Implementasi Kurikulum Merdeka Terhadap It Di Tkit Hanasudah Kota Bengkulu
Implementasi Kurikulum Merdeka Terhadap It Di Tkit Hanasudah Kota Bengkulu
Implementasi Kurikulum Merdeka Terhadap It Di Tkit Hanasudah Kota Bengkulu
Dosen Pengampu:
Dr. A. Suradi, M. Ag
Disusun Oleh:
Jasmine Ihilani
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan akan terus berkembangan dari masa ke masa. Apalagi,
jika dilihat dalam perkembangan zaman yang semakin pesat, mau tidak
mau akan membawa manusia untuk mengikuti perubahan pada berbagi
macam hal. Perubahan merupakan sebuah dimensi dari konsekuensi logis
perjalanan kehidupan manusia pada hakikatnya akan selalu mengalami
perubahan dan perkembangan kearah yang lebih baik.
Sistem Pendidikan nasional dituntut untuk selalu melakukan
pembaharuan secara terencana, terarah dan berkesinambungan sehingga
mampu menjamin pemerataan Pendidikan, peningkatan mutu juga
relevansi dan efisiensi manajemen Pendidikan untuk menyiapkan peserta
didik menghadapi tantangan yang sesuai tuntutan perubahan kehidupan
baik lokal, nasional hingga global.
Di era milenial sekarang ini, pendidik menghadapi tantangan yang
jauh lebih besar dari era sebelumnya, karena pendidik berbeda dengan
Pendidikan zaman Jepang. Pendidik zaman now adalah guru milenial
bukan guru kolonial, teknologi telah mengubah segalanya, termausk
kebutuhan masyarakat terhadap Pendidikan, itulah yang terjadi dalam era
revolusi industry sekarang ini. Guru menghadapi peserta didik yang sangat
beragam, materi pembelajaran yang sangat kompleks dan sulut, standar
proses pembelajaran dan juga tuntutan pencapaian kemampuan berpeikir
peserta didik yang lebih tinggi. Maka penting juga bagi para pendidik
untuk terus mengikuti perkembangan zaman baik dalam perubahan sistem
kurikulum yang terus melakukan pembenahan dalam hal ini kurikulum
merdeka khususnya dalam mengimplementasiannya, para pendidik perlu
mengetahui lebih dalam terkait pengertian kurikulum merdeka,
karakteristik dan ciri khas, serta bagaimana cara mengimplementasikannya
dalam satuan Pendidikan anak usia dini agar tujuan dari pembelajaran
dapat tercapai serta lebih efektif dan inovatif.
Revolusi industry selalu mengalami pernkembangan, dari mulai
revolusi industri 1.0 ke 2.0, menuju 3.0 hingga sampai 4.0 dan kesiapan
society 5.0. Pada awal revolusi industri 4.0 ditandainya perkembengan
internet od atau for things yang diikuti teknologi baru dalam data sains,
robotik, teknolgi nano dan sebaginya. Revolusi 4.0 ini sering disebut juga
sebagai revolusi digital atau era disrupsi teknologi karena adanya
proliferasi computer dan otomatisasi pencacatan di semua bidang. Tiap
negara harus mempersiapkan dan segera merespon secara cepat dan tepat
dengan melibatkan seluruh memangku kepentingan mulai dari sektor
public, swasta, akademis sampai pada masyarakat luas.1
Society 5.0 merupakan hasil alami yang pasti dan merupakan
jawaban atas tantangan yang sering terjadi dari munculnya revolusi
industri 4.0 dimana society merupakan masyarakat yang bisa
memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir di era revolusi industri untuk
meningkatkan kualitas hidup manusia. Industri 4.0 dan masyarakat 5.0
memberikan tantangan besar bagi masyarakat global terutama dalam
bidang Pendidikan. Tantangan dan tutuntan literasi teknologi yang
mengharuskan pendidik melakukan transformasi dalam Pendidikan.2
(Surwandi, 2020)
Pendidikan adalah pengembangan diri manusia yang tidak hanya
cerdas namun juga berkualitas religiusnya dan skillnya hingga dapat
bermanfaat dari bangsa dan negara. Melalui meningkatkan kualitas setiap
individu untuk menjadi lebih produktif dan membentuk sikap individu
1
Ghufron, M. (2018). Revolusi Industri 4.0: Tantangan, Peluang dan Solusi Bagi Dunia
Pendidikan. Seminar Nasional dan Diskusi Panel Mutlidisiplin Hasil Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat 2018. 1(1), 332-337
2
Suwandi, S. (2020). Pengembangan Kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa (dan
Sastra) Indonesia Yang Responsif Terhadap Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Belajar dan
Kebutuhan Pembelajaran Abad Ke-21. Seminar Nasional Pendidikan Bahasa dan Sastra, 1(1), 1-12.
[Online].
menjadi lebih baik dan terarah, serta mampu mengatasi tuntuatan dan
tantangan yang dihadapi.
Pendidikan merupakan salah satu indikator utama pembangunan
dan kualitas sumber daya manusia, hingga kualitas sumber daya manusia
akan selalu dikaitkan dengan kualitas Pendidikan. Pembangunan nasional
sangat dipengaruhi dengan adanya Pendidikan yang berkaitan langsung
dengan kemajuan bangsa. Dalam proses Pendidikan anak selalu ada proses
belajar dan pembelajaran sehingga akan selalu mengalami perubahan.3
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai
leading sector Pendidikan nasional tentunya memiliki peran yang penting
dalam mewujudkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Berbagai
kebijakan diambil sebagai langkah untuk mewujudkan tujuan Pendidikan
nasional juga dalam rangka pengembangan SDM.4 (Sherly etaal, 2020)
Pembelajaran meliputi kurikulum dan kurikulum itu sendiri sangat
menentukan. Kurikulum merupakan komponen standar isi, bisa dilihat
malalui kacamata standar nasional Pendidikan. Dimana konsep utama
yang menjadi landasan dan pendoman penyususan kegiatan Pendidikan di
sekolah adalah kurikulum. Tanpa kurikulum, sekolah tidak akan dapat
menetapkan tujuan pembelajaran. Kurikulum dibutuhkan tidak hanya oleh
pengguruan tinggi, namun ditambah dengan landasan Pendidikan dari
jenjang Pendidikan anak usia dini hingga sekolah menengah atas.
Istilah “anak usia dini” mengacu pada program studi yang dimulai
segera setelah lahir dan ditawarkan kepada anak untuk jangka waktu
tertentu untuk memberi mereka pengalaman Pendidikan yang lenih
menantang. Banyak hal yang perlu dikembangkan pada anak usia dini,
mulai dari perkembangan kognitif, agama dan moral, fisik-motorik, social-
emosional, bahasa dan kesenian. Fondasi dari setiap dari keterampulan
yang akan dikembangkan anak diletakkan pada masa-masa emas atau
3
Tillar, H. A.R, 2007. Mengindonesia Etnitas dan Identitas Bangsa Indonesia: Tinjauan
dari Perspektif Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
4
Sherly. Dharma, E., & Sihombing, H. B. (2020). Merdeka Belajar: Kajian Literatur.
Konferensi Nasional Pendidikan I
masa kanak-kanak awal. Masa keemas an ini adalah waktu terbaik bagi
orang tua dan pendidik untuk mengeluarkan potensi anak secara penuh.
Karena krisis Pendidikan yang sedang berlangsung di Indonesia yang
tampaknya tidak membaik setaip tahun, anak-anak perlu mendapat
perhatian secara khusus untuk saat ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kurikulum merdeka?
2. Apa saja karakteristik kurikulum merdeka pada Pendidikan anak usia
dini?
3. Bagaimana cara menghadapi beberapa faktor penggunaan teknologi
tehadap kurikulum merdeka belajar?
C. Tujuan Makalah
1. Dapat memahami konsep-konsep pengertian kurikulum merdeka
belajar.
2. Dapat mengetahui karakteristik-karakteristik kurikulum merdeka
belajar pada Pendidikan anak usia dini.
3. Dan mengetahui faktor-faktor penggunaan teknologi dan
meminimalisir penggunaan teknologi terhadap kurikulum merdeka
belajar.