Manajemen Strategi - Budaya Apple Inc.
Manajemen Strategi - Budaya Apple Inc.
Manajemen Strategi - Budaya Apple Inc.
INC
Dibuat Oleh:
1. Amrina Rusda – 01044882326002
2. Andes Ghoba Chaniago - 01044882326005
BAB I
PENDAHULUAN
Apple Inc merupakan perusahaan teknologi yang sudah mempunyai nama besar di
pasar industri di dunia. Apple Inc ini adalah perusahaan yang berbentuk multinasional
berbasis di Cupertino, California, Silicon Valley yang bergerak dalam bidang merancang,
mengembangkan, serta menjual barang elektronik, perangkat lunak komputer, dan juga
layanan daring. Ada beberapa perangkat keras yang diproduksi oleh Apple seperti
smartphone iPhone, komputer tablet iPad, laptop Mac, pemutar media portabel iPod,
Apple Watch, pemutar media digital Apple TV, dan HomePod (Pengeras suara pintar).
Adapun beberapa perangkat lunak yang diproduksi oleh Apple seperti sistem operasi
macOS dan iOS, pemutar media iTunes, penjelajah web Safari, dan perangkat kreativitas
dan produktivitas iLife dan iWork, serta berbagai aplikasi profesional seperti Final Cut
Pro, Logic Pro, dan Xcode. Sedangkan terdapat pula layanan daring seperti iTunes Store,
iOS App Store dan Mac App Store, Apple Music, dan iCloud.
Apple didirikan pada tahun 1976 oleh 3 (tiga) orang yang bermaksud untuk menjual
serta mengembangkan komputer pribadi (Apple I) buatan wozniak, Ketiganya yaitu Steve
Jobs, Steve Wozniak, dan Ronald Wayne. Perusahaan dengan nama Apple Computer, Inc.
resmi didirikan pada bulan Januari 1977. Pada mulanya, penggunaan nama “Apple”
terinspirasi dari sebuah kisah nyata “Newton dengan sebuah apel yang jatuh di kepalanya”.
Oleh sebab itu, dalam sebuah perusahaan Apple yang merupakan logo aslinya adalah
Newton yang duduk di bawah pohon. Namun pada tahun 1977, menurut Jobs ia merasa
bahwa logo tersebut terlalu sulit untuk diingat karena bentuknya terlalu mendetail. Karena
itulah ia Kembali mendesain logo Apple menjadi sebuah apel yang digigit dan di dalamnya
diisi dengan warna Pelangi yang tidak teratur. Makna dalam logo baru tersebut ialah bahwa
dengan gigitan dibagian kanan pada apel tersebut untuk menunjukkan bahwa apel tersebut
tidak berwarna oranye saja, tetapi warna Pelangi yang melambangkan filosofi bisnis Apple
yaitu “Out Of Standard Rules” yang artinya Perusahaan Apple memiliki kebebasan dan
keberanian untuk terus merevolusi dan berinovasi dalam teknologi. Kemudian pada
akhirnya Jobs memutuskan untuk mengganti Kembali warna logo Apple dengan lebih
sederhana dan minimalis.
Pertumbuhan perusahaan ini ditandai dengan penjualan komputer-komputernya,
termasuk juga Apple II. Selanjutnya, Jobs dan Wozniak mempekerjakan berbagai
perancang komputer serta memiliki lini produksi dalam kurun beberapa tahun,. Kemudian
di tahun 1980 Apple akhirnya menjadi sebuah perusahaan terbuka dan memperoleh laba
yang jumlahnya sangat besar. Dan di tahun-tahun berikutnya, Apple Kembali
memproduksi berbagai jenis komputer baru yang mempunyai antarmuka pengguna grafis
inovatif seperti Macintosh pertama pada tahun 1984. Menariknya, ternyata iklan-iklan
Apple menuai banyak pujian. Tetapi, dari segi harga produk yang mahal dan jumlah
perangkat lunak yang sedikit ini yang menimbulkan perpecahan diantara para petinggi
perusahaan. Wozniak memutuskan untuk keluar dari Apple Pada tahun 1985, Jobs juga
mengundurkan diri dengan membawa serta Sebagian dari karyawan Apple kemudian ia
mendirikan perusahaan baru di tahun berikutnya, yaitu NeXT.
Dengan berkembangnya pasar komputer pribadi, membuat angka penjualan
komputer dari Apple mengalami penurunan yang diakibatkan harga produk yang lebih
murah oleh para pesaingnya, terlebih lagi dengan komputer yang menggunakan sistem
operasi Microsoft Windows. Petinggi-petinggi Apple terus mengalami perombakan hingga
pada tahun 1997 CEO Gil Amelio memutuskan untuk membeli NeXT serta mengajak Jobs
untuk Kembali bergabung dengan Apple. Akhirnya, Jobs kembali menjadi pemimimpin
Apple dan dijadikan sebagai CEO. Tak berlangsung lama, ia kemudian kembali untuk
mulai membangun Apple dengan pembukaan toko ritel pada tahun 2001, ia juga
mengakuisisi berbagai perusahaan perangkat lunak guna membangun portofolio perangkat
lunak Apple, serta mengganti sebagian perangkat keras yang dipakai pada komputer-
komputernya. Pada Januari 2007, Apple Kembali meraih kesuksesan dan memperoleh
keuntungan besar. Jobs kemudian mengumumkan pergantian nama dari Apple Computer,
Inc. menjadi Apple Inc. Selanjutnya, ia meluncurkan iPhone yang merupakan sebuah
smartphone untuk mencerminkan peralihan fokus perusahaan ke produk elektronik
konsumen yang menuai banyak pujian dan terjual laris dipasaran. Jobs mundur dari
jabatannya sebagai CEO Pada Agustus 2011, dikarenakan masalah pada kesehatannya
yang digantikan oleh Tim Cook. Dua bulan berjalan, Jobs dikabarkan meninggal dunia.
Kematiannya menjadi awal mula era baru bagi Apple Inc.
Pada tahun fiskal 2017, pendapatan tahunan global Apple Inc mencapai $229 miliar.
Menurut pendapatan dan produsen telepon genggam terbesar ketiga di dunia setelah
Samsung dan Huawei, Apple merupakan perusahaan teknologi informasi terbesar di dunia.
Apple menjadi perusahaan terbuka A.S. pertama pada Agustus 2018, yang nilainya di atas
dari US$1 triliun. Perusahaan ini memiliki pekerja sebanyak 123.000 orang karyawan
purnawaktu serta mempunyai 504 toko ritel yang tersebar di 24 negara per 2018. Lebih
dari 1,3 miliar produk Apple digunakan secara aktif per januari 2018 di seluruh dunia.
Apple mengoperasikan iTunes Store, sebagai penjual music yang terbesar di dunia.
Dengan berkali-kali mendapatkan gelar “Merek paling bernilai di dunia”, perusahaan ini
berhasil memiliki banyak pelanggan dengan kesetiaan merek yang sangat tinggi sebagai
salah satu pemicunya. Tetapi, Apple menuai berbagai kritikan atas praktik tenaga kerja dari
para kontraktornya, dampak terhadap lingkungan dan praktik bisnisnya, termasuk juga
sikap anti-persaingan, serta sumber bahan-bahan produknya.
Ketika reporter CBS bertanya kepada satu sumber mengapa karyawan Apple selalu
tampak bersemangat dalam bekerja, dia menjawab memang kedengarannya aneh,
tapi dalam hal ini memang leinginan dari Steve Jobs sendiri. Dia mengatakan bahwa
mereka dapat membuat perbedaan, dan dengan cara seperti menganggapnya dewa
teknologi dan mereka mempercayainya. Membuat sesuatu yang benar-benar baru di
dunia memang merupakan cita-cita yang sangat tinggi dan tidak masuk akal, tapi
untuk Jobs dan Apple hal tersebut sepenuhnya adalah realitas. Walaupun keinginan
tersebut akan bisa mengguncangkan alam semesta.
Dalam sebuah reportase dari BNET menyebutkan bahwa proses bekerja di Apple
adalah sebuah perpaduan antara dunia industri hi-tech dengan karya seni lukisan dari
Leonardo da Vinci. untuk itu manajemen Apple selalu mensupply input berkualitas
tinggi kepada grup tertentu dengan sangat cermat, sehingga mereka nantinya dapat
menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Dengan demikian karyawan yang
paling berharga dan produktif – adalah salah satu aset perusahaan yang paling
tangguh.
Hal ini sebenarnya bertentangan dengan budaya organisasi, yang ada pada sebagian
besar perusahaan teknologi di masa lalu. Dimana semuanya terdapat pada hirarki
organisasi secara vertikal. Apple justru melakukan hal sebaliknya karena semua hal
yang penting bagi perusahaan ditempatkan dalam satu lokasi. Mulai dari desain
industri, sistem operasi, desain perangkat keras, bahkan untuk bagian marketing, dan
Apple berhasil melakukannya dengan memusatkan perhatian pada produk yang jauh
lebih sedikit daripada perusahaan elektronik konsumen konvensional
5. Memperkuat Pemasaran.
Pemasaran adalah salah satu kelemahan besar industri teknologi. Untuk beberapa
alasan, CEO berteknologi tinggi tidak memahaminya, atau bahkan kurang
menghargai nilainya sebagaimana mestinya. Apple menghabiskan banyak riset untuk
memprediksikan keinginan konsumen dan membuatnya menjadi sebuah produk yang
disukai oleh banyak orang. Apple selalu mencari tahu apa yang orang inginkan,
bahkan ketika mereka sendiri belum pernah memikirkan secara spesifik. Apple tidak
menggunakan kelompok fokus atau penelitian khusus yang melibatkan pihak luar,
fokus mereka adalah keinginan mereka sendiri.
6. Mengontrol Informasi
Kemampuan ini telah membuat banyak perusahaan teknologi iri, karena Apple
mampu melakukan kontrol yang ketat atas segala informasi mengenai produk
barunya. Walaupun banyak konsumen antusias dan menantikan informasi mengenai
produk dari Apple yang akan datang, mereka tetap tidak akan bisa mendapatkannya
hingga saat terakhir ketika Steve Jobs mengumumkannya sendiri. untuk mengontrol
hal ini bahkan Apple tidak segan untuk memecat semua pihak yang terbukti
melakukan pembocoran informasi, bahkan di level manajer sekalipun.
7. Hal Kecil yang Sangat Bermanfaat
Steve Jobs dalam sebuah wawancara pernah mengatakan bahwa tugasnya adalah
membuat hidup mereka lebih nyaman saat melakukan aktivitasnya. Untuk itu dirinya
akan mengumpulkan mengambil orang-orang hebat yang dimiliki oleh Apple,
kemudian memotivasi mereka dengan visi yang lebih agresif tentang bagaimana hal
itu bisa terjadi. Sehingga akhirnya mereka bisa membuat sesuatu yang bisa membuat
hidupnya lebih nyaman dan berarti. para karyawan menyetujuinya dan bahkan sangat
menikmati proses ini.
Dalam melakukan launching produknya Apple tidak melakukan hal yang seperti
dijalankan oleh perusahaan teknologi lainnya, bahkan memilih hari porses
pengumuman yang tidak lazim. Seperti menghindari waktunya yang bersamaan
dengan penyelenggaraan Consumer Electronic Show (CES) sebuah pameran
bergengsi tingkat dunia yang banyak menjadi panutan perusahaan elektronik
terkemuka. Apple memiliki pertimbangan sendiri yang berbeda mengenai bagaimana
hal-hal yang harus dilakukan atau dilakukan di tempat lain. Apple selalu menemukan
caranya sendiri. Seperti kata Jobs dalam sebuah pidato di Universitas Stanford,
jangan biarkan opini orang lain menenggelamkan suara hati Anda sendiri.
Salah satu elemen kunci dalam strategi bisnis Apple adalah fokus yang kuat pada
inovasi produk. Apple selalu berusaha untuk menghadirkan produk-produk yang
tidak hanya memiliki desain yang menarik, tetapi juga memberikan pengalaman
pengguna yang unik. Produk-produk seperti iPhone, iPad, dan MacBook telah
mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi.
Apple juga telah memperkenalkan berbagai teknologi baru seperti Retina display,
Touch ID, dan Face ID yang memicu perubahan besar dalam industri. Perangkat
keras yang terus diperbarui dengan desain yang menarik adalah salah satu faktor
utama yang membuat Apple tetap relevan dalam era digital.
2. Ekosistem Tertutup
Salah satu strategi unik yang telah diterapkan oleh Apple adalah ekosistem tertutup.
Apple menciptakan ekosistem yang saling terintegrasi antara perangkat keras,
perangkat lunak, dan layanan mereka. Misalnya, perangkat iPhone, iPad, dan Mac
dapat terhubung dengan sempurna melalui iCloud, memungkinkan pengguna untuk
berbagi data dan informasi dengan mudah antara perangkat.
Selain itu, Apple memiliki kendali penuh atas App Store, yang memungkinkan
mereka untuk mengontrol ekosistem aplikasi yang berjalan di perangkat iOS mereka.
Meskipun ini telah mengundang kritik tentang persaingan yang adil, pendekatan ini
telah membantu Apple menjaga tingkat keamanan dan kualitas aplikasi yang tinggi
di platform mereka.
5. Diversifikasi Layanan