SP Keperawatan Jiwa Dengan Gangguan Jiwa Harga Diri Rendah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 31

SP KEPERAWATAN JIWA DENGAN GANGGUAN JIWA

HARGA DIRI RENDAH

Disusun Oleh:

UTI FARADIAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN ITTEKES


MUHAMMADIYAH PONTIANAK 2022/2023
2

STRATEGI PELAKSANAAN
1. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan 1
Senin, 06-05-2019 (08.00 WIB)
a. Proses Keperawatan
1) Kondisi Klien
DS: klien mengatakan namanya qoirudin senang dipanggil
udin. DO:
a. Tidak ada kontak mata saat diajak bicara
b. Espresi wajah datar
c. Selalu menyendiri
d. Susah diajak bicara
e. Menghindar saat diajak bicara
2) Diagnosis Keperawatan
Harga Diri Rendah
3) Tujun Khusus (TUK)
a) Klien mampu membina hubungan saling percaya
b) Klien mampu menyebutkan penyebab harga diri rendah
c) Klien mampu menyebutkan keuntungan dan kerugian berhubungan
dengan orang lain.
4) Tindakan Keperawatan
a) BHSP dengan:
(1) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal

(2) Perkenalkan diri dengan sopan


(3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai
klien
(4) Jelaskan tujuan pertemuan
(5) Buat kontrak interaksi yang jelas, jujur dan tepati janji
(6) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
(7) Beri perhatian pada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien.
b) Menyebutkan penyebab harga diri rendah
dengan:
3

(1) Tanyakan pada klien tentang:


(a) Orang yang tinggal serumah dengan klien
(b) Orang yang paling dekat dengan klien dirumah
(c) Apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut
(d) Orang yang tidak dekat dengan klien dirumah
(e) Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut
(f) Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang lain.
(2) Kaji pengetahuan klien tentang perilaku harga dirir rendah dan
tanda-tandanya
(3) Diskusikan dengan klien penyebab harga diri rendah atau tidak
mau bergaul dengan orang lain
(4) Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaannya.
c) Menyebutkan keuntungan dan kerugian berhubungan dengan orang
lain dengan:
d) Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan bergaul
dengan orang lain
(1) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya
tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain
(2) Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan
orang lain
(3) Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan
perasaannya tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain
(4) Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan
dengan orang lain
(5) Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain
(6) Diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan
dengan rang lain
(7) Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan
perasaannya tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang
lain.
4

b. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1) Fase Orientasi
a) Salam Teraupeutik
“Assalamualaikum, saya perawat Uti faradian, bisa dipanggil Uti
faradian, saya mahasiswa S 1 Keperawatan Itekes Muh. Pontianak
Ketapang yang sedang praktek di RSJ ini selama dua minggu.
Nama
mas siapa? Nama panggilannya siapa? Senang dipanggil apa? Mas
saat ini usia berapa? Mas sudah bekerja? Mas anak ke berapa dari
berapa bersaudara? Bagaimana hubungan mas dengan saudara-
saudara?”
b) Evaluasi / Validasi
“Apa yang terjadi dirumah sehingga mas dibawa kesini? Kapan
kejadiannya? Siapa yang mengantar mas kesini?”.
c) Kontrak
Topik: “Baiklah mas, bagaimana kalau kita bicara tentang kondisi
saat ini? Bagaimana kalau sekarang kita bicarakan tentang apa yang
membuat mas tidak dekat dengan orang lain dan lebih senang
sendirian sehingga mas dibawa ke rumah sakit ini? Selain itu
bagaimana kalau kita bahas penyebab, keuntungan dan kerugian
menarik diri. Tujuannya supaya saya dapat membantu mas
menyelesaikan masalah yang sedang mas alami saat ini”.
Waktu: “Berapa lama kita mau berbincang-bincang mas? Bagaimana
kalau 30 menit?”
Tempat: “Dimana kita akan berbincang-bincang? Oh di kursi luar
sini saja? Baiklah, mari kita duduk disini”.
2) Fase Kerja
“Dengan siapa sekarang mas tinggal? Siapa dirumah yang paling dekat
dengan mas? Siapa keluarga dirumah yang tidak dekat dengan mas?
5

Apa yang membuat ibu tidak dekat dengan mereka? Apakah mas punya
pengalaman yang tidak menyenangkan dengan mereka? Bisa mas
ceritakan pengalaman tersebut? Waktu pertama mas ke RSJ ini siapa
yang megantar? Siapa yang menemani mas ngobrol atau cerita saat
dirumah? Apa dirumah hanya mas yang jarang ngobrol atau adakah
anggota keluarga lainnya yang punya perilaku jarang ngobrol seperti
mas? Apakah mas pernah bekerja? Siapa orang yang paling berarti buat
mas saat ini?
Apakah mas pernah merasakan kehilangan seperti orang orang yang
mas cintai atau kehilangan hal lainnya? Apa yang mas lakukan waktu
dirumah? mas sekarang tinggal dengan siapa? Siapa yang membiayai
kebutuhan mas selama ini? Selama mas dirawat di RSJ ini siapa yang
peduli dengan keberadaan mas di sini? Siapa yang merawat mas
dirumah? Apa yang mereka katakan dengan melihat kondisi mas?
Apakah ada teman-teman yang senasib dengan mas di lingkungan
tempat tinggal mas? Selama mas dirawat siapa yang membiayai?
Kenapa mas kok tidak akrab dengan orang yang ada disini atau teman-
teman mas? Mas sudah berusaha apa belum berkenalan dengan teman
yang lain?
Mas tahu atau tidak apa sih isolasi sosial dan tanda-tandanya? Saya
jelaskan ya mas, harga diri rendah itu apa? Harga diri rendah adalah
suatu kondisi kesepian yang diekspresikan oleh individu dan dirasakan
sebagai yang ditimbulkan oleh orang lain dan sebagai suatu keadaan

negative mengancam, tanda-tandanya yaitu tinggal sendiri didalam


ruangan, tidak mau berkomunikasi, tidak mau diajak bicara, kurangnya
kontak mata. Bagaimana mas apakah sudah mengerti? Kalau sudah
mengerti saya akan bertanya kepada mas, kenapa mas kok tidak mau
berkenalan atau bergabung dengan yang lain? Apa mas suka sendirian
terus mas merasa senang? Jika sendirian apa tidak bosan mas?
Saya jelaskan ya apa keuntungannya banyak teman, mas bisa tidak
selalu sendirian, bisa berbagi cerita dan berkeluh kesah, jadi biar mas
tidak stress sendirian, tidak melamun, bisa bercanda dan banyak lagi.
6
Ayo coba mas cerita sama saya rasanya berjabat tangan dengan saya,
bagaimana senang takut atau sedih? Nah sekarang bagaimana mas jika
selalu sendirian dan tidak mau berhubungan dengan orang lain, apakah
mas tau kerugiannya? Bagus, mas sudah tau sebelum saya menjelaskan,
saya tambahi ya selain tidak punya teman, mas nanti selalu melamun,
tambah stress, sedih terus tidak bisa bercanda dan tidak ada hiburan”.
Apakah mas yakin bahwa masalah yang mas alami dapat diatasi? Baik,
kalau mas yakin masalahnya bisa diatasi. Supaya tidak lupa kita buat
jadwa latihan berkenalan seperti tadi? Mau berapa kali? Tiga kali sehari
ya.. jam 10.00, 15.30 dan jam 17.30”.
3) Fase Terminasi
a) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
b) Evaluasi Subyektif (Klien): “Bagaimana perasaan mas setelah kita
berbincang-bincang dan berkenalan?”
Evaluasi Obyektif (Perawat): “Sekarang coba mas berkenalan lagi
dengan satu orang perawat seperti yang tadi dilakukan”
c) Rencana Tindak Lanjut
“sudah hebat mau berkenalan, nanti mas coba latihan berkenalan
dengan teman yang ada disini ya, seperti yang tadi kita lakukan”
d) Kontrak yang akan datang
Topik: “Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi, untuk
mengulangi berbincang-bincang dengan saya?”
Waktu: “Bagaimana kalau jam 08.00 s.d 08.30?”
Tempat: “Kita lakukan di kursi luar sini saja ya mas..”.

STRATEGI PELAKSANAAN
2. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1 Selasa, 07-05-2019 (08.00 WIB)
7
c. Proses Keperawatan
5) Kondisi Klien
DS: klien mengatakan namanya qoirudin senang dipanggil
udin. DO:
f.
g. Tidak ada kontak mata saat diajak bicara
h. Espresi wajah datar
i. Selalu menyendiri
j. Susah diajak bicara
k. Menghindar saat diajak bicara
6) Diagnosis Keperawatan
Harga Diri Rendah
7) Tujuan Khusus (TUK)
e) Klien mampu membina hubungan saling percaya
f) Klien mampu menyebutkan penyebab harga diri rendah
g) Klien mampu menyebutkan keuntungan dan kerugian berhubungan
dengan orang lain.
8) Tindakan Keperawatan
d) BHSP dengan:
(8) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
(9) Perkenalkan diri dengan sopan
(10) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang
disukai klien
(11) Jelaskan tujuan pertemuan
(12) Buat kontrak interaksi yang jelas, jujur dan tepati janji
(13) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
(14) Beri perhatian pada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien.
e) Menyebutkan penyebab harga diri rendah
dengan:
(g) Tanyakan pada klien tentang:
8
(h) Orang yang tinggal serumah dengan klien
(i) Orang yang paling dekat dengan klien dirumah
(j) Apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut
(k) Orang yang tidak dekat dengan klien dirumah
(l) Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut
(m)Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang lain.
(2) Kaji pengetahuan klien tentang perilaku harga dirir rendah dan
tanda-tandanya
(3) Diskusikan dengan klien penyebab harga diri rendah atau tidak
mau bergaul dengan orang lain
(4) Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaannya.
f) Menyebutkan keuntungan dan kerugian berhubungan dengan orang
lain dengan:
g) Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan bergaul
dengan orang lain
(9) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya
tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain
(10) Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan
dengan orang lain
(11) Beri reinforcement positif terhadap kemampuan
mengungkapkan perasaannya tentang keuntungan berhubungan
dengan orang lain
(12) Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak
berhubungan dengan orang lain
(13) Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain
(14) Diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan
dengan rang lain
(15) Beri reinforcement positif terhadap kemampuan
mengungkapkan perasaannya tentang kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain.
9
(16)
d. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
4) Fase Orientasi
d) Salam Teraupeutik
“Assalamualaikum, saya perawat Uti faradian, bisa dipanggil Uti
faradian, saya mahasiswa S 1 Keperawatan Itekes Muh. Pontianak
Ketapang yang sedang praktek di RSJ ini selama dua minggu. Nama
mas siapa? Nama panggilannya siapa? Senang dipanggil apa? Mas
saat ini usia berapa? Mas sudah bekerja? Mas anak ke berapa dari
berapa bersaudara? Bagaimana hubungan mas dengan saudara-
saudara?”
e) Evaluasi / Validasi
“Apa yang terjadi dirumah sehingga mas dibawa kesini? Kapan
kejadiannya? Siapa yang mengantar mas kesini?”.
f) Kontrak
Topik: “Baiklah mas, bagaimana kalau kita bicara tentang kondisi
saat ini? Bagaimana kalau sekarang kita bicarakan tentang apa yang
membuat mas tidak dekat dengan orang lain dan lebih senang
sendirian sehingga mas dibawa ke rumah sakit ini? Selain itu
bagaimana kalau kita bahas penyebab, keuntungan dan kerugian
menarik diri. Tujuannya supaya saya dapat membantu mas
menyelesaikan masalah yang sedang mas alami saat ini”.
Waktu: “Berapa lama kita mau berbincang-bincang mas? Bagaimana
kalau 30 menit?”
Tempat: “Dimana kita akan berbincang-bincang? Oh di kursi luar
sini saja? Baiklah, mari kita duduk disini”.

5) Fase Kerja
“Dengan siapa sekarang mas tinggal? Siapa dirumah yang paling dekat dengan
mas? Siapa keluarga dirumah yang tidak dekat dengan mas? Apa yang
membuat ibu tidak dekat dengan mereka? Apakah mas punya pengalaman yang
tidak menyenangkan dengan mereka? Bisa mas ceritakan pengalaman tersebut?
Waktu pertama mas ke RSJ ini siapa yang megantar? Siapa yang menemani
mas ngobrol atau cerita saat dirumah? Apa dirumah hanya mas yang jarang
10
ngobrol atau adakah anggota keluarga lainnya yang punya perilaku jarang
ngobrol seperti mas?

ah mas pernah bekerja? Siapa orang yang paling berarti buat mas saat ini?
Apakah mas pernah merasakan kehilangan seperti orang orang yang
mas cintai atau kehilangan hal lainnya? Apa yang mas lakukan waktu
dirumah? mas sekarang tinggal dengan siapa? Siapa yang membiayai
kebutuhan mas selama ini? Selama mas dirawat di RSJ ini siapa yang
peduli dengan keberadaan mas di sini? Siapa yang merawat mas
dirumah? Apa yang mereka katakan dengan melihat kondisi mas?
Apakah ada teman-teman yang senasib dengan mas di lingkungan
tempat tinggal mas? Selama mas dirawat siapa yang membiayai?
Kenapa mas kok tidak akrab dengan orang yang ada disini atau teman-
teman mas? Mas sudah berusaha apa belum berkenalan dengan teman
yang lain?
Mas tahu atau tidak apa sih isolasi sosial dan tanda-tandanya? Saya
jelaskan ya mas, harga diri rendah itu apa? Harga diri rendah adalah
suatu kondisi kesepian yang diekspresikan oleh individu dan dirasakan
sebagai yang ditimbulkan oleh orang lain dan sebagai suatu keadaan
negative mengancam, tanda-tandanya yaitu tinggal sendiri didalam
ruangan, tidak mau berkomunikasi, tidak mau diajak bicara, kurangnya
kontak mata. Bagaimana mas apakah sudah mengerti? Kalau sudah
mengerti saya akan bertanya kepada mas, kenapa mas kok tidak mau
berkenalan atau bergabung dengan yang lain? Apa mas suka sendirian
terus mas merasa senang? Jika sendirian apa tidak bosan mas?
Saya jelaskan ya apa keuntungannya banyak teman, mas bisa tidak
selalu sendirian, bisa berbagi cerita dan berkeluh kesah, jadi biar mas
tidak stress sendirian, tidak melamun, bisa bercanda dan banyak lagi.
Ayo coba mas cerita sama saya rasanya berjabat tangan dengan saya,
bagaimana senang takut atau sedih? Nah sekarang bagaimana mas jika
selalu sendirian dan tidak mau berhubungan dengan orang lain, apakah
mas tau kerugiannya? Bagus, mas sudah tau sebelum saya menjelaskan,
saya tambahi ya selain tidak punya teman, mas nanti selalu melamun,
tambah stress, sedih terus tidak bisa bercanda dan tidak ada hiburan”.
11
Apakah mas yakin bahwa masalah yang mas alami dapat diatasi? Baik,
kalau mas yakin masalahnya bisa diatasi.

Supaya tidak lupa kita buat jadwa latihan berkenalan seperti tadi? Mau
berapa kali? Tiga kali sehari ya.. jam 10.00, 15.30 dan jam 17.30”.
6) Fase Terminasi
Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subyektif (Klien): “Bagaimana perasaan mas setelah kita
berbincang-bincang dan berkenalan?”
Evaluasi Obyektif (Perawat): “Sekarang coba mas berkenalan lagi
dengan satu orang perawat seperti yang tadi dilakukan”
d) Rencana Tindak Lanjut
“sudah hebat mau berkenalan, nanti mas coba latihan berkenalan
dengan teman yang ada disini ya, seperti yang tadi kita lakukan”
e) Kontrak yang akan datang
Topik: “Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi, untuk
mengulangi berbincang-bincang dengan saya?”
Waktu: “Bagaimana kalau jam 08.00 s.d 08.30?”
Tempat: “Kita lakukan di kursi luar sini saja ya mas..”.
Lampiran 3

STRATEGI PELAKSANAAN
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1 Rabo, 08-05-2019 (08.00 WIB)
e. Proses Keperawatan
9) Kondisi Klien
DS: klien mengatakan namanya qoirudin senang dipanggil udi

f) Klien mampu membina hubungan saling percaya


g) Klien mampu menyebutkan penyebab harga diri renda
h) Klien mampu menyebutkan keuntungan dan kerugian berhubungan
dengan orang lain.
12
i)
12) Tindakan Keperawatan
g) BHSP dengan:

(15)
(16) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
(17) Perkenalkan diri dengan sopan
(18) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang
disukai klien
(19) Jelaskan tujuan pertemuan
(20) Buat kontrak interaksi yang jelas, jujur dan tepati janji
(21) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
(22) Beri perhatian pada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien.
h) Menyebutkan penyebab harga diri rendah
dengan:
(1) Tanyakan pada klien tentang:
(m) Orang yang tinggal serumah dengan klien
(n) Orang yang paling dekat dengan klien dirumah
(o) Apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut
(p) Orang yang tidak dekat dengan klien dirumah
(q) Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut
(r) Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang lain.
(2) Kaji pengetahuan klien tentang perilaku harga dirir rendah dan
tanda-tandanya
(3) Diskusikan dengan klien penyebab harga diri rendah atau tidak
mau bergaul dengan orang lain
(4) Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaannya.
i) Menyebutkan keuntungan dan kerugian berhubungan dengan orang
lain dengan:
j) Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan bergaul
dengan orang lain
13
(17) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan
perasaannya tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain
(18) Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan
dengan orang lain
(19)
(20) Beri reinforcement positif terhadap kemampuan
mengungkapkan perasaannya tentang keuntungan berhubungan
dengan orang lain
(21) Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak
berhubungan dengan orang lain
(22) Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain
(23) Diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan
dengan rang lain
(24) Beri reinforcement positif terhadap kemampuan
mengungkapkan perasaannya tentang kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain.
f. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
7) Fase Orientasi
g) Salam Teraupeutik
“Assalamualaikum, saya perawat Uti faradian, bisa dipanggil Uti
faradian, saya mahasiswa S 1 Keperawatan Itekes Muh. Pontianak
Ketapang yang sedang praktek di RSJ ini selama dua minggu. Nama
mas siapa? Nama panggilannya siapa? Senang dipanggil apa? Mas
saat ini usia berapa? Mas sudah bekerja? Mas anak ke berapa dari
berapa bersaudara? Bagaimana hubungan mas dengan saudara-
saudara?”
h) Evaluasi / Validasi
“Apa yang terjadi dirumah sehingga mas dibawa kesini? Kapan
kejadiannya? Siapa yang mengantar mas kesini?”.
i) Kontrak
Topik: “Baiklah mas, bagaimana kalau kita bicara tentang kondisi
saat ini? Bagaimana kalau sekarang kita bicarakan tentang apa yang
14
membuat mas tidak dekat dengan orang lain dan lebih senang
sendirian sehingga mas dibawa ke rumah sakit ini?
15
Selain itu bagaimana kalau kita bahas penyebab, keuntungan dan
kerugian menarik diri. Tujuannya supaya saya dapat membantu mas
menyelesaikan masalah yang sedang mas alami saat ini”.
Waktu: “Berapa lama kita mau berbincang-bincang mas? Bagaimana
kalau 30 menit?”
Tempat: “Dimana kita akan berbincang-bincang? Oh di kursi luar
sini saja? Baiklah, mari kita duduk disini”.
8) Fase Kerja
“Dengan siapa sekarang mas tinggal? Siapa dirumah yang paling dekat dengan
mas? Siapa keluarga dirumah yang tidak dekat dengan mas? Apa yang
membuat ibu tidak dekat dengan mereka? Apakah mas punya pengalaman yang
tidak menyenangkan dengan mereka? Bisa mas ceritakan pengalaman tersebut?
Waktu pertama mas ke RSJ ini siapa yang megantar? Siapa yang menemani
mas ngobrol atau cerita saat dirumah? Apa dirumah hanya mas yang jarang
ngobrol atau adakah anggota keluarga lainnya yang punya perilaku jarang
ngobrol seperti mas? Apakah mas pernah bekerja? Siapa orang yang paling
berarti buat mas saat ini?
Apakah mas pernah merasakan kehilangan seperti orang orang yang
mas cintai atau kehilangan hal lainnya? Apa yang mas lakukan waktu
dirumah? mas sekarang tinggal dengan siapa? Siapa yang membiayai
kebutuhan mas selama ini? Selama mas dirawat di RSJ ini siapa yang
peduli dengan keberadaan mas di sini? Siapa yang merawat mas
dirumah? Apa yang mereka katakan dengan melihat kondisi mas?
Apakah ada teman-teman yang senasib dengan mas di lingkungan
tempat tinggal mas? Selama mas dirawat siapa yang membiayai?
Kenapa mas kok tidak akrab dengan orang yang ada disini atau teman-
teman mas? Mas sudah berusaha apa belum berkenalan dengan teman
yang lain?
Mas tahu atau tidak apa sih isolasi sosial dan tanda-tandanya? Saya
jelaskan ya mas, harga diri rendah itu apa? Harga diri rendah adalah

suatu kondisi kesepian yang diekspresikan oleh individu dan dirasakan


sebagai yang ditimbulkan oleh orang lain dan sebagai suatu keadaan
negative
16

mengancam, tanda-tandanya yaitu tinggal sendiri didalam ruangan,


tidak mau berkomunikasi, tidak mau diajak bicara, kurangnya kontak
mata. Bagaimana mas apakah sudah mengerti? Kalau sudah mengerti
saya akan bertanya kepada mas, kenapa mas kok tidak mau berkenalan
atau bergabung dengan yang lain? Apa mas suka sendirian terus mas
merasa senang? Jika sendirian apa tidak bosan mas?
Saya jelaskan ya apa keuntungannya banyak teman, mas bisa tidak
selalu sendirian, bisa berbagi cerita dan berkeluh kesah, jadi biar mas
tidak stress sendirian, tidak melamun, bisa bercanda dan banyak lagi.
Ayo coba mas cerita sama saya rasanya berjabat tangan dengan saya,
bagaimana senang takut atau sedih? Nah sekarang bagaimana mas jika
selalu sendirian dan tidak mau berhubungan dengan orang lain, apakah
mas tau kerugiannya? Bagus, mas sudah tau sebelum saya menjelaskan,
saya tambahi ya selain tidak punya teman, mas nanti selalu melamun,
tambah stress, sedih terus tidak bisa bercanda dan tidak ada hiburan”.
Apakah mas yakin bahwa masalah yang mas alami dapat diatasi? Baik,
kalau mas yakin masalahnya bisa diatasi. Supaya tidak lupa kita buat
jadwa latihan berkenalan seperti tadi? Mau berapa kali? Tiga kali sehari
ya.. jam 10.00, 15.30 dan jam 17.30”
9) Fase Terminasi

Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan


Evaluasi Subyektif (Klien): “Bagaimana perasaan mas setelah kita
berbincang-bincang dan berkenalan?”
Evaluasi Obyektif (Perawat): “Sekarang coba mas berkenalan lagi
dengan satu orang perawat seperti yang tadi dilakukan”
g) Rencana Tindak Lanjut
“sudah hebat mau berkenalan, nanti mas coba latihan berkenalan
dengan teman yang ada disini ya, seperti yang tadi kita lakukan”
h) Kontrak yang akan datang
Topik: “Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi, untuk
mengulangi berbincang-bincang dengan saya?”
17

Waktu: “Bagaimana kalau jam 08.00 s.d 08.30?”


Tempat: “Kita lakukan di kursi luar sini saja ya mas..”.
Lampiran 4

STRATEGI PELAKSANAAN
3. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1 Kamis, 09-05-2019 (08.00 WIB)
g. Proses Keperawatan
13) Kondisi Klien
DS: klien mengatakan namanya qoirudin senang dipanggil udin.

DO:Tidak ada kontak mata saat diajak bicar

p. Espresi wajah datar

q. Selalu menyendiri

r. Susah diajak bicara

s. Menghindar saat

diajak bicaragnosis

Keperawatan

Harga Diri Rendah

) Tujuan Khusus (TUK)

i) Klien mampu membina hubungan saling percaya


j) Klien mampu menyebutkan penyebab harga diri rendah
k) Klien mampu menyebutkan keuntungan dan kerugian berhubungan
dengan orang lain.
16) Tindakan Keperawatan
j) BHSP dengan:
(22) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
18

(23) Perkenalkan diri dengan sopan


(24) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang
disukai klien
(25) Jelaskan tujuan pertemuan
(26) Buat kontrak interaksi yang jelas, jujur dan tepati janji
(27) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
(28) Beri perhatian pada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien.
k) Menyebutkan penyebab harga diri rendah
dengan:
(1) Tanyakan pada klien tentang:
(s) Orang yang tinggal serumah dengan klien
(t) Orang yang paling dekat dengan klien dirumah
(u) Apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut
(v) Orang yang tidak dekat dengan klien dirumah
(w) Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut
(x) Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang lain.
(2) Kaji pengetahuan klien tentang perilaku harga dirir rendah dan
tanda-tandanya
(3) Diskusikan dengan klien penyebab harga diri rendah atau tidak
mau bergaul dengan orang lain
(4) Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaannya.
l) Menyebutkan keuntungan dan kerugian berhubungan dengan orang
lain dengan:
m) Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan bergaul
dengan orang lain
(25) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan
perasaannya tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain
(26) Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan
dengan orang lain
(27) Beri reinforcement positif terhadap kemampuan
mengungkapkan perasaannya tentang keuntungan berhubungan
dengan orang lain
19

(28) Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak


berhubungan dengan orang lain
(29) Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain
(30) Diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan
dengan rang lain
(31) Beri reinforcement positif terhadap kemampuan
mengungkapkan perasaannya tentang kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain.
h. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
10) Fase Orientasi
j) Salam Teraupeutik
“Assalamualaikum, saya perawat Uti faradian, bisa dipanggil Uti
faradian, saya mahasiswa S 1 Keperawatan Itekes Muh. Pontianak
Ketapang yang sedang praktek di RSJ ini selama dua minggu. Nama
mas siapa? Nama panggilannya siapa? Senang dipanggil apa? Mas
saat ini usia berapa? Mas sudah bekerja? Mas anak ke berapa dari
berapa bersaudara? Bagaimana hubungan mas dengan saudara-
saudara?”
k) Evaluasi / Validasi
“Apa yang terjadi dirumah sehingga mas dibawa kesini? Kapan
kejadiannya? Siapa yang mengantar mas kesini?”.
l) Kontrak
Topik: “Baiklah mas, bagaimana kalau kita bicara tentang kondisi
saat ini? Bagaimana kalau sekarang kita bicarakan tentang apa yang
membuat mas tidak dekat dengan orang lain dan lebih senang
sendirian sehingga mas dibawa ke rumah sakit ini? Selain itu
bagaimana kalau kita bahas penyebab, keuntungan dan kerugian
menarik diri. Tujuannya supaya saya dapat membantu mas
menyelesaikan masalah yang sedang mas alami saat ini”.
20

Waktu: “Berapa lama kita mau berbincang-bincang mas? Bagaimana


kalau 30 menit?”
Tempat: “Dimana kita akan berbincang-bincang? Oh di kursi luar
sini saja? Baiklah, mari kita duduk disini”
11) Fase Kerja
12) “Dengan siapa sekarang mas tinggal? Siapa dirumah yang paling dekat dengan
mas? Siapa keluarga dirumah yang tidak dekat dengan mas? Apa yang
membuat ibu tidak dekat dengan mereka? Apakah mas punya pengalaman yang
tidak menyenangkan dengan mereka? Bisa mas ceritakan pengalaman tersebut?
Waktu pertama mas ke RSJ ini siapa yang megantar? Siapa yang menemani
mas ngobrol atau cerita saat dirumah? Apa dirumah hanya mas yang jarang
ngobrol atau adakah anggota keluarga lainnya yang punya perilaku jarang
ngobrol seperti mas? Apakah mas pernah bekerja? Siapa orang yang paling
berarti buat mas saat ini?
Apakah mas pernah merasakan kehilangan seperti orang orang yang
mas cintai atau kehilangan hal lainnya? Apa yang mas lakukan waktu
dirumah? mas sekarang tinggal dengan siapa? Siapa yang membiayai
kebutuhan mas selama ini? Selama mas dirawat di RSJ ini siapa yang
peduli dengan keberadaan mas di sini? Siapa yang merawat mas
dirumah? Apa yang mereka katakan dengan melihat kondisi mas?
Apakah ada teman-teman yang senasib dengan mas di lingkungan
tempat tinggal mas? Selama mas dirawat siapa yang membiayai?
Kenapa mas kok tidak akrab dengan orang yang ada disini atau teman-
teman mas? Mas sudah berusaha apa belum berkenalan dengan teman
yang lain?
Mas tahu atau tidak apa sih isolasi sosial dan tanda-tandanya? Saya
jelaskan ya mas, harga diri rendah itu apa? Harga diri rendah adalah

suatu kondisi kesepian yang diekspresikan oleh individu dan dirasakan


sebagai yang ditimbulkan oleh orang lain dan sebagai suatu keadaan
negative mengancam, tanda-tandanya yaitu tinggal sendiri didalam
ruangan, tidak mau berkomunikasi, tidak mau diajak bicara, kurangnya
kontak mata.
21

Bagaimana mas apakah sudah mengerti? Kalau sudah mengerti saya


akan bertanya kepada mas, kenapa mas kok tidak mau berkenalan atau
bergabung dengan yang lain? Apa mas suka sendirian terus mas merasa
senang? Jika sendirian apa tidak bosan mas?
Saya jelaskan ya apa keuntungannya banyak teman, mas bisa tidak
selalu sendirian, bisa berbagi cerita dan berkeluh kesah, jadi biar mas
tidak stress sendirian, tidak melamun, bisa bercanda dan banyak lagi.
Ayo coba mas cerita sama saya rasanya berjabat tangan dengan saya,
bagaimana senang takut atau sedih? Nah sekarang bagaimana mas jika
selalu sendirian dan tidak mau berhubungan dengan orang lain, apakah
mas tau kerugiannya? Bagus, mas sudah tau sebelum saya menjelaskan,
saya tambahi ya selain tidak punya teman, mas nanti selalu melamun,
tambah stress, sedih terus tidak bisa bercanda dan tidak ada hiburan”.
Apakah mas yakin bahwa masalah yang mas alami dapat diatasi? Baik,
kalau mas yakin masalahnya bisa diatasi. Supaya tidak lupa kita buat
jadwa latihan berkenalan seperti tadi? Mau berapa kali? Tiga kali sehari
ya.. jam 10.00, 15.30 dan jam 17.30”.
13) Fase Terminasi

j) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan


Evaluasi Subyektif (Klien): “Bagaimana perasaan mas setelah kita
berbincang-bincang dan berkenalan?”
Evaluasi Obyektif (Perawat): “Sekarang coba mas berkenalan lagi
dengan satu orang perawat seperti yang tadi dilakukan”
k) Rencana Tindak Lanjut
“sudah hebat mau berkenalan, nanti mas coba latihan berkenalan
dengan teman yang ada disini ya, seperti yang tadi kita lakukan”
l) Kontrak yang akan datang
Topik: “Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi, untuk
mengulangi berbincang-bincang dengan saya?”
Waktu: “Bagaimana kalau jam 08.00 s.d 08.30?”
Tempat: “Kita lakukan di kursi luar sini saja ya mas..”.
22

Lampiran 5

STRATEGI PELAKSANAAN
4. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1 Jum’at, 10-05-2019 (08.00 WIB)
i. Proses Keperawatan
17) Kondisi Klien
DS: klien mengatakan namanya qoirudin senang dipanggil udin.

DO:

u. Tidak ada kontak mata saat diajak bicara

v. resi wajah datar

w. Selalu menyendiri

x. Susah diajak bicara

y. Menghindar saat diajak bicara

) Diagnosis Keperawatan Harga

Diri Rendah

) Tujuan Khusus (TUK)

klien mampu membina hubungan saling percaya


a. Klien mampu menyebutkan penyebab harga diri rendah
b. Klien mampu menyebutkan keuntungan dan kerugian
berhubungan dengan orang lain.
20) Tindakan Keperawatan
a. BHSP dengan:
(29) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
(30) Perkenalkan diri dengan sopan
(31) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang
disukai klien
(32) Jelaskan tujuan pertemuan
23

(33) Buat kontrak interaksi yang jelas, jujur dan tepati janji
(34) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
(35) Beri perhatian pada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien.
m) Menyebutkan penyebab harga diri rendah
dengan:
(1) Tanyakan pada klien tentang:
(y) Orang yang tinggal serumah dengan klien
(z) Orang yang paling dekat dengan klien dirumah
(aa) Apa yang membuat klien dekat dengan orang
tersebut (bb) Orang yang tidak dekat dengan klien
dirumah
(cc) Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang
tersebut
(dd) Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang
lain.
(2) Kaji pengetahuan klien tentang perilaku harga dirir rendah dan
tanda-tandanya
(3) Diskusikan dengan klien penyebab harga diri rendah atau tidak
mau bergaul dengan orang lain
(4) Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaannya.
(5) euntungan dan kerugian berhubungan dengan orang lain dengan:
(33) Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan
bergaul dengan orang lain
(34) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan
perasaannya tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain
(35) Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan
dengan orang lain
(36) Beri reinforcement positif terhadap kemampuan
mengungkapkan perasaannya tentang keuntungan berhubungan
dengan orang lain
(37) Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak
berhubungan dengan orang lain
24

(38) Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya


tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain
(39) Diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan
dengan rang lain
(40) Beri reinforcement positif terhadap kemampuan
mengungkapkan perasaannya tentang kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain.
j. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
13) Fase Orientasi
m) Salam Teraupeutik
n) “Assalamualaikum, saya perawat Uti faradian, bisa dipanggil Uti faradian,
saya mahasiswa S 1 Keperawatan Itekes Muh. Pontianak yang sedang
praktek di RSJ ini selama dua minggu. Nama mas siapa? Nama
panggilannya siapa? Senang dipanggil apa? Mas saat ini usia berapa? Mas
sudah bekerja? Mas anak ke berapa dari berapa bersaudara? Bagaimana
hubungan mas dengan saudara- saudara?”
o) Evaluasi / Validasi
“Apa yang terjadi dirumah sehingga mas dibawa kesini? Kapan
kejadiannya? Siapa yang mengantar mas kesini?”.
p) Kontrak
Topik: “Baiklah mas, bagaimana kalau kita bicara tentang kondisi
saat ini? Bagaimana kalau sekarang kita bicarakan tentang apa yang
membuat mas tidak dekat dengan orang lain dan lebih senang
sendirian sehingga mas dibawa ke rumah sakit ini? Selain itu
bagaimana kalau kita bahas penyebab, keuntungan dan kerugian
menarik diri. Tujuannya supaya saya dapat membantu mas
menyelesaikan masalah yang sedang mas alami saat ini”.
Waktu: “Berapa lama kita mau berbincang-bincang mas? Bagaimana
kalau 30 menit?”
Tempat: “Dimana kita akan berbincang-bincang? Oh di kursi luar
sini saja? Baiklah, mari kita duduk disini”.
25
Fase Kerja
“Dengan siapa sekarang mas tinggal? Siapa dirumah yang paling dekat
dengan mas? Siapa keluarga dirumah yang tidak dekat dengan mas?
Apa yang membuat ibu tidak dekat dengan mereka? Apakah mas punya
pengalaman yang tidak menyenangkan dengan mereka? Bisa mas
ceritakan pengalaman tersebut? Waktu pertama mas ke RSJ ini siapa
yang megantar? Siapa yang menemani mas ngobrol atau cerita saat
dirumah? Apa dirumah hanya mas yang jarang ngobrol atau adakah
anggota keluarga lainnya yang punya perilaku jarang ngobrol seperti
mas? Apakah mas pernah bekerja? Siapa orang yang paling berarti buat
mas saat ini?
Apakah mas pernah merasakan kehilangan seperti orang orang yang
mas cintai atau kehilangan hal lainnya? Apa yang mas lakukan waktu
dirumah? mas sekarang tinggal dengan siapa? Siapa yang membiayai
kebutuhan mas selama ini? Selama mas dirawat di RSJ ini siapa yang
peduli dengan keberadaan mas di sini? Siapa yang merawat mas
dirumah? Apa yang mereka katakan dengan melihat kondisi mas?
Apakah ada teman-teman yang senasib dengan mas di lingkungan
tempat tinggal mas? Selama mas dirawat siapa yang membiayai?
Kenapa mas kok tidak akrab dengan orang yang ada disini atau teman-
teman mas? Mas sudah berusaha apa belum berkenalan dengan teman
yang lain?
Mas tahu atau tidak apa sih isolasi sosial dan tanda-tandanya? Saya
jelaskan ya mas, harga diri rendah itu apa? Harga diri rendah adalah
suatu kondisi kesepian yang diekspresikan oleh individu dan dirasakan
sebagai yang ditimbulkan oleh orang lain dan sebagai suatu keadaan
negative mengancam, tanda-tandanya yaitu tinggal sendiri didalam
ruangan, tidak mau berkomunikasi, tidak mau diajak bicara, kurangnya
kontak mata. Bagaimana mas apakah sudah mengerti? Kalau sudah
mengerti saya akan bertanya kepada mas, kenapa mas kok tidak mau
berkenalan atau bergabung dengan yang lain? Apa mas suka sendirian
terus mas merasa senang? Jika sendirian apa tidak bosan mas?
26

Saya jelaskan ya apa keuntungannya banyak teman, mas bisa tidak


selalu sendirian, bisa berbagi cerita dan berkeluh kesah, jadi biar mas
tidak stress sendirian, tidak melamun, bisa bercanda dan banyak lagi.
Ayo coba mas cerita sama saya rasanya berjabat tangan dengan saya,
bagaimana senang takut atau sedih? Nah sekarang bagaimana mas jika
selalu sendirian dan tidak mau berhubungan dengan orang lain, apakah
mas tau kerugiannya? Bagus, mas sudah tau sebelum saya menjelaskan,
saya tambahi ya selain tidak punya teman, mas nanti selalu melamun,
tambah stress, sedih terus tidak bisa bercanda dan tidak ada hiburan”.
Apakah mas yakin bahwa masalah yang mas alami dapat diatasi? Baik,
kalau mas yakin masalahnya bisa diatasi. Supaya tidak lupa kita buat
jadwa latihan berkenalan seperti tadi? Mau berapa kali? Tiga kali sehari
ya.. jam 10.00, 15.30 dan jam 17.30”.

Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subyektif (Klien): “Bagaimana perasaan mas setelah kita
berbincang-bincang dan berkenalan?”
Evaluasi Obyektif (Perawat): “Sekarang coba mas berkenalan lagi
dengan satu orang perawat seperti yang tadi dilakukan”
b. Rencana Tindak Lanjut
“sudah hebat mau berkenalan, nanti mas coba latihan berkenalan
dengan teman yang ada disini ya, seperti yang tadi kita lakukan”
c. Kontrak yang akan datang
Topik: “Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi, untuk
mengulangi berbincang-bincang dengan saya?”
Waktu: “Bagaimana kalau jam 08.00 s.d 08.30?”
Tempat: “Kita lakukan di kursi luar sini saja ya mas..”.
27

Lampiran 6

STRATEGI PELAKSANAAN
5. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1 Sabtu, 11-05-2019 (08.00 WIB)
k. Proses Keperawatan
21) Kondisi Klien
DS: klien mengatakan namanya qoirudin senang dipanggil udin.
DO:z. Tidak ada kontak mata saat diajak bicara aa.

Espresi wajah datar

bb. Selalu menyendiri

cc. Susah diajak bicara

dd. Menghindar saat diajak bicara

) Diagnosis Keperawatan

22 arga Diri Rendah

) Tujuan Khusus (TUK)


m) Klien mampu membina hubungan saling percaya
n) Klien mampu menyebutkan penyebab harga diri rendah
o) Klien mampu menyebutkan keuntungan dan kerugian berhubungan
dengan orang lain.
23) Tindakan Keperawatan
p) BHSP dengan:
(36) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
(37) Perkenalkan diri dengan sopan
(38) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang
disukai klien
(39) Jelaskan tujuan pertemuan
(40) Buat kontrak interaksi yang jelas, jujur dan tepati janji
(41) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
28

(42) Beri perhatian pada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien.
q) Menyebutkan penyebab harga diri rendah dengan:
(1) Tanyakan pada klien tentang:
(ee) Orang yang tinggal serumah dengan
klien (ff) Orang yang paling dekat dengan klien
dirumah
(gg) Apa yang membuat klien dekat dengan orang
tersebut (hh) Orang yang tidak dekat dengan klien
dirumah
(ii) Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut
(jj) Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang lain.
(2) Kaji pengetahuan klien tentang perilaku harga dirir rendah dan
tanda-tandanya
(3) Diskusikan dengan klien penyebab harga diri rendah atau tidak
mau bergaul dengan orang lain
(4) Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaannya.
r) Menyebutkan keuntungan dan kerugian berhubungan dengan orang
lain dengan:
s) Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan bergaul
dengan orang lain
(41) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan
perasaannya tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain
(42) Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan
dengan orang lain
(43) Beri reinforcement positif terhadap kemampuan
mengungkapkan perasaannya tentang keuntungan berhubungan
dengan orang lain
(44) Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak
berhubungan dengan orang lain
(45) Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain
29

(46) Diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan


dengan rang lain
(47) Beri reinforcement positif terhadap kemampuan
mengungkapkan perasaannya tentang kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain.
l. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
16) Fase Orientasi
a) Salam Teraupeutik
“Assalamualaikum, saya perawat Uti faradian, bisa dipanggil Uti
faradian, saya mahasiswa S 1 Keperawatan Itekes Muh. Pontianak
Ketapang yang sedang praktek di RSJ ini selama dua minggu. Nama
mas siapa? Nama panggilannya siapa? Senang dipanggil apa? Mas
saat ini usia berapa? Mas sudah bekerja? Mas anak ke berapa dari
berapa bersaudara? Bagaimana hubungan mas dengan saudara-
saudara?”
b) Evaluasi / Validasi
“Apa yang terjadi dirumah sehingga mas dibawa kesini? Kapan
kejadiannya? Siapa yang mengantar mas kesini?”.
c) Kontrak
Topik: “Baiklah mas, bagaimana kalau kita bicara tentang kondisi
saat ini? Bagaimana kalau sekarang kita bicarakan tentang apa yang
membuat mas tidak dekat dengan orang lain dan lebih senang
sendirian sehingga mas dibawa ke rumah sakit ini? Selain itu
bagaimana kalau kita bahas penyebab, keuntungan dan kerugian
menarik diri. Tujuannya supaya saya dapat membantu mas
menyelesaikan masalah yang sedang mas alami saat ini”.
Waktu: “Berapa lama kita mau berbincang-bincang mas? Bagaimana
kalau 30 menit?”
Tempat: “Dimana kita akan berbincang-bincang? Oh di kursi luar
sini saja? Baiklah, mari kita duduk disini”
30

17) Fase Kerja

“Dengan siapa sekarang mas tinggal? Siapa dirumah yang paling dekat dengan
mas? Siapa keluarga dirumah yang tidak dekat dengan mas? Apa yang membuat
ibu tidak dekat dengan mereka? Apakah mas punya pengalaman yang tidak
menyenangkan dengan mereka? Bisa mas ceritakan pengalaman tersebut? Waktu
pertama mas ke RSJ ini siapa yang megantar? Siapa yang menemani mas ngobrol
atau cerita saat dirumah? Apa dirumah hanya mas yang jarang ngobrol atau
adakah anggota keluarga lainnya yang punya perilaku jarang ngobrol seperti mas?
Apakah mas pernah bekerja? Siapa orang yang paling berarti buat mas saat ini?
Apakah mas pernah merasakan kehilangan seperti orang orang yang
mas cintai atau kehilangan hal lainnya? Apa yang mas lakukan waktu
dirumah? mas sekarang tinggal dengan siapa? Siapa yang membiayai
kebutuhan mas selama ini? Selama mas dirawat di RSJ ini siapa yang
peduli dengan keberadaan mas di sini? Siapa yang merawat mas
dirumah? Apa yang mereka katakan dengan melihat kondisi mas?
Apakah ada teman-teman yang senasib dengan mas di lingkungan
tempat tinggal mas? Selama mas dirawat siapa yang membiayai?
Kenapa mas kok tidak akrab dengan orang yang ada disini atau teman-
teman mas? Mas sudah berusaha apa belum berkenalan dengan teman
yang lain?
Mas tahu atau tidak apa sih isolasi sosial dan tanda-tandanya? Saya
jelaskan ya mas, harga diri rendah itu apa? Harga diri rendah adalah

suatu kondisi kesepian yang diekspresikan oleh individu dan dirasakan


sebagai yang ditimbulkan oleh orang lain dan sebagai suatu keadaan
negative mengancam, tanda-tandanya yaitu tinggal sendiri didalam
ruangan, tidak mau berkomunikasi, tidak mau diajak bicara, kurangnya
kontak mata. Bagaimana mas apakah sudah mengerti? Kalau sudah
mengerti saya akan bertanya kepada mas, kenapa mas kok tidak mau
berkenalan atau bergabung dengan yang lain? Apa mas suka sendirian
terus mas merasa senang? Jika sendirian apa tidak bosan mas?
31

Saya jelaskan ya apa keuntungannya banyak teman, mas bisa tidak


selalu sendirian, bisa berbagi cerita dan berkeluh kesah, jadi biar mas
tidak stress sendirian, tidak melamun, bisa bercanda dan banyak lagi.
Ayo coba mas cerita sama saya rasanya berjabat tangan dengan saya,
bagaimana senang takut atau sedih? Nah sekarang bagaimana mas jika
selalu sendirian dan tidak mau berhubungan dengan orang lain, apakah
mas tau kerugiannya? Bagus, mas sudah tau sebelum saya menjelaskan,
saya tambahi ya selain tidak punya teman, mas nanti selalu melamun,
tambah stress, sedih terus tidak bisa bercanda dan tidak ada hiburan”.
Apakah mas yakin bahwa masalah yang mas alami dapat diatasi? Baik,
kalau mas yakin masalahnya bisa diatasi. Supaya tidak lupa kita buat
jadwa latihan berkenalan seperti tadi? Mau berapa kali? Tiga kali sehari
ya.. jam 10.00, 15.30 dan jam 17.30”.
18) Fase Terminasi
19) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subyektif (Klien): “Bagaimana perasaan mas setelah kita
berbincang-bincang dan berkenalan?”
Evaluasi Obyektif (Perawat): “Sekarang coba mas berkenalan lagi
dengan satu orang perawat seperti yang tadi dilakukan”
a) Rencana Tindak Lanjut
“sudah hebat mau berkenalan, nanti mas coba latihan berkenalan
dengan teman yang ada disini ya, seperti yang tadi kita lakukan”
b) Kontrak yang akan datang
Topik: “Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi, untuk
mengulangi berbincang-bincang dengan saya?”
Waktu: “Bagaimana kalau jam 08.00 s.d 08.30?”
Tempat: “Kita lakukan di kursi luar sini saja ya mas..”.

Anda mungkin juga menyukai