898
898
898
Disusun Oleh:
Aldi Aufar Augusta, S.Ked I4061202057
Pembimbing:
LEMBAR PERSETUJUAN
Disetujui Oleh
Pembimbing I Penguji I
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokterean Universitas Tanjungpura
ii
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
SURAT KEPUTUSAN
DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
Atas Nama:
Aldi Aufar Augusta, S. Ked/ I4061202057
Tanggal:
17 November 2021
TIM PENGUJI
TANDA
JABATAN NAMA GOL.
TANGAN
1. KETUA dr. Mitha Ismaulidia
III/b
NIP. 199310102020122018
2. PENGUJI I dr. Syarifah Nurul Yanti RSA,
M.Biomed III/c
NIP. 198602112012122003
iii
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN
1
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN
Data Pelayanan
Anamnesis (subjektif)
(dilakukan secara: autoanamnesis langsung kepada pasien)
A. Alasan kedatangan / keluhan utama (termasuk keluhan yang masih dirasakan
pada kunjungan ulangan, harapan kekhawatiran, persepsi pasien mengenai
keluhan / pemyakit)
1. Keluhan utama: Pasien masih merasakan batuk saat malam hari, serta
nyeri ringan pada dada kanan.
2. Kekhawatiran: Pasien optimis akan sembuh.
3. Persepsi: Pasien meyakini bahwa penyakit yang dialaminya akan sembuh
jika rutin untuk minum obat dan membiasakan pola hidup sehat.
4. Harapan: Pasien berharap penyakit yang dideritanya dapat sembuh setelah
meminum obat secara rutin dan melaksanakan anjuran dokter.
B. Keluhan lain / tambahan
Pasien tidak memiliki penyakit penyerta lainnya.
C. Riwayat perjalanan penyakit, obat-obatan yang telah diminum, pelayanan
kesehatan yang telah diperoleh termasuk penyakit sekarang (uraikan sejak
timbul hingga berkembangnya sikap dan perilaku pasien, keluarga,
lingkungan terhadap masalah yang ada)
Pasien merasakan batuk, demam dan berat badan turun sejak 1 bulan
sebelum datang ke fasilitas kesehatan (9 september 2021). Pasien awalnya
hanya menganggap batuk biasa dan hanya perlu mengonsumsi obat batuk
biasa serta tidak menjaga kualitas tidur dengan baik karena tugas perkuliahan.
Selain itu pasien dan keluarga pasien tidak mengkhwatirkan gejala tersebut
dan tetap berkontak erat sama pasien seperti menggunakan peralatan makan
bersama. Batuk tidak kunjung sembuh dan berat badan si pasien terus
menurun yang awalnya 68 kg menjadi 50 kg dalam 1 bulan semenjak batuk.
Pasien juga mengeluhkan adanya demam, dahak kental berwarna kuning dan
sering berkeringat di malam hari. Keluarga yang tinggal serumah dengan
pasien memberi saran agar pasien datang ke pelayanan kesehatan setempat
2
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN
3
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN
Awalnya pasien tinggal bersama orang tua pasien, kakak, abang ipar
dan keponaknnya. Rumah memiliki sirkulasi yang kurang sehat karena jendela
sering tertutup rapat dan jarang dibuka. Keluarga pasien sudah di tracing dan
di swab dengan hasil negatif. Setelah terdiagnosis tuberkulosis, pasien pindah
rumah dan tinggal di kontrakan dengan sirkulasi udara yang jauh lebih baik,
jendela selalu dibuka tiap pagi.
Beliau sehari-hari beraktivitas sebagai mahasiswa, dan ibu pasien
bekeja sebagai ibu rumah tangga. Pasien beserta seluruh anggota keluarga
menggunakan asuransi kesehatan BPJS untuk berobat ke puskesmas.
Anamnesa Sistem
Kulit : tidak ada keluhan
Mata : tidak ada keluhan
Telinga : tidak ada keluhan
Hidung : tidak ada keluhan
Tenggorokan : tidak ada keluhan
Abdomen : tidak ada keluhan
Ekstremitas : tidak ada keluhan
Sistem pernapasan : Batuk serta nyeri ringan dada sebelah kanan
Sistem jantung : tidak ada keluhan
Sistem pencernaan : Nafsu Makan Masih Turun
Sistem perkemihan : tidak ada keluhan
Sistem reproduksi : tidak ada keluhan
Sistem saraf : tidak ada keluhan
4
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN
Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan Umum dan Tanda-Tanda Vital Termasuk Status Gizi
Keadaan Umum : Compos mentis
Tekanan darah : 125/80 mmHg
Frek. Nadi : 86 x/ menit
Frek. Nafas : 18 x/ menit
Suhu : 36,5°C
Berat Badan : 60 kg
Tinggi Badan : 170 cm
IMT : 21,3 kg/m2
Status Gizi : Normal
B. Status Generalis
Kulit : Warna kulit sawo matang
Kepala : Normal
Mata : Normal
THT : Tidak Dilakukan
Paru
Inspeksi : Pergerakan dada simetris, penggunaan otot bantu nafas (-)
Palpasi : Fremitus taktil kiri = kanan, nyeri tekan (-)
Perkusi : Sonor pada lapang paru kanan – Redup pada lapang paru kiri
Auskultasi : Suara nafas vesikular, wheezing (-), rhonki (-)
Jantung
Inspeksi : Pulsasi iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di SIC V linea midklavicularis sinistra
Perkusi : batas kiri atas : SIC II linea parasternal sinistra
batas kanan atas : SIC II linea parasternal dextra
batas kiri bawah : SIC V linea midklavikularis sinistra
batas kanan bawah : SIC IV linea parasternal dextra
Auskultasi : S1/S2 tunggal, regular, gallop (-), murmur (-)
5
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN
Abdomen
Inspeksi : Perut datar, simteris kanan-kiri, distensi (-), venektasi (-)
Auskultasi : Bising usus 6 x/menit, bruit (-)
Perkusi : Timpani pada lapang abdomen, nyeri ketok CVA (-/-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), massa (-), hepar dan lien tidak teraba
Ekstremitas : Akral hangat, pitting edema (-/-)
C. Pemeriksaan Radiologi
1. Hasil Rontgen Paru : Bercak Bronkovaskular Meningkat Pada Kedua Paru
2. BTA : +++
6
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN
Pemeriksaan Penunjang
1. Hasil rontgen paru: tampak infiltrat pada kedua paru
2. BTA : +3
Diagnosis:
TB paru kasus baru rontgen positif on OAT Kategori I fase
awal
Tata Laksana:
Non-medikamentosa:
1. Memberikan informasi mengenai penyakit tuberkulosis.
2. Pengawasan ketaatan minum obat dan kontrol teratur.
3. Menggunakan masker dan menerapkan etika batuk yang
benar seperti batuk menggunakan masker atau menggunakan
tisu, serta cara membuang dahak yang benar dengan cara
membuang dahak di closet atau dalam wadah yang
mengandung cairan pembersih.
4. Mengedukasi kakak pasien yang merupakan Pengawas
Menelan Obat (PMO) tentang peran dan pentingnya PMO
dalam keberhasilan pengobatan TB.
Medikamentosa:
1. Kategori I fase awal 3 tab (3x1)
7
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN
8
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN
9
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN
10
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN
11
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN
12
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN
Persetujuan I:
13
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS KELUARGA
14
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS KELUARGA
Diagram 1. Genogram
24 th
Keterangan:
Pasien Wanita
15
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS KELUARGA
Tn. O Ny. A
24 th 32 th
Keterangan:
Pasien
Anggota keluarga lain
Hubungan erat
16
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS KELUARGA
17
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS KELUARGA
tersebut bersangkutan
Latihan jasmani / 1. Anggota keluarga jarang Latihan jasmani /
berolahraga aktivitas fisik
aktivitas fisik
2. Kegiatan fisik keluarga keluarga kurang baik
terbatas hanya kegiatan
sehari-hari
Penggunaan 1. Keluarga jarang Penggunaan
melakukan tindakan pelayanan kesehatan
pelayanan
preventif. Saat ada gejala keluarga kurang baik
kesehatan
baru keluarga melakukan
pengobatan.
18
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS KELUARGA
Kesimpulan pembina
Karakteristik rumah
untuk tempat tinggal
Luas rumah: 9 m x 12 m
Jumlah orang dalam satu rumah: 4 orang
Luas halaman rumah: 9 m x 2 m
Bertingkat / tidak bertingkat
Lantai rumah dari tanah / semen / keramik /
Dinding rumah dari papan / tembok / kombinasi (ada yang
tembok, ada yang papan kayu) Kurang Baik
Penerangan didalam rumah
1. Jendela
2. Listrik ada / tidak
3. Bila ada, malam hari menggunakan Lampu
Ventilasi
1. Kelembaban rumah : lembab / tidak
2. Bantuan ventilasi didalam rumah : ada / tidak
3. Bila ada, yaitu AC / kipas angin / exhaust fan
Kebersihan di dalam rumah: Kurang
Tata letak di dalam rumah: Kurang
Sumber air
1. Air minum berasal dari, Air Galon
2. Air cuci dan masak dari Air Galon dan Air Hujan Kurang Baik
3. Jarak sumber air dari septic tank ±4-6 meter
Kamar mandi keluarga:
1. Ada / tidak ada
2. Dalam rumah / luar rumah
3. Jumlah (2) buah, ukuran 2 x 3 m2
Jamban: Ada , tanpa pegangan
Bentuk jamban: jongkok / duduk
19
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS KELUARGA
WC
Kamar
Keterangan:
Ruang Tamu Pintu
Jendela
Garasi
Keterangan:
Rumah Pasien
Puskesmas
20
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS KELUARGA
GAYA HIDUP
1.Jarang berolahraga
2.Kurang tidur
3.Makan makanan yang PSIKOSOSIAL-
PERILAKU tidak seimbang EKONOMI
KESEHATAN 1.Kehidupan sosial
1.Pengetahuan pasien anggota keluarga baik
tentang kesehatan terhadap tetangga
masih kurang maupun antar anggota
2.Pengobatan kuratif, keluarga
dan mengandalkan 2.Pendapatan keluarga
alternatif cukup
Keluarga
21
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS KELUARGA
22
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS KELUARGA
Intervensi
Mengevaluasi hasil intervensi yang telah dilakukan pada kunjungan
sebelumnya
Tindak Evaluasi
lanjut II 1. Pasien semakin mengerti tentang penyakit yang dideritanya
23/09/21 2. Pasien mengonsumsi obat sesuai dengan anjuran dokter
Intervensi
Mengevaluasi hasil intervensi yang telah dilakukan pada kunjungan
sebelumnya.
Tindak Evaluasi
lanjut III 1. Keluarga pasien dan pasien sangat paham apa yang harus dilakukan
05/10/21 dan menjaga pola hidup.
2. Pasien mengonsumsi obat sesuai dengan anjuran dokter
23
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS KELUARGA
Persetujuan I:
24
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS KELUARGA
LAMPIRAN 1
KRITERIA RUMAH SEHAT
FORMULIR PENILAIAN RUMAH SEHAT
BERDASARKAN PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN RUMAH SEHAT
(DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, 2002)
NO. ASPEK
KRITERIA NILAI BOBOT
PENILAIAN
I KOMPONEN RUMAH 31
1 Langit-langit a. Tidak ada 0
b. Ada, kotor, sulit dibersihkan dan rawan 1
62
kecelakaan
c. Ada, bersih, dan tidak rawan kecelakaan 2
2 Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman 1
bambu/ilalang)
b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan 2
bata atau batu yang tidak diplester/papan 93
tidak kedap air
c. Permanen (tembok/pasangan batu bata
yang diplester), papan kedap air
3
3 Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu dekat dengan 1
tanah/plesteran yang retak dan berdebu 31
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah 2
panggung)
4 Jendela kamar a. Tidak ada 0
31
tidur b. Ada 1
5 Jendela ruang a. Tidak ada 0
keluarga b. Ada 1 31
25
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS KELUARGA
NO. ASPEK
KRITERIA NILAI BOBOT
PENILAIAN
I KOMPONEN RUMAH 31
8 Pencahayaan a. Tidak terang (tidak dapat digunakan 0
untuk membaca)
b. Kurang terang, sehingga kurang jelas 1
untuk dipergunakan membaca dengan
31
normal
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat 2
dipergunakan untuk membaca dengan
normal
II SARANA SANITASI 25
1 Sarana air bersih a. Tidak ada 0
(SGL/ b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak 1
SPT/PP/KU/PAH) memenuhi syarat kesehatan
c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi 2
100
syarat kesehatan
d. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi 3
syarat kesehatan
e. Ada, milik sendiri 4
2 Jamban (sarana f. Tidak ada 0
pembuangan g. Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, 1
kotoran) disalurkan ke sungai/kolam
h. Ada, bukan leher angsa ada ditutup 2
(leher angsa), disalurkan ke 100
sungai/kolam 3
i. Ada, bukan leher angsa ada tutup, septic
tank 4
j. Ada, leher angsa, septic tank
3 Sarana a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak 0
pembuangan air teratur di halaman rumah
limbah (SPAL) b. Ada, diresapkan tetapi mencemari 1
sumber air (jarak dengan sumber air < 10
m)
c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2 75
d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari 3
sumber air (jarak dengan sumer air >
10 m)
e. Ada, disalurkan ke selokan tertutup
(saluran kota) untuk diolah lebih lanjut)
4 Sarana k. Tidak ada 0
pembuangan l. Ada, tapi tidak kedap air dan tidak 1
sampah (tempat ada tutup 2 25
sampah) m. Ada, kedap air dan tidak bertutup 3
n. Ada, kedap air dan bertutup
26
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS KELUARGA
27
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS KELUARGA
LAMPIRAN 2
DOKUMENTASI HOME VISITE
28
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS KELUARGA
LAMPIRAN 3
SELEBARAN EDUKASI TUBERKULOSIS
29