan 3. Bulanan 4. Sistem kont
pekerjaan utama
5. Musiman 6. Lainnya (Sebutkan): ……….
JAWAB :

Jadi dari table diatas dapat dijelaskan bahwa hasil survey yang dilakukan di desa kenebibi
khususnya di dusun makfaho kami dapat melaksanakan survey di salah satu rumah yaitu
dirumahnya bapak nikolaus fontes, bapak ini memiliki 1 istri dan dan 3 anak, 2 laki-laki
dan 1 perempuan. Peketrjaaan utama dari bapak niko ini adalah sebagai seorang nelayan,
penghasilan yang dapat dihasilkan oleh bapak niko dari pekerjaan utamanya yaitu hitung
per-hari. Karena setiap hari bapak ini melaut. Ada pun ia tidak melaut itu pun karena
tergantung pada cuaca.

V. Penguasaan dan penggunaan lahan (m2)


Lahan Pertanian Total
Ladan Sawa Jumlah Lahan laha
No Status Lahan g h lahan bukan n
pertanian Pertania (4+
n 5)
1 2 3 4 5 6
1 Luas Lahan yang dimiliki - - - - -
2 Lahan yang berasal dari - - - - -
pihak
lain
a. Sewa - - - - -
b. Bagi hasil - - - - -
c. Gadai - - - - -
3 Penggunaan lahan untuk - - - - -
pertanian
a. Dikerjakan - - - - -

13
b. Semestara tidak - - - - -
dikerjakan
Status petani
1. Pemilik lahan 2. Pemilik lahan sekaligus menggarap
3. Petani penggarap 4. Petani penyewa 5. Buru tani
JAWAB :
Pada table di atas perlu diketahui bahwa pada saat kami melakukan survey di
rumah-nya bapak niko
Beliau mengatakan bahwa ia tidak mempunyai lahan untuk melakukan usaha
pletani seperti berkebun karena
Pekerjaan utama dari bapak ini adalah seorang nelayan, ia tidak perlu
menggunakan lahan. Meniurut bapak
Niko fontes saya lebih memilih menjadi seorang nelayan dibandingkan menjadi
seorang petani karena dari
Saya menjadi seorang nelayan itu lebih asik.

VI. keterangan umum usaha pertanian


1. a. apakah ada anggota rumah tangga yang menjadi anggota kelompok tani?
b. jika nomor 1a = 2, alasan utamanya adalah:
1. lokasi jauh/ belum ada kelompok tani di wilayah setempat
2. jenis kegiatannya tidak sesuai dengan kebutuhan
3. lainnya (sebutkan):
2. a. apakah anggota rumah tangga yang memanfaatkan fasilitas
koperasi untuk kegitan usaha
pertanian?
1. Ya
2. Tidak
b. jika nomor 2a = 1, fasilitas koperasi yang dimanfaatkan adalah
No. Jenis Fasilitas 1= 2=
ya Tidak
(1) (2 (3) (4)
)
1 Kredit Usaha
2 Pembelian sarana produksi
3 Pembelian alat/mesim pertanian
4 Penyuluh pertanian
5 Pengolahan pasca panen
6 Pemasaran hasil
7 Lainnya
3. Apa saja resiko yang dihadapi Bapak/Ibu dalam produksi pertanian
(petani, nelayan, peternak) dalam 3 tahun terakhir?

14
Risiko yang dihadapi Frekuensi yang dihadapi Dampak
terjadinya
Risiko terse
selama 1 tah
1. Penuruna
produkti
as/
produks
2. Penurun
n
pendapat
n
a. Faktor Alam 1. Ya 2. Tidak
1. Kebanjiran 1. Ya 2. Tidak
2. Kekeringan 1. Ya 2. Tidak
3. Serangan hama 1. Ya 2. Tidak
4. Intensitas curah hujan 1. Ya 2. Tidak
yang
tinggi
5. Lain-lain (longsor, gempa, Angin
dll)
b. Faktor non alam
1. Harga hasil panen yang 1. Ya 2. Tidak
rendah
2. Ketidak tersediaan 1. Ya 2. Tidak
sarana/input produksi
pertanian
3. Harga sarana/input produksi 1. Ya 2. Tidak
pertanian
4. Lain-lain

4. Bagaimana solusi bapak/ibu dalam menghadapi risiko tersebut?


JAWAB :

Pada table diatas perlu dijelaskan bahwa risiko yang sering dihadapi bapak Niko
pada saat melaut yaitu factor Alam seperti hujan,angin,dll. Solusi yang perlu
dilakukan ya jalan satu-satunya tidak melakukan penangkapan ikan pada musim
angin Karena jika dipaksa maka akan mengakibatkan hal-hal buruk. Ketika cuaca
buruk maka sebagian nelayan lebih memilih untuk melakukan perbaikan alat
tangkap dan kapalnya.

VII. Produksi
Pertanian (Input
dan Output)
Komoditas
utama yang

15
diusahakan:
1. Petani (jagung,
padi, tanaman
hortikultura, dll) 2.
Nelayan (ikan terbang
& ikan nipi)
3. Peternak (babi, sapi, kambing, dll)
4. Lainnya:

16
JAWAB :

Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa Komoditas utama yang diusahakan bapak niko adalah nelayan
dan Mendapatkan hasil tangkapannya yaitu : ikan terbang & ikan nipi.

VIII. Panen dan penjualan hasil produksi pertanian


1. Penggunaan hasil panen (pertanian, perikanan, peternakan) selama
satu tahun yang lalu:
1. Pertanian
Total produksi Kg
a. Penggunaan %
b. Dijual/barter
c. Konsumsi RT sendiri
d. Diberikan kepada pihak lain
e. Lainnya (pakan dll)
100%
2. Perikanan
Total produksi Kg
a. Penggunaan %
b. Dijual/barter 50 kg
c. Konsumsi RT sendiri
d. Diberikan kepada pihak lain 1-2 kg
e. Lainnya (pakan dll)
100%
3. Peternakan
Total produksi ekor
a. Penggunaan %
b. Dijual/barter
c. Konsumsi RT sendiri
d. Diberikan kepada pihak lain
e. Lainnya (pakan dll)
100%

2. Penjualan hasil panen (pertanian, perikanan, peternakan) yang utama


ke: 1. KUD/koperasi 2. Pasar 3. Pedagang pengumpul

3. Apakah bapak/ibu mengalami kesulitan dalam menjual hasil panen?

JAWAB :
Perlu diketahui bahwa selama bapak niko melakukan penjualan ikan keluarga bapak niko tidak pernah
Mengalami kesulitan dalam menjual hasil tersebut.

4. Jika ya, kesulitan utamanya adalah:


17
1. Akses pasar sulit 2. Biaya transportasi mahal 3.
Pasar tidak tersedia 4. Harga jual yang rendah 5.
Lainnya:

IX.Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga


1. Apakah Bapak/Ibu memiliki usaha rumah tangga?
JAWAB :
Perlu diketahui keluarga bapak niko tidak memiliki usaha.
2. Jika no. 1= Ya, pada sektor apa usaha tersebut?

a. Total pendapatan seluruh anggota rumah tangga


Jenis Nilai selama 1 tahun yang lalu (Rp)
Sektor
1. Sektor Pertanian
2. Sektor perikanan
3.Sektor Peternakan
4. Sektor lainnya
TOTAL
b. Pengeluaran rumah tangga

Pengeluaran Rata-rata /
Jenis pengeluaran
bulan (Rp)
1 juta / bulan
1. Kebutuhan pangan1
3 juta / bulan
2. Kebutuhan pendidikan2
5-10 rb/bulan (jika perlu)
3. Kebutuhan kesehatan3
4. Kebutuhan 500 rb
Sandang /pakaian4
Logistic 100/bulan
5. Kebutuhan sarana rumah5
6. Kebutuhan lainnya6 -
Total 100%
Catatan: Untuk total pengeluaran dalam satu tahun & rata-rata per bulan dihitung oleh
enumerator.
1= makanan dan belanja rumah tangga
2= biaya sekolah, buku, d an sebagainya
3= biaya dokter/tabib, obat, jamu
4= pakaian, sepatu
5= Listrik, air minum/mandi/cuci, PBB dan pajak lainnya, dan dana sosial seperti sumbangan
warga, kelahiran, kematian, dsb.
6= Kebutuhan lainnya=(Kosmetik, Rokok/sirih, biaya konsumsi seperti Pulsa, HP, Telepon,
Transportasi, Rekreasi, dan lainnya).
JAWAB :
18
Jadi pengeluaran dari keluarga bapak niko untuk kebutuhan pangan,Pendidikan bagi

Anak-anaknya dalam kebutuhan sarana rumah tangga dan lainnya sangat besar.

Akan lebih jelas jika perhatikan table diatas.

X. Ketahanan pangan rumah tangga


Pangan yang dimaksud pada pertanyaan di bawah ini adalah
seluruh jenis makanan yang dikonsumsi oleh rumah tangga
(beras, sayuran, dan lauk pauk)
1. Ketersediaan pangan rumah tangga selama setahun yang lalu:
a. Apakah pangan yang dikonsumsi rumah tangga Bapak/Ibu
sebagian besar diproduksi di wilayah Kecamatan Bapak/Ibu?
JAWAB : Tidak
b. Apakah rumah tangga Bapak/Ibu mempunyai persediaan pangan1)?
c. Jika jawaban (b) berkode 1, apakah persediaan pangan Bapak/Ibu
cukup selama setahun yang lalu?
JAWAB : YA
d. Dari mana tambahan persediaan pangan diperoleh? (tanyakan
dengan menyebutkan opsi dibawah)

i. Membeli 1. Ya 2. Tidak
ii. Mendapat bantuan dari keluarga 1. Ya 2. Tidak
iii. Mendapat bantuan selain dari keluarga 1. Ya 2. Tidak
iv. 1. Ya 2. Tidak
Lainnya.............
e. i. Apakah merasa kesulitan untuk menjangkau lokasi
pembelian pangan?
1. Ya 2. Tidak
ii. Apakah menurut Bapak/Ibu harga pembelian pangan tinggi?
1. Ya 2. Tidak
f. i. Apakah rumah tangga Bapak/Ibu pernah mengalami kekurangan pangan2)?
1. Ya 2. Tidak (langsung ke g.i)
ii. Kapan rumah tangga Bapak/Ibu pernah mengalami kekurangan pangan dan
berapa lama?
iii. Apakah penyebab kekurangan pangan? (tanyakan dengan menyebutkan opsi
di bawah)

1. Pendapatan rendah 1. Ya 2. Tidak


2. Lokasi terpencil 1. Ya 2. Tidak
3. Tidak tersedia 1. Ya 2. Tidak
4.Lainnya.................................................... 1. Ya 2. Tidak
g. i. Apakah merasa takut kekurangan makanan untuk setahun ke depan?

1. Ya 2. Tidak (lagsung ke pertanyaan nomor 2)


19
ii. Jika f.i. berkode 1, alasannya adalah: (tanyakan dengan menyebutkan opsi
di bawah)
1. Ancaman perubahan iklim 1. Ya 2. Tidak
2.Sarana produksi semakin buruk 1. Ya 2. Tidak
3.Konversi lahan sawah ke non sawah 1. Ya 2. Tidak
tinggi
4. Lainnya............................. 1. Ya 2. Tidak
2. Berapa kali rumah tangga Bapak/Ibu makan dalam satu
hari?
1. ≥ 3 𝑘𝑎𝑙i 2. 2 kali 3. 1 kali
3. Apakah dalam setahun terakhir terdapat balita yang memiliki berat
badan di bawah normal ? (di bawah garis merah dalam kartu
menuju sehat dari posyandu)
1. Ya 2. Tidak
4. Apakah dalam setahun terakhir ada anggota rumah tangga berusia 5
tahun ke bawah yang meninggal dunia karena sakit?
1. Ya 2. Tidak
5. i. Apakah rumah tangga ini pernah menerima/membeli beras
miskin (raskin)?
1. Ya 2. Tidak
JAWAB :
Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa pangan yang diperoleh yaitu dengan membeli Kemudian
tidak merasa sulit untuk menjangkau lokasi pembelian tersebut, tetapi harga Penjualan pangannya
pun tinggi , dan keluarga dari bapak niko tersebut tidak pernah Mengalami kesulitan pangan.

ii. Sebutkan informasi pembelian raskin:


1)Persediaan pangan yang dimaksud adalah hasil produksi/panen yang
dibawa pulang selama periode setahun yang lalu, bukan hanya makanan
pokok

Keterangan 1 bulan yang 2 bulan yang 3 bulan yang


lalu Bulan lalu Bulan laluBulan
(1) (2) (3) (4)
Jumlah raskin dibeli
(kg)
Bayar total (Rp. (000))
3) Kekurangan pangan adalah kondisi tidak mampu mengkonsumsi
makanan sesuai kebiasaannya atau tidak mampu mempertahankan pola
makan normal setiap saat selama periode setahun yang lalu dan
merubah pola makan secara terpaksa seperti melewatkan makan, makan
lebih sedikit, makan lebih murah, dan m ungkin makanan kurang
bergizi.

20
XI. Standar

Hidup

Kondisi

rumah

1. Status penguasaan bangunan tempat tinggal yang ditempati:


1. Milik sendiri 3. Bebas sewa 5. Milik orang tua/sanak/saudara
2. Kontrak/ Sewa 4. Dinas 6. Lainnya
2. Jenis atap terluas:
1. Beton 5. Asbes 7. Lainnya
3. Sirap 6. Ijuk/rumbia
2. Genteng 4. Seng
3. Jenis dinding terluas:
1. Tembok 3. Bambu 4. Lainnya
2. Kayu
4. Jenis lantai terluas:
1.Bukan tanah 2. Tanah
5. Luas lantai m2
6. a. Sumber air minum:
1. Air kemasan/isi ulang 3. Pompa/sumur bor 5.
Mata air 7. Air hujan
2. Ledeng (meteran/eceran) 4. Sumur 6. Air sungai 8. Lainnya
b. Sumber air untuk masak utama:
1. Air kemasan/isi ulang 3. Pompa/sumur bor 5. Mata air 7. Air hujan
2. Ledeng (meteran/eceran) 4. Sumur 6. Air sungai 8. Lainnya
c. Jika Jawaban 3 s.d. 5 (pompa/sumur/mata air), berapa jarak ke tempat
penampungan kotoran/tinja terdekat:
1. <10 m 2. ≥10 m 3. Tidak tahu
7. a. Penggunaan fasilitas tempat buang air besar:
1. Sendiri 2. Bersama 3. Umum 4. Tidakada
b. Jenis kloset:
1. Leher angsa 3. Cemplung/cubluk
2. Plengsengan 4. Tidak pakai
8. a. Sumber penerangan:
1. ListrikPLN 3. Petromak/aladin 5. Lainnya
2. Listrik non PLN 4. Pelita/sentir/obor
b. Jika listrik PLN,dayaterpasang:
1. 450 watt 3. 1.300 watt 5. >2.200 watt
2. 900 watt 4. 2.200 watt 6. Tanpa meteran
9. Bahan bakar/energi utama untuk memasak:
1. Listrik 3. Minyak Tanah 5.Kayu bakar
2. Gas/elpiji 4.Arang/briket 6. Lainnya

JAWAB :
Dari table diatas dapat dijelaskan bahwa rumah yang ditinggal keluarga bapak
niko
Tersebut adalah rumah milik sendiri, jenis atap terluas yaitu genteng, jenisnya
dinding
Jenis lantai terluas yaitu bukan tanah, air untuk masak dan minum diambil dari
sumur,

21
Jarak dari rumah ke sumur yaiitu 10 m,sumber penerangan yaitu listrik PLN
dayanya yaitu 1.300 wat
Bahan bakar untuk masak yaitu minyak tanah dan kayu bakar.

Kepemilikan hewan ternak

∑ ternak
Status
Hewan Ket. Ratio yang Nilai jual semua
Penguasa
Ternak1) bagihasil dimiliki ternak pada saat
anTernak2) (pemilik: ini, apabila dijual
pada saat
pengelola) ini (Rp)
(ekor)
?
(1) (2) (3) (4) (5)

Tanyakan hanya jika responden memiliki ternak, lihat bagian (5) pertanyaan (2) Hewan Ternak1)
1= kerbau 2= sapi 3= kuda 4= kambing 5= domba 6= bebek 7= ayam 8= babi 9= lainnya, sebutkan .
Status Penguasaan Ternak2) :1 = Milik sendiri 2 = Bagi hasil Jelaskan sistemnya (mis. Maro,
mertelu, dll) 3 = Lainnya (sebutkan)
JAWAB :
Pada data ini perlu diketahui bahwa keluarga bapak niko tidak memiliki hewan ternak, karena beliau tidak
Mempunyai ternak dirumah, karena pekerjaan utamnya adalah nelayan.

XIV. Keperluan Menabung


1. Menurut Bapak/Ibu mengapa Bapak/Ibu perlu menabung (sebutkan 3 alasan dan
urutkan dari 1= yang paling penting)
2. Dalam bentuk apakah keluarga Bapak/Ibu menabung/menyimpan dana? (jawaban
bisa lebih dari satu. Beri tanda √ pada jawaban yang dipilih kemudian urutkan daei
1= yang paling penting)
3. Jika jawaban dari pertanyaan (2) bukan uang sebagai No urut 1 (uang bukan yang
paling penting), maka tanyakan pertanyaan berikut:
Mengapa Bapak/Ibu/saudara tidak menyimpan dana lebih banyak dalam bentuk
uang? Lingkari jawabannya.
1= tidak ada lembaga keuangan yang dekat dengan lokasi tenpat tinggal
2= menyimpan dana dalam bentuk investasi yang nilainya tidak
mudah berubah/cenderung
terus naik/tidak beresiko tinggi
3= menyimpan dana dalam bentuk investasi yang
tingkat keuntungan/pengembaliannya tinggi
4= Lainnya:

22
4. Manakah dari pernyataan berikut ini yang paling mengambarkan kebiasaan rumah
tangga Bapak/Ibu dalam menabung (dalam bentuk uang, termasuk arisa)? (lingkar
jawaban 1a, 2a, 3 atau 4; Jika jawaban responden 1a atau 2a, lanjutkan ke
pertanyaan mengenai frekuensi)
1a. Kami rutin menabung dalam jumlah yang tetap (menyisihkan untuk ditabung
terlebih
dahulu)
1 a. frekunsi menabung: 1= harian 2= mingguan 3=bulanan 4=Lainnya
2 a. Kami rutin menabung, namun jumlahnya bervariasi tergantung pada uang
yang tersedia
2 b. frekuensi menabung: 1=harian 2= mingguan 3= bulanan 4= lainnya
3. Kami menabung, hanya jika ada uang tersisa untuk ditabung
4. Kami tidak mempunyai cukup uang untuk ditabung
5. Jika Bapak/Ibu menabung (dalam bentuk uang), dimana Bapak/Ibu
bisa menyimpan? (Jawaban bisa lebih dari satu). Lihat jawaban pada
pertanyaan nomor 2!

Frekuensi Jumlah rata-


(√
) menabung1 rata setoran
tabungan
1. Tunai
2. Arisan
3. Kelompok tani
4. Koperasi
5. BMT
6. BPR
7. Bank √
8. Lainnya

6 Jika pendapatan bersih Rumah Tangga Bapak/Ibu bertambah sebesar Rp


100.000/bulan, berapakah tambahan uang yang akan ditabung? Rp
…………….
/bulan
7 Berapa jarak dari rumah ke lembaga keuangan terdekat (formal/semi-formal)?
+3 Km
JAWAB :
Dari data diatas dijelaskan bahwa keluarga bapak nikolas fontes ini tidak mempunyai tabungan karena
uang
Yang tidak cukup untuk ditabung jadi keluarga dari bapak niko tidak dapat menabungnya, melalui
berbagai
Macam cabang apapun itu. Tetapi ia mempunyai celengan untuk menabung uang tersebut untuk berjaga-
jaga Jika besok-besok uangnya tda ada ia bisah mengambilnya.

XV. Kredit
1. a. Dalam 3 tahun terakhir ini, apakah ada anggota RT yang menerima
kredit/pinjaman?
1. Ya 2. Tidak
23
b. Jika tidak, mengapa Bapak / Ibu tidak pernah memiliki pinjaman selama 3
tahun terakhir?
1. Saya tidak memerlukan pinjaman
2. Saya tidak suka berhutang
3. Pinjaman tersebut bunga-nya terlalu tinggi
4. Saya tidak dapat memenuhi syarat untuk menyimpan uang terlebih
dahulu dalam jumlah tertentu
5. Saya khawatir tidak dapat membayar pinjama tersebut
6. Lainnya
2. Jika dalam 3 tahun ada anggota rumah tangga yang menerima pinjaman, mohon
tanyakanhal-hal berikut:
No Sumber Tujuan Rata-rata Rata-rata Lamanya
Pinjaman Pinjaman besarnya masa pinjaman
1 2 (Bulan)
pinjaman (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
1
2
3

Kode 1:

11= Keluarga; 12 = Teman;13= Pemilik tanah; 14= Pembeli hasil panen; 15=
Penjual sarana produksi/input; 16= Lainny 21= Koperasi, 22=
BMT (Program PNPM KUR dll) 23= Kredit Program (PNPM, KUR,
dll); 24= Lainnya 31= BPR; 32= Bank Umum; 33= LKB

Kode 2:
1. Usaha pertanian (beli peralatan pertanian, beli input pertanian, sewa lahan, persiapan
lahan)
2. Usaha non pertanian (misalnya: dagang)
3. Kebutuhan konsumsi (kebutuhan pangan, pengobatan, kesehatan, biaya pendidikan)
4. Acara keluarga (pernikahan)
5. Kejadian tak terduga (kedukaan, gagal panen, dll)
3. Dari pinjaman yang pernah diterima (cek Tabel diatas),
a. Apakah pernah ada nilai pinjaman yang diterima tidak sama dengan nilai
yang diajukan?
1. Ya 2. Tidak
b. Jika Ya, apakah alasan nilai pinjaman yang diterima lebih kecil dari
yang diajukan?
1. Kurang agunan
2. Masih memiliki pinjaman di lembaga lain
3. Usia pemohon kredit
4. Bidang usaha memiliki resiko tinggi
5. Lainnya (sebutkan)
24
4. a. Apakah ada anggota RT yang pernah mengajukan pinjaman dalam kurun waktu
3 tahun terakhir ini dan pemodal menolaknya? (pinjaman sama sekali tidak
diberikan)
1. Ya 2. Tidak
b. Jika Ya, berapa besarnya pengajuan pinjaman yang ditolak? Rp
c. Jika Ya, apakah alasan penolakan tersebut?
JAWAB :
Dari data diatas dijelaskan bahwa bapa niko tidak memiliki kredit karena mereka
tidak
Memerlukan kredit dan bapak niko juga khawatir tidak dapat membayar pinjaman tersebut.

XVI. Financial Literacy


Pertanyaan berikut berisi tentang pengetahuan mengenai keuangan
1. Apakah ada anggota rumah tangga yang mencatat seluruh pemasukan dan
pengeluaran Rumah Tangga?
1. Ya 2. Tidak
2. Siapakah yang bertanggung jawab atas keputusan finansial ataupun keuangan harian
dalam rumah tangga Bapak/Ibu?

1. KRT 3. Bapak/Ibu dan anggota keluarga 5. Tidak ada


lainnya
2. Istri 4. Anggota rumah tangga lainnya 6. Orang lain
3. Apakah rumah tangga Bapak/Ibu memiliki anggaran belanja?
1. Ya 2. Tidak 3. Tidak Tahu

4. Apakah anak-anak dibiasakan menabung?


1. Ya 2. Tidak
5. Pada kolom (a) terdapat beberapa pernyataan perilaku dalam mengelola uang. Silakan
beri skala 1 sampai 5 di kolom (b), di mana 1 menunjukkan bahwa Bapak/Ibu benar-
benar setuju bahwa pernyataan itu menggambarkan Bapak/Ibu dan 5 menunjukkan
bahwa Bapak/Ibu
benar-benar tidak setuju.

25
(a) (b)
1. Sebelum saya membeli sesuatu, saya berhati-
hati dalam memutuskan apakah saya mampu 1 2 3 4 5
membeli
2. Saya membayar tagihan saya tepat waktu 1 2 3 4 5
3. Saya siap menanggung risiko dari sebagian
uang 1 2 3 4 5
saya sendiri saat menyimpan atau membuat
investasi
4. Saya mengatur tujuan jangka panjang
keuangan 1 2 3 4 5
saya dan memperjuangkan untuk meraihnya
5. Uang ada untuk dihabiskan 1 2 3 4 5
6. Saya cenderung hidup untuk hari ini dan
membiarkan apa yang akan terjadi pada 1 2 3 4 5
keuangan esok hari
7. Saya merasa lebih puas untuk menghabiskan
uang daripada menyimpannya untuk jangka 1 2 3 4 5
panjang

XVII KELOMPOK PERIKANAN PENGALAMAN TENAGA KERJA

1. Berapa lama sudah Bapak bekerja dalam usaha ini (melaut/bertambak)* :


20 tahun

2. Apakah Bapak pernah menerima penyuluhan/pelatihan tentang usaha


: Pernah
Tidak
pernah

3. Lama rata-rata (melaut/bertambak)* dari tenaga kerja : ≤ 5 th


5 - 10 th
11- 20 th
> 10 th

4. Apakah Bapak dapat mempergunakan (mesin perahu motor / mesin pengatur


air tambak)* :

Dapat
Tidak
dapat
Peralatan Yang Digunakan

5. Apa saja peralatan yang Bapak gunakan untuk usaha (nelayan/petani tambak)*
sekarang ini (sebutkan jumlahnya jika ada) :
Perahu mesin motor (..................................)
Perahu motor tempel (...................................)
Perahu (…...............................)
Sampan (…...............................)
Jala/Jaring (….................................)
26
Boks pendingin (…..............................)
Mesin pengatur air (…................................)
Kincir air (…................................)
Lainnya (sebutkan)

6. Apakah peralatan yang bapak gunakan tersebut (no.28)


Milik
sendiri
Kredit
Sewa
Milik
toke

Keterangan : )* coret yang tidak perlu

Jumlah Tenaga Kerja

1. Jumlah tenaga kerja yang Bapak gunakan dalam 2 orang per (trep melaut/sekali panen)*

2. Sistim pembagian hasil dari usaha (nelayan per minggu / petani tambak per sekali
panen)* Panglima laot / Nahkoda................%
Maseneh / penjaga mesin...............................%
Pengusaha ikan / toke bangku...............................................%
Tenaga kerja biasa (nelayan)...................................................%
Pengelola tambak (petani tambak).................................%

Waktu Melaut/Lama Melaut

3. Berapa lama operasi penangkapan ikan yang bapak lakukan rata-rata per trip: 6 Jam/trip (6
pagi- 12 siang)
4. Berapa kali (Trip) Bapak melaut dalam semingg 7 kali
(tidak menentu)

5. Berapa kg rata-rata tangkapan ikan per trip bapak peroleh :


≤ 20 kg 41-60 kg
21-40 kg > 60 kg

Luas Lahan Tambak

6. Berapa luas lahan tambak Bapak.............................Ha


7. Berapa kali panen dalam setahun :
1 kali 3 kali
2 kali 4 kali

8. Berapa kilo rata-rata sekali panen Bapak peroleh :


≤ 250 Kg 500-750 Kg
250-500 Kg > 750 Kg

27
9. Lama jam kerja (pekerjaan utama) dalam satu (hari/minggu/bulan)*
.......................... Jam (Sebutkan)

Keterangan : )* coret yang tidak perlu

JAWAB :
Data tersebut mengatakan bahwa bapak niko menjadi nelayan mulai dari beliau masih kecil hingga saat ini
Sekitar 20 tahun bapak niko bekerja menjadi seorang nelayan, hampir setiap hari bapak niko melaut tidak pernah
Merasa Lelah untuk melaut karena menurut bapak niko lebih baik saya melaut dibandingkan saya harus bekeja
kebun. Karena menurut bapak niko melaut ini adalah salah satu pekerjaan yang sangat bermanfaat bagi keluarga
mereka. Masalah makan seperti beras,sayur dll, itu akan dibeli dengan hasil jualan ikan-ikan tersebut. Bapak
niko pun pernah mengikuti pelatihan usaha , beliau pun dapat mempergunakan perahu motor dan mesin Pengatur
air untuk tambak, tetapi beliau tidak memiliki tabak. Peralatan yang digunakan bapak niko yaitu perahu motor
tempel, perahu, dan dala/jarring. Alat yang digunakan yaitu Alat milik bapak nikolaus fontes.

28
V. PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pengertian ketahanan pangan menurut UU No. 18/2012 tentang Pangan adalah kondisi terpenuhinya
pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup,
baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan
dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara
berkelanjutan.

Kekurangan pangan adalah kondisi tidak mampu mengkonsumsi makanan sesuai kebiasaannya atau
tidak mampu mempertahankan pola makan normal setiap saat selama periode setahun yang lalu dan
merubah pola makan secara terpaksa seperti melewatkan makan, makan lebih sedikit, makan lebih murah,
dan m ungkin makanan kurang bergizi.

Ketahanan pangan pada tingkat rumah tangga merupakan landasan bagi ketahanan pangan
masyarakat, yang selanjutnya menjadi pilar bagi ketahanan pangan daerah dan nasional.
Berdasarkan pemahaman tersebut maka salah satu prioritas utama pembangunan ketahanan
pangan adalah memberdayakan masyarakat agar mereka mampu menanggulangi masalah pangannya
secara mandiri serta mewujudkan ketahanan pangan rumahtangganya secara berkelanjutan.

B. DAFTAR PUSTAKA
Pangan, D. K. (2006). Kebijakan Umum Ketahanan Pangan 2006–2009. Jurnal Gizi dan Pangan, 1(1), 57-63.
Nurhemi, S. R., Soekro, G. S. R., & Suryani, R. (2014). Pemetaan ketahanan pangan di Indonesia: Pendekatan
TFP dan indeks ketahanan pangan. Jakarta: Bank Indonesia.
Martianto, D., & Dharmawan, A. H. (2009). Modal sosial dan ketahanan pangan rumah tangga miskin di
kecamatan tanah sareal dan kecamatan bogor timur, kota bogor. Sodality: Jurnal Sosiologi
Pedesaan, 3(1).

29
VI. LAMPIRAN

30

Anda mungkin juga menyukai