Jurnal Hana Difa Febrianti & Yosi Stefhani, 2023

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Manajemen USNI

Volume 8 No 1 Agustus 2023


P-ISSN : 2528-7044
E-ISSN : 2809-5103
DOI:https://doi.org/10.54964/manajemen/

ANALISIS PERSISTENSI LABA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI


BEI PERIODE 2020-2021

Hana Difa Febrianti¹, Yosi Stefhani²


Universitas Satya Negara Indonesia
[email protected]¹, [email protected]²,..

Received: Accepted: Published:


1 Agustus 2023 2 Agustus 2023 21 Agustus 2023

ABSTRACT

The purpose of this study is to analyze the impact of Accrual Reliability, Operating Cash Flow, Sales
Volatility, and Company Size on the Profit Persistence of the company. The sample consists of 29
manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the 2020 – 2021 period,
selected using a purposive sampling method. Data analysis involved a descriptive approach and
multiple linear regression. The data used is secondary. The results of the partial test show that Accrual
Reliability, Operating Cash Flow and Sales Volatility affect Earnings Persistence, while Company Size
has no significant effect. Overall, the test results state that Accrual Reliability, Operating Cash Flow,
Sales Volatility, and Company Size simultaneously affect Earnings Persistence.

Key words : accrual reliability, operating cash flow, sales volatility, firm size and earning persistence.

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa dampak Keandalan Akrual, Arus Kas Operasi,
Volatilitas Penjualan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Persistensi Laba perusahaan. Sampel terdiri
dari 29 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2020 – 2021,
dipilih melalui metode purposive sampling. Analisis data melibatkan pendekatan deskriptif dan regresi
linier berganda. Data yang digunakan bersifat sekunder. Hasil uji parsial menunjukkan bahwa
Keandalan Akrual, Arus Kas Operasi, dan Volatilitas Penjualan memengaruhi Persistensi Laba,
sementara Ukuran Perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Secara keseluruhan, hasil uji
menyatakan bahwa Keandalan Akrual, Arus Kas Operasi, Volatilitas Penjualan, dan Ukuran
Perusahaan secara simultan memengaruhi Persistensi Laba.

Kata kunci : keandalan akrual, arus kas operasi, volatilitas penjualan, ukuran perusahaan dan
persistensi laba.

PENDAHULUAN
Kinerja keuangan mencerminkan situasi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu. Hal ini
menjadi satu penjelasan yang dipakai guna menilai sejauh mana perusahaan telah
mengimplementasikan aturan dan pedoman keuangan secara umum (Fahmi, 2018:142). Dalam menilai
kinerja keuangan yang baik, data yang dibutuhkan adalah analisis dari laporan keuangan. Dari
sejumlah laporan keuangan yang ada, laporan laba rugi merupakan laporan yang paling umum
dipergunakan oleh para investor dalam mengambil keputusan, karena menyajikan kondisi finansial
sebenarnya perusahaan pada periode tertentu. Komponen utama yang menjadi tujuan dalam pengisian
Jurnal Manajemen USNI
Volume 8 No 1 Agustus 2023
Febrianti
laporan laba rugi dan mempunyai peran penting dalam sebuah perusahaan ialah tentu saja laba. Laba
dijadikan acuan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan dan menjadi daya tarik
tersendiri untuk investor dalam mengambil langkah yang tepat terlebih lagi jika laba yang dihasilkan
berkualitas.
Makna tentang laba yang berkualitas adalah keuntungan yang dihasilkan oleh suatu perusahaan
secara konsisten dan berkelanjutan dengan kesehatan keuangan perusahaan. Kualitas laba selalu
dihubungkan dengan persistensi laba, karena merupakan salah satu faktor yang memiliki kemampuan
untuk memprediksi nilai, laba dianggap berkualitas jika bersifat persisten atau konsisten. Maka
kesimpulannya, laba yang persisten sebenarnya lebih berguna dibandingkan dengan laba yang tidak
persisten. Apabila pada satu perusahaan mempunyai laba yang persisten, lalu perusahaan menerima
sinyal baik sebagai pertanda bahwa kondisi keuangan perusahaan sedang berjalan dengan baik.
Sebaliknya, jika perusahaan mengalami fluktuatif, maka pemakai informasi akan menangkap sinyal
negatif karena perusahaan tidak mampu untuk mempertahankan laba nya dari tahun ke tahun.
Persistensi laba adalah parameter yang memberi petunjuk tentang keahilan Perusahaan dalam
mempertahankan konsistensi laba baik pada saat ini maupun di masa depan merupakan isu yang
ditekankan dalam penelitian ini (Ashma’ dan Rahmawati, 2019). Persistensi laba mengacu pada
kapabilitas perusahaan untuk menjaga tingkat keuntungan yang stabil dari satu periode ke periode
berikutnya. Dalam konteks ini, persistensi laba dianggap sebagai indikator ramalan keberhasilan
perusahaan pada masa mendatang (future earnings).
Keandalan akrual ialah sistem catatan akuntansi dimana transaksi diakui dan dicatat pada saat
kejadian, walaupun penerimaan dan pengeluaran kas belum terjadi (Gusnita dan Taqwa , 2019). Dalam
hal ini, keandalan akrual memberikan pandangan seberapa konsisten dan ketepatan waktu perusahaan
dalam mencatat setiap transaksinya. Sistem yang andal, memberikan efek untuk meningkatkan
kredibilitas perusahaan dan memberikan hasil yang lebih akurat dan terstruktur.
Arus kas Operasi menggambarkan kinerja perusahaan dan menilai apakah kegiatan operasional
mampu memperoleh arus kas mencukupi untuk biaya operasional. (Rajagukguk, dkk, 2018). Pada Arus
Kas ini mencatat tentang kegiatan operasional perusahaan, seperti kas masuk dan kas keluar. Kegiatan
tersebut memberikan pengaruh terhadap angka laba perusahaan, karena menggambarkan kesanggupan
perusahaan dalam memperoleh pendapatan yang konsisten dari aktivitas operasinya.
Volatilitas penjualan merujuk pada tingkat variasi atau ukuran perubahan distribusi penjualan
perusahaan. (Dechow dan Dichev, 2002) dalan Tuffahati, et.al (2020). Volatilias menjadi tolak ukuran
seberapa fluktuasi atau perubahan yang terjadi pada penjualan periode waktu tertentu. Perubahan
tersebut dapat mempengaruhi tingkat laba menjadi tidak stabil. Ketika penjualan meningkat,
perusahaan mungkin harus meningkatkan produksi dan biaya lainnya yang dapat menurunkan laba
bersih.
Ukuran perusahaan merujuk pada suatu parameter yang digunakan untuk mengklasifikasikan
dimensi perusahaan, seperti total aktiva, jumlah penjualan, nilai saham, dan faktor lainnya (Ayu dan
Gerianta, 2018). Ini memberikan pemahaman bahwa perusahaan tersebut memiliki potensi untuk
menciptakan laba yang konsisten dalam proporsi tertentu.. Dari pandangan tersebut, dapat menarik
perhatian investor untuk mempertahankan investasinya
Namun berdasarkan kondisi real, beberapa perusahaan mengalami penurunan dan ketidakstabilan
sebagian besar laba nya pada periode yang cukup singkat. Sehingga penelitian ini penting untuk
dilakukan karena hasil dari penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan variasi dan perbedaan
hasil. Persistensi laba dapat memberikan teori sinyal positif yang digunakan untuk investor
memperoleh informasi ketika ingin menanamkan modalnya.
Jurnal Manajemen USNI
Volume 8 No 1 Agustus 2023
Febrianti

KAJIAN LITERATUR

Persistensi Laba
Persistensi laba adalah kestabilan profitabilitas jangka panjang bisnis dan terlihat oleh pihak ketiga
pengguna laporan keuangan. (Arisandi dan Astika, 2019). Dapat dikatakan bahwa Persistensi laba
ialah kesanggupan perusahaan dalam mempertahankan tingkat keuntungan yang konsisten setiap
tahunnya. Persistensi laba dapat dikatakan sebagai keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang,
sehingga dapat menjadi indikator penunjang kepercayaan seorang investor untuk menanamkan
modalnya pada perusahaan tersebut.

Keandalan Akrual
Akrual adalah jumlah pendapatan yang diakui pada saat terjadinya transaksi bisnis sebagai akibat
penyerahan barang kepada pihak ketiga dan beban diakui pada saat timbul kewajiban dari penggunaan
sumber daya ekonomi yang berkaitan dengan barang tersebut (Dechow dan Dichev, 2002) dalam
(Marsudi dan Thingthing, .2020). Dapat dikatakan bahwa keandalan akrual ialah sistem pencatatan
yang menghasilkan laporan keuangan akurat dan konsisten. Pada dasarnya keandalan akrual
tergantung pada seberapa baik nya perusahaan dalam mengatur ketepatan waktu dan konsistensi nya
dalam pelaporan keuangan. Dengan sistem yang andal, perusahaan dapat meningkatkan
keuntungannya dan menciptakan kredibilitas, kepercayaan dari pihak ketiga yang menggunakan
informasi keuangannya dalam investasi.

Arus Kas Operasi


Arus kas operasional merujuk pada aliran kas dari inti aktivitas bisnis suatu perusahaan, yakni
proses membeli barang atau jasa dan kemudian menjualnya, sehingga termasuk dalam kegiatan
pengumpulan dana (Sarah, dkk, 2019). Hal ini menjadi faktor penentu apakah suatu perusahaan
memiliki cukup arus kas untuk membayar hutang, menjalankan operasional, memberikan dividen, dan
melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan eksternal. Dengan demikian, arus
kas operasional merepresentasikan aliran dana dari operasional usaha yang berkaitan langsung dengan
pendapatan dan pengeluaran. Aliran kas masuk mencakup pemasukan dari pendapatan dan transaksi
barang lainnya, sedangkan aliran kas keluar merujuk pada pengeluaran kas yang mendukung
keberlangsungan operasi bisnis.

Volatilitas Penjualan
Volatilitas penjualan ialah kegiatan penjualan perusahaan yang mempunyai ketidakstabilan yang
tajam terkait erat dengan teori petunjuk, yang memberikan informasi kepada investor mengenai nilai
laba perusahaan (Riskiya dan Africa, 2022). Volatilitas penjualan dikatakan sebagai ukuran seberapa
besar perubahan atau fluktuasi yang terjadi dalam penjualan perusahaan pada periode waktu tertentu.
Tingkat nilai volatilitas penjualan yang tinggi dapat menyebabkan ketidakpastian dalam perencanaan
keuangan perusahaan, sehingga analisisnya berguna untuk mengurangi tingkat risiko yang akan
dialami perusahaan tersebut.

Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah nilai yang dapat mencerminkan ukuran bisnis dan dapat diukur dengan
sejumlah faktor termasuk penjualan total, total aset, dan penjualan rata-rata. (Windi dan Wendy,
2018). Ukuran perusahaan dikatakan sebagai indikator penilaian terhadap suatu perusahaan,
perusahaan tersebut dalam kondisi yang stabil atau tidak. Ukuran perusahaan memiliki tujuan yang
berbeda-beda tergantung dengan kebutuhan pengguna informasi. Namun, dengan mengetahui ukuran
perusahaan, perusahaan dan pihak yang berkepentingan dapat mengambil tindakan yang lebih baik
dan memperoleh pemahaman tentang kondisi perusahaan di pasar.
Jurnal Manajemen USNI
Volume 8 No 1 Agustus 2023
Febrianti

Hubungan Antar Variabel Penelitian

Pengaruh Keandalan Akrual terhadap Persistensi Laba


Keandalan akrual ialah sistem catatan akuntansi dimana transaksi diakui dan dicatat pada saat
kejadian, walaupun penerimaan dan pengeluaran kas belum terjadi (Gusnita dan Taqwa , 2019).
Dengan pencatatan yang langsung dilakukan, memastikan bahwa sistem ini akan menjadi lebih akurat,
sehingga semakin tinggi ukuran keandalan akrual maka akan menghasilkan persistensi laba perusahaan
yang tinggi juga. Teori ini didukung dengan hasil penelitian terdahulu oleh Riskiya dan Africa (2022)
menunjukan bahwa Keandalan akrual berpengaruh positif signifikan terhadap persistensi laba.
Berdasarkan konsep teori dan penelitian terdahulu, dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai
berikut :
H1 : Keandalan Akrual berpengaruh terhadap Persistensi Laba

Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Persistensi Laba


Menurut Rajagukguk, dkk (2018) mengungkapkan bahwa aliran kas yang berasal dari aktivitas
operasional menggambarkan kinerja perusahaan dan akan menetapkan apakah kegiatan usaha
operasional mampu memperoleh arus kas yang mencukupi biaya operasional perusahaan. Semakin
konsisten dan positif aliran kas operasi yang dihasilkan, maka peristensi laba yang diterima perusahaan
akan konsisten juga. Teori ini didukung dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan Indriani dan
Napitupulu (2020) menunjukan bahwa Arus Kas Operasi berpengaruh positif signifikan terhadap
persistensi laba.
Berdasarkan konsep teori dan penelitian terdahulu, dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai
berikut :
H2 : Arus Kas Operasi berpengaruh terhadap Persistensi Laba

Pengaruh Volatilitas Penjualan terhadap Persistensi Laba


Menurut Dechow dan Dichev (2002) dalam Tuffahati et.al (2020) Volatilitas penjualan adalah
tingkat arus atau variasi penjualan dari indeks penyebaran distribusi penjualan. Mengacu kepada
fluktuasi signifikan dalam tingkat penjualan dari satu periode ke periode berikutnya. Sehingga, jika
semakin tinggi nilai volatilitas penjualan yang menyebabkan fluktuasi yang signifikan, maka akan
mengurangi nilai persistensi laba karena tidak konsisten dari periode ke periode. Teori ini didukung
dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan Khasanah (2019) yang menunjukkan bahwa
Volatilitas penjualan berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba.
Berdasarkan konsep teori dan penelitian terdahulu, dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai
berikut :
H3 : Volatilitas Penjualan berpengaruh terhadap Persistensi Laba

Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Persistensi Laba


Menurut Windi dan Wendy (2018), ukuran perusahaan merupakan nilai yang dapat mencerminkan
besarnya suatu usaha dan dapat diukur dari banyak faktor. Semakin tinggi nilai periode waktu, maka
semakin baik kemampuan untuk mempertahankan kinerja keuangan dari waktu ke waktu, yaitu
menjaga stabilitas laba. Teori ini didukung oleh hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sarah
et al. (2019) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap retensi laba.
Berdasarkan konsep teori dan penelitian terdahulu, dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai
berikut :
H4 : Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Persistensi Laba
Jurnal Manajemen USNI
Volume 8 No 1 Agustus 2023
Febrianti
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitiann
Metode penelitian yang diterapkan adalah pendekatan kuantitatif menggunakan informasi data
yang telah ada sebelumnya. Data sekunder adalah data yang dihimpun dan disediakan oleh pihak lain
atau data yang telah terdokumentasi sebelumnya yang akan digunakan dalam langkah selanjutnya.
Sumber data sekunder ini terdiri dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia dalam periode 2020 - 2021, yang diakses melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia,
yakni www.idx.co.id.

Populasi dan Sampel


Populasi yang menjadi subjek penelitian ini terdiri dari keseluruhan perusahaan manufaktur
yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2020 - 2021. Adapun sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah melalui metode purposive sampling, di mana sampel dipilih
berdasarkan kriteria tertentu, yaitu perusahaan yang telah menerbitkan laporan keuangan, memiliki
informasi keuangan yang lengkap, data yang relevan, dan telah melalui proses audit selama periode
penelitian.

Teknik Pengumpulan Data


Penelitian ini memanfaatkan metode pengumpulan data, terutama melalui analisis literatur dan
referensi. Data yang diperlukan diambil dari berbagai sumber seperti buku, Bursa Efek Indonesia
(BEI), kajian sebelumnya seperti jurnal, serta penelaahan data sekunder yang berupa laporan keuangan
perusahaan manufaktur. Rentang waktu studi meliputi periode 2020-2021.

Variabel Penelitian

Menurut Paek, et.al (2007) Keandalan Akrual (X1) diperoleh dari persamaan berikut:

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑟𝑢𝑎𝑙 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ − 𝐴𝑟𝑢𝑠 𝐾𝑎𝑠 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖


…………………. (1)

Menurut Riskiya dan Africa (2022) Arus Kas Operasi (X2) diperoleh dari persamaan berikut:

𝐴𝑟𝑢𝑠 𝐾𝑎𝑠 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 = 𝐴𝑟𝑢𝑠 𝑘𝑎𝑠 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖


𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 …………………. (2)

Menurut Dechow dan Dichev (2002) dalam Tuffahati, et. Al (2020) Volatilitas Penjualan (X3)
diperoleh dari persamaan berikut:

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝑉𝑜𝑙𝑎𝑡𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠
𝐴𝑘𝑟𝑢𝑎𝑙 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ=−σ𝐴𝑟𝑢𝑠
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 (𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛)
𝐾𝑎𝑠 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 …………………. (3)

Menurut Mita (2018) Ukuran Perusahaan (X4) diperoleh dari persamaan berikut:

𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 = 𝐿𝑛(𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎)


…………………. (4)
Jurnal Manajemen USNI
Volume 8 No 1 Agustus 2023
Febrianti

Menurut Richardson, et.al (2005) Persistensi Laba (Y) diperoleh dari persamaan berikut:

ROAt+1 = α + β ROAt + e
…………………. (5)
Keterangan :
ROAt : ROA periode sekarang
ROAt+1 : ROA satu tahun setelah periode sekarang
α : Nilai konstanta
β : slope persistensi laba
e : Komponen error

HASIL DAN PEMBAHASAN


Analisis Statistik Deskriptif
Tabel 1
Hasil Uji Analisis Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Keandalan Akrual 58 -158169912604 135531408579 -36587287244.40 61540276941.714

Arus Kas Operasi 58 -.21 .61 .1572 .21186

Volatilitas Penjualan 58 7.50 50.34 23.7372 10.70791

Ukuran Perusahaan 58 486076522777 299321800000 1261744890846.41 603140723549.264

Persistensi Laba 58 .035 .038 .03616 .000596

Valid N (listwise) 58
Sumber : Data diolah peneliti, 2023
Dalam hasil pengolahaan data diatas, terlihat Variabel Keandalan Akrual memiliki nilai rata-rata
Rp.-36.587.287.244,40. Artinya, perusahaan mengalami lebih banyak pengeluaran daripada
pemasukan dari operasinya yang menguntungkan perusahaan dalam periode tertentu. Dengan nilai
maksimum Rp.135.531.408.579 pada perusahaan PT Kedawung Setia Industrial Tbk periode 2021 dan
nilai minimum adalah Rp. -158.169.912.604 pada perusahaan PT Saranacentral Bajatama Tbk periode
2020.
Variabel Arus Kas Operasi memiliki nilai rata-rata 0,1572, dengan tingkat nilai maksimumnya 0,61
diperoleh oleh PT Wismilak Inti Makmur Tbk periode 2020. Nilai minimum sebesar -0,21 diperoleh
oleh PT Indo Komoditi Korpora Tbk periode 2021. Dimana nilai minus ini berarti menunjukkan bahwa
perusahaan tidak mampu memenuhi atau melunasi kewajiban jangka pendeknya menggunakan arus
kas yang dihasilkan dari operasi bisnisnya yang dimilikinya saat ini.
Variabel Volatilitas Penjualan memiliki nilai rata-rata 23,7372, dengan tingkat nilai maksimum
nya 50,34 diperoleh oleh PT Indo Komoditi Korpora Tbk periode 2021. Sedangkan, nilai minimumnya
sebesar 7,50 diperoleh oleh PT Budi Starch & Sweetener Tbk periode 2020.
Variabel Ukuran Perusahaan memiliki nilai rata-rata Rp.1.261.744.890.846,41, dengan tingkat
nilai maksimum nya Rp.2.993.218.000.000 diperoleh oleh PT Budi Starch & Sweetener Tbk periode
2021. Sedangkan, nilai minimum nya sebesar Rp.486.076.522.777 diperoleh oleh PT Indo Komoditi
Korpora Tbk periode 2020.
Variabel Persistensi Laba memiliki nilai rata-rata 0,03616, dengan tingkat nilai maksimum nya
0,038 diperoleh oleh PT Buyung Poetra Sembada Tbk periode 2020. Sedangkan nilai minimum nya
sebesar 0,035 diperoleh oleh PT Prasidha Aneka Niaga Tbk dan PT Mega Perintis Tbk periode 202.
Jurnal Manajemen USNI
Volume 8 No 1 Agustus 2023
Febrianti

Uji Normalitas Data


Tabel 2
Hasil Uji Normalitas Data

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Keandalan Akrual .079 58 .200* .980 58 .452
Arus Kas Operasi .098 58 .200* .959 58 .045
Volatilitas Penjualan .109 58 .085 .935 58 .004
Ukuran Perusahaan .065 58 .200* .976 58 .316
Persistensi Laba .069 58 .200* .975 58 .281
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber : Data diolah peneliti, 2023
Pada uji data tersebut, dapat terlihat bahwa variabel Keandalan Akrual, Arus Kas Operasi,
Volatilitas Penjualan, Ukuran Perusahaan dan Persistensi Laba memiliki nilai signifikan lebih tinggi
dari 0,05 yang berarti data dari masing-masing variabel terdistribusi secara normal.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas Residual


Gambar 1
Uji Normalitas Residual

Dapat dilihat dalam grafik gambar 4.1 diatas, titik pada grafik telah mendekati garis diagonal.
Sehingga dinyatakan penyebaran data telah terdistribusi secara normal.

Uji Multikolinearitas
Teknik yang digunakan dengan melihat nilai varian inflation factor (VIF) dan tolerance. Jika nilai
VIF kurang dari 10 dan tolerance lebih dari 0,1 maka model regresi bebas dari multikolinieritas.
Sedangkan, jika nilai VIF lebih dari 10 dan tolerance kurang dari 0,1 menunjukkan variabel
independent memiliki masalah multikolonieritas.
Jurnal Manajemen USNI
Volume 8 No 1 Agustus 2023
Febrianti

Tabel 3
Hasil Uji Multikolonieritas

Sumber : Data diolah peneliti, 2023


Dari tabel 4.5 diatas, dilihat nilai Variance Inflaction Factor (VIF) dari empat variabel
independent yaitu Keandalan Akrual, Arus Kas Operasi, Volatilitas Penjualan dan Ukuran Perusahaan
adalah kurang dari 10 dan nilai Tolerance lebih dari 0,1 maka dikatakan antara variabel tersebut bebas
dari multikolinearitas.

Uji Heteroskedastisitas
Cara mendeteksi Uji Heteroskedastisitas salah satunya dengan melihat grafik scatterplot, apabila
titik-titik pada grafik tersebar acak tanpa pola yang jelas, menunjukkan tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Gambar 2
Uji Heteroskedastisitas

Terlihat bahwa titik – titik tersebar acak dan tampa membentuk pola yang jelas, titik nya menyebar
diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat dikatakan tidak terjadi Heteroskedastisitas
dalam penelitian ini.

Uji Autokorelasi
Tujuan nya untuk melihat korelasi antar residual pada waktu tertentu. Dalam penelitian ini
menggunakan jenis uji Durbin-Watson
Jurnal Manajemen USNI
Volume 8 No 1 Agustus 2023
Febrianti
Tabel 4
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Mode R Adjusted Std. Error of Durbin-
l R Square R Square the Estimate Watson
1 .652a .425 .381 .00047 1.889
a. Predictors: (Constant), Ukuran Perusahaan, Arus Kas
Operasi, Keandalan Akrual, Volatilitas Penjualan
b. Dependent Variable: Persistensi Laba
Sumber : Data diolah peneliti, 2023

Berdasarkan tabel 4.6 diatas, nilai DW = 1,889. Nilai tersebut disandingkan dengan tabel Durbin
Watson dengan jumlah data (n) = 58, jumlah variabel independent (k) = 4 dan tingkat signifikansi 5%
atau 0,05. Maka diperoleh nilai DL = 1,4325 dan nilai DU = 1,7259. Sesuai yang telah ditentukan
Batasan autokorelasi dengan uji Durbin Watson yaitu du < d < 4-du. Maka 4-du = 2,2741, sehingga
1,7259 < 1,889 < 2,2741 artinya model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi autokorelasi.

Analisis Regresi Linier Berganda


Tabel 5
Analisis Linier Berganda
B Std. Error Beta
1 (Constant) .055 .012 4.779 .000
Keandalan Akrual 4.184E-15 .000 .432 3.653 .001
Arus Kas Operasi .002 .000 .660 5.622 .000
Volatilitas 3.708E-5 .000 -.666 2.175 .034
Penjualan
Ukuran Perusahaan -.001 .000 -.504 -1.647 .105
a. Dependent Variable: Persistensi Laba
Sumber : Data diolah peneliti, 2023

Ukura perusahaan tidak berpengaruh terhadap persistensi laba degan nilai signifikansi lebih dari
0,05. Persamaan regresi linier berganda nya adalah :
Y = α + β1X1 + β 2X2 + β 3X3 + β 4X4 + e
= 0,055 + 0,000000000004184 X1 + 0,002 X2 + 0,03708 X3 - 0,001 X4 + e

Uji Hipotesis
Uji F
Uji F berfungsi guna melihat apakah variabel bebas berpengaruh secara simultan (bersama-sama)
terhadap variabel terikat. Hasilnya dapat terlihat pada tabel 4.8 berikut :

Tabel 6
Hasil Uji F
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1Regression .000 4 .000 9.780 .000b
Residual .000 53 .000
Total .000 57
Sumber : Data diolah peneliti, 2023
Jurnal Manajemen USNI
Volume 8 No 1 Agustus 2023
Febrianti
Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar 9,780 dengan nilai signifikasi sebesar
0,000b. untuk mencari Ftabel dengan jumlah sampel (n) = 58 ; jumlah variabel bebas (k) = 4 ; taraf
signifikan α = 0,05. Maka diperoleh Ftabel yaitu 2,54. Sehingga nilai signifikan 0,000 < 0,005 dan
Fhitung 9,780 > Ftabel 2,54 maka Ho1 ditolak dan Ha1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Keandalan
Akrual, Arus Kas Operasi, Volatilitas Penjualan dan Ukuran Perusahaan secara simultan atau
bersama-sama berpengaruh terhadap Persistensi Laba.

Uji t
Uji t berfungsi guna melihat variabel bebas secara parsial (individu) mempengaruhi variabel
terikat. Berikut adalah hasil perhitungan nilai t :
Tabel 9
Hasil Uji t

Std.
B Error Beta
1 (Constant) .055 .012 4.779 .000
Keandalan Akrual 4.184E-15 .000 .432 3.653 .001
Arus Kas Operasi .002 .000 .660 5.622 .000
Volatilitas 3.708E-5 .000 -.666 2.175 .034
Penjualan
Ukuran Perusahaan -.001 .000 -.504 -1.647 .105
Sumber : Data diolah peneliti, 2023

Keandalan Akrual mampunyai nilai signifikan sebesar 0,001 < 0,05 dengan thitung sebesar 3,653.
Jadi thitung 3,653 > ttabel 2,006. Sehingga kesimpulannya adalah Ho2 ditolak dan Ha2 diterima. Artinya,
secara parsial Keandalan Akrual berpengaruh terhadap Persistensi Laba.
Arus Kas Operasi mempunyai nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05 dengan thitung sebesar 5,622.
Jadi thitung 5,622 > ttabel 2,006. Sehingga kesimpulannya adalah Ho3 ditolak dan Ha3 diterima. Artinya,
secara parsial Arus Kas Operasi berpengaruh terhadap Persistensi Laba.
Volatilitas Penjualan mempunyai nilai signifikan sebesar 0,034 < 0,05 dengan thitung ebesar -2,175.
Jadi thitung -2,175 > ttabel 2,006. Sehingga kesimpulannya adalah Ho4 ditolak dan Ha4 diterima. Artinya,
secara parsial Volatilitas Penjualan berpengaruh terhadap Persistensi Laba.
Ukuran Perusahaan mempunyai nilai signifikan sebesar 0,105 > 0,05 dengan thitung sebesar -1,647.
Jadi thitung -1,647 < ttabel 2,006. Sehingga kesimpulannya adalah Ho5 diterima dan Ha5 ditolak. Artinya,
secara parsial Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap Persistensi Laba.
Dengan uji hasil tinjauan secara parsial ini, diambil kesimpulan Keandalan Akrual, Arus Kas
Operasi dan Volatilitas Penjualan berpengaruh secara parsial terhadap Persistensi Laba. Sedangkan
Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh secara parsial terhadap Persistensi Laba.

Uji Koefisien Determinasi (R2)


Koefisien determinasi (R2) berfungsi untuk untuk megukur sejauh mana kemampuan model dalam
menjelaskan variasi variabel dependen. Jika nilai R2 mendekati 1, variabel independent kuat
menjelaskan variabel dependen. Namun, jika nilai R2 mendekati 0 variabel independent tidak mampu
menjelaskan variasi data dengan baik. Koefisien determinasi dinyatakan dalam bentuk persentase (%),
sebagai berikut:
Jurnal Manajemen USNI
Volume 8 No 1 Agustus 2023
Febrianti
Tabel 10
Hasil Uji Koefisien Determinasi

Adjusted R Std. Error of Durbin-


Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .652a .425 .381 .00047 1.889
Sumber : Data diolah peneliti, 2023

Pada tabel diatas, nilai dari R Square sebesar 0,425, hal ini menandakan bahwa Keandalan Akrual,
Arus Kas Operasi, Volatilitas Penjualan, dan Ukuran Perusahaan berpengaruh sebesar 42,5% terhadap
variasi variabel Persistensi Laba. Sedangkan sisanya yaitu (100% - 42,5%) 57,5% dipengaruhi oleh
variabel lain yang belum diketahui atau tidak disertakan dalam penelitian ini.

KESIMPULAN
Berdasarkan analisis hasil dari pengolahan data sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai
jawaban dari perumusan masalah dalam penelitian yaitu :
1. Dari hasil Uji F menunjukkan bahwa secara simultan variabel Keandalan Akrual, Arus Kas
Operasi, Volatilitas Penjualan dan Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Persistensi Laba pada
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2020 – 2021.
2. Dari hasil Uji t menunjukkan bahwa secara parsial variabel Keandalan Akrual berpengaruh
terhadap Persistensi Laba pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2020 – 2021.
3. Dari hasil Uji t menunjukkan bahwa secara parsial variabel Arus Kas Operasi berpengaruh terhadap
Persistensi Laba pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2020 – 2021.
4. Dari hasil Uji t menunjukkan bahwa secara parsial variabel Volatilitas Penjualan berpengaruh
terhadap Persistensi Laba pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2020 – 2021.
5. Dari hasil Uji t menunjukkan bahwa secara parsial variabel Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh
terhadap Persistensi Laba pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2020 – 2021.

SARAN
Bagi investor, ketika ingin berinvestasi pada suatu perusahaan harus memperhatikan konsistensi laba
dalam laporan keuangan perusahaan, tetapi harus mempertimbangkan faktor-faktor lain yang akan
mempengaruhi tingkat pengembalian stabilitas keuntungan perusahaan di masa mendatang.
Bagi peneliti selanjutnya, penambahan sampel penelitian ke seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI
untuk memperjelas dan memperluas pengaruhnya serta menambah waktu penelitian dengan waktu
yang lebih lama akan memungkinkan hasil yang lebih akurat.
Jurnal Manajemen USNI
Volume 8 No 1 Agustus 2023
Febrianti
DAFTAR PUSTAKA

Arisandi, N. N. D., & Astika, I. B. P. (2019). Pengaruh Tingkat Utang, Ukuran Perusahaan dan
Kepemilikan Manajerial pada Persistensi Laba. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana, 26(3), 1854-1884.
Ashma’, F. U., & Rahmawati, E. (2019). Pengaruh Persistensi Laba, Book Tax Differences, Investment
Opportunity Set dan Struktur Modal Terhadap Kualitas Laba dengan Konservatisme Akuntansi
Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris pada Perusahaan Jasa yang Terdaftar di BEI Periode
2015-2017). Reviu Akuntansi Dan Bisnis Indonesia, 3(2), 206–219.
Dechow, P. M., & Dichev, I. D. (2002). The quality of accruals and earnings: The role of accrual
estimation errors. The accounting review, 77(s-1), 35-59.
Fahmi, Irham. (2018). Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung : Alfabeta.
Gusnita, Y., & Taqwa, S. (2019). Pengaruh Keandalan Akrual, Tingkat Utang Dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Persistensi Laba. Jurnal Eksplorasi Akuntansi, 1(3), 1131-1150.
Marsudi, A., & Thingthing, L. (2020). Dampak Perbedaan Antara Laba Akuntansi dan Laba Fiskal
(Boot Tax Differences) serta Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Persisntensi Laba
Perusahaan Manufaktur di Indonesia. JRB-Jurnal Riset Bisnis, 3(2), 81-90.
Putu, A.W, & Gerianta, W.Y. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Free Cash Flow, dan Ukuran
Perusahaan pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.23.
Rajagukguk, L., C. L. Wijono, dan Y. Pakpahan. 2018. Pengaruh Return On Equity, Arus Kas
Aktivitas Operasi, Ukuran Perusahaan, Dan Debt to Equity Ratio Terhadap Return Saham Pada
Perusahaan Yang Terdafatr Dalam Indeks LQ45 Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015.
Jurnal Akuntansi, Auditing dan Keungan. Vol. 15. No. 1. Maret:113-143
Riskiya, F. U., & Africa, L. A. (2022). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERSISTENSI LABA PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI BARANG
KONSUMSI. EKUITAS (Jurnal Ekonomi dan Keuangan), 6(1), 97-114.
Sarah, V., Jibrail, A., & Martadinata, S. (2019). Pengaruh Arus Kas Kegiatan Operasi, Siklus Operasi,
Ukuran Perusahaan Dan Tingkat Hutang Terhadap Persistensi Laba (Studi Empiris Pada
Perusahaan Jasa Sub Sektor Konstruksi Dan Bangunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2013-2016). Jurnal Tambora, 3(1), 45-54.
Tuffahati, F. L., Gurendrawati, E., & Muliasari, I. (2020). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Persistensi Laba. Jurnal Akuntansi, Perpajakan Dan Auditing, 1(2), 147-159.
Windi Novianti, W., & Wendy May Agustian, W. (2018). Improving Corporate Values Through The
Size of Companies and Capital Structures. 225 (Icobest), 255–257.

Anda mungkin juga menyukai