MODUL AJAR Profil Teknopreneur

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 27

MODUL AJAR

A. IDENTITAS DAN INFORMASI UMUM


Nama Sekolah SMK YAPIS FAKFAK
Program keahlian Busana
Mata Pelajaran Dasar-dasar Busana
Kelas/Semester X / Ganjil
Tahun 2022
Alokasi Waktu 36 JP
Fase E
Elemen Profil Tecknopreneur, Peluang usaha dan Pekerjaan/ Profesi di
bidang Busana (fesyen)
Capaian Pada fase E peserta didik mampu mendeskripsiskan pekerjaan
Pembelajaran atau profesi kewirausahaan di bidang Busana, membaca
peluang pasar, serta melakukan pembelajaran berbasis projek
nyata sebagai simulasi projek kewirausahaan
Profil Pelajar 1.Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa dan
Pancasila berakhak mulia
2.Bernalar kritis
3.Mandiri
4.Gotong royong
Sarana dan Sarana : LCD Proyektor, laptop, hp, papan tulis, Buku tulis
Prasarana Prasarana : bahan bacaan, video
jumlah 16 orang

B. KOMPETENSI INTI
Pertemuan Ke 1-3
Tujuan 1. Peserta didik mampu mendeskripsikan pekerjaan atau
Pembelajaran profesi kewirausahaan di bidang busana
2. Peserta didik mampu membaca peluang pasar dan usaha
untuk membangun visi dan pasion
3. Peserta mampu melakukan pembelajaran berbasis projek
kewirausaah

Pemahaman Orang yang sukses adalah mimpi semua orang, mimpi itulah
Bermakna yang mendorong semangatnya untuk berlari mengejar dan
meraihnya menjadi kenyataan. Peserta didik diajak untuk
mempunyai mimpi untuk masa depannya dengan mengenal
dan memahami berbagai macam profesi di bidang busana,
membaca peluang usaha dan berlatih menjadi seorang
wirausahawan.
Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik diharapkan :
1. Peserta didik setelah mengikuti pembelajaran ini, akan
memahami berbagai macam pekerjaan dibidang busana dan
mulai berangan-angan untuk menjadi bagian dari mereka
2. Peserta didik setelah mengikuti pembelajaran ini, akan dapat
membaca dan menangkap peluang pasar yang ada untuk
menjadi peluang usaha saat ini maupun masa yang akan
datang
3. Peserta didik setelah mengikuti pembelajaran ini, akan dapat
menjadi wirausahawan pemula dengan mengelola sumber
dana yang ada
Pertanyaan 1. Mengapa kalian bersekolah di jurusan Busana?
Pemantik 2. Apa Langkah kalian untuk mencaai tujuan itu?

Model Project Based Learning


pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan Pendahuluan : 15 Menit
1. Salah satu peserta didik secara mandiri memimpin doa Bersama untuk memulai
aktivitas
2. Guru menyapa peserta didik dan melakukan pemeriksaan kehadiran
3. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membaca buku dan
menggali dari media sosial hal yang berkaitan dengan materi pelajaran untuk
meningkatkan minat baca peserta didik
Kegiatan inti : 210 Menit
Fase 1. Stimulation ( Pemberian Rangsangan )
1. Melalui tayangan video peserta didik diajak untuk menyaksikan peragaan
busana dan kegiatan digarmen
2. Peserta didik duduk berkelompok sesuai dengan pembagianya
3. Peserta didik menyimak penjelasan tujuan manfaat, strategi pembelajaran
secara disiplin, rasa ingin tahu, percaya diri dan tanggung jawab yang akan
digunakan saat profesi atau pekerjaan yang ada dibidang busana

Fase 2. Problem Statement ( Identifikasi Masalah )


Peserta didik berdiskusi menyusun rencana pembuatan makalah tentang profesi
atau pekerjaan dibidang Busana

Fase 3. Data Collection (pengumpulan data)


Peserta didik berdiskusi mengumpulkan data yang berhubungan profesi atau
pekerjaan dibidang busana melalui bahan bacaan atau melalui media on line

Fase 4. Data Processing (Pengolahan data)


1. Peserta didik mendiskusikan hasil kegiatan yang didapat dari tayangan
video, bahan bacaan dan media on line tentang profesi atau pekerjaan
dibidang Busana
2. Peserta didik mencatat setiap hasil yang di diskusikan

Fase 5. Verification (Pembuktian)


1. Peserta didik mempersentasekan hasil diskusi yang dicapai
2. Guru memberikan kesempatan bertanya atau memberikan tanggapan kepada
peserta didik yang lain
Fase 6. Generalization (Menarik kesimpulan)
Peserta didik Bersama guru menyimpulkan hasil diskusi
Kegiatan penutup : 15 menit
1. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik
2. Guru memberikan tugas tindak lanjut mencari informasi tentang peluang usaha
yang ada dibidang Usaha,
3. Peserta didik diberikan tugas secara berkelompok mewawancarai wirausaha
yang ada disekitaran tempat tinggalnya
4. Peserta didik menuliskan pengalaman baru yang didapatkan pada buku catatan
kerja
5. Secara mandiri, peserta didik memimpin doa Bersama setelah selesai melakukan
aktivitas dikelas, sebelum meninggalkan kelas peserta didik menyalami guru

Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 2
Kegiatan Pendahuluan : 15 Menit
1. Salah satu peserta didik secara mandiri memimpin doa Bersama untuk memulai
aktivitas
2. Guru menyapa peserta didik dan melakukan pemeriksaan kehadiran
3. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membaca buku dan
menggali dari media sosial hal yang berkaitan dengan materi pelajaran untuk
meningkatkan minat baca peserta didik
Kegiatan inti : 210 Menit
Fase 1. Stimulation ( Pemberian Rangsangan )
1. Guru memberikan assesmen diagnostic untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan peserta didik terhadap materi yang dibahas
2. Peserta didik menjawab assesmen diagnotik sesuai dengan pengalamannya
3. Peserta didik menyimak penjelasan tujuan manfaat, strategi pembelajaran
secara disiplin, rasa ingin tahu, percaya diri dan tanggung jawab yang akan
digunakan saat menentukan peluang usaha yang ada di bidang Busana

Fase 2. Problem Statement ( Identifikasi Masalah )


Peserta didik berdiskusi Menyusun rencana pembuatan makalah tentang peluang
usaha yang ada dibidang busana

Fase 3. Data Collection (pengumpulan data)


Peserta didik berdiskusi mengumpulkan data yang berhubungan dengan peluang
usaha di bidang busana melalui bahan bacaan atau melalui media on line maupun
hasil wawancara yang dilakukan sebelumnya.

Fase 4. Data Processing (Pengolahan data)


1. Peserta didik melakukan diskusi tentang peluang usaha dibidang busana
sesuai dengan hasil yang didapat
2. Peserta didik mendiskusikan permasalahan yang muncul selama melakukan
wawancara wirausahawan
3. Peserta didik mencatat hasil diskusi yang dilakukan
Fase 5. Verification (Pembuktian)
1. Peserta didik mempersentasekan hasil yang dicapai
2. Guru memberikan kesempatan bertanya atau memberikan tanggapan
kepada peserta didik yang lain

Fase 6. Generalization (Menarik kesimpulan)


Peserta didik Bersama guru menyimpulkan hasil diskusi

Kegiatan penutup : 15 menit


1. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik
2. Guru memberikan tugas tindak lanjut mencari informasi tentang pengusaha-
pengusaha terkenal di Indonesia
3. Peserta didik menuliskan pengalaman baru yang didapatkan pada buku catatan
kerja
4. Secara mandiri, peserta didik memimpin doa Bersama setelah selesai melakukan
aktivitas dikelas, sebelum meninggalkan kelas peserta didik menyalami guru

Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 3
Kegiatan Pendahuluan : 15 Menit
1. Salah satu peserta didik secara mandiri memimpin doa Bersama untuk memulai
aktivitas
2. Guru menyapa peserta didik dan melakukan pemeriksaan kehadiran
3. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membaca buku dan
menggali dari media sosial hal yang berkaitan dengan materi pelajaran untuk
meningkatkan minat baca peserta didik
Kegiatan inti : 210 Menit
Fase 1. Stimulation ( Pemberian Rangsangan )
1. Guru memberikan assesmen diagnostic untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan peserta didik terhadap materi yang dibahas
2. Peserta didik menjawab assesmen diagnotik sesuai dengan
pengalamannya
3. Peserta didik memperhatikan tayangan pengusaha-pengusaha muda
melalui tayangan PPT
4. Peserta didik menyimak penjelasan tujuan manfaat, strategi pembelajaran
secara disiplin, rasa ingin tahu, percaya diri dan tanggung jawab yang akan
digunakan saat mempelajari materi tentang bagaimana Langkah-langkah
untuk berwirausaha

Fase 2. Problem Statement ( Identifikasi Masalah )


Peserta didik berdiskusi bagaimana Langkah-langkah untuk menjadi seorang
wirausaha

Fase 3. Data Collection (pengumpulan data)


Peserta didik berdiskusi mengumpulkan data yang berhungan dengan Langkah-
langkah menjadi wirausaha melalui bahan bacaan atau melalui media on line
Fase 4. Data Processing (Pengolahan data)
1. Peserta didik melakukan simulasi untuk membuka usaha dibidang busana
dengan modal Rp 2.000.000
2. Peserta didik mencatat setiap tahapan yang dilakukan
3. Peserta didik mendiskusikan permasalahan yang muncul selama penyelesaian
proyek

Fase 5. Verification (Pembuktian)


1. Peserta didik mempersentasekan hasil diskusi kelompok tentang rencana
usahanya dibidang busana
2. Guru memberikan kesempatan bertanya atau memberikan tanggapan kepada
peserta didik yang lain

Fase 6. Generalization (Menarik kesimpulan)


Peserta didik Bersama guru menyimpulkan hasil diskusi

Kegiatan penutup : 15 menit


1. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik
2. Peserta didik menuliskan pengalaman baru yang didapatkan pada buku catatan
kerja
3. Secara mandiri, peserta didik memimpin doa Bersama setelah selesai
melakukan aktivitas dikelas, sebelum meninggalkan kelas peserta didik
menyalami guru

C. LAMPIRAN
1. Assesmen
2. Lembar kerja
3. Instrument Penilaian
4. Bahan bacaan

Glosarium
Technopreneur dari kata techo yang artinya teknologi dan entrepreneur yang artinya
kewirausahaan. Jadi diartikan adalah kewirausahaan yang memanfaatkan teknologi.
Marketplace adalah merupakan pihak perantara yang menyatukan penjual dan
pembeli

Daftar Pustaka
1. Buku Siswa : Ernawati, dkk.2008. Tata Busana jilid 2.Jakarta : Direktorat
Pembina Sekolah Menengah Kejuruan
2. Buku pegangan guru : Soekarno.2012. Buku Penuntun Membuat Busana
Tingkat Dasar.Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
3. Internet
Fakfak, 18 Juli 2022
Disahkan Oleh Disahkan Oleh Dibuat Oleh
Kepala Sekolah Wakasek Kurikulum Guru Pengampu

MUH.SALEH BUNGIN, SE, MM NURHAENI, SE, MM KUSMIATI S.Pd


NIP.19760605 200605 1 004 NIP. 19761106 200605 1 002 NIP.19820712 200909 2 001
LAMPIRAN
REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU
1. Refleksi Peserta Didik
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah kalian merasa senang mempelajari tentang
tecnopreneur?
2. Apakah kalian puas dengan hasil wawancara yang kalian
lakukan?
3. Adakah bagian yang sulit kalian kerjakan
4. Apakah kalian dapat dengan mudah mengerjakan tugas yang
diberikan?

2. Refleksi Guru
No Pernyataan Ya Tidak
1. Apakah peserta didik sudah memahami dan dapat
mengerjakan semua tugas yang diberikan?
2. Guru melakukan penilaian praktik

Assesmen
1. Diagnostic formatif

Waktu Asesmen Durasi Asesmen

Identifikasi Pertanyaan Kemungkinan Skor Rencana


materi yang Jawaban (Kategori) Tindak
akan diujikan Lanjut

Pengetahuan 1. Apakah Saya sangat yakin Yakin Pengemban


tentang Anda yakin menyukai dunia seutuhnya gan
Fashion menyukai dunia Fashion karena saya
fesyen ? suka: Yakin
berikan 1. Mendesain sebagian Penguatan
pendapatmu 2. Memadukan
padankan busana Tidak yakin
3. Warna busana Pendampin
4. Pelengkap busana gan
dll Faham
2. Busana apa Seutuhnya
yang kalian 1. Casual
sukai? Berikan 2. Tunik
3. Outher Faham
alasanmu
4. Jeans sebagian
5. Swieter dll
Tidak Faham
3. Disajikan Disajikan gambar : Faham
(gambar) Busana santai, Seutuhnya
Diskripsikan busana
gambar busana casual, busana padu Faham
di bawah ini ! padan) Busana pesta sebagian

Tidak Faham

Faham
4. Warna Warna merah karena Seutuhnya
merupakan warna cerah
salah satu melambangkan berani Faham
unsur dari sebagian
desain. Warna Warna biru bersifat
– warna elegant Putih Tidak
Apakah mencerminkan Faham
yang
kesucian
And
a
sukai? Berikan
alasanmu!

Yakin
5. Pilihan Pilihan Sendiri Seutuhnya
kompetensi keinginan orang
busana apakah tua Yakin
sesuai dengan Pengaruh teman sebagian
keinginan anda,
atau keinginan Tidak tidak
orang tua atau
pengaruh dari
teman ?

Langkah-langkah apa saja yang Alat bantu apa yang dibutuhkan?


akan dilakukan?

Persiapan dan pelaksanaan : Alat Tulis-Menulis


1. Menyusun jadwal pelaksanaan Lembar Soal Lembar
2. Mengidentifikasi materi yang
Jawaban Papan
berhubungan dengan fashion
3. Menyusun pertanyaan sederhana Tulis / Screen
4. Asesmen diberikan seluruh peserta didik
baik daring maupun luring. Boardmarker/Laptop/LCD
Tindak lanjut :
1. Melakukan pengembangan bagi peserta
didik yang sudah faham sepenuhnya
2. Melakukan penguatan bagi peserta
didik yang faham sebagian
3. Melakukan pendampingan bagi peserta
didik yang tidak faham

Soal sumatif Pertemuan 1


Soal Esay
Petunjuk: jawablah pertanyaan di bawah ini dengan
jelas Soal:
1. Apa kelebihan bekerja di bidang fesyen?
2. Uraikan perbedaan antara perancang busana dengan perancang mode ?
3. Untuk menjadi seorang fashion designer, pengetahuan dan keterampilan apa
yang dibutuhkan?
4. Mengapa seseorang yang bekerja di bidang fesyen harus helpful ?
5. Menerima kritik dan arahan adalah salah satu sikap yang perlu dimiliki oleh
orang yang bekerja di industri fesyen. Jika tidak memiliki sikap itu, apa yang terjadi
?
Kunci Jawab dan skor essay

No Kunci Skor
Jawaban
1 Selain menyalurkan hobi, manfaat bisnis fashion lainnya
adalah pebisnisnya bisa tetap mengikuti trend fashion dengan
20
menggunakan produk yang dia jual. Baik produk itu adalah
karyanya sendiri ataupun bukan, biasanya orang yang berjiwa
stylish selalu mau tampil trendy dan kekinian.
2 Perancang busana berbeda dengan perancang mode. Menurut
Musa Widyamodjo dalam Okezone.com, perancang mode
20
merujuk pada orang yang menciptakan mode, sementara
perancang busana adalah orang yang mengembangkan mode
jadi busana.
3 Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan fashion
designer adalah :
20
▪ Jiwa Kreatif, Artistik, dan Realistis
▪ Dapat/terampil Menggambar desain
▪ Faham Tekstur, Warna dan Kain, dst (unsur dan prinsip
desain)
▪ Pengetahuan tentang Detailing (detail2 busana)
▪ Kemampuan Mempraktikkan Visualisasi/ dapat
mewujudkan busana (menjahit)
▪ Keterampilan Komunikasi & Interpersonal
▪ Pengetahuan Bisnis.
4 Helpful (berguna, bermanfaat, berfaedah) ….suka menolong,
tidak sombong dst, bagi seseorang yang bekerja di bidang
20
fesyen…

▪ Karena membantu menyediakan orang dalam berbusana


▪ Harus bekerja sama dengan seorang fashion designer
guna menentukan material yang paling cocok digunakan
untuk membuat pakaian
▪ Dapat menerima kritik dan arahan (satu sikap yang perlu
dimiliki)
▪ Memberika pelayanan terbaik bagi costumer, dst
5 Jika tidak mau di kritik dan menerima arahan orang lain, maka :

▪ Seorang yang bekerja di industri fesyen tidak akan 20


dapat mewujudkan /melayani

pelanggan dengan optimal, karena pekerjaan ini


membutuhkan bantuan/kerjasana
dengan orang lain (pegawai, penyedia tekstil, dll)
Akibat lebih jauh akan ditinggalkan dan
kehilangan
teman diskusi, pegawai yang
membantu bahkan sampai pelanggan (costumer)
akan meninggalkan kita.

NILAI AKHIR = Skor Perolehan X 100


Skor maksimum
Soal Sumatif Pertemuan 2
Pilihan Ganda
Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling benar
1. Seorang fashion designer biasanya merupakan pebisnis di industri fesyen,
Fashion designer juga bisa bekerja ….
A. Di perusahaan pembuat pakaian “ready to wear” atau brand ternama lainnya
B. Di perusahaan teksti
C. Di perusahaan bahan baku
D. Di perusahaan ternama
E. Di perusahaan industri fesyen
2. Profesi yang mampu memperkirakan tren seperti apa yang akan berkembang
nantinya dan bisa
memprediksi tren apa saja yang akan diminati pasar di kemudian hari adalah…
A. Fashion journalist
B. Fashion Writer
C. Fashion Forecaster
D. Market researcher
E. Fashion journalist
3. Seorang merchandiser bisa bekerja sama dengan desainer untuk
menghasilkan produk fesyen yang menarik bagi pelanggan sehingga
penjualan bisa meningkat, sedangkan seorang Product Merchandiser
bertugas untuk …..
A. Mempromosikan produk asesories baik di online (di took) maupun offline
B. Mempromosikan produk sepatu baik di online (di toko) maupun offline
C. Mempromosikan produk kosmestik baik di online (di toko) maupun offline
D. Mempromosikan produk fesyen dengan berbagai macam strategi baik di
online (di toko)
maupun offline
E. Mempromosikan produk tas baik di online (di toko) maupun offline
4. Bertemu dan bekerja dengan orang lain tidak bisa dihindari, sehingga orang yang
bekerja di industri fesyen harus memiliki kepribadian yang baik dan mendukung,
kepribadian baik bagi seorang yang bekerja di industri fesyen minimal adalah….
A. Friendly (ramah), helpful (membantu dengan senang hati), dan attentive (perhatian)
B. Friendly (ramah), helpful (membantu dengan senang hati), attentive
(perhatian), humor (humor), sympathy (simpati) dan enthusiast (antusias)
C. Friendly (ramah), attentive (perhatian), humor (humor), sympathy
(simpati) dan enthusiast
D. Friendly (ramah), helpful (membantu dengan senang hati),dan enthusiast (antusias)
E. Friendly (ramah), helpful (membantu dengan senang hati), sympathy (simpati) dan
enthusiast (antusias)
5. Cara mengidentifikasi peluang usaha atau bisnis yang ada bisa dicari,
asal seorang wirausahawan ini mau..
A. Bersahaja, ulet, dan percaya kepada kemampuan sendiri
B. Keyakinan, ulet, dan percaya kepada kemampuan sendiri
C. Berupaya, ulet, dan percaya kepada kemampuan sendiri
D. Bekerja keras, ulet, dan percaya kepada kemampuan sendiri
E. Bekerja, ulet, dan percaya kepada kemampuan sendiri

6. Salah satu hal penting yang harus dibuat oleh perusahaan, komponen ini
berperan penting dalam menarik perhatian para pelanggan terhadap perusahaan
adalah….
A. Competitive advantage
B. Profil perusahaan (Company profile)
C. Board of Director
D. Business as usual
E. Pebisnis startup
7. Gambaran umum mengenai perusahaan dan biasanya bertujuan untuk memberi
tahu kepada audiens terkait produk atau layanan yang ditawarkan adalah…
A. Company profile
B. Board of Director
C. Business as usual
D. Pebisnis startup
E. Competitive advantage
8. Bagian dari ekonomi kreatif, ekonomi digital, bisnis online, dan bagian dari
entrepreneur adalah …
A. Technopreneurship
B. Entrepreneurship
C. Technopreneur atau teknopreneur
D. Wirausaha teknologi
E. Pebisnis startup
9. Seorang pengusaha/pebisnis startup (usaha/bisnis rintisan) yang memanfaatkan
teknologi sebagai basis/kegiatan bisnisnya adalah…
A. Entrepreneurship
B. Technopreneur
C. Company profile
D. Fashion journalist
E. Fashion journalist
10. Setiap wirausahawan sebenarnya mempunyai peluang (opportunity) untuk
maju. Untuk menggali dan memanfaatkan peluang usaha atau bisnis,
seorang wirausahawan harus …..
A. Berpikir secara positif dan kreatif
B. Berpikir jernih
C. Berpikir secara bijak
D. Berpikir secara efektif
E. Berpikir secara cepat dan tanggap
Kunci Jawab dan skor Pilihan Ganda
No Kunci Jawaban Skor
1 A 1
2 C 1
3 D 1
4 B 1
5 D 1
6 B 1
7 A 1
8 C 1
9 B 1
10 A 1
NILAI AKHIR = Skor Perolehan X 100
Skor maksimum

Pengamatan

mandiri kreatif Berman, Bernala


bertakwa
r kritis
dan
No Nam
berakhlak
a
mulia

Norma penilaian
1. Selalu konsisten nilai 91 – 100
2. Konsiten 81 – 90
3. Mulai konsisten 75 – 80
4. Kurang konsisten 70 – 74
5. Sangat kurang < 73
Soal Sumatif Pertemuan 3
Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang (X )
pada
pilihan jawaban yang paling tepat !
1 Enterpreneur dan A. Enterpreneur adalah wirausahawan
technopreneur pada dasarnya yang memanfaatkan teknologi yang
adalah sama yaitu berkembang pesat sebagai alat
wirausahawan, yang menjalankan dan sebagai peluang
membedakan keduanya usahanya.
adalah : B. Enterpreneur adalah wirausahawan
yang menggunakan peralatan
canggih
C. Technopreneur adalah
wirausahawan yang memanfaatkan
teknologi yang berkembang pesat
sebagai alat untuk menjalankan
dan sebagai peluang usahanya
D. Technopreneur adalah
wirausahawan yang menggunakan
peralatan canggih
E. Semua jawaban benar
2 Seperti halnya dengan profesi A. Trend analyst
lainnya yang membutuhkan data, B. Desainer analyst
dalam dunia fesyen data pun juga C. Fashion stylist
sangat diperlukan D. Garment technologist
untuk menganalisa tren. Profesi E. Visual merchandiser
tersebut dikenal dengan :
Pada asesmen sumatif, soal akan digabung dengan elemen yang lain (dasar -
dasar busana ) hingga berjumlah 25 soal.
Skor / item jawaban benar = 4 Skor / item jawaban salah = 0
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Penugasan :
Lembar kerja peserta didik
Pertemuan 1
Yuk, cek pengetahuan kalian dengan memperhatikan gambar di bawah ini. Diskusikan
dengan teman‐teman kelompok jenis profesi dan tugas utama pada gambar tersebut
Nama :
Kelas :

No. Absen:
Yuk, cek pengetahuan kalian dengan memperhatikan gambar di bawah ini.
Diskusikan dengan teman‐teman sekelas jenis profesi dan tugas utama pada
gambar tersebut.
Jenis
No. Gambar Tugas Utam
Profesi

1.

2.

3
4

Observasi tempat usaha

Bahan diskusi pertemuan ke 2


NO Kelompok
: Nama : 1.
2.
3.
Tgl berkunjung
Nama Pemilik Tempat usaha
Nama Usaha (jika ada)
Jenis Usaha
Mulai usaha / Berdiri tahun
Latar Belakang Berdirinya
Perkembangan sampai saat
ini
B. Penilaian Presentasi
Bubuhlah tanda √ pada kolom sesuai hasil pengamatan
Presentasi

No Nama Penyaji Penguasa Tanggapan


Siswa materi an materi
1. KB B S KB B SB KB B SB
2.
3.
4.
5. Dst

Keterangan :

Kode Item Skort


Pengisian
KB Kurang Baik 50 – 65
B Baik 66 – 80
SB Sangat Baik 81 - 100

Lembar Penilaian Diskusi (Kelompok)

Kelompok …..
No Aspek yang Dinilai
M B C K
1 Menyelesaikan tugas kelompok dengan
baik
2 Kerja sama kelompok (komunkasi)
3 Hasil Tugas (relevansi dengan bahan)
4 Pembagian job
5 Sistematisasi pelaksanaan

Keterangan :

81-100 = memuaskan
71-80 = Baik
61-70 = Cukup
45-60 = Kurang
Lembar Penilaian Diskusi (Individu)
Nama siswa
No Aspek yang Dinilai
M B C K
1 Berani mengemukakan pendapat
2 Berani menjawab pertanyaan
3 Inisiatif

Nama siswa
Aspek yang Dinilai
No M B C K
4 Keaktifan
5 Jiwa kepemimpinan
6 Bermani peran

Keterangan :

81-100 = memuaskan
71-80 = Baik
61-70 = Cukup
45-60 = Kurang
3. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
A. Profil Technopreneur
Selama kehidupan berputar, selama itu pula manusia selalu
membutuhkan kebutuhan sandang , pangan dan papan, yang dahulu hal
itu adalah kebutuhan pokok manusia. Semakin ke sini kebutuhan tsb.
sudah bergeser bukan sekedar kebutuhan pokok saja , tetapi sudah
menjadi gaya hidup manusia. Urusan sandang, bukan lagi sekedar apa
yang kita kenakan dari pagi hingga pagi lagi dengan sesuatu yang sama,
namun seiring aktifitas , situasi, kondisi sudah banyak menuntut
seseorang untuk tampil selalu berbeda dan sesuai dengansituasi dan
kondisi tempat ia beraktifitas. Pandemi covid-19 yang melanda dunia
hampir 2 tahun ini berdampak besar terhadap seluruh sendi - sendi
perekonomian dunia. Dampak yang terjadi bukan hanya yang negatif
saja, tetapi dampak positifnya juga , misalnya kegiatan yang sebelumnya
harus saling bertatap muka , menjadi bertatap muka dalam dunia maya.
Kita yang biasanya bisa berbelanja dengan bebas memilih, tidak lagi bisa
melakukannya lagi. Peluang inilah yang ditangkap oleh mereka yang
berjiwa wirausaha untuk bisa menjadi berantara antara produsen dengan
konsumen. Dengan berbasis teknologi mereka menjadi kurir untuk
menjembatani kebutuhan keduanya. Nama- nama seperti gojek, grab,j&t
, tokopedia dan sebagainya sudah mendapatkan kawan banyak baru
untuk bermain di dunia yang berbasis teknologi ini, mereka semua juga
ikut mengais rejeki di dalamnya. Peluang pasar di Indonesia masih
terbuka lebar selama kebutuhan dan gaya hidup masih menjadi prioritas.
Tokoh - tokoh technopreneur yang sukses , dan menginspirasi banyak
pihak antar lain :
1. William Tanuwijaya

Dengan tokopedia yang didirikannya pada tahun 2009, saat menjadi


marketplace no.1 di Indonesia
2. Nadiem Makarim

Technopreneur yang berhasil mengangkat ojek dari yang


konvensional menjadi berbasis teknologi , yang saat ini memimpin
dunia pendidikan di Indonesia, bergerak di bidang transportasi online,
meskipun tdk harus punya armada sendiri.
3. Belva Devara

Setiap kita nonton TV, selalu ada reklame yang memberitahukan


keberadaan ruang guru. Bimbel online yang didirikan oleh Belva
Devara. Anak muda inspiratif yang pernah ditunjuk presiden Joko
Widodo sebagai staf khusus milenial.
4. Jason Lamuda

Berrybenka : Pendirinya bernama Jason Lamuda. Berrybenka.com


merupakan website belanja online fesyen dan kecantikan di
Indonesia. Berrybenka menjual lebih dari 1000 merek baik merek
lokal maupun merek internasional, termasuk produk in‐house. Kini,
BerryBenka memiliki anak perusahaan bernama HijaBenka yang
menjual busana muslim.
5. Ferry Unardi

"Traveloka dulu,.....jalan - jalan kemudian ! Ketika ingin memesan


hotel dan tiket pasti yang diingat pertama kali adalah Traveloka baru
kemuadian jalan - jalan . Seorang technopreneur adalah seorang
wirausahawan yang melibatkan inovasi teknologi dalam berbisnis.
Bagaimana menjadi seorang technopreneur? Kunci di dalam
technopreneur adalah bukan penemuan tapi inovasi. Artinya mencari
solusi untuk masalah dengan memanfaatkan sumber daya teknologi, dan
itu berarti seorang technopreneur harus kreatif, inovatif, dinamis, yang
juga paham teknologi karena teknologi memang menjadi pusat
perhatian. Menjadi pebisnis tidak harus modal besar atau memiliki ide
awal yang cemerlang. Namun, bisa juga dimulai dari keberanian serta
inovasi untuk memberikan solusi atas masalah sehari‐hari.
B. Pekerjaan/ Profesi di Bidang Busana
Pekerjaan / profesi di bidang busana Busana ( fesyen ) , bukan
sekedar mesin jahit dan jarum serta benang saja. Bukan hanya profesi
Fashion Designer, Fashion Stylist, penjahit atau mungkin model yang
berlalu lalang di catwalk. Industri busana (fesyen) menyimpan potensi
karier yang tidak hanya sebatas desainer, penjahit atau model saja
melainkan banyak sekali karier yang bisa kita gapai di sana .
1. Trend Analyst Seperti halnya dengan profesi lainnya yang
membutuhkan data, dalam dunia fesyen data pun juga sangat
diperlukan untuk menganalisa tren. Profesi tersebut dikenal dengan
Trend Analyst

2. Fashion Stylist Sumber : topcareer.id Untuk menjadi fashion stylist,


passion memang jadi hal penting. Tapi tak hanya modal passion saja,
butuh kemampuan lainnya yang bisa diasah. Berikut beberapa
kemampuan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang fashion stylish
yaitu :
a) Harus paham bahwa setiap orang itu memiliki personality yang
berbedabeda sehingga tak ada rumus tetap dalam styling. Karakter
masingmasing orang itu berbeda, bisa terlihat dari visual mereka.
b) Harus membekali diri dengan trending styling atau tren busana
yang up to date, jenis‐jenis styling itu seperti apa, serta basic styling
bagaimana. Jangan sampai kurang update soal fesyen karena
fashion terus berkembang.
c) Harus update dan paham soal gaya musim berdasar standar
internasional, misal sesi styling autumn, spring hingga winter.
Perkaya juga dengan informasi seputar karya desainer internasional.
d) Harus tahu basic warna, padu padan untuk mix and match. Warna
itu jadi komponen penting yang harus diketahui sebagai fashion
stylist. Tak hanya warna yang jadi unsur penting dalam fashion, tapi
juga dengan aksesoris. Fashion stylist harus bisa
mengkomunikasikan aksesoris itu dalam bentuk tubuh yang
berbeda‐beda. Bagaimana mampu mengaplikasikannya mulai dari
tampilan rambut sampai ke sepatu.

3. Merchandiser Merchandiser merupakan salah satu pekerjaan fesyen


yang sangat berhubungan dengan bisnis. Tanpa merchandiser maka
produk fesyen akan sulit untuk dikenal dan dijual ke konsumen.
Merchandiser memiliki tanggung jawab untuk memastikan produk
fesyen selalu tersedia di toko dengan jumlah dan harga yang tepat.
Seorang merchandiser bisa bekerja sama dengan desainer untuk
menghasilkan produk fesyen yang menarik bagi pelanggan sehingga
penjualan bisa meningkat.
a) Product Merchandiser Seorang Product Merchandiser bertugas
untuk mempromosikan produk fesyen tersebut dengan berbagai
macam strategi baik di online (di toko) maupun offline.
b) Visual Merchandiser Profesi ini terlihat sederhana tapi kalau
serius, tidak ada keahlian yang sia‐sia. Hal yang mudah mengatur
lemari ternyata ada tenaga ahlinya yaitu seorang Visual
Merchandiser, terutama dalam industri fesyen. Di butik‐butik
terkenal, keahlian ini sangat dibutuhkan. Pasalnya, konsumen pasti
ingin mendapat pengalaman belanja yang menyenangkan serta
fesyen yang sedang tren saat ini. Profesi Visual Merchandiser
bertugas untuk menentukan tema koleksi butik pada waktu tertentu,
serta mengatur tata letak pakaian dalam butik. Yang hobi beres‐
beres serta punya sense yang kuat dalam bidang fesyen, sangat
cocok untuk mendalami di profesi ini.

2. Garment technologist
Pekerjaan di bidang fesyen yang satu ini mungkin masih tidak
terlalu populer. Namun, garment technologist menjadi salah satu
pekerjaan yang penting di industri fesyen. Garment technologist
adalah pekerjaan yang inovatif karena bertanggung jawab dalam
pengembangan bahan melalui pengujian kombinasi dari benang,
tekstil, dan serat. Jadi, dalam proses pekerjaannya, seorang garment
technologist harus melakukan riset untuk mencari material yang bisa
digunakan dalam pembuatan produk fesyen. Mereka juga harus
bekerja sama dengan seorang fashion designer guna menentukan
material yang paling cocok dan paling sesuai digunakan untuk
membuat pakaian. Kinerja seorang Garment Technologist ini sangat
menentukan efektif atau tidaknya proses produksi sebuah item.
3. Market researcher
Buat kalian yang memiliki kemampuan analisis yang kuat, maka
bisa mencoba profesi yang satu ini. Keberadaan market researcher
di dalam industri fesyen sangatlah penting. Pasalnya, tanpa profesi
ini maka fesyen designer tidak akan tahu seperti apa tren mode yang
diinginkan oleh konsumen. Tugas utama dari market researcher
mempelajari pasar mode dan mencari tahu jenis pakaian, sepatu,
atau aksesori yang diinginkan konsumen. Mereka juga harus bisa
menganalisis target pasar dan mengetahui tahu daya belinya.
4. Fashion Forecaster
Setiap desain (terutama dalam bidang fesyen) pasti memiliki
periode waktu untuk bisa dikatakan suatu tren. Seperti yang kalian
pernah dengar orang sering menyebutkan model tahun 60‐an, tahun
70‐an, tahun 80‐an dan sebagainya, maksudnya adalah desain model
tersebut sedang tren di tahun terkait. Itu adalah hal wajar, karena
sebenarnya dari tahun ke tahun model -model tersebut mengalami
perubahan. ini harus bisa memprediksi tren apa saja yang akan
diminati pasar di kemudian hari.
5. Fashion journalist/Fashion Writer
Buat kalian yang menyukai fesyen dan memiliki hobi menulis,
maka profesi yang satu ini bisa kalian coba.

6. Fashion production
Fashion production dianggap sebagai garis depan dari industri
fesyen itu sendiri, sehingga diperlukan keahlian dalam memastikan
kualitas serta konsistensi produk secara keseluruhan. Dalam pekerjaan
ini, kalian akan lebih dituntut juga dalam segi manajemen di industri
fesyen. Akhir‐akhir ini, inovasi dalam produksi mode berkembang pesat
7. Creative director
Profesi creative director sangat diperlukan oleh setiap brand
pakaian karena mereka memiliki tugas penting untuk menerjemahkan
ide dan konsep menjadi sebuah produk fesyen. Creative director juga
memiliki tanggung jawab untuk menentukan tema, model koleksi
pakaian, serta warna yang akan digunakan. Dalam melakukan
pekerjaannya, seorang creative director harus melakukan riset tren dan
meninjau data penjualan untuk menentukan seperti apa model pakaian
yang akan diproduksi. Selain riset tren, mereka juga harus paham visi
misi brand sehingga bisa memberikan pesan kepada konsumen lewat
setiap koleksi pakaian yang dibuat.
C Peluang Pasar dan Usaha di Bidang Busana
Peluang pasar yang ada di sekitar sangat banyak . Namun hal itu tidak
bisa dilakukan di sembarang tempat dan waktu. Perlu kajian dan survei
yang mendalam terkait keuntungan dan kerugiannya. setiap wirausahawan
harus mampu melihat peluang usaha yang dimiliki agar dapat membangun
usahanya tanpa dihantui kerugian. Siswa SMK, meskipun belum lulus
sudah bisa menjadi seorang wirausaha di bidang fesyen. Dari skala usaha
mikro, kecil, menengah (UMKM) kalian bisa mengembangkannya sehingga
menjadi usaha besar dengan banyak karyawan.
Berwirausaha tentu saja sangat mudah dilakukan oleh seseorang yang
sekolah di bidang Busana (Fesyen). Bahkan, kalian bisa memilih bidang
wirausaha busana yang sesuai dengan passion kalian, contohnya bisnis
fesyen, usaha menjahit perseorangan, usaha sablon, modiste, reselier
produk fesyen, membuka laundri bahkan berjualan pakaian secara online
Indonesia, dengan tingkat keragaman masyarakat yang tinggi, jenis produk
pakaian yang dijajakan sangat luas dan terus berkembang. Karena itu,
untuk memulai usaha ini, ada baiknya, kalian fokus ke segmen pasar
tertentu. Segmen pasar bisa dibedakan berdasarkan usia, jenis kelamin dan
gaya hidup. Nah, keadaan ini akan menjamin usaha kita untuk bisa maju,
dengan menjadi kebutuhan yang utama tentunya kita tidak akan sulit untuk
mencari konsumen bukan? Kunci fokus dalam menggarap satu segmen
pasar menjadi keberhasilan beberapa pengusaha pakaian. Lihat saja,
brand Gaudi yang dikembangkan oleh Nathalia Napitupulu dan Janet Dana.
Mereka sukses membangun Gaudi hingga memiliki 26 gerai, karena fokus
menggarap pasar remaja hingga pekerja muda. Dua sahabat ini pun bisa
meraup omzet hingga miliaran rupiah dari penjualan produk fashion‐nya.
Jika kalian sudah mengenal pasar dengan baik, tidak ada salahnya memiliki
label dan membuat produk fesyen sendiri.
Namun, untuk menjadi produsen, ada beberapa poin yang harus
diperhatikan.
1. Pertama, kalian harus memahami benar soal pasokan bahan baku, baik
kain dan aksesori pelengkapnya. Tentu saja, kalian harus mengetahui
tempat berburu bahan baku yang berkualitas dengan harga miring.
2. Kedua, kalian harus memutuskan proses produksi ini, dengan menjahit
sendiri atau menyerahkan proses produksi ke pihak luar. Jika ingin
menjahit sendiri, kalian harus menganggarkan modal lebih besar untuk
membuat konveksi. Kalian juga bisa mengadopsi sistem maklun atau cut,
make, & trim (CMT), yakni menyerahkan pakaian contoh ke perusahaan
konveksi. Tentu saja, jika memilih cara kedua, kalian harus mencari
konvektor yang mampu menggarap pakaian sesuai dengan spesifikasi
kalian. Monica menerapkan strategi maklun ini dalam menjalankan
usahanya. Ia memasok bahan baku dan sampel pakaian yang akan
dibuat. Perusahaan konveksinya itu sekaligus akan membuat turunan
pakaian dalam beberapa ukuran.

Anda mungkin juga menyukai