BJU Umum
BJU Umum
BJU Umum
Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
JAKARTA, 23 DESEMBER 2023
RANI HANDAYANI
1. A. Adapun pola operasional pemerintahan menurut Muchsan, meliputi beberapa jenis atau pola operasi
sebagai berikut :
- Operasi langsung (direct operation)
Pemerintah langsung aktif melakukan kegiatan yang dimaksudkan. Misalnya, dalam penciptaan keluarga
kecil yang Sejahtera, pemerintah melaksanakan program KB. Dalam kehiduoan ekonomi, pemerintah
langsung membentuk dan mengarahkan bentuk koperasi.
- Pengendalian langsung (direct control)
Langkah pemerintah diwujudkan dalam bentuk penggunaan perizinan, lisensi, penjatahan, dan
sebagainya. Sudah barang tentu lembaga pemberi izin harus mendapatkan kewenangan. Untuk itu,
terlebih dahulu berdasarkan kaidah kewenangan (distribution of authority) yang jelas dan tegas demi
adanya kepastian hukum yang tinggi.
- Pengendalian tak langsung (indirect control)
Lewat peraturan perundang-undangan yang ada, pemerintah dapat menetapkan persyaratan-
persyaratan yang harus dipenuhi untuk terlaksananya suatu kegiatan tertentu. Misalnya, penggunaan
devisa tertentu diperbolehkan asal untuk dipenuhinya persyaratan-persyaratan tertentu. Dengan adanya
persyaratan tersebut, pemerintah telah mengarahkan hal tersebut agar terlaksana dengan tujuan negara.
- Pemengaruhan langsung (direct influence)
Intervensi versi ini dilakukan dengan cara persuasive, pendekatan, ataupun nasihat agar anggota
Masyarakat tertentu mau bertingkah laku seperti yang dikehendaki oleh pemerintah. Misalnya, dengan
pemberi penyuluhan agar Masyarakat petani mau berkoperasi, melakukan transmigrasi, dan sebagainya.
- Pemengaruhan tak langsung (indirect influence)
Ini merupakan bentuk involvement yang paling ringan, tetapi tujuannya tetap untuk menggiring
Masyarakat agar berbuat seperti yang dikehendaki pemerintah. Misalnya, pemberi informasi, penjelasan
kebijaksanaan pemerintah, pemberian penghargaan kepada para teladan dibidangnya masing-masing,
dan sebagainya.
B. Pola operasi langsung lebih menekankan peran aktif dari pemerintah dalam melakukan Upaya pencapaian
tujuan tertentu. Operasi ini sengaja dirancang untuk mempunyai dampak yang secara langsung terjadi.
Sebagaimana dicontohkan oleh Muchsan, yaitu Ketika pemerintah mempunyai kehendak untuk menciptkan
kesejahteraan keluarga, salah satu faktor penentunya adalah penciptaan keluarga yang kecil dan Bahagia.
Keluarga kecil itu dipolakan hanya mempunyai anak maksimal dua orang.
Dalam rangka pencapaian tujuan penciptaan keluarga kecil Sejahtera, dilaksanakanlah program KB (keluarga
berencana). Program ini bertujuan menciptkan keluarga kecil Bahagia dan instrument Upaya pembudayaan
pemakaian alat kontrasepsi. Diharapkan, terdapat pengontrolan kelahiran anak baik jumlah maupun jaraknya
dalam sebuah keluarga hingga pada akhirnya diharapkan tercipta keluarga yang kecil dan Bahagia.
2. A. Mewujudkan kesejahteraan warga negara adalah tugas utama pemerintah sebagai lembaga yang
bertanggung jawab atas penyelenggaraan negara. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, pemerintah harus
menyediakan berbagai bentuk kebutuhan sarana yang mendukung kesejahteraan Masyarakat, yaitu :
- Infrastruktur Dasar
Transportasi Publik :
Pemerintah perlu menyediakan system transportasi public yang efisien dan terjangkau untuk
memudahkan mobilitas warga. Termasuk kereta api, bus dan transportasi lainnya.
Jarinagan Jalan Raya :
Pembangunan dan pemeliharaan jaringan jalan raya baik sangat penting untuk memastikan
konektivitas antar wilayah jalan yang baik mendukung aktivitas ekonomi dan social.
Fasilitas Bandara dan Pelabuhan :
Bandara dan Pelabuhan yang baik adalah kunci untuk mendukung perdagangan internasional dan
pariwisata. Investasi dalam infrastruktur ini membuka peluang ekonomi.
System Energi yang Handal:
Pemerintah perlu memastikan penyediaan energi yang cukup dan handal untuk mendukung aktivitas
sehari-hari warga dan keberlanjutan ekonomi.
- Pendidikan dan Kesehatan
Fasilitas Pendidikan yang Berkualitas :
Sekolah-sekolah yang baik dengan fasilitas yang memadai harus disediakan untuk memberikan akses
Pendidikan yang berkualitas kepada seluruh warga.
Pelayanan Kesehatan yang Merata :
Fasilitas Kesehatan yang merata dan berkualitas harus tersedia untuk memastikan akses layanan
Kesehatan yang baik. Ini mencakup rumah sakit, puskesmas, dan system layanan Kesehatan primer.
Program Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat :
Pemerintah perlu mengembangkan program-program edukasi dan Kesehatan Masyarakat untuk
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran warga mengenai gaya hidup sehat dan pentingnya
Pendidikan.
- Keseimbangan Regional
Pengembangan Wilayah Terpinggir
Pemerintah harus berfokus pada pengembangan wilayah terpinggir untuk memastikan bahwa setiap
daerah mendapatkan manfaat yang seimbang dari Pembangunan
Redistribusi Sumber Daya
Sumber daya baik infrastruktur maupun ekonomi harus didistribusikan secara merata untuk
mengurangi kesenjangan regional
B. Ketersediaan keuangan negara merupakan elemen kritis dalam Upaya pemerintah untuk mewujudkan
kesejahteraan bagi warga negara. Konsep ini melibatkan pemahaman tentang bagaimana negara mengelola
dan memobilisasi sumber daya finansialnya untuk memenuhi kebutuhan Masyarakat. Dalam konteks ini,
penting untuk membahas aspek-aspek kunci termasuk pendapatan negara, alokasi anggaran, dan kebijakan
fiscal.
- Pendapatan Negara
Pendapatan negara mencakup sumber-sumber dana yang masuk ke kas negara. Sumber pendapatan ini
dapat berasal dari sektor, antara lain :
Pajak
Penerimaan dari pajak merupakan sumber pendapatan utama bagi negara.
Penerimaan Negara Bukan Pajak
Selain pajak, negara juga dapat memperoleh pendapatan dari sektor non-pajak seperti dovoden dari
badan usaha milik negara (BUMN), penerimaan royalty, dan pendapatan lain yang tidak berasal dari
pajak.
Sumber Pendapatan Lainnya
Beberapa negara juga mengandalkan pendapatan dari sektor minyak dan gas, ekspor komoditas,
serta dana hibah dan pinjaman.
- Alokasi Anggaran
Proses ini melibatkan penentuan proritas dan alokasi dana untuk sektor-sektor tertenti. Dalam konteks
kesejahteraan, beberapa aspek utama alokasi anggaran mencakup :
Pendidikan
Pemerintah harus memberikan perhatian khusus pada sektor Pendidikan
Kesehatan
Investasi dalam sektor Kesehatan memberikan dampak jangka Panjang pada kesejahteraan
Masyarakat.
Infrastruktur
Alokasi dana untuk proyek infrastruktur dapat meningkatkan konektivitas dan kualitas hidup warga
negara.
Pemberdayaan Ekonomi
Investasi dalam pembangun ekonomi local, pelatihan keterampilan dan dukungan bagi sektor UMKM
dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi Masyarakat
Lapisan Rentan
Program kesejahteraan sosial untuk lapisan masyarakat yang rentan, seperti anak-anak, lansia, dan
difabel, memerlukan alokasi dana yang khusus.
- Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal mencakup sejumlah langkah yang diambil oleh pemerintah untuk mengelola penerimaan
dan pengeluaran negara. Beberapa aspek kunci kebijakan fiskal melibatkan:
Pengaturan Pajak
Pengaturan pajak yang adil dan efisien merupakan kebijakan fiscal yang penting.
Pengelolaan Utang
Utang yang dikelola dengan baik dapat menjadi instrumen untuk mendanai proyek-proyek
pembangunan yang mendukung kesejahteraan.
Stimulus Ekonomi
Kebijakan fiskal dapat mencakup stimulus ekonomi dalam bentuk insentif fiskal dan proyek-proyek
infrastruktur untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Ketahanan Ekonomi
Penguatan ketahanan ekonomi melalui kebijakan fiskal dapat melibatkan pembentukan cadangan
dana darurat, kebijakan penanggulangan bencana, dan perlindungan ekonomi dari guncangan
eksternal.
3. A. Pengelolaan informasi publik merupakan aspek krusial dalam pemerintahan modern yang berlandaskan
prinsip transparansi dan keterbukaan.
- UU Nomor 14 Tahun 2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik
Adalah landasan hukum utama di Indonesia yang mengatur hak Masyarakat untuk mendapatkan
informasi. Beberapa poin penting dalam UU ini meliputi :
Definisi Informasi Publik
UU ini secara tegas mendefinisikan informasi publik sebagai segala informasi yang dihasilkan,
diterima, dikelola, dan disimpan oleh lembaga publik yang berkaitan dengan penyelenggaraan negara
dan pelayanan publik.
Kewajiban Lembaga Publik
UU ini mengatur bahwa lembaga publik wajib memberikan informasi publik kepada setiap orang
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini.
Mekanisme Permohonan Informasi
UU ini menetapkan prosedur permohonan informasi, termasuk waktu tanggapan yang harus
diberikan oleh lembaga publik terhadap permohonan informasi.
Pengecualian Informasi
Meskipun memberikan akses yang luas, UU ini juga mengatur pengecualian informasi yang tidak
dapat diungkapkan kepada publik, seperti informasi yang dapat merugikan keamanan nasional,
hubungan internasional, dan beberapa aspek lainnya.
- Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan UU Keterbukaan Informasi Publik
PP Nomor 61 Tahun 2010 menjadi payung hukum yang mengatur lebih lanjut implementasi UU
Keterbukaan Informasi Publik. Beberapa aspek yang diatur oleh PP ini meliputi:
Standar Pelayanan Informasi
Ini mencakup penyediaan informasi melalui media cetak, media elektronik, dan mekanisme lainnya
yang memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi.
Pengelolaan dan Penyediaan Informasi
PP ini mengatur tata cara pengelolaan dan penyediaan informasi publik oleh lembaga publik,
termasuk pembentukan unit informasi yang bertanggung jawab atas pengelolaan informasi.
- Keputusan Komisi Informasi (KI) Nomor 87 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan Keterbukaan
Informasi Publik
Keputusan KI Nomor 87 Tahun 2010 dikeluarkan oleh Komisi Informasi (KI) sebagai lembaga yang
bertanggung jawab mengawasi pelaksanaan UU Keterbukaan Informasi Publik. Beberapa poin yang diatur
oleh keputusan ini meliputi:
Pedoman Pelayanan Informasi
Pedoman ini memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai pelayanan informasi yang harus dipenuhi
oleh lembaga publik.
Pengaturan Pembebasan Biaya
Keputusan ini mengatur ketentuan pembebasan biaya untuk mendapatkan informasi, yang
memastikan bahwa akses informasi tidak menjadi beban finansial yang berlebihan bagi masyarakat.
B. Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) di Indonesia memiliki tujuan utama untuk
memastikan bahwa masyarakat memiliki hak akses yang cukup terhadap informasi yang dimiliki oleh lembaga
public. Hak ini tidak hanya dipandang sebagai bentuk transparansi pemerintah, tetapi juga sebagai salah satu
pilar demokrasi modern dan penjamin hak asasi manusia.
4. A. Penyelenggaraan pemerintahan memang penting untuk memastikan ketertiban dan keadilan dalam
masyarakat. Namun, dalam beberapa kasus, tindakan pemerintah dapat melibatkan pelanggaran terhadap
hukum yang dapat merugikan masyarakat.
- Pelanggaran Hak Asasi Manusia
Pemerintah diharapkan melindungi hak asasi manusia setiap warganya. Tindakan yang melibatkan
penyiksaan, perlakuan tidak manusiawi, atau pembatasan hak-hak dasar individu dapat dianggap sebagai
pelanggaran hak asasi manusia.
- Korupsi dan Penyimpangan Keuangan:
erbuatan pemerintah yang melibatkan korupsi, penyalahgunaan wewenang, atau penyimpangan
keuangan adalah pelanggaran serius terhadap hukum. Hal ini merugikan masyarakat karena menguras
sumber daya yang seharusnya digunakan untuk kepentingan umum.
- Diskriminasi dan Ketidakadilan:
Tindakan pemerintah yang diskriminatif terhadap kelompok tertentu atau memberikan perlakuan tidak
adil dapat dianggap sebagai pelanggaran hukum.
- Penyalahgunaan Kekuasaan
Penyalahgunaan kekuasaan oleh pejabat pemerintah, termasuk tindakan sewenang-wenang atau
manipulasi hukum untuk kepentingan pribadi atau kelompok, dapat dianggap sebagai pelanggaran
hukum.
- Penggunaan Kekuatan Berlebihan:
Tindakan pemerintah yang melibatkan penggunaan kekuatan berlebihan, terutama oleh aparat penegak
hukum, yang berujung pada kekerasan fisik atau pelanggaran hak-hak individu, dapat dianggap sebagai
pelanggaran hukum.
- Pelanggaran Lingkungan:
Jika pemerintah tidak mematuhi atau menegakkan hukum terkait perlindungan lingkungan, seperti izin
proyek yang merugikan ekosistem atau mengabaikan standar lingkungan, itu dianggap sebagai
pelanggaran hukum.
- Pelanggaran Hukum Internasional:
Tindakan pemerintah yang bertentangan dengan kewajiban internasional, seperti perjanjian atau
konvensi yang telah diratifikasi, dapat dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional.
- Pelanggaran Hukum Administrasi:
Tindakan pemerintah yang melibatkan ketidakpatuhan terhadap prosedur dan peraturan administrasi,
termasuk penyalahgunaan kewenangan atau kelalaian dalam pemberian layanan publik, dapat dianggap
sebagai pelanggaran hukum administrasi.
- Pelanggaran Privasi
Pemerintah yang terlibat dalam pengumpulan data pribadi tanpa izin atau pelanggaran privasi warga
negara dapat dianggap sebagai pelanggaran hukum privasi.
- Pembatasan Kebebasan Berpendapat:
Tindakan pemerintah yang menghambat kebebasan berpendapat, termasuk sensor media atau
penangkapan terhadap wartawan yang melaporkan kebenaran, dapat dianggap sebagai pelanggaran hak
kebebasan berpendapat.
Dalam banyak kasus, perbuatan pemerintah yang melanggar hukum ini dapat merugikan masyarakat dan
menciptakan kondisi yang tidak stabil. Pentingnya pemantauan, keterbukaan, dan keberlanjutan sistem
hukum yang adil sangat diperlukan untuk mencegah dan menanggapi perbuatan pemerintah yang melanggar
hukum ini.
B. Tindakan atau perbuatan yang melawan undang-undang merujuk pada perilaku atau kegiatan yang
bertentangan atau melanggar ketentuan hukum yang berlaku disuatu negara. Pada dasarnya, Undang-
undang berfungsi sebagai peraturan yang mengatur tata tertib dan norma-norma yang harus diikuti oleh
Masyarakat dan pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan demikian, Tindakan yang melawan UU merupakan
bentuk ketidakpuasan terhadap norman hukum yang telah ditetapakan.
Tindakan yang melawan Undang-undang :
- Pelanggaran Ketentuan Hukum
Tindakan yang melawan undang-undang dapat mencakup pelanggaran berbagai ketentuan hukum, baik
itu undang-undang, peraturan pemerintah, atau kebijakan-kebijakan tertentu.
- Ketidakpatuhan terhadap Norma-Norma
Norma-norma ini dapat mencakup norma moral, etika, dan nilai-nilai yang diakui oleh Masyarakat.
- Kerusakan Terhadap Kepentingan Umum
Tindakan yang melawan undang-undang seringkali juga dapat merugikan kepentingan umum atau
masyarakat secara luas. Misalnya, tindakan korupsi yang merugikan keuangan negara atau tindakan
lingkungan yang merusak ekosistem.