Dokumen - Tips - Efek Analgesik Dari Infusa Pelepah Musa Paradisiaca L Pelepah Pisang Uli Yang
Dokumen - Tips - Efek Analgesik Dari Infusa Pelepah Musa Paradisiaca L Pelepah Pisang Uli Yang
Dokumen - Tips - Efek Analgesik Dari Infusa Pelepah Musa Paradisiaca L Pelepah Pisang Uli Yang
Skripsi
Oleh:
NIM : 168114028
FAKULTAS FARMASI
YOGYAKARTA
2019
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skripsi
Oleh:
NIM : 168114028
FAKULTAS FARMASI
YOGYAKARTA
2019
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya yang berlimpah sehingga penulis berhasil menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Efek Analgesik Dari Infusa Pelepah Musa Paradisiaca L.
“Uli” Dengan Metode Rangsang Kimia Pada Mencit Betina Galur Swiss” sebagai
salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana Farmasi (S.Farm) Fakultas
Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta.Penelitian ini merupakan bagian dari
penelitian payung yang berjudul “Uji Aktivitas Invivo Hipoglikemik dan
Analgesik Daun Pisang”.
Proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari peran, dukungan dan
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis hendak
menyampaikan terimakasih kepada:
1. Ibu Dr. Yustina Sri Hartini, Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ibu Dr. Christine Patramurti, Apt. selaku Kepala Program Studi Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
selalu sabar dalam membimbing, memberi semangat, arahan, solusi dan
pendampingan selama saya berproses dalam penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Dr. Erna Tri Wulandari, Apt. selaku Dosen Penguji yang telah memberi
kritik dan saran yang membangun selama proses penelitian skripsi ini.
5. Pak Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt. selaku Dosen Penguji yang telah
memberi kritik dan saran yang membangun selama proses penelitian skripsi
ini.
6. Ibu Dr. Dewi Setyaningsih, Apt. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
selalu membimbing, mendampingi, dan memberikan arahan serta bantuan
selama saya berproses di perkuliahan dari awal hingga akhir.
7. Ibu Damiana Sapta Candrasari, S.Si., M.Sc. selaku Kepala Kepala
Laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Abstrak
Pelepah Musa paradisiaca L. “Uli” dapat digunakan untuk
menghilangkan rasa nyeri karena mengandung senyawa fitokimia berupa
flavonoid dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek analgesik
infusa pelepah Musa paradisiaca L. “Uli” (IPPU) dan berapa persen (%)
penuruan geliat yang didapatkan dengan metode rangsang kimia pada mencit
betina galur Swiss. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni
dengan rancangan acak lengkap pola searah. Sebanyak 25 ekor mencit betina
galur Swiss dibagi secara acak menjadi lima kelompok, dimana kelompok I adalah
kontrol negatif (aquadest), kelompok II adalah kontrol positif (asetosal
91mg/KgBB), kelompok III-V merupakan kelompok perlakuan dengan 3
peringkat dosis infusa pelepah Musa paradisiaca L. “Uli” yaitu 833,34; 1666,67;
dan 3333,33 mg/KgBB. Sediaan infusa pelepah Musa paradisiaca L.
“Uli”diberikan secara peroral pada mencit yang akan diinduksi asam asetat setelah
selang waktu 15 menit. Analisis hasil data yang diperoleh dilakukan dengan
menghitung jumlah kumulatif geliat setiap 5 menit selama 1 jam, lalu di analisis
secara statistik dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk untuk melihat pola
distribusi data yang dilanjutkan dengan uji ANOVA satu arah setelah itu
dilakukan analisis Post-hoc yaitu menggunakan uji Scheffe. Hasil dari penelitian
ini menunjukkan bahwa IPPU pada ketiga peringkat dosis memiliki efek
analgesik.
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Abstract
Musa paradisiaca L. “Uli” midrib can be used to relieve pain because the
midrib contain flavonoid and saponin compounds. This study aims to prove the
analgesic effect of Musa paradisiaca L. “Uli”midrib infusion (IPPU) and the
percentage of the writhing decrease with chemical induces method in female mice
Swiss strain. This study is an experimental study with one-way randomized
completed direct sampling design. A total 25 female mice Swiss strain divided
randomly in to five groups, where the first group is negative control (aquadest),
second group is positive control (asetosal 91mg/KgBW), and the third, forth, and
fifth are the treatment group that given IPPU with three dose variations of 833.34;
1666.67; and 3333.33 mg/KgBW. Musa paradisiaca L. “Uli” midirb infusion was
orally given in mice that will induced with acetic acid 15 minutes after the
injection of test compounds. Analysis of the result was done by calculating the
cumulative amount of writhing in mice for one hour every 5 minutes time and
statiscally analyzed with Shapiro-Wilk to see the distribution of data obtained and
evaluated by one-way ANOVA and Post-hoc that is Scheffe test. The result shown
that IPPU has an analgesic effect in three doses.
Keywords: analgesic, infusion, uli banana, Musa paradisiaca L.) “Uli” midrib
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENDAHULUAN
Nyeri merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan bagi penderitanya, hal ini berkaitan dengan adanya kerusakan
jaringan yang aktual atau potensial. Persepsi nyeri bersifat individual dan
dipengaruhi oleh kormobiditas lain seperti depresi dan kecemasan (Alldredge et
al., 2013).
Dalam mengatasi nyeri, dapat digunakan obat analgesik salah satunya
adalah obat golongan NSAID (Tjay dan Rahardja, 2008). Aspirin merupakan
obat analgesik golongan non steroid, aspririn memiliki mekanisme menghambat
produksi prostaglandin dengan cara menghambat enzim siklooksigenase (COX)
sehingga dapat digunakan untuk mengatasi nyeri yang dirasakan si penderita
(Tjay dan Rahardja, 2008).
Penggunaan obat-obat tradisional pada jaman ini masih sangat diyakini
oleh beberapa masyarakat yang ada di Indonesia. Masyarakat dapat menggunakan
sumber dari herbal, supranatural, ataupun keduanya yaitu dengan herbal dan
supranatural (campuran) (Lesmana et al., 2018). Hal tersebut dikarenakan jika
dibandingkan dengan obat-obat modern, obat tradisional memiliki efek samping
yang relatif lebih kecil jika pada penggunaan obat tradisional digunakan dengan
tepat (Katno, 2008).
Salah satu jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat tradisional
adalah pisang uli. Masyarakat pada umumnya, hanya memanfaatkan beberapa
bagian seperti bagian daunnya dibuat untuk bungkus makanan, buahnya untuk
konsumsi sebagai buah langsung atau dapat diolah terlebih dahulu. Selain itu juga
jantung pisang dapat digunakan sebagai bahan makanan seperti dibuat urap, pecal,
atau abon jantung pisang, sedangkan pada bagian pelepahnya hanya digunakan
sebagai bahan pakan ternak (Rukmana,1999). Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan oleh Rikomah (2016) menyatakan bahwa ekstrak etanol 95% dari
pelepah pisang uli yang mengandung senyawa saponin didalamnya memiliki efek
analgesik sebesar 85,33% daya uji analgetika dengan metode hot plate pada dosis
terbesar, yaitu 21,06 mg/20 gBB . Selain itu, pada penelitian yang telah dilakukan
oleh Onyenekwe et al., (2013) menyatakan bahwa batang pisang memiliki
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
METODE PENELITIAN
Penelitian tentang efek analgesik infusa pelepah Musa paradisiaca L.
“Uli” pada mencit betina galur Swiss merupakan jenis penelitian eksperimental
murni dengan rancangan acak lengkap pola searah. Penelitian ini telah
mendapatkan persetujuan dari The Medical and Health Research Ethics
Committee (MHREC) Faculty of Medicine Gadjah Mada University dengan
nomor referensi KE/FE/0510/EC/2019.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan mencit betina dengan
galur Swiss kondisi sehat, berjenis kelamin betina dengan umur 2-3 bulan dan
berat badan 20-30 gram yang diperoleh dari Laboratorium Hayati Imono Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pelepah Musa paradisiaca L.
“Uli” didapatkan dari kebun plasma nutfah pisang Yogyakarta. Bahan penelitian
lain yang digunakan yaitu asetosal, asam asetat glasial, CMC-Na, aquadest,
lempeng silika gel 60 GF254, metanol, kloroform, SbCl3, larutan pembanding
rutin, etil asetat, HCl 2N, FeCl3.
Alat-alat yang digunakan pada penelitian adalah seperangkat alat gelas,
timbangan analitik, spuit injeksi 1 mL, needle, mikropipet, moisture balance,
panci enamel, termometer, chamber, ayakan nomor 50, penangas air, dan kain
flanel.
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan mesin penyerbuk dan diayak menggunakan ayakan dengan nomor mesh
50.
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan :
P = jumlah kumulatif geliat hewan uji setelah pemberian obat yang
ditetapkan
K= jumlah kumulatif geliat hewan uji kontrol
(Winarti dan Wartiyah, 2011)
Data proteksi geliat tersebut kemudian dianalisis secara statistik.
Pengujian dilanjutkan dengan pengukuran perubahan persen proteksi geliat
menggunakan hasil % proteksi geliat terhadap kontrol positif yang dihitung
menggunakan rumus:
Perubahan % proteksi geliat = ((A-B)/B))x 100
Keterangan:
A = % proteksi geliat pada tiap kelompok perlakuan
B = rata-rata persen proteksi geliat pada kontrol positif
Analisis statistik
Data jumlah geliat pada penetapan selang waktu pemberian asetosal
dianalisis dengan menggunakan independent sample T test karena data yang diuji
hanya 2 kelompok yaitu data jumlah geliat pada selang waktu pemberian asetosal
pada waktu 10 dan 15 menit. Data jumlah geliat, persen proteksi, dan perubahan
persen proteksi pada perlakuan dianalisis dengan uji Shapiro-Wilk dan didapatkan
data terdistribusi normal maka dilanjutkan dengan menggunakan ANOVA satu
arah dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui jika terdapat perbedaan
antar kelompok. Selanjutnya dilakukan uji Post-hoc yang dilakukan adalah uji
Scheffe test karena data terdistribusi normal. Jika didapatkan nilai P<0,05
menunjukkan terdapat perbedaan rerata yang bermakna antara dua kelompok data.
Jika terdapat P> 0,05 artinya perbedaan tersebut tidak bermakna (Dahlan, 2008).
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel I. Hasil uji fitokimia kandungan flavonoid pada infusa pelepah Musa
paradisiaca L. “Uli” menggunakan metode kromatografi lapis tipis dengan fase
gerak etil asetat : metanol : air (4:5:1)
Sesudah Elusi
Pengujian Rf
Visual UV 254
Tidak
Flavonoid (IPPU) Hitam 0,53
terlihat
Tabel II. Hasil uji fitokimia kandungan saponin pada infusa pelepah Musa
paradisiaca L. “Uli” menggunakan metode kromatografi lapis tipis dengan fase
gerak kloroform : metanol : air (13:7:2)
Sesudah penyemprotan dengan
Sesudah Elusi
pereaksi
Pengujian Rf
Visual UV 365 Pereaksi Visual UV 365
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel III. Hasil uji fitokimia kandungan flavonoid dan saponin pada infusa
pelepah Musa paradisiaca L. “Uli” dengan metode uji tabung
Hasil
Senyawa Pereaksi Tanda positif Kesimpulan
Pengamatan
Adanya perubahan
warna larutan atau
Warna larutan
Flavonoid FeCl3 adanya endapan positif
menjadi coklat
coklat kehijauan atau
hitam
Terdapat busa
setinggi 1-3 cm
Terbentuk busa
Saponin HCl 2N setelah pengocokkan positif
setinggi 1 cm
dan penambahan 1
tetes HCl 2N
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel IV. Rata-rata jumlah geliat dan hasil uji T tidak berpasangan selang waktu
pemberian asetosal 10 dan 15 menit (n=6)
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
selang waktu 15 menit jauh lebih sedikit daripada kelompok selang waktu 10
menit. Hasil uji T tidak berpasangan untuk penetapan selang waktu pemberian
asetosal adalah terdapat perbedaan yang bermakna antara dua kelompok, yang
ditandai dengan nilai signifikan ≤0,05. Dengan demikian, selang waktu yang
dipilih untuk digunakan dalam penelitian ini adalah 15 menit, yang diartikan pada
selang waktu tersebut zat uji dapat terabsorbsi dengan optimum.
Tabel V. Rata-rata jumlah geliat, persen proteksi geliat, dan perubahan persen
proteksi geliat pada pengujian efek analgesik kelompok kontrol positif, kontrol
negatif, dan tiga peringkat dosis infusa pelepah Musa paradisiaca L. “Uli”
(n=25)
Rata-rata
Rata-rata Rata-rata
perubahan
jumlah persen
Kelompok persen
geliat proteksi
proteksi
( X ± SE) ( X ± SE)
( X ± SE)
Kontrol negatif (Aquadest) 63,8 ± 1,8 0,0 ± 2,8 -100,0 ± 4,1
Kontrol positif (Asetosal 91 mg/KgBB) 20,2 ± 1,3 68,3 ± 2,1 -0,0 ± 3,0
IPPU Dosis I (833,34 mg/KgBB) 4,2 ± 0,4 93,4 ± 0,6 36,7 ± 0,9
IPPU Dosis II (1666,67 mg/KgBB) 7,4 ± 0,5 88,4 ± 0,8 29,4 ± 1,2
IPPU Dosis III (3333,34 mg/KgBB) 1,0 ± 0,3 98,4 ± 0,5 44,0 ± 0,7
X = Mean (rata-rata)
SE = Standard error
IPPU = infusa pelepah Musa paradisiaca L. “Uli”
70 63,8
Rata-rata jumlah geliat
60
50
40
30 20,2
20
4,2 7,4
10 1
0
Kontrol Kontrol IPPU Dosis IPPU Dosis IPPU Dosis
Negatif Positif 833,34 1667,67 3333,33
mg/KgBB mg/KgBB mg/KgBB
Kelompok mencit
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada penelitian ini terdapat hasil rata-rata persen proteksi geliat dan
perubahan % proteksi geliat. Tujuan dilakukannya pengukuran % proteksi geliat
adalah untuk mengukur seberapa besar proteksi yang dapat diberikan infusa
pelepah Musa paradisiaca L. “Uli” terhadap kontrol negatif, sedangkan
pengukuran perubahan % proteksi geliat bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar perubahan % proteksi yang dapat diberikan oleh infusa pelepah pisang
Musa paradisiaca L. “Uli” jika dibandingkan dengan kontrol positif yang
diberikan asetosal.
Pada kelompok kontrol negatif (aquadest), diperoleh rata-rata jumlah
geliat dan persen proteksi geliat geliat hewan uji berturut-turut adalah 63,8 ± 1,8
dan 0,0 ± 2,8 (Tabel V). Dari data tersebut terlihat bahwa kelompok kontrol
negatif yang diberikan aquadest saja menghasilkan jumlah kumulatif geliat yang
paling tinggi dan persen proteksi geliat yang paling rendah daripada kelompok
yang lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa aquadest sebagai pelarut sediaan infusa
pelepah Musa paradisiaca L. “Uli” tidak dapat mereduksi nyeri yang ditimbulkan
dari injeksi asam asetat 1% secara intraperitonial. Hal tersebut didukung pula
dengan penelitian yang dilakukan oleh Winarti dan Wantiyah (2011), yang
menyatakan bahwa aquadest tidak memiliki efek analgesik pada penelitiannya.
Pada kelompok kontrol positif diperoleh rata-rata jumlah geliat hewan uji
dan persen proteksi geliat hewan uji secara berturut-turut adalah 20,2 ± 1,3 dan
68,3 ± 2,1 (Tabel V). Selain itu juga, pada hasil analisis dengan Scheffe test untuk
rata-rata jumlah geliat, % proteksi, dan perubahan % persen proteksi geliat antara
kontrol positif dan kontrol negatif, dinyatakan terdapat perbedaan bermakna antar
dua kelompok, yang berarti bahwa pemberian asetosal 91mg/KgBB mampu
memberikan proteksi nyeri berupa rata-rata jumlah geliat pada mencit yang lebih
kecil dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif. Hal tersebut disebabkan
karena asetosal memiliki mekanisme aksi dapat memblok secara kovalen enzim
sikolooksigenase 1 dan siklooksigenase 2, yang pada akhirnya akan menghambat
pembentukan prostaglandin, sehingga rasa nyeri tidak dapat dirasakan (Katzung et
al, 2012).
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel VI. Hasil analisis Scheffe test pada pengujian rata-rata jumlah geliat,
proteksi, dan perubahan proteksi infusa pelepah pisang (Musa paradisiaca L.)
“Uli”
Kontrol
Negatif BB BB BB BB
(Aquadest)
Kontrol
Positif BB BB BB BB
(Asetosal)
IPPU
Dosis I
BB BB BTB BTB
(833,34
mg/KgBB)
IPPU
Dosis II
BB BB BTB BB
(1666,67
mg/KgBB)
IPPU
Dosis III
BB BB BTB BB
(3333,33
mg/KgBB)
IPPU = infusa pelepah Musa paradisiaca L. “Uli”
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terhadap infusa pelepah Musa paradisiaca L. “Uli” dosis III, didapatkan hasil
perbedaan bermakna, sehingga dapat diartikan bahwa dosis III
(3333,33mg/KgBB) infusa pelepah Musa paradisiaca L. “Uli” mampu
memberikan proteksi nyeri berupa penurunan jumlah geliat yang lebih baik
daripada dosis II (1666,67 mg/KgBB). Dari hasil pengujian ketiga peringkat dosis
infusa pelepah Musa paradisiaca L. “Uli” yaitu 833,34; 1666,67; dan 3333,33
mg/KgBB diketahui memiliki efek analgesik, karena besar persen proteksi yang
dihasilkan pada ketiga peringkat dosis ≥50% (Yayasan Pengembangan dan
Pemanfaatan obat bahan alam Phyto Medica, 1991). Namun, pada penelitian ini
tidak terdapat hubungan antara kenaikan dosis dengan efek analgesik yang
ditimbulkan. Hal tersebut dikarenakan pada dosis I menimbulkan efek analgesik
yang lebih baik daripada dosis II, dan dosis III merupakan dosis yang efek
analgesiknya paling baik. Sediaan infusa pelepah Musa paradisiaca L. “Uli”
diduga mengalami keadaan hormesis, dimana pada dosis terendah menimbulkan
efek yang paling baik, dan peningkatan dosis dapat mengalami kemungkinan
adanya toksisitas (Tsatsakis et al., 2018)
Adanya aktivitas analgesik pada sediaan infusa pelepah Musa
paradisiaca L. “Uli” tersebut karena adanya senyawa fitokimia berupa flavonoid
dan saponin. Flavonoid dapat menimbulkan efek analgesik karena menurut
penelitian yang dilakukan oleh Madeswaran et al., (2012), flavonoid memiliki
mekanisme aktivitas penghambatan enzim siklooksigenase, yang merupakan jalur
dari pembentukan prostaglandin, sehingga prostaglandin yang merupakan
mediator nyeri tidak terbentuk. Selain itu juga, aktivitas analgesik juga timbul
karena flavonoid memiliki aktivitas antioksidan, flavonoid bekerja sebagai
antioksidan dengan menghambat pembentukan enzim yang mengahsilkan radikal
bebas, seperti enzim xanthine oxidase, lipooksigenase, dan siklooksigenase
(Banjarnahor dan Artanti ,2014). Jika radikal bebas tidak dihentikan oleh
antioksidan, radikal bebas dapat merusak langsung bagian vital dari sel atau
secara tak langsung via peroksidasi-lipida dari membran sel (Tjay dan Rahardja,
2008). Selain itu juga, kandungan kimia yang bertanggung jawab menimbulkan
efek analgeisk adalah saponin, menurut penelitian yang dilakukan oleh Han et al.,
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KESIMPULAN
Sediaan infusa pelepah Musa paradisiaca L. “Uli” dapat memberikan
proteksi nyeri berupa penurunan jumlah geliat pada mencit betina galur Swiss
yang telah diinduksi asam asetat 1%. Dengan hasil persen proteksi dari ketiga
peringkat dosis infusa pelepah Musa paradisiaca L. “Uli” (833,34; 1666,67; dan
3333,33 mg/KgBB) adalah 93,4±0,6; 88,4±0,8; dan 98,4±0,5. Ketiga peringkat
dosis infusa pelepah Musa paradisiaca L. “Uli” memiliki efek analgesik.
SARAN
Perlu dilakukan pengujian kandungan fitokimia flavonoid dan saponin
yang spesifik ada pada pelepah Musa paradisiaca L. “Uli” yang mampu
memberikan efek analgesik.
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Alldredge, B.K., Corelli, R.L., Ernst, M.E., Guglielmo, B.J., Jacobson, P.A.,
Kradjan, W.A., et al., 2013, Koda-Kimble & Young’s Applied Therapeutics
The Clinical Use of Drugs, 10th ed., Lippincott Williams & Wilkins,
Pennsylvania ,United States of America.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2010. Acuan Sediaan
Herbal. Edisi I. Vol. 5. Badan Pengawas Obat dan Makanan, Jakarta, 3.
Dahlan, M.S., 2008, Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan, Edisi 3. Salemba
Medika, Jakarta, 53-54.
Han, L.T., Fang, Y., Li, M.M., et al., 2013. The Antitumor Effects of Triterpenoid
Saponins from the Anemone flaccida and the Underlying Mechanism.
Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, 1-9.
Katno, 2008. Tingkat Manfaat Keamanan dan Efektifitas Tanaman Obat dan Obat
Tradisional. Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen
Kesehatan RI, Jawa Tengah, 5.
Katzung, B.G., Masters, S.B. dan Trevor, A.J., 2012, Basic & Clinical
Pharmacology, 12th edition, McGraw-Hill Companies, United States of
America.
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lesmana, H., Alfianur, Utami, P.A., Retnowati, Y., Darni, 2018. Pengobatan
Tradisional Pada Masyarakat Tidung Kota Tarakan: Study Kualitatif
Kearifan Lokal Bidang Kesehatan. 16(1), 31–41.
Madeswaran, A., Asokkumar, K., 2012. In silico docking studies of alpha amylase
inhibitory activity of some commercially available flavonoids.
International Journal of Pharmaceutical Chemistry, 5(3), 3–7.
Onyema, C., Ofor, C., Okudo, V., Ogbuagu, A., 2016. Phytochemical and
Antimicrobial Analysis of Banana Pseudo Stem (Musa acuminata). British
Journal of Pharmaceutical Research, 10(1), 1–9.
Rikomah, S. E., 2016. Uji Efektivitas Analgetika Ekstrak Etanol 95% Pelepah
Pisang Uli (Musa x paradisiaca L.) Pada Mencit Jantan (Mus muculus).
Jurnal Gradien, 12(2), 1216-1220.
Stochmal, A., Oleszek, W., Kapusta, I., 2008. TLC of Triterpenes (Including
Saponins) (March).
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tjay, T.H., dan Rahardja, K., 2008. Obat-Obat Penting : Khasiat, Penggunaan,
dan Efek-Efek Sampingnya, Edisi VII. PT. Elex Media Komputindo,
Jakarta.
Tsatsakis, A.M., Vassilopoulou, L., Kovatsi, L., et al., 2018. The Dose Response
Principle From Philosophy To Modern Toxicology : The Impact of Ancient
Philosophy and Medicine in Modern Toxicology Science. Toxicology
Reports, 5, 1107–1113.
Winarti, L. Wartiyah., 2011. Uji Efek Analgetika Ekstrak Rimpang Temu Kunci
(Boesenbergia pandurata (Roxb.) Schlechter Pada Mencit Betina Galur
Swiss. Majalah Obat Tradisional, 16(1), 26 – 33.
Wulandari, D. dan Hendra, P., 2011. Efek Analgesik Infusa Daun Macaranga
tanarius L. Pada Mencit Betina Galur Swiss. Bionatura – Jurnal Ilmu-ilmu
Hayati dan Fisik, 13(2), 108-117.
Wulandari, L., 2011. Kromatografi Lapis Tipis, PT. Taman Kampus Presindo,
Jember.
Yayasan Pengembangan dan Pemanfaatan obat bahan alam Phyto Medica, 1991.
Pedoman Pengujian Dan Pengembangan Fitofarmaka Penapisan
Farmakologi, Pengujian Fitokimia, dan Pengujian Klinik. Yayasan
Pengembangan dan Pemanfaatan obat bahan alam Phyto Medica, Jakarta.
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan :
a = Infusa pelepah Musa paradisiaca L. “Uli”
b = Infusa pelepah Musa paradisiaca L. “Uli”
ditambahkan FeCl3 1%
a b
Keterangan :
a = Rutin (Senyawa pembanding)
b = Infusa pelepah Musa
paradisiaca L. “Uli”
c = dekokta pelepah Musa
paradisiaca L. “Uli”
a b c
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan :
a = Infusa pelepah Musa
paradisiaca L. “Uli”
b = dekokta pelepah Musa
paradisiaca L. “Uli”
a b
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
= 91 mg/Kg BB
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 10. Hasil Analisis Data Penentuan Selang Waktu Pemberian Asam
Asetat
1. Rata-rata jumlah geliat dengan standar error pada kelompok selang waktu 10
dan 15 menit
Std. Error
kelompok N Mean Std. Deviation Mean
2. Pengujian uji T
F Sig. t df
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lower Upper
Equal variances
4.996 36.337
not assumed
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 11. Hasil Analisis Statistik Jumlah Geliat pada Uji Efek Analgesik
Infusa Pelepah Musa paradisiaca L. “Uli”
1. Rata-rata jumlah geliat dengan standar error (SE) pada uji efek analgesik
antar kelompok
Std.
Kelompok Statistic Error
Upper
68.72
Bound
Median 62.00
Variance 15.700
Minimum 60
Maximum 69
Range 9
Interquartile Range 8
Upper
23.86
Bound
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Median 20.00
Variance 8.700
Minimum 16
Maximum 23
Range 7
Interquartile Range 6
Median 4.00
Variance .700
Minimum 3
Maximum 5
Range 2
Interquartile Range 2
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mg/KgBB Upper
8.82
Bound
Median 7.00
Variance 1.300
Minimum 6
Maximum 9
Range 3
Interquartile Range 2
Median 1.00
Variance .500
Minimum 0
Maximum 2
Range 2
Interquartile Range 1
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Pengujian Normalitas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Geliat Kontrol
.275 5 .200* .879 5 .305
mencit Negatif
Kontrol
.229 5 .200* .907 5 .449
Positif
Dosis
IPPU
.231 5 .200* .881 5 .314
833,34
mg/KgBB
Dosis
IPPU
.237 5 .200* .961 5 .814
1666,67
mg/KgBB
Dosis
IPPU
.300 5 .161 .883 5 .325
3333,33
mg/KgBB
IPPU = Infusa pelepah pisang uli
2. Pengujian ANOVA
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Between
102.400 2 51.200 61.440 .000
Groups
Total 112.400 14
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dosis IPPU
1666,67 56.400* 1.467 .000 51.43 61.37
mg/Kg/BB
Dosis IPPU
3333,34 62.800* 1.467 .000 57.83 67.77
mg/Kg/BB
Dosis IPPU
1666,67 12.800* 1.467 .000 7.83 17.77
mg/Kg/BB
Dosis IPPU
3333,34 19.200* 1.467 .000 14.23 24.17
mg/Kg/BB
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dosis IPPU
3333,34 3.200 1.467 .346 -1.77 8.17
mg/Kg/BB
Dosis IPPU
3333,34 6.400* 1.467 .007 1.43 11.37
mg/Kg/BB
Dosis IPPU
1666,67 -6.400* 1.467 .007 -11.37 -1.43
mg/Kg/BB
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 12. Hasil Analisis Statistik % Proteksi Geliat pada Uji Efek
Analgesik Infusa Pelepah Musa paradisiaca L. “Uli”
1. Rata-rata % proteksi geliat dengan standar error (SE) pada uji efek analgesik
antar kelompok
Std.
Kelompok Statistic Error
Median 2.8200
Variance 38.592
Minimum -8.15
Maximum 5.96
Range 14.11
Median 68.6500
Variance 21.368
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Minimum 63.95
Maximum 74.92
Range 10.97
Upper
95.0470
Bound
Median 93.7300
Variance 1.725
Minimum 92.16
Maximum 95.30
Range 3.14
Upper
90.6247
Bound
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Median 89.0300
Variance 3.204
Minimum 85.89
Maximum 90.60
Range 4.71
Median 98.4300
Variance 1.225
Minimum 96.87
Maximum 100.00
Range 3.13
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pengujian Normalitas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kelompok
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Persen Kontrol
.275 5 .200* .879 5 .305
negatif
proteksi
Kontrol positif .229 5 .200* .907 5 .449
Dosis IPPU
833,34 .231 5 .200* .881 5 .314
mg/KgBB
Dosis IPPU
1666,67 .237 5 .200* .961 5 .814
mg/KgBB
Dosis IPPU
3333,33 .301 5 .158 .883 5 .325
mg/KgBB
3. Pengujian ANOVA
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Between
32988.424 4 8247.106 623.699 .000
Groups
Total 33252.882 24
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kontrol Kontrol
-68.33800* 2.29982 .000 -76.1250 -60.5510
negatif positif
Dosis
IPPU
-93.41600* 2.29982 .000 -101.2030 -85.6290
833,34
mg/KgBB
Dosis
IPPU
-88.40200* 2.29982 .000 -96.1890 -80.6150
1666,67
mg/KgBB
Dosis
IPPU
-98.43200* 2.29982 .000 -106.2190 -90.6450
3333,33
mg/KgBB
Kontrol Kontrol
68.33800* 2.29982 .000 60.5510 76.1250
positif negatif
Dosis
IPPU
-25.07800* 2.29982 .000 -32.8650 -17.2910
833,34
mg/KgBB
Dosis
IPPU
-20.06400* 2.29982 .000 -27.8510 -12.2770
1666,67
mg/KgBB
Dosis
IPPU
-30.09400* 2.29982 .000 -37.8810 -22.3070
3333,33
mg/KgBB
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dosis Kontrol
93.41600* 2.29982 .000 85.6290 101.2030
IPPU negatif
833,34
Kontrol
mg/KgBB 25.07800* 2.29982 .000 17.2910 32.8650
positif
Dosis
IPPU
5.01400 2.29982 .346 -2.7730 12.8010
1666,67
mg/KgBB
Dosis
IPPU
-5.01600 2.29982 .346 -12.8030 2.7710
3333,33
mg/KgBB
Dosis Kontrol
88.40200* 2.29982 .000 80.6150 96.1890
IPPU negatif
1666,67
Kontrol
mg/KgBB 20.06400* 2.29982 .000 12.2770 27.8510
positif
Dosis
IPPU
-5.01400 2.29982 .346 -12.8010 2.7730
833,34
mg/KgBB
Dosis
IPPU
-10.03000* 2.29982 .007 -17.8170 -2.2430
3333,33
mg/KgBB
Dosis Kontrol
98.43200* 2.29982 .000 90.6450 106.2190
IPPU negatif
3333,33
Kontrol
mg/KgBB 30.09400* 2.29982 .000 22.3070 37.8810
positif
Dosis
IPPU
5.01600 2.29982 .346 -2.7710 12.8030
833,34
mg/KgBB
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dosis
IPPU
10.03000* 2.29982 .007 2.2430 17.8170
1666,67
mg/KgBB
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 13. Hasil Analisis Statistik Perubahan % Proteksi pada Uji Efek
Analgesik Infusa Pelepah Musa paradisiaca L. “Uli”
1. Rata-rata perubahan % proteksi dengan standar error (SE) pada uji efek
analgesik antar kelompok
Std.
Kelompok Statistic
Error
Median -95.8700
Variance 82.665
Minimum -111.93
Maximum -91.28
Range 20.65
Median .4500
Variance 45.734
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Minimum -6.42
Maximum 9.63
Range 16.05
Median 37.1500
Variance 3.685
Minimum 34.86
Maximum 39.45
Range 4.59
Median 30.2800
Variance 6.861
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Minimum 25.68
Maximum 32.57
Range 6.89
Median 44.0300
Variance 2.622
Minimum 41.75
Maximum 46.33
Range 4.58
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pengujian Normalitas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Perubahan Kontrol
.275 5 .200* .879 5 .305
persen negatif
proteksi
Kontrol
.229 5 .200* .907 5 .450
positif
Dosis IPPU
833,34 .230 5 .200* .881 5 .314
mg/KgBB
Dosis IPPU
1666,67 .238 5 .200* .961 5 .812
mg/KgBB
Dosis IPPU
3333,33 .301 5 .157 .883 5 .325
mg/KgBB
3. Pengujian ANOVA
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Between
70637.028 4 17659.257 623.711 .000
Groups
Total 71203.292 24
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95% Confidence
Mean Interval
(I) (J)
Difference Std. Error Sig.
Kelompok Kelompok Lower Upper
(I-J)
Bound Bound
Kontrol Kontrol -
Negatif positif 100.00000 3.36531 .000 -111.3946 -88.6054
*
Dosis
-
IPPU
136.69600 3.36531 .000 -148.0906 -125.3014
833,34 *
mg/Kg/BB
Dosis
-
IPPU
129.36000 3.36531 .000 -140.7546 -117.9654
1666,67 *
mg/Kg/BB
Dosis
-
IPPU
144.03600 3.36531 .000 -155.4306 -132.6414
3333,34 *
mg/Kg/BB
Dosis
IPPU -
3.36531 .000 -48.0906 -25.3014
833,34 36.69600*
mg/Kg/BB
Dosis
IPPU -
3.36531 .000 -40.7546 -17.9654
1666,67 29.36000*
mg/Kg/BB
Dosis
IPPU -
3.36531 .000 -55.4306 -32.6414
3333,34 44.03600*
mg/Kg/BB
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dosis
IPPU
7.33600 3.36531 .346 -4.0586 18.7306
1666,67
mg/Kg/BB
Dosis
IPPU
-7.34000 3.36531 .346 -18.7346 4.0546
3333,33
mg/Kg/BB
Dosis
IPPU
-7.33600 3.36531 .346 -18.7306 4.0586
833,34
mg/Kg/BB
Dosis
IPPU -
3.36531 .007 -26.0706 -3.2814
3333,33 14.67600*
mg/Kg/BB
Dosis
IPPU
7.34000 3.36531 .346 -4.0546 18.7346
833,34
mg/Kg/BB
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dosis
IPPU
14.67600* 3.36531 .007 3.2814 26.0706
1666,67
mg/Kg/BB
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIOGRAFI PENULIS
53