Laporan PKL Wenti Aldiansyahhhh
Laporan PKL Wenti Aldiansyahhhh
Laporan PKL Wenti Aldiansyahhhh
PRAPELAKSANAAN
Setelah penyusun menentukan pilihan komoditas
Prapelaksanaan merupakan persiapan yang ditempuh sebelum keberangkatan
Praktek Kerja Lapangan.
1.1. Persiapan
1) Mengajukan Komoditas Ternak
Pengajuan komoditas ternak dilakukan dengan cara mengisi angket
secara online yang diberikan oleh panitia PKL, yang berisi beberapa
komoditas yang harus dipilih oleh siswa PKL, diantaranya komoditas
Ternak Unggas Broiler, Ternak Unggas Petelur dan Ternak Unggas
Pembibitan (Breeder).Dari formulir online tersebut, penyusun
memilih komoditas Ternak Unggas Broiler. Alasan penyusun
memilih komoditas Ternak Unggas Broiler karena setiap periode
pemeliharaan memiliki tingkat kesulitan yang berbeda.
2. Mengetahui Lokasi PKL dan Anggota Kelompok
Panitia menentuakan anggota kelompok dan menentukan tempat
untuk PKL yaitu di PT. Sido Agung Agro Prima Kabupaten Subang.
Dengan Bapak Lutfi sebagai pembimbing internal dan Bapak Roi
sebagai pembimbing eskternal. Kelompok penyusun berjumlah 9
orang putra kelas XII Unggas dengan nama-nama anggota kelompok
sebagai berikut:
1. Aldiansyah
2. Anton Timur Jaelani
3. Dimas
4. Galang Arildi Nazar
5. Gilang Ramdani
6. Jerdi Permana
1
7. M. Ramadhan
8. Tino Pratama Putra
9. Wisnu Anugerah
4. Melakukan Bimbingan
Bimbingan dilakukan bersama pembimbing internal yaitu Bapak Lutfi
di sekolah SMK Peternakan Negeri Lembang deNgan pembahasan
mengenai keperluan-keperluan yang dibutuhkan dan bimbingan dalam
pembuatan pra pelaksanaan laporan PKL.
2
1.2. Rencana Kegiatan PKL ( Kerja Pengalaman )
3
Penyimpanan
d. Pencatatan semua kegiatan yang dilakukan
Teknik Pemasaran Hasil :
a. Pengumpulan informasi tentang :
Harga daging broiler
Konsumen / tempat penjualan broiler
Mata rantai pemasaran
Cara pemotongan
b. Perhitungan analisis usaha dan tata niaga
4
II. PELAKSANAAN
A. Waktu Dan Lokasi
B. Profil Perusahaan
Liem Chie An mengawali usaha pada tahun 1982 dengan
mengembangkan peternakan ayam broiler di daerah Magelang dan
sekitarnya. Liem Chie An kemudian mengembangkan jual beli broiler
dengan area pemasaran Jawa, bali dan Sumatra. Pada tahun 1995 Liem
Chie An bekerja sama dengan Adi Rahman Adiwoso mengembangkan
peternakan broiler dan selanjutnya mengembangkan peternakan ayam
petelur. Kemudian pada tahun 1999, mulai bekerja sama dengan
pengusaha peternakan yang lain, mendirikan dan mengembangkan pabrik
pakan ternak dengan nama PT. Panca Patriot Prima yang berlokasi di
Sidoarjo dan PT. Panca Patriot Prima yang berlokasi di Pandaan,
kabupaten Pasuruan. Seiring perkembangan perusahaan, pada tahun 2013
grup perseroan mendirikan pabrik pakan ternak di Makassar dengan nama
PT. Perkasa Agung Sejati. Usaha yang dikembangkan oleh perusahaan,
dengan terus berkembangnya laju usaha adalah usaha peternakan ayam
petelur dan broiler dengan pola kemitraan bersama peternak-peternak
rakyat. Untuk memperkuat daya saing perusahaan perseroan juga
menjalin kerjasama dengan pemilik perseroan yang lain untuk
mengembangkan Building Farm yang tersebar di beberapa lokasi di
Indonesia. Melalui pola kemitraan dengan peternak-peternak kecil dan
peternakan petelur, perseroan kemudian mengembangkan perusahaan
5
pakan ternak di Magelang dan Cirebon. PT. Sido Agung Agro Prima
menempati lahan seluas 4 hektar, yang berlokasi di Jl. Raya cirebon-
Losari KM. 16 desa Rawaurip kecamatan pangenan kabupaten
Cirebon.PT. Sido Agung Agro Prima adalah perusahaan yang bergerak di
bidang industri pakan ternak, dengan produk pakan ternak merk Sido
Agung Agro Prima, dengan area pemasaran meliputi provinsi Jawa Barat,
Jawa Tengah, DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, dan sebagian
Kalimantan.
C. Potensi wilayah
1) Batas Wilayah
Wilayah desa Jatimulya kecamatan Compreng kabupaten Subang
batasan wilayah ini meliputi :
Sebelah Barat Laut berbatasan dengan Desa Tambak Dahan
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sukadana
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Binong
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kihiyang
2) Curah Hujan
6
Curah hujan sepanjang tahun di Kabupaten Subang. Bulan dengan
curah hujan terbanyak di subang adalah Januari, dengan rata-rata
curah hujan 278 mm. Bulan dengan curah hujan paling sedikit di
Kabupaten Subang adalah Agustus, dengan curah hujan rata-rata 35
mm.
3) Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat di Kecamatan Compreng yaitu 55 – 65 mdpl.
4) Jenis Tanah
Jenis tanah di Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang yaitu
Aluvial, Berwarna abu – abu, derajat kesamaan rendah, cocok untuk
dimanfatkan sebagai lahan pesawahan.
5) Temperatur
Temperatur udara di Kecamatan Compreng yaitu 28 ºC – 35 ºC.
6) Kelembaban
Kelembaban udara di Kecamatan Compreng berkisar antara 78% –
84%.
D. Kegiatan - Kegiatan
1. Kerja Pengalaman ( KP )
a) Teknik Produksi Ternak
7
1) Pemeliharaan Fase Starter
a. Populasi
Total populasi pada farm sebanyak 40.000 ekor, Kandang
Weni lantai atas sebanyak 20.000 ekor, Lantai bawah
sebanyak 20.000 ekor
b. Strain
Strain yang digunakan di peternakan ini berasal dari
PT.Sido Agung Agro Prima dengan strain cobb.
c. Perkandangan
Setiap kandang berukuran 120 m X 12 m X 2 m dengan
tambahan service room di setiap kandang yang berukuran
6 m X 12 m. Dengan kapasitas 40.000 ekor, Jika broiler
sudah merasa sempit dilakukan perjarangan pada umur 27
hari.
Pembuatan kandang, Harus dipertimbangkan sesuai arah
sinar matahari, untuk mengakali jika arah sinar matahari
tidak sesuai arah yang dianjurkan, kandang diberi
tambahan tirai.
Arah kandang harus dari timur ke barat. Atap terdapat
jarak ± 1 m agar sirkulasi udara tetap bisa masuk pada
kandang.
d. Peralatan
1) Blower / ExhaustFan
Blower / ExhaustFan adalah pengalir udara atau
penghisap Co2 dan amonia dialam kandang, Dengan
sistem “Negative Pressure”. Terdapat 8 blower
disetiap lantai kandang. Jarak penahan Co2 dan
8
amonia disimpan sekitar 14 – 15 meter di belakang
blower, gunanya agar pesawahan di belakang kandang
tidak tersembur Co2 dan amonia. Blower dinyalakan
sesuai kebutuhan broiler. Perawatannya dengan cara
dibersihkan debu atau kotoran yang menempel.
9
19 25.6°C 0-99 ON ON ON
20 25.2°C 1-7 ON ON ON
21 24.8°C 2-2 ON ON ON
22 24.4°C 99-0 ON ON ON
23 24.0°C 99-0 ON ON ON
24 23.6°C 99-0 ON ON ON
25 23.2°C 99-0 ON ON ON
26 22.8°C 99-0 ON ON ON
27 22.4°C 99-0 ON ON ON
28 22.0°C 99-0 ON ON ON
29 21.5°C 99-0 ON ON ON
30 21.0°C 99-0 ON ON ON
31 19.5°C 99-0 ON ON ON
32 19.0°C 99-0 ON ON ON
33 18.5°C 99-0 ON ON ON
34 18.0°C 99-0 ON ON ON
35 17.5°C 99-0 ON ON ON
10
Gambar 2. Blower
2) Claimate Control
Temptron (claimate control) adalah alat untuk mengatur
heater, dan blower. Seharusnya temptron juga bisa
dipakai untuk menyetting cooling pad, tetapi kandang ini
tidak memilki coolling pad maka dari itu di kandang ini
settingan cooling pad pada temptron dimatikan. Alarm
temptron akan menyala jika suhu dan kelembaban yang
terdeteksi kurang atau lebih dari kebutuhan broiler.
Gambar 3. Temptron
3) Heater
Di setiap kandang terdapat 2 heater per-lantainya yang
digunakan pada fase starter. Setiap 1 heater digunakan
untuk 10.000 broiler. Karena kandang ini memiliki
populasi broiler sebanyak 40.000 ekor, maka kandang ini
menggunakan 2 buah heater.
11
Gambar 4. Heater
5) Nipple Line
12
Terdapat 12 nipple per 3 meter. Terdapat winch sebagai
penahan air di nipple dan pengatur ketinggian nipple pada
nipple line.
6) Regulator Air
Regulator air harus ditempatkan di depan untuk mengatur
tekanan air pada nipple line.
7) Instalasi Air
13
Instalasi air merupakan alat untuk mencampurkan air dan
vitamin atau obat, dan di alirkan ke nipple drinker.
Digunakan setiap hari atau dijeda tiap 3 hari sekali.
8) Lampu
Terdapat 4 buah lampu per 3 meter, dengan kecerahan 10
watt. Pada 3 meter awal dan akhir terdapat masing-
masing 2 buah lampu 114 buah, dengan panjang kandang
120 meter dan lebar kandang 12 meter. Lampu sendiri
adalah sumber cahaya di kandang ini yang berguna untuk
proses kematangan organ reproduksi dan pertumbuhan
broiler agar lancar, juga berguna sebagai penerangan
kandang.
9) Gas LPG
Pemanas (heater) memakai bahan bakar gas LPG 35 kg.
Jika terjadi kebekuan gas, gas bisa disiram atau direndam
menggunakan air biasa atau air hangat, agar bisa
digunakan kembali.
14
Gambar 9. Gas LPG
10) Tirai
Kegunaannya untuk mengatur udara yang masuk ke
kandang. Tirai di buka jika kandang membutuhkan udara
tambahan dari luar namun jika tidak tirai ditutup agar
suhu kandang tetap stabil. Terdapat tali tambang untuk
mengatur naik turunnya tirai, yang diikat ke besi inleat
untuk menarik dan mengulur tirai. Biasanya untuk
mengatur udara terdapat tirai / inleat dibagian depan. Di
kandang ini pengaturan inleat pun dilakukan dengan
kurang baik karena seharusnya pada saat broiler ber
umur 3 minggu inleat di buka full pada malam hari dan
di buka seperempat pada siang hari, agar udara yang
masuk ke dalam kandang masuk dengan baik.
Sedangkan di kandang in dilakukan sebaliknya, yaitu
inleat di buka seperempat pada malam hari dan di buka
full pada siang hari yang menyebabkan broiler stress.
15
Gambar 10. Inleat
16
2. Mencuci Kandang dan Peralatan
Pencucian kandang dan peralatan dilakukan secara
bersamaan. Pencucian kandang hanya dilakukan pada
alas terpal lantai atas , sekatan, tempat pakan, dan baby
chick feeder dengan cara di cuci menggunakan air dan
desinfektan Septigall. Lalu, selang nipple dibasuh
menggunakan desinfektan Septigall. Atap, dinding, dan
blower dibersihkan dengan cara di sapu.
3. Penaburan Sekam
Setelah alas terpal di pasang kembali maka dilakukan
penaburan sekam, jumlah sekam yang dibutuhkan per
kandang 500 karung untuk 2 lantai, dengan ketebalan ±
5cm.
17
penyemprot, dan disemprotkan di seluruh area kandang.
Tujuan dusting atau penepungan adalah untuk membunuh
hama di dalam kandang.
18
feeder di brooding area di lantai atas dan bawah yang
berjumlah 476 satu lantainya. Dilanjutkan dengan
pemasangan blowing terpal di depan dan belakang.
6. Fumigasi
Bertujuan untuk pengendalian hama dengan asap karena
jangakauan jauh dan bisa masuk kedalam celah-celah
kecil. Bahan yang digunakan adalah Peroxyd dan
Formalin.
7. Puasa Kandang
Puasa kandang di peternakan ini dilakukan selama 14
hari.
f. Pra chick in
Persiapan sebelum chick in, penyusun melakukan pembuatan
brooding area, seperti memasang baby chick feeder,
penyekatan kandang dengan ukuran kurang lebih 432 m²
untuk 6.000 sampai 7.000 ekor broiler, dan melakukan
pemasangan heater dan tirai.
19
dipasang tirai juga.tirai difungsikan agar broiler tidak
bersentuhan langsung dengan udara yang masuk dari luar dan
broiler tetap merasa hangat.suhu pada awal pemeliharaan
diatur sekitar 33,0°C, untuk mencapai suhu tersebut heater
atau brooder yang digunakan hanya 2unit. Heater akan
menyala setiap kali suhu turun dibawah set point, dan
kandang indukan digunaan sampai broiler umur 2 minggu.
Pada masa awal ini broiler lebih baik hangat dibandingkan
broiler kedinginan, karena pada masa awal ini merupakan
masa yang menentukan keberhasilan produksi, karena pada
masa ini didalam tubuh broiler terjadi pembelahan sel atau
hiperplesia sehingga manajemen pemeliharaan harus benar-
benar diatur.
h. Chick In
Chick in di kandang ini dilakukan pada tanggal 02 Oktober
2021 Pukul 02.00 WIB dan 04.00 WIB, strain yang
digunakan Cobb. Dengan kegiatan sebagai berikut:
1. Memeriksa angkutan pembawa DOC
20
2. Mengangkut Box DOC
Meangangkut Box DOC dari dalam truk untuk disimpan
ke dalam kandang.
6. Menyebarkan DOC
21
Gambar 17. Penyebaran DOC
22
CALCIUM : 0,9 – 1,1 %
PHOSPOR : 0,6 – 0,9 %
(PT. SIDO AGUNG AGRO PRIMA)
Pakan yang digunakan sesuai dengan ketersediaan pada
pabrik Pakan. Pemberian air minum pada peternakan ini
di sediakan Secara adlibitum atau secara tersedia. Akan
tetapi peternak harus Sering memeriksa tekanan air
pada nipple, jangan sampai terjadi kebocoran pada
nipple. Air yang disalurkan untuk broiler minum
berasal dari bak penampungan air.
23
- Vitamin B2
- Vitamin B6
- Vitamin B12
- Vitamin C
- Ca – d panthotenate
- Niaciminade
- Biotin
- Kcl
- NaCl
- MgSO4
24
- Zn
- Electrolite
j. Vaksinasi
25
DOC yang datang telah diberikan perlakuan full
vaksin di hatchery sehingga peternak tidak
melakukan vaksinasi. Hal ini di lakukan karena jika
dilakukan vaksinasi dalam jumlah populasi yang
banyak tidak akan efektif. Adapun vaksin yang
diberikan pada DOC yaitu vaksin New Castle Disease
atau (ND),Infectios Bronhitis (IB), dan Infectios
Bursal Disease (IBD).
k. Pengobatan penyakit
Pengobatan yang dilakukan dipeternakan ini adalah
pada umur 3 hari pengobatan dilakukan melalui air
minum. Pengobatan diulang hanya jika ada wabah
penyakit yang menyerang. Wabah penyakit yang
menyerang saat penulis melakukan peraktik kerja
lapangan adalah e.coli atau penyakit pernafasan
broiler lemas dan terjadi kematian yang cukup tinggi
selama dua hari. Terjadi dikandang atas dan bawah,
pada umur 3 minggu.
l. Seleksi atau Culling
Seleksi dilakukan setiap hari, ternak yang sakit
disimpan dibagian depan kandang dalam satu
sekatan tanpa ada perlakuan khusus. Untuk broiler
yang sakit apabila di sesuaikan dengan teori harus
dilakukan karantina jauh dari ternak yang sehat dan
diberikan perlakuan khusus. Broiler yang mati
26
bangkai nya langsung dibuang menjauhi area
lingkungan kandang.
a. Persiapan Kandang
27
Beberapa persiapan yang dilakukan dalam pemeliharaan
fase finisher meliputi pelebaran kandang, semakin
umurnya bertambah maka kandang dan peralatan
ditambah. Pada umur ternak 10 hari, tempat pakan diganti
dari baby chick feeder menjadi tra/tempat pakan ayam
manual fase finisher. Selain itu, ketinggian dari tempat
pakan dan tempat minum diatur sehingga sesuai dengan
ketinggian punggung broiler saat berdiri.
28
diberikan melalui air minum sesuai dengan jadwal yang
ada.
1. SA 571 YD-I, memiliki kandungan protein 21,5 %
(PT. Sido Agung Agro Prima)
Penggunaan pakan disesuaikan dengan ketersediaan di
pabrik pakan.
c. Grading
Grading dilakukan setiap hari, jika terdapat broiler yang
tidak seragam atau terlihat lebih kecil, maka dipisahkan
kedepan kandang dengan sekatan terpisah dari broiler
yang seragam. Jika disesuaikan dengan teori, Grading
harus dilakukan agar broiler dengan bobot dibawah
standar mendapatkan asupan pakan yang cukup. Broiler
yang mati langsung di buang jauh dari perkandangan,
sedangkan broiler yang tidak seragam atau terlihat lebih
kecil di beri pakan lebih banyak di depan kandang agar
mendapat udara segar.
d. Sampel Bobot Badan
Sampel dilakukan setiap hari dengan mengambil 80 ekor
broiler perlantai untuk penyempelannya.
Tabel 2. Standar Bobot Badan Fase Finisher
29
UMUR BODY WEIGHT
15 0.524
16 0.586
17 0.651
18 0.719
19 0.790
20 0.865
21 0.943
TOTAL MINGGU 3 0.943
22 1.023
23 1.104
24 1.186
25 1.269
26 1.353
27 1.438
28 1.524
TOTAL MING 4 1.524
29 1.613
30 1.705
31 1.799
32 1.895
33 1.993
34 2.092
35 2.191
TOTAL MING 5 2.191
36 2.289
37 2.386
38 2.482
39 2.577
40 2.671
41 2.764
42 2.857
TOTAL MING 6 2.857
43 2.950
44 30 3.043
45 3.136
TOTAL MING 7 3.136
e. Penjarangan atau Densitas Kandang
31
Penjarangan dilakukan pada minggu ke 3, atau dilihat dari
kepadatan kandangnya. Setelah bobot rata – rata mencapai
950 gram broiler sudah bisa dipanen. Penjarangan dimulai
dari umur 27 hari. Selanjutnya dilakukan pemamanenan
secara bertahap, kegiatan panen meliputi penggiringan,
pengumpulan, penangkapan, dan penimbang broiler.
32
Bobot rata – rata panen : 1,93 kg
Deplesi : 6.404 ekor 16 %
Feed Intake : 3.40 kg/ekor
Rataan umur panen : 43 hari
FCR : 1,630
Rumus FCR:
TKP−SP−SPG x 50
Bw ayam
33
c. Penyimpanan Pada Kendaraan Pemasaran
Penyimpanan dilakukan pada keramba yang dibawa oleh
pengepul, untuk selanjutnya dibawa ke tempat
pemotongan.
Transportasi
Konsumen RPA/TPA Farm
Pengepul
c. Harga Jual
34
Untuk harga jual kondisional atau tidak menentu. Saat penulis
melakukan panen dipeternakan broiler ini harga sedang berada
pada Rp. 18.000 sampai Rp. 24.500. Berikut rinciannya:
Farm
Wenti
Harga
Konsumen
kondisional
Harga
Bloker
kondisional
d) Pemeliharaan Kandang
1. Kegiatan Harian
35
a. Mengecek Suhu pada Temptron
Suhu pada temptron diatur sesuai dengan kebutuhan
broiler. Pada masa awal suhu permintaan 33,0°C. Setting
kipas intermittent bertambah disesuaikan dengan umur
broiler. Pada masa brooding hingga umur 14 hari heater
akan menyala setiap suhu turun 04,0ºC. Suhu permintaan
akan berubah sesuai dengan kebutuhan broiler sesuai
dengan umurnya.
b. Melihat Penyebaran Broiler
Setelah melakukan pengecekan suhu pada temptron
selanjutnya dilakukan pengontrolan penyebaran broiler.
Jika penyebaran tidak merata harus dilakukan
penyettingan ulang pada temptron.
36
21 24,8
22 24,4
23 24,0
e. Seleksi
37
Seleksi di peternakan ini dilakukan setiap hari, hanya
memisahkan broiler yang sudah mati dan sakit. Griding
dilakukan pada umur 21 hari, griding di peternakan ini
menghabiskan waktu 2 hari untuk hasil yang maksimal.
Broiler yang bobot badannya dibawah standar dipisahkan
dalam 1 sekatan.
f. Mengecek Tekanan Nipple
Tekanan nipple harus selalu di kontrol jangan sampai ada
nipple yang bocor. Selain itu pengontrolan nipple
dilakukan untuk memastikan air minum tersedia.
g. Mengecek Ketersediaan Pakan
Pakan harus selalu di pastikan tersedia dalam tempat
pakan. Pemberian pakan dilakukan pada pagi siang dan
malam.
h. Mengatur Ketinggian Tempat Pakan dan Minum
Ketinggian tempat pakan dan minum disesuaikan denga
umur broiler. Ketinggian disesuaikan dengan punggung
broiler saat broiler berdiri.
i. Bedah Bangkai
Pada peternakan ini dilakukan bedah bangkai ketika ayam
mengalami penyakit, dilakukan bedah bangkai bersama
salah satu dokter hewan. Pembedahan di cek dibagian atas
dengan melihat konjungtiva mata, kemudian dilanjut
dengan pengecekan trakea, lalu ke bagian organ
pencernaan. Setelah itu organ dikeluarkan satu – persatu
untuk diamati agar terdiagnosa penyakitnya. Berikut ciri –
ciri organ yang baik :
38
Jantung yang baik tidak diselimuti bakteri
Hati berwarna merah
Usus tidak kemerahan
Proventikulus tidak berbintik
Tidak ada cairan di hati broiler
Bursa pabrisius tidak bengkak (ballooning)
Paru-paru mengambang saat di masukan ke dalam air
Peses berwarna hijau (normal)
Pada bedah bangkai kali ini dapat di simpulkan ayam pada
kandang 1 mengalami gangguan pernafasan akibat dari
tingginya amoniak di dalam kandang dan hemoragi.
j. Pelebaran Kandang
Pelebaran kandang dilakukan dengan melihat situasi dan
kondisi. Pada kandang 1 ini pelebaran dilakukan setiap 2
hari sekali, karena populasi broiler sebanyak 40.000 ekor.
Dengan rumus :
BW x Popu lasi
Luas Kandang
k. Penjarangan
39
Penjarangan pada kandang ini dilakukan di umur 27 hari
dengan bobot rata rata 0,94 kg dengan total broiler yang
dipanen sebanyak 6960 ekor. Penjarangan dilakukan
karena kondisi kandang yang mulai padat, setelah
dilakukan penjarangan dilakukanlah panen secara
bertahap.
l. Panen
Panen terakhir dilakukan pada umur 45 hari. Rataan bobot
panen 1,93 kg. Adapun kegiatan prapanen meliputi
persiapan peralatan tali, sekatan. Dan kegiatan panen
meliputi kegiatan pengumpulan, penangkapan,
penimbangan, dan pengangkutan kedalam kendaraan
pengangkut. Pada saat broiler dipanen lampu dimatikan
untuk memudahkan penangkapan.
m. Pasca Panen
40
Kegiatan pasca panen meliputi pengangkutan pupuk,
pengangkutan pupuk dilakukan oleh tenaga harian.
Setelah semua peralatan diangkut dilakukan pembersihan
kandang, sanitasi dan pemeliharaan kembali.
E. Permasalahan Pelaksanaan
Banyak broiler di kandang ini yang sakit
Telatnya bobot broiler
Kurangnya pengaturan inleat
Banyak broiler yang mati atau lemas pada saat pengepulan
Tingginya kelembaban kandang
F. Pemecahan Permasalahan
Kebersihan air yang kurang membuat ayam banyak terkena penyakit.
Penggantian baby chick feeder ke tra dilakukan secara tepat waktu.
Penyetingan inleat sesuai kebutuhan ayam.
Mengkondisikan supir pengepul untuk berhati-hati saat memasukan
broiler kedalam keramba pada saat proses pemanenan.
Proses penggantian litter harus dilakukan secara rutin apapun itu
caranya, agar kelembaban kandang tidak terlalu tinggi.
41
III.1 Simpulan
Kegiatan PKL ini banyak memberi pengalaman kepada penyusun
terutama banyak sekali perbedaan antara teori dan pratikum
khususnya dalam pemeliharaan broiler. Sehingga, dapat melakukan
perbandingan antara teori dan di lapangan. Penyusun dapat
menyimpulkan bahwa kegiatan pemeliharaan broiler tidak terlalu
banyak akan tetapi, harus dilakukan dengan manajemen yang benar.
3.2 Saran
Penyusun sadar bahwa dalam pembuatan laporan ini banyak sekali
kesalahan. Akan tetapi, penyusun ingin memberikan saran untuk
para pembaca yang berniat melakukan usaha budidaya unggas
pedaging atau broiler harus dengan manajemen yang benar agar
membuahkan hasil yang maksimal, serta yang tengah merintis usaha
budidaya broiler untuk melaksanakan tahapan prosedur yang benar
dan sesuai.
42