EKONOMI INDUSTRI - Nadia Intan Lestari (11032200050)
EKONOMI INDUSTRI - Nadia Intan Lestari (11032200050)
EKONOMI INDUSTRI - Nadia Intan Lestari (11032200050)
DISUSUN OLEH:
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nyalah tulisan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulis makalah yang
berjudul “Penawaran Uang” ini dalam untuk memenuhi tugas, yaitu pada mata kuliah
Ekonomi Industri dan Corporate.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Industri
dan Corporate yaitu, bapak Heru Wahyono, ST., ME., CHt ST., ME., CHt. yang telah
memberikan tugas ini kepada kami agar kami lebih memahami materi yang disampaikan.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pihak yang bersangkutan. Meski kami sadar jika
masih banyak hal yang perlu dikoreksi dari makalah ini. Mohon maaf apabila terdapat hal
yang tidak berkenan atau makalah ini kurang sempurna. Karena kesempurnaan hanya milik
Tuhan Yang Maha Esa. Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.4 Manfaat
a. Penyusun dan pembaca dapat memahami apa yang di maksud dari Ekonomi
Industri dan Coorporate.
b. Menambah wawasan bagi penyusun dan pembaca.
c. Sebagai salah satu tugas untuk memenuhi penilaian dari dosen pengampu
Ekonomi Industri dan Coorporate.
1.5 Metode
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode studi pustaka,
metode deskriptif dalam menganalisis data, dan metode informal (naratif) dalam
penyajian hasil analisis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Industri berasal dari bahasa latin, yaitu industria yang artinya buruh atau tenaga
kerja, istilah industri sering digunakan secara umum dan luas, yaitu semua kegiatan
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam rangka mencapai kesejahteraan.
Kegiatan industri sebenarnya sudah ada sejak manusia berada di muka bumi ribuan tahun
yang lalu dalam tingkat yang sangat sederhana. Seiring dengan pesatnya perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia, kegiatan industri pun tumbuh dan
berkembang semakin kompleks.
3
Sedangkan Industri menurut KKBI, Industri adalah kegiatan memproses atau
mengolah barang dengan menggunakan sarana dan peralatan, dan menurut UU No. 5
Tahun 1984 tentang Perindustrian, Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah
bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang
dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun
dan perekayasaan industri.
Ekonomi Industri & Corporate merupakan suatu keahlian khusus dalam ilmu
ekonomi. Ilmu ini membantu menjelaskan mengapa pasar perlu diorganisir dan
bagaimana pengorganisasiannya mempengaruhi cara kerja pasar industri. Ekonomi
Industri & Corporate menelaah struktur pasar dan perusahaan yang lebih menekankan
pada studi empiris dari faktor-faktor yang mempengaruhi struktur pasar, perilaku dan
kinerja pasar (Jaya, 2001). Koch (1980) mendefinisikan Ekonomi Industri &
Corporate sebagai studi teoritik dan empirik tentang bagaimana struktur pasar dan
tingkah laku penjual-pembeli mempengaruhi kinerja dan kesejahteraan ekonomi.
4
Jasa industri
Merupakan kegiatan industri yang melayani keperluan pihak lain. Pada kegiataan
ini bahan baku disediakan oleh pihak lain, sedangkan pihak pengolah hanya
melakukan pengolahannya dengan mendapatkan imbalan sebagai balas jasa (upah
maklon).
Pengelompokan Industri
Pengolahan biasanya didasarkan pada jumlah tenaga kerja yaitu: Industri Besar,
Industri Sedang, Industri Kecil, dan Industri Mikro. Dalam Berita Resmi Statistik
(BRS) ini, hanya menyajikan data industri besar dan sedang.
1) Industri Besar adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja
100 orang atau lebih.
2) Industri Sedang adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja
antara 20 sampai 99 orang.
3) Industri Kecil adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja
antara 5 sampai 19 orang.
4) Industri Mikro adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja
antara 1 sampai 4 orang.
b. Industri fasilitatif
Yang dimaksud dengan Industri fasilitatif adalah industri yang produk
utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya. Contoh :
Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.
5
Berdasarkan Besar Kecil Modal
a. Industri padat modal
Yang dimaksud industri padat modal adalah industri yang dibangun dengan
modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunan.
b. Industri kecil
Yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5 sampai 19 orang, Ciri
industri kecil adalah memiliki modal yang relative kecil, tenaga kerjanya berasal
dari lingkungan sekitar atau masih ada hubungan saudara. Contoh : industri
genteng, industri batubata, dan industri pengolahan rotan.
c. Industri sedang
Yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20 sampai 99 orang.
Ciri industri sedang adalah memiliki modal yang cukup besar, tenaga kerja
memiliki keterampilan tertentu, dan pimpinan perusahaan memiliki kemapuan
manajerial tertentu. Contoh : industri konveksi, industri bordir, dan industri
keramik.
6
d. Industri besar
Yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang. Ciri industri
besar adalah memiliki modal besar yang dihimpun secara kolektif dalam bentuk
pemilikan saham, tenaga kerja harus memiliki keterampilan khusus, dan pimpinan
perusahaan dipilih melalui uji kemampuan dan kelayakan (fit and profer test).
Contoh : industri tekstil, industri mobil, industri besi baja, dan industri pesawat
terbang.
7
gergaji, dan mesin pres.
4) Industri elektronika, misalnya: radio, televisi, dan komputer.
5) Industri mesin listrik, misalnya: transformator tenaga dan generator.
6) Industri kereta api, misalnya: lokomotif dan gerbong.
7) Industri kendaraan bermotor (otomotif), misalnya: mobil, motor, dan
suku cadang kendaraan bermotor.
8) Industri pesawat, misalnya: pesawat terbang dan helikopter.
9) Industri logam dan produk dasar, misalnya: industri besi baja, industri
alumunium, dan industri tembaga.
10) Industri perkapalan, misalnya: pembuatan kapal dan reparasi kapal.
11) Industri mesin dan peralatan pabrik, misalnya: mesin produksi, peralatan
pabrik, the blower, dan kontruksi.
8
Industri ini merupakan industri yang menghasilkan nilai ekonomis dari
kegiatan wisata. Bentuknya bisa berupa: wisata seni dan budaya (misalnya:
pertunjukan seni dan budaya), wisata pendidikan (misalnya: peninggalan,
arsitektur, alat-alat observasi alam, dan museum geologi), wisata alam (misalnya:
pemandangan alam di pantai, pegunungan, perkebunan, dan kehutanan), dan
wisata kota (misalnya: melihat pusat pemerintahan, pusat perbelanjaan, wilayah
pertokoan, restoran, hotel, dan tempat hiburan).
e. Industri yang tidak terikat oleh persyaratan yang lain (footloose industry)
Yaitu industri yang didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat di atas. Industri
ini dapat didirikan di mana saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya
9
sangat luas serta dapat ditemukan di mana saja. Misalnya: industri elektronik,
industri otomotif, dan industri transportasi.
b. Industri ringan
Yaitu industri yang menghasilkan barang siap pakai untuk dikonsumsi.
Misalnya: industri obat-obatan, industri makanan, dan industri minuman.
10
b. Industri dengan penanaman modal asing (PMA)
Yaitu industri yang modalnya berasal dari penanaman modal asing. Misalnya:
industri komunikasi, industri perminyakan, dan industri pertambangan.
b. Industri negara
Yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik Negara yang dikenal
dengan istilah BUMN, misalnya: industri kertas, industri pupuk, industri baja,
industri pertambangan, industri perminyakan, dan industri transportasi.
b. Industri menengah
Yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relative besar, teknologi cukup maju
11
tetapi masih terbatas, pekerja antara 10-200 orang, tenaga kerja tidak tetap, dan lokasi
pemasarannya relative lebih luas (berskala regional). Misalnya: industri bordir,
industri sepatu, dan industri mainan anak-anak.
c. Industri besar
Yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal sangat besar, teknologi canggih dan
modern, organisasi teratur, tenaga kerja dalam jumlah banyak dan terampil,
pemasarannya berskala nasional atau internasional. Misalnya: industri barang-barang
elektronik, industri otomotif, industri transportasi, dan industri persenjataan
12
BAB II
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam menjelajahi dinamika ekonomi industri, telah terungkap bahwa inovasi
teknologi memainkan peran kunci dalam menentukan keunggulan kompetitif suatu negara
atau perusahaan. Melalui penelitian ini, kami menemukan bahwa investasi dalam riset dan
pengembangan, serta adopsi teknologi baru, menjadi faktor utama yang membedakan antara
industri yang berkembang dan yang stagnan. Namun, perlu diingat bahwa inovasi tidak bisa
berdiri sendiri; dukungan dari kebijakan publik dan infrastruktur yang memadai juga
diperlukan untuk memfasilitasi proses ini.
Selain itu, kebijakan regulasi memiliki peran yang signifikan dalam membentuk
perilaku industri. Dalam menganalisis berbagai studi kasus, kami menyimpulkan bahwa
pendekatan yang seimbang antara regulasi yang ketat untuk melindungi kepentingan
masyarakat dan fleksibilitas untuk mendorong inovasi sangatlah penting. Regulasi yang
berlebihan dapat menghambat pertumbuhan industri, sementara ketiadaan regulasi yang
cukup dapat membahayakan keberlangsungan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Terakhir, kami menyoroti pentingnya kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam
mengarahkan pembangunan industri. Melalui kemitraan yang kokoh, pemerintah dapat
memberikan insentif dan bantuan kepada perusahaan untuk mengembangkan teknologi baru,
meningkatkan keterampilan tenaga kerja, dan memperluas akses pasar. Sebaliknya,
perusahaan juga dapat berkontribusi pada pembuatan kebijakan yang lebih baik dan
memberikan wawasan tentang kebutuhan industri.
Dengan menggabungkan inovasi teknologi, kebijakan regulasi yang cermat, dan
kolaborasi antar sektor, kami percaya bahwa industri dapat menjadi motor utama
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Meskipun tantangan dan kompleksitas terus ada,
upaya bersama dari semua pemangku kepentingan dapat membawa manfaat jangka panjang
bagi masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan.
3.2 Saran
13
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan
yang perlu ditambah dan diperbaiki. Untuk itu penulis mengharapkan inspirasi dari para
pembaca dalam hal membantu menyempurkan makalah ini. Untuk terakhir kalinya penulis
berharap agar dengan hadirnya makalah ini akan memberikan sebuah perubahan khususnya
dunia pendidikan ilmu ekonomi industry dan coorporate.
14
15