Laporan Kultur Anther Kuljar
Laporan Kultur Anther Kuljar
Laporan Kultur Anther Kuljar
PENDAHULUAN
Latar Belakang
haploid sehingga seringkali dikenal dengan nama kultur haploid. Tanaman dari
kultivar atau hibrida F1 yang akan digunakan sebagai bahan seleksi oleh
(Amanda, 2015).
terhadap kadar garam tinggi di tanah, toleran terhadap kekringan, tanaman cepat
masalah regenerasi kalus yang lambat khususnya daari hasil anther anthurium.
Hasil perbaikan media yang sesuai untuk kedua kalus tersebut diharapkan
(Winarto, 2010).
dengan glukosan yang memberikan pengaruh yang nyata dalam induksi kalus
pada kultur antera anthurium. Selain sukrosa, glukosa merupakan salah satu jenis
sumber karbon dan karbon yang digunakan untuk menunjang keberhasilan kultur
Variasi bahan dasar media (organik dan anorganik ) akan diperoleh suatu
komponen atau komposisi media yang sesuai bagi suatu varietas tanaman. Media
kultur anther umum digunakan selalu mengandung unsure hara makro dan mikro,
media dasar yang sudah dikenal cocok digunakan sebagai media kultur anther
Tujuan Praktikum
haploid dengan tingkat homozigositas tinggi yang berasal dari tanaman pepaya
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu syarat
TINJAUAN PUSTAKA
Akar tanaman papaya (Carica papaya L.) merupakan akar yang dengan
tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang sehingga menjadi akar-
akar yang lebih kecil. Bentuk akar tanaman papaya (Carica papaya L.) bulat dan
daun. Permukaan daun papaya sedikit licin, mengkilat, dan daging seperti
perkamen. Daun pepaya yang berwarna hijau muda memiliki kandungan papain
lebih tinggi dibandingkan daun pepaya yang bewarna hijau tua. Batang, daun, dan
buah papaya muda mengandung getah berwarna putih. Getah ini mengandung
suatu enzim pemecah protein atau enzim proteolitik yang disebut papain. Papain
4
warna mahkota bunga. Serta jumlah bunga per buku, panjang tangkai bunga,
panjang mahkota bunga dan jarak antar ruas bunga. Jika tanaman hermaprodit
tidak ada, satu tanaman papaya jantan bias menjadi sumber polen untuk 25-100
tunggal. Buah sejati tunggal yaitu buah sejati yang terdiri dari bunga dengan satu
bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun dari
satu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak naungan. Dalam buah
papaya terdiri dari beberapa daun buah dengan satu ruang dan banyak biji. Pepaya
Pepaya diperbanyak dengan biji, biasanya biji yang digunakan adalah biji
yang berwarna hitam dan biji yang putih dibuang karena bersifat abortus, yakni
tidak mempunyai embrio dan mati sejak buah pentil, sehingga untuk menghasikan
tanaman pepaya yang sempurna sebaiknya biji yang akan dibiakkan diambil dari
Syarat Tumbuh
Iklim
Pepaya dapat tumbuh dengan baik di daerah yang beriklim tropis dan
ketinggian sampai dengan 1000 meter dari permukaan laut. Pohon papaya
mempunyai sifat khas yaitu dapat tumbuh dengan cepat karena ditanam dari
benih, setelah 6 bulan tingginya mencapai 2 meter dan mulai berbuah. Tanaman
5
papaya akan tumbuh sangat baik pada keadaan iklim bersuhu 22ºC sampai dengan
26ºC, dengan kelembapan dan curah hujan berkisar antara 1000 mm sampai
dengan 2000 mm per tahun dan merata sepanjang tahun (Humairoh, 2018).
Batang tak berkayu, bulat, berongga, bergetah dan terdapat bekas pangkal daun.
Dapat hidup pada ketinggian tempat 1m - 1.000m dari permukaan laut dan pada
suhu udara 22°C-26°C. Pada umumnya semua bagian dari tanaman baik akar,
batang, daun, biji dan buah dapat dimanfaatkan (Pangesti et al., 2013).
dan kelebihan air. Kelebihan air akibat genangan dapat menyebabkan akar
menjadi busuk dan mudah terserang penyakit akar sehingga tanaman menjadi layu
dan mati. Oleh karena itu secara ideal, tanaman papaya cocok ditanam pada
daerah dengan curah hujan 1.000-2.000 mm/tahun dengan bulan kering (CH < 60
dengan kondisi suhu yang terlalu tinggi. Tanaman papaya memerlukan sinar
matahari yang cukup, agar diperoleh pertumbuhan yang baik dan produksi yang
tinggi. Pepaya yang ditanam di tempat teduh, memiliki batang yang berukuran
kecil, buah yang dihasilkan pun akan berukuran kecil, dan banyak yang runtuh.
Juga menyatakan bahwa tanaman papaya tumbuh optimal pada daerah iklim tropis
Tanah
Pepaya akan tumbuh baik pada tanah yang ringan, mudah dikeringkan, dan
kaya akan bahan organik, dengan pH tanah 6.0-6.5. Kemasaman tanah yang
6
banyak yang mati. Tanah yang terlalu asam dapat dilakukan dengan pengapuran
Tanaman papaya ini dapat tumbuh di segala tipe tanah. Akan tetapi tanah
yang subur, remah (gembur), drainase baik dan pH tanah sekitar netral (6-7)
merupakan kondisi tanah yang cocok untuk pepaya. Bila kondisi pH dibawah 5,0
optimal pada daerah ilkim tropis dengan sinar matahari penuh tanpa naungan.
Suhu optimal yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tananam papaya berkisar 22-
Kultur Anther
secara in vitro yang memanfaatkan anther tanaman. Sejarah kultur anther dimulai
dengan keberhasilan Guha dan Maheswari pada tahun 1966 di India berhasil
mengkulturkan anther dari tanaman Datura Innoxia. Kultur anther yang telah
dilakukan adalah pada tanaman padi, gandum, kacang kedelai, kubis, cabai,
keberhasilan atau kegagalan dalam kultur anther. Umur dan kondisi fisiologis dari
menginduksi haploid ganda hasil persilangan Japonica dan Indica dengan mutu
yang lebih cepat dari pemuuliaan yang konvensional. Dengan adanya tekhnik
suatu tanaman dalam waktu yang lebih singkat serta dapat diperbanyak tanpa
harus menggunakan bibit dari tanaman yang diinginkan (Prayantini et al., 2013).
haploid sangat penting bagi pemulia tanaman yaitu untuk memperpendek masa
karena hanya ada1 set kromosom dan dapat menghasilkan homozigot double
kecilnya respon presentase regenerasi, albino dan tidak semua genotipe responsif
pada pukul 13.00 WIB sampai dengan selesai di Laboratorium Kultur Jaringan
eksplan yang sudah steril, Laminar Air Flow digunakan sebagai meja kerja steril,
botol kultur sebagai tempat media tumbuh dan eksplan, pinset digunakan untuk
maupun aquadest, scalpel digunakan untuk membelah biji saat akan mengambil
digunakan sebagai alat penyemprot alcohol, bunsen untuk mensterilkan alat dan
bahan, keranjang untuk meletakkan botol kultur yang sudah ditanam, penggaris
5%, benlate 2 g/l, dithane M-45 2 g/l, tween-20 sebagai fungisida, chlorox
setelah direndam, spiritus untuk bahan bakar bunsen, aluminium foil untuk
menutup botol kultur dan label untuk memberi tanda pada botol, deterjen untuk
9
mencuci bahan kultur, masker, sarung tangan serta penutup kepala digunakan
Prosedur Praktikum
a. Sterilisasi Eksplan
- Dicuci bersih eksplan bunga pepaya (Carica papaya L.) yang msih kuncup
kali
b. Penanaman Eksplan
- Diambil botol kultur dan bakar bagian mulut botol pada bunsen
Hasil
Minggu Ke-
Perlakuan I II III IV
16/10- 23/10- 30/10- 6/11-
Pembahasan
serbuk sari (pollen) atau kepala sari (anther). Hal ini sesuai dengan literature
12
anther tanaman.
galur homozigot yang berasal dari galur heterozigot dengan cara menggandakan
Ruku (2017) yang menyatakan bahwa adapun keuntungan yang dapat melalui
kultur anther yaitu : tanaman haploid sangat penting bagi pemulia tanaman yaitu
protocol untuk menghasilkan tanaman haploid. Hal ini sesuai dengan literatur
oleh berbagai faktor yaitu komposisi media, praperlakuan genotipe tanaman dan
lingkungan.
Hal lain yang dapat menyebabkan banyaknya eksplan yang tidak tumbuh
Ruku (2017) yang menyatakan bahwa kontaminasi dapat dari eksplan baik
internal maupun eksternal, organisme kecil yang masuk ke dalam media, air yang
digunakan, botol kultur atau alat-alat tanaman yang kurang steril, lingkungan
13
kerja dan ruang kultur yang tidak bersih (spora di udara), kecerobohan dalam
dibandingkan yang tumbuh. Adapun persentase eksplan yang tidak tumbuh adalah
sebesar 80% dan persentase eksplan yang kontam 20%. Kemungkinan hal ini
disebabkan oleh tingkat perkembangan pollen atau umur tanaman dimana anther
diambil. Hal ini sesuai dengan literatur Amrullah (2014) yang menyatakan bahwa
pembelahan cepat pada dinding jaringan anther dapat terjadi, tetapi menghasilkan
KESIMPULAN
1. Kultur anther adalah tepung sari secara alamiah berfungsi menyerbuki maupun
membuahi.
3. Faktor yang mempengaruhi kultur anther yaitu genotip dan kondisi mikrospora.
4. Hal lain yang dapat menyebabkan banyaknya eksplan yang tidak tumbuh
DAFTAR PUSTAKA
Fauziah, S. 2018. Pembuatan Media Murashige and Skoog Isolasi Dan Inokulasi
Eksplan Anther Bunga Mawar (Rosa sp.). UNESA.
Gunaryo. 2010. Uji Keragaan Pepaya IPB 9 Di Tiga Lokasi Di Kabupaten Bogor.
IPB. Bogor.
Humairoh, A. 2018. Pengaruh Bubuk Daun Pepaya (Carica papaya L.) Kering
Terhadap Keempukkan Daging Sapi. Universitas Sriwijaya.
Ilahude, Z. 2015. Pertumbuhan Awal Tanaman Pepaya (Carica papaya L.) Pada
Media Bokashi Jerami Padi Dengan Pemberian Air Kelapa. Universitas
Negeri Gorontalo.
Pangesti, T., Fitriani, I., Ekaputra, dan Hermawan, A. 2013. “Sweet Papaya Seed
Candy” Antibacterial Escherichia Coli Candy With Papaya Seed (Carica
papaya L.). Universitas Negeri Yogyakarta.
Prayantini, D., Basunanda, P., dan Murti, R. 2013. Induksi Haploid Ganda Pada
Padi Japonica : Indica dan Hibrida Japonica X Indica. Ilmu Pertanian
16(1) : 14 – 29
Ratna, D. K., Avandy, P dan Prawira, Y. 2011. Kultur Anther. Universitas Sebelas
Maret.
Ruku, E. 2017. Inokulasi dan Isolasi Anther Tanaman Dadap Pada Media MS.
UNESA.
Wardani, F. 2012. Potensi Perasan Daun Pepaya (Carica papaya L.) Terhadap
Jumlah Makrofag Pasca Gingivektomi Pada Tikus Wistar Jantan.
Universitas Jember.
Winarto, B., Mattjik, P., dan Marwoto. 2009. Kultur Antera Anthurium Pengaruh
Sukrosa Terhadap Keberhasilan Induksi Pembentukan Kalus Dan
Regenerasinya. Berk. Penel. Hayati 14 (165-171).
16