Tahap Pengangkutan & Pemusnahan
Tahap Pengangkutan & Pemusnahan
Tahap Pengangkutan & Pemusnahan
1 TAHAP PENGANGKUTAN
Terdapat sarana pemindahan sampah dalam skala cukup besar yang harus menangani
sampah
Lokasi titik tujuan sampah relatif jauh
Sarana pemindahan merupakan titik pertemuan masuknya sampah dari berbagai area.
Ritasi perlu diperhitungkan secara teliti
Masalah lalu lintas jalur menuju titik sasaran tujuan sampah Adapun syarat alat
pengangkut sampah adalah antara lain adalah :
Alat pengangkut sampah harus dilengkapi dengan penutup sampah, minimal dengan
jaring
Tinggi bak maksimum 1,6 m
Sebaiknya ada alat ungkit
Kapasitas disesuaikan dengan kondisi/ kelas jalan yang akan dilalui
Bak truk/ dasar kontainer sebaiknya dilengkapi pengaman air sampah.
2.4.1. Metode Pemindahan Dan Pengangkutan
Pada saat pemindahan dan pengangkutan sampah yang sudah terpilah tidak
diperkenankan dicampur kembali. Pemindahan dan pengangkutan didasarkan atas jenis
sampah yang dipilah dapat dilakukan melalui :
Proses pengangkutan:
a. Kendaraan dari poll menuju kontainer isi pertama untuk mengangkut sampah ke
TPA.
b. Dari TPA kendaraan tersebut dengan kontainer kosong menuju lokasi keduauntuk
menurunkan kontainer kosong dan membawa kontainer isi untukdiangkut ke
TPA.
c. Demikian seterusnya sampai rit terakhir.
d. Pada rit terakhir dengan kontainer kosong dari TPA menuju lokasi kontainer
pertama, kemudian kendaraan tanpa kontainer menuju pool.
Di dalam tahap pemusnahan sampah ini, terdapat beberapa metode yang dapat
digunakan, antara lain :
a. Sanitary Landfill
Sanitary landfill adalah sistem pemusnahan yang paling baik. Dalam metodeini,
pemusnahan sampah dilakukan dengan cara menimbun sampah dengan cara
menimbun sampah dengan tanah yang dilakukan selapis demi selapis. Dengan
demikian, sampah tidak berada di ruang terbuka dan tentunya tidak menimbulkan bau
atau menjadi sarang binatang pengerat. Sanitary landfill yang baik harus memenuhi
persyatatan yaitu tersedia tempat yang luas, tersedia tanah untuk menimbunnya,
tersedia alat-alat besar. Semua jenis sampah diangkut dan dibuang ke suatu tempat
yang jauh dari lokasi
pemukiman. Ada 3 metode yang dapat digunakan dalam menerapkan teknik sanitary
landfill ini, yaitu:
2. Metode area
Sampah yang dibuang di atas tanah seperti pada tanah rendah, rawa-rawa, atau
pada lereng bukit kemudian ditutup dengan lapisan tanah yang diperoleh dari
tempat tersebut.
3. Metode ramp
Metode ramp merupakan teknik gabungan dari kedua metode di atas.
Prinsipnya adalah bahwa penaburan lapisan tanah dilakukan setiap hari dengan
tebal lapisan sekitar 15 cm di atas tumpukan sampah.
Setelah lokasi sanitary landfill yang terdahulu stabil, lokasi tersebut dapat
dimanfaatkan sebagai sarana jalur hijau (pertamanan), lapangan olahraga,
tempat rekreasi, tempat parkir.
b. Incenaration
1. Charging apparatus
Charging apparatus adalah tempat penampungan sampah yang berasal dari
kendaraan pengangkut sampah. Di tempat ini sampah yang terkumpul
ditumpuk dan diaduk.
2. Furnace
Furnace atau tungku merupakan alat pembakar yang dilengkapi dengan jeruji
besi yang berguna untuk mengatur jumlah masuk sampah dan untuk
memisahkan abu dengan sampah yang belum terbakar. Dengan demikian
tungku tidak terlalu penuh.
3. Combustion
Combustion atau tungku pembakar kedua, memiliki nyala api yang lebih
panasdan berfungsi untuk membakar benda-benda yang tidak terbakar pada
tungku pertama.
Chimmey atau stalk adalah cerobong asap untuk mengalirkan asap keluar dan
mengalirkan udara ke dalam.
5. Miscellaneous features
c. Composting
Pemusnahan sampah dengan cara proses dekomposisi zat organik oleh kuman-kuman
pembusuk pada kondisi tertentu. Proses ini menghasilkan bahan berupa kompos atau
pupuk hijau. Berikut tahap-tahap di dalam pembuatan kompos:
Pemberian sejenis garbage kepada hewan ternak (misalnya: babi). Perlu diingat
bahwa sampah basah harus diolah lebih dahulu (dimasak atau direbus) untuk
mencegah penularan penyakit cacing dan trichinosis.
e. Discharge to sewers
Sampah dibuang atau diletakkan begitu saja di tanah lapangan, jurang atau tempat
sampah.
g. Dumping in water
Sampah dibuang ke dalam air sungai atau laut. Akibatnya, terjadi pencemaran pada
air dan pendangkalan yang dapat menimbulkan bahaya banjir.
h. Individual Incenaration
Pembakaran sampah secara perorangan ini biasa dilakukan oleh penduduk terutama
di daerah pedesaaan.
i. Recycling
Pengolahan kembali bagian-bagian dari sampah yang masih dapat dipakai ataudi
daur ulang. Contoh bagian sampah yang dapat di daur ulang, antara lain plastik,
kaleng, gelas, besi.
j. Reduction
DAFPUS
SNI 19-2454-2002 Tentang Tata Cara Teknik Operational Pengelolaan Sampah Perkotaan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 03/Prt/M/2013 tentang
Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Persampahan Dalam Penanganan
Sampah Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
Dr. Yudiyanto, S.Si., M.Si. Yudistira Era, M.Ak. Tania Atika Lusi, M. Acc, Akt. 2019.
PENGELOLAAN SAMPAH Pengabdian Pendampingan di Kota Metro Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Agama Islam Negeri Metro