Makalah PSM

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

WAKTU KERJA

Disusun oleh :
Nama : Kelvin Patodinga (44322059)
Syaparuddin (44322063)
Idion Oktavian (44322058)
Muh. Hidayatullah (44322061)
Muh. Yusril (44322062)
Kelas : 2C Manufaktur
Mata Kuliah : Pengantar Sistem Manufaktur
Kelompok :3

PROGRAM STUDI TEKNIK MANUFAKTUR


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
nikmat, dan anugerahnyha, sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Pegantar sistem
manufaktur ini tepat pada waktu. Terima kasih juga saya ucapkan kepada dosen
pembimbing yang selalu memberikan dukungan dan bimbingannya

Makalah ini saya buat dengan tujuan untuk memenuhi tuagas Pegantar sistem Manufaktur
tentang Revolusi industri Manufaktur 4.0. Tak hanya itu, saya juga berharap makalah ini
bisa bermanfaat untuk penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Walaupun
demikian, saya menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Maka
dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya kata, kami berharap semoga makalah pegantar sistem manufaktur ini bisa
memberikan informasi dan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Saya juga mengucapkan
terima kami kepada para pembaca yang telah membaca makalah ini hingga akhir

ii
DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................................4
A. Kajian Teoritis…………………………………………………………………………………………………………………………………………………..4

B. Metode Penelitian……………………………………………………………………………………………………………………………………………6

C. Hasil dan Pembahasan…………………………………………………………………………………………………………………………………….6

BAB III PENUTUP...................................................................................................................................................9


1. Kesimpulan..........................................................................................................................................................9
2. Saran.................................................................................................................................................................... 9
Daftar Pustaka.........................................................................................................................................................10

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sektor industri sangat penting bagi pembangunan ekonomi karena memiliki


kemampuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Sektor industri juga memberikan kontribusi
terhadap pertumbuhan dengan menjadi komponen produktif. Perluasan sektor industri tidak hanya
ditandai dengan peningkatan volume produksi, tetapi juga oleh peningkatan jumlah barang yang
diproduksi.(Syara, 2019). Perluasan industri manufaktur akan memacu perkembangan sektor pertanian
yang akan menyediakan bahan baku bagi industri. Demikian pula, sektor jasa akan tumbuh, karena adanya
perbankan dan organisasi pemasaran yang dapat mendorong pertumbuhan di sektor industri manufaktur.
Akibatnya, prospek kerja akan berkembang, dan pendapatan masyarakat akan meningkat.Suatu
negara dapat mendorong pertumbuhan ekonominya dengan mendorong perluasan sektor industri
manufaktur yang dipandang mampu mendorong dan menggerakkan
perekonomian.(Asmara, 2018)
Indonesia adalah Negara berkembang dan kegiatan pembangunan ekonomi Yang dilakukan
bertujuan agar mengurangi permasalahan perekonomian yang ada.Pembangunan ekonomi akan terus
berkembang apabila dilakukan sesuai dengan alur nya tepat agar sesuai tujuan dan sasarannya. Hal ini
dilakukan melalui jalur industrialisasi. Manufakcturing Industri hampir selalu mendapat periorotas
utamadalam rencana pembangunan Negara yang berkembang.Sektor industry ini dijadikan sebagai
pemimpin yang artinya dengan melakukan pembangunan industri akan menaikkan sektor lainnya di
bidang jasa maupun pertanian.
Di Negara Indonesia sektor industri manufaktur adalah suatu sektor yang mengalami
perkembangan sangat pesat. Perkembangan ini dilakukan pada masa orde baru dengan adanya UU No. 1
Tahun 1967 mengenai Penanaman Modal Asing (PMA) yang dilakukan pemerintah dengan liberialisasi
dengan tujuan menarik modal asing agameningkatkan ekonomi yang lemah. Di Indonesia proses industry
mulai dilaksanakan pada tahun 1950 sampai dengan 1965 tetapi terkendala dengan hal politik yang
menjadikan proses ekonomi ini tidak berjalan dengan lancar.
Manufaktur merupakan salah satu industri yang sangat terpengaruh oleh Revolusi Industri 4.0.
Tidak hanya dalam proses manufaktur, tetapi juga di seluruh rantai nilai industri, menghasilkan
pengembangan model bisnis digital baru untuk mencapai efisiensi tinggi dan kualitas produk yang lebih
tinggi. Revolusi Industri 4.0, di sisi lain, menimbulkan ke khawatiran akan pergantian tenaga kerja
manusia oleh robot dan melemahnya perusahaan lokal. Ketakutan ini sejalan dengan penelitian yang

1
dilakukan oleh International Labour Organization/ILO (2016), yang memprediksi otomatisasi akan
menggantikan 56 persen pekerjaan di Indonesia, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Kamboja.
Tantangan penting yang dihadapi sektor industri manufaktur Indonesia antara lain kemungkinan
terjadinya ketimpangan (disparity) tingkat efisiensi dan produktivitas masing-masing subsektor industri
manufaktur Indonesia. Masalahini dapat timbul akibat ketimpangan struktur pasar, yaitu penguasaan
pangsa pasar yang besar dan dominan untuk jenis usaha tertentu pada masing-masing subsektor sektor
industri manufaktur.Selain itu, temuan empiris menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan dan
produktivitas teknologi pada sektor industri manufaktur di Indonesia masih relatif rendah jika
dibandingkan dengan produktivitas modal dan tenaga kerja.

2
B. Rumusan Masalah
1. Apa sja kajian Teoritis ?
2. Apa yang di maksud dengan metode penelitian?
3. Apa saja hasil dan pembahasan?

C. Tujuan Penulisan
1. Dapat mengetahui tentang revolusi industri manufaktur 4.0
2. Dapat mengetahui tentang pertuimbuhan SOLOW-SWAN
3. Dapat mengetahui apa itu Pertumbuhan ekonomi
4. dapat mengetahui tentang Teori historis

3
BAB II PEMBAHASAN

A. KAJIAN TEORITIS
1. Industri Manufaktur
Berdasarkan UU no 3 tahun 2014 tentang Perindustrian, khususnya pasal 1 ayat 2, industri adalah
seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan/atau memanfaatkan sumber daya
industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk
jasa industri. Berdasarkan Webster’s New World Dictionary, istilah industri menunjuk pada
“manufacturing productive enterprises collectively, especially as distinguished from agriculture”. Masih
menurut sumber yang sama, industri juga berarti “any large-scale business activity”, misalnya industri
makanan, industri tekstil, industri internet, dst. Adapun menurut Badan Pusat Statistik (BPS), industri
adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah ataubarang setengah jadi menjadi barang jadi
yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Industri juga sering dimaknai sebagai
kelompok perusahaan yang empunyai produk yang sejenis. Berdasarkan sektor usahanya, industri
dikelompokkan dalam industri pengolahan dan jasa industri. Industri manufaktur, atau biasa juga disebut
industri sekunder atau industri nonekstraktif. Industri manufaktur mengubah bahan mentah menjadi
barang jadi yang memiliki nilai jual dan dapat dikonsumsi atau digunakan oleh konsumen. Bahan mentah
dari industri manufaktur adalah barang jadi yang dihasilkan oleh industri primer. Industri manufaktur
sering kali tidak mengambil bahan mentah langsung dari sumber daya alam sehingga industri manufaktur
disebut juga dengan industri non-ekstraktif. Industri manufaktur memproduksi produk dengan skala yang
sangat besar (mass production).
Perkembangan teknologi sangat memengaruhi industri manufaktur. Produksi barang jadi yang
dulunya dilakukan dalam skala rumah tangga di pedesaan, saat ini diproduksi dengan skala yang lebih
besar di pabrik. Dengan bantuan teknologi mesin atau robotik,proses produksi dapat di percepat.
Karakteristik utama dari industri manufaktur adalah memiliki pangsa pasar mayoritas dalam negeri.
Konsumen utama dari hasil produksi dalam negeri berasal dari dalam negeri. Industri manufaktur di
Indonesia lebih fokus pada pangsa pasar dalam negeri, walaupun sebagian dalam industri telah melakukan
ekspor produk ke luar negeri.Industri manufaktur juga merupakan industri yang paling tahan banting
terutama dalam keadaan krisis. Industri manufaktur di Indonesia, terutama industri produk konsumsi,hasil
produksinya selalu digunakan masyarakat. Walaupun dalam kondisi ekonomi sulit ekalipun, produk ini
lebih stabil.

2. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator penting dalam melakukan analisis pembangunan
ekonomi yang terjadi pada suatu negara. Secara singkat pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana
aktivitas perekonomian menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada periode tertentu.Adapun
menurut Kuznets pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang
bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Oleh karena itu, tidak

4
mengherankan jika pada awal pembangunan ekonomi suatu negara, umumnya perencanaan pembangunan
berorientasi pada masalah pertumbuhan.
Dalam perkembangannya hingga saat ini terdapat berbagai teori pertumbuhan
ekonomi.Teori ini sendiri banyak muncul untuk menjelaskan siklus pertumbuhan sekaligus faktor-faktor
yang berpengaruh secara langsung terhadap suatu peningkatan perekonomian nasional oleh para ahli.

3. Teori Pertumbuhan Solow-Swan

Teori pertumbuhan ekonomi ini dikembangkan oleh Robert Solow(Massachussets Institute of


Technology) dan Trevor Swan(The Australian National University). Menurut teori ini, pertumbuhan
ekonomi tergantung pada pertambahan penyediaan faktor-faktor produksi dan tingkat kemajuan teknologi.
Pandangan inididasarkan pada analisis klasik, bahwa perekonoman akan tetap mengalami tingkat
pengerjaan penuh (full employment) dan kapasitas peralatan modal akan tetap sepenuhnya digunakan
sepanjang waktu. Selanjutnya, rasio modal-output (capital-output ratio = COR) dapat berubah dan bersifat
dinamis. Untuk menciptakan sejumlah output tertentu, dapat digunakan modalyang berbeda-beda dengan
bantuan tenaga kerja yang berbeda-beda sesuai dengan yang dibutuhkan.

Jika lebih banyak modal yang digunakan maka tenaga kerja yang dibutuhkan lebih sedikit,
sebaliknya modal yang digunakan lebih sedikit maka lebih banyak tenaga kerja yang digunakan. Dengan
adanya fleksibilitas ini suatu,perekonomian mempunyai kebebasan yang tak terbatas dalam menentukan
kombinasi modal dan tenaga kerja yang akan digunakan untuk menghasilkan tingkat output tertentu. Teori
pertumbuhan Solow-Swan menggunakan pendekatan fungsi produksi yang telah dikembangkan oleh
Charles Cobb dan Paul Douglas yang dikenal dengan sebutan fungsi produksi Cobb Douglas. Seperti
halnya dengan model Harrod-Domar, model Solow-Swan memusatkan perhatiannya pada bagaimana
jumlah penduduk, akumulasi kapital, kemajuan teknologi dan output saling berinteraksi dalam proses
pertumbuhan ekonomi.

4. Teori Historis

Teori ini dikembangkan oleh banyak ahli ekonomi, seperti Karl Buicher, Werner Sombart, dan
Frederich List, yang memiliki pandangan berbeda tetapi berfokus pada kegiatan ekonomi masyarakat.
Menurut Karl, hubungan antara produsen dan konsumen mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara,
yang dengan sendirinya terjadi di masyarakat, kota-kota, dan seluruh dunia. Werner Sombart, di sisi
lain,mengklasifikasikan peran masyarakat dalam pertumbuhan ekonomi dari tahap ekonomi tertutup,
pertumbuhan industri, hingga ke tahap kapitalis.

5
B. METODE PENELITIAN
Metode deskriptif kualitatif adalah jenis metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian
ini. sumber data yang digunakan berasal dari data sekunder melalui kajian kepustakaan atau yang disebut
dengan study literature yang dikumpulkan melalui website, jurnal, bulletin, yang diliat dalam bentuk
digital serta sesuai dengan tema yang akan di teliti. (Purboseno et al., 2022). Data yangdikumpulkan
merupakan data sekunder,yang diperoleh dari literatur, jurnal, surat kabar, maupunBadan Pusat Statistik
(BPS). data yang dibutuhkan antara lain adalah Laju pertumbuhan PDB Industri Manufaktur pada periode
2017-2021.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


Adanya pertimbuhan perekonomian yang semakin meningkat serta berkelanjutan merupakan
sebuah syarat paling utama dalam menerapkan cara agar Indonesia menjadi negara yang maju. Salah satu
hal yang harus dilakukan agar tujuan tersebut dapat terlaksana yaitu dengan mencari dukungan dari
beberapa sektor, yang salah satunya di bidang manufaktur. Hal tersebut mempunyai jalan arah yang sama
untuk terus mengembangkan industri manufaktur dalam memberikan dukungan terhadap pertumbuhan
perekonomian serta memperbaiki hal transaksi yang terus berjalan itu. Pihak pemerintahan juga terus
memberikan cara yang konsisten untuk memberikan dukungan di bidang manufaktur dari adanya beberapa
kebijakan yang ditetapkan. Dalam mengembangkan pertumbuhan perekonomian yang ada di Indonesia
diperlukan yang nama industri manufaktur. Pada saat sekarang ini, industri di bidang manufaktur sudah
memberi kontribusinya melalui perekonomian berskala nasiobal sebanyak 20,27% di ASEAN. Hal ini
dapat dilihat melalui berkembangnya kegiatan industri manufaktur yang ada di Indonesia sehingga mampu
menggantikan commodity based dan berubah menjadi manufacture based. Kemudian, dapat dilihat bahwa
industrimanufaktur ini memiliki potensi yang cukup besar menambah tenaga kerja, memberikan
peningkatan terhadap nilai dari bahan baku, serta adanya peningkatan sumber devisa.

Strategi industri manufaktur dalam meningkatkan percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia


dilakukan dengan penerapan strategi industri 4.0 yang merupakan salah satu rencana dari pendirian Pusat
Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0) yang dengan adanya konsep gedung pintar. Maksud dari gedung
tersebut merupakan suatu tempat nauangan atau rumah untuk penelitian, penciptaan, serta pengembangan
mengenai kecerdasan yang akan dibuat oleh Indonesia di era industri 4.0 agar terus mendampingi dan
mendukung kegiatan industri yang dilakukan, terkhusus di bidang manufaktur. Making roadmap industri
4.0 pada awalnya hanya difokuskan untuk 5 sektor industri startegis secara nasional melalui tingkatan
PDB (Product Domestic Bruto), yaitu di bidang manufaktur sebanyak 57%, ekspor industri bidang
manufaktur sebesar 64% dan penyerapan pekerja di bidang industri sebanyak 59%. Hal ini mencakup
beberapa bidang, yaitu :

1. Industri pada bagian makanan, minuman akan manjadi industri yang kuat danterdepan di negara
ASEAN, terkhusus yaitu food and beverage powerhouse.

2. Industri di bidang otomotif, yang akan dijadikan sebagai indutsri yang palingutama dalam memenuhi
kebutuhan pasar dalam dan luar negeri kendaraan bermotor, terkhusus untuk Electrified Vihacle (EV) dan
internal combustion engine (ICE).

6
3. Industri di bidang elektronik, akan dijadikan industri yang mampu memberikan kebutuhan pasar luar
dan dalam negeri. Seperti sekumpulan elektronika.

4. Industri pada bidang kimia, harus siap sebagai industri yang mengetahui keinginan konsumen dalam
negeri serta luar negeri.

5. Industri di bidang tekstil dan produk tekstil, akan dijadikan sebagai indutsri yang menciptakan produk
pakaian seperti baju olahraga.

Dengan adanya revolusi industri yang dilakukan akan mampu memberikan perubahan mengenai
cara manusia menjalani kehidupan dan bertahan hidup menggunakan kemajukan teknologi yang
memberikan informasi serta berdampak positif terhadap kehidupan di masyarakat luas. Melalui
perkembangan teknologi yang terus berkembang seiring berjalannya waktu memiliki terobosan pada
bidang kecerdasan buatan, hal ini terjadi karena dengan adanya teknologi dapat menggantikan
peranmanusia dalam menjalankan pekerjaan secara otomatis. Ketika suatu usaha industri di bidang
manufaktur melakukan strategi revolusi industri 4.0 tentunya semua kegiatan akan dilakukan dengan
otomatis karena adanya perkembangan media teknologi yang semakin berkembang. Pada era sekarang ini,
hanya sedikit industri yang masih menggunakan media manual. Karena dengan adanya perkembangan
teknologi menjadikan perusahaan lebih efektif dan efisien melakukan kegiatan usahannya. Begitu juga
dengan masyarakat akan memperoleh barang yang diinginkan dengan lebih mudah dan harga yang
terjangkau.

Melalui media revolusi industri memberikan perubahan cara membuat produk yang walnya
dilakukan dengan manusia jadi menggunakan tenaga mesin. Hal ini seiring dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan sehingga mampu menciptakan teknologi yang canggih dan bermanfaat dalam meningkatkan
percepatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia karena mampu mempercepat kegiatan prosuksi suatu
barang. Berikut merupakan beberapa prinsip yang dimiliki oleh revolusi industri 4.0 pada bidang
ekonomi, yaitu :

1. Interaksi yang dilakukan dengan bantuan kemampuan mesin dengan adanya perangkat sensor, yaitu
mempu melakukan komunikasi melalui internet.

2. Adanya suatu transfortasi yang dapat memberikan informasi melalui suatu system yang telah disediakan
melalui Salinan virtual dengan menggunakan data sensor.

3. Adanya bantuan yang diberikan secara teknis melalui suatu system yang dapat digunakan sebagai alat
untuk memberikan evaluasi mengenai informasi dengan tepat dan mencari solusi atas suatu permasalahan
yang sedang terjadi dan mengharuskan adanya penyelesaian yang cepat dan tepat.4. Adanya suatu
keputusan yang dilakukan dengan sistem dunia maya yang dijalankan dengan keputusan sendiri serta
melaksanakan tugas dengan efektif.

Dengan kehadiran dari revolusi industri 4.0 indonesia telah berkomitmen akanmembangun sebuah
industri manufaktur yang berdaya saing di tingkat global dalam kecepatan implementasi industri 4.0. dari
hal tersebut bisa ditandai dalam peluncuran making roadmap serta strategi di indonesia yang memasuki di
era digital yang tengah berlangsung pada sekarang ini. Adapun tujuan daei making roadmap itu ialah agar
bisa mengimplementasikan strategi yang memasuki era induatri 4.0. implementasi industri 4.0 sendiri

7
mempunyai sebuah tujuan agar terciptanya perkembangan bagi ekonomi yang berkesenjangan. Making
indonesia 4.0 memuat 10 inisiatif nasional yang bersifat dalam lintas sectoral agar bisa mempercepat
lajunya pertumbuhan dalam industei menufaktur. Indonesia telah mengawali sebuah tahapan dalam
adaptasi bagi industri 4.0 dengan peningkatan kompetensi bagi sumber daya manusia. Tata pengelolaan
dalam platform industri 4.0 itu mampu diharapkan bisa jadi masukan yang penting dalam rekomdenasi
bagi perumusan strategi serta kebijakan nasional dalam tindakan percepatan implementasi industri 4.0
kedalam persiapan infrastruktur yang dibutuhkan bagi pelaku induatri yang terkhusus bagi industri
manufaktur yang perioritas dapat bertranformasi ke dalam industri 4.0. dikarenakan belum dibuat
peraturan dalam perundngan yang teekait bagi pengembangan industri 4.0 secara formal sebagai acuan
implementasi, pada saat sekarang ini banyak industri yang masih kesusahan menemukan sebuh acuan
implementasi dalam perkembangan industri 4.0. Dengan dukungan yang berupa bentuk platform
pengembangan industri 4.0 yang tersistematis serta terintegarasi dengan baik bagi kesatuan ekosiatem
mampu diharapkan bisa terciptanya kolaboraai diantara pemangku bagi kepentingan sehingga bisa
terausun standart/platform teknis bersama supaya bisa terciptanya sebuah pasar didalam negeri yang
berdaya saing serta mandiri.

8
BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan
Pada saat sekarang ini, industri di bidang manufaktur sudah memberi kontribusinya melalui
perekonomian berskala nasiobal sebanyak 20,27% di ASEAN. Hal ini dapat dilihat melalui
berkembangnya kegiatan industri manufaktur yang ada di Indonesia sehingga mampu menggantikan
commodity based dan berubah menjadi manufacture based. Strategi industri manufaktur dalam
meningkatkan percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia dilakukan dengan penerapan strategi
industri 4.0 yang merupakan salah satu rencana dari pendirian Pusat Industri Digital Indonesia 4.0
(PIDI 4.0). Menteri Perindustrian berharap agar visi besar dapat tercapai dengan menerapkan industri
4.0. Visi tersebut yaitu membawa Indonesia masuk 10 besar ekonomi pada tahun 2030, dapat
mengembalikan angka net export 10%. Meningkatkan produktivitas tenaga kerja hingga dua kali lipat
disbanding peningkatan biaya tenaga kerja, dan pengalokasian dua persen dari GDP untuk aktivitas
teknologi dan inovasi. Selain itu, perkembangan industri manufaktur Indonesia juga harus didukung
oleh kerjasama dari berbagai pemangku kepentingan, seperti pemerintah, pengusaha, dan
masyarakat umum.

2. Saran.
Revolusi industri Manufaktur 4.0 saat ini semakin berkembang oleh karena itu perusahaan dan pemerintah harus lebih lagi
megembangkan industri manufaktur untuk bisa selaras dengan revolusi industri 4.0 agar dapat
meningkatkan dukungan pekerja terhadap masyarakat luas yang nantinya juga meningkatkan komitmen pekerja terhadap
perusahaan. Serta perlunya mengetahui apa saja perkembangan industri saat ini dan kedepannya.Demikian makalah ini yang
dapat kami buat mungkin masih banyak kekurangan dari makalah kami oleh karena itu kritik dan saran sangat kami
butuhkan dari pembaca.

9
Daftar Pustaka
1. Arifin, I. (n.d.). Membuka Cekrawala Ekonomi. PT Grafindo Media Pratama.
2. Asmara, K. (2018). Analisis Peran Sektor Industri Manufaktur Terhadap Penyerapan
Tenaga Kerja Di Jawa Timur. Journal of Economics Development Issues, 1(2), 33–38.
https://doi.org/10.33005/jedi.v1i2.18
3. Christianti, T. L. (2022). Teori-teori pertumbuhan Ekonomi dan Hubungannya dengan
variabel makro ekonomi. Mitra Cendikia Media.
4. Hidayat, W. (2017). Perencanaan pembangunan Daerah : Pendekatan pertumbuhan
ekonomi, Disparitas pendapatan dan kemiskinan. Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Istikomah, N., & Arsanti, M. (n.d.). Strategi Indonesia Memasuki Revolusi Industri 4.0.
Academia.Edu, 4–7.
6. Lestari, E. P. (2017). Analisis Kinerja Industri Manufaktur Di Indonesia. Jurnal Riset
Ekonomi Dan Manajemen, 17(1), 183. https://doi.org/10.17970/jrem.17.170115.id
7. Lestari, Etty Puji, & WSU, I. (2017). Analisis Kinerja Industri Manufaktur Di Indonesia.
Jurnal Riset Ekonomi Dan Manajemen, 17(1), 183.
https://doi.org/10.17970/jrem.17.170115.id
8. Nugroho, Y. D., & Wahyuni, K. T. (2019). Aglomerasi Dan Dinamika Industri Manufaktur
Pada Era Revolusi Industri 4 . 0 Di Koridor Ekonomi Jawa ( Agglomeration and the
Dynamics of Manufacturing Industry on the. Seminar Nasional Official Statistics 2019:, 1–
13.
9. Purboseno, S., Hermantoro, & Sunardi. (2022). Peran Generasi Millenial Mendorong
Percepatan Transformasi Digital Di Industri Perkebunan. Prosiding Seminar Nasional
Instiper, 1(1), 37–45. https://doi.org/10.55180/pro.v1i1.240
10. Sholihah, I. M., Syaparuddin, S., & Nurhayani, N. (2017). Analisis investasi sektor
industri manufaktur, pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga
kerja di Indonesia. Jurnal Paradigma Ekonomika, 12(1), 11– 24.
https://doi.org/10.22437/paradigma.v12i1.3930
11. Syara, F. A. (2019). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI
INDUSTRI MANUFAKTUR DI INDONESIA. Jurnal Kajian Ekonomi Dan
Pembangunan, 1(2), 365–374.
12. Utomo, S., & Harjono, A. N. (2021). Pentingnya Membangun Platform Kolaborasi
Multi- Stakeholder sebagai Key Enabling Factor dalam Membangun Ekosistem Inovasi
Industri 4.0 di Era New Normal. Jurnal Informatika Universitas Pamulang, 6(1), 67.
https://doi.org/10.32493/informatika.v6i1.8142

10

Anda mungkin juga menyukai