K2 - Penyimpanan Benih Kedelai
K2 - Penyimpanan Benih Kedelai
K2 - Penyimpanan Benih Kedelai
Kemunduran
Daya simpan Penggunaan benih
benih kedelai
benih rendah bermutu
cepat
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Benteng, Kecamatan Sungai Manau, Kabupaten Merangin
dengan ketinggian ± 204 mdpl dan suhu berkisar 25-31 derajat celcius. Penelitian ini dilaksanakan
pada tanggal 17 Oktober 2019 sampai 17 Februari 2020.
Bahan yang digunakan adalah benih tanaman kedelai varietas Anjasmoro, pasir, dan kertas
buram. Sedangkan alat yang digunakan adalah kantong plastik, karet, bak perkecambahan benih,
timbangan, ember, penggaris, buku, pena, dan kamera hp.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan, yaitu:
P0 (Tanpa penyimpanan)
P1 (1 bulan penyimpanan)
P2 (2 bulan penyimpanan)
P3 (3 bulan penyimpanan)
P4 (4 bulan penyimpanan)
Setiap perlakuan terdiri 4 ulangan sehingga diperlukan 20 bak perkecambahan.
METODE PENELITIAN
Langkah kerja
1. Memasukkan benih ke dalam plastik yang sudah diberi label dan mengikatnya agar tetap
kedap udara.
2. Menyimpan benih di dalam kamar sesuai perlakuan, selanjutnya menanam benih ke dalam
bak perkecambahan. Setiap bak ditanami 100 benih.
Parameter pengamatan
1. Persentase kecambah normal (%)
2. Persentase benih mati (%)
3. Persentase perkecambahan rusak (%)
4. Laju perkecambahan (hari)
5. Panjang hipokotil (cm)
6. Panjang akar (cm)
METODE PENELITIAN
Pengukuran suhu :
Pengukuran suhu tempat penyimpanan dilakukan setiap hari menggunakan termometer
pada pagi hari jam 07.00 WIB (suhu minimum) dan siang hari jam 13.00 WIB (suhu maksimum).
Analisis data :
Untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap variabel yang diamati, maka data yang
diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam dan apabila hasil analisis berpengaruh nyata
maka dilanjutkan dengan uji Duncan New Multiple Range Test (DNMRT) 5%.
HASIL & PEMBAHASAN
PERSENTASE KECAMBAH
NORMAL