1188 4733 1 PB

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 9

PERAN STRATEGI CITY BRANDING KOTA BATU

DALAM TREND PENINGKATAN KUNJUNGAN


WISATAWAN MANCANEGARA
(Studi Pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu)

Stephen Intyaswono
Edy Yulianto
Mukhammad Kholid Mawardi
Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis
Universitas Brawijaya
Malang
[email protected]

ABSTRACT
This study aimed to describe the implementation and impact of city branding strategy Batu City towards
increasing trend of tourist arrivals in the Batu City. This type of research is qualitative research to describe
and analyze the implementation of city branding strategy Batu City applied by the Department of Tourism
Batu City. Research conducted at the office of Tourism and Culture Department Batu City, Jl. Sultan Agung
No. 5, Kota Batu. Data collection techniques in this research through field research conducted to obtain
information and data through interviews, data collection visits, and documentation. Results from this study
indicate that the potential and advantages in agriculture, tourism, and education, Batu can have a strong
identity as a tourist town. Implementation of City Branding Batu City had been carried out and meet the three
main sectors, namely agriculture, tourism and education. City Branding is not just as a promotional tool only.
But also as a unifying and binding of all parties who deal with tourism in order to further improve the quality
Batu services or products in attracting foreign tourists to visit the Batu City.

Keywords: City Branding, City Marketing, City Image, International Travel

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi dan dampak strategi city branding Kota Batu
terhadap trend peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara di Kota Wisata Batu. Jenis penelitian yang
digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan mendeskripsikan dan menganalisis tentang implementasi strategi
city branding Kota Batu yang diterapkan oleh Dinas Pariwisata Kota Batu. Penelitian dilaksanakan di kantor
Dinas Pariwisata, Jl. Sultan Agung no 5, Kota Batu. Teknik pengumpulan data dalam penelitan ini dilakukan
melalui penelitian lapangan untuk mendapatkan informasi maupun data melalui wawancara, pengumpulan
data kunjungan, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan potensi dan
keunggulan di sektor pertanian, pariwisata, dan pendidikan, Kota Batu dapat memiliki identitas yang kuat
sebagai kota wisata. Implementasi City Branding Kota Batu selama ini telah dilakukan dan memenuhi 3 sektor
utama yaitu pertanian, pariwisata dan pendidikan. City Branding ini bukan hanya sebagai alat promosi saja.
Namun juga sebagai pemersatu dan pengikat dari seluruh pihak-pihak yang berurusan dengan pariwisata Batu
agar semakin meningkatkan kualitas jasa atau produknya dalam menarik wisatawan mancanegara untuk dapat
mengunjungi Kota Batu.

Kata Kunci : City Branding, City Marketing, City Image, Wisata Internasional

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 30 No. 1 Januari 2016| 65


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PENDAHULUAN Tenggara. Sebut saja Malaysia dengan “Malaysia,
Trully Asia”, kemudian Singapura dengan
Seiring dengan berkembangnya otonomi “Uniquely Singapore”, Hongkong dengan “Asia’s
daerah, dalam beberapa tahun terakhir berbagai World City!”. Indonesia memiliki slogan “The
daerah di Indonesia mengupayakan berbagai cara Ultimate in Diversity” yang dicetuskan oleh
untuk menunjukkan diferensiasi dari kotanya mantan Presiden Megawati. Slogan ini bertujuan
dibanding dengan kota-kota di daerah lain terutama untuk memulihkan citra Indonesia yang kala itu
dibidang pariwisata. Otonomi daerah membuat sempat tercoreng akibat ulah terorisme yang
kota menjadi lebih berkuasa atas daerahnya sendiri. ditandai dengan adanya “travel warning” dari
Arti kata dari berkuasa ialah bebas mengatur sejumlah negara asing.
daerahnya sendiri seperti bagaimana kota tersebut Pemasaran negara, kota, ataupun suatu
mampu bertahan dalam kehidupan sosialnya wilayah melalui kegiatan City Branding bertujuan
termasuk dalam pembangunan yang mampu untuk meningkatkan perekonomian negara atau
membuat kota tersebut diminati oleh wisatawan kota tersebut terutama melalui sektor pariwisata.
baik dalam maupun luar negeri, sehingga kota akan Sektor pariwisata merupakan sektor yang strategis
mendapat pendapatan dari retribusi pariwisata dan karena dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan
mampu memutar roda perekonomian yang perekonomian, menciptakan lapangan kerja,
menimbulkan kesejahteraan dan tentunya perkembangan investasi, peningkatan pendapatan
pembangunan kota dan masyarakat dan sekitarnya. masyarakat, serta penerimaan keuangan negara.
Terlebih lagi di era globalisasi saat ini memaksa Negara Indonesia sendiri jumlah wisatawan
berbagai wilayah untuk terus maju dan mampu mancanegara yang berkunjung mengalami
mandiri atau menghidupi daerahnya sendiri. peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun.
Pengenalan budaya, hiburan dan kreativitas Fenomena trend kunjungan wisatawan dari
yang ada di suatu daerah memerlukan adanya tahun ke tahun yang terus meningkat membuat
kegiatan pemasaran. Menurut Kartajaya (2009:15) banyak kota-kota di Indonesia khususnya Jawa
pemasaran adalah merupakan ilmu yang Timur berlomba-lomba untuk mengembangkan
menunjukkan bagaimana cara menciptakan, daerahnya menjadi kota wisata, termasuk kota
menawarkan, dan merubah nilai suatu barang atau Batu. Kota Batu memiliki peluang untuk lebih
jasa yang mampu memuaskan kebutuhan dikembangkan sebagai daerah wisata yang lebih
konsumen. Kegiatan pemasaran memerlukan menarik, hal ini didasarkan pada kondisi alam dan
sebuah brand yang melekat pada barang/jasa yang letak geografis yang sangat mendukung.
akan dipasarkan. Umumnya brand selalu banyaknya destinasi wisata yang dimiliki oleh Kota
diaplikasikan kepada suatu produk atau jasa, Batu membuat meningkatnya kunjungan
namun dalam konteks ini, brand diaplikasikan wisatawan khususnya wisatawan mancanegara
untuk suatu daerah atau kota yang kemudian yang berkunjung. Berikut merupakan gambar data
disebut city branding. Anholt dalam Moilanen dan kunjungan wisatawan mancanegara di Kota Batu :
Rainisto (2009:7) mendefinisikan city branding
sebagai manajemen citra dari sebuah destinasi Tabel 1. Jumlah Kunjungan Wisatawan
melalui inovasi strategis serta koordinasi ekonomi, Mancanegara di Kota Batu
sosial, komersial, kultural, dan peraturan TAHUN 2011 2012 2013 2014
pemerintah. Fenomena City Branding atau TOTAL 10318 11301 11409 12422
Destination Branding sekarang ini menjadi trend KEPERLUAN
pada semua negara yang maju maupun LIBURAN 9702 10782 10738 11631
berkembang. Salah satu contoh negara yang sukses
BISNIS 394 401 425 449
memasarkan negaranya adalah Amerika Serikat.
Negara yang dijuluki “Paman Sam” yang sukses KONVENSI 197 87 209 287
mengekspansi brand-brand lokalnya ke dunia PENELITIAN 25 31 37 55
internasional, seperti Coca-Cola, Hollywood, Sumber :Dinas Pariwisata Kota Batu
Pepsi, McDonald dan sebagainya, kemudian juga
berhasil membangun citra Adidaya Dunia. Apabila melihat potensi pariwisata yang
Hal ini disadari juga oleh beberapa negara sangat menjanjikan, sudah sepantasnya kota Batu
di kawasan Asia Tenggara seperti Malaysia, dapat menjadi pilihan destinasi wisata favorit bagi
Hongkong, Singapura, dan Thailand. Mereka wisatawan mancanegara. Berdasarkan latar
berlomba-lomba untuk menjadikan negaranya belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk
sebagai kawasan destinasi terbaik di Asia meneliti secara mendalam tentang peran dari

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 30 No. 1 Januari 2016| 66


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Strategi City Branding Kota Batu dalam trend bangunan dan tempat bersejarah, taman dan
peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara di landscape, pusat konvensi dan pameran, serta
Jawa Timur. mall dan supermarket.
Berdasarkan latar belakang yang sudah 3. Pemasaran prasarana (infrastructure
diuraikan di atas, maka rumusan masalah pada marketing) : prasarana sebagai pendukung
penelitian ini adalah : daya tarik lingkungan kehidupan dan
1. Bagaimana implementasi strategi city lingkungan bisnis, antara lain meliputi jalan
branding Kota Batu yang diterapkan oleh raya, kereta api, bandara, serta jaringan
Dinas Pariwisata Kota Batu? komunikasi dan teknologi informasi.
2. Apa dampak dari penerapan strategi city 4. Pemasaran penduduk (people marketing) :
branding Kota Batu terhadap trend antara lain mencakup keramahan, pahlawan
peningkatan kunjungan wisatawan atau orang terkenal setempat, tenaga
mancanegara? kompeten, kemampuan berwirausaha dan
komentar atau tanggapan positif penduduk
KAJIAN PUSTAKA yang lebih dahulu pindah ke tempat yang
dipasarkan tersebut.
Branding
Menurut Mathieson (2005:22), brand City Branding Hexagon
diartikan sebagai sesuatu yang dapat menjalankan Menurut Anholt (2007:108) terdapat enam
keseluruhan dari proses komunikasi campuran dari aspek dalam pengukuran efektivitas city branding,
atribut, berbentuk sebuah logo atau simbol yang yaitu :
mencerminkan sebuah janji atau proses emosional 1. Presence : berdasarkan status internasional
antara konsumen dan perusahaan dan menciptakan kota dan pengetahuan tentang kota secara
pengaruh yang bernilai untuk stakeholder dan global. Hal ini juga digunakan sebagai tolak
konsumen. Sedangkan menurut Susanto dan ukur kontribusi kota dalam ilmu pengetahuan,
Wijanarko (2004:5), merek merupakan nama atau budaya dan pemerintahan secara global.
simbol yang diasosiasikan dengan barang atau jasa 2. Potential : mengukur bagaimana peluang
dan menimbulkan arti psikologis atau asosiasi. ekonomi dan pendidikan dalam suatu kota.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa brand adalah Contohnya peluang untuk mencari lapangan
sebuah alat pengenal yang berupa nama atau kerja, atau peluang untuk mendapatkan
simbol yang mempengaruhi proses pemilihan suatu pendidikan yang lebih tinggi
barang atau jasa yang membedakannya dari produk 3. Place : mengukur persepsi masyarakat tentang
pesaing dan memiliki nilai bagi pembeli dan aspek fisik dari masing-masing kota dari segi
penjualnya. iklim, kebersihan lingkungan dan bagaimana
tata ruang kota.
City Branding 4. Pulse : mengukur persepsi bahwa ada hal-hal
Menurut Simon Anholt dalam Moilanen yang menarik dalam suatu kota, entah itu
dan Rainisto (2009:7) City Branding merupakan kegiatan atau acara yang mampu mengisi
salah satu strategi suatu wilayah seperti negara atau waktu luang atau dapat menarik minat
kota untuk memiliki kedudukan atau tempat pengunjung.
(positioning) yang kuat dan dapat dikenal secara 5. People : mengukur seberapa ramah penduduk
luas. Secara sederhana, City Branding dapat setempat, komunitas-komunitas apa saja yang
didefinisikan sebagai karateristik atau identitas ada di lingkungan masyarakat dan bagaimana
dalam bentuk simbol, logo, merek yang melekat daerah tersebut mampu memberikan rasa aman
pada suatu wilayah atau kota. bagi pengunjung yang datang.
Terdapat empat strategi umum dalam 6. Prerequite : menentukan bagaimana orang
memasarkan atau mendorong agar suatu kota dapat melihat kualitas di suatu kota, apakah kota
menjadi lebih menarik bagi wisatawan, pengusaha tersebut memuaskan, memiliki standar
ataupun investor ke kota atau wilayah tertentu fasilitas umum seperti sekolah,rumah sakit,
(Kotler, 2002:245) yaitu dengan : transportasi dan fasilitas olah raga.
1. Pemasaran citra (image marketing) : keunikan
dan kebaikan citra. Seringkali didukung METODE PENELITIAN
dengan slogan, contohnya “Shining Batu” Jenis penelitian yang digunakan yaitu
2. Pemasaran atraksi/daya tarik (attraction penelitian kualitatif dengan mendeskripsikan dan
marketing) : atraksi atau keindahan alam, menganalisis tentang implementasi strategi city
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 30 No. 1 Januari 2016| 67
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
branding Kota Batu yang diterapkan oleh Dinas
Pariwisata Kota Batu. Penelitian dilaksanakan di
kantor Dinas Pariwisata, Jl. Sultan Agung no 5,
Kota Batu.
Teknik pengumpulan data dalam penelitan
ini dilakukan melalui penelitian lapangan untuk
mendapatkan informasi maupun data melalui
wawancara, pengumpulan data kunjungan, dan
dokumentasi.
Gambar 2. Java Jazz On The Move
HASIL DAN PEMBAHASAN Shining in Batu
Implementasi Strategi City Branding Kota Batu
Kegiatan implementasi dari Strategi City Kegiatan ini dimeriahkan oleh banyak
Branding yang dilakukan pemerintah Kota Batu musisi jazz internasional, antara lain Marcello
adalah : Alluili, Israel Varela, Daniel Cappucci, Klein
1. Pemasaran citra (image marketing) : dalam dan Michail Quartet, dan masih banyak lagi
memasarkan citra Kota Batu sebagai kota musisi lainnya. Konser jazz yang diadakan
wisata, pemerintah Kota Batu memiliki sebuah oleh Kota Batu ini memang bertujuan untuk
slogan yaitu “Shining Batu”. menarik wisatawan mancanegara sekaligus
mengenalkan Kota Batu sebagai destinasi
wisata internasional yang ada di Indonesia
selain Bali. Acara ini dihadiri oleh ribuan
wisatawan baik domestik maupun
mancanegara.

Gambar 1. Logo Shining Batu 3. Pemasaran prasarana (infrastructure


marketing) : Kota Batu dalam menjalankan
Secara rinci dijelaskan bahwa tiga kegiatan City Branding juga membangun
curve / garis lengkung yang membentuk logo sarana prasarana sebagai pendukung daya tarik
merupakan representasi dari : wisata dan kemudahan akses informasi. Salah
a. Hijau = pertanian satu contohnya adalah Pemerintah Kota Batu
b. Merah-orange = pariwisata meluncurkan aplikasi android yang bernama
c. Biru = pendidikan Shining Batu Mobile.
Dengan filosofis dari brand tersebut,
Kota Batu diharapkan lebih bersinar, baik
dalam bidang pariwisata, pertanian dan
pendidikan.

2. Pemasaran atraksi/daya tarik (attraction


marketing) : Kota Batu memiliki beragam
atraksi atau keindahan alam, bangunan dan
tempat bersejarah, taman dan landscape, pusat
konvensi dan pameran, serta mall dan
supermarket. Salah satu kegiatan yang Gambar 3. Shining Batu Mobile
dilakukan oleh Kota Batu dalam menarik
minat wisatawan mancanegara adalah dengan Aplikasi ini memungkinkan
mengadakan kegiatan yang bertaraf penggunanya mengakses semua hal
internasional, salah satunya adalah konser mengenai Kota Wisata Batu melalui
Java Jazz On The Move in Shining Batu. smartphone. Aplikasi yang dapat diunduh
secara gratis baik di appstore baik di iOS,
Android, maupun Blackberry ini
menyediakan berbagai macam destinasi
wisata lengkap dengan jalur, jenis
transportasi yang dapat dikendarai, hingga

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 30 No. 1 Januari 2016| 68


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
tarif atau biaya masuk ke tempat wisata.
Selain itu juga menyediakan informasi
seputar hotel dan penginapan yang ada di
Kota Wisata Batu dan sekitarnya.

4. Pemasaran penduduk (people marketing) :


bahwa sebuah kota pariwisata tidak bisa bila
hanya mengandalkan promosi saja. Tidak bisa
bila hanya pemerintah daerah yang aktif
mengkampanyekan Kota Wisata Batu. Namun
peran serta dukungan masyarakat sangat
dibutuhkan untuk menciptakan budaya dan
iklim yang kondusif bagi kemajuan
kepariwisataan di Kota Batu. Peran dari Gambar 4. City Branding Hexagon;
pengusaha-pengusaha, tempat penginapan, Anholt (2007:58)
jasa tour, penyewaan transportasi, pedangang 1. Presence : Aspek ini digunakan untuk
suvenir, pedagang oleh-oleh, hotel-hotel, mengukur city branding dari suatu kota
semua harus bersinergi dan bekerjasama dalam berdasarkan status internasional dari suatu
rangka mewujudkan Batu Bersinar, sesuai kota. Sejak awal abad ke-19 Batu berkembang
dengan branding dari Kota Batu. menjadi daerah tujuan wisata, khususnya
Pemerintah Kota Batu telah orang-orang Belanda, sehingga orang-orang
mengimplementasikan salah satu kegiatan Belanda itu ikut membangun tempat-tempat
pemasaran City Branding yaitu people peristirahatan (villa) bahkan bermukim di
marketing melalui gerakan Kelompok Sadar Batu. Situs dan bangunan-bangunan
Wisata. Dinas Pariwisata Kota Batu membuat peninggalan Belanda atau semasa
sebuah gerakan yang dinamakan Kelompok pemerintahan Hindia Belanda itu masih
Sadar Wisata (Pokdarwis) yang merupakan berbekas bahkan menjadi aset dan kunjungan
program pelatihan pariwisata yang bertujuan wisata hingga saat ini. Begitu kagumnya
untuk meningkatkan destinasi wisata di Kota bangsa Belanda atas keindahan dan keelokan
Batu serta meningkatkan standar destinasi Batu, sehingga bangsa Belanda mensejajarkan
pariwisata yang ada. Selain itu juga untuk wilayah Batu dengan sebuah negara di Eropa
memberikan pengetahuan dan pemahaman yaitu Switzerland dan memberikan predikat
kepada masyarakat akan Stategi Shining Batu sebagai De Klein Switzerland atau Swiss Kecil
yang dijalankan oleh Pemerintah Kota Batu. di Pulau Jawa.
Program pelatihan dan pengembangan Batu secara global memiliki obyek
pariwisata itu menghasilkan destinasi wisata wisata yang terkenal yaitu Songgoriti . Disini
baru yang kemudian disebut sebagai Desa terdapat Candi Songgoriti dan patung Ganesha
Wisata. Desa wisata ini pengunjung dapat peninggalan Kerajaan Singosari serta tempat
melakukan petik buah langsung dari peristirahatan yang dibangun sejak zaman
pohonnya, juga ada wisata taman bunga, Belanda. Hal ini membuat Batu sebagai tempat
kemudian kegiatan seperti outbond, untuk melakukan penelitian sejarah oleh para
perkemahan, flying fox, panjat tebing, arkeolog pada jaman dahulu. Batu
motorcross dan masih banyak lagi. berkontribusi dalam ilmu pengetahuan
khususnya tentang keberadaan Kerajaan
Dampak Strategi City Branding Kota Batu Singosari. Hal ini semakin menguatkan
Menurut Anholt (2007:58) terdapat enam eksistensi dari Kota Batu sebagai pusat ilmu
pengetahuan sejarah dan wisata pendidikan,
aspek untuk mengetahui apakah city branding
sesuai dengan filosofi dari logo Shining Batu.
memiliki dampak sehingga meningkatkan 2. Potential : Aspek ini digunakan untuk
kunjungan wisatawan khususnya wisatawan mengukur city branding dari suatu kota
mancanegara, yaitu dengan menggunakan City berdasarkan peluang ekonomi dan pendidikan
Branding Hexagon. dalam suatu kota. Perekonomian Kota Batu
banyak ditunjang dari sektor pariwisata dan
pertanian. Letak Kota Batu yang berada di
wilayah pegunungan dan pembangunan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 30 No. 1 Januari 2016| 69
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
pariwisata yang pesat membuat sebagian besar didukung penelitian sebelumnya yang
pertumbuhan PDB Kota Batu ditunjang dari dilakukan oleh Lita Ayu Wandari yang
sektor ini. Di bidang pertanian, Batu berjudul “Pengaruh City Branding Shining
merupakan salah satu daerah penghasil apel Batu terhadap City Image dan Keputusan
terbesar di Indonesia yang membuatnya Berkunjung Wisatawan Ke Kota Batu Tahun
dijuluki sebagai kota apel. Batu juga dikenal 2014. Penelitian ini bertujuan mengetahui
sebagai kawasan agropolitan, sehingga juga pengaruh city branding terhadap city image
mendapat julukan kota agropolitan. Seperti Kota Batu. Jenis penelitian yang digunakan
halnya kawasan Malang Raya dan sekitarnya, adalah explanatory research. Sampel sebanyak
Batu banyak menghasilkan sayur mayur, dan 102 wisatawan yang mengunjungi tempat
bawang putih. Batu juga dikenal sebagai kota wisata di Kota Batu tahun 2014. Teknik
seniman. Ada banyak sanggar lukis dan galeri purposive random sampling. Metode
seni di kota ini. Hal ini juga membuat Batu pengumpulan data kuesioner. Analisis data
menjadi kota pengekspor hasil pertanian yaitu secara deskriptif dan path analysis. Hasil
buah-buahan dan sayur-mayur. Buah yang penelitian menunjukkan bahwa variabel city
menjadi andalan dari Kota Batu adalah buah branding berpengaruh signifikan terhadap city
apel. image. Berdasarkan hasil penelitian ini maka
Selain itu saat ini Pemkot Batu telah ditarik kesimpulan bahwa pengunjung Kota
melakukan kerja sama pasar dengan China Batu memiliki persepsi yang sangat baik
menyusul kedatangan delegasi dari Kota terhadap Kota Batu. Hal ini juga dibuktikan
Tianjin Republik Rakyat China (RRC) ke Batu dengan tingkat pengunjung Kota Batu yang
pada tanggal 19 Januari 2015. Kedatangan meningkat setiap tahunnya.
delegasi dari Tianjin dalam rangka untuk 4. Pulse : Aspek ini digunakan untuk mengukur
meningkatkan kerja sama bidang perdagangan city branding dari suatu kota berdasarkan
dan ekonomi khususnya di bidang olahan hasil persepsi bahwa ada hal-hal yang menarik
pertanian. Kedatangan tersebut ditindaklanjuti dalam suatu kota, entah itu kegiatan atau acara
dengan penandatangan memorandum of yang mampu mengisi waktu luang atau dapat
understanding (MoU). Delegasi dari Tianjin menarik minat pengunjung. Kota Batu saat ini
dipimpin Jaspr Ho. Kedatangan mereka untuk melalui City Branding mengandalkan tiga
melihat dari dekat potensi yang ada di Kota sektor pariwisata dalam menarik pengunjung.
Batu baik di bidang hasil olahan pertanian Yaitu sektor pertanian, pariwisata alam dan
maupun teknologi pertanian. Saat ini sudah buatan, dan pendidikan. Dari sektor pertanian,
ada produk asal Kota Batu yang berhasil Batu memiliki desa perkebunan apel. Desa
masuk pasar Tianjin yakni produk milik wisata ini terletak di desa Sidomulyo. Desa ini
Brosem seperti sari apel, olahan buah apel menawarkan satu perkebunan yang luas dan
maupun kripik buah dan kentang. Tidak hanya pohon apel sebagai menu utama
produk makanan dan olahan hasil pertanian, perkebunannya. Para pengunjung bisa
tetapi juga produk batik dan kerajinan. Hal ini memetik langsung buah apel langsung dari
semakin membuktikan peluang ekonomi dari pohonnya atau untuk di bawa pulang sebagai
Kota Batu sangatlah besar. oleh-oleh. Sebagai sarana pendukung, di desa
Ditambah lagi iklim Kota Batu yang ini juga di sediakan penginapan atau guest
sejuk juga menambah daya tarik bagi investor house untuk wisatawan yang ingin menginap.
untuk membangun vila-vila dan hotel di Keramahan penduduk desa Sidomulya
kawasan Kota Batu. Hal ini disebabkan karena menjadi satu nilai tambahan bagi wisata desa
banyaknya pengunjung baik lokal maupun ini. Selain itu Batu juga memiliki desa
mancanegara yang terus meningkat setiap perkebunan Sayur-mayur. Desa wisata ini
tahunnya. Sehingga bisnis perhotelan dan vila terletak di dua tempat, yaitu di desa
memiliki prospek yang sangat bagus di Kota Pandanrejo dan desa Tulungrejo, kecamatan
Batu. Bumiaji. Di sini, para pengunjung bisa
3. Place : Aspek ini digunakan untuk mengukur mendapat sayuran yang masih segar dan sehat
city branding dari suatu kota berdasarkan langsung dari kebunnya. Jenis sayuran sangat
persepsi masyarakat tentang aspek fisik dari beragam seperti, brokoli, kailan, kubis, wortel,
masing-masing kota dari segi iklim, dan banyak lagi.
kebersihan lingkungan dan bagaimana tata Dari sektor pariwisata, Batu memiliki
ruang kota. Pembahasan dalam aspek ini banyak daya tarik antara lain wisata alam dan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 30 No. 1 Januari 2016| 70
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
buatan. Wisata alam Kota Batu yang sangat kepada petani jika ada yang belum dimengerti.
terkenal antara lain Selecta dan Paralayang. Petani pun dengan sabar dan ramah menjawab
Wisata buatan yang paling banyak dikenal pertanyaan dari wisatawan. Sebelum
oleh wisatawan antara lain Jatim Park 1, BNS, wisatawan kembali pulang, mereka diberi
Eco Green Park, Museum Angkut. Tempat oleh-oleh tanaman yang telah mereka tanam
wisata ini selalu ramai dikunjungi oleh bersama petani. Jika tanaman tidak
wisatawan setiap tahunnya dan terus memungkinkan dibawa pulang ke rumah
meningkat. Banyak sekali wahana yang wisatawan, maka tanaman tersebut akan
disediakan oleh tempat-tempat tersebut ditinggal dan dirawat oleh petani. Wisatawan
sebagai tempat rekreasi dan hiburan keluarga, dapat melihat pertumbuhan tanamannya
anak-anak dan remaja. kapanpun mereka mau. Hal ini juga dapat
Dari sektor pendidikan, Batu memiliki menjadi alat pengikat bagi wisatawan untuk
Songgoriti terkenal dengan obyek wisata kembali lagi berwisata di Kota Batu.
peninggalan dari abad ke 10, yaitu terdapat 6. Prerequite : Aspek ini digunakan untuk
candi peninggalan kerajaan Singahasari dan mengukur city branding dari suatu kota
telah berkembang menjadi obyek wisata berdasarkan bagaimana kualitas di suatu kota,
rekreasional sampai saat ini. Obyek wisata apakah kota tersebut memuaskan, memiliki
Songgoriti terletak di lembah Gunung Banyak, standar fasilitas umum seperti sekolah, rumah
tepatnya di desa Songgokerto, Batu. Biasanya sakit, transportasi dan fasilitas olah raga. Kota
Songgoriti digunakan sebagai tempat Batu dari segi transportasi Kota Batu memiliki
berkunjung siswa-siswi SMP dan SMA untuk sarana transportasi dalam kota yang
melakukan penelitian dan menambah menjangkau hingga semua wilayah Kota Batu.
pengetahuan para siswa ini dalam sejarah Dari angkutan umum, taxi wisata, hingga
Kerajaan Singosari. Selain itu Batu juga dokar dan becak untuk transportasi menjelajah
memiliki wisata buatan sebagai sarana desa-desa wisata.
pendidikan yaitu Batu Secret Zoo dan Museum Dari segi tempat ibadah, Kota Batu memiliki 4
Satwa. Wahana ini menyajikan pengalaman Masjid besar, 2 Gereja, 2 Vihara, Klenteng
dan dapat menambah ilmu pengetahuan di Kwan Imtong, dan 2 biara. Dari segi
bidang hewan-hewan dan tumbuhan. Karena pendidikan, Kota Batu memiliki 15 Sekolah
terdapat banyak sekali jenis-jenis hewan san Dasar, 9 Sekolah Menengah Pertama, 9
tumbuh-tumbuhan yang berasal dari seluruh Sekolah Menengah Atas, 10 Sekolah
pelosok dunia. Baik yang masih hidup bahkan Menengah Kejuruan. Dari segi sarana
hingga fosil-fosil yang berumur jutaan tahun. kesehatan, Kota Batu memiliki 2 rumah sakit
5. People : Aspek ini digunakan untuk mengukur yaitu RS Hasta Brata dan RS Baptis Batu.
city branding dari suatu kota berdasarkan Sedangkan dari segi penginapan dan hotel,
seberapa ramah penduduk setempat, Kota Batu memiliki lebih dari 55 hotel dan
komunitas-komunitas apa saja yang ada di terus meningkat setiap tahun karena pada
lingkungan masyarakat dan bagaimana daerah sektor ini selalu ada pembangunan hotel-hotel
tersebut mampu memberikan rasa aman bagi dan penginapan baru setiap tahunnya.
pengunjung yang datang. Kota Batu telah
menyediakan berbagai layanan untuk
memberikan rasa puas dan aman kepada setiap KESIMPULAN DAN SARAN
pengunjung. Mulai dari keberadaan Pusat Kesimpulan
Informasi Pariwisata yang memberikan Berdasarkan hasil penelitian yang telah
informasi terlengkap seputar tempat-tempat dilakukan peneliti mengenai Peran Strategi City
wisata yang ada, keramahan pedagang- Branding Kota Batu dalam Trend Peningkatan
pedagang kecil, hingga pelayanan desa wisata Kunjungan Wisatawan Mancanegara, terdapat
dan angkutan transportasi lainnya, seperti beberapa hal yang dapat disimpulkan, yaitu :
dokar. Pada umumnya wisatawan merasa 1. Dengan potensi dan keunggulan di sektor
senang karena diperlakukan dengan baik, pertanian, pariwisata, dan pendidikan, Kota
mereka dapat dengan cepat menyatu dengan Batu dapat memiliki identitas yang kuat
warga desa, karena keramahan dan kebaikan sebagai kota wisata. Penggunaan brand
warga desa. Wisatawan diberi pelatihan Shining Batu adalah salah satu cara untuk
tentang cara bertani oleh petani desa setempat. memperkenalkan kepada masyarakat luas, tiga
Wisatawan dapat dengan bebas bertanya sektor unggulan Kota Batu yang menjadi daya
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 30 No. 1 Januari 2016| 71
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
tarik bagi wisatawan mancanegara. Sehingga merupakan gambaran dari karateristik Kota
dengan adanya Brand Shining Batu ini sebagai Batu. Pemerintah harus dapat mendorong
pengikat seluruh komponen dan lapisan masyarakat khususnya pelaku bisnis untuk
masyarakat beserta pemerintah dalam menonjolkan dan memaksimalkan potensi
mempromosikan Kota Batu sebagai Kota Kota Batu dalam aspek pertanian, pendidikan,
Wisata. dan pariwisata. Ketiga aspek tersebut menjadi
2. Implementasi City Branding Kota Batu selama karateristik Kota Wisata Batu dan diharapkan
ini telah dilakukan dan memenuhi 3 sektor dapat membuat wisatawan tertarik untuk
utama yaitu pertanian, pariwisata dan datang mengunjungi Kota Batu.
pendidikan. City Branding ini bukan hanya
sebagai alat promosi saja. Namun juga sebagai 2. Perlunya pelatihan-pelatihan yang lebih sering
pemersatu dan pengikat dari seluruh pihak- diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan
pihak yang berurusan dengan pariwisata Batu Kebudayaan Kota Batu untuk meningkatkan
agar semakin meningkatkan kualitas jasa atau keterampilan dan kemampuan masyarakat
produknya dalam menarik wisatawan dalam mempromosikan daerahnya melalui
mancanegara untuk dapat mengunjungi Kota sektor pertanian, pendidikan, dan pariwisata.
Batu. City Branding juga digunakan sebagai Masyarakat Kota Batu diharapkan mampu
acuan standarisasi dari semua produk ataupun memberikan inovasi dan daya tarik tersendiri
pelayanan yang diberikan di Kota Batu agar bagi wisatawan mancanegara, agar kunjungan
dapat bersaing di tingkat internasional. wisatawan mancanegara ke Kota Batu semakin
3. Dampak dari implementasi city branding Kota lama semakin meningkat.
Batu adalah dengan terciptanya tempat-tempat
wisata yang baru yang mencerminkan
karateristik dari brand Shining Batu yaitu DAFTAR PUSTAKA
tempat wisata alam yang bersifat agrowisata.
Wisata alam yang baru dibangun Kota Batu ini Anholt, Simon. 2007. Competitive Identity : The
tentunya mendapat respon yang positif dari New Brand Management for Nation, Cities
wisatawan mancanegara yang datang, terbukti and Region. New York : Palgrave
dengan banyaknya wisatawan mancanegara MacMilan
yang datang ke Kota Batu saat ini tidak hanya
mengunjungi Selecta atau Kusuma Agrowisata CEOs for Cities. 2006. Branding Your City.
saja, namun juga Desa-desa Wisata Baru yang London : CEOs for Cities
dibentuk oleh pemerintah sebagai bagian dari Dearlove, Des & Stuart Crainer. 2003. The
program City Branding Selain itu dengan Ultimate Book of Business Brands. Dover
adanya Shining Batu, masyarakat Kota Batu NH : Capstone US.
dapat memiliki standarisasi yang jelas
Don, E. Schultz dan Beth E. Barnes. 1999.
mengenai pengelolaan dan pemasaran tempat-
Strategic Brand Communication
tempat wisata di Kota Batu sehingga semua
Campaigns. NTC Bussiness
saling bekerjasama dalam meningkatkan
popularitas dari Kota Wisata Batu. ETC UNWTO. 2005. City Tourism & Culture.
UNWTO. 2010. Handbook of Tourism
Saran Destination Branding . UNWTO.
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh East, R. 1997. Consumer Behaviour. London:
dari penelitian ini, maka peneliti memberikan Pren-tice Hall.
beberapa saran, yaitu :
Kartajaya, Hermawan. 2006. Hermawan Kartajaya
1. Perlu dilakukan sosialisasi yang lebih luas lagi on Marketing Mix Seri 9 Elemen Marketing.
mengenai Shining Batu kepada seluruh Bandung: PT. Mizan Pustaka.
masyarakat Kota Batu khususnya para pelaku
Keller, K.L. 1993. Integrating Marketing
bisnis yang berkaitan dengan Kota Wisata
Communications to Build Brand Equity.
Batu agar saling bersinergi bersama
Stanfor University
pemerintah, membentuk kawasan wisata yang
aman, tertib, nyaman. Serta mampu Kotler, Philip. 2002. Marketing Asian places:
menerapkan strategi city branding dengan attracting investment, industry, and tourism
menggunakan brand Shining Batu yang to cities, states, and nations.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 30 No. 1 Januari 2016| 72
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Kotler, Philip, & Armstrong, G. 2014. Principles of Unggul dan Organisasi Pendukungnya.
marketing (6th ed). Australia:Pearson. Jakarta: Mizan Publika.
Kotler, Philip, Hermawan Kartajaya and S. David Van Gelder, Sicco. 2008. An Introduction to City
Young. 2004. Attracting Investors : A Branding. Amsterdam: Placebrand Limited
Marketing Approach To Finding Funds For Journal :
Your Business. New Jersey : John Wiley &
Sons, Inc. Anholt, S. 2005. Some Important Distinctions in
Place Branding. Place Branding Vol.1,
Kotler, Philip & Waldermar Pfoertsch, 2006. B2B No.2
Brand Management. Berlin:Springer
Kavaratzis, Mihalis. 2004. From city marketing to
LeGates, Richard and Stout Frederic. 2007. The city branding: Towards a theoretical
City Reader. New York: Routledge framework for developing city brands.
Mathieson, Alister dan Geoffrey Wall. 2005. Place Branding, Vol. 1, No. 1.
Tourism : Economic, Phisical, and social Pfefferkorn W. Julia. 2005. Branding of Cities:
Impact. New York : John Wiley & Son Inc
Exploring City Branding and the
Moilanen, Teemu & Rainisto. 2009. How to Brand Importance of Brand Image. Master Thesis.
Nations, Cities and Destinations, A New York: Syracuse University
Planning Book for Place Branding. USA:
Palgrave Macmillan.
Internet :
Moleong, Lexy. 2013. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung : PT Remaja Glasgow Marketing Bureau. 2007. Glasgow:
Rosdakarya Scotland With Style The City Brand Hal.1
(http://www.glasgoweconomicfacts.com/G
Osborne, David, dan Ted Gaebler. 1993. etFile.aspx? Itemid=72 diakses pada 1
Reinventing Government: How the Desember 2014)
Enterpreneurial Spirit is Transforming the
Public Sector. New York: Plume Book. SWA. Ayo City Branding, 14 Juni 2007
Patton, M.Q. 2001. Qualitative Research and http://swa.co.id/2007/06/ayo-city-branding
Evaluation Methods. Thousand Oaks, CA: diakses pada 31 Desember 2014
Sage Publications. Kementrian Pariwisata dan Industri Kreatif
Schultz, D.E., & Schultz, H.F. 2004. Brand babble. Republik Indonesia
USA: Thomson South-Western. http://www.parekraf.go.id/asp/ringkasan.as
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis p?c=110
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur
R&D). Bandung: Alfa Beta
http://jatim.bps.go.id/website_baru/index.p
Surya, Daniel. 2003. Global Capabilities. Jakarta : hp/brs/285
Imago
Susanto, A. B. dan Himawan Wijanarko. 2004.
Power Branding : Membangun Merek

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 30 No. 1 Januari 2016| 73


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai