Makalah Tafsir Al-Fatihah

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Tafsir Surah Al-Fatihah

Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah


Tafsir

DISUSUN OLEH

1.Yurni Amalia Situmorang


2. Umul khoriyah Panggabean
3. Wahyuni Suryani
4.zailani Ansori
5. Abdul hafiz Saragih
6.afif Fahrizal silitonga

DOSEN PENGAMPU
H. Ismail.M.Pd

SEMESTER : 4( Empat)

PRODI PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BAHRIYATUL ULUM
K.H. ZAINUL ARIFIN PANDAN
TAPANULI TENGAH
2024

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT Tuhan yang Maha
Esa, karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul Pentingnya kesehatan tepat pada waktunya. Sholawat serta Salam
senantiasa selalu teruntaikan kepada baginda Nabi Agung Muhammad SAW,
yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman terang-
benderang.
Selanjutnya, makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah
Tafsir dengan Dosen Pengampu H. Ismail, M.Pd.Sebagaimana telah disebutkan
sebelumnya, makalah ini saya susun untuk menjelaskan bagaimana PENTINGNYA
KESEHATAN.
Makalah yang Kami susun ini masih jauh dari kata sempurna, akan tetapi
kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam pembuatan makalah ini. Oleh
karena itu, kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam pembuatan makalah ini sampai selesai. Serta ucapan
terima kasih saya sampaikan juga kepada Ibu Dosen Pengampu Nurlina,M.Pd
yang telah memberikan tugas ini kepada Kami.
Akhir kata, Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bukan hanya
bagi Kami sendiri, namun juga dapat bermanfaat bagi semua orang yang
membaca makalah ini untuk menambah wawasannya. Kritik dan saran yang
membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Pandan, 31 Januari 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i


DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................... 2
1.3. Tujuan ....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 3
2.1. Kandungan Surah Al-Fatihah .................................................... 4
2.2. Asbabun Nuzul Al-Fatihah ........................................................ 6
2.3 Kajian Empat Mufassir mengenai Al-Fatihah…………………….. 11
BAB III PENUTUP .................................................................................... 14
3.1. Kesimpulan ............................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 15

ii
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Al-Quran sebagai sumber utama yang Allah turunkan dalam bahasa arab, memiliki makna yang sangat
luas dan beragam, maka memerlukan suatu ilmu pengetahuan yang mengupas makna lafazh dalam al-
Quran. Ilmu Tafsir adalah ilmu yang bertugas memaparkan dan juga menjelaskan tentang segala sesuatu
yang terkandung dalam al-Quran. Dalam definisi yang lebih luas, tafsir diartikan sebagai dialog antara
teks al-Quran yang mencakup cakrawala makna dengan horizon pengetahuan manusia dan juga menjadi
suatu problem dalam kehidupan yang selalu mengalamai perubahan beserta dinamika yang tidak pernah
berhenti. Oleh karena itu, kekayaan dan signifikansi teks al-Quran sangat bergantung terhadap
pencapaian-pencapaian pengetahuan para mufasir. Maka dengan semakin tinggi tingkat pengetahuan
dan keilmuan seorang mufasir, semakin beragama dan signifikan juga makna yang dihasilkannya.
Tujuan dalam mempelajari ilmu tafsir tidak lain dan tidak bukan yaitu untuk mengetahui pesan,
informasi, petunjuk, dan khususnya untuk mengetahui hukum-hukum secara tepat sebagaimana yang
dimaksud Allah dalam al-qur’an. Maka dari itu, Ilmu Tafsir merupakan sebuah alat untuk menafsirkan
ayat-ayat Al-Qur’an. Dengan demikian, kebutuhan mengenai tafsir itu tidak bisa dipungkiri maupun
dihindari. Dari hal tersebut jelas digambarkan kepada umat bahwa Al-Qur’an itu menjadi sebuah teks
yang ddidalamnya memungkinkan banyak para pembaca untuk melihat makna yang beragam).
Pengertian Tafsir yang disampaikan oleh para Ulama Tafsir sangatlah beragam. Banyak yang
berpendapat bahwa Tafsir merupakan sebuah proses ilmu untuk mengungkap dan menjelaskan lafazh-
lafazh yang ada dalam al-Quran, sehingga, lafazh yang terkandung dalam al-Quran bisa kita fahami dan
kita amalkan dalam kehidupan sehari hari. Namun banyak juga Ulama Tafsir berpendapat bahwa Tafsir
adalah sebuah produk keilmuan dari tsaqofah keilmuan para Ulama, yang nantinya, penjelasan
mengenai ayat atau lafazh dalam al-Quran itu disesuaikan dari latar belakang kelimuan seorang Mufasir.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah Kandungan Surah Al-Fatihah ?


2. Bagaimana Asbabun Nuzul Al-Fatihah ?
.3 Bagaimana Kajian Mufassir mengenai Al-Fatihah ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui Kandungan Surah Al-Fatihah


2. Untuk mengetahui Asbabun Nuzul Al-Fatihah
3. Untuk mengetahui Kajian Mufassir mengenai Al-Fatihah

2
II. Pembahasan

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

* ‫الحمد هللا رب العا لمين * الرحمن الرحيم * مالك يوم الدين‬

‫اياك نعبد وايا ك نستعين اھدناالصراط المستقيم * صراط الذين انعمت عليھم غير المغضوب عليھم‬
.‫والالضآ لين‬
Terjemah :

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha pemurah lagi Maha Penyayang”.

“Segala puji bagi Allah yang mengurus semesta alam”

“Maha pemurah lagi maha penyayang”

“Yang menguasai hari pembalasan”

“Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan”

“Tunjukanlah kami ke jalan yang lurus”

“Yaitu jalan orang-orang yang telah engkau anugrahkan nikmat ; bukan jalan orang-orang yang
dimurkai dan bukan pula jalan orang-orng yang sesat”

1. KANDUNGAN SURAH AL-FATIHAH

Dalam surat Al-Fatihah mencakup semua makna di atas dalam satu kesatuan yaitu:

1. Mengenai masalah tauhid ditunjukan dalam firman-Nya

“segala puji bagi Allah, tuhan semesta alam”.

Ayat ini menunjukkan bahwa setiap pujian hanya bersumber dari kenikmatan-Nya. Tidak akan terwujud
kenikmatan tersebut kecuali apabila nama-Nya dimulyakan . kenikmatan yang peling penting adalah

3
kenikmatan mengadakan dan mendidik. Hal itu di tegaskan dalam firman-Nya ‫ رب العالمين‬dan
disempurnakan dengan firman-Nya.

2. Janji dan ancaman tercakup dalam firman-Nya

“yang menguasai hari pembalasan”

Dengan demikian, berarti agama adalah balasan, adakalanya balasan kepada orang yang berbuat baik
dan hukuman bagi orang yang berbuat jahat.

3. Masalah ibadah diambil dari firman-Nya

“hanya kepada engkau kami menyembah dan hanya kepada engkaulah kami memohon
pertolongan”

4. Jalan untuk mendapatkan kebahagiaan diungkapkan dalam firman-Nya

“tunjukanlah kami jalan yang lurus”

Maksudnya adalah bahwa kebahagian tersebut tidak akan didapatkan secara sempurna kecuali dengan
mengikuti jalan yang lurus. Barang siapa membelakanginya atau berpaling daripada Allah maka ia akan
binasa dan tempatnya adalah neraka.

5. Cerita-cerita dan berita-berita lainnya diungkapkan dalam firman-Nya

“yaitu jalan orang-orang yang telah engkau anugrahkan nikmat kepada mereka”

Ini adalah satu petunjuk bahwa Allah mensyariatkan agama untuk membimbing manusia. Oleh sebab
itu, ikutilah petunjuk-Nya dan berjalanlah pada ketentuan-Nya.

6. Orang yang tidak dapat mendapat kenikmatan sebagaimana disyariatkan dalam ayat

“... bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat”

4
Orang yang tidak diberi kenikmatan dibagi dua golongan yaitu:

 golongan yang keluar dari jalan yang haq setelah mereka mengetahuinya kemudian berpaling
dan menolak apa yang telah diwariskan oleh nenek moyang mereka.
 Golongan yang tidak mengetahui haq.

2. ASBAB AN NUZUL AL-FATIHAH


Dalam kitab Ad-Dalaail, Al-Baehaqi meriwatkan dari Abu Maesaroh yang artinya: bahwa Rasulullah
saw. Berkata kepada Khadijjah: “Apabila aku menyepi, sering terdengarpanggilan. Demi Allah, aku
takut, ini suatu perintah”. Khadijah berkata: “berlindunglah kepada Allah, Allah tidak akan menyia-
nyiakan apa yang engkau lakukan. Demi Allah kau selamanya melaksanakan amanat, memelihara
silahturahmi, dan melakukan kejujuran. Kemudian pada suatu ketika, rasulullah menyampaikan hal
tersebut kepada Waroqoh dan Waroqoh mengisyaratkan kepada rasulullah agar tetap teguh dan
memperhatikan panggilan tersebut. Tatkala rasulullah menyepi beliau dipanggil oleh malaikat dengan
menyeru wahai muhammad, ucapkanlah:

*‫سم هللا الرحمن الرحيم* الحمد هللا رب لعا لمين * الرحمن الرحيم‬

*‫ما لك يوم الدين * ايا ك نعبد وايا ك نستعين * اھدناالصراط المستقيم‬

*‫صراط الذين انعمت عليھم غير المغضوب عليھم والالضآ لين‬

(Q.S Al-Fatihah: 1-7)

5
3. KAJIAN EMPAT MUFASIR MENGENAI SURAT AL-FATIHAH

Menurut empat mufasir ya’ni Ibnu katsir, Al Munir, Al Maroghi, dan Nurul Quran mengenai surat Al-
Fatihah sebagai berikut:

a) Ayat Pertama

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha pemurah lagi Maha Penyayang”.

Kajian tafsir menurut Al Munir bahwa lafad “Basmallah” adalah termasuk kedalam ayat.bahwa
penapsiran “Basmallah” ini, merupakan pendorong bagi hamba allah Supaya memperbanyak dzikir.
sebab inti ilmu hikmah yang dieiridkan oleh orang-orang soleh dan Waliyullah terdahulu adalah terletak
pada lafad basmalah.

Menurut Al Maroghi dalam kitab tafsirnya mengemukakan bahwa sebagaian sahabat (Abu Huraeroh,
Ali, Ibnu Abbas, Ibnu Umar), Tabi’in (Said bin Jubair, Atho, Zuhry, Ibnu Mobarok), Fuqoha, ahli-ahli
qiroat Mekkah dan kufah berpendapat bahwa Basmalah merupakan ayat dari setiap surat dalam Al-
Qur’an.

Allah memerintahkan kita untuk berdzikir dan bertasybih sebagaimana dalam firman-Nya yang
artinya “Sebutlah nama Tuhanmu dan beribadahlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan” (Q.S Al-
Mujammil: 8)

Menyebutkan nama Allah harus disertai dengan hati dan lisan untuk mengingat keagungan dan nikmat-
nikmat-Nya yang telah diberikan pada hamba-Nya, berdzikir kepada Allah dengan lisan artinya
membaca asmaul husna.

6
b) Ayat kedua

‫الحمد هللا رب لعا لمين‬

“segala puji bagi Allah yang mengurus semesta alam”

Kajian tafsir menurut Al Munir bahwa lafad ‫ الحمد‬ditafsirkan dengan “As-Syukru“ karena memuji
kepada allah artinya Bersyukur kepadanya atas limpahan nikmat yang luar biasa. adapun nikmat yang
paling utama yaitu “Hidayah Iman”yang diberikan kepada kita.lafad ‫ رب لعا لمين‬mentafsirkan kedalm
tiga pengertian:

a. Allah adalah pencipta segala mahluk

b. Allah adalah pemberi rizki

c. Allah adalah Dzat yang berkuasa mengubh suatu keadaan kepada keadaan lain.

Menurut Al Maroghi berpendapat bahwa dalam Al-Atsar diterangkan bahwa “Al-Hamdu” adalah pokok
bersyukur. Berkenaan dengan syukur, Allah adalah yang hak untuk diibadahi dan Rabb yang menjadi
sandaran segenap mahluk-Nya karena Allah memelihara manusia.

c) Ayat ketiga

‫الرحمن الرحيم‬

“maha pemurah lagi maha penyayang”

Kajian Tafsir menurut Al Munir lafad “‫ ”الرحمن‬diartikan dengan lafad “Allatif” yaitu Dzat yang maha
pengasih Kepada semua mahluknya. baik pada orang yang berbuat kebaikan maupun pada yang berbuat
kemunkaran.Sedangkan lafad “‫ ”الرحيم‬yaitu yang mengampuni dosa di dunia dan memberi rahmat
diakhirat nanti bagi yang dikehendakinya.

Menurut Tafsir Nurul Qur’an istilah ‫الرحمن‬dan ‫ الرحيم‬yang digunakan setelah bacaan rabbil alamin
mengacu pada makna bahwa Dia dengan kekutan mutlaqnya tetap maha penyayang kepada semua

7
mahluknya.sipat yang Allah miliki ini menarik hamba-hambanya sehingga mereka dengan senang hati
mengucap “Arrahman dan Arrahim”.

d) Ayat keempat

‫ما لك يوم الدين‬

“yang menguasai hari pembalasan”

Kajian tafsir Menurut Al Munir Lafad “‫“ما لك يوم الدين‬

Yaitu ada dua cara bisa memanjangkan huruf “mim” jadi ‫ ما لك‬yang artinya bahwa allah SWT adalah
tuhan yang mengatur segala sesuatu di akhirat. dan bisa memendekan huruf “mim” nya jadi ‫ ملك‬dengan
makna tuhan yang memerin tah diakhirat dengan perintah dan larangan-Nya.

Kajian Tarsir Menurut Ibnu Katsir tentang ayat ini yitu bahwamenurut Ad dahhaq dari ibnu Abbas
bahwa “‫”ما لك يوم الدين‬itu hari perhitungan amal-mal mahluk, yakni hri kiamat yang kedaan mereka nanti
tergantung atas amal perbuatanya.jika mereka mempunyai amal jahat maka mereka akan bernasib jelek,
kecuali yang mendapat ampunan. Hal ini sesuai dengan pendapat sebagaian besar para sahabat, tabi’in
dan ulama salaf.

e) Ayat kelima

‫ايا ك نعبد وايا ك نستعين‬

“Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan”

Kajian Tafsir menurut Al Munir bahwa lafad” ‫”ايا ك نعبد‬yaitu dengan mengartikan “ kami Tidak
Menghambakan diri pada sesuatu selain Allah.sedangkan lafad” ‫ ”وايا ك نستعين‬yaitu hanya kepadamu
kami memohon pertolongan untuk mengabdikan diri dalam artian tidak ada kemampuan untuk
menghindarkan diri untuk maksiat kecuali dengan pertolongan-Mu.

Menurut Al Maroghi, ibadah adalah ketundukan, yang lahir dari sinar hati dengan I’tikad mengagumkan
yang dipuja karena dia mempunyaikekuasaan yang tidak dapat dicapai oleh akal yang tidak bisa oleh

8
akal pikiran manusia, barang siapa yang merendahkan diri terhadap raja, dia tidak disebut abid-Nya,
tetapi takut karena siksaan-Nya atau mengharapkan kemurahan-Nya.

Lafad “Isti’anah” adalah memohon pertolongan dan bantuan atas kesempurnaaan perbuatanya
sebab ia rtidak mampu kekal dengan pekerjaannya sendiri. Dari ayat lain Alloh memerintahkan
kita agar tidak beribadah selain kepada-Nya, karena Dialah yang mandiri karena itu tidak patut
dalam ibadah, Allah disekutukan dengan lain dan tidak dapat pula mengagumkan yang selainnya
sebagaimana Allah memerintahkan pula agar tidak memohon pertolongan kecuali kepada-Nya

f) Ayat keenam

‫اھدناالصراط المستقيم‬

“tunjukanlah kami ke jalan yang lurus”

Kajian tafsir Menurut Akl Munir lafad ini diartikan bahwa permohonan atau do’a kepada Allah
dengan dua pengertian:

a. Semoga Allah Senantiasa menambah hidayah islam kepada kami

b. Semoga Allah Menjadikan kami orang yang selalu mendapat hidayah.

Menurut tafsir Nurul Quran, jalan yang lurus ini merupakan ajaran ilahiyah itu sendirir memiliki
beberapa tingkat semua orang tidaklah memiliki persiapan tingkat spiritual yang penting untuk
menggapai tingkat-tingkat ini penting untuk diketahui bahwa jalan yang lurus selalu satu, tidak lebih
dari itu karena jarak yang paling dekat antara dua titik hanya ada satu garis lurus. Ketika Al-Qur’an
mengungkapkan bahwa jalan yang benar adalah kenyakinan itu sendiri kepada agama ilahiyah dengan
aspek-aspek praktis dan moralnya.

g) Ayat ketujuh

9
‫صراط الذين انعمت عليھم غير المغضوب عليھم والالضآ لين‬

“yaitu jalan orang-orang yang telah engkau anugrahkan nikmat; bukan jalan orang-orang yang
dimurkai dan bukan pula jalan orang-orng yang sesat”

Kajian Tafsir Menurut Al Munir bahwa lafad ini” ‫“ صراط الذين انعمت عليھم‬adalah agama orang-orang yang
telah dianugrahi kenikmatan dari kalangan para nabi,shiddikin,syuhada dan sholihin.sedangkan lafad
“‫”غير المغضوب عليھم‬yakni bukanlah agama orang yahudi yang dimarahi.lalu lafad “‫”والالضآ لين‬yakni bukan
orang-orang yang sesat,dan bukan orang-orang nashoro yang sesat dari islam.serta orang yang dimurkai
allah itu adalah orang-orang kafir.

Menurut Ibnu Katsir, lafad “Shirotol ladzina an’amta ‘alaihim” ialah orangorang yang diberi nikmat
oleh Allah sebagaimana terdapat dalam surat An-Nisa ayat 69-70. Menurut riwayat Ad-Dahak yang
diterima oleh ibnu Abbas berkata “nikmat yang dilimpahkan pada mereka itu berupa taat dan ibadah
kepada Allah, malaikat, Para Nabi dan orang-orang yang shaleh. Sedangkan lafad “Ghoiril Magdhobi
‘alaihim wa laa dhoolliin” yaitu orang-orang yang mengetahui hak kebenaran tetapi merekaberpaling
dari padanya dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat yaitu orang yang tidak berpengatahuan.
Lafad “Adh-Dholin” sendiri merupakan dua jalan yang fasid yaitu jalan orang-orang Yahudi dan
Nashrani.

h) Membaca lafad ” ‫“ آمين‬

Syekh An-Nawawi memberikan petunjuk kepada orang yang telah membaca surat Al-
Fatihah.Hendaklah ia membaca lafad “‫ “ آمين‬artinya “semoga Allah SWT menyebabkan atau berkenan
menerima atau memenuhi segala permohonan”.

4. PEMIKIRAN PENYUSUN TERHADAP KE EMPAT MUFASIR


MENGENAI SURAT AL-FATIHAH

Dari uraian tafsir Al-Fatihah di atas, maka penulis menganalisa pendapat mufasir sebagai berikut:

10
Dalam tafsir Al Marogi, kandungan surat Al-Fatihah antara lain keimanan kepada allah, pahala bagi
orang-orang yang beriman dan berbuat kebaikan, ancaman siksa bagi orang-orang yang durhaka dan
menjauhi ajaran-Nya cara mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Dalm tafsirAl Munir kandungan surat Al-Fatihah semuanya telah tercakup hal yang berkenaan dengan
masalah ibadah, baik ibadah amaliah atau ibadah badaniah dalam kehidupan manusia sebai pengabdian
kepada allah maka telah cukup dalam isi surat Al-Fatihah.

Dalam tafsir Nurul Quran, surat Al-Fatihah memiliki keutamaan ketimbang surat-surat lain dalam Al-
Qur’an karena surat Al-Fatihah sebanding dengan keseluruhan isi Al-Qur’an.tujuh ayat dalam surat Al-
fatihah menyimpulkan seluruh Al-qur’an, sebagaimana terdapat dalam firman Allah yang artinya” Dan
kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al-qur’an yang agung”(Q.S
Al-hijr:87).

Dalam tafsir Ibnu Katsir,surat Al-Fatihah yakni menurut pendapt yng kuat(sahih),surat Al-Fatihah tujuh
ayat,menurut umar bin ubaid berjumlah delapan ayat.nama-nama lain surat ini adalah ummul
kitab,alhamdu,ash-sholat,asy-syifa,ar-ru’yah,as saul Qur’an,al waafiyah,as-sab’ul matsani,al kanzu dan
Al Qur’an serta al-kaafiyah.swurat ini termasuk surat madaniyah,dan ada pula yang mengatakan
makiyyah.Al ftihah termasuk surat yang paling mulia dalam al qur’an dan menurut jumhur
ulama,membacanya merupakan syarat sahnua shlat.menurut jumhur ulama membaca isti’anah sebelum
membaca surat Al-Fatihah adalah sunnah,sedangkan menurut ar-razi adalah wajib,jika hendak
melaksanakan shalat dan membaca Al-Qur’an.

III. PENUTUP

1. Kessimpulan

Al-Quran sebagai sumber utama yang Allah turunkan dalam bahasa arab, memiliki makna yang sangat
luas dan beragam, maka memerlukan suatu ilmu pengetahuan yang mengupas makna lafazh dalam al-
Quran. Ilmu Tafsir adalah ilmu yang bertugas memaparkan dan juga menjelaskan tentang segala sesuatu
yang terkandung dalam al-Quran. Dalam surat Al-Fatihah mencakup semua makna di atas dalam satu
kesatuan yaitu:

11
1. Mengenai masalah tauhid ditunjukan dalam firman-Nya
2. . Janji dan ancaman tercakup dalam firman-Nya
3. Masalah ibadah

4. Jalan untuk mendapatkan kebahagiaan diungkapkan dalam firman-Nya

5. Cerita-cerita dan berita-berita lainnya diungkapkan dalam firman-Nya

6. Orang yang tidak dapat mendapat kenikmatan sebagaimana disyariatkan dalam ayat

Dari uraian tafsir Al-Fatihah di atas, maka penulis menganalisa pendapat mufasir sebagai berikut:

Dalam tafsir Al Marogi, kandungan surat Al-Fatihah antara lain keimanan kepada allah, pahala bagi
orang-orang yang beriman dan berbuat kebaikan, ancaman siksa bagi orang-orang yang durhaka dan
menjauhi ajaran-Nya cara mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.Dalm tafsirAl
Munir kandungan surat Al-Fatihah semuanya telah tercakup hal yang berkenaan dengan masalah
ibadah, baik ibadah amaliah atau ibadah badaniah dalam kehidupan manusia sebai pengabdian kepada
allah maka telah cukup dalam isi surat Al-Fatihah.Dalam tafsir Nurul Quran, surat Al-Fatihah memiliki
keutamaan ketimbang surat-surat lain dalam Al-Qur’an karena surat Al-Fatihah sebanding dengan
keseluruhan isi Al-Qur’an.tujuh ayat dalam surat Al-fatihah menyimpulkan seluruh Al-qur’an,
sebagaimana terdapat dalam firman Allah yang artinya” Dan kami telah berikan kepadamu tujuh ayat
yang dibaca berulang-ulang dan Al-qur’an yang agung”(Q.S Al-hijr:87). Dalam tafsir Ibnu Katsir,surat
Al-Fatihah yakni menurut pendapt yng kuat(sahih),surat Al-Fatihah tujuh ayat,menurut umar bin ubaid
berjumlah delapan ayat.nama-nama lain surat ini adalah ummul kitab,alhamdu,ash-sholat,asy-syifa,ar-
ru’yah,as saul Qur’an,al waafiyah,as-sab’ul matsani,al kanzu dan Al Qur’an serta al-kaafiyah.swurat ini
termasuk surat madaniyah,dan ada pula yang mengatakan makiyyah.Al ftihah termasuk surat yang
paling mulia

12
13

Anda mungkin juga menyukai