898

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KASUS

KASUS TUBERKULOSIS PADA DEWASA UMUR 24 TAHUN DENGAN


RONTGEN POSITIF ON OAT KATEGORI I FASE AWAL

Disusun Oleh:
Aldi Aufar Augusta, S.Ked I4061202057

Pembimbing:

dr. Mitha Ismaulidia NIP. 199310102020122018

UPT PUSKESMAS PARIT HAJI HUSIN II


KECAMATAN PONTIANAK TENGGARA
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2021
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS

LEMBAR PERSETUJUAN

Telah disetujui laporan kasus dengan judul:

KASUS TUBERKULOSIS PADA DEWASA UMUR 24 TAHUN DENGAN


RONTGEN POSITIF ON OAT KATEGORI I FASE AWAL

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


Kepaniteraan Klinik Stase Ilmu Kedokteran Komunitas
UPT Puskesmas Parit Haji Husin II Kecamatan
Pontianak Tenggara

Disetujui Oleh
Pembimbing I Penguji I

dr. Mitha Ismaulidia dr. Syarifah Nurul Yanti RSA


NIP. 199310102020122018 M.Biomed
NIP. 198602112012122003

Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokterean Universitas Tanjungpura

dr. Muhammad Asroruddin, Sp. M


NIP. 19801231200604100

ii
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS

SURAT KEPUTUSAN
DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA

Tentang: Penetapan Dosen Penguji Tugas Penelitian


Program Studi Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura

Atas Nama:
Aldi Aufar Augusta, S. Ked/ I4061202057

Tanggal:
17 November 2021

TIM PENGUJI

TANDA
JABATAN NAMA GOL.
TANGAN
1. KETUA dr. Mitha Ismaulidia
III/b
NIP. 199310102020122018
2. PENGUJI I dr. Syarifah Nurul Yanti RSA,
M.Biomed III/c
NIP. 198602112012122003

iii
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : UPT Puskesmas Parit H. Husin II


No. Berkas :I
No. Rekam Medis : O. 72
Pasien ke- :2
Data Administrasi Tanggal : 08 Oktober 2021
Diisi oleh : Aldi Aufar Augusta
Pasien Keterangan
Nama Tn. Orient D
Umur/Tanggal Lahir 24 tahun/ 16 Oktober
1997
Alamat Jl. Parit H. Husin II,
Komplek Paris Asri,
Pontianak Tenggara
Jenis Kelamin Laki-laki
Agama Islam
Pendidikan Terakhir S1
Pekerjaan Mahasiswa
Status Pernikahan Belum Menikah
Kedatangan Ke- 2 Rujukan dari klinik /
dokter lain / datang
sendiri
Kegawatan / tenang /
kontrol / diantar oleh
Anak
Telah Diobati Ya/Tidak
Sebelumnya
Alergi Obat Ya/Tidak Bila ya, macam obatnya
Sistem Pembayaran Bayar sendiri / asuransi /
jamkeskin / BPJS/ KTP

1
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Data Pelayanan
Anamnesis (subjektif)
(dilakukan secara: autoanamnesis langsung kepada pasien)
A. Alasan kedatangan / keluhan utama (termasuk keluhan yang masih dirasakan
pada kunjungan ulangan, harapan kekhawatiran, persepsi pasien mengenai
keluhan / pemyakit)
1. Keluhan utama: Pasien masih merasakan batuk saat malam hari, serta
nyeri ringan pada dada kanan.
2. Kekhawatiran: Pasien optimis akan sembuh.
3. Persepsi: Pasien meyakini bahwa penyakit yang dialaminya akan sembuh
jika rutin untuk minum obat dan membiasakan pola hidup sehat.
4. Harapan: Pasien berharap penyakit yang dideritanya dapat sembuh setelah
meminum obat secara rutin dan melaksanakan anjuran dokter.
B. Keluhan lain / tambahan
Pasien tidak memiliki penyakit penyerta lainnya.
C. Riwayat perjalanan penyakit, obat-obatan yang telah diminum, pelayanan
kesehatan yang telah diperoleh termasuk penyakit sekarang (uraikan sejak
timbul hingga berkembangnya sikap dan perilaku pasien, keluarga,
lingkungan terhadap masalah yang ada)
Pasien merasakan batuk, demam dan berat badan turun sejak 1 bulan
sebelum datang ke fasilitas kesehatan (9 september 2021). Pasien awalnya
hanya menganggap batuk biasa dan hanya perlu mengonsumsi obat batuk
biasa serta tidak menjaga kualitas tidur dengan baik karena tugas perkuliahan.
Selain itu pasien dan keluarga pasien tidak mengkhwatirkan gejala tersebut
dan tetap berkontak erat sama pasien seperti menggunakan peralatan makan
bersama. Batuk tidak kunjung sembuh dan berat badan si pasien terus
menurun yang awalnya 68 kg menjadi 50 kg dalam 1 bulan semenjak batuk.
Pasien juga mengeluhkan adanya demam, dahak kental berwarna kuning dan
sering berkeringat di malam hari. Keluarga yang tinggal serumah dengan
pasien memberi saran agar pasien datang ke pelayanan kesehatan setempat

2
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

untuk memeriksa kesehatannya. Pasien disarankan oleh dokter yang merawat


untuk diperiksa dahak dan rontgen dada. Dari hasil cek dahak, menunjukkan
hasil BTA +3, sementara rontgen memberikan gambaran tuberkulosis milier
pada kedua lapang paru. Pasien kemudian disarankan ke Puskesmas untuk
dilakukan pengobatan lebih lanjut.
D. Riwayat penyakit dahulu (baik yang sama maupun yang berbeda dengan
penyakit sekarang, riwayat pengobatan dan pelayanan kesehatan yang pernah
diperoleh termasuk pencegahan spesifik yang telah diterima)
Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa, ini merupakan
kejadian pertama kali bagi pasien. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit
lainnya.
E. Riwayat penyakit keluarga (uraikan penyakit yang ada pada keluarga baik
yang sama, berbeda, maupun yang tidak berhubungan dengan masalah yang
ada saat ini, termasuk bagaimana cara anggota keluarga tersebut
menghadapinya)
Orang tua pasien tidak memiliki keluhan seperti pasien, untuk anggota
keluarga (kakak dan keponaknnya) yang tinggal serumah dengan pasien juga
tidak memiliki keluhan serupa. Keluarga yang tinggal serumah awalnya tidak
menjaga jarak dengan pasien dikarenakan kurang pengetahuan tetntang
penyakit tersebut namun dokter sudah menjelasakan dan keluarga sudah
menjaga jarak serta mengantisipasi tertularnya penyakit tersebut sesuai
anjuran dari dokter.
F. Riwayat Kebiasaan, Pekerjaan, dan Sosial Ekonomi
Pasien merupakan seorang mahasiswa di salah satu kampus negeri di
Kota Pontianak. Pasien memiliki waktu tidur yang tidak baik dikarenakan
sering begadang karena tugas kuliahnya. Pasien tidak menjaga pola
makannya. Pasien jarang menggunakan masker saat diluar rumah atau saat
mengerjakan tugas di cafe. Pasien memiliki kebiasaan merokok 1 bungkus
tiap hari dan sering makan makanan cepat saji, riwayat minum alkohol
disangkal.

3
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Awalnya pasien tinggal bersama orang tua pasien, kakak, abang ipar
dan keponaknnya. Rumah memiliki sirkulasi yang kurang sehat karena jendela
sering tertutup rapat dan jarang dibuka. Keluarga pasien sudah di tracing dan
di swab dengan hasil negatif. Setelah terdiagnosis tuberkulosis, pasien pindah
rumah dan tinggal di kontrakan dengan sirkulasi udara yang jauh lebih baik,
jendela selalu dibuka tiap pagi.
Beliau sehari-hari beraktivitas sebagai mahasiswa, dan ibu pasien
bekeja sebagai ibu rumah tangga. Pasien beserta seluruh anggota keluarga
menggunakan asuransi kesehatan BPJS untuk berobat ke puskesmas.

Anamnesa Sistem
Kulit : tidak ada keluhan
Mata : tidak ada keluhan
Telinga : tidak ada keluhan
Hidung : tidak ada keluhan
Tenggorokan : tidak ada keluhan
Abdomen : tidak ada keluhan
Ekstremitas : tidak ada keluhan
Sistem pernapasan : Batuk serta nyeri ringan dada sebelah kanan
Sistem jantung : tidak ada keluhan
Sistem pencernaan : Nafsu Makan Masih Turun
Sistem perkemihan : tidak ada keluhan
Sistem reproduksi : tidak ada keluhan
Sistem saraf : tidak ada keluhan

4
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan Umum dan Tanda-Tanda Vital Termasuk Status Gizi
Keadaan Umum : Compos mentis
Tekanan darah : 125/80 mmHg
Frek. Nadi : 86 x/ menit
Frek. Nafas : 18 x/ menit
Suhu : 36,5°C
Berat Badan : 60 kg
Tinggi Badan : 170 cm
IMT : 21,3 kg/m2
Status Gizi : Normal
B. Status Generalis
Kulit : Warna kulit sawo matang
Kepala : Normal
Mata : Normal
THT : Tidak Dilakukan
Paru
Inspeksi : Pergerakan dada simetris, penggunaan otot bantu nafas (-)
Palpasi : Fremitus taktil kiri = kanan, nyeri tekan (-)
Perkusi : Sonor pada lapang paru kanan – Redup pada lapang paru kiri
Auskultasi : Suara nafas vesikular, wheezing (-), rhonki (-)
Jantung
Inspeksi : Pulsasi iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di SIC V linea midklavicularis sinistra
Perkusi : batas kiri atas : SIC II linea parasternal sinistra
batas kanan atas : SIC II linea parasternal dextra
batas kiri bawah : SIC V linea midklavikularis sinistra
batas kanan bawah : SIC IV linea parasternal dextra
Auskultasi : S1/S2 tunggal, regular, gallop (-), murmur (-)

5
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Abdomen
Inspeksi : Perut datar, simteris kanan-kiri, distensi (-), venektasi (-)
Auskultasi : Bising usus 6 x/menit, bruit (-)
Perkusi : Timpani pada lapang abdomen, nyeri ketok CVA (-/-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), massa (-), hepar dan lien tidak teraba
Ekstremitas : Akral hangat, pitting edema (-/-)

C. Pemeriksaan Radiologi
1. Hasil Rontgen Paru : Bercak Bronkovaskular Meningkat Pada Kedua Paru
2. BTA : +++

Sudah mulai pengobatan


(29 September 2021)

6
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Pengkajian Masalah Kesehatan Pasien

Susunlah kerangka konseptual yang menggambarkan adanya kaitan antara


temuan pada anamnesis dan pemeriksaan fisik, masalah adanya faktor
internal dan eksternal pada pasien yang mempengaruhi penyakit dan
merupakan alasan untuk pembinaan keluarga dan kunjungan rumah.

Faktor Internal: Keluhan:


1. Usia Pasien merasakan batuk sejak 1 bulan sebelum
2. Pola hidup datang ke fasilitas kesehatan (9 September 2021).
Batuk disertai dahak kental berwarna kuning,
berkeringat pada malam hari, serta penurunan berat
badan.
Faktor Eksternal:
1. Pengetahuan
Pemeriksaan Fisik:
keluarga
Paru: Fremitus taktil kiri = Nyeri ringan dada kanan,
2. Sanitasi rumah
ronki (- ) dan Pergerakan dada simetris

Pemeriksaan Penunjang
1. Hasil rontgen paru: tampak infiltrat pada kedua paru
2. BTA : +3

Diagnosis:
TB paru kasus baru rontgen positif on OAT Kategori I fase
awal

Tata Laksana:
Non-medikamentosa:
1. Memberikan informasi mengenai penyakit tuberkulosis.
2. Pengawasan ketaatan minum obat dan kontrol teratur.
3. Menggunakan masker dan menerapkan etika batuk yang
benar seperti batuk menggunakan masker atau menggunakan
tisu, serta cara membuang dahak yang benar dengan cara
membuang dahak di closet atau dalam wadah yang
mengandung cairan pembersih.
4. Mengedukasi kakak pasien yang merupakan Pengawas
Menelan Obat (PMO) tentang peran dan pentingnya PMO
dalam keberhasilan pengobatan TB.

Medikamentosa:
1. Kategori I fase awal 3 tab (3x1)

7
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Diagnostik Holistik (assessment)


1. Aspek personal
a. Keluhan utama: Batuk berdahak
b. Kekhawatiran: Tidak ada kekhawatiran pada pasien.
c. Persepsi: Pasien meyakini bahwa penyakit yang dialaminya akan sembuh.
d. Harapan: Pasien berharap penyakit yang dideritanya dapat sembuh setelah
meminum obat secara rutin dan anjuran dokter.
2. Aspek klinik (diagnosis kerja / diagnosis banding dan diagnosis okupasi (bila
ada) cantumkan kode penyakit menurut ICD-10 pada setiap masalah,
termasuk analisis lingkungan)
a. Diagnosis Kerja: TB paru kasus baru rontgen positif on OAT kategori I
fase awal (A15)
b. Diagnosis Banding: Pneumonia
3. Aspek resiko internal (merupakan faktor-faktor internal yang mempengaruhi
masalah kesehatan pasien)
a. Usia: Penyakit TB dapat diderita pada segala usia.
b. Pengetahuan:
1) Pengetahuan pasien terhadap penyakit yang diderita cukup baik.
2) Pengetahuan terhadap pencegahan dan tatalaksana penyakit cukup
baik.
c. Kebiasaan: Pasien sering begadang atau tidur larut malam dikarenakan
mengerjakan tugas kuliah, dan pasien jarang memakai masker saat
mengerjakan tugas di cafe.
d. Riwayat penyakit: Pasien tidak memiliki penyakit penyerta.
4. Aspek psikososial keluarga (merupakan faktor-faktor eksternal yang
mempengaruhi masalah kesehatan pasien):
a. Pengetahuan keluarga: Pengetahuan keluarga (Ibu dan kakak) tentang
penyakit pasien masih kurang.
b. Kebiasaan: Kesadaran tentang kebersihan keluarga masih kurang.
Derajat fungsional : 1 / 2 / 3 / 4 / 5

8
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Keterangan Derajat Fungsional:


1. Tidak ada keterbatasan fungsi apapun
2. Mulai ada keterbatasan fungsi
3. Banyak keterbatasan fungsi
4. Sangat banyak keterbatasan fungsi (kegiatan harian di rumah)
5. Tidak bias beraktivitas sama sekali (full bed, 100% pelaku rawat)

Rencana Penatalaksanaan Pasien (planning)


No. Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan
1. Aspek personal
Menjelaskan persepsi Pasien dan Kedatngan Pasien dan keluarga dapat memahami
mengenai penyakit TB. keluarga pertama mengenai penyakit yang diderita
pasien dan tindak pasien, gejala, faktor risiko,
lanjut I, II komplikasi, pencegahan dan
tatalaksana yang dapat dilakukan.
2. Aspek klinik
Memberikan tatalaksana Pasien Kedatangan Keluhan pada pasien berkurang.
untuk menghilangkan pertama
gejala dan penyebab TB
3. Aspek resiko internal
Memberikan edukasi Pasien Tindak lanjut Pasien lebih bersemangat dalam
dan motivasi. I, II, dan III menjalani pengobatan.
4. Aspek psikososial keluarga
1. Menjelaskan pentingnya 1. Keluarga pasien dapat memahami
dukungan dan peran keluarga pentingnya dukungan dan peran
terhadap pengobatan pasien. dalam membantu pengobatan
Pasien
2. Memberi pemahaman Tindak lanjut pasien
dan
mengenai resiko tinggi I, II dan III 2. Keluarga dapat mengetahui risiko
keluarga
penularan. penularan dan dapat melakukan
3. Memberikan penjelasan pencegahan penularan
tentang pentingnya kebersihan 3. Keluarga dapat menjaga
pribadi dan lingkungan kebersihan diri dan lingkungan

9
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Tindak Lanjut dan Hasil Intervensi


Intervensi yang Dilakukan, Diagnosis
Tanggal
Holistik dan Rencana Lanjutan
Kedatangan pertama Penatalaksanaan yang dilakukan dan
8 Oktober 2021 hasilnya:
S: Farmakologis:
Batuk berdahak, nyeri ringan dada sebelah OAT kategori I fase awal 3 tab
kanan, dan pengambilan obat OAT bulan Non-farmakologis:
ke-2 1. Memberikan informasi mengenai
penyakit TB.
O: 2. Memberikan informasi mengenai
KU: CM faktor risiko penyakit TB.
TD: 125/80 mmHg 3. Memberikan informasi mengenai
N: 86 x/menit pencegahan dari penyakit TB
R: 18 x/menit 4. Memberikan informasi mengenai
Status Gizi: Normal tatalaksana dari penyakit TB
T : 36,5’C 5. Edukasi mengenai dukungan keluarga
BB : 60 kg dalam pengobatan TB
TB : 170 cm 6. Motivasi pasien dan keluarga dalam
IMT: 21,3 kg/m2 pengobatan TB
Rencana lanjutan:
A: Mengevaluasi hasil intervensi yang telah
TB paru kasus baru on OAT Kategori I dilakukan pada kunjungan sebelumnya
fase awal
Tindak lanjut I Evaluasi:
16 Oktober 2021 1. Pasien semangat mengikuti
S: pembinaan.
Saat ini pasien hanya mengeluhkan batuk 2. Pemahaman pasien masih kurang.
kering. Tidak ada keluhan saat 3. Pasien mengonsumsi obat sesuai
mengonsumsi OAT. dengan anjuran dokter
Farmakologis:
O: OAT kategori I fase awal 3 tab
TD: 130/90 mmHg R: 18 x/Menit Non-farmakologis:
N : 90 x/menit T : 36,7oC 1. Menjelaskan kembali mengenai
penyakit TB
A: 2. Menjelaskan pentingnya dukungan
TB paru kasus baru on OAT kategori I keluarga terhadap pengobatan
fase awal Rencana lanjutan:
Mengevaluasi hasil intervensi yang telah
dilakukan pada kunjungan sebelumnya

10
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Intervensi yang Dilakukan, Diagnosis


Tanggal
Holistik dan Rencana Lanjutan
Tindak Lanjut II Evaluasi:
23 Oktober 2021 1 Pasien semakin mengerti tentang
S: penyakit yang dideritanya
Batuk Pasien sudah berkurang. Tidak ada 2 Pasien mengonsumsi obat sesuai
keluhan saat mengonsumsi OAT. dengan anjuran dokter
Farmakologis:
O: OAT kategori I fase awal 3 tab
Tidak dilakukan Non-farmakologis:
1. Menjelaskan kembali mengenai
A: penyakit TB melalui Leaflet
TB paru kasus baru on OAT kategori I 2. Menjelaskan pentingnya menjaga pola
fase awal hidup.
Rencana lanjutan:
Mengevaluasi hasil intervensi yang telah
dilakukan pada kunjungan sebelumnya.

Tindak Lanjut III Evaluasi:


5 November 2021 1. Keluarga pasien dan pasien sangat
S: paham apa yang harus dilakukan dan
Batuk masih ada tapi sudah berkurang. menjaga pola hidup.
2. Pasien mengonsumsi obat sesuai
O: dengan anjuran dokter
Tidak dilakukan Farmakologis:
OAT kategori I fase awal 3 tab
A:
TB paru kasus baru on OAT kategori I
fase awal

11
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Kesimpulan Penatalaksanaan Pasien dalam Binaan Pertama


(Keadaan kesehatan pasien pada saat berakhirnya pembinaan pertama, faktor-
faktor pendukung dan penghambat kesembuhan pasien, indikator keberhasilan,
serta rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya)
Diagnosis holistik pada saat berakhirnya pembinaan pertama
1. Aspek personal
a. Keluhan utama: Batuk berdahak dan Nyeri derajat sedang di daerah dada
kanan
b. Kekhawatiran: Kekhawatiran pasien terhadap penyakitnya tidak ada
c. Persepsi: Pasien meyakini bahwa penyakit yang dialaminya akan kambuh
jika tidak mengubah pola hidup menjadi lebih baik.
d. Harapan: Pasien berharap penyakit yang dideritanya dapat sembuh setelah
meminum obat dan tidak kambuh kembali.
2. Aspek klinik
TB paru kasus baru rontgen positif on OAT kategori I fase awal
3. Aspek resiko internal
a. Usia: Penyakit TB dapat diderita pada segala usia.
b. Pengetahuan:
1) Pengetahuan pasien terhadap penyakit yang diderita cukup baik.
2) Pengetahuan terhadap pencegahan dan tatalaksana penyakit cukup
baik.
c. Kebiasaan: Pasien kadang-kadang masih harus begadang atau tidur larut
malam dan mulai menjaga kebersihan.
d. Riwayat penyakit: Tidak ada.
4. Aspek psikososial keluarga
a. Pengetahuan keluarga: Pengetahuan keluarga (Kakak) tentang penyakit
pasien cukup baik.
b. Lingkungan: Keluarga (Kakak) sudah meningkatkan kebersihan.

12
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan pasien


1. Pasien dan keluarga kooperatif mau menerima informasi.
2. Adanya keinginan untuk tetap sehat.

Faktor penghambat terselesaikannya masalah kesehatan pasien


Kurangnya kesadaran pasien untuk mengatur pola tidur yang baik.

Rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya


1. Menginformasikan secara lebih mendalam mengenai faktor risiko, komplikasi,
pencegahan dan tatalaksana yang tepat mengenai penyakit tuberkulosis.
2. Memotivasi pasien untuk melakukan gaya hidup sehat dan melakukan
pemeriksaan bila telah selesai pengobatan.
3. Mengedukasi keluarga pasien agar dapat selalu memotivasi pasien mengenai
penyakit yang dideritanya.

Persetujuan I:

dr. Mitha Ismaulidia

13
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS KELUARGA

Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : UPT Puskesmas Parit H. Husin II


No Berkas : II
No. Rekam Medis : O. 72
Nama Pembina : Aldi Aufar Augusta

Alasan untuk dilaksanakan pembinaan keluarga pada keluarga ini:


Membantu proses penyembuhan pasien, mencegah penularan dan
meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan diri dan lingkungan. Pelaku
rawat / contact person / significant other dari pasien adalah keluarga pasien.

DATA DEMOGRAFI KELUARGA


Alamat: Jl. Parit H. Husin II, Komlek Paris Asri, Pontianak Tenggara

Tabel 1. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah atau Memiliki Hubungan


Dekat dengan Keluarga
Kedudukan Berpartispasi
Pendidikan
No Nama dalam Gender Umur Pekerjaan dalam
terakhir
keluarga pembinaan
Ibu Rumah
1 Ny. A Kakak P 32 SMA Iya
Tangga

14
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS KELUARGA

Diagram 1. Genogram

Genogram disusun minimal 3 generasi, beri catatan kaki tentang semua


kode/lambang yang digunakan, terdapat keterangan kesehatan, riwayat
penyakit keturunan dan bawaan, perilaku dan masalah sosial, beri inisial
nama dan usia pada tiap anggota keluarga, urutan usia dari kiri ke kanan,
beri tanda yang tinggal serumah, beri tanggal pembuatan genogram.

24 th

Keterangan:

Pasien Wanita

Pria Tinggal Serumah

Pria (Meninggal) Wanita (Meninggal)

15
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS KELUARGA

Diagram 2. Family Map

Family map digambarkan sesai dengan interaksi masing-masing anggota


keluarga. Bubuhkanlah inisial nama & usia pada tiap anggota keluarga. Beri
catatan kaki tentang semua kode/lambang yang digunakan, biasanya garis
ganda untuk menghubungkan yang lebih erat, garis terputus untuk yang jarang
berjumpa, zigzag untuk perselisihan dan double slash untuk tidak berhubungan

Tn. O Ny. A
24 th 32 th

Keterangan:
Pasien
Anggota keluarga lain
Hubungan erat

Tabel 2. Fungsi-fungsi Dalam Keluarga


Fungsi Keluarga Penilaian Kesimpulan Pembina
BIOLOGIS 1. Sikap keluarga terhadap Perlu diberikan
penyakit masih bersifat edukasi, motivasi dan
kuratif. Pengetahuan dan pengingat agar
keluarga pasien
tindakan preventif
semakin paham
terhadap penyakit sudah terhadap penyakit
cukup baik. dapat berpotensi
2. Upaya pengobatan saat membahayakan pasien
sakit biasanya dilakukan dan orang yang ada
dengan di fasilitas dirumah.
kesehatan

PSIKOLOGIS Hubungan antar keluarga Fungsi psikologis


baik keluarga baik

16
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS KELUARGA

Data Risiko Internal


Tabel 3. Perilaku Kesehatan Keluarga
Sikap & perilaku yang Kesimpulan pembina
Perilaku menggambarkan perilaku untuk perilaku yang
tersebut bersangkutan
Kebersihan pribadi 1. Pasien rutin mandi 2x Perilaku kebersihan
sehari, memiliki alat pribadi dan perawatan
dan lingkungan
mandi pribadi dan tidak rumah kurang baik
digunakan bersama
2. Kesan ruangan rumah
pasien sedikit berantakan
Pencegahan spesifik 1. Pasien dan keluarga Pencegahan penyakit
kadang lupa mencuci dengan menjaga
tangan dengan sabun higiene diri dan
lingkungan kurang
sebelum dan setelah
baik
makan serta setelah buang
air besar dan buang air
kecil.
Gizi keluarga 1. Keluarga pasien makan Kebiasaan makan
berat 3 kali sehari. keluarga baik
2. Makanan bervariasi.
3. Menjaga pola makan.
Asah Asih Asuh 1. Pasien dan keluarga selalu Pola Asah Asih Asuh
mendukung kegiatan baik
positif.
2. Pasien dan keluarga saling
menyayangi.
3. Pasien dan keluarga taat
beribadah.
Kesehatan 1. Pasien sudah mimpi basah Kesehatan reproduksi
pada usia 14 tahun. keluarga baik
reproduksi
2. Pasien sudah nikah
3. Riwayat penyakit organ
reproduksi disangkal oleh
keluarga.

Sikap & perilaku yang Kesimpulan pembina


Perilaku
menggambarkan perilaku untuk perilaku yang

17
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS KELUARGA

tersebut bersangkutan
Latihan jasmani / 1. Anggota keluarga jarang Latihan jasmani /
berolahraga aktivitas fisik
aktivitas fisik
2. Kegiatan fisik keluarga keluarga kurang baik
terbatas hanya kegiatan
sehari-hari
Penggunaan 1. Keluarga jarang Penggunaan
melakukan tindakan pelayanan kesehatan
pelayanan
preventif. Saat ada gejala keluarga kurang baik
kesehatan
baru keluarga melakukan
pengobatan.

Kebiasaan/perilaku 1. Sukar berolahraga Gaya hidup kurang


lainnya yang buruk baik
untuk kesehatan

Data Sarana Pelayanan Kesehatan dan Lingkungan Kehidupan Keluarga


Tabel 4. Faktor Pelayanan Kesehatan
Kesimpulan pembina
Faktor Keterangan untuk faktor
pelayanan kesehatan
Pusat pelayanan Puskesmas Penggunaan fasilitas
kesehatan yang kesehatan baik
digunakan oleh
keluarga
Cara mencapai pusat Menggunakan kendaraan Terjangkau
pelayanan kesehatan bermotor
tersebut
Tarif pelayanan Terjangkau
kesehatan tersebut
dirasakan
Kualitas pelayanan Baik
kesehatan tersebut
dirasakan

Tabel 5. Tempat Tinggal


Kepemilikan rumah : Rumah sendiri
Daerah perumahan : Padat Penduduk

18
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS KELUARGA

Kesimpulan pembina
Karakteristik rumah
untuk tempat tinggal
Luas rumah: 9 m x 12 m
Jumlah orang dalam satu rumah: 4 orang
Luas halaman rumah: 9 m x 2 m
Bertingkat / tidak bertingkat
Lantai rumah dari tanah / semen / keramik /
Dinding rumah dari papan / tembok / kombinasi (ada yang
tembok, ada yang papan kayu) Kurang Baik
Penerangan didalam rumah
1. Jendela
2. Listrik ada / tidak
3. Bila ada, malam hari menggunakan Lampu
Ventilasi
1. Kelembaban rumah : lembab / tidak
2. Bantuan ventilasi didalam rumah : ada / tidak
3. Bila ada, yaitu AC / kipas angin / exhaust fan
Kebersihan di dalam rumah: Kurang
Tata letak di dalam rumah: Kurang
Sumber air
1. Air minum berasal dari, Air Galon
2. Air cuci dan masak dari Air Galon dan Air Hujan Kurang Baik
3. Jarak sumber air dari septic tank ±4-6 meter
Kamar mandi keluarga:
1. Ada / tidak ada
2. Dalam rumah / luar rumah
3. Jumlah (2) buah, ukuran 2 x 3 m2
Jamban: Ada , tanpa pegangan
Bentuk jamban: jongkok / duduk

19
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS KELUARGA

Diagram 3. Denah rumah


(termasuk ukuran, gambaran ventilasi, tata ruang dan arah mata angin)

WC

Ruang tengah + dapur

Kamar

Keterangan:
Ruang Tamu Pintu
Jendela
Garasi

Diagram 4. Peta rumah dicapai dari Puskesmas


(agar pembina selanjutnya mudah menemukannya kembali)

Keterangan:
Rumah Pasien
Puskesmas

20
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS KELUARGA

Pengkajian Masalah Kesehatan Keluarga

Susunlah kerangka konseptual yang menggambarkan adanya kaitan pada


temuan data demografi, data dinamika, masalah adanya faktor internal dan
eksternal pada keluarga yang mempengaruhi masalah kesehatan dan
merupakan dasar untuk pembinaan keluarga dapat mengadopsi Mandala of
Health dan bagan-bagan lainnya.

GAYA HIDUP
1.Jarang berolahraga
2.Kurang tidur
3.Makan makanan yang PSIKOSOSIAL-
PERILAKU tidak seimbang EKONOMI
KESEHATAN 1.Kehidupan sosial
1.Pengetahuan pasien anggota keluarga baik
tentang kesehatan terhadap tetangga
masih kurang maupun antar anggota
2.Pengobatan kuratif, keluarga
dan mengandalkan 2.Pendapatan keluarga
alternatif cukup
Keluarga

1. Batuk berdahak disertai


PELAYANAN penurunan berat badan tiga
KESEHATAN minggu yang tidak terobati
Akses pelayanan kesehatan 2. Keluarga saling
mudah terjangkau dan mendukung
kualitas pelayanan kesehatan 3. Tidak menjaga jarak jika
sangat baik ada yang sakit
LINGKUNGAN
FISIK
1. Rumah kurang
FAKTOR bersih dan rapi
BIOLOGI 2. Sarana air untuk
1. Imunisasi dasar mencuci dan air
pada pasien minum
lengkap KOMUNITAS menggunakan air
1.Pemukiman padat dan bersih dari galon
3. Sampah dibuang
2.Higiene perorangan dan
pada tempatnya
sanitasi lingkungan kurang
baik
3.Masih belum menerapkan
PHBS

21
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS KELUARGA

Diagnosis Kesehatan Keluarga


Masalah internal keluarga:
- Perilaku kesehatan lebih bersifat kuratif.
- Aktivitas fisik/olahraga keluarga kurang baik.
- Pemenuhan gizi keluarga kurang baik.
Skor Kemampuan Keluarga dalam Penyelesaian Masalah dan Rencana
Penatalaksanaan
Skor Resume/ hasil Skor
No Masalah Upaya Penyelesaian
awal akhir perbaikan akhir
1. PHBS yang tidak 2 Edukasi pasien dan Pasien mulai 4
diterapkan keluarga agar rajin mengerti dan
mencuci tangan mulai
dengan sabun agar memperbaiki
terhindar dari pada kunjungan
penyakit yang terakhir
berbasis lingkungan
dan menjaga
kesehatan pribadi

2. Penggunaan APD 2 Edukasi penggunaan Pasien mulai 5


APD, terutama mengerti dan
masker, agar mulai
mencegah penularan memeperbaiki
pada kunjungan
kedua

4. Pengetahuan dan 2 Edukasi Pasien dan 5


motivasi pasien dan keluarga sudah
keluarga terhadap mengerti dan
penyakit TB sudah lanjut
berobat
Keterangan coping score:
1. Tidak dilakukan, menolak, tidak ada partisipasi
2. Mau melakukan tapi tidak mampu, tidak ada sumber (hanya keinginan)
penyelesaian masalah dilakukan sepenuhnya oleh provider
3. Mau melakukan, namun perlu penggalian sumber yang belum dimanfaatkan
sehingga penyelesaian masalah dilakukan sebagian besar oleh provider
4. Mau melakukan namun tak sepenuhnya masih tergantung pada upaya provider
5. Dapat dilakukan sepenuhnya oleh keluarga

22
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS KELUARGA

Tindak Lanjut dan Hasil intervensi


Intervensi yang dilakukan, kemajuan masalah kesehatan
Tanggal keluarga, keseuaian dengan hasil yang diharapkan dan
rencana selanjutnya
Kedatangan 1. Memberikan informasi mengenai penyakit TB.
pertama 2. Memberikan informasi mengenai faktor risiko penyakit TB.
9/09/21 3. Memberikan informasi mengenai pencegahan dari penyakit TB
4. Memberikan informasi mengenai tatalaksana dari penyakit TB
5. Edukasi mengenai dukungan keluarga dalam pengobatan TB
6. Motivasi pasien dan keluarga dalam pengobatan TB
Tindak Evaluasi
lanjut I 1. Pasien dan keluarga semngat mengikuti pembinaan.
16/09/21 2. Pemahaman pasien masih kurang.
3. Pasien mengonsumsi obat sesuai dengan anjuran dokter

Intervensi
Mengevaluasi hasil intervensi yang telah dilakukan pada kunjungan
sebelumnya

Tindak Evaluasi
lanjut II 1. Pasien semakin mengerti tentang penyakit yang dideritanya
23/09/21 2. Pasien mengonsumsi obat sesuai dengan anjuran dokter

Intervensi
Mengevaluasi hasil intervensi yang telah dilakukan pada kunjungan
sebelumnya.

Tindak Evaluasi
lanjut III 1. Keluarga pasien dan pasien sangat paham apa yang harus dilakukan
05/10/21 dan menjaga pola hidup.
2. Pasien mengonsumsi obat sesuai dengan anjuran dokter

23
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS KELUARGA

Kesimpulan Pembinaan Keluarga pada Pembinaan Keluarga Saat Ini


(keadaan kesehatan keluarga pada saat berakhirnya pembinaan pertama, faktor-
faktor pendukung dan penghambat partisipasi keluarga, indikator keberhasilan,
serta rencana pembinaan keluarga selanjutnya)
1. Keluarga pasien mulai meningkatkan kebersihan pada rumah dan sekitar
lingkungan
2. Keluarga pasien selalu memantau pengobatan pasien
3. Keluarga pasien mulai menjaga pola hidup yang lebih baik
4. Kondisi pasien sudah membaik

Faktor pendukung terpembinaan keluarga


1. Keluarga pasien kooperatif dalam menyelesaikan masalah kesehatan
2. Keluarga pasien mau menerima informasi yang disampaikan pembina
keluarga
3. Keluarga pasien mau melakukan apa yang disarankan oleh pembina keluarga
4. Keluarga pasien memiliki motivasi agar pasien bisa sehat

Faktor penghambat pembinaan keluarga


1. Keterbatasan informasi yang sampai kepada pasien
2. Rasa jenuh pasien dalam mengonsumsi obat yang kadang timbul

Rencana pembinaan pasien selanjutnya


1. Edukasi pasien dan keluarga pasien untuk meningkatkan kesadaran kesehatan
2. Edukasi mengenai gizi seimbang dan pola hidup sehat
3. Edukasi pasien dan keluarga pasien untuk selalu menjaga kesehatan

Persetujuan I:

dr. mitha ismaulidia

24
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS KELUARGA

LAMPIRAN 1
KRITERIA RUMAH SEHAT
FORMULIR PENILAIAN RUMAH SEHAT
BERDASARKAN PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN RUMAH SEHAT
(DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, 2002)
NO. ASPEK
KRITERIA NILAI BOBOT
PENILAIAN
I KOMPONEN RUMAH 31
1 Langit-langit a. Tidak ada 0
b. Ada, kotor, sulit dibersihkan dan rawan 1
62
kecelakaan
c. Ada, bersih, dan tidak rawan kecelakaan 2
2 Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman 1
bambu/ilalang)
b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan 2
bata atau batu yang tidak diplester/papan 93
tidak kedap air
c. Permanen (tembok/pasangan batu bata
yang diplester), papan kedap air
3
3 Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu dekat dengan 1
tanah/plesteran yang retak dan berdebu 31
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah 2
panggung)
4 Jendela kamar a. Tidak ada 0
31
tidur b. Ada 1
5 Jendela ruang a. Tidak ada 0
keluarga b. Ada 1 31

6 Ventilasi a. Tidak ada 0


b. Ada, luas ventilasi permanen < 10% 1
dari luas lantai 31
c. Ada, luas ventilasi permanen > 10% dari 2
luas lantai
7 Lubang Asap a. Tidak ada 0
Dapur b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari 1
luas lantai dapur
c. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari
0
luas lantai dapur (asap keluar dengan 2
sempurna) atau ada exhaust fan/ada
peralatan lain yang sejenis

25
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS KELUARGA

NO. ASPEK
KRITERIA NILAI BOBOT
PENILAIAN
I KOMPONEN RUMAH 31
8 Pencahayaan a. Tidak terang (tidak dapat digunakan 0
untuk membaca)
b. Kurang terang, sehingga kurang jelas 1
untuk dipergunakan membaca dengan
31
normal
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat 2
dipergunakan untuk membaca dengan
normal
II SARANA SANITASI 25
1 Sarana air bersih a. Tidak ada 0
(SGL/ b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak 1
SPT/PP/KU/PAH) memenuhi syarat kesehatan
c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi 2
100
syarat kesehatan
d. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi 3
syarat kesehatan
e. Ada, milik sendiri 4
2 Jamban (sarana f. Tidak ada 0
pembuangan g. Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, 1
kotoran) disalurkan ke sungai/kolam
h. Ada, bukan leher angsa ada ditutup 2
(leher angsa), disalurkan ke 100
sungai/kolam 3
i. Ada, bukan leher angsa ada tutup, septic
tank 4
j. Ada, leher angsa, septic tank
3 Sarana a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak 0
pembuangan air teratur di halaman rumah
limbah (SPAL) b. Ada, diresapkan tetapi mencemari 1
sumber air (jarak dengan sumber air < 10
m)
c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2 75
d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari 3
sumber air (jarak dengan sumer air >
10 m)
e. Ada, disalurkan ke selokan tertutup
(saluran kota) untuk diolah lebih lanjut)
4 Sarana k. Tidak ada 0
pembuangan l. Ada, tapi tidak kedap air dan tidak 1
sampah (tempat ada tutup 2 25
sampah) m. Ada, kedap air dan tidak bertutup 3
n. Ada, kedap air dan bertutup

26
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS KELUARGA

III PERILAKU PENGHUNI 44


1 Membuka jendela a. Tidak pernah dibuka 0
kamar b. Kadang-kadang 1 88
c. Setiap hari dibuka 2
2 Membuka jendela a. Tidak pernah dibuka 0
ruang keluarga b. Kadang-kadang 1 88
c. Setiap hari dibuka 2
3 Membersihkan a. Tidak pernah 0
halaman rumah b. Kadang-kadang 1 44
c. Setiap hari 2
4 Membuang tinja a. Dibuang ke sungai/ kebun/ kolam/ 0
bayi dan balita ke sembarangan
88
jamban b. Kadang-kadang ke jamban 1
c. Setiap hari ke jamban 2
5 Membuang a. Dibuang ke sungai/ kebun/ kolam/ 0
sampah ke tempat sembarangan
sampah b. Kadang-kadang dibuang ke tempat 1 44
sampah
c. Setiap hari dibuang ke tempat sampah 2
TOTAL HASIL PENILAIAN 962

Rumus skor rumah sehat


Skor : 962→ Rumah tidak sehat
Kriteria:
Rumah sehat: 1068-1200
Rumah tidak sehat: < 1068

27
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS KELUARGA

LAMPIRAN 2
DOKUMENTASI HOME VISITE

Depan Rumah Pembinaan kepada pasien dan


keluarga

Ruang Tamu Ruang Tengah

Kamar tidur Toilet

28
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS KELUARGA

LAMPIRAN 3
SELEBARAN EDUKASI TUBERKULOSIS

29

Anda mungkin juga menyukai