MODUL PRAKTIKUM Rev.X24
MODUL PRAKTIKUM Rev.X24
MODUL PRAKTIKUM Rev.X24
DAFTAR ISI
1.3.4.3. OUT...........................................................................................................................5
1.3.4.4. OUTBAR...................................................................................................................5
i
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
3.3.1.1. Pengarah Preprosesor...............................................................................................17
3.3.3. Variabel...........................................................................................................................18
3.3.4. Deklarasi.........................................................................................................................19
3.3.5. Operator...........................................................................................................................19
ii
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
a. Tugas...............................................................................................................................30
BAB VI..........................................................................................................................................31
6.3.2. Bagian – bagian HMI (Human Machine Interface) Magelis GXU series.......................32
6.4. Langkah Mendesain Tampilan Visualisasi pada Vijeo Designer Basic 1.1....................32
6.5. Langkah Simulasi Program.............................................................................................35
6.6. Langkah mendownload program Ke HMI......................................................................35
BAB VII PEMROGRAMAN PLC SCHNEIDER MODICON M221 TMCE24R
MENGGUNAKAN SOMACHINE BASIC..................................................................................36
iii
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
UNIT I
DASAR PEMROGRAMAN FUNGSI TIMER DAN COUNTER PADA PLC
MENGGUNAKAN DIAGRAM TANGGA
2
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
3
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
4
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
1.1.1.1. OUT
Instruksi OUT bisa juga disebut sebagai suatu Instruksi Output Energize. Instruksi OUT
menyerupai suatu Relay Coil. Symbol instruksi OUT tampak seperti di bawah ini:
1.1.1.1. OUTBAR
Instruksi OUTBAR biasa juga di sebut suatu Instruksi OutNot merupakan Outbar seperti
suatu Relay Coil yang tertutup. simbol dari insruksi Outbar seperti ditunjukan pada gambar di
bawah ini:
5
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
1 True False
Untuk alamat yang digunakan terdapat beberapa ketentuan seperti berikut :
Digit pertama menunjukkan mode yaitu jika digit pertama “0” maka alamat tersebut
adalah alamat untuk mode INPUT dan banyak digit sebanyak 3 digit. Jika digit
pertama “10” maka alamat tersebut adalah alamat untuk mode OUTPUT dan banyak
digit sebanyak 4 digit.
Pada 2 digit terakhir selanjutnya menunjukkan urutan. Contoh alamat “000” artinya
alamat ini adalah alamat INPUT urutan pertama (Perhitungan urutan dimulai dari nol).
1.1.2. TIMER
Ada beberapa jenis timer yang digunakan pada PLC, akan tetapi yang sering digunakan
adalah TIMER ON Delay dan TIMER OFF Delay. Fungsi pewaktu dalam PLC dapat disesuaikan
dengan format program yang dibuat. Keunggulan timer pada PLC yaitu mempunyai kecermatan
dan kecepatan yang lebih baik dibandingkan dengan teknologi konvensional. Timer memiliki
satu masukan aktivasi Timer serta dua parameter ‘Timer Number’ dan ‘Set Value’. Timer
Number diisi dengan nomor pewaktu (Timer), untuk CPM2A terdapat 226 lokasi (000-225)
sedangkan CPM1A memiliki 128 lokasi (000-127). Set Value diisi dengan nilai waktu tundaan
dalam satuan 0.1 detik, antara 0000 sampai dengan 9999 (999.9 detik).
1.1.3. COUNTER
Pencacah atau counter pada PLC memiliki dua masukan yaitu ‘Count Pulse’ dan ‘Reset’
serta memiliki dua parameter yaitu ‘Counter Number’ dan ‘Set Value’. Counter Number disi
dengan nomor pencacah (Counter), untuk CPM 2A terdapat 226 lokasi. Set Value diisi dengan
nilai cacahan (min 0, max 9999). Counter akan mencacah turun dari nilai Set Value hingga 0
setiap perubahan kondisi count pulse dari OFF ke ON. Dan akan mereset nilai Set Value bila
6
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
Reset beruubah dari OFF ke ON. Counter tidak akan mencacah bila Reset masih dalam kondisi
ON. Ada pun fungsi dari counter adalah untuk menghitung banyaknya/jumlah kejadian tertentu.
Missal : menghitung jumlah barang untuk pensortiran, pengepakan, dll.
Counter mempunyai 2 input:
Pulse Input harus berbentuk pulsa
Reset Input
Cara kerja Counter:
1. Counter coil akan aktif dan menghitung jika input pulsa berubah dari 0 ke 1 (rising
edge)
2. Counter coil akan mati dan nilai kembali ke 0 jika input reset diaktifkan
3. Besar nilai yang akan dihitung Counter ditunjukkan preset value
4. Ketika nilai counter mencapai preset value, counter contact akan aktif.
7
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
Gambar 1.13 Jendela Work Area
6. Setelah itu perhatikan gambar Ladder Diagram pada daftar percobaan
7. Untuk membuat LOAD sebagai berikut:
8. Untuk membuat Timer, dengan cara klik symbol ini pada toolbar.
9. Letakkan lah pada lembar kerja. kemudian akan muncul window baru, lalu ketik TIM
pada kotak Instruction.
10. Kemudian ketik alamat dan juga lama waktu tunda timer pada kotak operands. Dimana
alamat timer adalah 000, dan juga lama waktu tunda timer adalah #50. Seperti yang
terlihat pada gambar 1.14.
14. Untuk mengakhiri program, beri simbol END dengan cara klik symbol ini pada
toolbar
15. Letakkan lah pada lembar kerja. Kemudian akan muncul window baru, Lalu ketik END
pada kotak dialog Instruction lalu klik OK.
8
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
16. Setelah itu. Compile program dengan cara click (Compile all Program) pada toolbar.
18. Klik “Program mode” untuk menghubungkan PC dengan PLC, lalu tekan yes
19. Selanjutnya klik “Transfer to PLC” untuk mendownload program ke dalam PLC.
Lalu akan muncul windows baru. Hilangkan tanda centang pada bagian Expansion
Function karena dalam praktek ini tidak menggunakan fungsi tambahan. Lalu tekan OK
dan selanjutnya tekan yes. Setelah itu program akan dimasukkan dalam PLC.
20. Setelah selesai memasukkan program. Pilih “Run Mode” untuk menjalankan
program yang telah di download ke PLC, lalu klik yes
21. Klik “Toggle Monitor” untuk melihat aliran daya atau arus listrik pada saat program
di eksekusi seperti pada gambar 1.15
1. Untuk membuat Counter, dengan cara klik symbol ini pada toolbar.
2. Letakkan lah pada lembar kerja. kemudian akan muncul window baru. lalu ketik CNT pada
kotak Instruction.
3. Kemudian ketik alamat dan juga jumlah perhitungan counter pada kotak operands. Dimana
alamat counter adalah 000, dan juga jumlah perhitungan counter adalah #10. Seperti yang
terlihat pada gambar 1.16.
9
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
1.6 Tugas
1. Buatlah ladder diagram dengan deskripsi sebagai berikut:
Jika saklar 1 ditekan maka lampu 1 dan 2 akan menyala
Setelah 10 detik maka lampu 1 akan mati dan lampu 3 akan menyala, sementara lampu 2
masih menyala
Jika saklar 2 ditekan maka semua lampu mati
Tabel 1.5 Parameter Tugas
Parameter SAKLAR 1 SAKLAR 2 LAMPU 1 LAMPU 2 LAMPU 3
Name or address SAKLAR_1 SAKLAR_2 LAMPU_1 LAMPU_2 LAMPU_3
Address or Value 0.00 001 10.00 10.01 10.02
11
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
UNIT II
PEMROGRAMAN PLC MENGGUNAKAN PROGRAMMING CONSOLE
A B
Gambar 2.1 (A) Programing Console (B) Keypad Programming Console
Perangkat keras (Hardware), adalah bentuk yang paling sederhana dari peralatan
pemrograman PLC. Programming Console merupakan perangkat keras yang paling popular
digunakan dalam PLC untuk menangani Troubleshooting program di lapangan karena bentuk nya
yang sngat kecil. Kekurangan dari alat ini adalah, alat ini tidak dapat memperlihatkan visualisasi
Ladder Diagram, sehingga penggunaanya terbatas pada program yang menggunakan mnemonic.
Programming Console menggunakan kartu memori tambahan sebagai penyimpanan
programnya. Jadi kekurangan yang ada pada Programming Console dapat di atasi dengan
menggunakan computer dan perangkat lunak dengan bantuan kartu memori tambahan tersebut.
12
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
1.1.1. Kode Mnemonic
Merupakan kumpulan data yang terdiri dari instruksi logika, data, dan alamat. Alamat
merupakan lokasi dalam memori dimana instruksi dan data disimpan. Penulisan program yang
umum di gunakan yaitu menggunakan handheld programming (Programming Console) atau
dengan menggunakan media computer.
Dalam penggunaan programming console. Jika kita mempunyai program berbentuk
diagram ladder atau gambar berbentuk diagram ladder, kita tidak dapat menggunakan atau
mengaplikasikan diagram tersebut menggunakan programming console. Untuk mengaplikasikan
nya dengan console kita harus mengubah bentuk diagram tersebut ke bentuk mnemonic code
terlebih dahulu, kode mnemonic mempunyai informasi yang sama persis dengan diagram tangga,
hanya saja code mnemonic sudah dalam bentuk yang langsung bisa di ketikkan ke dalam PLC
dengan menggunakan media Programming Console.
Dalam penulisan code mnemonic bisa secara langsung tanpa membuat atau menggambar
diagram ladder terlebih dahulu, tetapi hal ini tidak di sarankan pada pemrogram pemula PLC atau
untuk program yang termasuk kompleks.
Untuk alamat yang digunakan sebanyak 5 digit dengan ketentuan seperti berikut :
Digit pertama menunjukkan mode yaitu jika digit pertama “0” maka alamat tersebut adalah
alamat untuk mode INPUT. Jika digit pertama “1” maka alamat tersebut adalah alamat untuk
mode OUTPUT.
Sedangkan 4 digit selanjutnya menunjukkan urutan. Contoh alamat “00000” artinya alamat
ini adalah alamat INPUT urutan pertama (Perhitungan urutan dimulai dari nol).
Program yang telah di buat dan di transfer. Meski menggunakan media console atau
menggunakan computer, code yang terdapat di dalam PLC merupakan kode mnemonic, jadi
sangat di sarankan untuk mempelajari kode mnemonic ini.
13
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
a. Setiap memulai program kode mnemonic selalu diawali dengan menekan “LD” dan
diikuti dengan alamat sesuai dengan gambar. Contoh LD 00000. “LD” disini
mewakili gambar pada titik A yaitu sebuah LOAD. Setelah itu tekan “WRITE”
b. Selanjutnya jika terdapat gambar seperti pada titik B yaitu terdapat LOAD yang
terhubung dengan diagram ladder diatasnya maka tekan “OR” diikuti dengan
alamat. Setelah itu tekan “WRITE”
c. Jika terdapat LOAD disamping seperti pada titik C maka tekan “AND” diikuti
dengan alamat. Setelah itu tekan “WRITE”
d. Pada titik D, terdapat LOAD sama dengan titik C namun tertutup (LOAD BAR)
maka tekan “AND NOT” diikuti dengan alamat. Setelah itu tekan “WRITE”.
“NOT” disini berfungsi untuk membuat simbol BAR
e. Pada titik E, terdapat OUT maka tekan “OUT” diikuti dengan alamat. Setelah itu
tekan “WRITE”
f. Jika terdapat diagram ladder di baris selanjutnya selalu diawali dengan “LD” diikuti
dengan alamat. Setelah itu dilanjutkan sesuai dengan gambar diagram ladder.
g. Langkah terakhir yaitu membuat penutup dari diagram ladder seperti pada titik F
yaitu END. Perintah untuk membuat END adalah tekan “FUN” lalu memasukan
alamat “01”. Setelah itu tekan “WRITE”
h. Setelah semua program dimasukkan lakukan pengecekan dengan cara menekan
tombol arah atas atau bawah untuk melihat program yang sudah dimasukkan,
apakah sudah sesuai atau belum.
i. Jika terdapat program yang salah, maka program dapat diubah dengan cara
memasukkan program yang seharusnya.
1.1.2. Running Program Pada Mode Run
1. Posisikan mode saklar Programming Console pada posisi Mode RUN
2. Untuk melihat list program pada Console tekan CLR, maka akan muncul address awal
3. Beri inputan dari papan percobaan dan amati hasilnya, kemudian catat hasilnya
**Catatan: Sebelum memulai praktikum dilihat dulu gambar rangkaian ladder diagram setiap
percobaan kemudian ikuti sesuai prosedur membuat program menggunakan console.
14
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
2.5.2. Percobaan 2
Pada percobaan 2 ini, praktikan akan membuat sebuah rangkaian OR. Yang akan diubah
menjadi kode mnemonic dan kemudian akan di program ke PLC menggunakan Programming
Console. Gambar 2.3 adalah diagram ladder dari percobaan 2.
2.5.3. Percobaan 3
Pada percobaan 3 ini, praktikan akan membuat sebuah rangkaian AND. Yang akan diubah
menjadi kode mnemonic dan kemudian akan di program ke PLC menggunakan Programming
Console. Gambar 2.4 adalah diagram ladder dari percobaan 3.
Tugas
1. Tuliskan code mnemonic dan simulasikan menggunakan trainer Unit 2 untuk
mengendalikan nyala lampu dengan deskripsi sebagai berikut:
a. Jika Saklar 1 ditekan maka lampu 1 menyala
b. Jika Saklar 2 ditekan maka lampu 2 menyala dan lampu 1 mati
c. Jika Saklar 3 ditekan maka lampu 3 menyala dan lampu 2 mati. Sementara lampu 1
tetap mati.
15
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
UNIT III
TEKNIK DASAR PEMROGRAMAN BASCOM AVR DENGAN
MIKROKONTROLLER ATMEGA 16
16
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
1.4.1.1. Pengarah Preprosesor
$regfile = “m16def.dat” merupakan pengarah preprosesor bahasa BASIC yang
memerintahkan untuk menyisipkan file lain, dalam hal ini adalah file m16def.dat yang berisi
deklarasi register dari microkontroler ATMega 16, pengarah preprosesor lainnya yang sering
digunakan ialah sebagai berikut:
$cystal = 12000000 “menggunakan crystal clock 12 MHz”
$baud = 9600 “komunikasi serial dengan baud rate 9600”
$eprom “menggunakan fasilitas eprom”
1.4.1.2. Operasi Bersyarat
IF . . .THEN
Instruksi akan di kerjakan jika memenuhi syarat-syarat atau kondisi tertentu. Cara penulisan nya:
If <kondisi> then <perintah>
End if
Atau
If <kondisi> then
<perintah1>
<perintah2>
End if
IF THEN ELSE
Instruksi ini dikerjakan jika memenuhi syarat-syarat atau kondisi tertentu, jika tidak dipenuhi
maka instruksi atau serangkaian instruksi lainya lah yang akan dikerjakan.
If <kondisi> then
<perintah1>
Else
<perintah2>
End if
SELECT CASE
Digunakan untuk menangani pengujian kondisi yang jumlahnya cukup banyak.
Select case <variable>
Case 1: <perintah1>
Case 2: <perintah2>
End select
1.1.2.1. Pengulangan Operasi
FOR NEXT
Digunakan untuk melaksanakan perintah secara berulang sesuai dengan jumlah yang di tentukan.
For <var> = <nilaiAwal>
To <nilaiAkhir> <step.angka>
<variable>
Next [<var>]
17
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
DO LOOP
Digunakan untuk melakukan perulangan terus menerus tanpa henti.
Do
<pernyataan>
Loop
WHILE WEND
Digunakan untuk melakukan pengulangan selama kondisi benar saja
While <kondisi>
<perintah>
Wend
Exit
Perintah yang di gunakan untuk keluar secara langsung dari perulangan DO-LOOP, FOR-NEXT,
WHILE-WEND:
EXIT FOR
EXIT DO
EXIT WHILE
EXIT SUB
EXIT FUNCTION
1.1.1.1. Waktu Tunda
Waktu tunda (Delay) digunakan untuk menunda sementara main program yang sedang
berjalan dengan instruksi.
WAIT <lama waktu tunda dalam satuan secon>
WAITMS <lama waktu tunda dalam satuan milisecon>
1.1.1. Tipe Data
Tipe data merupakan bagian program yang paling penting karena sangat berpengaruh
pada program. Pemilihan tipe data yang tepat membuat operasi data menjadi lebih efisien dan
efektif.
Tabel 3.2 Tipe Data pada BASCOM AVR
Tipe Data Ukuran (Byte) Jangkauan Data
Bit 1/8 0 atau 1
Byte 1 0 s/d 255
Integer 2 -32768 s/d 3.767
Word 2 0 s/d 65535
Long 4 -2147483648 s/d 2147483647
Single 4 1,5 x 10 -45 s/d 3,4 x 1038
Double 8 5 x 10 -324 s/d 1,7 x 10308
String s/d 254
1.1.2. Variabel
Variabel adalah suatu pengenal (Identifier) yang di gunakan untuk mewakili suatu nilai
tertentu di dalam proses program yang dapat di ubah ubah sesuaidengan kebutuhan. Nama dari
variable sesuai dengan kebutuhan, namun hal yang terpenting adalah setiap variable harus:
18
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
Terdiri dari gabungan huruf dan angka dengan karakter pertamaharus berupa huruf,
maksimal 32 karakter. Tidak boleh mengandung spasi atau symbol khusus seperti : $, ?, %,
#, !, (, ), -, +, = dan lain sebagainya kecuali Underscore ( _ ).
1.1.1. Deklarasi
Deklarasi sangat diperlukan bila akan menggunakan pengenal (Identifier) dalam suatu program.
Deklarasi variable
Bentuk umum pendeklarasian suatu variable adalah
Dim nama_variabel AS tipe_data
Contoh:
DIM x As Integer ‘deklarasi x bertipe integer
Deklarasi Konstanta
Dalam bahasa basic, konstanta dideklarasikan langsung.
Contoh:
“Hello World” ‘assign string
1.1.2. Operator
o Operator penugasan
Operator penugasan (assignment Operator) dalam bahasa basic berupa “=”
o Operator aritmatika
* ‘untuk aritmatika
/ ‘untuk pembagian
+ ‘untuk penjumlahan
- ‘untuk pengurangan
% ‘untuk sisa pembagian (modulus)
o Operator hubungan (perbandingan)
Digunakan untuk membandingkan hubungan dua buah operand atau sebuah nilai / variable,
misalnya:
= ‘Equality (X = Y)
< ‘Less than (X < Y)
> ‘Greater than (X > Y)
<= ‘Less than or equal to (X <= Y)
>= ‘Greater than or equal to (X >= Y)
o Operator Logika
Digunakan untuk membandingkan logika hasil dari operator-operator hubungan. Operator logika
ada 4 macam, yaitu:
NOT ‘logical complement
AND ‘Conjunction
OR ‘Disjunction
XOR ‘Exclusive or
19
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
o Operator Bitwise
Digunakan untuk memanipulasi bit dari data yang ada di memori. Operator bitwise dalam bahasa
Basic:
Shift A, Left, 2 ‘Pergeseran Bit ke kiri
Shift A, Right, 2 ‘Pergeseran Bit ke kanan
Rotate A, Left, 2 ‘Putar Bit ke kiri
Rotate A, Right, 2 ‘Putar Bit ke kanan
1.1.3. Rangkaian Animasi Led dengan ATMega 16
Rangkaian minimum untuk counter melalui port B.0 ditunjukan pada Gambar 3.1.
rangkaian tersebut menggunakan penampil LED. Konfigurasi rangkaian LED bisa di coba dengan
menghubungkan port bus LED dengan VCC dari Microcontroler ATMega16, jika menyala maka
konfigurasi LED tersebut merupakan Common Katoda, dan sebaliknya jika di beri VCC tidak
menyala. Maka konfigurasi tersebut adalah Common Anoda
4. Setelah itu compile program dengan menekan F7 atau klik compile pada toolbar
20
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
5. Jika tidak terjadi error program maka program yang telah di compile akan tersimpan
dengan ekstensi *hex
b. Pengiriman data Hex ke IC
1. Buka Software KAZAMA dengan cara double click shortcut icon pada desktop atau
pilih dari Start
21
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
Ddrd = &B11111111
Do
PORTD = &B11111110
Waitms 500
PORTD = &B11111101
Waitms 500
PORTD = &B11111011
Waitms 500
PORTD = &B11110111
Waitms 500
PORTD = &B11101111
Waitms 500
PORTD = &B11011111
Waitms 500
PORTD = &B10111111
Waitms 500
PORTD = &B01111111
Waitms 500
Loop
END
Menggeser nyala LED ke kanan
Config PORTD = Output
LED alias PORTD
Dim DataLed As Byte
DataLed = &B01111111
Do
Led = DataLed
Rotate DataLed , Right, 1
Waitms 50
Loop
End
1.4. Tugas
1. Tuliskan listing program nyala LED geser ke kanan 2x lalu geser ke kiri 2x dengan waktu
tunda 1 detik.
22
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
UNIT IV
APLIKASI SEVEN SEGMENT SEBAGAI PENAMPIL DIGIT ANGKA
MENGGUNAKAN BASIC COMPILER (BASCOM)
Angka H g f e d c b a
0 0 0 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 0 0 1 1 0
2 0 1 0 1 1 0 1 1
3 0 1 0 0 1 1 1 1
4 0 1 1 0 0 1 1 0
5 0 1 1 0 1 1 0 1
6 0 1 1 1 1 1 0 1
7 0 0 0 0 0 1 1 1
8 0 1 1 1 1 1 1 1
9 0 1 1 0 1 1 1 1
Catatan :
1 = ON (High)
0 = OFF (Low)
24
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
Seven Segmen Common Catoda
Angka H g f e d c b A
0 1 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 1
2 1 0 1 0 0 1 0 0
3 1 0 1 1 0 0 0 0
4 1 0 0 1 1 0 0 1
5 1 0 0 1 0 0 1 0
6 1 0 0 0 0 0 1 0
7 1 1 1 1 1 0 0 0
8 1 0 0 0 0 0 0 0
9 1 0 0 1 0 0 0 0
Catatan :
1 = OFF (High)
0 = ON (Low)
25
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
4. Setelah itu compile program dengan menekan F7 atau click compile pada
toolbar
5. Jika tidak terjadi error program maka program yang telah di compile akan tersimpan
dengan ekstensi *hex
a. Pengiriman data Hex ke IC
1. Buka Software KAZAMA dengan cara double click shortcut icon pada desktop atau
pilih dari Start
2. Click Command = > Read chip signature untuk memeriksa jika IC telah terhubung
dengan perangkat computer
3. Jika tidak terjadi error atau peringatan dari software, lanjutkan dengan membuka File
*.hex yang telah tersimpan tadi dengan cara klik File – Load Flash – Pilih File
4. Pilih AVR sesuai dengan IC yang di pakai (ATMEGA 16)
5. Setelah itu flash kan program ke dalam IC dengan cara click Auto program atau
dengan cara click Write Flash Buffer to Chip pada Menu. Tunggu beberapa saat dan
akan muncul peringatan flash write OK.
6. Click OK, lalu Seven Segment pada trainer akan memunculkan hasil dari program
yang telah di buat
26
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
Dim I As Byte , J As Byte , Count As Integer , Tem1 As Integer , Tem2
As Integer
Dim Rib As Integer , Rat As Integer , Pul As Integer , Sat As Integer
Count = 9999
Do
Rib = Count / 1000
Tem1 = Count Mod 1000
Rat = Tem1 / 100
Tem2 = Tem1 Mod 100
Pul = Tem2 / 10
Sat = Tem2 Mod 10
For J = 0 To 50
PORTD = &B00000001
PORTA = Lookup (rib , Angka)
Waitms 1
PORTD = &B00000010
PORTA = Lookup (rat , Angka)
Waitms 1
PORTD = &B00000100
PORTA = Lookup (pul , Angka)
Waitms 1
PORTD = &B00001000
PORTA = Lookup (sat , Angka)
Waitms 1
Next
Decr Count
If Count < 0 then Count = 9999
Loop
End
Angka:
Data &B11000000 , &B11111001 , &B10100100 , &B10110000 , &B10011001 ,
&B10010010 , &B10000010 , &B11111000 , &B10000000 , &B10010000
1.4. Tugas
1. Tuliskan tanggal lahir anda (DDMM) dengan menggunakan layar seven segment, lalu
lampirkan listing program nya ke dalam laporan
27
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
UNIT V
TEKNIK KENDALI PID
(Proportional Integral Derivative)
28
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
Tabel 5.1 Effect Kp, Ki, Kd
Closed – Loop
Rise Time Overshoot Setting Time SS Error
Response
Kp Decrease Increase Small Change Decrease
Ki Decrease Increase Increase Eliminate
Kd Small Change Decrease Decrease Small Change
29
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
6. Catat hasil yang muncul
7. Ulangi percobaan sebanyak 3 kali dengan nilai Ki yang berbeda (0.5, 1, 1.5)
8. Atur kembali set point, dan Kp ke posisi LOW
a. Tugas
1. Carilah konfigurasi Kp, Ki, Kd. dari grafik berikut dengan menggunakan Setpoint = 1000
30
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
BAB VI
PEMROGRAMAN HMI MAGELIS GXU 3512 MENGGUNAKAN VIJEO
DESIGNER BASIC 1.1
31
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
Gambar 6.2 Bagian – bagian HMI (Human Machine Interface) Magelis GXU series
Berikut ini merupakan penjelasan untuk bagian-bagian dari HMI (Human Machine
Interface) Magelis GXU series pada tabel 2.3.
Tabel 6.1 Bagian – Bagian HMI Magelis GXU series
No Deskripsi
1 Indikator LED on / off..
5 Tempat baterai
9 A 9-way male SUB-D connector for RS 232C serial link (COM1 port).
10 A 9-way male SUB-D connector for RS 422/RS 485 serial link (COM2 port).
11 Ethernet port
6.4. Langkah Mendesain Tampilan Visualisasi pada Vijeo Designer Basic 1.1
Pada langkah kali ini adalah langkah yang mungkin sedikit riskan, karena jika pada
langkah pengalamatan IP Address dan lain sebagainya. Salah pada setiap langkah maka akan
berdampak pada yang lainnya. Adapun langkah – langkah Mendesain tampilan Visualisasi pada
Vijeo Designer Basic 1.1 sebagai berikut :
33
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
34
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
d. Pada menu Label:
Label Type ‘Static’
Font ‘Vijeo modern 8x13’
Font Style ‘Bold’
Ketik ‘START’
Klik OK
Untuk membuat Indikator OFF, ikuti langkah nomor 10 poin (a s/d d) dengan label : STOP,
variable name : STOP, dan warna : Force Color OFF (Merah Muda), dan Force Color ON
(Merah Tua). Sedangkan untuk membuat indikator buzzer ikuti langkah nomor 10 poin (a s/d d)
dengan label : BUZZER, variable name : START, dan warna : Force Color OFF (Biru Muda),
dan Force Color ON (Biru Tua).
35
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
4. Klik Build pada Toolbar kemudian klik Clear All
5. Klik Build lagi, lalu klik Validate All. tunggu sampai muncul Validate Complete pada
bagian bawah panel lembar kerja.
6. Kemudian Klik Build lagi, lalu klik Build All. tunggu sampai muncul Build Complete
pada bagian bawah panel lembar kerja.
7. Klik Download all
8. Tunggu sampai proses download selesai dengan munculnya disain di HMI
9. Uji coba dengan menekan tombol start dan stop pada HMI
10. Analisa hasil percobaan.
36
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
BAB VII
PEMROGRAMAN PLC SCHNEIDER MODICON M221 TMCE24R
MENGGUNAKAN SOMACHINE BASIC
7.1. Tujuan Percobaan
1. Praktikan dapat mengetahui fungsi dan manfaat PLC alat kendali.
2. Praktikan mampu mengetahui cara kerja dari PLC.
3. Praktikan dapat merancang sistem kendali dasar menggunakan PLC.
4. Praktikan dapat mengetahui cara pemrograman PLC menggunakan software SoMachine
Basic.
7.2. Alat Percobaan
1. PLC Schneider Modicon M221 TMCE24R
2. Kabel Conection USB
3. Push Button on/off
4. Lampu indikator on/off
5. Buzzer
6. Power Supplay 24 volt DC
7. MCB 1 fasa
8. Kabel NYAF sebagai penghubung.
9. Terminal block
36
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
Tabel 7.1 Bagian-bagian PLC Modicon M221
No Nama Deskripsi
1 100 – 240 VAC Power Bagian ini merupakan blok terminal yang terhubung pada
Supply tegangan 220 volt AC.
2 Ethernet port Port ini digunakan untuk menghubungkan PLC dengan internet
atau Modbus TCP/IP, PLC dihubungkan dengan menggunakan
konektor kabel RJ45.
3 Connector USB mini-B, USB port ini digunakan untuk pemrograman yang dihubungkan
slot SD card, saklar ke computer atau laptop dengan perangkat lunak SoMachine
Run/Stop Basic. Dengan menggunakan kabel USB khusus, koneksi ini
sangat nyaman digunakan untuk memperbarui program atau
koneksi singkat pada saat perbaikan dan memeriksa data.
Slot SD Card
PLC ini memungkinkan untuk menggunakan SD card sebagai
media penyimpanan program. Maka dibutuhkan slot SD card
untuk membaca program yang terdapat didalamnya. Kapasitas
SD card yang dapat digunakan mencapai 32 GB.
4 Link port serial (RS232/ Port ini bisa digunakan untuk melakukan komunikasi dengan
RS485) konektor RJ 45 perangkat yang lain baik sebagai master atau slave.
5 Analog input Masukan ini merupakan bagian dari I/O analog yang hanya
terdapat dua port pada PLC.
6 QR code Untuk akses ke controller dokumentasi teknis.
7 Terminal input PLC Bagian dari PLC M221 yang berfungsi sebagai port masukan
push button, sensor, limit switch, sakelar dan berbagai masukan
lainnya.
8 Slot battery Tempat untuk baterai pada PLC M221.
9 Status LED Indicator LED yang terdapat pada PLC yang memiliki banyak
arti dan fungsi. Untuk penjelasan arti dari indicator LED
tersebut dapat dilihat pada tabel 2.2.
37
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
7.3.2. Metode Pemrograman PLC
Agar dapat menjalankan fungsinya sebagai peralatan kontrol, PLC harus diprogram sesuai
denga fungsi kontrol yang diinginkan. PLC biasa diprogram menggunakan ladder diagram pada
perangkat lunak pemrograman yang dibutuhkan. Pada PLC M221, perangkat lunak yang
digunakan untuk pemrograman adalah SoMachine Basic. Pada perangkat lunak ini terdapat
pemilihan Bahasa pemrograman berdasarkan IEC61131-3 programming languages, yaitu :
- IL (Instruction List)
- LD (Ladder Diagram)
Dalam pemrograman ini bahasa yang digunakan dapat dipilih salah satu baik IL maupun LD.
- Instruction List (IL)
Sistem pemrograman ini bersifat tekstual, Singkatan-singkatan khusus yang disebut
mnemonic digunakan untuk mengidentifikasi perintah yang berbeda yang sedang dijalankan
ataupun tidak. Bahasa yang biasa digunakan adalah OR,AND,NAND,XOR, dan sebagainya seperti
pada gambar 2.2.
38
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
Sebagai bekas praktisi perancang, maintenance dan trouble shooting sistem kontrol
mesin-mesin yang menggunakan PLC sebagai otak pengatur prosesnya di beberapa industri
manufaktur berteknologi tinggi di Indonesia, penulis ingin berbagi pengetahuan tentang ladder
diagram dan PLC, yang bisa membantu bagi para siswa ataupun praktisi maintenance dan
trouble shooting di industri manufaktur untuk memahami dasar-dasar pembuatan, pembacaan dan
pemahaman ladder diagram dan PLC secara umum.
Bagian-bagian dari lader diagram dalam pemrograman PLC.
- Bus bar
Merupakan garis tebal di sisi kiri dan kanan dari ladder diagram, yang mana merupakan
simbol dari kutub (+) dan kutub (–) yang akan mengalirkan listrik ke komponen-komponen yang
akan dipasang dalam ladder diagram tersebut.
- Input
Merupakan masukan dari luar PLC, baik dari Switch, Sensor, Relay, Timer, Potentiometer
ataupun peralatan listrik yang lain, yang secara fisik ada di rangkaian listrik dari mesin, yang
dihubungkan ke unit Input PLC, bisa berupa digital input maupun analog input. Biasanya
dilambangkan dengan kontak NO dan/atau NC yang berfungsi sebagai syarat untuk berlakunya
suatu operasi yng kita inginkan. Input ini biasanya dilambangkan dengan huruf I (input=Inggris)
atau E (eingang=Jerman) atau X (Jepang) atau mungkin yang lain, tergantung dari jenis PLC dan
bahasa pabrik pembuatnya.
- Output
Merupakan hasil keluaran dari PLC, yang mana bisa berupa digital output maupun analog
output, yang bisa langsung dihubungkan kerangkaian listrik yang lain di mesin tersebut melalui
unit Output PLC. Output ini biasanya dilambangkan dengan huruf O (output=Inggris) atau A
(ausgang=Jerman) atau Y (Jepang) atau mungkin yang lain, tergantung dari jenis PLC dan
bahasa pabrik pembuatnya.
- Internal relay
Merupakan relay memori dari PLC itu sendiri, dimana bisa berupa relay, timer, counter,
atau operasi-operasi logika yang lain. Seperti Input dan Output, simbol-simbol dari internal relay
ini cukup beragam dan berbeda antara pabrikan yang satu dengan yang lain. Bukan hanya itu,
jenis fungsinyapun juga bisa berbeda satu dengan yang lain, tetapi bisa dipelajari dengan
membaca buku manual yang ada.
- NO (Normally Open)
Normally Open, adalah kondisi dimana saat kontak tersebut tidak ditekan/mati maka
kontak tersebut dalam kondisi tidak terhubung/putus. Sebaliknya, saat kontak tersebut
ditekan/bekerja maka kontak tersebut dalam kondisi terhubung.
- NC (Normally Close)
Normally Close, adalah kondisi dimana saat kontak tersebut tidak ditekan/mati maka
kontak tersebut dalam kondisi terhubung. Sebaliknya, saat kontak tersebut ditekan/bekerja maka
kontak tersebut dalam kondisi tidak terhubung/putus.
39
Laboratorium Instrumentasi & Kendali
7.4. Langkah Percobaan
1. Membuat ladder diagram kendali PLC menggunakan software Somachine Basic:
a. Membuka software somachine basic.
b. Kemudian klik create new project
c. Memilih seri PLC sesuai dengan jenis PLC yang akan digunakan. Seri PLC yang
digunakan adalah TM221CE24R 100…24Vac.
d. Selanjutnya klik ETH1. masukkan IP address 198 168 1 8 dan juga subnet mask 225
225 225 0.
e. Kemudian ke jendela programming dan buatlah ladder diagram seperti pada gambar
7.9.
Rung 0
Rung 1
41