Pneumonia

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 19

PSIKOMOTOR

Pneumonia
Disusun Oleh :
Muhammad Hanif Muhibat
2018730128

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM


RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA PONDOK KOPI
PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
PERIODE 20 MARET – 28 MEI 2023
Identitas Pasien
Nama : Tn. TS
Usia : 66 tahun
Alamat : Bekasi Barat
Agama : Islam
Pekerjaan : Tidak Bekerja
No Rekam Medis : 98****
Tanggal Masuk RS : 24 Maret 2023
Ruang Perawatan : An-Nas 2
Anamnesis
Anamnesis dilakukan dengan Autoanamnesis dan Alloanamnesis
dengan keluarga pasien, pada tanggal 29 Maret 2023

Keluhan Utama Keluhan Tambahan


Sesak nafas sejak 1 Batuk berdahak, demam,
hari SMRS. nyeri perut, nyeri ulu hati,
penurunan nafsu makan, sakit
kepala, berat badan semakin
menurun, lemas.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RS Islam Jakarta Pondok Kopi dengan keluhan sesak nafas sejak 1
hari SMRS, sesak dirasakan semalaman. Sebelumnya, pasien terdapat batuk berdahak
yang sudah dirasakan sejak ± 10 tahun yang lalu hilang timbul, dan memberat 2 minggu
terakhir, dahak berwarna putih kekuningan, dan pasien sulit untuk mengeluarkan dahak,
dan semakin sering pada malam hari. Pada pasien terdapat keluhan lain yaitu demam
sejak ± 3 hari SMRS yang menurun bila pasien mengkonsumsi obat warung. Nyeri perut
sejak ± 1 bulan terakhir disertai nyeri pada ulu hati, sakit kepala berdenyut, pasien tidak
mau makan, berat badan menurun 5 kg dalam 3 bulan dan lemas. BAB dan BAK normal.
Anamnesis

Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat pengobatan TB Paru ± 10 Pada keluarga pasien tidak ada yang
tahun yang lalu, pasien tuntas mengalami keluhan serupa dan pada
berobat selama 6 bulan. Pasien tidak keluarga pasien tidak memiliki riwayat
memiliki riwayat penyakit jantung, penyakit paru, jantung, asma, diabetes
asma, diabetes melitus maupun melitus maupun hipertensi.
hipertensi.
Anamnesis
Riwayat Riwayat Psikososial Riwayat
Pengobatan Pasien tinggal bersama istri dan anak- Alergi
Saat keluhan anaknya, dahulu pasien gemar makan Pada pasien tidak
muncul, pasien makanan yang berlemak, minum kopi hingga memiliki riwayat
hanya 5 gelas per hari, dan merokok ± selama 30 alergi makanan,
mengonsumsi tahun hingga 2 bungkus perhari, pasien saat cuaca, debu
obat-obatan ini telah berhenti merokok pada 10 tahun maupun obat-
warung. terakhir. Pasien tidak mengkonsumsi alkohol obatan.
maupun obat-obatan terlarang dan tidak
mentato tubuhnya. Dalam 1 bulan terakhir
pasien sulit makan, hanya minum saja.
Pemeriksaan Fisik Umum
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang Status Antropometri

Kesadaran : Compos Mentis BB : 45 kg


TB : 170 cm

Tanda-tanda Vital IMT : 15.5 kg/m2 (berat badan

Tekanan Darah : 120/80 mmHg kurang/ underweight)

Nadi : 84 x/menit
RR : 25 x/menit
Suhu : 36.8 oC
SpO2 : 95 % on room air
99% on nc 3 lpm
Pemeriksaan Fisik Generalisata
Kepala : Normocephal (+) Status Thorax
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera Paru-paru
ikterik (-/-), refleks cahaya (+/+) Inspeksi : Normochest (+), pergerakan dinding
Hidung : Sekret (-/-), epistaksis (-/-) dada kanan dan kiri simetris (+), retraksi dinding
Telinga : Sekret (-/-) dada (-)
Mulut : Mukosa bibir kering, sianosis (-), lidah Palpasi : Nyeri tekan (-/-), massa (-/-), krepitasi
kotor (-), lidah tremor (-) (-/-), vocal fremitus sama kedua lapang paru
Leher : Pembesaran KGB (-/-), pembesaran (+/+)
Tiroid (-/-) Perkusi : Sonor (+/+)
Auskultasi: Vesikuler (+/+), wheezing (-/-),
ronkhi (+/+)
Pemeriksaan Fisik Generalisata
Status Thorax
Status Abdomen
Jantung
Inspeksi : Tampak cekung, distensi (-),
Inspeksi : Iktus kordis terlihat (-)
jaringan parut (-), spider nevi (-), vena
Palpasi : Iktus kordis teraba (-)
kolateral (-)
Perkusi :
Auskultasi: Bising usus normal
• Batas atas : ICS II linea parasternal dextra
Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (+), hepar
• Batas kanan : ICS IV linea parasternal dextra
tidak teraba, spleen tidak teraba
• Batas kiri : ICS IV linea midclavicula sinistra
Perkusi : Timpani (+), hepatomegali (-),
Auskultasi: Bunyi jantung I-II reguler (+),
splenomegali (-), shifting dullness (-), nyeri
murmur (-), gallop (-)
ketok CVA (-/-)
Pemeriksaan Fisik Generalisata
Status Ekstremitas

Superior Inferior

Akral Hangat (+/+) (+/+)

CRT < 2 detik (+/+) (+/+)

Edema (-/-) (-/-)

Sianosis (-/-) (-/-)


Pemeriksaan
Laboratorium
Pemeriksaan
Laboratorium
Pemeriksaan Foto Thorax
CR-Thorax AP/PA – Dewasa
24/03/2023
• Cor tidak membesar, CTR < 50%
• Aorta dan mediastinum superior tidak
melebar
• Paru tampak hiperaerasi
• Tampak fibroinfiltrat disertai multiple
kavitas di kedua apeks
• Corakan bronkovaskuler baik
• Kedua sinus tumpul dan diafragma
mendatar
• Tulang-tulang dan jaringan lunak
dinding dada baik Kesan
Paru Emfisematous
TB Paru lama, curiga aktif
Resume

Laki-laki, 66 tahun, datang ke IGD RS Islam Jakarta Pondok Kopi dengan keluhan dyspnea
sejak 1 hari SMRS. Dyspnea dirasakan semalaman. Batuk berdahak sejak ± 10 tahun yang
lalu hilang timbul, memberat 2 minggu terakhir, berwarna putih kekuningan, sulit untuk
mengeluarkan dahak, sering pada malam hari. Febris 3 hari, nyeri perut 1 bulan terakhir
disertai nyeri pada ulu hati, sakit kepala berdenyut, tidak mau makan, BB menurun 5 kg
dalam 3 bulan dan lemas. Riwayat pengobatan TB Paru ± 10 tahun yang lalu, pasien
tuntas berobat selama 6 bulan.
Resume
Pemeriksaan fisik didapatkan KU tampak sakit sedang, TD 120/80 mmHg, Nadi 84 x/menit,
RR 25 x/menit, Suhu 36.8 oC, SpO2 on room air 95%, SpO2 on nc 3 lpm 99%. Auskultasi
pulmo Ronchi (+/+), NTE (+).

Pemeriksaan penunjang didapatkan hasil laboratorium dengan Hb 9.6 mg/dL, Leukosit 18.1
10^3/uL, Eritrosit 4.1 10^6/uL, Ht 30%, Eosinofil 0.2%, Netrofil 85.1%, Limfosit 8.2%, NLR 10.38,
Kalium 5.2 mmol/L, Chloride 94 mm0l/L, CRP 64.9 mg/dL, TB PCR GenExpert MTB not
detected, Albumin 3.14 g/dL, Ureum 31.00 mg/dL, dan Creatinine 0.98 mg/L. Rontgen thorax
kesan Paru Emfisematous dan TB Paru lama, curiga aktif.
Rumusan Masalah

1. Community-Acquired Pneumonia (CAP)


2. TB Paru Terkonfirmasi Klinis
Assessment
Community-Acquire Pneumonia (CAP)
Atas Dasar
• Anamnesis : Sesak nafas yang memberat sejak
1 hari, batuk berdahak berwarna putih Rencana Diagnosis
kekuningan yang memberat 2 minggu terakhir, • Edukasi Tatalaksana
• Kultur Darah
tidak mau makan,
dan demam. Rencana Terapi
• Pemeriksaan Fisik : Auskultasi pulmo ronkhi • O2 dengan nasal cannule 3 lpm
• Combivent inhalasi per 6 jam
(+/+) • Pulmicort inhalasi per 12 jam
• Pemeriksaan Penunjang : Leukositosis, • IVFD Assering 500cc/12jam
• Injeksi Ceftriaxone 1x2 gram
Netrofilia, Foto Thorax didapatkan fibro-infiltrat • NAC 3x200 mg
disertai multiple cavitas di kedua apeks. • Paracetamol 3x500 mg
• MP 2x62.5 mg
Assessment
Community-Acquired Pneumonia (CAP)
Assessment
TB Paru Terkonfirmasi Klinis

Atas Dasar
• Anamnesis : Sesak nafas yang memberat sejak Assessment
1 hari, batuk berdahak berwarna putih TB Paru Terkonfirmasi Klinis
kekuningan yang memberat 2 minggu terakhir,
demam, tidak mau makan, penurunan BB 5kg Rencana Diagnosis
dalam 3 bulan terakhir, riwayat merokok ± 30 • Rencana Tracing
tahun, dan riwayat pengobatan TB 10 tahun • Evaluasi sputum BTA fase intensif (bulan ke 5
dan akhir pengobatan)
yang lalu.
• Pemeriksaan Fisik : Pemeriksaan paru
Rencana Terapi
ditemukan bunyi nafas tambahan ronkhi (+/+).
• Rencana pemberian OAT Kategori 3, Pasien TB
• Pemeriksaan Penunjang : Pada pemeriksaan paru dengan BTA (–) → kategori 1 → 2RHZE 4RH
hematologi didapatkan leukosit, NLR, dan CRP
yang meningkat, pada pemeriksaan rontgen
thorax didapatkan kesan TB Paru lama, curiga
aktif.
Prognosis
Quo ad Vitam : Bonam
Quo ad Santionam : Dubia ad Bonam
Quo ad Functionam : Dubia ad Bonam

Anda mungkin juga menyukai