Komponen Penunjang Daya Saing
Komponen Penunjang Daya Saing
Komponen Penunjang Daya Saing
1. Kebijakan Industri
Kebijakan industri merupakan bentuk kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta yang
bertujuan untuk menyediakan insentif yang dapat mendorong bisnis untuk berperilaku yang
mengarah pada peningkatan daya saing. Komponen-komponen yang dibutuhkan dalam kebijakan
industri antara lain:
Investasi dalam penelitian dan pengembangan
Perluasan sektor industry
Pemantauan praktik-praktik pemanufakturan terbaik
Investasi dalam infrastruktur teknologi tinggi
Alih teknologi
Ekspor industri
Reformasi dan investasi pendidikan
Insentif pajak
2. Teknologi
Teknologi adalah perwujudan secara fisik dari ilmu pengetahuan. Teknologi dirancang untuk
memperluas kemampuan manusia sehingga dapat meningkatkan daya saing organisasi.
3. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang paling bernilai bagi peningkatan daya
saing. Hal ini terlihat dari pengalaman Jerman dan Jepang ketika bangkit dari kehancuran pasca
Perang Dunia II. Kedua negara ini tidak memiliki banyak sumber daya alam, mereka lebih banyak
memiliki penduduk sehingga mereka memutuskan untuk mengembangkan dan mengorganisasi
sumber daya manusia sebagai upaya membangkitkan ekonomi mereka.
Adapun strategi yang dapat dipelajari dari Jepang dan Jerman dalam mengelola sumber daya
manusia sehingga dapat meningkatkan daya saing antara lain:
a. Kerja sama diantara perusahaan, tenaga kerja, dan pemerintah: Dalam hal ini pelaku bisnis
harus bekerja sama dengan pelaku ekonomi lainnya, serta berupaya menghubungkan tujuan
pribadi dengan kepentingan negara yang lebih besar secara keseluruhan.
b. Pendidikan dan pelatihan berkualitas tinggi
c. Keterlibatan dan empowerment karyawan :Karyawan dilibatkan dalam fungsi-fungsi yang
meliputi penentuan jam kerja, pengenalan teknologi baru, penetapan tingkat kompensasi,
perencanaan sumber daya manusia, perancangan pekerjaan, dan pengadaan pelatihan.
d. Kepemimpinan pada setiap level : Kepemimpinan yang terdapat pada setiap level dan pelatihan
kepemimpinan disediakan selain untuk manajer juga untuk karyawan front-line yang berguna
dalam meningkatkan kualitas keterlibatan karyawan dalam usaha perbaikan terusmenerus.
e. Kerjasama Tim : Kerjasama tim, dalam hal ini tim karyawan, dilakukan dalam berbagai aspek
seperti perencanaan dan perancangan pekerjaan, pengenalan teknologi baru, dan penetapan
tingkat kompensasi juga dilakukan oleh tim tersebut yang melibatkan wakil dari tenaga kerja dan
manajemen.