Laporan PKL Wenti Aldiansyahhhh

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 42

I.

PRAPELAKSANAAN
Setelah penyusun menentukan pilihan komoditas
Prapelaksanaan merupakan persiapan yang ditempuh sebelum keberangkatan
Praktek Kerja Lapangan.
1.1. Persiapan
1) Mengajukan Komoditas Ternak
Pengajuan komoditas ternak dilakukan dengan cara mengisi angket
secara online yang diberikan oleh panitia PKL, yang berisi beberapa
komoditas yang harus dipilih oleh siswa PKL, diantaranya komoditas
Ternak Unggas Broiler, Ternak Unggas Petelur dan Ternak Unggas
Pembibitan (Breeder).Dari formulir online tersebut, penyusun
memilih komoditas Ternak Unggas Broiler. Alasan penyusun
memilih komoditas Ternak Unggas Broiler karena setiap periode
pemeliharaan memiliki tingkat kesulitan yang berbeda.
2. Mengetahui Lokasi PKL dan Anggota Kelompok
Panitia menentuakan anggota kelompok dan menentukan tempat
untuk PKL yaitu di PT. Sido Agung Agro Prima Kabupaten Subang.
Dengan Bapak Lutfi sebagai pembimbing internal dan Bapak Roi
sebagai pembimbing eskternal. Kelompok penyusun berjumlah 9
orang putra kelas XII Unggas dengan nama-nama anggota kelompok
sebagai berikut:
1. Aldiansyah
2. Anton Timur Jaelani
3. Dimas
4. Galang Arildi Nazar
5. Gilang Ramdani
6. Jerdi Permana

1
7. M. Ramadhan
8. Tino Pratama Putra
9. Wisnu Anugerah

3. Pembekalan Umum dan Pembekalan Komoditi


Pembekalan umum untuk PKL dilakukan dikelas masing-masing yang
diselenggarakan oleh panitia pelaksanaan PKL dengan materi yang
diberikan yaitu:
 Pembukaan PKL oleh Bapak Asep Karyana
 Persiapan mental dan fisik untuk siswa PKL
 Penjelasan umum Kerja Pengalaman (KP)

4. Melakukan Bimbingan
Bimbingan dilakukan bersama pembimbing internal yaitu Bapak Lutfi
di sekolah SMK Peternakan Negeri Lembang deNgan pembahasan
mengenai keperluan-keperluan yang dibutuhkan dan bimbingan dalam
pembuatan pra pelaksanaan laporan PKL.

5. Menyiapkan Akomodasi Untuk Pemberangkatan Ke Lokasi PKL


Adapun untuk persiapan akomodasi dilakukan dengan cara membuat
daftar perlengkapan dan perbekalan baik yang bersifat kelompok
maupun individu yang diperlukan siswa selama melaksanakan PKL
serta kendaraan yang akan digunakan pemberangkatan ke lokasi PKL.

2
1.2. Rencana Kegiatan PKL ( Kerja Pengalaman )

1.2.1. Pelaksanaan Kegiatan Kerja Pengalaman (KP) di unit usaha


broiler yang meliputi:
 Teknik Produksi
A. Pemeliharaan Periode Starter :
 Strain yang digunakan
 Populasi
 Persiapan kandang dan peralatan
 Pengoperasian indukan
 Pemberian ransum air minum dan vitamin
 Pengobatan ayam sakit
 Seleksi / Culling
B. Pemeliharaan periode finisher
 Persiapan kandang dan peralatan
 Pemberian ransum air minum dan vitamin
 Pengobatan broiler sakit
 Seleksi / Culling
 Penjarangan densitas kandang
 Perhitungan perkiraan produksi daging
 Teknik Penguasaan / Pengolahan Hasil :
a. Penyiapan peralatan / pengumpulan dan penyimpanan panen produksi
daging ayam
b. Perhitungan produksi broiler yang dihasilkan
c. Penanganan produksi broiler ;
 Pengumpulan
 Pengepakan

3
 Penyimpanan
d. Pencatatan semua kegiatan yang dilakukan
 Teknik Pemasaran Hasil :
a. Pengumpulan informasi tentang :
 Harga daging broiler
 Konsumen / tempat penjualan broiler
 Mata rantai pemasaran
 Cara pemotongan
b. Perhitungan analisis usaha dan tata niaga

1.2.1. Permasalahan masalah dan pemecahan masalah


1.2.2. Penyusunan Laporan Kerja Pengalaman (KP) dan hasil diskusi

1.3. Tujuan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL)


1. mengetahui manajemen budidaya ternak sampai pemasaran hasil.
Sehingga penyusun memiliki jiwa dan semangat berwirausaha dan
mampu mengelola suatu usaha di bidang peternakan secara
propesional dengan memperhatikan situasi, kondisi dan potensi
wilayah
2. Mengembangkan wawasan dan keterampilan siswa dalam usaha
peternakan yang berorientasi pada agribisnis dengan dilandasi
sikap mental, disiplin, kerjasama dan bertanggung jawab.

3. melatih siswa menyesuaikan diri dan bersosialisasi di dunia


industri peternakan agar menjadi mitra kerja yang mampu
menyebarkan teknologi peternakan.

4
II. PELAKSANAAN
A. Waktu Dan Lokasi

Pelaksanaan Kegiatan PKL dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober – 23


November 2021, yang berlokasi di PT. Sido Agung Agro Prima Alamat
Farm / Perusahaan : Desa Jatimulya, Kecamatan Compreng, Kabupaten
Subang, Jawa Barat, Indonesia.

B. Profil Perusahaan
Liem Chie An mengawali usaha pada tahun 1982 dengan
mengembangkan peternakan ayam broiler di daerah Magelang dan
sekitarnya. Liem Chie An kemudian mengembangkan jual beli broiler
dengan area pemasaran Jawa, bali dan Sumatra. Pada tahun 1995 Liem
Chie An bekerja sama dengan Adi Rahman Adiwoso mengembangkan
peternakan broiler dan selanjutnya mengembangkan peternakan ayam
petelur. Kemudian pada tahun 1999, mulai bekerja sama dengan
pengusaha peternakan yang lain, mendirikan dan mengembangkan pabrik
pakan ternak dengan nama PT. Panca Patriot Prima yang berlokasi di
Sidoarjo dan PT. Panca Patriot Prima yang berlokasi di Pandaan,
kabupaten Pasuruan. Seiring perkembangan perusahaan, pada tahun 2013
grup perseroan mendirikan pabrik pakan ternak di Makassar dengan nama
PT. Perkasa Agung Sejati. Usaha yang dikembangkan oleh perusahaan,
dengan terus berkembangnya laju usaha adalah usaha peternakan ayam
petelur dan broiler dengan pola kemitraan bersama peternak-peternak
rakyat. Untuk memperkuat daya saing perusahaan perseroan juga
menjalin kerjasama dengan pemilik perseroan yang lain untuk
mengembangkan Building Farm yang tersebar di beberapa lokasi di
Indonesia. Melalui pola kemitraan dengan peternak-peternak kecil dan
peternakan petelur, perseroan kemudian mengembangkan perusahaan

5
pakan ternak di Magelang dan Cirebon. PT. Sido Agung Agro Prima
menempati lahan seluas 4 hektar, yang berlokasi di Jl. Raya cirebon-
Losari KM. 16 desa Rawaurip kecamatan pangenan kabupaten
Cirebon.PT. Sido Agung Agro Prima adalah perusahaan yang bergerak di
bidang industri pakan ternak, dengan produk pakan ternak merk Sido
Agung Agro Prima, dengan area pemasaran meliputi provinsi Jawa Barat,
Jawa Tengah, DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, dan sebagian
Kalimantan.

Gambar 1. Logo PT Sido Agung Agro Prima

C. Potensi wilayah
1) Batas Wilayah
Wilayah desa Jatimulya kecamatan Compreng kabupaten Subang
batasan wilayah ini meliputi :
Sebelah Barat Laut berbatasan dengan Desa Tambak Dahan
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sukadana
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Binong
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kihiyang

2) Curah Hujan

6
Curah hujan sepanjang tahun di Kabupaten Subang. Bulan dengan
curah hujan terbanyak di subang adalah Januari, dengan rata-rata
curah hujan 278 mm. Bulan dengan curah hujan paling sedikit di
Kabupaten Subang adalah Agustus, dengan curah hujan rata-rata 35
mm.

3) Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat di Kecamatan Compreng yaitu 55 – 65 mdpl.

4) Jenis Tanah
Jenis tanah di Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang yaitu
Aluvial, Berwarna abu – abu, derajat kesamaan rendah, cocok untuk
dimanfatkan sebagai lahan pesawahan.

5) Temperatur
Temperatur udara di Kecamatan Compreng yaitu 28 ºC – 35 ºC.

6) Kelembaban
Kelembaban udara di Kecamatan Compreng berkisar antara 78% –
84%.

7) Potensi Ekonomi Daerah


Potensi ekonomi di daerah Compreng dengan mayoritas petani,
pedagang, dan lain-lain.

D. Kegiatan - Kegiatan
1. Kerja Pengalaman ( KP )
a) Teknik Produksi Ternak

Peternakan ini bertipe kandang semi-Close House dengan


terdapat 2 lantai, Chick In pada tanggal 02 Oktober 2021.
Kegiatan dan sistem peralatan yang digunakan dalam
kandang perlantai memiliki tahapan – tahapan yang sama,
dikarenakan tipe kandang yang digunakan yaitu tipe semi-
Close House.

7
1) Pemeliharaan Fase Starter
a. Populasi
Total populasi pada farm sebanyak 40.000 ekor, Kandang
Weni lantai atas sebanyak 20.000 ekor, Lantai bawah
sebanyak 20.000 ekor
b. Strain
Strain yang digunakan di peternakan ini berasal dari
PT.Sido Agung Agro Prima dengan strain cobb.
c. Perkandangan
Setiap kandang berukuran 120 m X 12 m X 2 m dengan
tambahan service room di setiap kandang yang berukuran
6 m X 12 m. Dengan kapasitas 40.000 ekor, Jika broiler
sudah merasa sempit dilakukan perjarangan pada umur 27
hari.
Pembuatan kandang, Harus dipertimbangkan sesuai arah
sinar matahari, untuk mengakali jika arah sinar matahari
tidak sesuai arah yang dianjurkan, kandang diberi
tambahan tirai.
Arah kandang harus dari timur ke barat. Atap terdapat
jarak ± 1 m agar sirkulasi udara tetap bisa masuk pada
kandang.
d. Peralatan
1) Blower / ExhaustFan
Blower / ExhaustFan adalah pengalir udara atau
penghisap Co2 dan amonia dialam kandang, Dengan
sistem “Negative Pressure”. Terdapat 8 blower
disetiap lantai kandang. Jarak penahan Co2 dan

8
amonia disimpan sekitar 14 – 15 meter di belakang
blower, gunanya agar pesawahan di belakang kandang
tidak tersembur Co2 dan amonia. Blower dinyalakan
sesuai kebutuhan broiler. Perawatannya dengan cara
dibersihkan debu atau kotoran yang menempel.

Tabel 1. Settingan Blower 1 Periode

Umur Temp.(C°) Intermitten Direck Direck Direck


(ON-OFF) 1 2 2
1 33.0°C 1-7 OFF OFF OFF
2 32.7°C 1-6 OFF OFF OFF
3 32.0°C 2-5 OFF OFF OFF
4 31.6°C 3-4 OFF OFF OFF
5 31.2°C 4-3 OFF OFF OFF
6 30.8°C 5-2 OFF OFF OFF
7 30.4°C 6-2 OFF OFF OFF
8 30.0°C 7-2 OFF OFF OFF
9 29.6°C 8-2 OFF OFF OFF
10 29.2°C 9-2 ON ON OFF
11 28.8°C 0-99 ON ON OFF
12 28.4°C 1-7 ON ON OFF
13 28.0°C 2-2 ON ON OFF
14 27.6°C 8-2 ON ON OFF
15 27.2°C 0-99 ON ON OFF
16 26.8°C 1-7 ON ON OFF
17 26.4°C 2-2 ON ON OFF
18 26.0°C 8-2 ON ON OFF

9
19 25.6°C 0-99 ON ON ON
20 25.2°C 1-7 ON ON ON
21 24.8°C 2-2 ON ON ON
22 24.4°C 99-0 ON ON ON
23 24.0°C 99-0 ON ON ON
24 23.6°C 99-0 ON ON ON
25 23.2°C 99-0 ON ON ON
26 22.8°C 99-0 ON ON ON
27 22.4°C 99-0 ON ON ON
28 22.0°C 99-0 ON ON ON
29 21.5°C 99-0 ON ON ON
30 21.0°C 99-0 ON ON ON
31 19.5°C 99-0 ON ON ON
32 19.0°C 99-0 ON ON ON
33 18.5°C 99-0 ON ON ON
34 18.0°C 99-0 ON ON ON
35 17.5°C 99-0 ON ON ON

10
Gambar 2. Blower

2) Claimate Control
Temptron (claimate control) adalah alat untuk mengatur
heater, dan blower. Seharusnya temptron juga bisa
dipakai untuk menyetting cooling pad, tetapi kandang ini
tidak memilki coolling pad maka dari itu di kandang ini
settingan cooling pad pada temptron dimatikan. Alarm
temptron akan menyala jika suhu dan kelembaban yang
terdeteksi kurang atau lebih dari kebutuhan broiler.

Gambar 3. Temptron

3) Heater
Di setiap kandang terdapat 2 heater per-lantainya yang
digunakan pada fase starter. Setiap 1 heater digunakan
untuk 10.000 broiler. Karena kandang ini memiliki
populasi broiler sebanyak 40.000 ekor, maka kandang ini
menggunakan 2 buah heater.

11
Gambar 4. Heater

4) Baby chick feeder


Adalah tempat pakan ayam manual fase starter. dipasang
dengan cara disimpan di atas sekam. 1 baby chick feeder
berkapasitas 1kg, dan saat pengisian pakan diisi setengah
baby chick feeder.

Gambar 5. Baby Chick Feeder

5) Nipple Line

12
Terdapat 12 nipple per 3 meter. Terdapat winch sebagai
penahan air di nipple dan pengatur ketinggian nipple pada
nipple line.

Gambar 6. Nipple Line

6) Regulator Air
Regulator air harus ditempatkan di depan untuk mengatur
tekanan air pada nipple line.

Gambar 7. Regulator Air

7) Instalasi Air

13
Instalasi air merupakan alat untuk mencampurkan air dan
vitamin atau obat, dan di alirkan ke nipple drinker.
Digunakan setiap hari atau dijeda tiap 3 hari sekali.

Gambar 8. Intalasi Air

8) Lampu
Terdapat 4 buah lampu per 3 meter, dengan kecerahan 10
watt. Pada 3 meter awal dan akhir terdapat masing-
masing 2 buah lampu 114 buah, dengan panjang kandang
120 meter dan lebar kandang 12 meter. Lampu sendiri
adalah sumber cahaya di kandang ini yang berguna untuk
proses kematangan organ reproduksi dan pertumbuhan
broiler agar lancar, juga berguna sebagai penerangan
kandang.
9) Gas LPG
Pemanas (heater) memakai bahan bakar gas LPG 35 kg.
Jika terjadi kebekuan gas, gas bisa disiram atau direndam
menggunakan air biasa atau air hangat, agar bisa
digunakan kembali.

14
Gambar 9. Gas LPG

10) Tirai
Kegunaannya untuk mengatur udara yang masuk ke
kandang. Tirai di buka jika kandang membutuhkan udara
tambahan dari luar namun jika tidak tirai ditutup agar
suhu kandang tetap stabil. Terdapat tali tambang untuk
mengatur naik turunnya tirai, yang diikat ke besi inleat
untuk menarik dan mengulur tirai. Biasanya untuk
mengatur udara terdapat tirai / inleat dibagian depan. Di
kandang ini pengaturan inleat pun dilakukan dengan
kurang baik karena seharusnya pada saat broiler ber
umur 3 minggu inleat di buka full pada malam hari dan
di buka seperempat pada siang hari, agar udara yang
masuk ke dalam kandang masuk dengan baik.
Sedangkan di kandang in dilakukan sebaliknya, yaitu
inleat di buka seperempat pada malam hari dan di buka
full pada siang hari yang menyebabkan broiler stress.

15
Gambar 10. Inleat

e. Kegiatan sanitasi kandang


Setelah atau sebelum dilakukan kegiatan sanitasi kandang,
dalam setiap kandang kegiatan sanitasi dilakukan dengan
kegiatan yang sama. Kegiatan sanitasi dan masa istirahat
kandang membutuhkan waktu sekitar 14 hari hingga Chick In
kembali. Adapun kegiatannya diantaranya:
1. Pembuangan sekam
Karena kandang telah digunakan oleh periode
sebelumnya, maka dari itu dilakukan pembuangan sekam
terlebih dahulu, lalu membersihkan sisa-sisa sekam yang
tidak terbuang sebelumnya.

Gambar 11. Pembuangan Sekam

16
2. Mencuci Kandang dan Peralatan
Pencucian kandang dan peralatan dilakukan secara
bersamaan. Pencucian kandang hanya dilakukan pada
alas terpal lantai atas , sekatan, tempat pakan, dan baby
chick feeder dengan cara di cuci menggunakan air dan
desinfektan Septigall. Lalu, selang nipple dibasuh
menggunakan desinfektan Septigall. Atap, dinding, dan
blower dibersihkan dengan cara di sapu.
3. Penaburan Sekam
Setelah alas terpal di pasang kembali maka dilakukan
penaburan sekam, jumlah sekam yang dibutuhkan per
kandang 500 karung untuk 2 lantai, dengan ketebalan ±
5cm.

Gambar 12. Penaburan Sekam

4. Dusting atau Penepungan


Setelah penaburan sekam, maka dilakukan dusting atau
pengapuran dengan mencampurkan tepung tapioka dan
solfac, lalu setelah di aduk, dimasukan kedalam mesin

17
penyemprot, dan disemprotkan di seluruh area kandang.
Tujuan dusting atau penepungan adalah untuk membunuh
hama di dalam kandang.

Gambar 13 . Penepungan / Dusting

Gambar 14. Alat Penepungan / Dusting

5. Pembuatan Brooding Area


Setelah melakukan dusting atau penepungan, maka
dilakukan pembuatan brooding area dengan melakukan
pemasangan alas kertas dan sekat, penataan baby chick

18
feeder di brooding area di lantai atas dan bawah yang
berjumlah 476 satu lantainya. Dilanjutkan dengan
pemasangan blowing terpal di depan dan belakang.
6. Fumigasi
Bertujuan untuk pengendalian hama dengan asap karena
jangakauan jauh dan bisa masuk kedalam celah-celah
kecil. Bahan yang digunakan adalah Peroxyd dan
Formalin.
7. Puasa Kandang
Puasa kandang di peternakan ini dilakukan selama 14
hari.

f. Pra chick in
Persiapan sebelum chick in, penyusun melakukan pembuatan
brooding area, seperti memasang baby chick feeder,
penyekatan kandang dengan ukuran kurang lebih 432 m²
untuk 6.000 sampai 7.000 ekor broiler, dan melakukan
pemasangan heater dan tirai.

g. Managemen brooding area


Kandang di peternakan ini memiliki sistem semi close house,
dimana suhu dan kelembaban telah diatur atau di setting
sedemikian rupa. Masa awal brooding area, kandang disekat
hanya pada bagian tengah saja dengan ukuran kurang lebih
36m. Bagian depan kandang ditutup denga menggunakan
tirai terpal, bagian belakang yang mendekati exhaustfan

19
dipasang tirai juga.tirai difungsikan agar broiler tidak
bersentuhan langsung dengan udara yang masuk dari luar dan
broiler tetap merasa hangat.suhu pada awal pemeliharaan
diatur sekitar 33,0°C, untuk mencapai suhu tersebut heater
atau brooder yang digunakan hanya 2unit. Heater akan
menyala setiap kali suhu turun dibawah set point, dan
kandang indukan digunaan sampai broiler umur 2 minggu.
Pada masa awal ini broiler lebih baik hangat dibandingkan
broiler kedinginan, karena pada masa awal ini merupakan
masa yang menentukan keberhasilan produksi, karena pada
masa ini didalam tubuh broiler terjadi pembelahan sel atau
hiperplesia sehingga manajemen pemeliharaan harus benar-
benar diatur.
h. Chick In
Chick in di kandang ini dilakukan pada tanggal 02 Oktober
2021 Pukul 02.00 WIB dan 04.00 WIB, strain yang
digunakan Cobb. Dengan kegiatan sebagai berikut:
1. Memeriksa angkutan pembawa DOC

Gambar 15. Truk Pengangkut DOC

20
2. Mengangkut Box DOC
Meangangkut Box DOC dari dalam truk untuk disimpan
ke dalam kandang.

Gambar 16. Pengangkutan DOC

3. Pemeriksaan surat jalan


4. Menimbang DOC
Pada chick in dikandang ini bobot rata – rata DOC 40
gram.
5. Seleksi DOC
Sebelum DOC disebarkan dilakukan sampling pada
setiap box untuk melihat kondisi DOC. DOC yang
memiliki kriteria kurang baik langsung diafkir.
Adapun bagian yang di periksa adalah kaki, pusar,
paruh, mata, dan tingkah laku broiler.

6. Menyebarkan DOC

21
Gambar 17. Penyebaran DOC

7. Menghitung keseragaman DOC


Keseragaman dihitung dengan sample 10 % dari
populasi.

h. Pemberian Pakan dan Air Minum


Pakan yang diberikan pada fase starter berbeda dengan
fase finisher, bedanya sendiri dilihat dari
kandungannya. Pemberian pakan dilakukan pada
pagi dan sore hari, dengan jumlah pemberian
disesuaikan dengan umur broiler. Cara pemberian
pakan pada masa brooding diberikan secara manual
sampai masa finisher. Pakan yang digunakan pada
periode starter diantara nya:
1. SA 570 P memiliki kandungan protein
KADAR AIR : MAX 12 %
PROTEIN KASAR : MIN 22,5 %
LEMAK KASA : 3–7 %
SERAT KASAR : MAX 5 %
ABU : MAX 7 %

22
CALCIUM : 0,9 – 1,1 %
PHOSPOR : 0,6 – 0,9 %
(PT. SIDO AGUNG AGRO PRIMA)
Pakan yang digunakan sesuai dengan ketersediaan pada
pabrik Pakan. Pemberian air minum pada peternakan ini
di sediakan Secara adlibitum atau secara tersedia. Akan
tetapi peternak harus Sering memeriksa tekanan air
pada nipple, jangan sampai terjadi kebocoran pada
nipple. Air yang disalurkan untuk broiler minum
berasal dari bak penampungan air.

i. Pemberian Vitamin dan Obat


Vitamin dan obat diberikan melalui air minum,
dengan cara dilarutkan dalam instalasi air yang
nantinya akan disalurkan kepada broiler melalui
nipple line.
Adapun kandungan dari vitamin dan obat :

1) Hervitgall fungsinya sebagai vitamin


Mengandung :
- Extract curcuma longa
- Extract zingiber
- Vitamin A
- Vitamin D3
- Vitamin E
- Vitamin K
- Vitamin B1

23
- Vitamin B2
- Vitamin B6
- Vitamin B12
- Vitamin C
- Ca – d panthotenate
- Niaciminade
- Biotin
- Kcl
- NaCl
- MgSO4

2) Vivgall fungsinya sebagai vitamin


Mengandung :
- Vitamin A
- Vitamin D3
- Vitamin E
- Vitamin B1
- Vitamin B2
- Vitamin B6
- Vitamin B12
-Vitamin C
-Ca – d panthotenate
- Nicotinamide
- Mn
- Fe
- Cu

24
- Zn
- Electrolite

3) Vitachick fungsinya sebagai vitamin


Mengandung :
- Natrium butirat
- Vitamin A
- Vitamin D3
- Vitamin E
- Vitamin K3
- Vitamin B1
- Vitamin B6
- Vitamin B2
- Vitamin B12
- Vitamin C
- Calcium – D – pathotenate
- Nicotinic acid
4) Levocap fungsinya sebagai vitamin
Mengandung :
- Levofloxacin
5) Eridoksin fungsinya sebagai antibiotic
Mengandung :
- Eritmomysin
- Doxycycline

j. Vaksinasi

25
DOC yang datang telah diberikan perlakuan full
vaksin di hatchery sehingga peternak tidak
melakukan vaksinasi. Hal ini di lakukan karena jika
dilakukan vaksinasi dalam jumlah populasi yang
banyak tidak akan efektif. Adapun vaksin yang
diberikan pada DOC yaitu vaksin New Castle Disease
atau (ND),Infectios Bronhitis (IB), dan Infectios
Bursal Disease (IBD).

k. Pengobatan penyakit
Pengobatan yang dilakukan dipeternakan ini adalah
pada umur 3 hari pengobatan dilakukan melalui air
minum. Pengobatan diulang hanya jika ada wabah
penyakit yang menyerang. Wabah penyakit yang
menyerang saat penulis melakukan peraktik kerja
lapangan adalah e.coli atau penyakit pernafasan
broiler lemas dan terjadi kematian yang cukup tinggi
selama dua hari. Terjadi dikandang atas dan bawah,
pada umur 3 minggu.
l. Seleksi atau Culling
Seleksi dilakukan setiap hari, ternak yang sakit
disimpan dibagian depan kandang dalam satu
sekatan tanpa ada perlakuan khusus. Untuk broiler
yang sakit apabila di sesuaikan dengan teori harus
dilakukan karantina jauh dari ternak yang sehat dan
diberikan perlakuan khusus. Broiler yang mati

26
bangkai nya langsung dibuang menjauhi area
lingkungan kandang.

m. Sampel bobot badan fase starter


Bobot badan dikontrol hampir setiap hari, tetapi
dipeternakan tempat PKL ini dilakukan pengontrolan
bobot badan setiap 1 minggu sekali. Sampel diambil
setidak nya 80 ekor dalam satu kandang lantai atas
dan bawah. Secara teori pengambilan sempel bobot
badan 5 sampai 10%,sehingga pada peternakan ini
pengambilan sampel tidak dilakukan sesuai teori.

Gambar 18. Sampel Bobot Badan

2) Pemeliharaan Fase Finisher


Fase finisher mulai masuk pada minggu ke 3 hingga
pemanenan.

a. Persiapan Kandang

27
Beberapa persiapan yang dilakukan dalam pemeliharaan
fase finisher meliputi pelebaran kandang, semakin
umurnya bertambah maka kandang dan peralatan
ditambah. Pada umur ternak 10 hari, tempat pakan diganti
dari baby chick feeder menjadi tra/tempat pakan ayam
manual fase finisher. Selain itu, ketinggian dari tempat
pakan dan tempat minum diatur sehingga sesuai dengan
ketinggian punggung broiler saat berdiri.

Gambar 19. Tra/tempat pakan ayam manual fase finisher

b. Pemberian Pakan, Air Minum dan Vitamin


Pakan diberikan secara manual dengan memasukan pakan
langsung melalui baby chick feeder atau tra, pemberian
pakan dilakukan pada siang hari dan sore hari. Kuantitas
pakan yang baik diberikan sesuai standar pakan yang ada.
Air minum tetap diberikan secara adlibitum. Vitamin

28
diberikan melalui air minum sesuai dengan jadwal yang
ada.
1. SA 571 YD-I, memiliki kandungan protein 21,5 %
(PT. Sido Agung Agro Prima)
Penggunaan pakan disesuaikan dengan ketersediaan di
pabrik pakan.

c. Grading
Grading dilakukan setiap hari, jika terdapat broiler yang
tidak seragam atau terlihat lebih kecil, maka dipisahkan
kedepan kandang dengan sekatan terpisah dari broiler
yang seragam. Jika disesuaikan dengan teori, Grading
harus dilakukan agar broiler dengan bobot dibawah
standar mendapatkan asupan pakan yang cukup. Broiler
yang mati langsung di buang jauh dari perkandangan,
sedangkan broiler yang tidak seragam atau terlihat lebih
kecil di beri pakan lebih banyak di depan kandang agar
mendapat udara segar.
d. Sampel Bobot Badan
Sampel dilakukan setiap hari dengan mengambil 80 ekor
broiler perlantai untuk penyempelannya.
Tabel 2. Standar Bobot Badan Fase Finisher

29
UMUR BODY WEIGHT
15 0.524
16 0.586
17 0.651
18 0.719
19 0.790
20 0.865
21 0.943
TOTAL MINGGU 3 0.943
22 1.023
23 1.104
24 1.186
25 1.269
26 1.353
27 1.438
28 1.524
TOTAL MING 4 1.524
29 1.613
30 1.705
31 1.799
32 1.895
33 1.993
34 2.092
35 2.191
TOTAL MING 5 2.191
36 2.289
37 2.386
38 2.482
39 2.577
40 2.671
41 2.764
42 2.857
TOTAL MING 6 2.857
43 2.950
44 30 3.043
45 3.136
TOTAL MING 7 3.136
e. Penjarangan atau Densitas Kandang

31
Penjarangan dilakukan pada minggu ke 3, atau dilihat dari
kepadatan kandangnya. Setelah bobot rata – rata mencapai
950 gram broiler sudah bisa dipanen. Penjarangan dimulai
dari umur 27 hari. Selanjutnya dilakukan pemamanenan
secara bertahap, kegiatan panen meliputi penggiringan,
pengumpulan, penangkapan, dan penimbang broiler.

b) Teknik Penguasaan Dan Pengolahan Hasil

1) Penyiapan Peralatan dan Mekanisme Pemanenan


Peralatan yang diperlukan untuk pemanenan adalah tali,
timbangan dan sekatan. Mekanisme pemanenan broiler
digiring dan dikumpulkan untuk memudahkan penangkapan
broiler. Broiler diikat 3 sampai 6 ekor lalu ditimbang dan
diangkut ke dalam mobil pengangkut.

2) Perhitungan Produksi Broiler


Perhitungan produksi broiler kandang Wenti (recording
terlampir)
Populasi : 40.000 ekor
Strain : Cobb
Tanggal Chick In : 2 Oktober 2021
Bobot awal : 40 gram
Total kiriman pakan : 2290 zak/114.500 kg
Sisa pakan : 143 zak/7.150 kg
Total berat panen : 65.684 kg
Sisa pakan gallon : 5 zak / 250 kg
Total panen : 33.596 ekor

32
Bobot rata – rata panen : 1,93 kg
Deplesi : 6.404 ekor 16 %
Feed Intake : 3.40 kg/ekor
Rataan umur panen : 43 hari
FCR : 1,630

Rumus FCR secara actual:


2290−143−5 x 50
=1,630
65.584

Rumus feed intake secara actual:


2290 x 50
x 1000=3.40
33.596

Rumus FCR:
TKP−SP−SPG x 50
Bw ayam

Rumus Feed Intake:


Jumlah pakan x 50
x 1000
Ayam hidup

3) Penanganan Produksi Broiler


a. Pengumpulan / Penggiringan
Broiler yang akan dipanen digiring dan dikumpulkan pada
satu tempat lalu dilakukan penyekatan
b. Penangkapan dan Penimbangan
Setiap 4 sampai 5 ekor broiler diikat, lalu pada saat proses
penimbangan bisa mencapai 4 sampai 6 ekor.

33
c. Penyimpanan Pada Kendaraan Pemasaran
Penyimpanan dilakukan pada keramba yang dibawa oleh
pengepul, untuk selanjutnya dibawa ke tempat
pemotongan.

c) Teknik Pemasaran Hasil


a. Proses Mekanisme Penjualan dari Perusahaan ke Konsumen
Peternakan ini merupakan peternakan mitra, sehingga proses
pemasaran dilakukan oleh perusahaan kepada pengepul.
Pengepul akan datang sesuai DO dari perusahaan, dan
diarahkan ke kandang yang siap untuk proses pemanenan atau
penjarangan.

b. Mata Rantai Pemasaran

Farm Wenti Marketing Drop Order Bloker

Transportasi
Konsumen RPA/TPA Farm
Pengepul

c. Harga Jual

34
Untuk harga jual kondisional atau tidak menentu. Saat penulis
melakukan panen dipeternakan broiler ini harga sedang berada
pada Rp. 18.000 sampai Rp. 24.500. Berikut rinciannya:

Tabel 3. Harga Broiler

No Berat Panen Harga/Kg


1 <1,0 Rp. 24.500
2 1,0 – 1,2 Rp. 23.500
3 1,2 – 1,4 Rp. 22.500
4 1,4 – 1,6 Rp. 21.500
5 1,6 – 1,8 Rp. 20.000
6 1,8 – 2,0 Rp. 19.200
7 2,0> Rp. 18.000
8 Afkir Harga pasar

d. Analisa Tata Niaga

Farm
Wenti

Harga
Konsumen
kondisional

Harga
Bloker
kondisional

d) Pemeliharaan Kandang
1. Kegiatan Harian

35
a. Mengecek Suhu pada Temptron
Suhu pada temptron diatur sesuai dengan kebutuhan
broiler. Pada masa awal suhu permintaan 33,0°C. Setting
kipas intermittent bertambah disesuaikan dengan umur
broiler. Pada masa brooding hingga umur 14 hari heater
akan menyala setiap suhu turun 04,0ºC. Suhu permintaan
akan berubah sesuai dengan kebutuhan broiler sesuai
dengan umurnya.
b. Melihat Penyebaran Broiler
Setelah melakukan pengecekan suhu pada temptron
selanjutnya dilakukan pengontrolan penyebaran broiler.
Jika penyebaran tidak merata harus dilakukan
penyettingan ulang pada temptron.

Tabel 4. Suhu Kandang

Umur ( hari ) Suhu ( ℃ )


8 30,0
9 29,6
10 29,2
11 28,8
12 28,4
13 28,0
14 27,6
15 27,2
16 26,8
17 26,4
18 26,0
19 25,6
20 25,2

36
21 24,8
22 24,4
23 24,0

c. Mengecek Suhu Rectal


Suhu rectal adalah suhu tubuh broiler, suhu rectal yang
normal berada pada kisaran 40,5 – 41,5°C.
d. Sample Bobot Badan
Untuk mengontrol pertumbuhan bobot badan broiler
sampling dilakukan dalam beberapa waktu tertentu, namun
dipeternakan ini dilakukan 3 hari sekali.

Tabel 5. Bobot Badan Broiler

Umur ( hari ) Bobot Badan ( gram )


DOC 40
6 156,2
7 183,6
8 213,9
11 319,1
12 354,2
14 455
17 651
26 1254
27/panen 1353,3

e. Seleksi

37
Seleksi di peternakan ini dilakukan setiap hari, hanya
memisahkan broiler yang sudah mati dan sakit. Griding
dilakukan pada umur 21 hari, griding di peternakan ini
menghabiskan waktu 2 hari untuk hasil yang maksimal.
Broiler yang bobot badannya dibawah standar dipisahkan
dalam 1 sekatan.
f. Mengecek Tekanan Nipple
Tekanan nipple harus selalu di kontrol jangan sampai ada
nipple yang bocor. Selain itu pengontrolan nipple
dilakukan untuk memastikan air minum tersedia.
g. Mengecek Ketersediaan Pakan
Pakan harus selalu di pastikan tersedia dalam tempat
pakan. Pemberian pakan dilakukan pada pagi siang dan
malam.
h. Mengatur Ketinggian Tempat Pakan dan Minum
Ketinggian tempat pakan dan minum disesuaikan denga
umur broiler. Ketinggian disesuaikan dengan punggung
broiler saat broiler berdiri.
i. Bedah Bangkai
Pada peternakan ini dilakukan bedah bangkai ketika ayam
mengalami penyakit, dilakukan bedah bangkai bersama
salah satu dokter hewan. Pembedahan di cek dibagian atas
dengan melihat konjungtiva mata, kemudian dilanjut
dengan pengecekan trakea, lalu ke bagian organ
pencernaan. Setelah itu organ dikeluarkan satu – persatu
untuk diamati agar terdiagnosa penyakitnya. Berikut ciri –
ciri organ yang baik :

38
 Jantung yang baik tidak diselimuti bakteri
 Hati berwarna merah
 Usus tidak kemerahan
 Proventikulus tidak berbintik
 Tidak ada cairan di hati broiler
 Bursa pabrisius tidak bengkak (ballooning)
 Paru-paru mengambang saat di masukan ke dalam air
 Peses berwarna hijau (normal)
Pada bedah bangkai kali ini dapat di simpulkan ayam pada
kandang 1 mengalami gangguan pernafasan akibat dari
tingginya amoniak di dalam kandang dan hemoragi.

Gambar 20. Bedah Bangkai

j. Pelebaran Kandang
Pelebaran kandang dilakukan dengan melihat situasi dan
kondisi. Pada kandang 1 ini pelebaran dilakukan setiap 2
hari sekali, karena populasi broiler sebanyak 40.000 ekor.
Dengan rumus :
BW x Popu lasi
Luas Kandang
k. Penjarangan

39
Penjarangan pada kandang ini dilakukan di umur 27 hari
dengan bobot rata rata 0,94 kg dengan total broiler yang
dipanen sebanyak 6960 ekor. Penjarangan dilakukan
karena kondisi kandang yang mulai padat, setelah
dilakukan penjarangan dilakukanlah panen secara
bertahap.

l. Panen
Panen terakhir dilakukan pada umur 45 hari. Rataan bobot
panen 1,93 kg. Adapun kegiatan prapanen meliputi
persiapan peralatan tali, sekatan. Dan kegiatan panen
meliputi kegiatan pengumpulan, penangkapan,
penimbangan, dan pengangkutan kedalam kendaraan
pengangkut. Pada saat broiler dipanen lampu dimatikan
untuk memudahkan penangkapan.

Gambar 21. Proses Pemanenan

m. Pasca Panen

40
Kegiatan pasca panen meliputi pengangkutan pupuk,
pengangkutan pupuk dilakukan oleh tenaga harian.
Setelah semua peralatan diangkut dilakukan pembersihan
kandang, sanitasi dan pemeliharaan kembali.

E. Permasalahan Pelaksanaan
 Banyak broiler di kandang ini yang sakit
 Telatnya bobot broiler
 Kurangnya pengaturan inleat
 Banyak broiler yang mati atau lemas pada saat pengepulan
 Tingginya kelembaban kandang
F. Pemecahan Permasalahan
 Kebersihan air yang kurang membuat ayam banyak terkena penyakit.
 Penggantian baby chick feeder ke tra dilakukan secara tepat waktu.
 Penyetingan inleat sesuai kebutuhan ayam.
 Mengkondisikan supir pengepul untuk berhati-hati saat memasukan
broiler kedalam keramba pada saat proses pemanenan.
 Proses penggantian litter harus dilakukan secara rutin apapun itu
caranya, agar kelembaban kandang tidak terlalu tinggi.

III. SIMPULAN DAN SARAN

41
III.1 Simpulan
Kegiatan PKL ini banyak memberi pengalaman kepada penyusun
terutama banyak sekali perbedaan antara teori dan pratikum
khususnya dalam pemeliharaan broiler. Sehingga, dapat melakukan
perbandingan antara teori dan di lapangan. Penyusun dapat
menyimpulkan bahwa kegiatan pemeliharaan broiler tidak terlalu
banyak akan tetapi, harus dilakukan dengan manajemen yang benar.

3.2 Saran
Penyusun sadar bahwa dalam pembuatan laporan ini banyak sekali
kesalahan. Akan tetapi, penyusun ingin memberikan saran untuk
para pembaca yang berniat melakukan usaha budidaya unggas
pedaging atau broiler harus dengan manajemen yang benar agar
membuahkan hasil yang maksimal, serta yang tengah merintis usaha
budidaya broiler untuk melaksanakan tahapan prosedur yang benar
dan sesuai.

42

Anda mungkin juga menyukai