Bab 2 Skripsi Kuantitatif

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Manajemen Pemasaran

a. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah kegiatan pemasar untuk menjalankan bisnis

guna memenuhi kebutuhan pasar dengan barang dan jasa, menetapkan

harga, mendistribusikan, serta mempromosikannya melalui proses

pertukaran agar memuaskan konsumen dan mencapai tujuan

perusahaan. Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya

adalah:

Menurut (Kasmir & Jakfar, 2017) mengemukakan bahwa

pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan mana

individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan

inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan

nilai dengan pihak lain.

Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang

dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan

mendistribusikan barang - barang yang dapat memuaskan keinginan

dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.

Menurut (Kotler, 2013) mengemukakan bahwa pemasaran adalah

proses sosial yang didalamnya individu atau kelompok mendapatkan

apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,

menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai

dengan pihak lain.

8
9

Berdasarkan definisi di atas dapat dikatakan bahwa pemasaran

merupakan suatu proses sosial ekonomi yang berkaitan dengan

mengalirnya barang dan jasa secara ekonomis dari produsen ke

konsumen, sehingga secara efektif dapat memenuhi permintaan yang

heterogen dengan kemampuan penawaran atau suplai yang heterogen

dan dapat memenuhi tujuan-tujuan masyarakat jangka pendek maupun

jangka panjang.

b. Konsep Pemasaran

Pemasaran merupakan sebuah konsep kunci keberhasilan suatu

bisnis dimana pemasaran dengan memperhatikan keinginan dan

pemenuhan kebutuhan konsumen untuk tercapainya target penjualan

yang telah ditetapkan akan memberi dampak positif bagi perkembangan

usaha suatu perusahaan di tengah era persaingan bisnis yang begitu

ketat saat ini.

Konsep pemasaran telah berkembang dan mengalami perubahan

dari waktu ke waktu. Tujuannya adalah untuk mencari laba yang dicapai

dengan cara menjual atau membujuk konsumen untuk mempertukarkan

uangnya dengan produk perusahaan. Konsep pemasaran terdiri dari :

1. Segmentasi pasar (Segmentation),

2. Menetapkan pasar sasaran (Targeting),

3. Menentukan posisi pasar (Positioning).

c. Fungsi Pemasaran

Menurut (Kotler, 2013) mengatakan bahwa fungsi pemasaran, yaitu:

1. Mengumpulkan informasi mengenai pelanggan, pesaing, serta

pelaku lain yang ada saat ini maupun yang potensial dalam

lingkungan pemasaran
10

2. Mengembangkan dan menyebarkan komunikasi persuasive untuk

merangsang pembelian

3. Mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan syarat lain

sehingga transfer kepemilikan dapat dilakukan

4. Menanggung resiko yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi

saluran pemasaran

5. Mengatur kesinambungan penyimpanan dan pergerakan produk

sampai ke pelanggan akhir

d. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran secara konseptual sangat sederhana. Hal ini

dimulai dengan analisis pasar yang dipertimbangkan organisasi. Hal ini

memerlukan analisis rinci dari kemampuan organisasi, kekuatan dan

kelemahan pesaing, kekuatan ekonomi dan teknologi yang

mempengaruhi pasar dan pelanggan saat ini berpotensi di pasar.

Berdasarkan langkah ini, organisasi mengidentifikasi kelompok individu,

rumah tangga atau perusahaan dengan kebutuhan yang serupa.

Selanjutnya strategi pemasaran berupaya untuk memberikan

konsumen nilai lebih dari persaingan sementara masih menghasilkan

keuntungan bagi perusahaan. Strategi pemasaran dirumuskan dalam

hal bauran pemasaran yaitu melibatkan menentukan fitur produk, harga,

komunikasi, distribusi, dan layanan yang akan menyediakan konsumen

dengan nilai yang lebih unggul. Seluruh seperangkat karakteristik ini

sering disebut sebagai produk total. Total produk disajikan kepada target

pasar yang secara konsisten bergerak dalam bidang pengolahan

informasi dan membuat keputusan yang dirancang untuk

mempertahankan atau meningkatkan gaya hidupnya (individu dan


11

rumah tangga) atau kinerja (bisnis dan organisasi lainnya). Untuk

menciptakan nilai bagi konsumen yang kuat dan menguntungkan

diperlukan strategi pemasaran yang andal.

2. Kualitas Produk

a. Pengertian Kualitas Produk

Salah satu nilai utama yang diharapkan oleh pelanggan dari

produsen adalah kualitas produk dan jasa yang tertinggi. Kualitas

produk adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atas jasa yang

tergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang

dinyatakan atau tersirat.

Kualitas mempunyai dampak langsung pada kinerja produk dan

jasa. Oleh karena itu kualitas berhubungan erat dengan nilai dan

kepuasan pelanggan. Kualitas sangat mempengaruhi kepuasan yang

akan didapat oleh konsumen. Perusahaan yang memuaskan sebagian

besar kebutuhan pelanggannya sepanjang waktu yang disebut

perusahaan berkualitas.

Menurut (Kotler, Philip, 2018) kualitas produk merupakan salah

satu sarana positioning utama pasar. Kualitas produk mempunyai

dampak langsung pada kinerja produk atau jasa, oleh karena itu kualitas

berhubungan erat dengan nilai pelanggan. Dalam artian sempit kualitas

bisa didefinisikan sebagai bebas dari kerusakan.

Menurut (Keller, 2017) menyatakan bahwa kualitas produk adalah

kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya, termasuk di dalam

keawetan, keandalan, ketepatan, kemudahan pemakaian dan diperbaiki

serta atribut bernilai lainnya. Konsumen akan merasa puas bila hasil
12

evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan

berkualitas.

Menurut Suparyanto & Rosad, (2020) kualitas produk adalah

suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia,

proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harap.

b. Indikator Kualitas Produk

Menurut Salam & Widajanto, (2022). ada 4 Indikator dalam

mengukur tingkatan produk,yaitu core benefit, basic product, expected

product dan augmented product. Penjelasan tentang kelima produk

adalah:

a. Pada tingkat dasar adalah manfaat inti (core benefit), layanan atau

manfaat yang benar-benar di beli pelanggan.

b. Pada tingkat kedua, pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi

produk dasar (basic product).

c. Pada tingkat ketiga, pemasar mempersiapkan produk yang di

harapkan (expeted product), sekelompok atribut dan kondisi biasanya

di harapkan pembeli ketika mereka membeli produk ini.

d. Pada tingkat keempat, pemasar menyiapkan produk tambahan

(augmented product) yang melebihi harapan pelanggan.

3. Promosi

a. Pengertian Promosi

Menurut (Alma, 2016) Promosi merupakan sejenis komunikasi

yang memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang

barang dan jasa. Untuk menjalankan fungsi pemasaran, maka hal yang

harus dilakukan dalam kegiatan promosi harus lebih dari sekedar

memberikan informasi kepada konsumen. Promosi harus mampu


13

membujuk konsumen agar dapat tertarik terhadap suatu produk yang

dipromosikan dan berperilaku sesuai dengan strategi pemasaran untuk

meningkatkan penjualan dan keuntungan.

Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan promosi adalah

suatu kegiatan dalam upaya untuk memberitahukan, menawarkan

maupun membujuk konsumen untuk membeli produk ataupun

membelinya.

b. Tujuan Promosi

Menurut (Abda, Nabilatul & Sutrisna, 2018) Perusahaan melakukan

promosi dengan adanya tujuan tertentu. Adapun tujuan dari promosi

adalah :

1. Untuk menyebarkan luaskan informasi suatu produk kepada calon

konsumen yang potensial.

2. Untuk mendapatkan konsumen baru dan untuk menjaga loyalitas

konsumen tersebut

3. Untuk menaikkan penjualan serta laba/keuntungan

4. Untuk membedakan serta mengunggulkan produknya dibandingkan

dengan produk competitor lainnya

5. Untuk branding atau membentuk citra produk di mata konsumen

sesuai dengan yang diinginkan

6. Untuk merubah tingkah laku dan pendapat konsumen tentang suatu

produk.

c. Sarana Promosi

Menurut (Kotler, 2009) terdapat lima sarana promosi, diantaranya :


14

1. Periklanan (adversiting) merupakan semua bentuk terbayar

presentasi dan promosi ide, barang atau jasa dengan sponsor

tertentu.

2. Promosi penjualan Merupakan insentif jangka pendek yang

mendorong pembelian maupun penjualan suatu produk atau jasa.

3. Hubungan masyarakat Membangun hubungan yang baik dengan

berbagai kalangan dalam upaya mendapatkan publisitas yang

diinginkan.

4. Penjualan personal Merupakan presentasi pribadi oleh seseorang

dari perusahaan dengan tujuan untuk menghasilkan penjualan dan

membangun hubungan pelanggan.

5. Pemasaran langsung Merupakan hubungan langsung kepada

konsumen individual yang akan dicapai secara cermat untuk

memperoleh respon dengan segera

d. Indikator Promosi

Menurut Kojongian & Lumanauw, (2021) pengukuran promosi

diukur dengan indikator sebagai berikut:

1. Iklan

pesan yang disampaikan dengan tujuan untuk memperkenalkan

suatu produk kepada audiens dengan platform media tertentu.

2. Publisitas

Publisitas merupakan kegiatan memancing nasabah melalui

kegiatan seperti pameran, bakti sosial, sponsorship kegiatan,

program CSR (Coorporate social Responsibility), mendukung atau

berperan dalam kegiatan amal.

3. Penjualan
15

Penjualan juga berarti proses kegiatan menjual, yaitu dari kegiatan

penetapan harga jual sampai produk didistribusikan ke tangan

konsumen(pembeli).

4. Desain Produk

a. Pengertian Desain Produk

Menurut (Philip Kotler & Keller, 2012) desain produk adalah totalitas

fitur yang mempengaruhi tampilan, rasa, dan fungsi produk berdasarkan

kebutuhan pelanggan.

Menurut Kotler dan Armstrong (Philip Kotler & Gary Armstrong, 2008)

desain produk adalah konsep yang lebih besar dari pada gaya. Gaya

hanya menggambarkan penampilan produk. Gaya bisa menarik atau

membosankan. Gaya yang sensasional bisa menarik perhatian dan

menghasilkan estetika yang indah, tetapi gaya tersebut tidak benar-

benar membuat kinerja produk menjadi lebih baik. Tidak seperti gaya,

desain tidak hanya sekedar kulit luar, desain adalah jantung produk.

Menurut (Suharno & Yudi Sutarso, 2010) desain produk adalah

karakteristik produk yang mengakibatkan produk mudah menarik, kuat,

mudah dibawa, disimpan dan disimpan dan sebagainya.

Desain memiliki konsep yang lebih luas dari pada gaya (style).

Desain selain mempertimbangkan faktor penampilan, juga bertujuan

untuk memperbaiki kinerja produk, mengurangi biaya produksi, dan

menambah keunggulan bersaing.

b. Aspek Desain Produk

(Philip Kotler & Keller, 2012) menyatakan banyak sekali aspek-aspek

rancangan atau desain produk yang mencakup bentuk, fitur, mutu


16

kesesuaian, daya tahan, kehandalan, gaya, dan kemudahan perbaikan.

Berikut merupakan penjelasan dari masing- masing aspek:

1. Bentuk

Banyak produk dapat dibedakan dalam bentuk, ukuran, model

atau struktur fisik produk.

2. Fitur

Sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan berbagai fitur

yang melengkapi fungsi dasar mereka atau keistimewahan

tambahan. Sebuah perusahaan dapat mengidentifikasi dan memilih

fitur-fitur baru yang sesuai dengan survei pembeli baru- baru ini dan

kemudian menghitung nilai pelanggan terhadap biaya perusahaan

untuk setiap fitur potensial. Pemasar harus mempertimbangkan

berapa banyak orang ingin setiap fitur, berapa lama waktu yang

dibutuhkan untuk memperkenalkan itu, dan apakah pesaing bisa

dengan mudah menyalin itu.

3. Mutu Kesesuaian

Merupakan tingkat kesesuaian dan pemenuhan semua unit yang

diproduksi terhadap spesifikasi yang dijanjikan. Produk didesain dan

dioperasikan berdasarkan karakteristik yang mendekati standar

produk untuk memenuhi spesifikasi yang diminta.

4. Daya Tahan

Merupakan suatu ketahanan pada suatu produk atau suatu ukuran

usia operasi produk yang diharapkan dalam kondisi normal atau berat

yang merupakan atribut berharga untuk suatu produk tertentu.

5. Kehandalan
17

Merupakan ukuran kemungkinan bahwa suatu produk tidak akan

rusak atau gagal pada periode tertentu dan sifat nya tidak terlihat.

Suatu produk dikatakan baik akan memiliki keandalan sehingga

dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.

6. Gaya

Gaya yakni cara lain untuk menambah nilai pelanggan adalah

melalui gaya dan desain produk yang berbeda. Gaya hanya

menggambarkan penampilan produk. Gaya bisa menarik atau

bahkan membosankan. Gaya sensasional bisa menarik perhatian

dan menghasilkan estetika yang indah, tetapi gaya tersebut tidak

benar- benar membuat kinerja produk menjadi lebih baik. Tidak

seperti gaya, desain lebih dari sekedar kulit luar desain adalah

jantung produk.

7. Kemudahan Perbaikan

Merupakan ukuran kemudahan untuk memperbaiki produk ketika

produk itu rusak yang ukurannya dapat dilihat melalui nilai dan waktu

yang dipakai. Walaupun mutu produk penting, desain produk

mungkin menawarkan suatu keunggulan bersaing yang penting untuk

produk-produk tertentu. Selain itu desain produk dapat merupakan

cerminan beberapa kategori produk. Desain yang baik memberikan

kontribusi pada kegunaan suatu produk disamping penampilannya,

karena desain mencapai inti suatu produk. Oleh karena itu, desain

produk dapat menjadi alat persaingan yang sangat baik dalam

pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan.

c. Strategi Desain Produk


18

Strategi desain produk berkaitan dengan tingkat standarisasi produk

yang akan dibuat oleh perusahaan. Menurut (Tjiptono, 2018)

perusahaan memiliki tiga pilihan strategi yaitu produk standar,

customized product dan produk standar dengan modifikasi. Tujuan

strategi tersebut adalah:

1. Produk standar untuk meningkatkan skala ekonomis perusahaan

melalui produksi massa.

2. Customized product untuk bersaing dengan produsen produksi

massa (produk standar) melalui fleksibilitas desain produk.

3. Produk standar dengan modifikasi untuk mengkombinasi manfaat

dari 2 strategi di atas. Agar dapat menjalankan ketiga strategi diatas

dengan baik, diperlukan analisis secara mendalam terhadap faktor

produk dan pasar, serta perubahan lingkungan, khususnya

perubahan teknologi.

d. Metode-metode Desain Produk

Ada banyak metode yang dapat digunakan dalam desain produk, dari

mulai yang sangat sederhana sampai pada yang sangat kompleks yang

berdasarkan pendekatan agregatif yang berorientasi pada perancangan

manufaktur dan perakitan.

Menurut (Imam Djati Widodo, 2015) berikut adalah metode- metode

desain produk:

1. Rekayasa/analisis nilai

Metode ini bersifat meningkatkan nilai dan pengurangan biaya

melalui pendefinisian fungsi dan analisis fungsi biaya.

2. Panduan product design


19

Metode ini meliputi semua aturan dan teknik untuk perakitan untuk

proses manufaktur, terutama dalam pemilihan teknologi dan

rancangan.

3. Design for assembly

Meliputi semua aturan dan teknik untuk perbaikan perakitan dan

perancangan untuk kemudahan handling dan perakitan.

4. Metode Taguchi

Metode perancangan untuk mendapatkan rancangan yang kuat

dan perancangan percobaan.

e. Fungsi Desain Produk

Dalam desain produk diperlukan pula peninjauan dan penelitian

antara produk yang dibuat dengan produk lain, adapun fungsi desain

produk menurut (Handoko, 2012) adalah:

1. Untuk menghindari kegagalan yang mungkin terjadi dalam

pembuatan produk.

2. Untuk memilih yang paling ekonomis dalam pembuatan produk.

3. Untuk menghitung dan mengkalkulasikan biaya-biaya dari harga

produk yang dihasilkan

4. Untuk melakukan standarisasi dari produk yang dihasilkan.

5. Untuk menguji apakah produk yang dihasilkan tersebut telah

memenuhi persyaratan atau masih perlu dilakukan perubahan.

f. Indikator Desain Produk

Menurut Priyantari, (2023) alat ukur untuk Desain produk,

menggunakan indikator meliputi:

1. Bentuk
20

Bentuk merupakan wujud yang dapat dilihat dan memiliki segi

keunikan pada produk

2. Warna

Warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang

dipantulkan oleh benda–benda yang dikenai cahaya tersebut.

3. Model

Model adalah representasi dari suatu objek, benda, atau ide-ide

dalam bentuk yang disederhanakan dari kondisi atau fenomena alam.

5. Keputusan Pembelian

a. Pengertian Keputusan Pembelian

Memutuskan berarti memilih salah satu dari dua atau lebih

alternatif. Pembuatan keputusan konsumen sebenarnya merupakan

suatu aliran interaksi (stream interaction) anatara proses faktor

lingkungan, kognitif, afektif dan tindakan perilaku. Proses kunci didalam

pembuatan keputusan konsumen adalah proses intregasi dengan mana

pengetahuan dikombinasikan untuk mengevaluasi dua atau lebih

alternatif perilaku kemudian memilih satu .

Menurut Nugroho keputusan pembelian merupakan proses

pengintegrasian yang mengkombinasi sikap pengetahuan untuk

mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu

diantaranya.

Sedangkan menurut (Montolalu et al., 2021) mendefenisikan

keputusan pembelian sebagai sebuah pendekatan penyelesaian

masalah pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa
21

dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya yang terdiri dari

pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, evaluasi

terhadap alternatif pembelian, dan tingkah laku setelah pembelian.

Dalam mengenal konsumen perlu mempelajari perilaku

konsumen sebagai perwujudan dari seluruh aktivitas jiwa manusia

dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku konsumen adalah Tindakan -

tindakan yang dilakukan individu, kelompok atau organisasi yang

berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam

mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang

dapat dipengaruhi oleh lingkungan.(Suparyanto dan Rosad, 2020).

b. Aspek-aspek Keputusan Pembelian

Menurut (Sari, 2020) terdapat beberapa aspek keputusan

pembelian pada konsumen, yaitu:

a. Tertarik untuk mencari informasi tentang produk. Konsumen yang

terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi

yang lebih banyak. Terdapat dua level rangsangan atau stimulan

kebutuhan konsumen, yaitu level pencarian informasi yang lebih

ringan atau penguatan perhatian dan level aktif mencari informasi

yaitu dengan mencari bahan bacaan, bertanya pada teman, atau

mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu.

b. Mempertimbangkan untuk membeli. Melalui pengumpulan informasi,

konsumen mempelajari merek-merek yang bersaing serta fitur merek

tersebut. Melakukan evaluasi terhadap pilihan-pilihan dan mulai

mempertimbangkan untuk membeli produk.

c. Tertarik untuk mencoba. Setelah konsumen berusaha memenuhi

kebutuhan, mempelajari merek-merek yang bersaing serta fitur merek


22

tersebut, konsumen akan mencari manfaat tertentu dari solusi produk

dan melakukan evaluasi terhadap produk-produk tersebut. Evaluasi

ini dianggap sebagai proses yang berorientasi kognitif. Maksudnya

adalah konsumen dianggap menilai suatu produk secara sangat

sadar dan rasional hingga mengakibatkan ketertarikan untuk

mencoba.

d. Ingin mengetahui produk. Setelah memiliki ketertarikan untuk

mencoba suatu produk, konsumen akan memiliki keinginan untuk

mengetahui produk. Konsumen akan memandang produk sebagai

sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam

memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan.

e. Ingin memiliki produk. Para konsumen akan memberikan perhatian

besar pada atribut yang memberikan manfaat yang dicarinya. Dan

akhirnya konsumen akan mengambil sikap (keputusan, preferensi)

terhadap produk melalui evaluasi atribut dan membentuk niat untuk

membeli atau memiliki produk yang disukai.

c. Faktor-faktor Keputusan Pembelian

Menurut (Hermawan, 2021) terdapat dua faktor yang

mempengaruhi minat beli konsumen, yaitu:

1. Lingkungan, lingkungan disekitar dapat mempengaruhi minat beli

konsumen dalam pemilihan suatu produk tertentu.

2. Stimulus pemasaran, pemasaran berupaya menstimulus konsumen

sehingga dapat menarik minat beli konsumen.

d. Indikator Keputusan Pembelian

Menurut Salsabila & Maskur, (2022) alat ukur untuk mengukur

keputusan pembelian seseorang, melalui indikator sebagai berikut:


23

1. Pilihan Produk

Merupakan kumpulan semua produk dan barang yang ditawarkan

dan dijual oleh penjual tertentu.

2. Pilihan Merek

Merek adalah suatu tanda atau simbol yang memberikan identitas

suatu barang atau jasa tertentu yang dapat berupa kata-kata, gambar

atau kombinasi keduanya

3. Pilihan penyalur

Pilihan penyalur, yaitu Pembeli harus mengambil keputusan penyalur

mana yang akan dikunjungi.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitan terlebih dahulu dapat digunakan untuk hipotesis atau jawaban

sementara dalam penelitan ini, selain itu penelitian terdahulu dapat di pakai

sebagai sumber perbandingan dengan penelitian yang sedang penulis

lakukan. Berikut beberapa penelitian terdahulu yang dapat dari jurnal sebagai

perbandingan agar diketahui persamaan dan perbedaan sebagai berikut:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Nama/Tahun/Judul Variabel Jenis Analisis Hasil Penelitian

Aghitsni, W. I., & 1. Kualitas Regresi Linear Kualitas Produk

Busyra, N. (2022). Produk Sederhana berpengaruh

Pengaruh Kualitas 2. Keputusan positif dan

Produk Terhadap Pembelian signifikan

Keputusan terhadap

Pembelian Keputusan

Kendaraan
24

Bermotor Di Kota Pembelian

Bogor. Jurnal Ilmiah

Manajemen,

Ekonomi, &

Akuntansi (MEA),

6(3), 38-51.

Alfiah, A., 1. Kualitas Regresi Linear Kualitas Produk

Suhendar, A., & Produk Berganda berpengaruh

Yusuf, M. (2023). 2. Citra Merek positif dan

Pengaruh Kualitas 3. Harga signifikan

Produk, Citra 4. Keputusan terhadap

Merek dan Harga Pembelian Keputusan

terhadap Pembelian

Keputusan

Pembelian Vinyl

Flooring Merek

Taco di CV

Indosanjaya Kota

Bandung. SEIKO:

Journal of

Management &

Business, 6(1),

492-503.

Wardhana, G. W. 1. Kualitas Regresi Linear Kualitas Produk

(2022). Pengaruh Produk Berganda berpengaruh

Kualitas Produk, 2. Harga positif dan tidak


25

Harga dan 3. Pelayanan signifikan

Pelayanan secara Secara Online terhadap

Online terhadap 4. Keputusan Keputusan

Keputusan Pembelian Pembelian

Pembelian pada

Destinasi Belanja

Shoope. Journal of

Indonesian Science

Economic

Research, 4(1), 1-

11.

Lahensel, I. F., 1. Promosi Regresi Linear Promosi

Kalangi, J. A., & 2. Keputusan Sederhana berpengaruh

Punuindoong, A. Y. Pembelian positif dan

(2022). Pengaruh signifikan

Promosi Terhadap terhadap

Keputusan Keputusan

Pembelian Pizza Pembelian

Hut Delivery (PHD)

Bahu Kota Manado.

Productivity, 3(1),

91-95.

Amalita, R., & 1. Kemudahan Regresi Linear Promosi

Rahma, T. I. F. 2. Kualitas Berganda berpengaruh

(2022). Pengaruh Produk positif dan tidak

Kemudahan, 3. Harga signifikan


26

Kualitas Produk, 4. Promosi terhadap

Harga Dan Promosi 5. Keputusan Keputusan

Terhadap Pembelian Pembelian

Keputusan

Pembelian Di

Marketplace

Facebook Pada

Mahasiswa/I Uinsu

Dengan Structural

Equation Modeling.

JMBI UNSRAT

(Jurnal Ilmiah

Manajemen Bisnis

dan Inovasi

Universitas Sam

Ratulangi)., 9(2).

Makanoneng, R., 1. Kualitas Regresi Linear 1. Kualitas

Mananeke, L., & Produk Berganda Produk

Loindong, S. 2. Promosi berpengaruh

(2022). 3. Desain positif dan

PENGARUH 4. Keputusan signifikan

KUALITAS Pembelian terhadap

PRODUK, Keputusan

PROMOSI, DAN Pembelian

DESAIN 2. Promosi

TERHADAP berpengaruh
27

KEPUTUSAN positif dan

PEMBELIAN signifikan

SEPEDA MOTOR terhadap

YAMAHA MIO Keputusan

PADA KONSUMEN Pembelian

PT. HASJRAT 3. Desain

ABADI (STUDI berpengaruh

PADA PENGGUNA positif dan

YAMAHA MIO DI tidak signifikan

KECAMATAN terhadap

TUMINTING). keputusan

Jurnal EMBA: pembelian

Jurnal Riset

Ekonomi,

Manajemen, Bisnis

Dan Akuntansi,

10(1), 350-361.

Priyantari, R. D. 1. Desain Produk Regresi Linear 1. Desain

(2023). Pengaruh 2. Promosi Bergadan Produk

Desain Produk, 3. Harga berpengaruh

Promosi, Dan 4. Keputusan Positif dan

Harga Terhadap Pembelian signifikan

Keputusan terhadap

Pembelian Keputusan

Purbasari Lipstick Pembelian

Color Matte Di Toko 2. Promosi


28

Sehat Cosmetic berpengaruh

Kota Mojokerto. positif dan

Journal of signifikan

Economic, terhadap

Bussines and Keputusan

Accounting Pembelian

(COSTING), 6(2),

1991-2003.

Anda mungkin juga menyukai