Denny Indria Ferawati - RPP
Denny Indria Ferawati - RPP
Denny Indria Ferawati - RPP
NIM : 19201241017
Kelas : PBSI E 2019
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4. Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah
Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sesuai dengan kaidah
dan konteks untuk mempelajari pidato persuasif.
2. Setelah proses pembelajaran, siswa memiliki dan menunjukkan sikap tanggung jawab,
peduli, responsif, dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk memahami
terkait pidato persuasif.
3. Peserta didik dapat menelaah struktur dan aspek kebahasaan pidato persuasif.
4. Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik dapat menyusun bagian-bagian pokok
pidato persuasif dan menggunakan kalimat sederhana baik secara lisan dan tulis.
5. Peserta didik dapat menyajikan hasil pidato persuasif yang telah dibuat.
6. Peserta didik diharapkan mampu menginterpretasi pidato persuasif dalam kehidupan
sehari-hari.
D. Materi Pembelajaran
Materi Reguler
a. Fakta : Pidato persuasif
b. Konsep : Struktur pidato persuasif
Ciri kebahasaan pidato persuasif
c. Prosedur : Langkah-langkah menyusun pidato persuasif
d. Metakoknitif : Membuat pidato persuasif
F. Media Pembelajaran
Media :
Power point materi
Worksheet atau lembar kerja (siswa)
Lembar penilaian
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis
Laptop
LCD Proyektor
G. Sumber Belajar
Trianto, Agus dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Edisi Revisi 2018 untuk
SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemendikbud.
Trianto, Agus dkk. 2017. Buku Guru Bahasa Indonesia Edisi Revisi 2018 untuk
SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemendikbud.
Buku refensi yang relevan
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1: 2 x 40 Menit
Alokasi
Kegiatan Deskripis Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pertemuan ke 2: 2 x 40 Menit
Alokasi
Kegiatan Deskripis Kegiatan Pembelajaran
Waktu
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Sikap (spiritual dan sosial)
b. Pengetahuan
Teknik Bentuk Butir
Waktu Pelaksanaan
Penilaian Instrumen Instrumen
Tes Tertulis Pilihan Ganda Terlampir Saat pembelajaran
berlangsung (Saat
Ulangan Harian)
c. Keterampilan
Teknik Bentuk Butir Waktu Pelaksanaan
Penilaian Instrumen Instumen
Produk Tugas Terlampir Saat pembelajaran
berlangsung
2. Pembelajaran Remedial
Berdasarkan hasil analisis ulangan harian, peserta didik yang belum mencapai
ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran remedial dalam bentuk;
a. bimbingan perorangan jika peserta didik yang belum tuntas ≤ 20%;
b. belajar kelompok jika peserta didik yang belum tuntas antara 20% dan 50%; dan
c. pembelajaran ulang jika peserta didik yang belum tuntas ≥ 50%.
3. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis ulangan harian, peserta didik yang sudah mencapai
ketuntasan belajar diberi kegiatan pengayaan dalam bentuk penugasanuntuk membuat
sebuah pidato persuasif dengan tema bebas dan memperhatikan struktur dan kaidah
kebahasaannya.
J. Lampiran
1. Materi pembelajaran
2. Lembar kerja peserta didik (LKPD)
3. Intrumen Penilaian
4. Lembar refleksi
Mengetahui,
Kepala SMPN 1 Bambanglipuro Guru Mata Pelajaran
Pidato persuasif menurut Khoerunnisa dkk (2019: 615) adalah pesan yang disampaikan
kepada masyarakat oleh seorang pembicara yang hadir untuk memengaruhi atau mengajak pilihan
masyarakat melalui penkondisian, penguatan, atau pengubahan tanggapan (respon) mereka
terhadap gagasan, isu, konsep, atau produk.
Pidato persuasif menurut Untoro dkk (2010: 457) merupakan pengungkapan pikiran
(pendapat atau gagasan) secara lisan yang ditujukkan kepada orang banyak dengan beberapa hal
yang perlu diperhatikan yaitu penampilan, ekspresi muka, perilaku, dan intonasi.
Pidato persuasif merupakan seni mengungkapkan pendapat secara jelas dan logis. Setiap
orang akan berbicara orang lain, misalnya, pada acara syukuran keberhasilan tertentu seperti
berhasil menjuarai lomba, mendapatkan prestasi, dan kesempatan lain yang mengharuskan kita
berbicara di hadapan orang lain. Ini juga dinamakan pidato.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan pidato persuasif yaitu teks yang
disampaikan secara lisan kepada khalayak yang isinya berupa ajakan atau bujukan. Dalam pidato,
pembicara menyampaikan sejumlah fakta dan pendapat. Fakta dan pendapat berguna untuk
menguatkan atau sebagai dasar penyampaina ajakan-ajakan lainnya.
Pernyataan posisi
Penguatan
pernyataan posisi
Keterangan:
a. Pernyataan posisi
Pernyataan posisi merupakan pendapat atau pendirian yang diambil penulis terhadap suatu
persoalan. Pendapat tersebut diambil dengan sudut pandang penulis. Pada pembuatan pernyataan
posisi diperlukan fokus yang kuat. Guna menguji pernyataan posisi dapat dilakukan dengan
beberapa pertanyaan sebagai berikut.
b. Rangkaian argumen
Penguatan pernyataan posisi berupa simpulan berdasarkan argumen yang telah disajikan
untuk memperkuat atau menyimpulkan pandangan pengarang. Berikut yang harus diperhatikan
dalam memperkuat pernyataan posisi.
1. Penggunaan suara berbeda, nada tinggi-rendah, mimik, bahasa tubuh, dan gestur untuk
memperkuat pernyataan posisi dan menekankan pikiran utama.
2. Argumen tidak hanya sekadar berdasarkan emosi, kesenangan satu pihak, dan
menyatuhkan pihak lain, tetapi argumen dikembangkan secara logis dan didukung dengan
bukti-bukti sesuai fakta.
3. Penggunaan foto, grafik, tabel, dan lainnya dapat digunakan serta penggunaan powerpoint
sangat membantu.
Pernyataan posisi Apa suatu hal yang dapat benar-benar mengeluarkan potensi kita
itu? Hal tersebut bukan lain adalah disiplin. Ya, disiplin dalam
arti sederhananya yakni mampu menjaga konsistensi dan
konsekuen terhadap kewajiban apa yang hendak dan sedang kita
lakukan. Kita sebagai civitas sekolah sudah sepatutnya
menanamkan disiplin diri yang tinggi dalam kehidupan sehari-
hari termasuk dalam kegiatan pembelajaran.
Rangkaian Tanpa disiplin seseorang yang pintar dan luar biasa cerda pun
argumen tidak akan mampu mengeluarkan potensi dirinya. Ia tidak dapat
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri
apalagi untuk orang lain. Mengapa? Karena proses kreatif itu
membutuhkan disiplin yang tinggi. Jika seseorang tidak secara
disiplin mengerjakan pekerjaannya, pekerjaan itu tidak akan
pernah selesai.
a. Metode impromtu (serta merta) yakni metode yang dilakukan pembicara tanpa melakukan
persiapan atau spontan. Metode ini menuntut pengetahuan dan kemahiran berbicara.
b. Metode ekstemporen adalah pembicara membawa catatan kecil atau catatan penting,
catatan ini biasanya hanya berupa urutan materi yang akan disampaikan.
c. Metode naskah merupakan metode berpidato dengan membaca teks yang telah dibuat.
d. Metode menghafal merupakan pembicara sebelumnya sudah menghafalkan naskah yang
sudah dibuat. Kemudian ketika berpidato ia hanya perlu menyampaikan apa yang sudah
dihafalkan.
2) Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Lembar Kerja Peserta Didik 1
Tugas 1
1. Bacalah beberapa teks di bawah ini dengan cermat! Kemudian, tentukanlah struktur teks pidato
persuasif yang disajikan. Setelah itu, secara berkelompok kemukakan alasan-alasannya.
Paragraf Teks
1 Apa suatu hal yang dapat benar-benar mengeluarkan potensi kita itu? Hal tersebut bukan
lain adalah disiplin. Ya, disiplin dalam arti sederhananya. yakni mampu menjaga
konsistensi dan konsekuen terhadap kewajiban apa yang hendak dan sedang kita
lakukan. Kita sebagai civitas sekolah sudah sepatutnya menanamkan disiplin diri yang
tinggi dalam kehidupan sehari-hari termasuk kegiatan pembelajaran
2 TanJpa disiplin, seseorang yang pintar dan luar biasa cerdas pun tidak akan mampu
mengeluarkan potensi dirinya. Ia tidak dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat
bagi dirinya sendiri, apalagi untuk orang lain. Mengapa? Karena proses kreatif itu
membutuhkan disiplin yang tinggi. Jika seseorang tidak secara disiplin mengerjakan
pekerjaannya, pekerjaan itu tidak akan pernah selesai.
3 Kurangnya disiplin diri juga akan menghambat suatu pekerjaan menjadi lebih lambat.
Artinya, pekerjaan tak kunjung selesai karena tidak adanya konsistensi pengerjaan
yang akan segera membuatnya selesai. Di era revolusi industri 4.0 yang serba cepat
ini, kurangnya disiplin mengancam seseorang untuk tidak dapat bertahan melawan
arus lalu lintas pekerjaan yang begitu cepat ini.
4 Disiplin juga merupakan fondasi utama kompetensi seseorang. Mengapa? Karena
disiplin adalah satu di antara bagian dari soft skill yang merupakan penentu sukses
atau tidaknya seseorang di dalam kehidupan. Menurut Dr. Syahrial Mukhtar, Vice
President Stakeholder Relation PT. Pertamina, soft skill adalah kunci keberhasilan
dalam dunia kerja.
5 Dengan demikian, melatih disiplin diri merupakan aspek penting yang tidak boleh
terlewatkan bagi kita semua. Disiplin adalah kunci sukses kehidupan kita dalam segi
atau dimensi apa pun, tanpa terkecuali. Memang menjaga kedisiplinan itu bukan hal
yang mudah dan bisa menjadi berat. Namun, Mario Teguh, motivator Indonesia, pernah
berkata bahwa penderitaan karena disiplin lebih baik daripada penderitaan karena
penyesalan.
Tabel Identifikasi
1. Bacalah beberapa teks di bawah ini dengan cermat! Kemudian secara berkelompok, carilah apa
saja bukti bahwa semua teks di bawah ini memiliki ciri kebahasaan sebagai pidato persuasif?
Kehidupan orang Banjar di Kalimantan Selatan lekat dengan budaya sungai, sebagaimana
tergambar pada permukiman tradisional Banjar yang berada di pinggiran sungai dan aktivitas
pasar terapung (floating market). Permukiman tradisional orang Banjar dapat ditemui di daerah
yang dilewati oleh sungai besar maupun kecil. Di antara sekian banyak sungai itu, maka daerah
aliran sungai terpenting dalam sejarah Banjar adalah Sungai Tabalong dan Sungai Martapura.
Konsentrasi permukiman penduduk terdapat di sepanjang sungai itu mulai dari Tabalong,
Kelua, Alabio, Sungai Banar, Amuntai, Babirik, Nagara, Muara Rampiau, Muara Bahan sampai
dengan Banjarmasin (Saleh, 1986).
Pada permukiman di tepian sungai, antara rumah satu dengan yang lain dihubungkan dengan
titian, dan setiap rumah memiliki batang, yaitu sejenis rakit yang ditempatkan di sungai depan
rumah yang berfungsi sebagai tempat mandi, cuci, dan jamban (MCK), serta sekaligus tempat
menambatkan jukung. Karena sungai bagi masyarakat Banjar, khususnya yang tinggal di tepian
sepanjang sungai, tidak hanya sebagai tempat arus transportasi atau mobilisasi manusia, tetapi
tempat pemasaran komoditas perdagangan dan pemenuhan kebutuhan rumah tangga, seperti air
minum, mandi, dan lain-lain.
Oleh karena itu sungai perlu dijaga kebersihannya, yaitu tidak membuang sampah ke sungai,
dan tidak membuat MCK di pinggiran sungai yang menyumbang tercemarnya air sungai.
Pencemaran tidak hanya bakteri koli, berbagai limbah yang secara langsung maupun tidak
langsung dapat membahayakan kesehatan bagi masyarakat, sebab pemenuhan kebutuhan rumah
tangga seperti air minum bersumber pada air sungai. Diharapkan bagi mereka yang tinggal di
bantaran sungai diharapkan membuat kamar mandi permanen agar tinja sebagai biang bakteri
koli tidak merembes ke sungai dan tidak membuang sampah pada aliran sungai.
Marilah kita bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan di sekitar kita, khususnya menjaga
kebersihanair sungai dengan menghindari kebiasaan membuang sampah, termasuk kebiasaan
buang air besar di sungai, dengan membuat jamban di rumah. Jadi, mari kita jaga kebersihan
sungai kita, karena dengan sungai yang bersih, hidup menjadi sehat!
Demikianlah yang saya sampaikan. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Dan jika ada tutur
kata yang salah, saya mohon maaf.
Bersifat mengajak
Membangkitkan emosi
Lembar Kerja Peserta Didik 2
(LKPD)
Tugas
Assalamualaikum wr.wb
Yang terhormat Bapak Ketua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Permata, yang saya
hormati Bapak Ibu Tutor, dan teman-teman semua yang saya cintai.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya kita dapat berkumpul pada siang hari ini dalam rangka
memperingati Hari Lingkungan Hidup. Maka dari itu, perkenankanlah saya menyampaikan
sedikit ulasan mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan PKBM kita dan
menjadikan budaya bersih dalam kehidupan sehari-hari.
Kebersihan lingkungan merupakan hal yang sangat penting guna menjaga kesehatan diri
sendiri dan lingkungan sekitar. Lingkungan yang sehat akan meminimalisir penyebaran
penyakit dan akan memberikan kenyamanan saat berada di lingkungan tersebut.
Oleh karena itu, lingkungan juga merupakan faktor pendorong keberhasilan proses belajar-
mengajar di kelas. Warga belajar dan tutor akan melaksanakan kegiatan pembelajaran secara
efektif karena didukung oleh keadaan lingkungan yang nyaman.
Maka dari itu, marilah kita sebagai warga belajar Paket B dapat menjaga kebersihan
lingkungan PKBM dimulai dari diri sendiri, seperti membuang sampah pada tempatnya dan
tidak meninggalkan barang-barang di laci karena dapat menjadi sarang nyamuk.
Dengan demikian, menjaga kebersihan lingkungan menjadi sangat penting guna menciptakan
lingkungan yang sehat dan nyaman.
Saya rasa cukup sekian pidato yang dapat saya sampaikan, semoga warga PKBM Permata kita
semua dapat menjadi partisipan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan budaya
bersih. Terima kasih atas perhatian yang hadirin berikan, apabila ada salah kata ataupun hal-
hal kurang berkenan. saya mohon maaf.
Wasalamualaikum.
a. Penilaian Sikap
Teknik: Observasi
Bentuk: Lembar Pengamatan
Kelas/Semester : IX/Ganjil
Keterangan:
Indikator 1 : Menggunakan bahasa Indonesia yang baik selama dalam pembelajaran, baik
lisan maupun tulis
Indikator 2 : Jujur dalam mengemuka-kan pendapat, baik lisan maupun tulis
Indikator 3 : Disiplin mengikuti langkah yang diberikan guru dalam menjawab dan
mengerjakan tugas
Indikator 4 : Tanggung jawab menyelesaikan tugas tepat waktu
c. Penilaian Pengetahuan
Teknik: Tes Tertulis
Bentuk: Pilihan Ganda
Instrumen Penilaian:
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar!
Selamat mengerjakan!
1. Bacalah teks berikut!
Kiranya sudah cukup jelas apa yang saya sampaikan kali ini. Mari kita bersama-sama
terus mengingat dan mewujudkan pendidikan yang baik dan mendidik di Indonesia.
Sekian dan terima kasih.
(2) Pada kesempatan ini, saya akan menyampaikan pidato dengan mengangkat topik
gemar menanam. Tema ini saya ambil berkenaan dengan peringatan hari
lingkungan hidup.
(5)Mengingat banyaknya manfaat yang bisa kita peroleh, maka tidak ada alasan untuk
tidak menanam. Apakahalasan itu adalah lahan sempit? Anda bisa menanam di
pekarangan rumah dengan menggunakan pot. Tidak punya tanah? Silahkan
membeli tanah jadi yang telah dicampur sekam dan pupuk. Bahkan, sekarang ini
ada teknik menanam hidroponik yang tidak memerlukan media tanah. Bagi yang
tidak punya pekarangan bisa memanfaatkan dinding rumahnya. Ada sistem
menanam dengan menggantung pot-pot kecil di dinding. Jadi, tidak ada alasan
apapun bagi Anda untuk tidak menanam.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,
(6) Mari kita selamatkan lingkungan dengan aktivitas gemar menanam. Kalau bukan
kita, siapa lagi yang akan melakukannya. Jika tidak sekarang, kapan lagi? Mari kita
budayakan gemar menanam sehingga dapat melestarikan lingkungan sekaligus
menurunkan budaya yang baik untuk anak cucu kita.
(7)Wassalamu’alaikum, Wr.Wb
Kunci Jawaban
No Kunci Jawaban
1 C
2 D
3 B
4 B
5 C
6 A
7 B
8 B
9 A
10 A
Rubrik Penilaian
Nilai: Jumlah Benar x 10
d. Penilaian Keterampilan
Teknik: Produk
Bentuk: Tugas Individu
2) Apa manfaat yang kamu dapatkan dari mempelajari materi hari ini?
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................