Salin8-PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN, PKMP-1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 33

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM-P)

PEMANTAUAN KENAIKAN BERAT BADAN PADA BATITA (0-3 TH)


UNTUK MENDETEKSI DAN MENCEGAH TERJADINYA STUNTING DI
POSYANDU MUARA LAWAI KABUPATEN MUARA ENIM
TAHUN 2023

BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN

Diusulkan Oleh :

1. Merty Dwi Sulandari


NIM : PO 7124321041
2. Violin Natasha
NIM : PO 7124321034
3. Novita Sari
NIM : PO 7124322016

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
TAHUN 2023

1
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-P

1. Judul Kegiatan : Penelitian Kenaikan Berat Badan Pada Batita (0-


3th) Untuk Mendeteksi Dan Mencegah Terjadinya Stunting Di Posyandu
Muara Lawai Kabupaten Muara Enim Tahun 2023.
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Merty Dwi Sulandari
b. NIM : PO7124321041
c. Jurusan : Kebidanan
d. Prodi : D-III Kebidanan Muara Enim
e. Alamat Rumah dan No Tel/Penulis : Ds.Nyiur Sayak.Kec.Semidang Aji
Kab Oku.No.Wa: 082179533724
4. Anggota Pelaksanaan Kegiatan/Penulis : 1. Violin Natasha (PO7124321034)
2. Novita Sari (PO7124322016)
5. Dosen Pendamping : Jamila, S.SiT.,M.Kes
6. Biaya Kegiatan Total
a. DIPA : Rp.3.775.000
b. Sumber lain :-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 Bulan
Muara Enim,12 April 2023
Mengetahui
Kaprodi D-III Kebidanan Muara Enim Mhs Ketua Pelaksana

(Dahliana,SKM,M.Kes ) ( Merty Dwi Sulandari)


NIP.196912151990032004 NIM.PO7124321041

2
Ka P2M Dosen Pendamping

( ) (Jamila, S.SiT., M.Kes )

NIP/NIK. NIP. 196904051990032003

Wakil Direktur III

(Lukman,S.Kep,Ners,MM,M.Kep)
NIP
Direktur

(Muhamad Taswin,S.Si,Apt,MM.M.Kes)
NIP.19680301200112100

3
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................iv
RINGKASAN......................................................................................................................v
BAB I...................................................................................................................................6
PENDAHULUAN...............................................................................................................6
1.1.Latar Belakang...............................................................................................................6
1.2.Rumusan Masalah..........................................................................................................7
1.3.Tujuan Kegiatan.............................................................................................................7
1.4.Manfaat..........................................................................................................................7
BAB II..................................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................... 8
2.1 Stunting..........................................................................................................................8
A.Definisi Stunting..............................................................................................................8
B.Faktor Resiko Stunting.....................................................................................................9
C.Dampak Stunting............................................................................................................10
D.Klasifikasi Stunting........................................................................................................10
E.Pencegahan Stunting...................................................................................................11
F.Faktor-Faktor penyebab Stunting………………………………..…………………….12

G. Patofisiologi Stunting………………………........................................................14

2.2Tabel Deteksi Dini Stunting Pada Batita (0-3 Th)………………………...………….12

BAB III................................................................................................................................5
METODE PENELITIAN.....................................................................................................5
3.1 Jenis Penelitian...........................................................................................................5
3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian....................................................................................5
3.3 Populasi Dan sample..................................................................................................5
3.4 Cara Pemilihan Sampel..............................................................................................5
3.5 Prosedur Penelitian....................................................................................................5
BAB IV................................................................................................................................8
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN................................................................................8
4.1 Anggaran Biaya..........................................................................................................8
4.2 Jadwal Kegiatan.........................................................................................................9
Daftar Pustaka....................................................................................................................10

4
RINGKASAN

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization


(WHO) stunting adalah gangguan perkembangan pada anak yang disebabkan gizi
buruk, terserang infeksi yang berulang, maupun stimulasi psikososial yang tidak
memadai. Seorang anak didefinisikan sebagai stunting jika tinggi badan menurut
usianya lebih dari dua standar deviasi, di bawah ketetapan Standar Pertumbuhan
Anak WHO.
Negara Indonesia menunjukan perbaikan mengenai masalah gizi terutama
stunting. Meskipun terjadi penurunan, namun angka tersebut masing sangat tinggi
karena ambang batas dari WHO hanya sebesar 20%. Tahun 2018 angka stunting
di Indonesia sebesar 32,2%, 2019 (32%) dan pada tahun 2020 (31,8%). Indonesia
juga merupakan negara yang menduduki peringkat kedua terbanyak untuk
masalah stunting di wilayah Asia Tenggara.
Tujuan umum dari penelitian ini adalah masyarakat mampu untuk
memberdayakan diri dalam mendeteksi secara dini kejadian stunting pada batita
(0-3 tahun) dengan memantau kenaikan berat badan pada batita.
Dengan target penelitian yaitu batita (0-3th).
Metode yang digunakan adalah dengan metode penelitian deskriptif
dengan pendekatan cross sectional. Dan cara pemeliharaan sampel dengan total
sampling. Pada akhir penelitian ini akan diperoleh hasil yaitu penurunan angka
kejadian stunting pada anak.

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization
(WHO) stunting adalah gangguan perkembangan pada anak yang disebabkan
gizi buruk, terserang infeksi yang berulang, maupun stimulasi psikososial
yang tidak memadai. Seorang anak didefinisikan sebagai stunting jika tinggi
badan menurut usianya lebih dari dua standar deviasi, di bawah ketetapan
Standar Pertumbuhan Anak WHO.
Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi yang berdampak serius
terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satu masalah
kekurangan gizi yang masih cukup tinggi di Indonesia terutama masalah
pendek (stunting) dan kurus (wasting) pada balita serta masalah anemia dan
kurang energi kronik (KEK) pada ibu hamil.
Saat ini Indonesia dihadapkan pada Beban Gizi Ganda atau sering disebut
Double Burden, yang artinya pada saat kita masih terus bekerja keras
mengatasi masalah Kekurangan Gizi seperti kurus, stunting, dan anemia,
namun pada saat yang sama juga harus menghadapi masalah kelebihan gizi
atau obesitas. Gizi buruk adalah salah satu hal yang menjadi masalah global,
termasuk di Indonesia. Pemenuhan gizi yang belum tercukupi baik sejak
dalam kandungan hingga bayi lahir dapat menyebabkan terjadinya berbagai
masalah kesehatan, baik pada ibu maupun bayinya. Salah satu gangguan
kesehatan yang berdampak pada bayi yaitu stunting atau tubuh pendek akibat
kurang gizi kronik.
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 bahwa
stunting secara nasional berada di angka 24,4 persen, sedangkan Provinsi
Sumsel sebesar 24,8 persen dan pada tahun 2022 turun menjadi 18,6 %. Dari
17 Kabupaten/Kota di Sumsel ternyata Kabupaten Muara Enim menduduki
peringkat tiga besar dengan menyumbang 29,7 persen. Kemudian dari hasil
Prevalensi balita stunting (Tinggi Badan Menurut Umur )Berdasarkan
Kabupaten/kota di Provinsi Sumatra Selatan,SSGI 2022 Kabupaten Muara
Enim berada pada urutan ke empat dengan presentase 22,8% balita stunting.
Prev. Stunting Kec. Muara Enim : 0,31%.7 desa/kel terdapat kasus
stunting, 9 desa/kel tidak ada kasus stunting di tahun 2021,11 desa/kel
mengalami penurunan prevalensi stunting, 2 desa/kel mengalami kenaikan
(Pasar II dan Harapan Jaya),16 Desa/kel Prevalensi stunting berada dibawah
rata2 Kabupaten (3,23%).,5 Desa/kel prevalensi stunting diatas rata2
kecamatan (Pasar II, Lubuk Empelas, Muara Lawai, Kepur, taniong Raja,
harapan Jaya).

6
Namun berdasarkan. Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun
2021 Prevalensi Stunting di Kabupaten Muara Enim masih cukup tinggi yaitu
sebesar 29,7 persen. Melihat angka tersebut tentunya banyak tugas yang harus
dilakukan untuk mencapai target penurunan angka stunting di Kabupaten
Muara Enim.
Oleh sebab itu, melalui penelitian ini marilah kita tingkatkan komitmen
bersama dalam mengawal dan mendukung program percepatan penurunan
stunting melalui kegiatan-kegiatan yang diatur dalam Rencana Aksi PKM
(Program Kreativitas mahasiswa). Semoga dalam penelitian ini kita dapat
mendeteksi dan mencegah terjadinya stunting demi Generasi Emas yang
Berkualitas Bebas Stunting.
Dari data diatas kami dapat mengambil judul “Pemantauan Kenaikan berat
badan Pada Batita (0-3 Th) Untuk mendeteksi dan Mencegah Terjadinya
Stunting” Di Posyandu Muara Lawai Kabupaten Muara Enim Tahun 2023.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan pada uraian tersebut maka dapat di rumuskan masalah pada
kegiatan penelitian ini sebagai berikut :
Strategi deteksi dini pencegahan angka stunting di Desa Muara Lawai
Kabupaten Muara Enim melalui Data Penelitian Operasional pendeteksian
secara dini.

1.3. Tujuan Kegiatan


1.1.1 Tujuan Umum
Diharapkan setelah kegiatan penelitian ini masyarakat mampu
untuk memberdayakan diri dalam mendeteksi secara dini kejadian
stunting pada batita (0-3 tahun) dengan memantau kenaikan berat
badan pada batita.
1.1.2 Tujuan Khusus
a. Kader posyandu Desa Muara Lawai mengetahui tahap-tahap
pertumbuhan dan perkembangan pada batita yang normal.
b. Kader posyandu Desa Muara Lawai mengetahui Makanan dan gizi
seimbang untuk mencegah stunting pada batita.
c. Kader posyandu Desa Muara Lawai mampu mendeteksi secara
dini kelainan tumbuh kembang batita dengan Melalui
Pendeteksian secara dini.

7
1.4. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah
a. Manfaat teoritis
Meningkatkan pengetahuan bagi tenaga kesehatan sebagai penerapan ilmu
pengetahuan mengenai mendeteksi dan mencegah terjadinya stunting
b. Manfaat praktis
Meningkatkan keterampilan tenaga kesehatan sebagai informasi bagi
orang tua tentang pemenuhan nutrisi pada anak untuk mendeteksi dan
mencegah terjadinya stunting.

8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Stunting
A. Definisi Stunting
Stunting diartikan sebagai perbandingan tinggi badan seorang anak
dengan usia dan jenis kelamin yang berada dibawah standar deviasi. Anak-
anak dikatakan pendek jika tingginya berada dibawah -2 SD dari standar
deviasi WHO. Stunting terjadi oleh karena dampak kekurangan gizi kronis
selama 1000 hari pertama kehidupan.
Stunting dianggap sebagai suatu gangguan pertumbuhan
irreversibel yang sebagian besar dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang
tidak adekuat. Stunting juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana
kondisi tubuh bayi kekurangan gizi kronis yang dimana berdampak pada
tubuh anak yang pendek/tinggi tidak sesuai dengan usianya (Candra
MKes(Epid), 2020).

B. Faktor Resiko Stunting


Adapun faktor risiko yang dapat mempengaruhi kejadian stunting pada
balita antara lain
1. Berat badan lahir
Bayi yang lahir yang dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
ialah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gr. Bayi
yang lahir dengan kondisi BBLR akan sulit mengejar ketertinggalan
pertumbuhan awal, sehingga akan mengalami hambatan pada
pertumbuhan dan perkembangannya dan akan terjadi kemunduran
fungsi intelektualnya serta bayi lebih rentan terhadap infeksi.
Ketahui Pertumbuhan Berat Badan Bayi
Berat badan bayi normal akan berubah seiring pertambahan usia.
Untuk memantau pertumbuhan bayi yang normal, bayi perlu ditimbang
secara rutin dan Ibu perlu memiliki buku Kesehatan Ibu dan Anak.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini patokan berat badan ideal bayi yang
harus diketahui:
 Bayi 1- 3 bulan
Saat bayi menginjak usia 3 bulan, berat badan bayi laki-laki
normal antara 5,8 kg – 7 kg dengan panjang 60 cm – 63 cm.
Sedangkan pada perempuan, berat badan normal antara 5,4 kg –
6,5 kg dengan panjang badan 58 cm – 62 cm.
 Bayi 4 – 6 bulan

9
Berat badan bayi laki-laki normal pada usia 4-6 bulan berkisar
antara 7,8 kg hingga 8,5 kg, dengan panjang badan sekitar 66 cm –
70 cm. Sementara pada bayi perempuan, berat badan normal
antara 6,8 kg – 8 kg, dengan panjang badan 63,5 cm – 67 cm.
 Bayi 7- 12 bulan
Pada bayi laki-laki, berat badan bisa mencapai 9 kg – 10, 3 kg,
dengan tinggi 74 cm – 77 cm. Sementara untuk bayi perempuan,
berat badan normalnya berada pada kisaran 8,2 kg – 9,7 kg,
dengan tinggi badan 72 cm – 76 cm.

2. ASI eksklusif
ASI eksklusif ialah pemberian air susu ibu tanpa memberikan
tambahan atau mengganti makanan atau minuman yang diberikan pada
bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan. Manfaat dari ASI eksklusif sangat
banyak diantaranya meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan
kecerdasan mental dan emosional, perlindungan terhadap penyakit
infeksi, meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan balita serta lebih
ekonimis dan hemat.Batita akan lebih berisiko mengalami stunting jika
pemberian ASI eksklusif dibawah atau diatas 6 bulan dibanding
pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan.

3. Tingkat Pendidikan
Seseorang yang memiliki Pendidikan yang lebih tinggi akan
memiilki wawasan serta pengetahuan yang lebih baik dibanding yang
berpendidikan rendah.

4. Pendapatan orang tua


Pendapatan yang memadai tentu akan dapat menunjang kebutuhan
anggota keluarga dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang lebih
baik.

5. Tinggi badan orang tua


Pertumbuhan fisik batita berhubungan dengan faktor genetik.
Faktor genetik tersebut termasuk tinggi badan orang tua yaitu ayah dan
ibu. Ibu yang memiliki perawakan pendek mempunyai pelvis yang
lebih sempit sehingga akan mempengaruhi lingkungan uterus sebagai
tempat pertumbuhan janin dan akan berakibat terhadap berat badan
lahir rendah.

10
C. Dampak Stunting

WHO, stunting memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang :


1. Jangka Pendek
a. Sisi kesehatan : stunting akan meningkatkan angka kesakitan dan
angka kematian.
b. Sisi perkembangan : keadaan stunting juga berpengaruh terhadap
penurunan fungsi kognitif, motori dan perkembangan Bahasa.
c. Sisi ekonomi : peningkatan pembiayaan perawatan batita.

2. Jangka Panjang
a. Sisi kesehatan : terjadinya peningkatan obesistas serta komorbid
yang berhubungan dengan hal tersebut.
b. Sisi perkembangan : penurunan prestasi belajar
c. Sisi ekonomi : penurunan kapasitas kerja dan produktivitas kerja

D. Klasifikasi Stunting
Penilaian stutus gizi pada batita yang paling sering digunakan
adalah penilaian antropometri. Antropometri merupakan suatu cara untuk
mengukur dimensi tubuh dan massa tubuh dari berbagai tingkat umur dan
tingkat gizi. Beberapa indeks antropometri yang digunakan adalah berat
badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), berat
badan menurut tinggi badan (BB/TB) yang dinyatakan dalam satuan
standar deviasi. Penilaian stunting menggunakan antropomentri yaitu
dengan membandingkan tinggi badan atau panjang badan menurut umur
dan jenis kelaminnya. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI tahun
2020 maka gizi kurang dikategorikan seperti dalam tabel dibawah ini.
Tabel Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak Berdasarkan Indeks

Indeks Kategori Status Ambang batas


Gizi ( Z – Score )
Berat Badan Menurut Umur Gizi Buruk < -3 SD
(BB/U) Gizi Kurang -3 SD sampai dengan < - 2 SD
Anak Umur 0 – 60 Bulan Gizi Baik -2 SD sampai dengan 2 SD
Gizi Lebih > 2 SD
Panjang Badan Menurut Sangat Pendek < -3 SD
Umur
Pendek -3 SD sampai dengan < -2 SD
(PB/U) atau
Tinggi Badan Menurut Umur Normal -2 SD sampai dengan 2 SD
(TB/U) Tinggi >2 SD
Anak Umur 0 – 60 Bulan
Berat Badan Menurut Sangat Kurus < -3 SD
Panjang Badan (BB/PB)
Kurus -3 SD sampai dengan < -2 SD

11
atau Normal -2 SD sampai dengan 2 SD
Berat Badan Menurut Tinggi
Badan (BB/TB) Gemuk >2 SD
Anak Umur 0 – 60 Bulan
Indeks Massa Tubuh Menurut Sangat Kurus < -3 SD
Umur (IMT/U) Kurus -3 SD sampai dengan < -2 SD
Anak Umur 0 – 60 Bulan Normal -2 SD sampai dengan 2 SD
Gemuk >2 SD
Indeks Massa Tubuh Menurut Sangat Kurus < -3 SD
Umur (IMT/U) Kurus -3 SD sampai dengan < -2 SD
Anak Umur 5 – 18 Tahun Normal -2 SD sampai dengan 1 SD
Gemuk >1 SD sampai dengan 2 SD
Obesitas >2 SD

E. Pencegahan Stunting
Gerakan Nasional Peningkatan Percepatan Gizi yang berfokus pada
kelompok usia pertama 1000 hari kehidupan, sebagai berikut :
1) Ibu hamil mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet
selama kehamilan dan Mencukupi kebutuhan gizi.
2) Melakukan persalinan dengan dokter atau bidan yang ahli.
3) Pemberian Inisiasi Menyusu Dini (IMD)dan memberikan Air Susu Ibu
(ASI) secara eksklusif pada bayi hingga usia 6 bulan.
4) Memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) untuk bayi diatas 6
bulan hingga 2 tahun.
5) Melakukan imunisasi dasar lengkap dan vitamin A dan melakukan
Pemantauan pertumbuhan balita di posyandu terdekat.
6) Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

2.2 Tabel Deteksi Dini Stunting Pada Batita (0-3 Th)

F. Faktor-faktor Penyebab Stunting

12
1) Berat Badan Lahir Rendah
Bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
yaitu bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram, bayi
dengan berat badan lahir rendah akan mengalami hambatan pada
pertumbuhan dan perkembangannya serta kemungkinan terjadi
kemunduran fungsi intelektualnya selain itu bayi lebih rentan terkena
infeksi dan terjadi hipotermi (Direktorat Bina Kesehatan Ibu, 2012).
Bayi yang berat lahirnya kurang dari 2.500 gram akan membawa risiko
kematian, gangguan pertumbuhan anak, termasuk dapat berisiko
menjadi pendek jika tidak ditangani dengan baik. Hal ini juga didukung
oleh penelitian yang dilakukan oleh Tiwari yang menyatakan bahwa
anak dengan riwayat kelahiran BBLR berisiko menderita stunting
dibandingkan dengan anak yang tidak menderita BBLR (Tiwari, 2014).
Berat badan lahir sangat terkait dengan pertumbuhan dan
perkembangan jangka panjang anak balita, pada penelitian yang
dilakukan oleh (Lidia, 2018) menyimpulkan bahwa terdapat hubungan
antara berat lahir dengan kejadian stunting pada balita di Pekanbaru.
Penelitian yang dilakukan oleh (Sartono, 2013) di Yogyakarta tentang
hubungan antara BBLR dengan kejadian stunting diantaranya
menyatakan hal yang sama bahwa ada hubungan antara berat badan lahir
dengan kejadian stunting (Sartono, 2013).
2) ASI Eksklusif
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI yang diberikan
sejak bayi dilahirkan hingga usia bayi enam bulan tanpa memberikan
makanan atau minuman lainnya seperti susu formula, air putih, air jeruk
kecuali vitamin dan obat (Kemenkes RI, 2016). Bayi atau balita dalam
praktek pemberian ASI ekslusif maupun MP- ASI yang kurang optimal
dan terbatasnya makanan dalam hal kualitas, kuantitas dan jenis akan
memberikan kontribusi terhadap stunting (WHO, 2012).
Pada bayi Air Susu Ibu (ASI) sangat berperan dalam
pemenuhan nutrisinya. Konsumsi ASI juga meningkatkan kekebalan

13
tubuh bayi sehingga menurunkan risiko penyakit infeksi. Kadar mineral
pada ASI tidak dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi ibu dan
status nutrisi ibu. Mineral dalam ASI lebih mudah diserap dibanding
mineral dalam susu sapi. Mineral utama yang terdapat pada ASI adalah
kalsium yang berfungsi untuk pertumbuhan jaringan otot dan rangka,
transimi jaringan saraf dan pembekuan darah. Hal inilah yang
mendukung pertumbuhan bayi terutama tinggi badan sehingga bayi yang
diberikan ASI juga memiliki tinggi badan yang lebih tinggi dan sesuai
dengan kurva pertumbuhan dibandingkan dengan bayi yang diberikan
dengan susu formula. Dengan pemberian ASI, bayi dapat terhindar dari
resiko stunting (Rivanaica, 2016).
Menyusui yang berkelanjutan selama dua tahun
memberikan kontribusi signifikan terhadap asupan nutrisi penting pada
bayi (Sandra Fikawati dkk, 2017). Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Sri di Sleman terdapat hubungan pemberian ASI
eksklusif dengan kejadian stunting pada balita dua sampai tiga tahun.
ASI merupakan asupan gizi yang sesuai dengan kebutuhan akan
membantu pertumbuhan dan perkembangan anak. Bayi yang tidak
mendapatkan ASI dengan cukup berarti memiliki asupan gizi yang
kurang baik dan dapat menyebabkan kekurangan gizi salah salah
satunya dapat menyebabkan stunting (Sri Indrawati, 2016).
Penelitian yang dilakukan Arifin pada tahun 2012 dengan hasil
penelitian yang menyatakan bahwa kejadian stunting dipengaruhi oleh
berat badan saat lahir, asupan gizi balita, pemberian ASI, riwayat
penyakit infeksi, pengetahuan gizi ibu. balita, pendapatan keluarga,
jarak antar kelahiran namun faktor yang paling dominan adalah
pemberian ASI (Arifin, 2012). Status ekonomi.

3) Status sosial
ekonomi dapat mempengaruhi terjadinya kejadian

14
stunting, karena keadaan sosial ekonomi atau keadaan rumah tangga
yang tergolong rendah akan mempengaruhi tingkat pendidikan rendah,
kualitas sanitasi dan air minum yang rendah, daya beli yang rendah serta
layanan kesehatan yang terbatas, semuanya dapat berkontribusi terkena
penyakit dan rendahnya asupan zat gizi sehingga berpeluang untuk
terjadinya stunting (Lainua, 2016).
Tingkat pendapatan keluarga memiliki hubungan yang
bermakna dengan kejadian stunting. Hal ini dikarenakan keluarga
dengan pendapatan yang rendah akan mempengaruhi dalam
penyediakan pangan untuk keluarga. Daya beli keluarga tergantung
dengan pendapatan keluarga, dengan adanya pendapatan yang tinggi
maka kemungkinan terpenuhinya kebutuhan makan bagi keluarga
(Adriani, 2012).
Salah satu penelitian di Puskesmas Andalas Kecamatan
Padang Timur Kota Padang yang dilakukan oleh (Eko Machmud, 2018)
menunjukkan bahwa tingkat pendapatan keluarga merupakan salah satu
faktor yang memiliki hubungan bermakna dengan kejadian stunting
pada balita. Menurut (Khoirun dkk, 2015) status ekonomi keluarga yang
rendah akan mempengaruhi pemilihan makanan yang dikonsumsinya

G. Patofisiologi Stunting

Masalah gizi merupakan masalah multidimensi, dipengaruhi

oleh berbagai faktor penyebab. Masalah gizi berkaitan erat dengan

masalah pangan. Masalah gizi pada anak balita tidak mudah dikenali

oleh pemerintah, atau masyarakat bahkan keluarga karena anak tidak

tampak sakit. Terjadinya kurang gizi tidak selalu didahului oleh

terjadinya bencana kurang pangan dan kelaparan seperti kurang gizi

pada dewasa. Hal ini berarti dalam kondisi pangan melimpah masih

15
mungkin terjadi kasus kurang gizi pada anak balita. Kurang gizi pada

anak balita sering disebut sebagai kelaparan tersembunyi atau hidden

hunger (WHO, 2013).

Stunting merupakan retradasi pertumbuhan linier dengan

deficit dalam panjang atau tinggi badan sebesar -2 Z-score atau lebih

menurut buku rujukan pertumbuhan World Health

Organization/National Center for Health Statistics (WHO/NCHS)

16
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross


sectional.

3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian


3.1.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini akan dilakukan di Posyandu di Muara Lawai
Kabupaten Muara Enim.
3.1.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan mulai dari bulan Mei 2023 – September
2023.

3.3 Populasi Dan sample


3.1.3 Populasi Target
Populasi target dalam penelitian ini adalah batita (0-3 tahun).
3.1.4 Populasi Terjangkau
Populasi dalam penelitian ini yaitu mendeteksi dan mencegah
terjadinya stunting pada batita (0-3 tahun) di Desa Muara Lawai
Kabupaten Muara Enim.
3.1.5 Sampel
Sampel penelitian ini adalah batita (0-3 tahun) yang di pantau kenaikan
berat badannya untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya stunting di
Desa Muara Lawai Kabupaten Muara Enim.

3.4 Cara Pemilihan Sampel

Cara pemilihan sampel adalah dengan total sampling yaitu 30 sampel.

3.5 Prosedur Penelitian


Berikut langkah-langkah penelitian yang dilakukan dalam melaksanakan
penelitian di lapangan adalah sebagai berikut :
 Memilih lokasi lapangan dan memperoleh akses untuk masuk dalam lokasi
tersebut.
 Memberikan informed consent untuk kesediaan mengikuti penelitian.
 Memberikan kuesioner penelitian kepada responden.

17
 Mengumpulkan data di lapangan.
 Meninggalkan lokasi dan menulis laporan penelitian lapangan.
a. Sasaran Kader Posyandu
b. Waktu 120 menit
c. TIU Setelah diberikan materi sasaran memahami tentang
deteksi dini stunting pada batita untuk mengurangi angka
stunting.
d. TIK Setelah diberikan materi sasaran mampu :
 Menjelaskan definisi stunting pada batita.
 Menjelaskan tujuan deteksi dini stunting.
 Menjelaskan bagaimana cara mencegah terjadi
stunting pada anak.
e. Metode  Menjelaskan materi stunting dan deteksi dini stunting.
 Ibu mengisi lembar kuisioner yang telah disediakan.
 Mengumpulkan data dengan melakukan penimbangan
berat badan dan mengukur berat badan pada batita.
f. Media Power point, in fokus, laptop, dan form kuisoner.
g. Urutan  Pembukaan
kegiatan  Penyampaian materi
 Mengisi kuisioner
 Pengumpulan data
 Penutup dan saran

3.6. Tabel Definisi Operasional

Variabe Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
l
Berat Penimbangan berat badan bayi Kuesioner Kuesioner (Di isi oleh  >2500 gr Nominal
Badan yang dilakukan setelah bayi orangtua)  <2500 gr
Lahir lahir.
Pember ASI eksklusif yaitu bayi hanya Kuesioner Kuesioner (Di isi oleh  ASI Nominal
ian ASI diberikan ASI saja tanpa orangtua) Eksklusif
Eksklus memberikan makanan maupun  ASI +
if minuman tambahan lainnya MPASI
seperti susu formula, air putih,  Tidak
air jeruk, kecuali vitamin dan memberi
obat hingga usia bayi 6 bulan. kan ASI
sama
sekali
Tinggi Tinggi badan ibu dan ayah Microtoise Alat microtoise  Ibu >150 Ordinal
Badan adalah hasil dari pengukuran dipasang pada dinding cm atau
Ibu & dengan ketinggian 200

18
Ayah tinggi badan saat penelitian cm, kemudian ayah/ibu <150 cm
berdiri membelakangi  Ayah
dinding dengan tumit, >162 cm
betis, dan pundak atau
menyentuh dinding. <162 cm
Stuntin Perbandingan tinggi badan Microtoise Alat microtoise  Tidak Ordinal
g seorang balita dengan usia & dan Tabel dipasang pada dinding stunting
jenis kelamin yg berada Antropome dengan ketinggian 200  Stunting
dibawah standar deviasi. tri WHO cm, kemudian ayah/ibu
berdiri membelakangi
dinding dengan tumit,
betis, dan pundak
menyentuh dinding.
Hasil pengukuran tinggi
badan diamasukkan ke
dalam tabel
antopomentri WHO
untuk melihat
perbandingan tinggi
badan menurut usia.

19
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P
No Jenis Pengeluaran Uraian Biaya (Rp)
Proyektor ( Sewa Rp.100.000) x 1 bh Rp100.000

Timbangan Berat Badan ( 1 bh Rp Rp 150.000


150.000) x 1 bh
Peralatan penunjang,
1 ditulis sesuai kebutuhan
Alat Pengukur Pita lila ( 1 buah Rp Rp 50.000
(15–25%).
5.000) x 10 bh

Alat Pengukur Tinggi badan ( 1 buah Rp 70.000


Rp 70.000) x 1 bh
JUMLAH TOTAL Rp 370.000
ATK
Catridge ( 1 bh Rp 250.000) x 1 bh Rp 250.000
Kertas A4 3 Rim (1 Rim Rp 50.000) Rp 150.000
Bahan habis pakai, ditulis
x 2 Rim
2 sesuai dengan kebutuhan
Tinta ( 2 Paket Rp 200.000) x 1 pkt Rp 400.000
(20–35%).
Buku ( 1 pack Rp 40.000) x 1 pack Rp 40.000
Pena (1 kotak Rp 20.000) x 1 kotak Rp 20.000
Snack ( 1 kotak Rp 10.000 ) x 50 org Rp 500.000
JUMLAH TOTAL Rp 1.360.000

Perjalanan observasi tempat (5 Rp 150.000


kali perjalanan)
Perjalanan, jelaskan
3 kemana dan untuk tujuan Perjalanan membeli alat – alat (2 Rp 120.000
apa (15–25%). kali perjalanan)

Ongkos PP ( 1 org Rp 30.000) x 3 org Rp 900.000


10 x PP
Rp 1.170.000
JUMLAH TOTAL
4 Lain-lain: administrasi, Proposal PKM-P ( Selembar Rp250) Rp 50.000
publikasi, seminar, laporan, x 100 lbr x 2 bh
lainnya sebutkan (Maks. Fotocopy proposal (Selembar Rp250) Rp 50.000
15%) x 100 lbr x 2 bh

20
Perbaikan proposal (Selembar Rp 50.000
Rp250) x 100 lbr x 2 bh
Hasil penelitian ( Selembar Rp250) x Rp 50.000
100 lbr x 2 bh
Perbaikan hasil ( Selembar Rp250) x Rp 50.000
100 lbr x 2 bh
Fotocopy hasil ( Selembar Rp250) x Rp 50.000
100 lbr x 2 bh
Penjilitan cover keras proposal Rp 100.000
penelitian ( 1 bh Rp 50.000) x 2 bh
Penjilitan cover keras laporan Rp 100.000
penelitian ( 1 bh Rp 50.000) x 2 bh
Leaflet ( 1 lmbr Rp 2.000)x60 Rp 120.000
Dokumentasi dan pembuatan Rp150.000
laporan (Alat tulis kantor)
Untuk administrasi kegiatan Rp150.000

JUMLAH TOTAL Rp.920.000


JUMLAH KESELURUHAN 1+2+3+4 Rp 3.775.000

21
22
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel Kegiatan
Bulan
Jenis Agustus
No April 2023 Mei 2023 Juni 2023 Juli 2023
kegiatan 2023
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Perancangan
Konsep dan
keuangan
2. Pembelian
peralatan dan
perlengkapa
n
3. Pemaparan
Penelitian
4. Pemantauan
Kegiatan dan
Observasi
5. Pembuatan
laporan akhir

KET:

= Jadwal Kegiatan

23
Daftar Pustaka

1. Dwijayanti,Lina Anggaraeni dkk.2021. DETEKSI DINI STUNTING DI TK


NEGERI SURAPATI. Bali : Jurnal Peduli Masyarakat.di akses melalui link
:https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM/article/
download/351/279
2. Yulaikhah, Lily dkk.2020.Upaya Pencegahan Stunting Melalui Deteksi Dini
dan Edukasi Orangtua Serta Kader Posyandu Di Dukuh Gupak Warak Desa
Di akses melalui link :
https://ejournal.unjaya.ac.id/index.php/jice/article/download/520/457/
3. Sendangsari Pajangan Bantul Yogyakarta. Yogyakarta: JICE (The Journal of
Innovation in Community Empowerment)Kamila, Adilla . 2019. Berat Badan
Lahir Rendah dengan Kejadian Stunting pada Anak. Makassar : Jurnal Ilmiah
Kesehatan Sandi Husada.Di akses melalui link : https://akper-sandikarsa.e-
journal.id/JIKSH/article/download/175/151
4. Martina,Siska Evi. Siregar,Rinco. 2020. DETEKSI DINI STUNTING
DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA DI DESA
DURIN TONGGAL, PANCUR BATU, SUMATERA UTARA. Sumatera
Utara: Jurnal Abdimas Mutiara.Diakses melalui http://e-journal.sari-
mutiara.ac.id/index.php/JAM/article/download/1091/938/
5. Megawati, Ginna dkk.2019. PENINGKATAN KAPASITAS KADER
POSYANDU DALAM MENDETEKSI DAN MENCEGAH STUNTING DI
DESA CIPACING JATINANGOR. Jawa Barat : Jurnal Aplikasi Ipteks untuk
Masyarakat di akses melalui link :
https://jurnal.unpad.ac.id/dharmakarya/article/download/20726/12065
6. Andarwulan, Setiana dkk.2020. Penerapan Teknologi Deteksi Dini Stunting
Sebagai Upaya Peningkatan Status Gizi Anak Di Kelurahan Siwalankerto
Kecamatan Wonocolo Surabaya. Surabaya: Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat di akses melalui link :
https://jurnal.politeknik-kebumen.ac.id/index.php/jurpikat/article/download/
414/194/
7. Putri, Radha Yuma Mulandani dkk.2020. FAKTOR YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA.
Aceh : Darussalam Indonesian Jurnal of Nursing and Midwifery di akses
melalui link : https://jurnal.sdl.ac.id/index.php/dij/article/download/32/27
8. Wahyuni, Dian & Rinda Fitrayuna.2020. PENGARUH SOSIAL EKONOMI
DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI DESA KUALU
TAMBANG KAMPAR. Riau : Jurnal Kesehatan Masyarakat di akses melalui
link : https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/
download/539/pdf_1/1211

24
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing

A. IdentitasDiri
1 Nama Lengkap Merty Dwi Sulandari
2 JenisKelamin Perempuan
3 Program Studi Kebidanan
4 NIM PO7124321041
5 TempatTanggallahir Desa Nyiur Sayak,26 Juni 2004
6 Email [email protected]
7 No. tlp/HP 082179533724

B. RiwayatPendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 110 OKU SMP N 4 OKU SMA N 6 OKU
Jurusan IPA
TahunMasuk-Lulus 2008-2015 2015-2018 2018-2021

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Judul Artikel Waktu dan
. Ilmiah/Seminar Ilmiah Tempat
1

D. Penghargaandalam 10 tahunTerakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
No Institusi Pemberi
Jenis Penghargaan Tahun
. Penghargaan
1

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi .Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Kewirausahaan.

Muara Enim,27 April 2023

( Merty Dwi Sulandari )

25
A. IdentitasDiri
1 Nama Lengkap Violin Natasha
2 JenisKelamin Perempuan
3 Program Studi D-III Kebidanan
4 NIM PO 7124321034
5 TempatTanggallahir Prabumulih,18 Mei 2003
6 Email [email protected]
7 No. tlp/HP 081273837533

B. RiwayatPendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Negeri 30 SMP Negeri 4 SMA Negeri 2
Prabumulih Prabumulih Prabumulih
Jurusan IPA
TahunMasuk-Lulus 2008-2015 2015-2018 2018-2021

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Waktu dan
JudulArtikelIlmiah
. Ilmiah/Seminar Tempat
1

D. Penghargaandalam 10 tahunTerakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
No Institusi Pemberi
JenisPenghargaan Tahun
. Penghargaan
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi .Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Kewirausahaan.

Muara Enim, 27 April 2023

(Violin Natasha)

26
A. IdentitasDiri
1 Nama Lengkap Novita Sari
2 JenisKelamin Perempuan
3 Program Studi D-III Kebidanan
4 NIM PO7124322016
5 TempatTanggallahir Sukajadi,16 November 2004
6 Email [email protected]
7 No. tlp/HP 085382494085

B. RiwayatPendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 30 Talang SMPN 1 SMAN 2
Kelapa Sembawa Sembawa
Jurusan IPA
TahunMasuk-Lulus 2010-2016 2016-2019 2019-2022

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Judul Artikel Waktu dan
. Ilmiah/Seminar Ilmiah Tempat
1
2
3

D. Penghargaandalam 10 tahunTerakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
No Institusi Pemberi
Jenis Penghargaan Tahun
. Penghargaan
1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi .Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Kewirausahaan.

Palembang, 27 April 2023

27
( Novita sari)

A. IdentitasDiri
1 Nama Lengkap Jamila, S.SiT.,M.Kes
2 JenisKelamin Perempuan
3 Program Studi D-III Kebidanan
4 NIP 196904051990032003
5 Tempat Tanggal lahir
6 Email
7 No. tlp/HP

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
Jurusan IPA
TahunMasuk-Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Judul Artikel Waktu dan
. PertemuanIlmiah/Seminar Ilmiah Tempat
1
2
3

D. Penghargaandalam 10 tahunTerakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
No Institusi Pemberi
Jenis Penghargaan Tahun
. Penghargaan
1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi .Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Kewirausahaan.

Palembang, 27 April 2023

28
(Jamila, S.SiT.,M.Kes)

Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan penunjang

Material Justifikasi Kuantit Harga Jumlah (Rp)


Pemakaian as Satuan (Rp)
Set Untuk 1 Paket Rp 100.000 Rp 100.000
Proyektor Pemaparan (Sewa)
Materi PKM-P
Alat Ukur Sebagai Alat 1 buah Rp 5.000 Rp 50.000
Pita Lila Ukur status
gizi Batita
Alat Ukur Alat Ukur 1 buah Rp 150.000 Rp 150.000
Timbanga Berat badan
n Normal/Abnor
mal Batita
Alat Ukur Sebagai Alat 1 buah Rp 70.000 Rp 70.000
TB Ukur Tinggi
Badan Batita
SUB TOTAL (Rp) Rp 370.000
2. Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi Kuantit Harga Jumlah (Rp)


Pemakaian as Satuan (Rp)
Catridge Cetak hasil 1 buah Rp 250.000 Rp 250.000
Penelitian/Proposal
Kertas A4 Untuk mencetak 3 rim Rp 50.000 Rp 150.000
hasil Penelitian
Tinta Untuk mencetak 2 paket Rp 200.000 Rp 400.000
hasil
Penelitian/Proposal
Buku Alat Tulis 1 Pack Rp 40.000 Rp 40.000
Pena Alat Tulis 1 Pack Rp 20.000 Rp 20.000
Snack Untuk responden 50 Rp 10.000 Rp 500.000

29
kotak
SUB TOTAL Rp 1.360.000
(Rp)

3. Perjalanan

Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah (Rp)


Pemakaian Satuan (Rp)
Perjalanan Perjalanan 5 kali Rp 30.000 Rp 150.000
observasi observasi perjalanan
tempat tempat
Perjalanan Perjalanan 2 kali Rp 30.000 Rp 120.000
membeli membeli perjalanan
alat – alat alat – alat
Perjalanan Perjalanan 10 kali Rp 30.000 Rp 900.000
mengambil mengambil perjalanan
data data
responden responden
SUB TOTAL Rp 1.170.000
(Rp)

4. Lain-lain

Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah (Rp)


Pemakaian Satuan (Rp)
Propsal Untuk 100 Rp 250 Rp 50.000
PKM-P administrasi Lembar x
kegiatan 2Buah
Leaflet Sebagai 60 Rp 2.000 Rp 120.000
media Lembar
promosi
Fotokopi Untuk 100 Rp 250 Rp 50.000
Proposal administrasi Lembar x
kegiatan 2Buah
Dokument Dokumentasi 1 Rp150.000 Rp150.000
asi dan dan
pembuatan pembuatan

30
laporan laporan
Biaya tak Biaya tak 1 Rp 500.000 Rp500.000
terduga terduga
Perbaikan Untuk 100 Rp 250 Rp 50.000
Proposal administrasi Lembar x
kegiatan 2Buah
Hasil Untuk 100 Rp 250 Rp 50.000
Penelitian administrasi Lembar x
kegiatan 2Buah
Perbaikan Untuk 100 Rp 250 Rp 50.000
Hasil administrasi Lembar x
kegiatan 2Buah
Fotokopi Untuk 100 Rp 250 Rp 50.000
Hasil administrasi Lembar x
kegiatan 2Buah
Penjilidan Untuk 2 buah Rp 50.000 Rp 100.000
cover administrasi
keras kegiatan
proposal
penelitian
Penjilidan Untuk 2 buah Rp 50.000 Rp 100.000
cover administrasi
keras kegiatan
Laporan
penelitian
SUB TOTAL (Rp) Rp 920.000
Total(Keseluruhan) Rp 3.775.000

Lampiran 3. SusunanOrganisasi Tim KegiatandanPembagianTugas


Bidang Alokasi Waktu
No. Nama/NIM Program Studi UraianTugas
Ilmu (Jam/minggu)
1 Merty Dwi D-III Kebidanan Kebidanan 20 Minggu Bertanggung
Sulandari/PO71243 jawab Sebagai
21041 koordinator
2 Violin Natasha /PO D-III Kebidanan Kebidanan 20 Minggu Bertanggung
7124321034 jawab terhadap
Pengolahan
Data
3 Novita Sari/ PO D-III Kebidanan Kebidanan 20 Minggu Bertanggung
7124322016 jawab terhadap
Keuangan

31
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERALTENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Jalan Jenderal Sudirman KM 3,5 Nomor 1365 Komplek RSUP Dr. M. Hoesin
Palembang 30126 Telepon/Faksimil (0711) 373104
Website : www.poltekkespalembang.ac.id Email : [email protected]

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITIAN/PELAKSANAAN

Yang bertandatangan di bawah ini :


Nama : Merty Dwi Sulandari
Nim : PO7124321041
Program Studi : D-III Kebidanan
Jurusan : Kebidanan

Dengan ini menyatakan bahwa proposal (PKM-P) saya dengan judul :

Pemantauan Kenaikan Berat Badan Pada Batita (0-3 Th) Untuk Mendeteksi Dan
Mencegah Terjadinya Stunting Di Posyandu Muara Lawai Kabupaten Muara
Enim Tahun 2023 Adalah Judul Kegiatan bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga tau sumber dana lain.

Bila mana di kemudian hari ketidak sesuaian dengan pernyataan ini, maka saya
bersedia dituntut di proses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan
mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas Negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesuai dengan sesungguhnya dan dengan
sebenar-benarnya.

32
Muara Enim,27 April 2023

Mengetahui, Yang menyatakan,

Ketua Prodi

(Dahliana,SKM,M.Kes ) ( Merty Dwi Sulandari)


NIP.196912151990032004 NIM.PO7124321041

33

Anda mungkin juga menyukai