Pengganti Tugas Final.

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Nama:Kartina

Nim:105971101421.

Mata Kuliah : Peptisida Nabati.

Dosen : DR. Amanda Patappari Firmansyah, S.P., M.P

Tugas Final.

Daun Pepaya Sebagai Peptisida Nabati.

Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan dasarnya berupa tumbuhan.Penggunaan pestisida
nabati telah berlangsung dari sejak tahun 1690 oleh para petani di Perancis dengan menggunakan
perasan daun tembakau untuk mengendalikan hama kepik pada tanaman buah persik. Penggunaan
pestisida nabati selain dapat mengurangi pencemaran lingkungan harganya relatif lebihmurah
apabila dibandingkan dengan pestisida kimia (Sudarmo, 2012.)

Pepaya (Carica papaya) merupakan tumbuhan buah daerah tropis, batangnya lurus tidak
beranting dan tidak berkayu, buahnya berdaging tebal dan manis. Dikelompokkan sebagai
tanaman buah-buahan semusim, namun dapat tumbuh setahun lebih. Morfologi merupakan
bentuk luar dari makluk hidup termasuk tanaman. Morfologi tanaman pepaya terdiri dari
akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.

Kedudukan taksonomi tanaman pepaya

dalam Suprapti (2013) adalah sebagai berikut

Kerajaan : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Angiospermae

Bangsa : Caricales

Suku : Caricaceae

Marga : Carica

Jenis : Carica papaya L.


Bentuk dan susunan tubuh bagian luar tanaman pepaya termasuk tumbuhan yang umur
sampai berbunganya dikelompokkan sebagai tanaman buah-buahan semusim, namun dapat
tumbuh setahun lebih. Sistem perakarannya memiliki akar tunggang dan akar-akar cabang
yang tumbuh mendatar ke semua arah pada kedalaman 1 meter atau lebih menyebar sekitar
60-150 cm atau lebihdari pusat batang tanaman (Suprapti, 2013).

Batang tanaman berbentuk bulat lurus, di bagian tengahnya berongga,dan tidak berkayu.
Ruas-ruas batang merupakan tempat melekatnya tangkai daunyang panjang, berbentuk bulat,
dan berlubang. Daun pepaya bertulang menjari dengan warna permukaan atas hijau-tua,
sedangkan warna permukaan bagian bawah hijau-muda (Suprapti, 2013).

Pohon ini biasanya tidak bercabang, batang bulat berongga, tidak berkayu, terdapat benjolan
bekas tangkai daun yang sudah rontok. Daun terkumpul di ujung batang, berbagi menjari.
Buah berbentuk bulat hingga memanjang tergantung jenisnya, buah muda berwarna hijau dan
buah tuakekuningan / jingga, berongga besar di tengahnya; tangkai buah pendek
(Muhlisah,2012).

Akar(Radix)
Akar pepaya memiliki akar tunggang dan akar serabut berbentuk bulat dan berwarna putih
kekuningan. Akar serabut merupakan akar-akar cabang dari akar tunggang yang tumbuh
mendatar ke semua arah pada kedalaman 1 meter atau lebih menyebar sekitar 60-150 cm atau
lebih dari pusat batang tanaman.

Batang(Caulis)
Batang tanaman pepaya mengandung getah, mempunyai bentuk bulat dan tumbuh tegak lurus
ke atas. Biasanya tidak bercabang, permukaan batang licin, bagian tengah batang berongga
serta tidak berkayu, dan tingginya dapat mencapai 10 m atau menurut jenisnya. Bagian luar
batang terdapat ruas-ruas untuk tempat melekatnya tangkai daun yang berbentuk bulat serta
berlubang.
Daun (Folium).

Tanaman pepaya mempunyai daun tunggal yang berukuran besar dan mengandung getah.
Daun pepaya mempunyai bagian-bagian daun lengkap (falicum completum), yaitu berupa
pelepah atau upih daun (vagina), tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun
pepaya dikatakan mempunyai bangun bulat (orbicularis), ujung daun yang meruncing,
tangkai daun panjang dan berongga. Dari susunan tulang daunnya, daun pepaya termasuk
daun-daun yang bertulang menjari (palminervis). Daun yang muda terbentuk dibagian tengah
tanaman.

Bunga(Flos)
Tanaman pepaya memiliki tiga jenis bunga, yaitu: 1) bunga jantan (bunga yang hanya
memiliki benang sari saja); 2) bunga betina (bunga yang hanya memiliki putik saja); dan 3)
bunga sempurna/hermaprodit (bunga yang memiliki benang sari dan putik). Bunga jantan dan
bunga betina tersebut disebut bunga berjenis kelamin satu atau uniseksual, sedangkan bunga
sempuma/hermaprodit termasuk bunga biseksual. Tanaman pepaya termasuk tanaman dengan
penyerbukan silang. Penyerbukan sebagian besar dibantu oleh angin (anaemophyly,
anaemogamy) dan serangga (entomophily, entomogamy). Bunga pepaya berwarna putih
kekuningan, dan memiliki tangkai kecil, bagian atas runcing serta memiliki bagian tengah
berkelopak. Bunga pada tanaman papaya terletak di ketiak daun.

Buah(fructus)
Buah pepaya termasuk golongan buah sejati tunggal, yaitu buah sejati yang terdiri dari bunga
dengan satu bakal buah saja. Pepaya juga termasuk buah buni (bacca), yaitu buah yang
dagingnya mempunyai dua lapisan. Lapisan luar yang tipis agak kaku seperti kulit dan
lapisan dalam yang tebal, lunak dan berair untuk dikonsumsi. Buah pepaya bentuknya bulat
sampai lonjong.

Biji(semen)
Biji pepaya terdapat di dalam buah yang jumlahnya sangat banyak dan memiliki bentuk bulat
atau bundar serta lonjong tergantung variatesnya. Biji pepaya memiliki warna kecoklatan dan
kehitaman, selain itu biji ini bisa langsung ditanam ke dalam media tanam.

Pestisida diartikan sebagai zat yang dapat bersifat racun menghambat pertumbuhan/
perkembangan tingkah laku, perkembangbiakan kesehatan, mempengaruhi hormon,
penghambat makanan, membuat mandul sebagai pemikat, penolak dan aktivitas lain yang
mempengaruhi organisme pengganggu tanaman. Secara umum pestisida nabati diartikan
sebagai suatu pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tanaman atau tumbuhan dan bahan
organik lainya yang berkhasiat mengendalikan serangan hama pada tanaman. Pestisida nabati
relatif mudah dibuat dengan bahan dan teknologi yang sederhana. Bahan bakunya yang
alami/nabati membuat pestisida ini mudah terurai (biodegradable) di alam sehingga tidak
mencemari lingkungan. Salah satu tumbuhan yang dapat digunakan yaitu tanaman pepaya
berupa daunnya dimana daun pepaya mengandung bahan aktif flavonoid, terpenold, dan
alkalid yang bersifat racun bagi serangga dan efektif untuk mengendalikan aphids dan hama
ulat daun

Pestisida organik yang berasal dari tumbuhan disebut pula dengan pestisida nabati.Contoh
tanaman yang dapat digunakan sebagai pestisida yaitu Tanaman pepaya (Caricapapaya).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Konno dalam Julaily et al.,(2013),

Pestisida diartikan sebagai zat yang dapat bersifat racun menghambat pertumbuhan/
perkembangan tingkah laku, perkembangbiakan kesehatan, mempengaruhi hormon,
penghambat makanan, membuat mandul sebagai pemikat, penolak dan aktivitas lain yang
mempengaruhi organisme pengganggu tanaman. Secara umum pestisida nabati diartikan
sebagai suatu pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tanaman atau tumbuhan dan bahan
organik lainya yang berkhasiat mengendalikan serangan hama pada tanaman.

Pestisida nabati relatif mudah dibuat dengan bahan dan teknologi yang sederhana. Bahan
bakunya yang alami/nabati membuat pestisida ini mudah terurai (biodegradable) di alam
sehingga tidak mencemari lingkungan. Salah satu tumbuhan yang dapat digunakan yaitu
tanaman pepaya berupa daunnya dimana daun pepaya mengandung bahan aktif flavonoid,
terpenold, dan alkalid yang bersifat racun bagi serangga dan efektif untuk mengendalikan
aphids dan hama ulat daun.

Pembuatan Pestisida Alami dari Daun Pepaya:

Cara pembuatan:
 Kumpulkan kurang lebih 1 kg daun pepaya (sekitar 1 tas plastik besar/ 1 ember
besar).
 Tumbuk daun pepaya hingga halus.

Hasil tumbukan/rajangan direndam di dalam dalam 10 liter air kemudian ditambahkan


2 sendok makan minyak tanah dan 30 gr detergen. Hasil campuran, didiamkan
semalam.Saring larutan hasil perendaman dengan kain halus.

Keanekaragaman jenis tanaman yang berpotensi sebagai bahan pestisida nabati sangat
tinggi salah satunya daun pepaya namun sampai saat ini pemanfaatannya sebagai
bahan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman belum optimal. Salah satu
faktor penyebabnya adalah belum optimalnya sosialisasi pemanfaatan pestisida nabati
dalam pengendalian hama dan penyakit kepada masyarakat.

Diharapkan dengan adanya informasi manfaat daun pepaya dan jenis-jenis tanaman
lain yang berpotensi sebagai bahan penghasil pestisida nabati dan pemanfaatannya
dapat membantu masyarakat dalam mengenal dan memanfaatkan jenis-jenis tersebut
dalam pengendalian hama dan penyakit pada tanaman.

Daftar Pustaka

Dono, D., Natawigena, W. D., &Majid, M. G. 2012.Bioactivity of methanolicseed extract


ofBarringtonia asiatica L. (Kurz)(Lecythidaceae) on biological characters of Spodoptera
litura(Fabricius) (Lepidoptera:Noctuidae). Int Res JAgric Sci Soil Sci,2, page 469-475

Wiratno, S. & Trisawa, I..M. (2012). Perkembangan Penelitian, Formulasi dan Pemanfaatan
Pestisida Nabati. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Sumatera Selatan .

Nasution, M, Taufiqurrahman. 2019. Uji efektivitas beberapa konsentrasi ekstrak daun


papaya terhadap kutu daun Aphis craccivora Koch.(HIMEPTERA:APHIDIDAE) pada
tanamankacang panjang (vigna sinensis L.).

Yenie, E., Elystia S., Kalvin, A., Irfhan, M. 2013. Pembuatan Pestisida Organik
Menggunakan Metode Ekstraksi dari Sampah Daun Pepaya dan Umbi Bawang Putih. Jurnal
Teknik Lingkungan, 10(1): 46-59

Anda mungkin juga menyukai