Kelompok 6 - 02.01.3-T2-5b Unggah Tugas File Bahan Presentasi Demonstrasi Kontekstual

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 16

Pembelajaran

Sosial Emosional
Topik 2 Demonstrasi Kontekstual
Dosen Pengampu:
Dr. Abd, Rahman Azahari, M.Pd.
Roso Sugiyanto, M.Pd
Anggota Kelompok 6

1. Cici : 2362002190200
2. Herni : 2362002190208
3. Made Clara Septiana : 2362002190214
4. Mariatul Qibtiyah : 2362002190215
5. Sopia : 2362002190225
1. Apa tantangan bagi guru untuk menjadi
contoh/teladan khususnya dalam hal sosial emosional?

1. Menjaga konsistensi dalam perilaku dan interaksi sosial-emosional.


2. Memahami kebutuhan sosial dan emosional setiap siswa.
3. Mengembangkan keterampilan sosial-emosional guru.
4. Mengintegrasikan kompetensi sosial dalam setiap mata pelajaran.
5. Meningkatkan komitmen guru untuk meningkatkan diri dan
kesejahteraan siswa.
2. Kasus yang ada berkaitan dengan hal di atas
berdasarkan pada pengalaman Anda mengamati
proses belajar mengajar yang pernah Anda ikuti!

Kondisi peserta didik sulit diatur di kelas, mengganggu


proses diskusi dan kerja kelompok. Guru perlu sabar dalam
mengatur kelas, memahami siswa untuk menyusun rencana
pembelajaran sesuai kebutuhan belajar.
3. Bagaimana sekolah bisa mendukung
pembelajaran sosial-emosional? Apa saja
tantangan bagi sekolah?
Pembelajaran emosional didukung
oleh sekolah melalui: Tantangan bagi sekolah dalam mendukung
pembelajaran sosial-emosional:

a. Situasi di luar jam belajar rutin. a. Kreativitas guru dalam agenda kegiatan.
b. Integrasi dalam mata pelajaran. b. Integrasi pembelajaran sosial-emosional.
c. Akomodasi diskusi siswa. c. Desain kelas berliterasi.
d. Desain kelas berliterasi dengan d. Keterbatasan finansial.
zona emosi. Dengan menyadari tantangan ini dan pendekatan
holistik, sekolah dapat mendukung pembelajaran
sosial-emosional siswa secara efektif.
4. Apakah karakteristik peserta didik bisa mempengaruhi Karakteristik peserta didik memengaruhi
penerapan pembelajaran sosial emosional? Jelaskan? penerapan pembelajaran sosial-
Bagaimana menghadapi kendala tersebut? emosional. Untuk menghadapi hal ini,
dapat dilakukan:

a. Profiling peserta didik untuk


memahami karakteristik mereka.
b. Membangun kedekatan emosional
untuk membantu mereka mengelola
emosi dengan positif.
c. Merancang strategi agar peserta didik
yang memiliki pembiasaan positif dapat
memengaruhi yang lain.
Analisis Film dan Hubungannya dengan
Pembelajaran Sosial Emosional :
Laskar Pelangi Dead Poet Society Sokola Rimba
LASKAR PELANGI
Laskar Pelanhgi merupakan sebuah film yang
dapat dibilang sukses pada tahun 2008, film yang
menceritakan tentang kehidupan anak-anak dari
keluarga miskin yang bersekolah (SD dan SMP)
di sebuah sekolah Muhammadiyah di Belitung
yang penuh dengan keterbatasan. Terdapat
berbagai macam nilai-nilai yang dapat
direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari.
LASKAR PELANGI
Nilai-nilai yang terkandung dalam film laskar pelangi :

Kegigihan dari seorang anak yang bertekad keras untuk menimba ilmu
di sekolah dan juga kegigihan guru yang tidak pernah lelah untuk
memberikan ilmu pengetuhan bagi para peserta didiknya di kelas.
Semangat juang dari peserta didik untuk bersekolah serta para guru
yang selalu mengingatkan motivasi dan menggunakan berbagai strategi
pembelajaran aagar mampu diterima oleh seluruh peserta didiknya.
LASKAR PELANGI
Sebagai seorang agen perubahan, guru juga
dapat merefleksikan dari film “Laskar Pelangi”,
bahwa guru sangat berpengaruh dalam
pembaharuan di dunia pendidikan. Artinya
ketika menjadi seorang guru juga berperan
memfasilitasi peserta didik agar dapat belajar
secara nyaman dan berhasil menguasai
kompetensi yang sudah ditentukan.
DEAD POET SOCIETY

Dead Poet Society adalah film drama tahun 1989 yang


bercerita tentang seorang guru berbana John Keating
(diperankan oleh Robin Williams) yang datang ke sebuah
sekolah elit tentara laki-laki di New England. Keating
mengajarkan para siswa tentang apresiasi seni yang
berbeda dan cara baru berpikir yang menantang status
Quo. Melalui pelajaran ini, Keating menginspirasi para
siswa untuk mengeksplorasi kebebasan, pemikiran kritis,
dan keberanian untuk mengambil resiko. Film ini menyoroti
bagaimana orang yang berani menantang status Quo dapat
menginspirasi orang lain untuk percaya pada diri mereka
sendiri dan berdiri untuk apa yang mereka percayai.
DEAD POET SOCIETY
Dari film Dead Poet Society, kita bisa belajar bahwa guru yang baik
dapat menjadi agen perubahan yang efektif. Mereka dapat
menginspirasi siswa mereka dengan memberikan motivasi dan
dorongan, serta mengajarkan nilai-nilai moral yang lebih tinggi. Guru
yang baik dapat memberikan siswa mereka kebebasan untuk
menemukan jalan mereka sendiri dalam hidup, dan menjadi pendukung
mereka sepanjang jalan. Guru yang baik juga dapat mengajari siswa
mereka untuk berpikir kritis dan mengembangkan keterampilan kreatif.
SOKOLA RIMBA
Film Sekolah Rimba
adalah film drama musikal
Indonesia yang dirilis pada
tahun 2019.
SEKOLAH RIMBA
Film ini menceritakan tentang seorang anak laki-laki bernama Rio yang
dipaksa oleh ibunya untuk bersekolah di Sekolah Rimba, yang tidak
hanya mengajarkan pengetahuan akademis, tetapi juga membantu
anak-anak menemukan jati diri mereka melalui musik. Rio awalnya
merasa tidak nyaman di sekolah ini, tetapi dengan bantuan guru-
gurunya yang berpengalaman dan teman-temannya, dia akhirnya
belajar untuk menerima dirinya sendiri dan menemukan kreativitasnya.
Film ini mengajarkan bahwa dengan memiliki rasa percaya diri dan
kreativitas seseorang dapat mencapai tujuannya.
SEKOLAH RIMBA
Dalam film Sekolah Rimba, guru memainkan peran krusial
dalam menginspirasi dan membimbing anak-anak menuju
pertumbuhan yang positif. Mereka tidak hanya menjadi
agen perubahan yang berdampak, tetapi juga menciptakan
lingkungan yang mendukung perkembangan individu.
Dengan memberikan inspirasi, membangun rasa percaya
diri, dan mendorong pemikiran kritis, guru tidak hanya
mengajar, tetapi juga membentuk masa depan yang lebih
baik bagi komunitas mereka.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai