Materi Mipa-Suhu Dan Kalor

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

MATERI PEMBINAAN MIPA KEC.

SENDANG

TAHUN 2023-2024

A. SUHU DAN KALOR


“Suhu berbeda dengan kalor. Suhu menyatakan derajat atau
tingkatan panas-dinginnya suatu benda, sedangkan kalor merupakan
salah satu bentuk energi (energi panas atau kalor)”

A. Suhu

Suhu adalah derajat (tingkat) panas suatu benda, atau ukuran panas-dinginnya satu
benda. Suhu sering juga disebut temperatur. Suhu dapat dirasakan dan dapat diukur. Oleh
karena itu, suhu termasuk dalam besaran pokok. Suhu dilambangkan dengan T dengan
satuan derajat (°)
Alat pengukur suhu adalah termometer. Adapun cara kerja termometer dijelaskan sebagai
berikut:
1. Bila tendon zat cair terkena panas, maka zat cair yang ada di dalam tendon akan
mengembang (atau memuai).
2. Oleh karena zat cair dalam tendon memuai, maka zat cair tersebut akan masuk ke dalam
celah kapiler. Skala itulah yang menunjukkan suhu benda yang bersangkutan.
Zat cair yang sering digunakan sebagai pengisi termometer yaitu raksa atau alkohol.
Keduanya dipilih karena masing-masing memiliki kelebihan. Raksa membeku pada suhu -
39°C dan mendidih pada suhu 357°C. Sedangkan alkohol membeku pada suhu -114,9°C dan
mendidih pada suhu 78°C. Berdasarkan data ini termometer raksa paling tepat untuk
mengukur suhu-suhu tinggi (sampai dengan 357°C).
Sementara itu, termometer alkohol paling sesuai untuk mengukur suhu-suhu rendah
(sampai dengan -114,9°C.
Kelebihan lain yang dimiliki raksa, yaitu mengilap sehingga mudah dilihat. Raksa tampak
jelas saat naik maupun turun akibat memuai atau menyusut karena mengalami pemanasan
atau pendinginan.

Alat Pengukur Suhu

Untuk mengetahui suhu panas atau dingin suatu benda tentu harus menggunakan
suatu alat bantu. Ada beberapa alat yang digunakan untuk mengukur suatu benda, antara
lain adalah:
a. Mengukur suhu dengan salah satu bagian tubuh manusia
Bagian tubuh kita yang dapat digunakan untuk mengukur suhu suatu benda salah
satunya adalah telapak tangan atau jari. Misalnya untuk mengetahui air di dalam gelas itu

MIPA 2023-2024 Sigit Korima Setiawan, S.Pd


panas atau dingin kita bisa menggunakan tangan untuk menyentuhnya. Dengan begitu kamu
akan mengetahui apakah air dalam gelas itu panas, dingan, atau bahkan hangat.

b. Mengukur suhu dengan termometer


Pengukuran suhu menggunakan tangan memang tidak memberikan hasil yang akurat
dan tidak berstandar. Maka dari itu diciptakanlah alat yang digunakan untuk mengukur suatu
suhu, yang biasa disebut termometer. Termometer dibuat pada tahun 1564 – 1642 oleh
Galileo Galilei.

Jenis Termometer
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu sebuah benda. Berbagai jenis
termometer dibuat berdasarkan pada beberapa sifat termometrik zat seperti pemuaian zat
padat, pemuaian zat cair, pemuaian gas, tekanan zat cair, tekanan udara, regangan zat
padat, hambatan zat terhadap arus listrik, dan intensitas cahaya (radiasi benda).
Hingga saat ini, dikenal beberapa jenis termometer. Perbedaan termometer tersebut terletak
pada skala derajat suhu, patokan tetap titib bawah, dan patokan tetap titik atas.

1. Termometer Celcius
Termometer Celcius ditemukan oleh Andreas Celcius (1701-1744), seorang ahli fisika
dan Swedia. Celcius menentukan titik tetap bawah skala termometer dengan patokan suhu
es yang sedang mencair, yang diberi skala 0°. Titik tetap atasnya berpatokan pada suhu air
mendidih pada tekanan 76 cmHg, yang diberi skala 100°. Satuan suhu yang diukur
menggunakan termometer Celcius yaitu derajat Celcius ditulis °C.
2. Termometer Reamur
Termometer ini dikenal oleh Reamur, seorang ahli fisika berkebangsaan Prancis.
Reamur menentukan titik tetap bawah dan titik tetap atas skala termometer sama seperti
Andreas Celcius. Namun, Reamur memberi skala 0° untuk titik tetap bawah dan 80° untuk
titik tetap atas termometernya. Satuan suhu yang diukur menggunakan termometer Reamur
yaitu derajat reamu, ditulis °R

MIPA 2023-2024 Sigit Korima Setiawan, S.Pd


3. Termometer Fahrenheit
Termometer jenis ini dikenalkan oleh Gabriel D. Fahrenheit, seorang ahli fisika
berkebangsaan Jerman. Fahrenheit menetapkan titik tetap bawah yaitu suhu campuran es
dan garam amonium klorida. Titik ini ditetapkan menjadi 0°F. Suhu campuran antara air dan
es (titik beku air) pada termometer Fahrenheit diberi skala 32°F (suhu bawah). Sementara
titik tetap atas termometer ini yaitu suhu air mendidih diberi skala 212°F.

B. Kalor

a. Pengertian Kalor
Kalor merupakan energi yang dapat berpindah dan menyebabkan perubahan suhu.
Tahukah kamu perbedaan antara suhu dan kalor? Dapat disimpulkan bahwa kalor dan suhu
memiliki beberapa perbedaan diantaranya adalah kalor dan suhu merupakan sifat fisik dari
benda, kalor adalah bentuk energi sedangkan suhu merupakan ukuran kalor dari suatu
benda, dan suhu berbanding lurus dengan kalor benda, jadi jika kalor dimasukkan maka suhu
benda akan meningkat. Detailnya bisa kalian liat di website suhu dan kalor pdf yang bisa di
download sebagai bahan belajar ataupun sebagai bahan makalah suhu dan kalor.
b. Kalor Sebagai Bentuk Energi
Energi yang diterima atau dilepaskan oleh suatu zat sehingga zat tersebut naik turun atau
bahkan berubah wujudnya disebut kalor.
Kalor berbeda dengan suhu. Suhu adalah ukuran derajat (tingkat) panas suatu zat,
sedangkan kalor adalah ukuran banyaknya panas yang diterima atau dilepaskan oleh zat.
Satu kalori setara dengan usaha (energi potensial) sebesar 4,2 joule.
Bilangan 4.2 joule ini disebut tara kalor mekanik. Satu kalori adalah banyak kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebesar 1°C

MIPA 2023-2024 Sigit Korima Setiawan, S.Pd


Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda dari T0 menjadi dapat
dihitung dengan rumus berikut.
Q = m c (T)
Keterangan :
Q = banyak kalor dengan satuan joule (J)
m = massa benda dengan satuan kg
T = kenaikan suhu benda dengan satuan °C
C = konstanta pembanding yang dinamakan kalor jenis benda dengan satuan J/kg C
Kalor jenis (c) adalah banyak kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk menaikan suhu
sebesar 1°C. Nilai kalor jenis (c) ini bergantung pada jenis zat.

Contoh Soal :
Berapa kalor yang diperlukan untuk memanaskan 500 g air dari 25 °C menjadi 100 °C, jika
kalor jenis air adalah 4.200 J/kg°C?
Diketahui :
massa air (m) : 500 g = 0,5 kg
kalor jenis air (c) : 4.200 J kg-1 °C-1
kenaikan suhu air (ΔT) :100 °C – 25 °C = 75 °C
Ditanya : Kalor (Q)………?
Jawab :
Q = m c ΔT
= (0,5 kg) × (4.200 J kg-1 °C-1) × (75 °C)
= 157.500 J
Jadi, kalor yang diperlukan adalah 157.500 J

Latihan!
1. Rosé sedang memanaskan ½ kg air dari suhu 28°C menjadi 78°C, berapa kalor yang
dibutuhkan oleh Rosé jikalau kita ketahui kalor jenis air sebesar 400 J/Kg°C?
Jawab: . . . .
2. Jika kalor jenis besi 460 J/kg °C, berapakah energi yang diperlukan untuk
memanaskan 4 kg besi yang dipanaskan dari 20 °C sampai dengan 70 °C?
Jawab: . . . .

MIPA 2023-2024 Sigit Korima Setiawan, S.Pd


c. Perpindahan Kalor
Proses perpindahan kalor terjadi melalui tiga cara sebagai berikut:
1. Konduksi
Konduksi adalah perpindahan panas (kalor) melalui zat padat. Energi yang diterima
ujung zat pedal diteruskan ke ujung lainnya. Selama perpindahan energi kalor, bagian-bagian
zat pedal (molekul) yang dilaluinya tidak ikut berpindah karena sifat molekul zat padat tidak
berpindah-pindah. Jadi, kalor hanya merambat saja, sedangkan zat pedal sebagai
penghantarnya. Perpindahan kalor pada zat padat dipengaruhi oleh daya hantar zat tersebut.
Jadi, zat yang daya hantar kalornya tinggi, lebih epat menghantarkan kalor atau lebih cepat
panas.
2. Konveksi
Konveksi adalah perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan partikel-partikel
zat tersebut yang disebabkan oleh perbedaan massa jenis zat. Perpindahan kalor secara
konveksi dapat kita amati salah satunya pada saat kita mendidihkan air. Air yang dididihkan
akan memanas, lalu memuai sehingga massa jenisnya berkurang.
Akibatnya, air bergerak naik pada tempatnya digantikan oleh air yang bersuhu rendah
yang bergerak turun karena massa jenisnya lebih besar. Selain pada zat cair seperti contoh
di atas, konveksi juga terjadi pada gas (udara). Arus konveksi dapat kamu temui di pantai,
berupa angin laut dan angin darat.
3. Radiasi
Pada siang hari, kamu pasti akan merasakan panasnya sinar matahari. Mengapa
panasnya matahari dapat kita rasakan? Padahal matahari letaknya sangat jauh dan tidak ada
benda yang menghantarkannya. Peristiwa tersebut menunjukkan pada kita bahwa kalor
dapat berpindah tanpa adanya zat perantara yang disebut dengan radiasi.

Apakah kamu merasakan perbedaan panas saat kamu memakai baju hitam dengan saat
kamu memakai baju putih? Apa yang menyebabkan ini terjadi?
Peristiwa ini terjadi karena adanya pengaruh warna benda terhadap banyaknya radiasi
kalor yang diserap atau dipancarkan. Benda-benda yang memiliki warna gelap merupakan
penyerap dan pemancar kalor yang baik sementara benda-benda dengan warna terang dan
mengkilap merupakan benda yang tidak baik untuk menyerap atau memancarkan kalor.
d. Manfaat Kalor
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kamu jumpai peralatan rumah tangga yang
prinsip kerjanya menggunakan konsep perpindahan kalor, misal panci tekan, setrika, alat
penyulingan, dan alat pendingin.
Berikut beberapa contoh penerapan perindahan kalor secara radiasi dalam kehidupan sehari-
hari:
1. Pada siang hari yang panas, orang lebih suka memakai baju cerah daripada baju gelap. Hal
ini bertujuan untuk mengurangi penyerapan kalor.
2. Cat mobil atau motor dibuat mengkilap untuk mengurangi penyerapan kalor.
MIPA 2023-2024 Sigit Korima Setiawan, S.Pd
3. Mengenakan jaket tebal atau meringkuk di bawah selimut tebal saat udara dingin badanmu
merasa nyaman. Udara termasuk isolator yang baik. Beberapa bahan penyekat terdiri dari
banyak kantong-kantong udara kecil terbungkus. Kantong tersebut berfungsi mencegah
perpindahan kalor secara konveksi.
4. Termos. Dinding termos dilapisi perak. Hal ini bertujuan untuk mencegah hilangnya kalor
secara radiasi. Ruang hampa antara dinding kaca pada termos bertujuan untuk mencegah
perpindahan kalor secara konveksi.

MIPA 2023-2024 Sigit Korima Setiawan, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai