Resume Dendi Herliandi PPN 1E

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

TEORI KEPERAWATAN

Resume Teori Keperawatan Jean Watson dan Konseptual Neuman


Dosen Pengampu:
Meilati Suryani.,S.Kp.,M.Kep

Disusun Oleh:
Dendi Herliandi (C.0105.23.141)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN NERS


Sekolah Tinggi Kesehatan Budi Luhur Cimahi
2024
PEMBAHASAN

A. Teori Keperawatan Menurut Jean Watson

1. Konsep Utama Teori dan Model Keperawatan Jean Watson


Watson mengemukakan bahwa caring merupakan inti dari keperawatan.
Dalam hal ini caring merupakan perwujudan dari semua faktor yang digunakan
perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan pada klien. Kemudian caring
juga menekankan harga diri individu, artinya dalam melakukan praktik
keperawatan, perawat senantiasa selalu menghargai klien dengan menerima
kelebihan maupun kekurangan klien. Watson berfokus pada hubungan antara
perawat dan pasien, menganggap perawatan sebagai proses interaksi manusiawi
yang melibatkan aspek fisik, emosional, dan spiritual. Prinsipnya mencakup
pemahaman terhadap pengalaman pasien, membentuk ikatan emosional, dan
mendorong kesembuhan holistik

2. Faktor Carative Teori Watson

Struktur ilmu caring dibangun dari 10 faktor carative, yaitu:


1. Membentuk sistem nilai humanistik-altruistik.
2. Menanamkan keyakinan dan harapan (faith-hope).
3. Mengembangkan sensitivitas untuk diri sendiri dan oranglain.
4. Membina hubungan saling percaya dan saling bantu (helping-trust).
5. Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positf dan negatif. Perawat
harus menerima persaan oranglain serta memahami perilaku mereka.
6. Menggunakan metode pemecahan masalah yang sistematis dalam
pengambilan keputusan.
7. Meningkatkan proses belajar-mengajar interpersonal.
8. Menyediakan lingkungan yang mendukung, melindungi, dan/atau
memperbaiki mental, sosiokultural dan spiritual.
9. Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
10.Mengembangkan faktor kekuatan eksistensial-fenomenologis.
Beberapa konsep utama dari Teori Keperawatan Caring menurut Jean
Watson:

1. Keperawatan sebagai tindakan manusiawi (Human Care): Watson menekankan


pentingnya keperawatan sebagai tindakan manusiawi yang melibatkan perasaan
kasih sayang, keberanian, dan kebijaksanaan.
2. Keperawatan sebagai hubungan interpersonal: Watson memandang keperawatan
sebagai suatu bentuk hubungan interpersonal antara perawat dan pasien. Hubungan
ini harus didasarkan pada kepercayaan, saling menghormati, dan pemahaman.
3.10 Kebutuhan Dasar Manusia: Watson mengidentifikasi 10 kebutuhan dasar
manusia yang harus dipenuhi oleh perawat. Kebutuhan-kebutuhan ini mencakup
kebutuhan fisik, emosional, intelektual, dan spiritual.
4.Caring Moment/Caring Occasion: Watson menekankan keberartian setiap
momen dalam pelayanan keperawatan yang disebut "caring moment" atau "caring
occasion". Setiap momen tersebut adalah peluang untuk menyediakan perhatian
dan kasih sayang kepada pasien.
5. Pengembangan Kepekaan: Perawat diharapkan untuk mengembangkan
kepekaan terhadap kebutuhan dan perasaan pasien. Ini melibatkan kemampuan
untuk membaca sinyal nonverbal dan merespon dengan empati.
6.Budaya Keperawatan Peduli: Watson mendorong pengembangan budaya
keperawatan yang didasarkan pada kepedulian dan kasih sayang, baik di antara
para perawat maupun dalam lingkungan perawatan.

Teori Keperawatan Caring menekankan pentingnya dimensi manusiawi dalam


praktik keperawatan, dan Watson mendukung pendekatan holistik yang
memperlakukan pasien sebagai individu yang unik. Teori ini telah menjadi
landasan bagi banyak program pendidikan keperawatan dan telah memengaruhi
praktek keperawatan di berbagai tingkatan.
B. Teori Keperawatan Menurut Betty Neuman

adalah Teori Sistem Neuman yang menekankan interaksi antara


individu dengan lingkungan untuk mempertahankan kesehatan. Menurut
Neuman, individu memiliki lima variabel kebutuhan dasar: fisiologis,
psikologis, sosial, keamanan, dan spiritual. Keperawatan berfokus pada
upaya untuk memahami dan memodifikasi pengaruh lingkungan agar
individu dapat beradaptasi secara optimal.

1. Teori dan Model Betty Neuman dalam Praktik Keperawatan


Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah model konsep
Health Care System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas
keperawatan yang ditunjukan kepada penekanan penurunan stress dengan
memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan
dengan sasaran pelayanan adalah komunitas.
Garis pertahanan diri pada komunitas tersebut meliputi garis pertahanan
fleksibel, garis pertahanan normal, dan garis pertahanan resistan. Intervensi
keperawatan diarahkan pada garis pertahanan dengan penggunaan pencegahan
primer, sekunder dan tersier. Model ini bertujuan agar terjadi stabilitas klien dan
keluarga dalam lingkungan yang dinamis. Sehingga Betty Neuman
menggambarkan peran perawat dapat bersifat menyeluruh dan saling
ketergantungan (interdependensi).
Secara umum fokus dari model konsep keperawatan menurut Neuman ini
berfokus pada respon terhadap stressor serta faktor-faktor yang mempengaruhi
proses adaptasi pada pasien. Untuk itu tindakan keperawatan yang seharusnya
dilakukan menurut Neuman adalah mencegah atau mengurangi adanya reaksi
tubuh akibat stressor. Upaya tersebut dapat juga dinamakan pencegahan primer,
sekunder dan tersier.
Konsep utama yang teridentifikasi adalah pendekatan holistik, sistem terbuka
(meliputi fungsi, input dan out put, feed back, negentropy, egentropy dan
stabilitas), lingkungan, lingkungan yang dibuat, sehat, sakit, sistem klien (meluputi
lima variable klien, struktur dasar, garis pertahanan, garis pertahanan normal, garis
pertahanan fleksibel), stressor, tingkat reaksi, pencegahan dan intervensi dan
rekontruksi.
C. Contoh Penerapan Teori Di Pelayanan Kesehatan

Penerapan Teori Keperawatan Caring oleh Jean Watson:


1. Pelayanan Maternitas:
 Perawat menerapkan caring moments dalam mendukung ibu hamil dan
pasangan selama persalinan.
 Memberikan perhatian khusus pada kebutuhan emosional dan spiritual
selama periode kehamilan dan persalinan.
2. Pemulihan Pasca Operasi:
 Perawat menggunakan caring moments untuk memberikan dukungan
emosional dan fisik selama masa pemulihan pasca operasi.
 Menerapkan pendekatan pribadi dalam memberikan informasi dan
mengatasi kekhawatiran pasien.
3. Palliative Care:
 Dalam perawatan paliatif, perawat memanfaatkan caring moments untuk
menciptakan hubungan terapeutik dan menyediakan dukungan emosional
yang mendalam.
 Menyediakan perhatian dan kenyamanan bagi pasien dan keluarganya
selama akhir hidup.
4. Perawatan Lansia:
 Perawat menghormati integritas dan pengalaman hidup lansia, menerapkan
caring moments untuk memahami kebutuhan dan keinginan mereka.
 Menyediakan perhatian khusus pada kesehatan mental dan emosional lansia.
5. Pelayanan Kesehatan Mental:
 Dalam merawat klien dengan masalah kesehatan mental, perawat
menggunakan caring moments untuk membangun hubungan saling percaya
dan mendukung proses penyembuhan.
 Menekankan pada aspek-aspek emosional dan spiritual dalam perawatan.
Penerapan Teori Sistem Kesehatan oleh Betty Neuman:

1.Manajemen Stres dan Pencegahan Penyakit:

 Perawat menerapkan konsep sistem Neuman untuk membantu pasien


mengelola stres dan mencegah penyakit.
 Melibatkan pasien dalam perencanaan pencegahan penyakit dan manajemen
stres sesuai dengan konteks sistem kesehatan mereka.
2. Pemulihan Pasca Trauma:
 Dalam perawatan pasien pasca trauma, perawat mempertimbangkan dampak
trauma terhadap sistem kesehatan pasien.
 Menerapkan strategi perawatan yang mendukung pemulihan secara holistik,
mencakup aspek fisik dan psikososial.
3. Manajemen Kesehatan Komunitas:
 Menggunakan teori sistem Neuman untuk menganalisis faktor-faktor yang
memengaruhi kesehatan komunitas.
 Mengembangkan program kesehatan masyarakat yang mengakomodasi
kebutuhan sistem kesehatan komunitas.
4. Pelayanan Kesehatan Kronis
 Dalam merawat pasien dengan penyakit kronis, perawat mempertimbangkan
dampak jangka panjang terhadap sistem kesehatan individu.
 Memberikan pendekatan perawatan yang melibatkan manajemen penyakit
kronis dan mendukung adaptasi sistem kesehatan pasien.

Penerapan kedua teori ini dapat saling melengkapi dalam menyediakan pelayanan
kesehatan yang holistik, memperhatikan aspek-aspek fisik, emosional, sosial, dan
spiritual pasien, sambil mempertimbangkan dampaknya terhadap sistem kesehatan
secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai